Anda di halaman 1dari 50

Metode Rangka Ekivalen

(Equivalent Frame Method)


Metode utk menghitung momen dalam pd sistem pelat 2 arah :
Metode desain langsung (SK-SNI Psl 3.6.6)
Metode rangka ekivalen (SK-SNI Psl 3.6.7)
1
0
M
Perbedaan kedua metode pd penentuan momen dalam.
Metode desain langsung : momen statis ( ) dihitung pd setiap panel.
Momen ini kmd dibagi di antara daerah momen positif dan momen
negatif dg menggunakan koefisien momen.
Metode rangka ekivalen : penentuan momen2 dilakukan
menggunakan analisis struktur rangka (mis : metode distribusi
momen). Oleh krn itu metode ini dpt diaplikasikan pd sebarang
struktur rangka, shg aplikasinya lebih luas dp metode langsung.
2
Analisis Rangka Ekivalen
Pd metode ini, pelat bangunan dibagi atas rangkaian rangka
ekivalen pd arah longitudinal dan transversal.
Rangka2 ekivalen tsb dibagi atas jalur kolom dan jalur tengah.
Rangka ekivalen ini terdiri atas : pelat lantai, balok (jika ada) dan
bagian kolom di atas dan di bawah pelat.
3
Kekakuan lentur, faktor carry over dan momen ujung
Pd metode distribusi momen diperlukan hitungan parameter2 :
kekakuan lentur (K), faktor carry over (COF), faktor distribusi
(DF) dan momen jepit ujung (FEM) utk setiap elemen rangka pd
struktur.
4
Sbg contoh, untuk elemen prismatis yg terjepit ujung jauhnya,
nilai2 parameter tsb adalah :
rata) agi beban terb (untuk
12
5 . 0
4
2
wl
FEM
COF
L
EI
K
=
=
=
Nilai2 parameter tsb selengkapnya dpt dilihat pd tabel2 yg telah
disediakan.
5
6
7
8
9
10
11
Sifat2 elemen balok-lantai (pelat-balok)
Pd metode rangka ekivalen, elemen2 rangka horisontal disebut sbg
elemen balok-lantai.
Elemen balok-lantai ini terdiri atas sebuah pelat, atau pelat dan
penebalan pelat, atau pelat dengan balok searah dg rangka
ekivalen.
SNI Psl 3.6.7 butir 3 ttg pemodelan balok lantai :
1. Perencanaan sistem pelat dg cara rangka ekivalen hrs didasarkan
pd anggapan yg diberikan pd ayat 3.6.7 butir 2 s/d 6, dan semua
penampang pelat dan komponen pendukungnya hrs direncanakan
thd momen dan geser yg didapat dr perhitungan tsb momen dan
geser ditentukan sbb :
12
1. Bila digunakan kepala kolom dari baja mk pengaruhnya pd
kekakuan dan kekuatan thd momen dan geser dpt
diperhitungkan.
2. Perubahan panjang kolom dan pelat serta lendutan akibat
geser dpt diabaikan.
2. Rangka Ekivalen :
1. Struktur hrs dianggap terdiri dr rangka ekivalen pd bidang
kolom yg diambil dalam arah longitudinal dan transversal
bangunan.
2. Setiap rangka terdiri dr sebaris kolom atau tumpuan dan lajur
pelat-balok, dibatasi dlm arah lateral oleh sumbu panel pd
setiap sisi dr sumbu kolom atau tumpuan.
13
3. Kolom atau tumpuan dianggap dihubungkan pd lajur pelat-
balok oleh komponen puntir, yg arahnya transversal thd arah
bentang yg sedang ditinjau momennya dan menerus hingga
sumbu panel yg membatasi tiap sisi bidang kolom.
4. Rangka yg berdekatan dan sejajar thd suatu tepi dibatasi oleh
tepi tsb dan sumbu panel yg berdekatan.
5. Setiap rangka ekivalen dpt dianalisis sbg suatu kesatuan; sbg
alternatif utk perhitungan akibat beban gravitasi, setiap lantai
dan atap dpt dianalisis secara terpisah dg menganggap bhw
ujung jauh dr kolom adalah terjepit.
6. Bila pelat-balok dianalisis secara terpisah, dlm menentukan
momen pd suatu tumpuan, dpt dianggap bhw tumpuan jauh
pd dua bentang berikutnya adalah terjepit selama pelat-balok
adalah menerus melewati tumpuan jepit tsb.

