Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN KE-2 Selasa, 23 Juli 2013

Jangan berisik
Memperhatikan / Menyimak

SEBELUM MULAI
Untuk mendapatkan materi Rela dengan pematerinya

Konteks Ilmu Tauhid


tentang Dzat Allah dan Dzat Rasul-Nya ditinjau dari yang Wajib bagi Allah dan Rasul-Nya, yang Mustahil, dan Jaiz (boleh/tidak boleh)

Wajib

Mustahil

Jaiz

Wajib dalam Ilmu Tauhid


Menentukan suatu hukum dengan mempergunakan

akal bahwa sesuatu itu wajib atau tidak boleh tidak harus demikian hukumnya.

Contoh: 2000 lebih banyak dari 1000


Ayah usianya lebih tua dari anak

Bumi bulat? (Penyelidikan) Allah wajib atau harus Ada ?

Mustahil dalam Ilmu Tauhid


Aqal mustahil bisa menentukan dan mustahil bisa

menghukumi bahwa sesuatu itu harus demikian. Contoh:


200 lebih banyak dari 5000 Bumi Setiga Tiga ? Allah maut ?

Jaiz/Mumkin dalam Ilmu Tauhid


Akal kita dapat menentukan atau menghukum bahwa

sesuatu benda atau sesuatu dzat itu boleh demikian keadaannya atau boleh juga tidak demikian Tidak memerlukan hujjah

Contoh : Orang sakit Langit mendung Menusia hidup ribuan tahun Rumah pindah dalam sekejab

Hukum mempelajari ilmu tauhid ?


WAJIB AIN
Karena terkait dengan keimanan dan keberadaan Allah dan para rasul rasul-Nya.

HUKUM
Sekumpulan peraturan yang

menetapkan suatu untuk perkara lain dan melarang/menafikan suatu.

Jika melanggar maka dikenai sanksi

HUKUM ADA 3
Hukum Syari (Syariat / Fiqih)

Hukum Syari adalah hukum yang berkaitan dengan perintah dan larangan Allah terhadap manusia

Hukum Adiy (Adat/Kebiasaan/Sunnatullah)

Hukum Aqli (terkait dengan Aql manusia

Hukum Adi (Adat/Kebiasaan/Sunnatullah) Menetapkan sesuatu bagi sesuatu yang lain atau menolak sesuatu berdasarkan kejadian yang berulang-ulang / eksprerimen
Contoh: Api itu panas dan dapat membakar kertas. Kebiasaan diketahui berulang-ulang > ditetapkan hukum bahwa setiap api itu panas

Hukum adat/kebiasaan tidak sama dengan hukum akal.

Hukum Aqli (terkait dengan Aql manusia)


Menetapkan sesuatu keadaan untuk adanya sesuatu atau menolak sesuatu tanpa terhenti karena kejadian yang berulang ulang maupun penetapan secara syariat
Contoh : Tidak mungkin ada sekolah, jika tidak ada pembuatnya Sekolah adalah bukti nyata keberadaan pembuatnya
Demikian juga dengan Allah Swt.

HUKUM AQAL ADA 3


WAJIB
Sesuatu yang diterima keberadaannya / tidak diterima ketiadaannya
- Wajib Dharuri : tanpa memerlukan dalil atau keterangan secara rinci Wajib Nadhari : dengan bersandarkan pada dalil atau keterangan

EX : - Benda yang menempati dimensi ruang - Allah bersifat Qidam

MUSTAHIL / Kebalikan wajib


Sesuatu yang tidak diterima keberadaannya. Ada 2 yaitu Dlaluri dan Nadhari EX : -Anak melahirkan ibunya - Adanya sekutu bagi Allah

HUKUM AQAL ADA 3


JAIZ
Sesuatu yang keberadaan dan ketiadaannya bisa diterima, terkakang keberadaannya diterima terkadang ketidak adaannya juga diterima. Juga ada 2.
EX : - Melahirkan kembar - Benda bergerak / tidak - Tongkat berubah jadi ular - Bulan terbelah

SEMUA INI ADALAH CARA PENGAMBILAN CONTOH PADA HUKUM AKAL DAN KITA BISA MENGEMBANGKAN LEBIH LUAS LAGI SEHINGGA BISA MENJADI PELAJARAN DALAM MEMAHAMI ILMU TAUHID

BARUNYA ALAM SEMESTA


:

Alam semesta baru karena tersusun dari jirim (benda) dan

aradh (sifat).
Aradl, seperti gerak, diam dan warna adalah suatu yang

baru dikarenakan selalu mengalami perubahan.


Jirim/bentuk seperti benda-benda di alam adalah suatu

yang baru karena benda-benda itu diliputi/terkena aradh alhaditsah.


Apabila sesuatu itu diliputi/terkena oleh sesuatu yang baru

maka benda itu masuk kategori baru.


Kesimpulannya alam semesta ini adalah suatu entitas

yang baru

SIFAT BAGI ALLAH


WAJIB
MUSTAHIL JAIZ

: : : . : : . : { }

WASSALAMUALAYKUM
KITA AKAN BERJUMPA KEMBALI DI PERTEMUAN KE-3

Anda mungkin juga menyukai