DISUSUN OLEH:
SUB BAGIAN ILMU BEDAH ONKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN 2013
IDENTITAS PASIEN o Nama o Umur o Jenis Kelamin o Alamat o Agama o Pendidikan o Pekerjaan o Tanggal masuk o Tanggal pemeriksaan : Ny. K : 71 tahun : Perempuan : Dusun Sukamaju RT 04/RW 02 Kecamatan Rajadesa Kelurahan Tanjungsari Kabupaten Ciamis : Islam : SD : Ibu Rumah Tangga : 9 Juli 2013 : 22 Juli 2013
ANAMNESIS Keluhan Utama : borok di kepala Anamnesis Khusus : Sejak + 5 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan adanya borok yang tidak sembuh-sembuh di kepala yang awalnya berupa tahi lalat, kemudian membesar seperti daging hingga sekarang. Keluhan disertai rasa gatal dan tidak disertai rasa nyeri. Saat muda, pasien sering bekerja di sawah mulai dari pagi hingga magrib dan jarang menggunakan penutup kepala. Riwayat sesak nafas, mudah lelah saat beraktivitas, dan benjolan di bagian tubuh lain tidak ada. Riwayat keluhan atau penyakit yang sama di keluarga tidak ada. Pasien hingga saat ini belum pernah dioperasi sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesadaran Gizi : Tampak sakit sedang : Kompos mentis : Cukup
Tanda Vital: Tekanan Darah Nadi Pernafasan Suhu : 130/80 mmHg : 80 x/menit : 18x/menit : afebris
Pemeriksaan fisik Status Generalis Kepala Leher Thorax : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: KGB tidak teraba, JVP tidak meninggi : Bentuk dan gerak simetris Retraksi IC -/Cor : BJ murni regular Pulmo : sonor, VBS ka=ki, ronki -/-, wheezing -/Abdomen Ekstremitas Genitalia : datar lembut, BU (+) normal, H/L tidak teraba : akral hangat, CRT < 2 : tidak ada kelainan
Status Lokalis a/r kepala : - Massa asimetris berukuran 8cm x 6cm x 0.8cm, batas tidak tegas, berwarna kehitaman, dan meninggi dari permukaan kulit
10/07 9.7 31 7.400 306.000 12.8 26.3 1.02 3.5 7.1 39/0.82 117 141/3.2 104 5.06 1.71
Foto Thorax (11/07/2013) Kesan : Tidak tampak metastasis intrapulmonal Kardiomegali tanpa bendungan paru
Pemeriksaan Histopatologis (02/06/2013) Kesimpulan : Basal cell carcinoma dengan adnexal differentiated a/r frontalis dextra
PEMBAHASAN 1. Mengapa pada pasien ini didiagnosis basal sel karsinoma? Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari sel basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut. Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit. Diagnosis karsinoma sel basal bisa dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik karena karsinoma sel basal jarang menyebabkan metastasis. BCC sering menyebabkan kerusakan jaringan di sekitarnya dan pertumbuhannya kronis progresif. Dapat dilakukan foto polos kepala untuk melihat adanya infltrasi ke tulang dibawahnya. CT scan dilakukan untuk mengukur kedalaman destruksi tulang dan merencanakan pembedahan.
Histoanatomi Kulit
Pada pasien ini ditemukan : a) Dari anamnesis : usia pasien 71 tahun Rata-rata usia yang beresiko terkena karsinoma sel basal kurang lebih 60 tahun dan jarang sebelum usia 40 tahun. borok yang tidak sembuh-sembuh di kepala sejak 5 tahun yang lalu Daerah predileksi basal sel karsinoma adalah pada daerah yang terpapar sinar matahari, yang tersering adalah daerah wajah dan leher. Keluhan awal yang dirasakan pasien biasanya berupa tahi lalat yang yang membesar, berubah warna, dan gatal yang semakin lama menjadi borok yang tidak sembuh. Pada pasien ini lesi terletak di daerah yang berambut merupakan predileksi untuk BCC karena BCC berasal dari sel folikel rambut dan sel stroma. pasien sering terkena sinar matahari, sejak muda pasien pergi ke sawah hampir setiap hari dari pagi sampai magrib faktor risiko yang paling penting pada basal sel karsinoma adalah radiasi sinar ultraviolet. b) Dari pemeriksaan fisik :
a/r frontal : massa berukuran 8 x 6 x 0,8 cm, keras, berbatas tidak tegas, warna kehitaman, menonjol dari permukaan kulit ciri khas dari lesi karsinoma sel basal adalah adanya batas tidak tegas yang tampak seperti bekasi gigitan tikus, sehingga sering disebut dengan istilah luka rodent. c) Dari pemeriksaan penunjang : Foto thoraks : tidak ada metastasis intrapulmonal BCC jarang menyebabkan metastasis.
2. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini? Pada pasien ini direncanakan untuk dilakukan wide excision karena ukuran tumor > 2 cm, terletak di kepala, dan batasnya yang tidak jelas (kriteria klinis untuk high-risk lesion). Namun, efektivitas terapi eksisi berkurang seiring dengan meningkatnya ukuran tumor. Selain itu, terdapat juga resiko terambilnya jaringan normal secara berlebihan. Oleh karena itu, pasien perlu dilakukan re-eksisi atau bedah mikrografi Mohs (apabila memungkinkan) segera setelah terapi inisial, untuk menentukan batas yang jelas dari area tumor. Selain itu, bisa juga digunakan radioterapi untuk menghancurkan sel tumor yang tersisa setelah operasi.
3. Bagaimana prognosis pada pasien ini? Quo ad vitam : ad bonam Karena tidak ada tanda-tanda metastasis jauh, terutama ke organ vital. Quo ad functionam : ad bonam Karena angka kesembuhan setelah operasi cukup tinggi (95%). Namun, angka rekurensi dalam 5 tahun untuk prosedur bedah eksisi paling tinggi, yakni sekitar 10.1%, dibandingkan teknik yang lain : kuretase dan elektrodesikasi (7.7%), radioterapi (8.7%), bedah beku (5.7%), dan bedah mikrografi Mohs (1%).