14
3. Pelat-balok :
1. Momen inersia dr pelat-balok pd sebarang penampang di luar
hubungan balok-kolom atau kepala kolom, dpt didasarkan pd
penampang bruto beton.
2. Variasi dr momen inersia sepanjang sumbu pelat-balok hrs
diperhitungkan.
3. Momen inersia pelat-balok dr sumbu kolom hingga muka
kolom, konsol pendek, atau kepala kolom hrs dianggap sama dg
momen inersia pelat-balok pd muka kolom, konsol pendek atau
kepala kolom dibagi dg besaran di mana dan
diukur dalam arah transversal thd bentang yg sedang ditinjau.
( )
2
2 2
/ 1 l c
2
c
2
l
15
16
17
18
Sifat2 kolom
SK-SNI Psl 3.6.7.4 (ACI Sect 13.7.4) menyatakan :
1. Momen inersia kolom pd sebarang penampang di luar daerah join
atau perbesaran kolom dpt dihitung berdasarkan luas penampang
bruto beton. Variasi momen inersia akibat perubahan penampang
di sepanjang sumbu kolom hrs diperhitungkan.
2. Momen inersia kolom di sepanjang tebal balok-pelat pd join dpt
dianggap tidak terhingga nilainya.
19
20
Perhitungan Kekakuan, Carry over factor dan
Momen jepit ujung
Utk analisis struktur dg menggunakan metode distribusi momen
perlu dilakukan perhitungan kekakuan lentur (k), faktor carry over
(COF), faktor distribusi (DF) dan momen jepit ujung utk masing2
elemen lentur.
Utk elemen struktur pd perhitungan portal ekivalen, variasi
penampang pd elemen hrs diperhitungkan. Bbrp metode yg dpt
digunakan :
o Metode Analogi kolom
o Tabel
21
Elemen Torsi dan Kolom Ekivalen
Pd elemen flat-plate yg dihubungkan dg kolom spt tergambar,
rotasi ujung kolom akan sama besarnya dg rotasi strip (lajur) lantai
C-D. Namun rotasi pd A yg terletak pd lajur lantai A-B akan lebih
besar dp rotasi di C. Hal ini disebabkan krn lebih kecilnya kekangan
yg bekerja pd lajur A-B. Dg adanya perbedaan ini, nilai rata2 rotasi
pd tepi pelat akan lebih besar dp nilai rotasi ujung kolom.

Utk memperhitungkan hal ini dlm analisis lantai, mk kolom
diasumsikan dihubungkan dg balok lantai melalui elemen torsi A-C
dan C-A, shg dlm analisis kolom diubah menjadi kolom ekivalen, yg
terdiri atas bagian kolom di atas dan di bawah lantai danelemen
torsi spt tergambar.
22
23
Kekakuan kolom ekivalen adalah :

balok tepi pd rata2 rotasi Nilai
M
K
ec
=
Dengan cara lain dpt dihitung sbg :
t c ec
K K K
1 1 1
+ =

dengan :
= juml kekakuan lentur bag
kolom di atas dan di bawah
lantai.
= kekakuan torsi elemen yg
ditambahkan/ balok tepi.
c
K
t
K
24
Perhitungan K
t
dpt dilihat
pd gambar di samping ini.
Total puntiran pd ujung
elemen torsi relatif thd
kolom adalah luas diagram
perubahan sudut per
satuan panjang pd gbr (d),
yaitu :

(

|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|

=
2
2 2
2
2
2
,
1
2 2
1
3
1
l
c l
CG
l
c
ujung t
u
dengan :
C = konstanta torsi
(momen inersia polar).
G = modulus rigidity = E/2
25
Jadi :
CE
l
c
l
ujung t
6
1
3
2
2
2
,
|
|
.
|

\
|

= u
CE
l
c
l
ujung t rata rata t
18
1
3
1
3
2
2
2
, ,
|
|
.
|

\
|

= ~

u u
3
2
2
2
3
2
2
2
,
1
9
1
18
2
1
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|

= =

l
c
l
CE
l
c
l
CE
M
K
rata rata t
t
u
26
SK-SNI 3.6.7.5 (2) memberikan nilai kekakuan torsi kedua dg elemen
torsi sbb :

|
|
.
|

\
|

=
3
2
2
2
1
9
l
c
l
C E
K
cs
t
dengan :
(

|
|
.
|

\
|
=
3
63 . 0 1
3
y x
y
x
C
(lihat pd metode DDM)
27
Pengaturan Beban Hidup utk Analisis Struktur
SK-SNI 3.6.7.6 memberikan spesifikasi pengaturan beban hidup pd
analisis pelat 2 arah, agar dihasilkan momen maksimum pd pelat.
1. Jika beban hidup tak terfaktor < 0.75 beban mati tak terfaktor, mk
pola pembebanan tidak perlu diperhitungkan. Analisis hanya dg
memperhitungkan beban mati dan hidup bekerja penuh pd semua
bentang.
2. Jika LL>0.75 DL, mk pola beban yg hrs dianalisis adalah :
a. Untuk momen positif maksimum :
Beban mati terfaktor pd semua bentang
0.75* beban hidup terfaktor pd bentang yg ditinjau dan
bentang lain yg berselang.
28
b. Untuk momen negatif maksimum :
Beban mati terfaktor pd semua bentang
0.75* beban hidup terfaktor pd bentang2 di sebelah kiri dan
kanan perletakan yg ditinjau
c. Momen desain yg dihasilkan tidak boleh lebih kecil dp momen2
yg dihasilkan dg memperhitungkan beban mati dan hidup
bekerja secara penuh pd semua bentang
Momen pd muka tumpuan
Hasil analisis portal ekivalen adalah berupa momen pd centerline join.
SK-SNI 3.6.7.7 membolehkan penggunaan momen pd semua
tumpuan (kolom) utk mendesain tulangan pelat. Berdasarkan hal ini
penampang kritis utk momen negatif pelat dpt diambil pd muka
tumpuan (kolom), atau pd jarak 0.175l
1
dr sumbu kolom, diambil yg
terkecil.

29
Pembagian Momen ke Jalur Kolom, Tengah dan
Balok
Setelah momen positif dan negatif dihitung utk masing2 portal
ekivalen, kmd momen2 tsb didistribusikan ke jalur kolom dan tengah
sama spt pd metode DDM.
30
Contoh : Flat-plate dg denah
spt tergambar.
Tinggi antar lantai=
2700 mm.


2
2
'
kg/m 200
kg/m 120
MPa 400
MPa 5 . 27
=
=
=
=
LL
SDL
y
c
q
q
f
f
Rencanakan sistem
lantai ini dg metode
rangka ekivalen.
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai