Anda di halaman 1dari 29

BAGIAN PERTAMA HASIL PEMBINAAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga Binaan Keluarga binaan penulis bertempat tinggal di Banjar Siakin, Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa Siakin termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kintamani II. Di Desa Siakin hanya terdapat dua banjar yaitu Banjar Siakin serta Banjar Batih terdapat kurang lebih 282 KK. Dari 282 KK tersebut, sebagian kecil merantau ke k ta dan hanya tersisa 2!8 KK yang menetap di Desa Siakin. Di wilayah Desa Siakin juga terdapat Puskesmas Pembantu Siakin, yang merupakan satu"satunya sarana kesehatan yang ada di desa ini, banyak dikunjungi leh penduduk terutama dari Desa Siakin, dan beberapa berasal dari desa tetangga Desa Pinggan. Seperti sebagian besar daerah yang ada di Kecamatan Kintamani, Desa Siakin ini pun beriklim sejuk. Sebagian besar warganya bekerja sebagai buruh tani. Dari hasil pencatatan keluarga yang kami dapatkan masih banyak keluarga kurang mampu di desa Siakin ini kurang lebih #88 KK atau hampir tiga perempat dari KK yang menetap di desa ini. $leh sebab itu, dengan banyaknya jumlah keluarga kurang mampu, kami sebagai peserta PPD ke"%# khususnya yang mendapat tugas di Desa Siakin diharapkan dapat mengidenti&ikasi berbagai masalah di bidang kesehatan, mengupayakan alternati& pemecahannya dengan pendekatan ked kteran keluarga. 1.2 #. Tujuan Pe !inaan Keluarga Binaan 'ampu berk munikasi secara e&ekti& dengan keluarga binaan untuk menggali berbagai in& rmasi berkaitan dengan masalah kesehatan. 2. 'ampu mengidenti&ikasi masalah kesehatan, &akt r resik , dan alternati& pemecahannya di keluarga dan masyarakat.

(.

'ampu melakukan ad) kasi untuk dapat memecahkan masalah kesehatan di keluarga secara k mprehensi& dengan pendekatan h listik untuk meningkatkan perilaku hidup sehat.

1."

Man#aat Pe !inaan Keluarga Binaan

1.".1 Bagi Keluarga Binaan 'emperbaiki persepsi keluarga tentang masalah kesehatan mereka, sehingga mampu untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap masalah tersebut. 1.".2 Bagi Ma$a%i%&a Pe%erta PPD Dapat melatih kemampuan berk munikasi secara e&ekti&, mampu

menerapkan ilmu yang telah diper leh selama masa pendidikan di *K +nud sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

BAB II HASIL PENELUSURAN KELUARGA BINAAN 2.1. K$arakteri%tik Keluarga Binaan ,dapun data dem gra&is ketiga keluarga binaan penulis seperti tercantum dalam tabel di bawah ini .abel #. Data Dem gra&i Keluarga Binaan N'. KK I Na a I /ayan Sandi 2y. S k 2y. 2yeneng /ayan Budiastiwi 2i 'ade Pasek 2i /ayan Sekartini K mang Pratinayasa 2i 2y man Sinder 2y man /ati Ketut Suartawan Hu!ungan (engan KK KK Istri Istri ,nak KK ,nak ,nak KK ,nak ,nak U ur %0 tahun 30 tahun 40 tahun #4 bulan !0 tahun 8 tahun 3 tahun !4 tahun #4 tahun #( tahun )K 1 P P P P P 1 P P 1 Pen(i(ika n .amat SD .idak Sek lah .idak Sek lah .amat SD Statu% 'enikah 'enikah 'enikah Pekerjaan Pengrajin Bedeg Buruh .ani Buruh .ani Belum Bekerja Buruh tani Pelajar Pelajar Buruh .ani Belum Bekerja Belum Bekerja

II

Belum 'enikah .amat SD 'enikah Belum SD kelas III 'enikah Belum SD kelas I 'enikah .amat SD .amat SD .idak Sek lah 'enikah Belum 'enikah Belum menikah

III

Keluarga binaan I dengan kepala keluarga 5KK6 I /ayan Sandi terdiri dari ! rang, yaitu KK, kedua istri KK, dan satu anak mereka. Pekerjaan KK adalah se rang pengrajin bedeg sedangkan kedua istrinya adalah buruh tani. Keluarga binaan II dengan KK 2i 'ade Pasek terdiri dari ( rang, yaitu KK dan kedua anaknya. Pekerjaan KK sebagai buruh tani. Keluarga binaan III dengan KK 2i 2y man Sinder terdiri dari ( rang, yaitu KK dan kedua anaknya. Pekerjaan KK sebagai buruh tani. Dari karakteristik keluarga di atas, dapat dilihat beberapa hal yang p tensial menjadi masalah. 7ang pertama adalah tingkat pendidikan yang rata"rata rendah. Seluruh keluarga binaan I, II dan III sama"sama memiliki tingkat pendidikan yang

rendah yaitu tamat SD dan ada yang tidak sek lah juga. Permasalahan yang kedua adalah dari kepala keluarga binaan di Desa Siakin, sebagian besar bekerja sebagai buruh tani, dimana pekerjaan ini tidak memberikan penghasilan yang teratur dan sangat tergantung hasil panen. 2.2 Statu% Ke%e$atan Keluarga Binaan Pada keluarga binaan I dalam 2 tahun terakhir kepala keluarga mengalami masalah keluhan nyeri di sendi angg ta gerak tubuh, sedangkan kedua istrinya dan anaknya mengalami diare. Sementara pada keluarga binaan II kedua anaknya mengalami masalah demam dan diare. Pada keluarga binaan III mengalami masalah retardasi mental pada anak keduanya, dan keluhan diare pada anak pertamanya. 2.2.2 De%kri*%i Per a%ala$an Ke%e$atan Permasalahan kesehatan yang ditemukan pada keluarga binaan I yaitu k ndisi kesehatan Bapak I /ayan Sandi. I /ayan Sandi berusia kurang lebih %0 tahun dikatakan sering mengalami nyeri pada angg ta gerak sejak dua tahun yang lalu. Bapak I /ayan Sandi rutin mengunjungi Puskesmas Pembantu 5Pustu6 Siakin, Puskesmas Kintamani II atau klinik kesehatan di k ta Bangli jika keluhan nyeri sendi t tnya tidak dapat ditangani sehingga memerlukan peng batan yang lebih lanjut. 2yeri pada sendi gerak dan seluruh badan ini dikatakan sampai menganggu akti)itasnya setiap hari. Bapak I /ayan Sandi juga mengk nsumsi bat" batan yang didapat dari d kter di Puskesmas Kintamani II dan keluhan dirasakan membaik. 2amun, jika bat tersebut habis, akan muncul nyeri sendi kembali jika berakti)itas terlalu berat dan di malam hari. Keluhan tersebut juga dialami leh kedua istrinya yang berusia di atas !0 tahun. Permasalahan kesehatan yang ditemukan pada keluarga binaan II yaitu Ibu 2i 'ade Pasek dalam 3 bulan terakhir adalah diare dan demam yang dialami leh kedua anaknya. Diare dikatakan terjadi lebih kurang sepuluh hari yang lalu sebelum penulis melakukan kunjungan, semula anak pertamanya mengeluhkan mulas"mulas dan mencret setelah makan dan minum di warung di depan rumahnya. Kees kan harinya dikatakan anak keduanya juga mengalami keluhan

2.2.1 K'n(i%i Ke%e$atan Keluarga Binaan

yang sama seperti kakaknya. Selain itu, kedua anaknya mulai merasakan demam seiring dengan munculnya mencret tersebut. Ibu 2i 'ade Pasek kemudian membawa keluarganya untuk ber bat ke bidan Pustu. Setelah mendapat bat sirup minum dikatakan keluhan diare membaik dan saat ini kedua anaknya sudah dapat berakti)itas dengan baik. Permasalahan kesehatan yang ditemukan pada keluarga Ibu 2i 2y man Sinder dalam 3 bulan terakhir adalah penyakit diare yang dialami leh putri pertamanya 2i 2y man /ati, apalagi saat ini musim penghujan dengan situasi daerah Kintamani yang dingin menurut Ibu 2y man Sinder putrinya lebih sering sakit. Selain itu, putrinya ini sangat sulit makan masakan yang dimasak ibunya, biasanya lebih senang makan makanan camilan atau mie istant dan sejenisnya. ,pabila muncul keluhan ini Ibu 2i 2y man Sinder biasanya membawa putrinya ke bidan Pustu Siakin untuk memper leh peng batan. Selain itu, Ibu 2i 2y man Sinder juga memiliki se rang anak yang mengalami retardasi mental sejak kecil. 2.2." Anali%i% K'n(i%i Ke%e$atan Secara umum pada ketiga keluarga binaan ditemukan permasalahan diare. 8al ini disebabkan karena terdapatnya &akt r risik yaitu banyaknya jumlah p pulasi lalat. Selain itu, tidak tersedianya jamban dan ketersediaan air bersih yang minim. 8al tersebut juga menyebabkan tidak terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat pada ketiga keluarga binaan ini. Selain itu, pada ketiga keluarga binaan ditemukan permasalahan gi9i buruk terkait dengan tingkat pendidikan yang rendah, serta pendapatan yang tidak menentu sehingga dalam penyediaan menu makanan yang sehat dan seimbang tidak dapat dilakukan secara teratur. Pada keluarga binaan I ditemukan masalah nyeri sendi angg ta gerak. 8al dialami leh Bapak I /ayan Sandi dan kedua istrinya. 8al ini dialami leh ketiga angg ta keluarga tersebut yang salah satunya disebabkan leh &akt r resik umur yang lebih dari !0 tahun. Selain itu, &akt r cuaca dingin seperti kegiatan mandi pada malam hari dapat meningkatkan rasa nyeri pada penderita rematik karena cuaca yang dingin dapat menyebabkan penyusutan kapsul sendi"sendi angg ta gerak sehingga pergesekan sendi akan sering terjadi. *akt r lain yang mempengaruhi adalah b b t tubuh dan akti)itas dari ketiga angg ta keluarga binaan tersebut. :ika b b t tubuhnya berlebih yang diiringi dengan akti)itas yang terlalu berat sehingga

menyebabkan tumpuan sendi semakin berat. 8al tersebut pada akhirnya menyebabkan pergesekan sendi semakin sering terjadi dan nyeri sendi semakin sering terjadi pula. Pada keluarga binaan II ditemukan masalah demam yang bisa disebabkan karena imunitas tubuh keluarga binaan yang menurun. Sedangkan, pada keluarga binaan III yang memiliki anak dengan retardasi mental yang bisa disebabkan karena kelainan bawaan, gi9i yang kurang saat ibunya mengandung dan setelah anak tersebut lahir dan kurangnya stimulasi k gniti& dan psik m t r pada anak tersebut sejak lahir. 2." Statu% Ek'n' i Keluarga Binaan Pendapatan keluarga binaan I diper leh dari Bapak I /ayan Sandi dan kedua istrinya. Bapak I /ayan Sandi bekerja sebagai pengrajin bedeg dan hanya bekerja di rumah sedangkan kedua istrinya bekerja sebagai buruh tani untuk mendukung pendapatan keluarga. Pendapatan t tal keluarga binaan I berasal dari upah sebagai pengrajin bedeg dan upah sebagai buruh tani dengan jumlah yang tidak menentu yang sangat tergantung dari musim panen. Dalam setiap bulannya pendapatan t tal keluarga Bapak I /ayan Sandi sebesar ;p.#.000.000,00. +ntuk keluarga binaan II pendapatan keluarga hanya diper leh dari Ibu 2i 'ade Pasek. Pendapatan berasal dari upah sebagai buruh tani, dan memelihara ternak sendiri yaitu 2 ek r anak babi dengan jumlah penghasilan yang tidak menentu, tergantung dari musim panen. Dalam setiap bulannya pendapatan dari buruh tani dapat mencapai ;p.300.000,00, sedangkan dari memelihara ternak rata rata mencapai ;p #40.000,00 pertahunnya. +ntuk keluarga binaan III pendapatan keluarga hanya diper leh dari Ibu 2i 2y man Sinder. Sumber pendapatan berasal dari upah sebagai buruh tani dengan jumlah yang tidak menentu yang sangat tergantung dari musim panen. Dalam setiap bulannya pendapatan t tal Ibu 2i 2y man Sinder sebesar ;p. 400.000,00. 2.".2 Pengeluaran Perka*ita Keluarga Binaan Pengeluaran perkapita keluarga binaan I kurang lebih ;p #.000.000," per bulan dengan rincian ;p 800.000,00 untuk makan, ;p 40.000,00 untuk listrik,air, dan suka duka serta ;p #40.000,00 untuk biaya sek lah anak.

2.".1 Pen(a*atan Perka*ita Keluarga Binaan

Pengeluaran perkapita keluarga binaan II rata"rata ;p 300.000,00 tiap bulan, dengan rincian kurang lebih ;p. 400.000,00 untuk makan, ;p 40.000,00 untuk listrik, air, dan suka duka dan ;p 40.000,00 untuk biaya sek lah anak. Keluarga binaan III kurang lebih ;p 400.000,00 dengan rincian ;p !40.000,00 untuk makan, ;p 40.000,00 untuk listrik, air, dan suka duka. 2."." Ke*e ilikan A%et Ber$arga Keluarga binaan I memiliki aset berupa # buah .<, dan rumah dan pekarangan seluas 2 are. Sedangkan keluarga binaan II memiliki aset berupa # buah .<, rumah dan pekarangan seluas #,4 are. Keluarga binaan III memiliki asset berupa rumah dan pekarangan seluas # are. 2.".+. Anali%i% Statu% Ek'n' i Penghasilan ketiga keluarga binaan rata"rata hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari"hari. 7ang dipenuhi adalah terutama biaya makan, sisanya untuk biaya air, listrik dan suka duka, serta biaya sek lah anak, sehingga tidak ada yang disisihkan untuk ditabung. Secara umum seluruh keluarga binaan termasuk dalam g l ngan ek n mi menengah ke bawah. 2.+. Lingkungan ,i%ik Keluarga Binaan 2.+.1 De%kri*%i Kea(aan Lingkungan ,i%ik Keluarga binaan I yaitu Bapak I /ayan Sandi tinggal di sebuah rumah berukuran kurang lebih 3 = 8 meter, dengan berdinding bedeg dan lantai berlapis semen. Dapur terdapat di dalam rumah utama. .erkesan cukup pengap karena )entilasi kurang memadai. ,ir bersih tersedia dalam jumlah yang minim diambil dari sumber air desa di cubangan. Keluarga ini tidak memiliki kamar mandi dan jamban pribadi, serta biasanya menumpang dengan tetangga di sebelahnya.. 1imbah rumah tangga yang berupa sampah rganik digunakan untuk pupuk k mp s, sedangkan sampah plastik biasanya dibakar di ladang belakang rumah. Keluarga binaan II, keluarga Ibu 'ade Pasek tinggal di rumah berukuran kurang lebih ( = ! meter. ;umah berdinding batak , dengan lantai semen. ;umah ini terbagi menjadi dua ruang, ruang keluarga yang langsung ber&ungsi sebagai kamar tidur dan sebuah dapur. ;umah terkesan pengap, dan kurang bersih. ,ir

bersih tersedia dalam jumlah minim yang diambil dengan derigen dari sumber air desa di cubangan. Keluarga ini tidak memiliki jamban dan kamar mandi sendiri, serta biasanya menumpang dengan tetangga di sebelahnya. 1imbah rumah tangga diperlakukan sama seperti keluarga binaan I, sampah rganik digunakan untuk pupuk k mp s, sedangkan sampah plastik dibakar di ladang. Keluarga binaan III, keluarga 2i 2y man Sinder memiliki rumah berukuran kurang lebih ( = ! meter, memiliki dua buah kamar. Dinding rumah dari bet n dengan lantai dari semen. Kamar KK bersebelahan dengan dapur tanpa adanya sekat antara kedua ruangan tersebut. ;umah terkesan pengap, kurang bersih dan )entilasi kurang. Keluarga ini tidak memiliki jamban pribadi dan kamar mandi, biasanya menumpang di kamar mandi tetangga. ,ir bersih didapat dari sumber mata air desa yang ditampung lewat p mpa air yang berada di dekat Pustu. +ntuk pengel laan limbah sama dengan keluarga binaan yang lain di mana limbah rganik dijadikan pupuk sementara limbah plastik dibakar di halaman belakang rumah. 2.+.2 Anali%i% Statu% Lingkungan ,i%ik Secara umum untuk keadaan lingkungan &isik pada ketiga keluarga binaan masih berada di bawah standar yang memadai. Pada keluarga binaan I yang keberadaan dapur dan kamar tidur berada di dalam sebuah rumah utama tanpa adanya sekat, Ketiga keluarga binaan juga memiliki masalah dalam ketersediaan jamban pribadi sehingga harus meminjam ke tetangga. Selain itu, keadaan ketiga keluarga binaan juga terkesan k t r, pengap, serta )entilasi kurang. 2.- Perilaku Hi(u* Ber%i$ (an Se$at .PHBS/ 2.-.1 De%kri*%i PHBS Pa(a Keluarga Binaan Pada keluarga binaan I 5I /ayan Sandi6, budaya hidup sehat sudah berusaha untuk diterapkan, namun masih belum sempurna. 'engingat tiga angg ta keluarga yang mengunyah sirih setiap hari, mereka jarang menyikat gigi sehari" hari, untuk mandi dikatakan hanya sekali sehari pada malam hari karena minimnya ketersediaan air bersih, dan kebiasaan cuci tangan dengan air yang ditampung sebelum dan setelah makan. Karena tidak memiliki jamban pribadi, biasanya B,B di jamban milik tetangga atau B,B di tegalan. Pakaian biasanya

diganti setiap 2 hari sekali dan tidak disetrika. +ntuk makanan biasanya menu sehari hari seperti nasi, tempe>tahu, telur, sayur, kadang kadang berisi daging seperti ikan atau ayam setiap hari raya tiba. Pada keluarga 2i 'ade Pasek karena belum memiliki &asilitas '?K sendiri, kegiatan mandi biasanya sehari sekali, serta mencuci pakaian dilakukan tiga hari sekali dilakukan di kamar mandi tetangga ataupun di dekat mata air. +ntuk sikat gigi dilakukan sehabis mandi. +ntuk B,B nya biasanya dilakukan dengan meminjam kabar mandi tetangganya. +ntuk keperluan makanan sehari"hari biasanya diambil dari ladang dengan menu nasi, sayur sayuran, dan terkadang diselingi tempe, tahu ataupun ikan pindang. Pada keluarga 2i 2y man Sinder sudah berupaya menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, namun keluarga ini tidak memiliki jamban pribadi sehingga untuk mandi, dan mencuci biasanya dilakukan di kamar mandi tetangga, dan terkadang B,B dilakukan di tegalan. 'andi biasanya sehari sekali, sedangkan sikat gigi biasanya sekali sehari sehabis makan. +ntuk keperluan makan biasanya diambil dari ladang dengan menu sehari hari berupa nasi, sayur sayuran, telur serta ikan pindang. 2.-.2 Anali%i% Perilaku Hi(u* Ber%i$ (an Se$at Pada ketiga keluarga binaan masih berupaya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, namun permasalahan yang ditemui terkait dengan kebiasaan untuk mandi hanya sekali sehari karena ketersediaan air bersih yang minim dan udara dingin, serta kebiasaan cuci tangan dengan air tanpa sabun. Selain itu, karena ketiga keluarga binaan tidak memiliki jamban pribadi, kebiasaan B,B cukup miris karena terkadang mereka masih B,B di tegalan jika tidak meminjam kamar mandi tetangga. Dalam hal menu makanan, sebagian keluarga binaan juga hanya mengk nsumsi nasi, sayur, dan terkadang ikan>telur sehingga nilai gi9i sangat kurang karena tidak memenuhi standar makanan ! sehat 4 sempurna.

BAB III PEMBAHASAN ".1 K$arakteri%tik Keluarga Binaan Dari segi kharakteristik yang ditemukan adalah sebagian besar KK bekerja sebagai buruh tani. .ingkat pendidikan rata rata masih rendah sebagian besar hanya tamat SD, bahkan ada yang tidak bersek lah, namun upaya mereka untuk meningkatkan status pendidikan pada puta putrinya dengan menyek lahkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. ".2 Statu% Ke%e$atan Keluarga Binaan Permasalahan kesehatan yang ditemukan pada ketiga keluarga binaan adalah diare, disebabkan karena adanya &akt r risik lalat. 1alat sebagai )ekt r mekanik yang mempermudah penularan diare telah mengalami adaptasi m r& l gi dan &isi l gi yang membuat mereka bisa bertahan. Diupayakan meningkatkan kebersihan pada masing"masing keluarga terutama dalam membuang sampah. Pada permasalahan ked kteran keluarga diangkat permasalahan rematik. Dengan melihat &akt r resik dengan usia di atas !0 tahun, memiliki kebiasaan mandi di malam hari dan kebiasaan makanan yang mengandung asam urat tinggi dicurigai menjadi pemicu timbulnya masalah rematik pada KK Binaan I 5Bapak I /ayan Sandi6. Diupayakan untuk mengurangi akti)itas yang berat, menjaga asupan makanan, menjaga beat badan ideal, mengurangi kebiasaan mandi malam hari, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. "." Statu% S'%ial Ek'n' i Keluara Binaan 'asalah ek n mi keluarga binaan II dan II berasal dari pekerjaan mereka yang hanya buruh tani, karena mereka tidak memiliki tanah sendiri. Selain itu, tingkat pendidikan yang terg l ng rendah juga menyulitkan mereka mencari pekerjaan lain sehingga keluarga ini berada pada tingkat ek n mi yang paling rendah di antara keluarga binaan yang lain. Sedangkan, keluarga binaan I yang bekerja sebagai pengrajin bedeg dan dibantu kedua istrinya yang bekerja sebagai buruh tani juga memiliki tingkat ek n mi yang rendah karena biaya pengeluarannya lebih besar dari pendapatan t tal keluarga. Diharapkan untuk

#0

menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung sebagai upaya in)estasi masa depan. ".+ Lingkungan ,i%ik 'asalah pada ketiga keluarga binaan adalah pada pengel laan sampah khususnya sampah plastik. Sampah plastik dikumpulkan di tegalan dan kemudian dibakar. 8al ini selain dapat menimbulkan kebakaran, juga akan menghasilkan asap yang akan menganggu kesehatan ketiga keluarga binaan. Ketiga keluarga binaan juga ditemukan masalah yaitu tidak adanya jamban. 8al ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan keluarga serta kesehatan lingkungan sekitar. $leh karena itu, diharapkan dibangun jamban pribadi di setiap rumah. Permasalahan lainnya adalah mengenai ruangan di mana ruang tamu dan kamar tidur bahkan dapur digabung menjadi satu. 8al ini berp tensi menimbulkan masalah kesehatan terutama pernapasan seperti misalnya terhirup asap dari pr ses memasak di dapur. Keberadaan )entilasi juga sangat minim sehingga keadaan ruangan terasa pengap. Diharapkan keluarga membuat )entilasi sederhana sehingga sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah dan terjadi sirkulasi udara yang baik di dalam rumah. ".Perilaku Hi(u* Ber%i$ (an Se$at 'asalah yang ditemukan adalah kebiasaan mandi yang hanya # kali, B,B sembarangan di tegalan, membuang sampah sembarangan di tegalan, pakaian kerja jarang dicuci dan disetrika, dan masalah mencuci tangan yang biasa dilakukan dengan air saja tanpa menggunakan sabun. Disarankan untuk meningkatkan kebersihan dengan membiasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

##

BAB I0 SIMPULAN +.1 Si *ulan #. Keluarga"keluarga binaan di Desa Siakin memiliki lingkungan &isik tempat tinggal yang kurang bersih dan sehat, tidak adanya tempat pengel laan sampah, serta masih adanya persepsi yang salah tentang k nsep sehat"sakit di lingkungan keluarga binaan yang kemungkinan disebabkan rendahnya tingkat pendidikan. 2. Selama kegiatan PPD ke"%# ini, khususnya di desa Siakin telah dilakukan beberapa k nsep ked kteran keluarga terutama menyangkut pr m si kesehatan dengan memberikan KIA dan m ti)asi baik kepada pihak penderita dan juga keluarganya tentang penyakit yang sedang atau pernah diderita. +.2 Saran #. Seluruh angg ta keluarga hendaknya turut mendukung pr ses peng batan penderita dengan ikut menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar. 2. Persepsi sehat"sakit yang salah di masing"masing keluarga binaan diubah secara perlahan dengan melibatkan dukungan kader"kader kasehatan dan peran serta pihak puskesmas yang lebih intensi& misalnya dengan memberikan penyuluhan"penyuluhan dan pelatihan bagaimana hidup sehat yang baik. (. Dibutuhkan peran akti& dari petugas kesehatan untuk memberikan k munikasi, in& rmasi dan edukasi yang tepat dan berkelanjutan pada penderita dan rang B rang terdekatnya

#2

BAGIAN KEDUA PENANGGULANGAN PEN1AKIT REMATIK DENGAN PENDEKATAN KED2KTERAN KELUARGA I. LATAR BELAKANG KASUS Kasus bernama I /ayan Sandi, berjenis kelamin laki"laki berusia %0 tahun. Bapak I /ayan Sandi merupakan kepala keluarga, yang mana merupakan suami dari 2y. S k dan 2y. 2yeneng dan merupakan bapak dari /ayan Budiastiwi. Keluarga Bapak I /ayan Sandi merupakan salah satu keluarga miskin yang bertempat tinggal .empek Desa di Desa Siakin yang memiliki masalah kesehatan yaitu penyakit rematik. Pada saat dikunjungi, Bapak I /ayan Sandi telah dinyatakan menderita penyakit rematik sejak dua tahun yang lalu, dan secara rutin 2"( bulan sekali memeriksakan kesehatan dirinya ke Puskesmas Kintamani II dan klinik kesehatan di Bangli. Berikut adalah pr &il keluarga Bapak I /ayan Sandi yang disajikan dalam bentuk tabel. Ta!el 2. Data KK Binaan I N'. Na a # 2 ( ! I /ayan Sandi 2y. S k 2y. 2yeneng /ayan Budiastiwi Hu!ungan U ur (engan KK KK Istri Istri ,nak %0 tahun 30 tahun 40 tahun #4 bulan )K 1 P P P Pen(i(ika n .amat SD .idak Sek lah .idak Sek lah .amat SD Statu% 'enikah 'enikah 'enikah Belum 'enikah Pekerjaan Pengrajin Bedeg Buruh .ani Buruh .ani Belum Bekerja

II. RI3A1AT KASUS II.1 Latar Belakang Pen4akit Berdasarkan rek mendasi Puskesmas Pembantu 5Pustu6 Siakin, Puskesmas Kintamani II, serta dari pihak desa Siakin sendiri penulis mendapatkan kasus penyakit rematik yang dialami leh salah se rang warga Desa Siakin yaitu I /ayan Sandi, laki"laki, berusia %0 tahun yang merupakan kepala keluarga, suami dari 2y. S k dan 2y. 2yeneng, serta bapak dari /ayan Budiastiwi.

#(

Penyakit rematik merupakan sebuah permasalahan yang sering terjadi khususnya pada masyarakat dengan usia di atas !0 tahun. Khususnya di desa Siakin, keadaan ini diperburuk dengan cuaca yang dingin yang menjadikan keluhan nyeri sendi meningkat. Selama ini banyak masyarakat yang mengira bahwa hanya ada # penyakit rematik di dunia. 2amun &aktanya terdapat lebih dari #00 jenis penyakit rematik. Beberapa jenis rematik atau nyeri sendi yang banyak dikenal adalah Osteoarthitis 5jenis rematik akibat rusak atau menipisnya bantalan sendi dan tulang rawan6, Rheumatoid Arthritis, C ut>,sam +rat 5akibat terlalu banyak mengk nsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti seafood dan jer an6, Non-Particular Arthritis 5akibat kebiasaan p sisi yang salah sehingga tend n tegang6, dan Body Posture Disturbance 5akibat bentuk tubuh tidak simetris sehingga t t mudah tegang6. +sia memang berpengaruh terhadap munculnya rematik atau nyeri sendi. 'emang, resik terserang rematik semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. 8al ini disebabkan karena semakin menipisnya lapisan pelindung sendi dan mulai mengentalnya minyak pelumas tulang di atas usia !4 tahun. 2amun, bukan berarti penyakit ini hanya diderita leh rang usia lanjut. Setidaknya, sebanyak # rang dari 3 penderita rematik merupakan rang" rang yang masih muda. Bahkan, salah satu jenis penyakit, yaitu Juvenille Reumatoid Artritis, ternyata banyak diderita leh anak"anak. Salah satu penyebab terjadinya penyakit rematik adalah terjadinya pengapuran tulang rawan. Pengapuran berarti menipisnya jaringan tulang rawan yang ber&ungsi sebagai bantalan persendian. Bantalan persendian yang menipis menyebabkan terjadi gesekan tulang yang pada akhirnya menyebabkan nyeri. $bat" batan belum ada yang dapat menyembuhkan penyakit rematik, hanya mampu mengurangi rasa nyeri dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Peng batan rematik biasanya jangka panjang untuk mencegah terjadi de& rmitas dari tulang yang akanmenyebabkan k mplikasi dan juga biaya peng batan yang lebih mahal lagi. +ntuk mengurangi nyeri juga dapat dilakukan k mpres es. Selain itu beberapa tanaman bisa dijadikan bat herbal seperti seledri, kubis, atau w rtel untuk mengurangi gejala rematik. :ahe, kunyit, daun lidah buaya, ar ma terapi juga dapat mengurangi bengkak pada sendi. Salah satu tindakan pencegahan

#!

lainnya adalah menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tumpuan pada lutut sehingga mengurangi nyeri lutut. Selain itu b b t tubuh berlebih juga memperbesar risik asam urat. Perlu juga lahraga ringan seperti jalan kaki karena jalan kaki mampu memabakar kal ri, memperkuat t t, dan membangun tulang yang kuat tanpa menganggu persendian yang sakit. 'enghindari lahraga yang membebani lutut seperti j gging, bulu tangkis, ) li dan lainnya. Pernyataan bahwa rematik atau nyeri sendi timbul karena mandi malam, cuaca dingin, dan ,? memang sangat sering terdengar. Padahal, itu hanya mit s saja. Sebenarnya, tidak ada hubungan antara rematik dan sering mandi malam. 2amun demikian, bila telah terkena rematik atau nyeri sendi memang tidak dianjurkan mandi malam. Karena setiap kali tubuh terkena air dingin>suhu dingin, kapsul sendi akan mengkerut. 8al ini tentunya dapat menambah rasa nyeri pada sendi yang telah terserang rematik. Beberapa &akt r pemicu rematik atau nyeri sendi sebenarnya adalah besitas, pertambahan usia, dan p la makan yang tidak sehat. Dengan bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi akan semakin menipis dan minyak pelumas sendi akan semakin mengental. ,kibatnya sendi pun menjadi kaku dan nyeri saat digerakkan. Selain itu, berat badan yang berlebih cenderung merubah metab lisme tubuh dan memberikan beban yang berlebih pada sendi yang dapat menyebabkan rematik. .idak hanya itu, p la makan yang tidak sehat juga berhubungan dengan rematik. 'akanan yang mengandung lemak hewani di dalam jumlah tinggi akan diubah tubuh menjadi 9at eicosanoid, suatu 9at yang dapat menyebabkan radang pada persendian. $leh karena itu, beberapa hal yang harus diperhatikan Bapak I /ayan Sandi adalah menjaga b b t tubuh ideal, melakukan kegiatan yang tidak membebani sendi tulang berlebihan, melakukan jalan santai namun jangan melakukan lahraga berat, menjaga makanan terutama menghindari makanan yang mengandung asam urat yang tinggi, hindari mandi di malam hari, dan mengurangi stres yang dapat menjadi pemicu rematik. 2.2. U*a4a Pen4e !u$an5Peng'!atan +paya yang telah dilakukan keluarga Bapak I /ayan Sandi untuk mengatasi permasalahan ini adalah secara rutin memeriksakan dirinya ke Bidan Pustu Siakin, Puskesmas Kintamani II, dan juga klinik kesehatan lainnya. Selain itu, Bapak I

#4

/ayan Sandi juga mendapatkan bat berupa penghilang rasa nyeri dari pihak Puskesmas dan d kter di klinik kesehatan, namun setelah bat yang diberikan habis, Bapak I /ayan Sandi dikatakan mulai merasa nyeri kembali terutama di malam hari dan setelah mandi malam hari. $leh karena itu, Bapak I /ayan Sandi mengurangi akti)itasnya dengan bekerja sebagai pengrajin bedeg yang dikerjakannya di rumah sendiri. 8al tersebut diharapkan mampu mengurangi akti)itasnya di luar rumah. III. PENERAPAN PRINSIP KED2KTERAN KELUARGA Sesuai dengan tujuan PPD"%# agar dapat menangani permasalahan kesehatan secara k mprehensi& dengan pendekatan h listik, maka ked kteran keluarga merupakan met de yang e&ekti& untuk dapat mengatasi permasalahan kesehatan. 1. Per%'nal Pada kasus penyakit rematik, penulis perlu menekankan kepada KK binaan bahwa beliau memiliki &akt resik munculnya penyakit rematik ini dikemudian hari. 8al tersebut akan terus berlangsung selama terpapar leh &akt r resik tersebut. 2. K''r(inati# (an k'la!'rati# Pada kasus ini, penulis sudah memberikan penjelasan kepada KK untuk bekerja sama dengan Bidan Pustu Siakin dan d kter di Puskesmas Kintamani II, khususnya dalam pemantauan nyeri sendi dan juga pengukuran berat badan agar sesuai dengan b b t ideal, serta pengaturan makanan sehat sebagai asupan sehari"hari. ". Pari*urna Pendekatan pada kasus tidak hanya dilakukan pada kasus 5, tetapi pada angg ta keluarga yang lain yaitu kedua istrinya dan anaknya untuk dapat mengerti, memahami, dan dapat melakukan upaya pencegahan munculnya nyeri sendi kembali. Pendekatan juga tidak hanya untuk mengurangi nyeri sendi, tetapi juga dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga.

#3

+.

Berke%ina !ungan Pada kasus penulis telah melakukan kunjungan rutin dua kali seminggu demi memantau k ndisi kesehatan dan perkembangan dari kasus. Dari pihak Pustu juga dengan melakukan pemeriksaan secara rutin setiap bulan pada kasus, memberikan in& rmasi juga kepada warga yang mengalami keluhan yang sama.

-.

Menguta akan *en6ega$an Khusus di desa Siakin karena sebagian besar kasus adalah kasus dengan penyakit rematik, diharapkan dapat dilakukan kegiatan penyuluhan yang intensi& pada setiap keluarga miskin yang memiliki keluhan nyeri sendi angg ta gerak yang sama.

7. Meni !ang keluarga8

a%4arakat (an lingkungan

Kerja sama dengan pihak desa, t k h masyarakat, dan petugas kesehatan 5Bidan6 dengan penyuluhan misalnya saat diadakan kegiatan seperti p syandu, atau pertemuan banjar untuk memberikan in& rmasi mengenai permasalahan kesehatan khususnya dalam mencegah terjadinya penyakit rematik.

#%

Lampiran 1: Tran%kri* Ha%il Penelu%uran Keluarga Binaan 1 .Na a KK 9 Ba*ak I 3a4an San(i/ 1/ Karakteri%tik Keluarga Ta!el ". Karakteri%tik KK !inaan I N'. Na a # 2 ( ! I /ayan Sandi 2y. S k 2y. 2yeneng /ayan Budiastiwi Hu!ungan U ur (engan KK KK Istri Istri ,nak %0 tahun 30 tahun 40 tahun #4 bulan )K 1 P P P Pen(i(ika n .amat SD .idak Sek lah .idak Sek lah .amat SD Statu% 'enikah 'enikah 'enikah Belum 'enikah Pekerjaan Pengrajin Bedeg Buruh .ani Buruh .ani Belum Bekerja

3 4

Ga !ar 1. Si%te Keterangan Ga !ar D 1aki"laki 1. 2. (. !. atrithis 2y. S k 5Istri KK I6 2y. 2yeneng 5Istri KK II6

kekera!atan KK !inaan I

D Perempuan

I /ayan Sandi 5KK6 Kasus Ked kteran Keluarga dengan rheumat id

/ayan Budiastiwi 5,nak KK6 7 Bulan Terak$ir/

2/ Statu% Ke%e$atan Angg'ta Keluarga .(ala

#8

Bapak I /ayan Sandi 5Kepala Keluaarga6 menderita ;heumat id ,trithis 5;,6 Kedua istrinya juga mengeluh keluhan yang serupa dengan bapak I /ayan Sandi. Sedangkan untuk angg ta keluarga yang lain tidak ada masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius.

"/ Statu% Ek'n' i Keluarga .erg l ng keluarga miskin. Penghasilan keluarga per bulan Sumber penghasilan tetap - ;p #.000.000,00 - Kepala keluarga sebagai pengrajin bedeg, kedua istri sebagai buruh tani Pengeluaran keluarga Kepemilikan ,set > Barang - ;p #.000.000,00 perbulan - # unit tele)isi, # unit k mp r gas ukuran kecil, rumah dan pekarangan seluas 2 are +/ Lingkungan ,i%ik Keluarga 1uas bangunan rumah kurang lebih 3 m = 8 m Cedung utama rumah berdinding anyaman bambu 5bedeg6, dan lantainya berlapis semen, terdapat 2 kamar yang terpisah, satu untuk KK serta kedua istrinya, dan satu lagi untuk anaknya. Setiap kamar masing"masing memiliki satu jendela kecil dan satu pintu sehingga terkesan pengap. Dapur berada di luar bangunan utama, dan kebersihannya sangat kurang terjaga. /alaupun memiliki k mp r gas, keluarga ini biasanya memasak dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar. .idak memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Sumber air berasal dari mata air yang dialirkan lewat selang dari tempat penampungan air yang dapat diambil di dekat Puskesmas Pembantu 5Pustu6 Desa Siakin. Belum memiliki tempat pembuangan sampah.

#@

-/ Pengeta$uan (an Perilaku Keluarga tentang Hi(u* Ber%i$ (an Se$at KK dan istri sadar bahwa kebersihan lingkungan berperan penting terhadap kesehatan, dan mereka berusaha untuk menerapkan. Setiap angg ta keluarga mandi satu kali setiap hari. 'encuci pakaian biasanya dilakukan setiap dua hari sekali, dan pakaian biasanya tidak disetrika. 'enu makanan sehari"hari hanya nasi dan sayur"mayur, ikan pindang dan jarang mengk nsumsi daging.

20

Lampiran 2: Tran%kri* Ha%il Penelu%uran Keluarga Binaan 2 .Na a KK 9 I!u Ni Ma(e Pa%ek/ 1/ Karakteri%tik Keluarga Ta!el +. Karakteri%tik KK !inaan II N'. Na a # 2 ( 2i 'ade Pasek 2i /ayan Sekartini K mang Pratinayasa Hu!ungan U ur (engan KK KK !0 tahun ,nak ,nak 8 tahun 3 tahun )K P P 1 Pen(i(ika n .amat SD Statu% Pekerjaan Buruh tani Pelajar Pelajar

'enikah Belum SD kelas III 'enikah Belum SD kelas I 'enikah

Ga !ar 2. Si%te Keterangan Ga !ar D 1aki"laki #. 2i 'ade Pasek 5KK6 2. 2i /ayan Sekartini 5,nak I KK6

kekera!atan KK !inaan II

D Perempuan

(. K mang Pratinayasa 5,nak II KK6 2/ Statu% Ke%e$atan Angg'ta Keluarga .(ala 7 Bulan Terak$ir/

Diare dan demam yang dialami leh KK dan kedua anaknya. Diare dan demam terjadi lebih kurang lima hari sebelum penulis melakukan kunjungan.

2#

Setelah diberikan bat minum dari ibu bidan Pustu anak sudah dapat berakti)itas dengan baik.

"/

Statu% Ek'n' i Keluarga .erg l ng keluarga miskin. Penghasilan keluarga per bulan Sumber penghasilan tetap Pengeluaran keluarga Kepemilikan ,set > Barang - ;p 300.000,00 - Kepala keluarga sebagai buruh tani. - ;p 300.000,00 - # unit tele)isi, rumah seluas #,4 are

+/

Lingkungan ,i%ik Keluarga 1uas bangunan rumah kurang lebih ( m = ! m Cedung utama rumah berdinding batak , dan lantainya berlapis semen, terdapat 2 ruangan yaitu satu kamar tidur dan satu dapur. Kamar tidak memiliki jendela dan hanya ada satu pintu sehingga terkesan pengap. Dapur berada di dalam bangunan utama, dan kebersihannya sangat kurang terjaga. Di dapur terdapat satu jendela kecil sehingga terkesan pengap. /alaupun memiliki k mp r gas, keluarga ini biasanya memasak dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu bakar. Belum memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Sumber air berasal dari mata air yang dialirkan lewat selang dari tempat penampungan air yang dapat diambil di dekat Puskesmas Pembantu 5Pustu6 Desa Siakin. Belum memiliki tempat pembuangan sampah, sampah rganik biasanya digunakan sebagai pupuk, sampah plastik biasanya dibakar di ladang.

-/

Pengeta$uan (an Perilaku Keluarga tentang Hi(u* Ber%i$ (an Se$at KK dan kedua anaknya sadar bahwa kebersihan lingkungan berperan penting terhadap kesehatan, dan mereka berusaha untuk menerapkan. Setiap angg ta keluarga mandi satu kali setiap hari.

22

'encuci pakaian biasanya dilakukan setiap dua hari sekali, dan pakaian biasanya tidak disetrika. 'enu makanan sehari"hari hanya nasi dan sayur"mayur, ikan pindang dan jarang mengk nsumsi daging.

2(

Lampiran 3: Tran%kri* Ha%il Penelu%uran Keluarga Binaan " .Na a KK 9 I!u Ni N4' an Sin(er/ 1/ Karakteri%tik Keluarga Ta!el -. Karakteri%tik KK !inaan III N'. Na a # 2 ( 2i 2y man Sinder 2y man /ati Ketut Suartawan Hu!ungan U ur (engan KK KK ,nak ,nak !4 tahun #4 tahun #( tahun )K P P 1 Pen(i(ika n Ta at SD .amat SD .idak Sek lah Statu% 'enikah Belum 'enikah Belum menikah Pekerjaan Buruh .ani Belum Bekerja Belum Bekerja

Ga !ar ". Si%te Keterangan Ga !ar D 1aki"laki

kekera!atan KK !inaan III

D Perempuan

#. 2i 2y man Sinder 5KK6 2. 2y man /ati 5,nak I KK6 (. Ketut Suartawan 5,nak II KK6 2/ Statu% Ke%e$atan Angg'ta Keluarga .(ala 7 Bulan Terak$ir/

Penyakit diare dialami leh anak pertamanya 2y man /ati. Setelah diberikan bat minum dari ibu bidan Pustu anak sudah dapat berakti)itas dengan baik.

2!

,nak kedua pasien mengalami retardasi mental yang dialami sejak kecil.

"/

Statu% Ek'n' i Keluarga .erg l ng keluarga miskin. Penghasilan keluarga per bulan Sumber penghasilan tetap Pengeluaran keluarga Kepemilikan ,set > Barang - ;p 400.000,00 - Kepala keluarga sebagai buruh tani - ;p 400,000 - ;umah dan pekarangan seluas # are

+/

Lingkungan ,i%ik Keluarga 1uas bangunan rumah kurang lebih ( m = ! m Cedung utama rumah berdinding bet n, dan lantainya terbuat dari semen, terdapat 2 kamar yang tersambung, satu untuk KK, dan satu lagi untuk kedua anaknya. Dapur terletak bersebelahan dengan kamar KK tanpa adanya sekat antara dapur dan kamar. Setiap kamar masing"masing memiliki satu jendela kecil dan hanya terdapat satu pintu sehingga terkesan pengap. Belum memiliki kamar mandi dan jamban sendiri. Sumber air berasal dari mata air yang dialirkan lewat selang dari tempat penampungan air yang dapat diambil di dekat Puskesmas Pembantu 5Pustu6 Desa Siakin. +ntuk pengel laan limbah sama dengan keluarga binaan yang lain di mana limbah rganik dijadikan pupuk sementara limbah plastik dibakar di halaman belakang rumah.

-/

Pengeta$uan (an Perilaku Keluarga tentang Hi(u* Ber%i$ (an Se$at KK dan kedua anaknya sadar bahwa kebersihan lingkungan berperan penting terhadap kesehatan, dan mereka berusaha untuk menerapkan. Setiap angg ta keluarga mandi satu kali setiap hari.

24

'encuci pakaian biasanya dilakukan setiap 2 hari sekali, dan pakaian biasanya tidak disetrika. 'enu makanan sehari"hari hanya nasi dan sayur"mayur, ikan pindang dan jarang mengk nsumsi daging.

23

La *iran +. Dena$ Ru a$ Keluarga Binaan Ba*ak I 3a4an San(i .Ka%u% Ke('kteran Keluarga (engan Pen4akit Re atik/ U

Ka ar Ti(ur Anak Pa%ien

Ka ar Ti(ur Pa%ien (an Ke(ua I%trin4a

Da*ur

Pintu Masuk

Tug u

Tu *ukan Ka4u Bakar

2%

LAMPRAN -. ,2T2 KEGIATAN

Ga !ar 1. Keluarga I 3a4an San(i

Ga !ar 2. Kea(aan Ru a$ I 3a4an San(i

28

Ga !ar ". Keluarga Ni Ma(e Pa%ek

Ga !ar +. Keluarga Ni N4' an Sin(er

2@

Anda mungkin juga menyukai