Anda di halaman 1dari 17

Oleh : Indraini Hapsari / 1306374094 Otis Seko Andhika / 1306408012 Tatya Alifa / 1306384435

Pola-pola sosial yang mengarahkan sikap kita di kehidupan sehari-hari

Status
Peran Konstruksi Sosial Dramarturgi

Status set Master status


Role set Role conflict Role strain Role exit

Dalam setiap masyarakat, orang membangun kehidupan sehariharinya dengan menggunakan gagasan dari status, yaitu suatu posisi sosial yang dipegang oleh seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, kata status secara umum berarti prestis Status adalah bagian dari identitas soial kita dan membantu untuk mendefinisikan (menetapkan) hubungan kita dengan orang lain.

Yang di dapat dari lahir Ascribed Status

Yang di dapat karena usaha


Achieved Status

menunjukkan pada semua status yang dimiliki seseorang pada waktu tertentu. ex: Seorang remaja putri adalah anak perempuan dari orang tuanya, adik perempuan bagi kakaknya, murid di sekolahnya, dan penjaga gawang dalam tim sepak bolanya. Mengikuti sebuah organisasi atau mencari pekerjaan akan memperluas status set kita sedangkan menarik diri dari suatu kegiatan akan membuat status set kita lebih kecil

adalah status yang memiliki kepentingan khusus bagi identitas sosial, yang sering membentuk seluruh hidup individu. Untuk banyak orang, sebuah pekerjaan termasuk master status karena pekerjaan banyak mengungkap latar belakang sosial, pendidikan, dan pendapatan seseorang

Membantu kita untuk berinteraksi dengan orang lain Membentuk kepribadian sesuai status merupakan tuntutan dari masyarakat terhadap individu yang memegang status tertentu

Proses seseorang untuk meninggalkan peran sosial tertentu Ex : mantan tentara angkatan perang, mantan suami, mantan pacar, mantan penyandu narkoba.

Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya.

if a person perceives a situation as real, it is real in its consequences.

Penelitian Ethnomethological mengajarkan kepada kita bahwa masyarakat berperilaku seolah-olah tidak ada cara lain untuk melakukannya

Erving Goffman (1922-1982) adalah sosiolog lainnya yang mempelajari tentang interaksi sosial, menjelaskan orang yang menjalani kehidupan mereka layaknya pemeran di atas panggung sandiwara Analisis dramaturgi menyuguhkan pandangan yang baru tentang konsep status dan peran. Goffman mendeskripsikan setiap penampilan individu sebagai presentasi diri, sebuah usaha seseorang untuk menciptakan kesan yang mendalam di dalam pikiran orang lain. Proses ini terkadang disebut sebagai impression management

Anda mungkin juga menyukai