Anda di halaman 1dari 17

ILUSTRASI KASUS

Keluarga Tn. A (20) memiliki istri bernama Ny. R (21) yang saat ini sedang mengandung
anak pertama mereka dengan usia kehamilan 30 minggu. Tn. A bekerja sebagai buruh harian di
daerah Lewi Gajah sedangkan Ny.R berperan sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir
suami dan istri adalah lulusan SMA. Pernikahan Tn. A dan Ny. R baru berlangsung ± satu tahun.
Ny.R memiliki berat badan sebelum hamil 45kg dan setelah hamil naik menjadi 52 kg dan tinggi
badan 150 cm, tekanan darah Ny.R 100/70 Mmhg sebelum hamil Ny.R memiliki riwayat darah
rendah, hb 12.6. Untuk pemeriksaan kehamilannya tinggi rahim 27 cm, ukuran lingkar lengan
atas 25.2, detak jantung janin 146x/menit, untuk posisi kepala janin sudah dibawah tinggal
masuk ke pinggul, Hpl 29 Mei. Pergerakan janin pada trimester 3 sering dirasakan setiap jam 4
subuh seperti menendang terutama di usap, diajak ngobrol. Ny.R juga sering melakukan senam
hamil secara mandiri melalui handphone.
Selama kehamilan pada trimester 1 dan 2 sering mengalami mual dan muntah yang
terjadi di pagi hari, merasa mual saat meminum susu ibu hamil dan makan bakso atau saat
mencium bau-bauan seperti parfum, untuk di trimester 3 suka mual ketika telat makan dan masih
mual ketika mencium parfum. Ny.R juga mengalami nyeri yang terasa panas dari bagian ulu hati
ke tulang punggung karena janin yang membesar untuk penanganan nyeri hanya mengusap
ngusap. Ny.R sering merasa pusing setelah meminum vitamin dan makan sampai tidak kuat
untuk jalan penanganan yang dilakukan hanya di istirahatkan sebentar. Obat yang di konsumen
Ny.R yaitu vitamin vitonal, untuk yang di kasih dari puskesmas hanya calcifar calsium dan obat
penambah darah. Obat mual tidak di kasih, jika terasa mual Ny.R langsung makan, sekarang
makan lebih dari 3x sehari. Ny.R pernah ngidam nanas dimakan cuman sedikit, makanan yang
ada pisangnya.
Selama masa kehamilan Ny.R memiliki riwayat jatuh dari tangga karena terpeleset licin
dan sendal nya basah sehingga janin sempat tidak ada pergerakan selama 2 hari, dan janin
kembali normal setelah Ny.R mencoba memberikan terapi muratal pada janin yang di sarankan
oleh keluarganya, pada saat di dilakukan terapi langsung janin ada pergerakan, serta melakukan
pemeriksaan ke puskesmas. Untuk sekarang Ny.R ada rasa takut dan pelan pelan untuk turun
tangga.
Selama kehamilan di trimester 3 mendekati lahiran ini ada larangan makanan seperti
tidak boleh makan salak, bahan makan yang terbuat dari tepung tapioka/aci, terus makanan yang
membuat sesek pada saat lahiran. Untuk jenis kelamin jamin belum ketahuan karena bayi
ngumpet, agar janin bisa menunjukan jenis kelamin nya disuruh makan coklat atau eskrim.
Untuk pemeriksaan rutin sekarang sudah 2 minggu sekali. N.yR merasakan cemas karena mau
melahirkan.

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


I. Data Umum
1. Nama KepalaKeluarga (KK) : Andika Firmansyah
2. Alamat dan Telpon : Jalan Muhammad 5 No. 34
3. Komposisi Keluarga : Suami, Istri dan calon anak
4. Data anggotakeluarga

Status gizi TTV (TD, Status Alat bantu


N Jenis Hubungan (TB, BB, N, S, P) imunisasi dasar
Nama TTL Pekerjaan Pendidikan
o kelamin Dg KK BMI)
Buruh 50 kg, 160 - - -
Andika 23-04-
1. Laki laki Suami harian SMA cm
firmansyah 2003
lepas
Ibu Normal 45 TD 100/70 Imuniasi -
06-02- rumah sekarang Mmhg Tetanus
2. Resti Lestari Perempuan Istri SMA
2003 tangga 51,5 kg, 150
cm

Genogram :

Keterangan : 29 minggu (kehamilannya)

6. Tipe keluarga : Keluarga “Dyadic” menuju keluarga inti


7. Suku : Sunda
8. Agama : Islam
9. Status Sosek Keluarga : Cukup
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Rekreasi ke Lembang,dan Pangalengan

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Baru Menikah
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada
13. Riwayat keluarga inti
Tidak ada
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada

III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah dan sanitasi
a. Kondisi umum Rumah
Baik
b. Ventilasi (cukup/kurang)
Cukup
c. Pencahayaan rumah (Baik/Tidak)
Baik
d. Saluran Buang Limbah
Baik
e. Sumber air bersih (Sehat/Tidak sehat).
Sehat
f. Sumber air minum .
Aman
g. Jamban (Memenuhi syarat/Tidak)
Memenuhi Syarat
h. Tempat sampah (ada/tidak)
Ada
i. Rasio Luas bandungan dengan jumlah anggota 8m2/orang (Ya/tidak).
Tidak Ada
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Baik
17. Mobilitas geografis keluarga
-
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Baik
19. Sistem pendukung keluarga
Orang tua, dan mertua

IV. Struktur keluarga


20. Pola kemunikasi keluarga
Demokratis
21. Struktur kekuatan keluarga
-
22. Struktur peran
-
23. Nilai dan norma budaya
Saat hamil: Membawa gunting dan pisau kecil saat keluar, dilarang meletakan handuk
di leher

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi Afektif
Terpenuhi
25. Fungsi sosialisasi
Baik, sering bersosialisasi dengan tetangga dan keluarga
26. Fungsi perawatan keluarga
Terpenuhi
27. Fungsi reproduksi
Terpenuhi, reproduksi baik
28. Fungsi ekonomi
Tercukupi, suami mencari nafkah

VI. Stress dan koping keluarga


29. Stressor jangka pendek
Ekonomi saat hamil
30. Stressor jangka panjang
Ekonomi stelah melahirkan
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ikhtiar dan berusaha
32. Strategi koping yang digunakan
Ikhtiar dan rekreasi
33. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terkaji

VIII. Pemeriksaan fisik

Denah Rumah
Format Pengkajian Kemandirian Keluarga

Nama KK : Bp Andika (20 tahun)


NO KRITERIA YA TIDAK PEMBENARAN
1 Keluarga menerima petugas kesehatan 
2 Keluarga menerima pelayanan kesehatan 
sesuai rencana
3 Keluarga menyatakan masalah kesehatan 
secara benar
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan 
sesuai anjuran
5 Keluarga melaksanakan perawatan sederhana 
sesuai anjuran
6 Keluarga melaksanakan tindakan pencegahan 
secara aktif
7 Keluarga melaksanakan tindakan promotif 
secara aktif
Kesimpulan:
Keluarga Bp Andika berada pada tahap kemandirian tingkat 2
Keterangan :
Untuk kesimpulan kategori Keluarga Mandiri dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria diatas,
masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengelompokan
sebagai berikut :
Kemandirian 1: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 2
Kemandirian 2: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
Kemandirian 3: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
Kemandirian 4: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa Data
Data Etioogi Masalah
Ds: Kehamilan trimester 3 Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan 
sering terbangun Janin bertambah besar
dimalam hari karena 
berkemih Penekanan pada sistem
- Klien mengeluh pola perkemihan
tidur berubah 
Do: Frekuensi kencing sering

Terbangun pada malam
hari

Gangguan pola tidur
Perilaku kesehatan
keluarga cenderung
berisiko

2. Intervensi keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
2. Perilaku Setelah dilakukan tindakan 1. Promosi
kesehatan keperawatan 2x24 jam, perilaku
keluarga diharapkan perilaku upaya
cenderung kesehatan membaik. kesehatan
berisiko b.d Dengan kriteria hasil: 2. Dukungan
1. Kemampuan tanggung
melakukan tindakan jawab pada
pencegahan diri sendiri
masalah kesehatan 3. Edukasi
dari skala 2 (cukup perilaku
menurun) ke skala 4 upaya
(cukup meningkat) kesehatan
2. Kemampuan
peningkatan
kesehatan dari skala
2 (cukup menurun)
ke skala 4 (cukup
meningkat)
1. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan
tidur b.d keperawatan 2x24 jam, tidur, jangan
diharapkan pola tidur minum
membaik. Dengan kriteria sebelum
hasil: tidur, tidur di
1. Keluhan sering siang
terjaga dari skala 2 2. Terapi
(cukup meningkat) relaksasi
ke skala 4 (cukup
menurun)
2. Keluhan pola tidur
berubah dari skala 2
(cukup meningkat)
ke skala 4 (cukup
menurun)
1. Kesiapan Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan
peningkattan keperawatan 2x24 jam, pengambilan
koping keluarga diharapkan manajemen keputusan
2. Persiapan kesehatan keluarga 2. Pelibatan
peningkatan meningkat. Dengan kriteria keluarga
pengetahuan hasil:
1. Kemampuan
menjelaskan
masalah kesehatan
yang dialami dari
skala 2 (cukup
menurun) ke skala 4
(cukup meningkat)
2. Aktivitas keluarga
mengatasi masalah
kesehatan tepat dari
skala 2 (cukup
menurun) ke skala 4
(cukup meningkat)
3. Tindakan untuk
mengurangi faktor
resiko dari skala 2
(cukup menurun) ke
skala 4 (cukup
meningkat)

CATATAN PELAKSANAAN
Diagnosa Ke … Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi

A.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan


pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :
1) Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2) Perumusan diagnosa keperawatan
3) Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4) Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya
yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5) Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan

I. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian daoat
menggunakan metode :
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
4. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dsb

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :


A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah-masalah yang terjadi dengan
jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga, bahasa yang digunakan, apakah tinggal di
lingkungan suku yang sama serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait
dengan kesehatan
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga, aktivitas keagaamaan, dan kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial keluarga ditentukan oleh pekerjaan, pendidikan dan pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu dikaji kebutuhan-kebutuhan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Dikaji
pula apakah keluarga mempunyai tabungan dan investasi.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti, yang meliputi riwayat keluarga dari lahir
sampai dengan saat ini. Selain itu dikaji riwayat perkembangan dan kejadian serta
pengalaman kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian,
kehilangan, dll)
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai keluarga asal dari pihak suami dan istri. Dikaji tentang kehidupan
asalnya, hubungan masa lalu dengan orang tua (nenek kakek)
C. Pengkajian Lingkungan
I. Karakteristik rumah
a. Tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll). Milik sendiri atau menyewa
rumah
b. Kondisi rumah (interior dan eksterior)
Jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll), penggunaan ruang
tersebut dan pengaturannya, kondisi dan kecukupan perabotan, penerangan, ventilasi,
AC. Dikaji lantai, tangga, pagar apakah cukup memadai
c. Dapur: suplai air minum, sanitasi dan lemari es
d. Kamar mandi: sanitasi air, toilet, apakah ada sabun dan handuk
e. Pengaturan tidur dalam rumah: memadai dengan pertimbangan usia
f. Kebersihan dan sanitasi rumah termasuk apakah ada serangga dan hewan peliharaan
g. Evaluasi tentang privasi keluarga, bahaya keamanan, kecukupan pembuangan sampah
h. Kepuasan anggota keluarga terhadap rumah dan pengaturannya
i. denah rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Karakteristik fisik lingkungan sekitar: tipe lingkungan (desa, kota, sub kota), tipe
tempat tinggal (hunian, industri, campuran, agraris, polusi udara, suara atau air
b. Karakteristik demografi: kepadatan populasi, karakteristik etnik, apakah ada
perubahan demografi
c. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar: fasilitas pasar, institusi pelayanan
kesehatan, tempat beribadah
d. Kemudiahan akses terhadap sekolah
e. Transportasi umum
3. mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan berapa lama tinggal, dan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku.
3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
4. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaiman kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.

2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu : keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan kleluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk mengetahui sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu
dikaji adalah sejauhmana keluarga memahami fakta-fakta dari masalah kesehatan
yang meliputi: pen gertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah ;
(1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
(2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
(3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
(4)Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit
(5)Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.
(6)Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.
(7)Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
(8)Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah.
c. Mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah ;
1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangnan perawatan yang
dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit.
2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan.
3) Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai.
4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang
diperlukan
5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga
6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam memelihara
lingkungan dimasa mendatang.
7). Apakah keluarga mempunyai upaya penuingkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit
8). Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana
pandangan keluarga akan fasilitas tersebut.
9). Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan
dan rehabilitasi).
10). Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan.
4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a. Berapa jumlah anak
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga.
5. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat sdalam
upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga


 Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
 Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
 Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan

G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

H. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.

II. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat pada pengkajian
yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada perumusan
diagnosa SDKI.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
 Aktual
 Risiko
 Promosi Kesehatan

Menentukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga


Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :
N KRITERIA SKOR BOBOT
O
1 Sifat masalah
 Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
 Ancaman kesehatan 2 1
 Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
 Mudah 2
 Sebagian 1 2
 Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
 Tinggi 3
 Sedang 2 1
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
 Masalah berat, harus segera ditangani 2
 Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani 1 1
 Masalah tidak dirasakan
0

Skoring :
Skor
x Bobot
Angka tertinggi

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


 Kriteria 1
Sifat masalah ; bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga

 Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor
sebagai berikut :
 Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
 Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
 Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan
dukungan masyarakat

 Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
 Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.
 Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah
kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga.

III.PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

IV. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga
mencakup hal-hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
V. EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : Keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukanselama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.

Anda mungkin juga menyukai