Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP CHILD BEARING FAMILY

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu: Susi Susanti, S.Kp., M.Kep

Disusun oleh:

Kelompok 2 : 3 - NERS

1. Chiara Sukma Santika P17320119407


2. Demelia Khalisa N P17320119408
3. Dwi Nugraha Putri P17320119409
4. Eka Fadilah K P17320119410
5. Fania Nur Anggraeny P17320119411

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2021/2021
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Pengkajian

A. Hasil Pengumpulan Data


1. Data Umum

1. Nama Keluarga ( KK )
Tn. G

2. Alamat dan Telepon

Jl. Sari Wangi Cimahi (08156202734)

3. Kompisisi Keluarga

No Nama Jenis Hub TT/Umur Pendidikan pekerjaan


kelamin Dgn KK
1 Tn. G Laki – Laki Ayah 32 Tahun S1 Wirausaha
2 Ny. A Perempuan Ibu 30 Tahun S1 Guru
3 An. A Perempuan Anak 1 Tahun 3 - -
Bulan (15
Bulan)
Genogram

Keterangang

Tinggal Serumah

Tipe keluarga
Keluaga Bpk. G memiliki kelurga dengan tipe keluarga Extended Family
dengan 1 orang suami, 1 orang istri, 1 orang anak, 1 orang nenek dari pihak keluarga
Bpk. G, 1 orang kakek dari pihak keluarga Bpk. G, dan 1 orang baby sitter

4. Suku
Bpk. G dan ibu. A sama-sama berasal dari suku Sunda, bahasa yang mereka
gunakan sehari-harinya adalah bahasa Indonesia baik antara anggota keluarga
maupun dengan tetangga sekitar

5. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bpk. G dan ibu.A dan ke 1 anaknya adalah
Islam. Anggota keluarga tidak ada perbedaan keyakinan dan perbedaaan praktek
ibadah, keluarga selalu menjalankan ibadah sesuai dengan aturan dan jadwalnya.
Seperti melaksanakan sholat 5 kali sehari. Agama dianggap oleh keluarga adalah
sebagai landasan dasar atas keyakinan dan nilai yang mempengaruhi kehidupan
keluarga

6. Status Sosek Keluarga


Bpk. G bekerja sebagai Wirausaha untuk mengurus keperluan keluarga dengan
penghasilan ± Rp. 4.000.000/ bulan dengan status ekonomi menengah kebawah.
Sedangkan ibu. A sebagai guru dengan penghasilan ± Rp. 3.000.000/ bulan.

7. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Bpk. G dan keluarga selama pandemi tidak pernah melakukan rekreasi ketempat
hiburan tetapi saat libur kerja selalu mengunjungi rumah keluarga.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

8. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap II-Keluarga “child bearing”
1. Persiapan menjadi orang tua
2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual
dan kegiatan.
3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
9. Tugas perkembangan keluarga yng belum terpenuhi
Bpk.G memenuhi tugasnya sebagai kepala rumah tangga dan ibu. A sebagai
Guru. Pada keluarga bpk. G mengatakan untuk keperluan sehari-hari Bpk. G
mengatakan Alhamdulillah dapat tercukupi, Ibu A mengatakan belum bisa handal
dalam merawat anak dan kesulitan untuk membagi waktu untuk anak karena
bekerja sebagai guru sehingga menggunakan jasa baby sitter

10.Riwayat keluarga inti

Bpk. G mengatakan saat menikah dengan ibu. A pada tahun 2018 saat masih
sama–sama muda dan atas dasar suka sama suka, setelah menikah mereka
dikaruniai 1 orang anak

11.Riwayat keluarga sebelumnnya

Orang tua dari Bpk. G keduanya masih hidup, sedangkan orang tua Ibu. A
Bapaknya sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan ibunya masih hidup serta
memiliki riwayat kanker kelenjar getah bening yang ada sejak 2018 tetapi 2019
sudah dinyatakan sembuh total.

III. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

a. Model Rumah

Model rumah yang ditempati keluarga Bapak.G rumah permanen dan


milik orang tuanya. Ibu. A sudah tinggal disana selama 2 Tahun yang
sebelumnya tinggal bersama orang tuanya. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu,
4 buah kamar, 1 ruang dapur,dan 2 kamar mandi, 1 mushola. Rumah Bpk. G
berlantai keramik.

b. Ventilasi dan Penerangan

Rumah yang dihuni oleh keluarga Bpk. G memiliki ventilasi, yang mana
ventilasi tersebut dapat berfungsi dengan baik. Begitupun hal nya dengan
pencahayaan dari rumah Bpk. G, rumah ini memiliki banyak jendela dan
kamar memiliki 1 jendela kecil, serta satu pintu di dapur. Dengan hal ini
terlihat jelas bahwa rumah yang ditempati oleh keluarga Bpk. G sudah
cukup terpapar dengan cahaya matahari.

c. Persediaan air bersih

Keluarga Bpk.G memiliki tempat penampungan air untuk memasak dan


mencuci piring yang air nya diperoleh dari air sumur. Untuk keperluan
sehari-hari seperti mencuci, mandi keluarga Bpk. G

d. Pembuangan sampah

Keluarga Bpk. G membuang sampah setiap 1x/ hari,sampah dibuang


kebelakang rumah tempat pembuangan sampah umum yang nantinya
dikelola oleh yang bertugas.

e. Jamban / WC (tipe jarak dari sumber air)

Rumah Bpk. G memiliki WC,atau jamban pada rumahnya. Jarak septik


tank dari sumber air bersih cukup jauh (>10 meter.6.

f. Lingkungan sekitar rumah

Disekitar rumah terlihat lingkungan yang bersih karna tidak terlihat


sampah yang berserakan dan tanaman di halaman rumah.

g. Sarana komunikasi dan transportasi

Dalam berkomunikasi keluarga Bpk. G menggunakan bahasa Indonesia.


Alat transportasi yang sering digunakan adalah mobil milik pribadi bpk .G.

h. Fasilitas Hiburan

Fasilitas hiburan yang terdapat dirumah Bpk.G adalah televisi

i. Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas kesehatan yang terdapat di dekat rumah Bpk.G yaitu Puskesmas


dan beberapa Dokter praktek klinik.

2. Karakteristik tetangga dan kominitas RW


Dilingkungan keluarga Bpk.G tetangganya memiliki suku Sunda. Lingkungan
tetangga umumnya berasal dari beragam macam suku yang sama, hubungan antar
tetangga cukup baik. Sanitasi tempat tinggal keluarga Bpk. G sudah cukup bagus
tidak terlalu dekat dengan jalan raya sehingga tidak langsung terpapar dengan
polusi udara. Rumah yang berada di sekitar komunitas adalah permanen. Profesi
dikomunitas kebanyakan adalah kantoran. Fasilitas yang ada didalam komunitas
cukup banyak seperti masjid, posyandu balita dan lansia,Bidan desa. mayoritas
masyarakat naik kendaraan sendiri. Kawasan ini terbilang aman karena di
kompleknya ada satpan dan tidak pernah terjadi kasus kejahatan

3. Mobilitas geografis keluarga

Bpk. G merupakan warga Jl. Sari Wangi Cimahi merupakan warga tetap dan
tidak memiliki rumah pribadi ikut dengan keluarga Bpk. G.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Anggota keluarga Bpk. G sering berkumpul sekeluarga dan menonton TV


bersama. Apabila keluarga sakit seperti demam terlebih dahulu keluarga mengobati
sendiri dirumah dengan obat warung tetapi jika gejala masih terus berlanjut
keluarga langsung di bawa kepelayanan kesehatan seperti ke puskesmas atau Dokter
praktek. keluarga Bpk. G biasanya melaksanakan ibadah dirumah.

5. Sistim pendukung keluarga

Dalam keluarga yang berperan sebagai pendukung keluarga yaitu Bpk.G dan
apabila merasa ada masalah atau kesulitan keluarga selalu membagi atau
menceritakan dengan anggota keluarga lainnya.

