Anda di halaman 1dari 10

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan No 1. Nama I Wayan Putra Status Sudah Menikah Umur 52 Tahun Pendidikan Tamat SD / Sederajat 2. Ni Wayan Runi Sudah Menikah 36 Tahun Tamat SD / Sederajat 3. I Kadek Ardika Belum Menikah 21 Tahun Tamat SD / Sederajat 4. I Ketut Nopianta Belum Menikah 12 Tahun Duduk di Belum/Tidak bekerja Sehat Buruh Sehat Petani/Pekebun Sehat Pekerjaan Ket

Petani/Pekebun Sehat

kelas 3 SD

Keluarga Bapak I Nyoman Rubeg beserta anggota keluarganya tinggal di Dusun Yehpoh. Di rumah tersebut Bapak I Nyoman Rubeg tinggal dengan Istri dan 1 orang putranya. Rumah Bapak I Nyoman Rubeg terdiri dari 2 kamar dan 1 dapur. Rumah tersebut adalah peninggalan dari keluarga sebelumnya yang dimiliki secara turun-temurun. Tanah tempat membangun rumah yang ditempati oleh Bapak I Nyoman Rubeg berasal dari tanah milik Desa/Tanah Ayah Desa (AYDS). Bangunan rumah Bapak I Nyoman Rubeg semi permanen, yaitu temboknya terbuat dari Pleseter semen dan ada sedikit sentuhan keramik di ruang dapur tetapi bangunan tersebut belum jadi seutuhnya. Pada Aktivitas lainnya seperti MCK, Keluarga Bapak I Nyooman Rubeg melakukan aktivitas MCK di pemandian umum yang berjarak sekitar kurang lebih 500 M dari Rumah Bapak I Nyoman Rubeg. Pemandian Umum tersebut merupakan pusat pemandian yang terdapat di Dusun Yehpoh. Bapak I Nyoman Rubeg memiliki 5 Orang Anak. Keempat anaknya telah menikah dan saat ini ia hanya memiliki 1 orang Anak yang masih tinggal di Rumah. Anak tersebut adalah anak kedua dari Bapak I Nyoman Rubeg dan memiliki gangguan mental sejak 3 tahun yang lalu. Gangguan mental tersebut hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Sebelum terkena gangguan mental, anak dari Bapak I Nyoman Rubeg berprofesi sebagai buruh

bangunan. Dikarenakan saat ini anak Bapak I Nyoman Rubeg terkena gangguan mental, maka Bapak I Nyoman Rubeg beserta istrinya membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Kondisi yang sama pernah dialami juga oleh anak bungsu dari Bapak I Nyoman Rubeg dan pernah di bawa ke RSJ Bangli. Tetapi seiring berjalannya waktu, anak bungsu dari Bapak I Nyoman Rubeg telah sembuh dan telah menikah.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga - Sumber Penghasilan Keluarga Bapak I Nengah Rubeg merupakan keluarga yang tergolong berperekonomian rendah, karena hasil pendapatan yang di dapat tidak menentu. Pada awalnya perekonomian keluarga Bapak I Nengah Rubeg berasal dari hasil kerjanya di sawah atau di ladang dan hasil kerja dari anaknya sebagai buruh bangunan. Sejak anaknya terkena gangguan mental, keluarga Bapak I Nengah Rubeg bekerja sebagai pedagang semat. Semat tersebut dijual di pasar Ulakan dengan membawa sekitar 10 kg semat. Bapak I Nengah Rubeg dapat mengolah 10 kg semat selama 5 hari. Satu ikat semat dijual dengan harga Rp. 8000,- Bahan baku yang terdapat pada semat berasal dari bambu. Bapak I Nengah Rubeg mencari bambu di Hutan dekat rumahnya yang berjarak sekitar 5 km. Selain menjual semat, bambu yang di cari oleh Bapak I Nengah Rubeg juga dimanfaatkan untuk menjual tusuk sate dan tali buntilan. 100 tusuk sate dijual dengan harga Rp. 3000,-. Penghasilan per hari yang di dapat oleh Bapak I Nengah Rubeg berkisar Rp. 15.000,Jadi penghasilan sebulan yang di dapatkan oleh keluarga Bapak I Nengah Rubeg berkisar Rp. 15.000 x 30 hari = Rp. 450.000,-. Dari penghasilan yang di miliki oleh Bapak I Nengah Rubeg, belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Istri dan 1 Orang Anak.

1.2.2 -

Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan Sehari-Hari

Untuk pengeluaran kebutuhan sehari-hari, Keluarga Bapak I Nengah Rubeg menghabiskan dana rata-rata sebesar Rp. 15.000,-. Umumnya pengeluaran yang terjadi lebih banyak dari pemasukan yang diterima. Pengeluaran dana tersebut dihabiskan untuk keperluan makan sebanyak 3 orang.

Pendidikan

Dalam hal pendidikan, keluarga Bapak I Nengah Rubeg tidak mengeluarkan dana. Hal ini dikarenakan Bapak I Nengah Rubeg tidak memiliki anak yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa.

Kesehatan

Dari sisi pengeluaran kesehatan, keluarga Bapak I Nengah Rubeg telah memiliki jaminan kesehatan yaitu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Jadi biaya pengeluaran kesehatan telah di minimalisir dengan menggunakan kartu JKBM. Hanya saja untuk biaya pembelian obat, terkadang tidak sepenuhnya di tanggung dengen menggunakan kartu JKBM.

Keagamaan

Dalam hal keagamaan, keluarga Bapak I Nengah Rubeg membuat banten / sesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan dirumahnya setiap hari. Apabila ada upacara besar seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan keluarga bapak Made Sindu hanya merayakannya dengan cara yang sangat sederhana. Tergantung dari rejeki yang beliau dapatkan sebelumnya.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga Dari hasil kunjungan, wawancara dan pantauan kepada keluarga Bapak I Nengah Rubeg, permasalahan keluarga yang dihadapi diantaranya permasalahan keluarga (Hubungan antara anak dengan orang tua), permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi. Permasalahan keluarga yang timbul dalam keluarga Bapak I Nengah Rubeg adalah permasalahan antara orang tua dengan anak. Hal ini disebabkan keadaan psikologis yang dimiliki oleh anak dari Bapak I Nengah Rubeg yang menyebabkan hubungan antara orang tua dan anak tidak berjalan harmonis. Kondisi psikologis yang dialami oleh anak dari Bapak I Nengah Rubeg yaitu gangguan mental dan mengakibatkan barang-barang yang ada di dalam rumah Keluarga Bapak I Nengah Rubeg menjadi berantakan dan rusak oleh ulah dari anaknya.

2.2 Masalah Prioritas Masalah yang terjadi pada keluarga Bapak I Nengah Rubeg terdiri dari masalah kesehatan dan masalah ekonomi.

2.2.1 Masalah Kesehatan Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nengah Rubeg yaitu permasalahan kesehatan yang di derita oleh anak dari Bapak I Nengah Rubeg yang bernama I Nengah Sujana dan permasalahan kesehatan yang di alami oleh Istri dari Bapak I Nengah Rubeg Yang bernama Ni Nengah Rumadi. Penyakit yang di derita oleh I Nengah Sujana adalah penyakit gangguan mental. Penyakit tersebut di deritanya semenjak 3 tahun yang lalu. Depresi tersebut mengakibatkan hubungan antara I Nengah Sujana dengan orang tuanya kurang harmonis. Kondisi psikologis yang dihadapi I Nengah Sujana yaitu merusak barang-barang yang ada di rumah dan melawan orang tua. Sedangkan Permasalahan kesehatan yang dialami Ibu Ni Nengah Rumadi adalah penyakit TBC. Penyakit TBC yang dialami oleh Ibu Ni Nengah Rumadi telah di derita sejak lama.

2.2.2 Masalah Ekonomi Permasalahan ekonomi merupakan permasalahan pokok yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nengah Rubeg. Semenjak putra dari Bapak I Nengah Rubeg dan Ibu Ni Nengah Rumadi mengidap gangguan mental, perekonomian yang di alami oleh keluarga Bapak I Nengah Rubeg semakin melemah karena awalnya keluarga Bapak I Nengah Rubeg bertumpu kepada gaji yang diperoleh anaknya yang menjadi Buruh Bangunan.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program Dari tiga permasalahan yang diprioritaskan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KK Dampingan KKN-PPM. Kegiatan tersebut terdiri dari : a. Memberikan saran bagi pihak keluarga Bapak I Nengah Rubeg untuk mengajak anaknya ke RSJ Bangli untuk diperiksa kondisi kesehatannya b. Memberikan pengertian kepada pihak keluarga Ibu (Istri Pak Rubeg) mengenai pentingnya menjaga kesehatan terutama mengenai pengobatan penyakit TBC. c. Memberikan sedikit tambahan ide bisnis mengenai pengolahan dengan menggunakan Bahan Dasar Bambu.

3.2 Jadwal Kegiatan Hari/Tanggal 28 Juli 2011 Waktu Pk. 09.00-10.00 WITA Agenda Mencari Tempat Tinggal KK Dampingan Kegiatan Berkunjung ke rumah kadus Yehpoh untuk menunjukan rumah KK dampingan sekaligus membuat janji dengan KK Dampingan untuk kunjungan esok hari. 29 Juli 2011 Pk. 10.00-12.00 WITA Perkenalan dengan KK Berbincang-bincang Dampingan dengan KK Dampingan sekaligus sosialisasi program 30 Juli 2011 Pk. 16.00-17.30 WITA Pendataan profil Dampingan KK Berbincang-bincang dan mencatat profil

KK Dampingan 31 Juli 2011 Pk. 13.00-15.00 WITA Mengidentifikasi permasalahan keluarga Berbincang-bincang dengan KK Dampingan 1 Agustus 2011 Pk. 10.00-13.00 WITA Mengidentifikasi pendapatan KK Dampingan 2 Agustus 2011 Pk. 13.00-15.00 WITA Mengikuti kegiatan KK Dampingan Mengikuti KK Dampingan menghaluskan bambu Membantu mengolah bambu untuk dijadikan semat 3 Agustus 2011 Pk. 09.00-11.00 WITA Mengidentifikasi pengeluaran KK Dampingan Membantu KK Dampingan memotong bambu untuk dijadikan tusuk sate 4 Agustus 2011 Pk. 10.00-11.00 WITA 5 Agustus 2011 Pk. 09.00-11.00 WITA Pendekatan dengan KK Dampingan Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan 6 Agustus 2011 Pk.10.00-11.00 WITA Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan Berkumpul dan Berbincang-Bincang Berbincang-bincang mengenai masa lalu KK Dampingan. Berbincang-bincang mengenai masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan 7 Agustus 2011 Pk. 10.00-11.00 WITA Mencari solusi untuk masalah keluarga Membicarakan mengenai solusi yang dihadapi masalah keluarga 8 Agustus 2011 Pk. 14.00-16.00 WITA Mencari solusi untuk masalah kesehatan Membicarakan mengenai solusi yang dihadapi masalah kesehatan yang di

alami KK Dampingan 9 Agustus 2011 Pk. 10.00-11.00 WITA Berkunjung ke Rumah KK Dampingan Membantu KK Dampingan memotong bambu untuk dijadikan semat 10 Agustus 2011 Pk.09.00-11.00 WITA Berkunjung ke rumah KK Dampingan Membantu KK Dampingan memotong bambu untuk pembuatan tusuk sate 11 Agustus 2011 Pk. 10.00-11.00 WITA Mencari Solusi untuk Masalah Ekonomi Membicarakan mengenai peluang usaha lain dengan menggunakan bahan dasar bambu 12 Agustus 2011 Pk. 09.00-10.00 WITA Berkunjung ke Rumah KK Dampigan (Bapak I Nengah Rubeg) 13 Agustus 2011 Pk. 13.00-14.00 WITA Memberikan Sumbangan Membantu membersihkan halaman rumah Memberikan bantuan sumbangan sembako dan berbincangbincang 16 Agustus 2011 Pk. 16.00-Pk. 17.00 Perpisahan Perpisahan dengan keluarga Bapak I Nengah Rubeg

BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA 3.1 Waktu Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 28 Juli 2011 hingga tanggal 16 Agustus 2011. Penulis biasanya melakukan kunjungan sekitar pk. 09.00 WITA untuk kunjungan pagi dan terkadang melakukan kunjungan di sore hari sekitar pk. 13.00 WITA. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis, menyesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.

3.2 Lokasi Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Dusun di Desa Manggis. Untuk kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Nengah Rubeg yang bertempat tinggal di Dusun Yehpoh, Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Pembagian KK Dampingan ini telah sesuai dengan data dan arahan dari Kepala Dusun setempat.

3.3 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK miskin dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali. Untuk kesempatan kali ini penulis sebagai pendamping keluarga Bapak I Nengah Rubeg telah melakukan kunjungan dan pendekatan sebanyak 18 kali dalam tempo waktu satu bulan masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Dari Hasil pembahasan di atas, kesimpulan yang di dapat antara lain : 1. Keluarga Bapak I Nyoman Rubeg adalah keluarga yang Sederhana. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, Keluarga Bapak I Nyoman Rubeg membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan berprofesi sebagai pedagang semat. 2. Permasalahan yang terjadi di keluarga Bapak I Nyoman Rubeg adalah Masalah Ekonomi dan Masalah Kesehatan. Permasalahan Ekonomi yang terjadi di Keluarga Bapak I Nyoman Rubeg adalah ketebatasannya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan kondisinya saat ini yang sudah tua dan susah untuk melakukan aktivitas kerja yang berat. Selain Permasalahan Ekonomi yang terjadi di Keluarga Bapak I Nyoman Rubeg, permasalahan lain yang timbul yakni permasalahan Kesehatan. Permasalahan Kesehatan yang terjadi yaitu anak dari Bapak I Nyoman Rubeg yang menderita Gangguan Mental semenjak 3 tahun yang lalu, serta Istri dari Bapak I Nyoman Rubeg yang menderita penyakit Tuberculosis (TBC).

5.2 Rekomendasi Dari pengamatan yang saya dapatkan di lapangan, maka rekomendasi yang dapat saya ajukan antara lain : 1. Memberikan saran bagi pihak keluarga Bapak I Nengah Rubeg untuk mengajak anaknya ke RSJ Bangli untuk diperiksa kondisi kesehatannya 2. Memberikan pengertian kepada pihak keluarga Ibu (Istri Pak Rubeg) mengenai pentingnya menjaga kesehatan terutama mengenai pengobatan penyakit TBC. 3. Memberikan sedikit tambahan ide bisnis mengenai pengolahan dengan menggunakan Bahan Dasar Bambu.

Anda mungkin juga menyukai