Anda di halaman 1dari 18

CAPD

Pembimbing dr. Eka S. Uttama , Sp.B


Retno Tri Harsanti
Presentan

Referat

pendahuluan

Di negara berkembang, morbiditas dan mortalitas pasien dengan end stage renal disease (ESRD) masih tinggi renal replacement therapy (RRT) hemodialisa, dialisa peritoneal, transplantasi ginjal Kelebihan dialisis peritoneal : lebih fleksibel, lebih murah dan teknik yang lebih sederhana cenderung lebih disukai

Anatomi peritoneum

Bagian perut yang membungkus organ-organ dalam. Rongga peritoneum berisi 100 ml cairan sbg lubrikasi dari membran peritoneum. Rongga ini dapat mentoleransi cairan > 2 liter. Membran peritoneum terdiri dari 2 lapisan: - Parietal dinding rongga perut - Visceral melapisi organ di dalam perut

Dialisis peritoneal

Tindakan dialisis yang mengambil alih sebagian fungsi ginjal dengan memasukkan cairan dialisat ke dalam rongga peritoneum

Pertukaran cairan & zat terlarut antara cairan dialisat di dalam rongga peritoneum dengan sirkulasi darah melalui membran peritoneum

Jenis Dialisis Peritoneal


Continous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) Continous Cycling Peritoneal Dialysis (CCPD) Automated Peritoneal Dialysis (APD) Nocturnal Intermittent Peritoneal Dialysis (NIPD) Tidal Peritoneal Dialysis (TPD)

Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)

Berlangsung 4 kali sehari masing masing selama 30 menit


Elemen penting:
rongga peritoneal yang sehat dengan fungsi membran peritoneal yang baik kateter pada rongga peritoneal cairan dialisat

tenchoff

Kateter

Komposisi Cairan Dialisat


Elektrolit Sodium Potassium Calcium Magnesium Klorida Laktat Glukosa (g/dl) pH Larutan Standar (mmol/L) 132 0 2.5-3.5 0.5-1.5 96-102 35-40 1.5, 2.5, 3.5, 4.25 5.2-5.5

Tahap Dialisis
Video

Indikasi
1. Gagal ginjal
Indikasi klinis keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata Indikasi biokimiawi ureum darah >200 mg%, kalium <6 mEq/L, HCO3 <10-15 mEq/L, pH <7,1

2. Gangguan keseimbangan cairan 3. Intoksikasi obat atau bahan lain

Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut : tidak ada. Kontraindikasi relatif Obesitas Perlengketan peritoneum Peritonitis lokal Operasi atau trauma abdomen yang baru terjadi Kelainan intraabdomen yang belum diketahui penyebabnya Luka bakar dinding abdomen yang cukup luas terutama bila disertai infeksi atau perawatan yang tidak adekuat.

Komplikasi
Komplikasi mekanis perforasi organ abdomen, perdarahan Komplikasi metabolik gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa, sindrom disequilibrium Komplikasi radang peritonitis, sepsis

Anda mungkin juga menyukai