Anda di halaman 1dari 30

Oleh : DAHVIA NURSRIYANTI 110.2008.

320

NAMA

JENIS KELAMIN
USIA AGAMA

PEKERJAAN
PENDIDIKAN ALAMAT

TGL PEMERIKSAAN

: An. N : Perempuan : 8 tahun : Islam : Pelajar : Pelajar : Jl. Haji Murtado, Paseban. : 27 September 2013

Keluhan Utama

Pendengaran telinga kanan menurun

Pasien datang ke RS MRM dengan keluhan pendengaran

telinga kanan menurun perlahan sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluh telinganya seperti tersumbat dan kadang-kadang seperti ada suara berdenging. Pasien mengaku saat ia mengalami pilek dan hidungnya berair, kurang mendengar pada telinga kanannya bertambah berat. Pasien juga mengaku terasa ada cairan yang bergerak di telinga dan membaik terutama sedang mengunyah atau menelan. Keluhan keluar cairan dan rasa nyeri pada telinga kanannya disangkal oleh pasien. Tidak ada keluhan pada telinga kiri pasien. Ibu pasien mengatakan belum pernah membawa anaknya berobat kemana-mana karena penurunan fungsi pendengaran ini.

Menurut pengakuan ibunya, pasien sering menderita

sakit batuk pilek berulang, disertai demam dari kecil. Batuk berdahak kental, banyak, berwarna kuning. Dari hidung keluar ingus berwarna kuning atau putih kental, jumlahnya banyak. Biasanya 3-5 hari sembuh sendiri. Selama pasien sakit, ibu hanya memberikan obat warung untuk anaknya. Sakit batuk pilek yang diderita pasien bisa sebulan 2-3 kali mengalami kekambuhan. Menurut pengakuan pasien, pasien sulit untuk mendengar dan mengerti percakapan gurunya jika di sekolah. Pasien juga suka sekali makan makanan dingin. Riwayat bepergian dengan pesawat terbang dan menyelam disangkal oleh pasien.

Riwayat asma, diabetes melitus dan hipertensi disangkal

oleh pasien. Riwayat alergi makanan disangkal pasien.

Tidak ada anggota keluarga pasien yang

mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki riwayat alergi dan asma.

Pasien adalah seorang pelajar kelas 3 SD. Pasien

gemar mengonsumsi minuman dingin, es krim, serta snack dan cemilan ringan.

KEADAAN UMUM KESADARAN

: Sakit ringan : Compos Mentis :

TANDA VITAL Frekuensi nadi Pernafasan Suhu

: 90x/menit : 20x/menit : afebris

KEPALA MATA

: Normocephal

THORAX
INSPEKSI: Simetris

KONJUNGTIVA : Anemis -/ SKLERA

: Ikterik -/ PUPIL : Bulat, Isokor,Reflek Cahaya +/+


LEHER

hemitoraks kanan dan kiri. PALPASI : Simetris hemitoraks kanan dan kiri PERKUSI : Sonor di seluruh lapang paru AUSKULTASI
Cor

: Pembesaran kelenjar limfe (-)

: BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-) Pulmo : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- , wheezing -/-

EKSTREMITAS ABDOMEN
INSPEKSI EDEMA : -

SIANOSIS: -

Simetris datar AUSKULTASI : Normal PALPASI : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba PERKUSI : Timpani

NEUROLOGIS
REFLEK FISIOLOGIS

: +/+ REFLEK PATOLOGIS : -/ GENITALIA

Tidak diperiksa

A. TELINGA

Bagian
Preaurikuler

Kelainan
Bentuk Warna Massa Nyeri tekan tragus

Kanan
(-) (-) (-) (-)

Kiri
(-) (-) (-) (-)

Aurikuler

Bentuk

(-)

(-)

Warna
Massa

(-)
(-)

(-)
(-)

Retroaurikuler

Edema Nyeri Tarik Hiperemis Sikatriks Fistula

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)

CAE

Bentuk Kulit Sekret Cerumen Edema Jaringan granulasi

MEMBRAN TIMPANI

Warna Intak Refleks Cahaya GAMBAR

Putih suram (+) (-)

Putih perak (+) (+) baik

CAVUM TIMPANI TES PENDENGARAN TES RINNE TES WEBER TES SWABACH KANAN

Tidak dapat dinilai KIRI + (AC > BC) Tidak ada lateralisasi Sama dengan pemeriksa

- (AC < BC) Lateralisasi Sama dengan pemeriksa

PEMERIKSAAN

KELAINAN

KANAN

KIRI

Keadaan luar

Bentuk dan ukuran

normal

normal

Mukosa Sekret Krusta Konka inferior Rhinoskopi Anterior Septum deviasi Polip tumor Pasase udara Gambar

Tenang (-) (-) Eutrofi (-) (-) (+) Baik

Tenang (-) (-) Eutrofi

(-) (+) Baik

Rhinoskopi Posterior

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

BAGIAN

KETERANGAN

Mukosa

Tenang

Lidah

Normal

Gigi geligi

Normal

Uvula

Dalam batas normal

Pilar

Tenang, simetris +/+

Halitosis

(-)

Palatum Molle

Tenang

Tonsil Mukosa Besar Kripta Detritus Perlengketan

Tenang T1-T1 DBN (-/-) (-/-)

FARING
Mukosa Granula Post nasal drip Tenang (-) (-)

LARING (tidak diperiksa) 1. Epiglotis 2. Kartilago arytenoid 3. Plika vestibularis 4. Plika vokalis 5. Plika aryepiglotika 6. Rima glotis

BAGIAN Maxillofacial Bentuk Parese N.Cranialis Simetris (-)

KETERANGAN

E. LEHER
BAGIAN Leher Bentuk Massa Simetris, (-) KETERANGAN

Belum dilakukan pemeriksaan penunjang

Seorang pasien anak perempuan berusia 8 tahun datang ke RS MRM dengan keluhan pendengaran telinga kanan menurun perlahan sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluh telinganya seperti tersumbat dan kadang-kadang seperti ada suara berdenging. Pasien mengaku saat ia mengalami pilek dan hidungnya berair, kurang mendengar pada telinga kanannya bertambah berat. Pasien juga mengaku terasa ada cairan yang bergerak di telinga dan membaik terutama sedang mengunyah atau menelan.

Menurut pengakuan ibunya, pasien sering menderita sakit batuk pilek berulang, disertai demam dari kecil. Batuk berdahak kental, banyak, berwarna kuning. Dari hidung keluar ingus berwarna kuning atau putih kental, jumlahnya banyak. Biasanya 3-5 hari sembuh sendiri. Sakit batuk pilek yang diderita pasien bisa sebulan 2-3 kali mengalami kekambuhan. Menurut pengakuan pasien, pasien sulit untuk mendengar dan mengerti percakapan gurunya jika di sekolah. Pasien juga suka sekali makan makanan dingin. Riwayat bepergian dengan pesawat terbang dan menyelam disangkal oleh pasien.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tandatanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan telinga kanan didapatkan gendang telinga berwarna putih, refleks cahaya negative (-), dan pada tes webber didapatkan lateralisasi pada telinga kanan.

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pendengaran telinga Membran timpani yang suram dan tidak ada refleks cahaya kanan menurun Pada tes webber didapatkan Sering menderita lateralisasi pada telinga kanan. batuk pilek berulang

Diagnosis Kerja

Diagnosis Banding

Otitis Media Efusi Rhinitis Kronik

OMA stadium Resolusi

Audiometri

Timpanometri

Antihistamin dan dekongestan Mukolitik

Antibiotik
Pada otitis media serosa jika setelah pengobatan 3

bulan cairan masih keluar perlu dilakukan tindakan bedah yaitu Miringotomi dan pemasangan tuba

Subjektif : Kurang pendengaran pada telinga kanan Kemungkinan komplikasi karena otitis media efusi : Terganggunya proses bicara dan tumbuh kembang jika tidak diterapi dengan baik dan juga bisa terjadi otitis media akut. Objektif : Belum dilakukan pemeriksaan penunjang selanjutnya.

Pada pasien anak disarankan tidak sering ke

tempat ramai berisiko (contoh: day care center, tempat ramai lain dengan banyak penderita ISPA, dll) Bayi diberikan ASI Pastikan anak tidak tumbuh di lingkungan yang berasap, dan hindari kontak dekat dengan perokok (perokok pasif). Menghindari asap rokok

Medikamentosa : Antibiotik Mukolitik Antihistamin dan dekongestan

Non-Medikamentosa : Suportif Konsumsi makanan dan minuman yang bergizi Konsumsi multivitamin Rehabilitatif Memakai alat bantu dengar Preventif Mencegah dari terkena ISPA pada anak-anak Cepat diobati jika terkena batuk pilek pada anak-anak Jauhi asap rokok

Terapi Bedah : Miringotomi dan pemasangan tuba

Kurangnya pendengaran Terganggunya proses bicara dan

tumbuh kembang Otitis media akut

QUO AD VITAM QUO AD FUNCTIONAM

: ad bonam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai