Anda di halaman 1dari 24

1

Cervical Root Syndrome

Latar Belakang
Cervical root syndrome adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi dari akar cervikal yang akan menimbulkan nyeri, ngilu, kesemutan, kram, serta rasa tidak enak pada leher bagian belakang dan bisa menjalar ke bahu, lengan atas dan lengan bawah tergantung mana yang terkena. (Angliadi, 2006).

Salah satu contoh penyakit cervical root syndrome adalah sindrom radikulopati. Radikulopati berarti radiks posterior dan anterior yang terkena proses patologik. Gangguan itu dapat setempat atau menyeluruh. Radikulopati cervikalis merupakan disfungsi dari akar saraf vertebralis. Akar saraf vertebralis yang paling sering terkena adalah C7 sekitar 60% dan C6 sekitar 25% (Malanga, 2012).

Definisi
Cervical Radiculopathy adalah kondisi neurologis dimana

terjadi disfungsi akar saraf leher.


Gejalanya umumnya nyeri di leher dan tangan, disertai

berkurangnya sensoris, berkurangnya fungsi motorik, atau refleks yg berubah sesuai dengan distribusi akar saraf yang terkena. (Bogduk N,2003) .

ANATOMI
1.Sendi-sendi corpus vertebrae termasuk jenis sendi kondrak sekunder (simfisis) yang dirancang untuk menanggung beban dan kekuatan. Permukaan vertebra-vertebra berdekatan yang bersendi memperoleh hubungan melalui sebuah discus dan ligamentum.

Setiap discus intervertebralis terdiri dari sebuah anulus fibrosus yang terbentuk dari lamel-lamel fibrokartilago yang teratur konsentris dan mengelilingi nukleus pulposus yang berkonsistensi jeli.

2. Pleksus Brakialis C5 dan C6 Trunkus Superior Fasikulus Lateral

C7 Trunkus medius

Fasikulus Posterior Fasikulus Medius

C8 dan T1 Trunkus inferior

Fasikulus Lateral n. mukokutaneus Fasikulus Posterior n. radialis Fasikulus Medius n. Kutaneus media brachii dan n. ulnaris Fasikulus Lateral n. Medianus Fasikulus Medius Fasikulus Lateral Lateral lengan atas dan bawah Fasikulus posterior Fasikulus Medius Medial lengan atas dan bawah

10

Etiologi
Setiap kondisi yang mengiritasi saraf servikal akan menyebabkan radikulopati servikal. Penyebab yang paling umum adalah: Hernia diskus servikal Cervical Spinal Stenosis. Cervical Degenerative Discus Disease

11

Gejala Klinis
Rasa nyeri menjalar mengikuti alur segmentasi serabut

syaraf yang lesi sehingga disebut dengan nyeri radikuler.


Gangguan fungsi motoris yang ditandai dengan

kelemahan otot berdasarkan distribusi myotom, terjadi spasme otot, gangguan sensibilitas pada segmen dermatom, gangguan postural yang terjadi akibat menghindari posisi nyeri.
Dan pada kondisi kronis timbul kontraktur otot dan

kelemahan otot pada regio cervical

12

PATOGENESIS
Usia kadar air dalam nuleus pulposus + perubahan degenerasi pada begian pusat discus menjadi mengecil.

DIV

Selanjutnya annulus fibrosus mengalami penekanan dan menonjol keluar. Menonjolnya bagian discus ini maka jaringan sekitarnya yaitu corpus-corpus vertebrae yang berbatasan akan terjadi suatu perubahan yaitu terbentuknya jaringan ikat baru yang dikenal dengan nama osteofit.

13

Kombinasi antara menipisnya discus yang menyebabkan

penyempitan ruangan discus dan timbulnya osteofit akan mempersempit diameter kanalis spinalis (Adam dan Victor, 2000).

14

Pada keadaan normal, akar-akar saraf akan menempati seperempat sampai seperlima, sedangkan sisanya akan diisi penuh oleh jaringan lain sehingga tidak ada ruang yang tersisa. Bila foramen intervertebralis ini menyempit akibat adanya osteofit, maka akar-akar saraf yang ada didalamnya akan tertekan.

Saraf yang tertekan ini mula-mula akan membengkok. Perubahan ini menyebabkan akar-akar saraf tersebut terikat pada dinding foramen intervertebralis sehingga mengganggu peredaran darah.

15

Selanjutnya kepekaan saraf akan terus meningkat

terhadap penekanan,

akar-akar saraf kehilangan sifat fisiologisnya dan

rasa nyeri di sepanjang daerah yang mendapatkan persarafan dari akar saraf tersebut.

16

Tata Laksana Cervical Root Syndrome


OBAT Obat penghilang nyeri atau relaksan otot. Jenis obat-obatan yang banyak digunakan biasanya dari golongan salisilat atau NSAID. Bila keadaan nyeri dirasakan begitu berat, kadang-kadang diperlukan juga analgetik. B. FISIOTERAPI Traksi Tindakan ini dilakukan apabila dengan istirahat keluhan nyeri tidak berkurang atau pada pasien dengan gejala yang berat dan mencerminkan adanya kompresi radiks saraf. Traksi dapat dilakukan secara terus-menerus atau intermiten. Cervical Collar Pemakaian cervical collar lebih ditujukan untuk proses imobilisasi serta mengurangi kompresi pada radiks saraf.
A.

17

Thermoterapi Thermoterapi dapat juga digunakan untuk membantu menghilangkan nyeri. Modalitas terapi ini dapat digunakan sebelum atau pada saat traksi servikal untuk relaksasi otot Latihan Latihan mobilisasi leher kearah anterior, latihan mengangkat bahu atau penguatan otot banyak membantu proses penyembuhan nyeri. Hindari gerakan ekstensi maupun flexi. Pengurangan nyeri dapat diakibatkan oleh spasme otot dapat ditanggulangi dengan melakukan pijatan.

18

C. OPERASI Tindakan operatif lebih banyak ditujukan pada keadaan yang disebabkan kompresi terhadap radiks saraf atau pada penyakit medula spinalis yang berkembang lambat serta melibatkan tungkai dan lengan.

Indikasi OP : menunjukkan tanda tanda neurologis serta tidak memberikan respon dengan terapi medikamentosa biasa.

19

Pemeriksaan penunjang
X-foto cervical AP/Lateral/Oblique 2. EMG 3. MRI
1.

20

KOMPLIKASI
Komplikasi dari CRS adalah atrofi otot-otot leher dan adanya kelemahan otot-otot leher dan bahu, dan ketidakmampuan tangan untuk melakukan aktifitas (Sidharta, 2009).

21

Prognosis
45% pasien tidak mengalami kekambuhan,

30 % mengalami gejala ulang ringan, dan


25% kondisinya memburuk. serta Pasien dengan a).gejala kelemahan ringan memiliki prognosis yang bagus, b).pasien dengan usia >60 tahun cenderung memburuk. Malcolm (2002)

22

Bab III Kesimpulan


1. Cervical root syndrome adalah kumpulan gejala

akibat iritasi atau kompresi dari akar cervikal nyeri, ngilu, kesemutan, kram, serta rasa tidak enak pada leher bagian belakang dan bisa menjalar ke bahu, lengan atas dan lengan bawah tergantung mana yang terkena 2. Studi kasus menunjukkan kejadian sebesar 107,3 per 100.000 pada laki-laki dan 63,5 per 100.000 pada perempuan, dengan puncaknya pada usia 50 sampai 54 tahun. 3. Etiologinya akibat hernia discus cervicalis, cervical spinal stenosis dan cervical degenerative disease.

23

4. Diagnosis dilakukan dengan anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 5. Differensial diagnosisnya adalah brachial plexus injury, cervical facet syndrome, carpal tunnel syndrome. 6. Terapinya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mencegah komplikasi dan memperbaiki kualitas hidup pasien. 7. Prognosisnya umumnya baik, 25% memburuk terutama pada usia >60 tahun.

24

DAFTAR PUSTAKA
Adams RD, Victor M, Ropper AH.2000.Principles of Neurology ed 7. New York: McGraw-Hill Angliadi LS, Sengkey L, Gessal J, Mogi J. Buku diktat Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. 2006. Manado. Hal 50-54 Anonymous. Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana pada Radikulopati Servikal Cited: February, 132012. Available from:http://www.fisioindonesia.com/f/8591-pendekatandiagnosis-raralaksana-radikulopati-servikal. Bogduk,N.2003.The Anatomy and Patophysiology of Neck Pain . Phys Med Rehabil Clin N Am, 14:455-72 Gerard A Malanga, MD.Cervical Radiculopathy. Cited: February, 13 2012.Available fromhttp://emedicine.medscape.com/article/94118-clinical#showall Malcolm, George P.2002.Surgical Disorder of Cervical Spine : Presentation and Management of Common Disorders.J Neurol Neusurg Psychiatry :73. Hal 34-41 Mardjono,M.Sidharta,P.2009.Neurologi Klinis Dasar.Jakarta:Dian Rakyat. Hal 77-79 Simon Carette, MD, Mphil. Cervical Radiculopathy. Cited: February, 13th 2012. Available from http://enotes.tripod.com/cervical_radiculopathy.pdf http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2881998/ http://wahyuwahid.wordpress.com/2011/12/20/cervical-root-syndrome/ http://bimaariotejo.wordpress.com/2009/05/31/cervical-root-syndrome/ http://www.spine-health.com/conditions/spine-anatomy/cervical-symptoms-a-herniated-cervicaldisc

Anda mungkin juga menyukai