Anda di halaman 1dari 12

PEMROSESAN GALENA MENJADI TEPUNG

(KONSENTRAT) PbS
Pengantar

Galena atau dikenal sebagai timah hitam di alam berupa senyawa PbS. Apabila
unsur sulfida dominan pada batuan galena, secara fisik terasa aroma sulfida di
lokasi batuan tersebut. Mineral yang biasanya ditemukan dekat galena antara lain
sphalerit, pirit dan kalkopirit.

Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku. Galena
tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf.
Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai di
daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan
dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga dominan pada
mineral galena, Batuan galena Indonesia saat ini kebanyakan diekspor untuk
memenuhi kebutuhan industri di China.

Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan peledakan atau secara


tradisional membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara rekahan
batuan beku. Daerah sebaran galena antara lain berada di Aceh Timur - Nangroe
Aceh Darussalam, Pasaman - Sumatera Barat, Ponorogo - Jawa Timur dan
Wonogiri, Jawa Tengah.

Batuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (Pb). Melalui
sebuah proses, batuan yang masih banyak mengandung unsur-unsur pengotor
kemudian dimurnikan dan diambil logam timah hitamnya.

Dalam bisnis perdagangan logam, Timah Hitam (Pb) merupakan salah satu jenis
logam yang banyak dibutuhkan. Industri yang amat memerlukan logam ini adalah
industri baterai. Hampir 75% penggunaan timah hitam digunakan untuk industri
ini Industri lain yang menggunakan logam ini adalah pada produk-produk
plumbing dan minyak.

Di Indonesia, kebutuhan Pb masih belum dapat dipenuhi oleh ketersediaannya


sehingga logam ini sangat dicari. Terlebih lagi, dengan adanya regulasi yang baru
menyebabkan para eksportir tidak dapat lagi mengirim langsung dalam bentuk
batuan/mineral ke luar negeri, tetapi harus diolah dulu setidaknya menjadi bullion
(batangan).

Batuan Galena

Biji timah paling banyak muncul sebagai galena (lead sulfide), selain itu juga
muncul sebagai cerrusite (lead carbonate) dan anglesite (lead sulphade). Batuan
galena muncul sebagai akibat proses hydrothermal seperti di daerah sukabumi.
Galena biasanya ditemukan dekat permukaan tanah dan muncul bersama seng
ZnS (zinc sulfide, Sphalerit) dan tembaga CuFeS2 (Chalcopyrit). Dengan
menggunakan metoda ekstraksi kovensional, keduanya dapat dengan mudah
dipisahkan. Metoda pemisahan yang paling sering dipakai adalah flotation dan
mekanis (meja pemisah).

Gambar 2. Galena

Untuk memisahkan mineral dari batuan galena, sifat masing-masing mineral baik
fisik, kimia dan mineralogi harus dikenali dengan baik. Mineral galena PbS
memiliki karakteristik sebagai berikut kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 7,2
s/d 7,6, metal mengkilap, warna abu-abu dengan garis hitam saat digores.
Sedangkan Sphalerit ZnS sebagai mineral pendamping dengan karateristik
kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 3,9 s/d 4,2, metal mengkilap, warna kuning,
coklat atau hitam, goresan warna orange kuning. Pendamping lainnya,
Chalcopyrit CuFeS2 bercirikan kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 4,1 s/d 4,3,
metal mengkilap, warna kuning tembaga, goresan hitam kehijauan.

Galena - Mineral Properties and Uses


Galena is a lead sulfide mineral commonly found in hydrothermal veins; or as fracture filings,
cavity fillings and replacements in limestone. Lesser amounts are found in many igneous,
What is Galena? metamorphic and sedimentary rocks. Galena is the primary ore of lead and is often mined for its
silver content (silver substitutes for lead within the galena structure). Its perfect cleavage, silver
color and very high specific gravity make it very easy to identify.

Galena is the most important ore of lead. Silver is often produced as a by-product. Most lead is
consumed in making batteries, however, significant amounts are also used to make lead sheets,
Uses pipe and shot. It is also used to make low-melting-point alloys. Its use as a pigment has
declined as has its use in making solder.

Color lead gray

Streak lead gray

Luster metallic

Diaphaneity opaque

Cleavage perfect, cubic

Hardness 2.5

Specific Gravity 7.4 - 7.6

Distinguishing color, luster, specific gravity, streak


Characteristics

Crystal System isometric

Chemical sulfide
Classification

Chemical lead sulfide, PbS


Composition

Tabel sifat dan manfaat galena

Penghancuran Dan Pembubukan Batu Galena

Pada metoda Flotation mula-mula biji timah di hancurkan (crushing) sampai


ukuran 1 cm dan kemudian dihaluskan (grinding) dengan bantuan ball mill
(Gambar 3 dan 4) atau rod mill. Optimal apabila penghalusan mencapai ukuran
butiran kurang dari 0,25 mm. Karena kekerasan mosh ketiga mineral sama, maka
waktu yang dibutuhkan penghalusan sama. Waktu yang dibutuhkan untuk
menghancurkan galena ukuran 1 cm menjadi 0,25 mm antara 3 sampai 4 jam.
Gambar 3. Ball Mill Sebagai Penghancur galena

Gambar 4. Ball mill tradisional menggunakan Belt (masing-masing dengan kapasitas 50 kg/4jam)

Pengapungan Selektif (Selective Flotation)

Menggunakan metoda flotation biji timah diubah menjadi suspensi dengan cara
penghalusan di dalam air. Kepekatan suspensi bervariasi antara 5% sampai 40%
berat padatan. Kemudian suspensi diaduk diaerasi dengan gelembung udara dan
ditambah dengan beberapa bahan kimia agar material yang lain terikat gelembung
udara dan di bawa ke permukaan. Urutan proses untuk memisahkan galena, seng
dan perak dari batuan galena diperlihatkan oleh gambar 5.

1. Mula-mula suspensi dikondisikan di tangki precondition untuk pengapungan


PbS. Seluruh mineral pendamping ditekan dengan masing-masing depressant.

2. kemudian PbS diaktifkan menggunakan activator untuk bereaksi dengan


collector.

3. Setelah PbS tertutup lapisan tipis collector, suspense dipindahkan ke tabung


reaksi, diatur Ph-nya dengan Ph-regulator dan ditambah frothers.

4. Campuran diaduk dan diaerasi sehingga terbentuk gelembung-gelembung


udara. Terjadi ikatan antara permukaan gelembung udara dengan partikel PbS,
sehingga PbS akan terangkat ke permukaan dan diluapkan.

5. PbS akan mengapung bersama CuFeS2 dan CuS yang selanjutnya dipisahkan
menggunakan Flocculants.

6. Sedangkan partikel yang mengendap akan dipindahkan ke tabung reaksi


lainya (serial) untuk pengapungan ZnS dst. Proses pengapungan ZnS, FeS
Pyrit, AuS Gold atau mineral yang lainya sama dengan pengapungan PbS
dengan bahan kimia yang berbeda.

Gambar 5. Proses Flotation PbS, ZnS dan CuFeS2


Karena cukup ketatnya ambang keluaran, yakni PbS dengan kandungan 85% maka
proses pengapungan bisa diulang sampai dengan 2-3 kali. Setiap putaran proses
membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 menit. Dengan kapasitas dari mesin flotation
yang disiapkan sekitar 100 kg/4 menit atau 1,5 ton/jam, berarti dengan masukan batuan
dalam sehari 5 ton dibutuhkan kurang lebih 3,5 s/d 5 jam. Waktu pengeringan
keseluruhan produk sekitar 5 jam.

Secara konstruksi mesin flotation dapat dilihat pada Gambar 6, beberapa bejana larutan
kimia dilengkapi dengan pompa ukuran (dosing pump) dan sebuah bejana reaksi yang
dilengkapi dengan pengaduk dan aerator. Sistem pengolahan ini berjalan secara kontinyu,
ini dapat diartikan perhitungan material masukan, waktu proses dan material keluaran
harus tepat.

Gambar 6. Tangki Bahan Kimia Dengan Dosing Pump

Gambar 7. Tangki Reaksi


Particles of ore Undesired waste
rock, called
are attached to
gangue, falls to
air bubbles and the bottom.
rise to the top.

Gambar 8. Pengaduk Dengan Aerasi

Proses Ramah Lingkungan (Green Process)

Sebaiknya proses dibuat ramah lingkungan (green process), untuk itu perlu
penambahan biaya investasi berupa instalasi pengolahan limbah cair B3 (IPAL
B3) dan penangkap polutan udara (scrubber). IPAL B3 yang direkomendasikan
(Gambar 9) adalah membrane polymer chemical resistant yang dilengkapi dengan
Advanced Oxidation Process.
Gambar 9. IPAL B3 membrane polymer chemical resistant Dan Advanced Oxidation process

Cara OLAH GALENA dengan TEKNOLOGI MURAH

1. Tungku Konvensional (Teknologi Rendah dan Murah)

Cara Pembuatan Tungku :

1. Siapkan Drum oli/minyak, dibelah sehingga tinggi Drum 60Cm.


2. Gali tanah dengan kedalaman 65cm, dengan diameter menyesuaikan dengan
Drum.
3. Letakkan Drum didalam lubang galian, lalu dikubur/ditutup sehingga diameter
lubang tanah 40 cm dengan tinggi 50 cm.
4. Lubang di Cor dengan menggunakan Bata merah, semen pasir, dan pasir halus,
sehingga diameter menjadi 30 cm tinggi 45 – 40 cm. (Kalau punya Dana Lebih,
bisa menggunakan Bata api, crusibel).
5. Sistem Pengeringan +/- 6 hari untuk sempurna. Selesai.