IV. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan oleh ibu.M Yaitu: Komunikasi dengan sifat-
sifat terbuka antara suami istri. Setiap ada masalah pasti dibicarakan dan
dipecahkan secara bersama sebelum mengambil keputusan. Biasanya keputusan di
ambil oleh Bpk. G

2. Struktur kekuatan keluarga

Pengambilan keputusan dalam keluarga ditentukan oleh Bpk. G sebagai kepala


keluarga, namun itupun sesuai dengan hasil musyawarah semua anggota
keluarganya dan dalam mengatur anggaran keluarga diserahkan sepenuhnya kepada
Ibu. A selaku ibu rumah tangga disamping mengatur anggaran pengeluaran.

3. Struktur peran

a. Bpk.G

Formal :Bpk.G berperan sebagai kepala keluarga. Bpk. G bertanggung


jawab dalam menafkahi keluarganya.

Informal : Bpk. G disini berperan sebagai pembimbing keluarganya yaitu


pembimbing bagi istri Dan Anak Pada posisi ini tidak ada masalah yang
ditemukan oleh Bpk. G. Bpk. G pun menyadari bahwa semua itu harus
dijalaninya dan Ia pun menjalankan perannya dengan baik.

b. Ibu. A

Formal: ibu.A berperan sebagai ibu rumah tangga dan guru, menjaga dan
merawat suami dan anak. Dalam menjalankan peran ini ibu. G belum bisa
mengurus anak dan kesulitan dalam membagi waktu untuk anak dan
pekerjaan, Ia belum mampu dengan baik menjalankan peranannya sebagai
ibu.

Informal : ibu. A selaku ibu rumah tangga juga berperan dalam mengatur
kebutuhan rumah tangga dan guru sebagai profesinya

c. An. A

Formal:Nn.A berperan sebagai anak.


4. Nilai dan norma budaya

Nilai kebudayaan yang dianut oleh keluarga yaitu budaya Sunda, Keluarga sangat
mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti bertutur kata yang santun,
saling menghormati dengan satu sama lain dan berpakaian yang

sopan. Keluarga menganut nilai–nilai tersebut secara sadar dan tidak ada konflik
yang menonjol dalam keluarga ini

V. Fungsi keluarga

1. Fungsi efektif

Keluarga Bpk.G selalu memperhatikan anggota keluarganya satu sama lain.


Keluarga saling mendukung dengan hubungan yang akrab

2. Fungsi sosialisasi

Ibu.G selalu memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti memasak menyuci dan
membersihakan rumah dan menyiapkan keperluan suaminya dan anak–anak, untuk
mengurus anak Ibu.G dibantu oleh baby sitter.

3. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga meyakini pengobatan yang disediakan di pelayanan kesehatan Ibu. G


dokter klinik. saat ini Bpk. N

VI. Stress dan koping keluarga

1. Stressesor jangka pendek

Bpk.G dan ibu.A merasa kawatir jika sakit tidak sembuh–sembuh, atau
bertambah parah bila tidak di obati.

2. Stressesor jangka panjang


Keluarga Bpk. G mengatakan hampir tidak pernah mengalami stres dalam
jangka panjang(>6 bulan )

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga sangat kawatir dalam menghadapi masalah kesehatan yang cukup


serius jika dialami oleh salah satu anggota keluarga,dan untuk mencari jalan
keluarnya keluarga mendatangi fasilitas kesehatan.

4. Strategi koping yang digunakan

Keluarga Bpk.G bila menemukan masalah maka mereka akan memecahkannya


bersama, selain itu mereka juga mencari informasi dan memelihara hubungan baik
dengan masyarakat sekitar. Keluarga Bpk.G juga selalu berdoa kepada Allah SWT.

5. Strategi adaptasi disfungsional

Setiap anggota Keluarga selalu membicarakan masalah yang mereka hadapi


kepada anggota keluarga yang lain

VII. Harapan keluarga


Bpk.G mengatakan ingin semua anggota keluarganya selalu dalam keadaan
sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. sedangkan Ibu. A mengatakan
bahwa ia dapat segera mampu memenuhi semua kebuthan anaknya dengan baik
tanpa bantuan baby sitter, dan dapat membagi waktu untuk anak dan
pekerjaannya dengan baik tanpa mengabaikan salah satunya.

VIII. Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan Tn. G Ny. A An. A (Anak)
Fisik
TTV Td: 120/ 80 mmHg Td: 110/79 mmHg
Hr: 89 x/ menit Hr: 80 x/ menit
Suhu: 35,7 ᴼ C Suhu: 36,2 ᴼ C
Rr: 20x/ menit Rr: 20x/ menit
BB & TB BB: 65 kg BB: 55 kg BB: 9 kg

TB: 170 cm TB: 155 cm TB: 80 cm


Sistem
Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Respirasi
nasal: simetris, sianosis nasal: simetris, sianosis nasal: simetris, sianosis
(-) toraks: simetris, lesi (-) toraks: simetris, lesi (-) toraks: simetris, lesi
(-) RR: 18 x/m (-) RR: 20 x/m (-) RR: .... x/m
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
nasal: nyeri tekan (-) nasal: nyeri tekan (-) nasal: nyeri tekan (-)
toraks: nyeri tekan (-), toraks: nyeri tekan (-), toraks: nyeri tekan (-),
vocal fremitus vocal fremitus vocal fremitus
sama dengan kiri sama dengan kiri sama dengan kiri
Perkusi: Perkusi: Perkusi:
toraks: sonor toraks: sonor toraks: sonor
Auskultasi : toraks: Auskultasi : toraks: Auskultasi : toraks:
suara nafas vesikuler suara nafas vesikuler suara nafas vesikuler

Sistem
Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Kardiovaskule
tidak tampak pulsasi tidak tampak pulsasi tidak tampak pulsasi
r
ictus cordis, TD 120/80 ictus cordis, TD 110/79 ictus cordis, TD 115/85
mmHg. mmHg. mmHg.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
tidak teraba pulsasi ictus tidak teraba pulsasi ictus tidak teraba pulsasi ictus
cordis pada ICS V, nadi cordis pada ICS V, nadi cordis pada ICS V, nadi
89 x/m, tidak ada 80 x/m, tidak ada 90 x/m, tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
getah bening. getah bening. getah bening.
Perkusi : Perkusi : Perkusi :
Batas jantung kanan: Batas jantung kanan: Batas jantung kanan:
ICS III - V, linea ICS III - V, linea ICS III - V, linea
sternalis dextra. Batas sternalis dextra. Batas sternalis dextra. Batas
jantung kiri: ICS V, 2-3 jantung kiri: ICS V, 2-3 jantung kiri: ICS V, 2-3
cm dari linea cm dari linea cm dari linea
midklavikularis sinistra. midklavikularis sinistra. midklavikularis sinistra.
Batas atas jantung: ICS Batas atas jantung: ICS Batas atas jantung: ICS
III linea sternalis III linea sternalis III linea sternalis
sinistra. Dullnes. sinistra. Dullnes. sinistra. Dullnes.
Aukultasi : bunyi Aukultasi : bunyi Aukultasi : bunyi
jantung I, II regular, jantung I, II regular, jantung I, II regular,
tidak terdengar murmur tidak terdengar murmur tidak terdengar murmur

Sistem Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Gastrointestin bibir:kering, perdarahan bibir:lembab, bibir:lembab,
al (-), merah kehitamam perdarahan (-), merah perdarahan (-), merah
Abdomen: simetris, muda Abdomen: simetris,
datar, hernia (-). Abdomen: simetris, datar, hernia (-).
Auskultasi : datar, hernia (-). Auskultasi :
Abdomen:normoperistal Auskultasi : Abdomen:normoperistal
tic Abdomen:normoperistal tic
Perkusi : tic Perkusi :
Abdomen: timpani Perkusi : Abdomen: timpani
Abdomen: timpani
Palpasi : Bibir: nyeri Palpasi : Bibir: nyeri
tekan (-) Abdomen: Palpasi : Bibir: nyeri tekan (-) Abdomen:
nyeri tekan (-) tekan (-) Abdomen: nyeri tekan (-)
nyeri tekan (-)

Sistem Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:


Persyarafan saraf kranial normal saraf kranial normal saraf kranial normal
Palpasi : nyeri tekan (-) Palpasi : nyeri tekan (-) Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : refleks Perkusi : refleks Perkusi : refleks
bisep (+), trisep (+), bisep (+), trisep (+), bisep (+), trisep (+),
patella (+) patella (+) patella (+)
Sistem Inspeksi : kelenjar Inspeksi : kelenjar Inspeksi : kelenjar
Endokrin tiroid: tidak membesar tiroid: tidak membesar tiroid: tidak membesar
Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

Sistem Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji


Genitourinaria

Sistem Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Muskuloskelet ekstremitas superior: ekstremitas superior: ekstremitas superior:
al dapat melakukan fleksi, dapat melakukan fleksi, dapat melakukan fleksi,
ekstensi, hiperekstensi, ekstensi, hiperekstensi, ekstensi, hiperekstensi,
rotasi eksternal & rotasi eksternal & rotasi eksternal &
internal, sirkumduksi, internal, sirkumduksi, internal, sirkumduksi,
aduksi-aduksi, pronasi- aduksi-aduksi, pronasi- aduksi-aduksi, pronasi-
supinasi Kekuatan otot supinasi Kekuatan otot supinasi Kekuatan otot
5/5. Sudut sendi siku 5/5. Sudut sendi siku 5/5. Sudut sendi siku
140°. ekstremitas 140°. ekstremitas 140°. ekstremitas
inferior dextra normal, inferior dextra normal, inferior dextra normal,
sudut sendi lutut 130° sudut sendi lutut 130° sudut sendi lutut 130°
ekstremitas inferior: ekstremitas inferior: ekstremitas inferior:
dapat melakukan fleksi, dapat melakukan fleksi, dapat melakukan fleksi,
ekstensi, hiperekstensi, ekstensi, hiperekstensi, ekstensi, hiperekstensi,
rotasi eksternal & rotasi eksternal & rotasi eksternal &
internal, sirkumduksi, internal, sirkumduksi, internal, sirkumduksi,
abduksi-aduksi, pronasi- abduksi-aduksi, pronasi- abduksi-aduksi, pronasi-
supinasi Kekuatan otot supinasi Kekuatan otot supinasi Kekuatan otot
5/5. Palpasi : 5/5. Palpasi : 5/5. Palpasi :
Ekstremitas superior: Ekstremitas superior: Ekstremitas superior:
nyeri tekan (-), edema nyeri tekan (-), edema nyeri tekan (-), edema
(-), paralisis (-), (-), paralisis (-), (-), paralisis (-),
parestekhia (-). parestekhia (-). parestekhia (-).
Ekstremitas inferior Ekstremitas inferior Ekstremitas inferior
sinistra: nyeri tekan (-), sinistra: nyeri tekan (-), sinistra: nyeri tekan (-),
edema (-), paralisis (-). edema (-), paralisis (-). edema (-), paralisis (-).
Ekstremitas inferior Ekstremitas inferior Ekstremitas inferior
dextra: normal. dextra: normal. dextra: normal.

Sistem Inspeksi : Tidak Inspeksi : Tidak Inspeksi : Tidak


Integumen dan terdapat lesi, terdapat lesi, terdapat lesi,
Imunitas hiperpigmentasi hiperpigmentasi hiperpigmentasi
(-). Rambut: hitam, (-). Rambut: hitam, (-). Rambut: hitam,
pendek, tidak rontok, panjang, tidak rontok, panjang, tidak rontok,
lesi (-). Kuku: berih lesi (-). Kuku: berih lesi (-). Kuku: berih
Kulit: lembab. Kulit: lembab. Kulit: lembab.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Rambut: nyeri tekan (-). Rambut: nyeri tekan (-). Rambut: nyeri tekan (-).
Kuku: CRT < 2 s. Kuku: CRT < 2 s. Kuku: CRT < 2 s.
Wicara dan Inspeksi : bibir: Inspeksi : bibir: Inspeksi : bibir:
THT lembab, telinga: lembab, telinga: lembab, telinga:
simetris, bersih, tidak simetris, bersih, tidak simetris, bersih, tidak
lesi. lesi. lesi.
Palpasi : bibir: nyeri Palpasi : bibir: nyeri Palpasi : bibir: nyeri
tekan (-) tekan (-) tekan (-)
Telinga: tidak ada Telinga: tidak ada Telinga: tidak ada
pembesaran nodul- pembesaran nodul- pembesaran nodul-
nodul, nyeri tekan (-) nodul, nyeri tekan (-) nodul, nyeri tekan (-)

Sistem Inspeksi : normal, Inspeksi : normal, Inspeksi : normal,


Penglihatan kedudukan bola mata kedudukan bola mata kedudukan bola mata
simetris,bersih. simetris,bersih. simetris,bersih.
Palpebra: normal, tidak Palpebra: normal, tidak Palpebra: normal, tidak
terdapat ptosis, maupun terdapat ptosis, maupun terdapat ptosis, maupun
xanthelasma. xanthelasma. xanthelasma.
Konjungtiva: Konjungtiva: Konjungtiva:
merah muda. Pupil: merah muda. Pupil: merah muda. Pupil:
bulat, didapatkan bulat, didapatkan bulat, didapatkan
isokor, diameter 3 mm. isokor, diameter 3 mm. isokor, diameter 3 mm.
Reflex cahaya (+). Reflex cahaya (+). Reflex cahaya (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), Palpasi : nyeri tekan (-), Palpasi : nyeri tekan (-),
edema (-), benjolan (-) edema (-), benjolan (-) edema (-), benjolan (-)
B.Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Ny. mengatakan belum ketidak mampuan membagi waktu, Defisiensi pengetahuan
bisa handal dalam merawat menyebabkan ketidakhandalan merawat merawat bayi
anak, Ny. kerap memakai jasa anggota keluarga terutama bayi
baby sitter dalam merawat
anaknya, seperti memandikan,
dan hal lain (waktu lebih
banyak dihabiskan dengan
baby sitter) Ny. bekerja
sebagai guru sehingga sulit
membagi waktu.

DO: Ny. kesulitan


menenangkan anaknya, dan
kerap kaku saat merawat
anaknya ( memandikan),
disaat baby sitter tidak bekerja
( Ny. mengatakan hari
minggu baby sitter tidak
datang )

C. Diagnosa Keperawatan
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat
anggota keluarga (bayi) ditandai dengan:
DS : Ny. mengatakan belum bisa handal dalam merawat anak, Ny. kerap memakai jasa
baby sitter dalam merawat anaknya, seperti memandikan, dan hal lain (waktu lebih
banyak dihabiskan dengan baby sitter) Ny. bekerja sebagai guru sehingga sulit
membagi waktu.

DO: Ny. kesulitan menenangkan anaknya, dan kerap kaku saat merawat anaknya
( memandikan), disaat baby sitter tidak bekerja ( Ny. mengatakan hari minggu baby
sitter tidak datang )

No Kriteri Nilai Skor Pembenaran


a
1 Sifat Masalah sangat dirasakan,
masalah: 3/3 x 1 1 karena Ny. A menggunakan
Aktual jasa baby sitter untuk
membantu merawat anaknya
2 Kemungkianan Ny. A harus lebih banyak belajar
masalah untuk bisa merawat anak nya
dapat diubah: mudah ½x2 2 karena itu tugas dan kewajiban
seorang ibu yang harus
dilaksanakan
3 Potensi masalah untuk Ny. A sudah ada keinginan
dicegah: tinggi 3/3 x 1 1 untuk mencari tau dan belajar
mnegani perawatan anaknya.

4 Menonjolnya masalah: dengan ketidakmampuan


Masalah berat dan harus 2/2 x 1 1 merawat anggota keluarga
segera di tangani. (bayi)
TOTAL 4
II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawatan Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar

Defisiensi Setelah Keluarga - keluarga - Pengetahuan - Ajarkan orang tua tentang


pengetahuan merawat dilakukan memahami menyebutkan keluarga kebutuhan bayi dan
bayi berhubungan kunjungan dan mengerti hal hal mengenai kemampuannya.
dengan rumah, pentingnya mengenai pentingnya - Beri contoh respon yang
ketidakmampuan keluarga merawat anak kebutuhan merawat anak tepat teradap perilaku bayi.
merawat anggota dapat : dan bayi dan dan membagi - Ajarkan orang tua tentang
keluarga (bayi) ditandai - Mengetti pentingnya kemampuan waktu untuk pertumbuhan dan
dengan: mengenai cara membagi nya pertumbuhan perkembangan yang normal.
DS : Ny. merawat bayi waktu demi - keluarga dan - Bekali orang tua dengan
mengatakan yang benar kebutuhan menyebutkan perkrmbangan keterampilan yang
belum bisa - Memahami pertumbuhan pertumbuhan anak, dibutuhkan untuk merawat
handal dalam ciri dan anak/ bayi meningkat, bayi (misalnya menyusui,
merawat anak, pertumbuhan perkrmbangan yang normal keluarga dan perawatan kulit).
Ny. kerap dan anak - keluarga merencanakan - Berikan pendidikan
memakai jasa perkembangan menjabarkan perubahan kesehatan kepada Ny.A
baby sitter anak yang pentingnya pola asuh dan mengenai pentingnya
dalam merawat normal pembagian pembagian membagi waktu untuk
anaknya, seperti - Dapat waktu untuk waktu, untuk pertumbuhan dan
memandikan, menerapkan anak merawat anak perkembangan anak
dan hal lain keterampilan - Berikan pemahaman
(waktu lebih yg dibutuhkan kepada keluarga
banyak untuk merawat bahwasanya perawatan anak
dihabiskan bayi, dan tidak sepenuhnya tanggung
dengan baby merencanakan jawab ibu, perlu ada
sitter) Ny. melakukan koordinasi antara dua belah
bekerja sebagai dalam jangka pihak (ibu dan ayah) atau
guru sehingga panjang anggota keluarga lain nya
sulit membagi - paham
waktu. pentingnya
membagi
DO: Ny. waktu dengan
kesulitan anak
menenangkan
anaknya, dan
kerap kaku saat
merawat
anaknya
( memandikan),
disaat baby
sitter tidak
bekerja ( Ny.
mengatakan
hari minggu
baby sitter tidak
datang )

III. IMPLEMENTASI
Tanggal/waktu Tindakan Paraf
31-8-2021 - Mengajarkan orang tua tentang kebutuhan bayi Kel 2
dan kemampuannya.
09.00
e/: keluarga mengerti dan memahami apa saja
kebutuhan bayinya semakin bertambahnya usia.
- Memberi contoh respon yang tepat teradap
09.30 perilaku bayi. Kel 2
e/: keluarga mengatakan sering memberi apresiasi
dengan senyuman atau tepuk tangan
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada Ny.A
09.40 mengenai pentingnya membagi waktu untuk Kel 2
pertumbuhan dan perkembangan anak
e/: orang tua mengerti dan akan selalu meluangkan
waktu untuk anaknya dan quality time dengan
anaknya.
- Mengajarkan orang tua tentang pertumbuhan dan
10.10 perkembangan yang normal. Kel 2
e/: keluarga mengerti apa saja hal yang harus
diajarkan kepada anaknya, dan keluarga tahu akan
tahap tahap perkembangan dan perttumbuhan
- membekali orang tua dengan keterampilan yang
10.40 dibutuhkan untuk merawat bayi (misalnya Kel 2
menyusui, dan perawatan kulit).
e/: orang tua mengerti setelah diberitahu cara
merawat bayi, tetai sedikit terlihat masih
kebingungan
kepada keluarga agar
- Memberikan pemahaman kepada keluarga
11.00 bahwasanya perawatan anak tidak sepenuhnya Kel 2
tanggung jawab ibu, perlu ada koordinasi antara
dua belah pihak (ibu dan ayah) atau anggota
keluarga lain nya
e/: orang tua mengerti bahwa anak adalah
tanggung jawab ayah dan ibu, orang tua mengerti
bahwa harus ada keseimbangan dalam merawat
dan mendidik anak.
EVALUASI
Diagnosa ke .. Evaluasi Evaluasi Tanda tangan
1 31-8-2021/ 11.00 S : orang tua mengerti bahwa anak Kel 2
adalah tanggung jawab ayah dan ibu,
orang tua mengerti bahwa harus ada
keseimbangan dalam merawat dan
mendidik anak.
O : Dapat menerapkan
keterampilan yg dibutuhkan untuk
merawat bayi, dan merencanakan
melakukan dalam jangka panjang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai