FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA KEL 1-1
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA KEL 1-1
Keluarga Tn. A (20) memiliki istri bernama Ny. R (21) yang saat ini sedang mengandung
anak pertama mereka dengan usia kehamilan 30 minggu. Tn. A bekerja sebagai buruh harian di
daerah Lewi Gajah sedangkan Ny.R berperan sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir
suami dan istri adalah lulusan SMA. Pernikahan Tn. A dan Ny. R baru berlangsung ± satu tahun.
Ny.R memiliki berat badan sebelum hamil 45kg dan setelah hamil naik menjadi 52 kg dan tinggi
badan 150 cm, tekanan darah Ny.R 100/70 Mmhg sebelum hamil Ny.R memiliki riwayat darah
rendah, hb 12.6. Untuk pemeriksaan kehamilannya tinggi rahim 27 cm, ukuran lingkar lengan
atas 25.2, detak jantung janin 146x/menit, untuk posisi kepala janin sudah dibawah tinggal
masuk ke pinggul, Hpl 29 Mei. Pergerakan janin pada trimester 3 sering dirasakan setiap jam 4
subuh seperti menendang terutama di usap, diajak ngobrol. Ny.R juga sering melakukan senam
hamil secara mandiri melalui handphone.
Selama kehamilan pada trimester 1 dan 2 sering mengalami mual dan muntah yang
terjadi di pagi hari, merasa mual saat meminum susu ibu hamil dan makan bakso atau saat
mencium bau-bauan seperti parfum, untuk di trimester 3 suka mual ketika telat makan dan masih
mual ketika mencium parfum. Ny.R juga mengalami nyeri yang terasa panas dari bagian ulu hati
ke tulang punggung karena janin yang membesar untuk penanganan nyeri hanya mengusap
ngusap. Ny.R sering merasa pusing setelah meminum vitamin dan makan sampai tidak kuat
untuk jalan penanganan yang dilakukan hanya di istirahatkan sebentar. Obat yang di konsumen
Ny.R yaitu vitamin vitonal, untuk yang di kasih dari puskesmas hanya calcifar calsium dan obat
penambah darah. Obat mual tidak di kasih, jika terasa mual Ny.R langsung makan, sekarang
makan lebih dari 3x sehari. Ny.R pernah ngidam nanas dimakan cuman sedikit, makanan yang
ada pisangnya.
Selama masa kehamilan Ny.R memiliki riwayat jatuh dari tangga karena terpeleset licin
dan sendal nya basah sehingga janin sempat tidak ada pergerakan selama 2 hari, dan janin
kembali normal setelah Ny.R mencoba memberikan terapi muratal pada janin yang di sarankan
oleh keluarganya, pada saat di dilakukan terapi langsung janin ada pergerakan, serta melakukan
pemeriksaan ke puskesmas. Untuk sekarang Ny.R ada rasa takut dan pelan pelan untuk turun
tangga.
Selama kehamilan di trimester 3 mendekati lahiran ini ada larangan makanan seperti
tidak boleh makan salak, bahan makan yang terbuat dari tepung tapioka/aci, terus makanan yang
membuat sesek pada saat lahiran. Untuk jenis kelamin jamin belum ketahuan karena bayi
ngumpet, agar janin bisa menunjukan jenis kelamin nya disuruh makan coklat atau eskrim.
Untuk pemeriksaan rutin sekarang sudah 2 minggu sekali. N.yR merasakan cemas karena mau
melahirkan.
Genogram :
III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah dan sanitasi
a. Kondisi umum Rumah
Baik
b. Ventilasi (cukup/kurang)
Cukup
c. Pencahayaan rumah (Baik/Tidak)
Baik
d. Saluran Buang Limbah
Baik
e. Sumber air bersih (Sehat/Tidak sehat).
Sehat
f. Sumber air minum .
Aman
g. Jamban (Memenuhi syarat/Tidak)
Memenuhi Syarat
h. Tempat sampah (ada/tidak)
Ada
i. Rasio Luas bandungan dengan jumlah anggota 8m2/orang (Ya/tidak).
Tidak Ada
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Baik
17. Mobilitas geografis keluarga
-
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Baik
19. Sistem pendukung keluarga
Orang tua, dan mertua
V. Fungsi keluarga
24. Fungsi Afektif
Terpenuhi
25. Fungsi sosialisasi
Baik, sering bersosialisasi dengan tetangga dan keluarga
26. Fungsi perawatan keluarga
Terpenuhi
27. Fungsi reproduksi
Terpenuhi, reproduksi baik
28. Fungsi ekonomi
Tercukupi, suami mencari nafkah
Denah Rumah
Format Pengkajian Kemandirian Keluarga
2. Intervensi keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
2. Perilaku Setelah dilakukan tindakan 1. Promosi
kesehatan keperawatan 2x24 jam, perilaku
keluarga diharapkan perilaku upaya
cenderung kesehatan membaik. kesehatan
berisiko b.d Dengan kriteria hasil: 2. Dukungan
1. Kemampuan tanggung
melakukan tindakan jawab pada
pencegahan diri sendiri
masalah kesehatan 3. Edukasi
dari skala 2 (cukup perilaku
menurun) ke skala 4 upaya
(cukup meningkat) kesehatan
2. Kemampuan
peningkatan
kesehatan dari skala
2 (cukup menurun)
ke skala 4 (cukup
meningkat)
1. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan
tidur b.d keperawatan 2x24 jam, tidur, jangan
diharapkan pola tidur minum
membaik. Dengan kriteria sebelum
hasil: tidur, tidur di
1. Keluhan sering siang
terjaga dari skala 2 2. Terapi
(cukup meningkat) relaksasi
ke skala 4 (cukup
menurun)
2. Keluhan pola tidur
berubah dari skala 2
(cukup meningkat)
ke skala 4 (cukup
menurun)
1. Kesiapan Setelah dilakukan tindakan 1. Dukungan
peningkattan keperawatan 2x24 jam, pengambilan
koping keluarga diharapkan manajemen keputusan
2. Persiapan kesehatan keluarga 2. Pelibatan
peningkatan meningkat. Dengan kriteria keluarga
pengetahuan hasil:
1. Kemampuan
menjelaskan
masalah kesehatan
yang dialami dari
skala 2 (cukup
menurun) ke skala 4
(cukup meningkat)
2. Aktivitas keluarga
mengatasi masalah
kesehatan tepat dari
skala 2 (cukup
menurun) ke skala 4
(cukup meningkat)
3. Tindakan untuk
mengurangi faktor
resiko dari skala 2
(cukup menurun) ke
skala 4 (cukup
meningkat)
CATATAN PELAKSANAAN
Diagnosa Ke … Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi
A.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil data secara terus menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian daoat
menggunakan metode :
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
4. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP Smear dsb
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
mengubah perilaku.
3. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
4. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaiman kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaiman interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
H. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang
ada.
Skoring :
Skor
x Bobot
Angka tertinggi
Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor
sebagai berikut :
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan
dukungan masyarakat
Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.
Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah
kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga.
IV. IMPLEMENTASI
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga
mencakup hal-hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
a. Memberikan informasi
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
a. Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c. Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara ;
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
V. EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : Keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukanselama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.