Peralatan yang diperlukan :

1. Sekop cap Mata / Jipang.


2. Sekop Pengaduk ( panjang 1.5 Meter )
3. Blower 5’ inch.
4. Hong / Pipa Besi (kalo bisa nikel crome)
5. Instalasi pemasangan Hong.
6. Gayung Stainless.
7. Cetakan Pb.

Bahan – Bahan :

1. Pasir Galena 100kg.


2. NAOH 25kg.
3. Areng 60kg.
4. Waterglass 2kg.
5. CaCo3 / CaO 4 – 5kg.

Cara Pengolahan :

1. Campurkan semua bahan (kec.Areng).


2. Masukan Areng kedalam tungku dan bakar dengan sedikit minyak/solar.
3. Nyalakan blower hingga areng menyala merah, lalu tambahkan Areng lagi hingga
tungku penuh dengan Areng dan Hong tertutup areng.
4. Awurkan bahan sedikit demi sedikit diatas tungku, yang secara perlahan akan
meleleh.
5. Tambahkan areng jika api tidak lagi besar dengan proses pembalikan.
6. Lakukan selama 2 Jam, setelah itu bersihkan tungku dari slax/kotoran (seperti
Gulali).
7. Lakukan dengan Sekop, terus saja bersihkan sampai akan terlihat cairan perak (Pb
cair) di bagian bawahnya. Untuk membantu pembersihan cairan Pb dari Slax bisa
menggunakan serbuk areng.
8. Setelah bersih dari slax, ciduk cairan Pb dengan menggunakan gayung steinless,
tuangkan diatas cetakan. Selesai.

Gambaran perhitungan proses pengolahan Galena.


Untuk mengolah 100Kg Galena :
1. Energi (Solar,Arang) Rp.145.000
2. Kimia (NaOH, Waterglass,CaO) Rp.207.000
3. Galena Rp.500.000
4. Tenaga kerja Rp.20.000 /2jam.
Total biaya pengolahan = Rp.872.000,-
Asumsi Kadar Batu Galena 50% (we hv Galena 70% Up, call or e-mail me)
Jadi Pb = 50 Kg
harga Timah Hitam = Rp.25.000 (We hv the Buyer, if u wanna sold ur Pb just call or e-
mail me)
Total Pendapatan = 50Kg x Rp.25.000 = Rp.1.250.000,-
Profit = Rp.1.250.000 - Rp.872.000 = Rp.378.000 per dua jam (unbeliveble..pusing2x
deh)
kalau dalam 1 hari produksi 500kg Timah hitam Profit nya adalah = Rp.12.500.000 -
Rp.8.720.000 = Rp.3.780.000 Per Hari 1 Mesin
kalau punya 2 Mesin = Rp.7.560.000/ Hari 2 Mesin
Produksi 1 bulan (25hari) = Rp.189.000.000

Dari 1 Ton Timah Hitam kita Bisa memperoleh Bonus berupa Au, Ag. tidak besar asumsi
Terkecil hanya 8 gram saja dalam bentuk BILION.
untuk mengolah Sampah / Slax dari galena.
1.Listrik, Bensin, Rp.200.000,-
2.Kimia (HCL,HNO3,Borax,Sendawa) Rp.30.000,-
Total Biaya = Rp.230.000

Asumsi Perolehan hasil


5 gram Au = 5 x Rp.280.000 = Rp.1.400.000,-
3 gram Ag = 1 x Rp.5000 = Rp.5000,-
Total Profit = Rp.1.405.000 - Rp.230.000 = Rp.1.175.000,-

Sampah Sisa nya kita bentuk Konsetrat berupa.


Fe, Cu, Pt, Ni, U.
Contoh hasil lab

Lab : PT. SUCCOFINDO


No : 230632
Nama sample : Galena (Kw2)
Lokasi : Bayah

REPORT OF ANALISIS

Parameter Unit Result Methods

Iron (Fe) Total % 6,38 ICP


Aluminium Trioxide (Al2O3) % 0,14 ICP
Calcium Oxide (CaO) % 0,03 ICP
Magnesium Oxide (MgO) % 0,05 ICP
Manganese Dioxide (MnO2) % 0,11 ICP
Chromium Trioxide (Cr2O3) % 0,01 ICP
Sodium Oxide (Na2O) % Less then 0,01 ICP
Potassium Oxide (K2O) % 0,03 ICP
Silicon Dioxide (SiO2) % 34,77 Gravimetric
Titanium Dioxide (TiO2) % Less then 0,01 ICP
Lead (Pb) % 32,1 ICP
Copper (Cu) % 0,19 ICP
Zinc (Zn) % 8,95 ICP
Silver (Ag) % 0,13 ICP
Sulfur (S) Total % 16,69 Combustion

Anda mungkin juga menyukai