OUTLINE MATERI
I. II. III. IV. V. VI. PENDAHULUAN TEORI ETIKA PROFESIONALISME KODE ETIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS PENUTUP
I. Pendahuluan
Berkaitan dengan ekspektasi publik terhadap praktekpraktek profesi dan perlindungan terhadap profesi itu sendiri maka perlu disusun prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan perilaku terpuji (honorable conduct) dan bakuan etika (ethical standard). Khianat Ilmu itu lebih mudhorat daripada khianat harta. (Hadist ?)
I. Pendahuluan
Masalah Etika disekitar; 1. Angelina Sondach 2. Bom bunuh diri 3. Jembatan KUKAR. 4. Busang Konsep Martir sering menjadi dasar dalam tindakan di atas
Seorang Geologist diminta due diligence KP yang mengklaim memiliki 30 Juta ton batubara, setelah dilakukan tes pemboran ternyata jumlah sumberayanya tidak sampai 1 juta; Seorang geologist diminta melakukan survey KP untuk melihat potensinya, hasilnya dinyatakan tidak prospek tapi ternyata dua bulan berikutnya geologist tersebut membawa investor lain untuk membeli KP tersebut. Seorang Geologist bersedia melaporkan suatu lokasi potensi tambang menjadi aset nasional dalam kepentingan penelitian hanya karena teman2 seprofesinya mendapatkan manfaat ekonomi.
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 6
Seorang CP diminta membantu menyiapkan dokumen berkaitan dengan pengajuan dana untuk pengembangan tambang dan apabila perusahaan tersebut tidak mendapatkan dana tertentu maka tambang akan ditutup sehingga banyak karyawan yang terkorbankan. Salah satu kewenangan menjdai tanggungjawab seorang CP tersebut. Seorang profesional dihadapkan kepada pekerjaan untuk melakukan studi tentang keuangan perusahaan yang akan dibayar apabila ternyata proyek tersebut layak. Apakah opini yang dinyatakan atas kelayakan proyek tersebut dapat diterima oleh publik sebagai suatu karya profesional?
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 7
Seorang ahli geologi dan tambang mencoba menyakinkan Pemerintah untuk mengubah hutan lindung menjadi hutang produksi supaya penambangannya bisa dilakukan.
10
11
Etika Tujuan (Egoisme dan Utilitarianisme) Etika Kewajiban (Formalisasi Kant, Pandangan Ross) Etika Hak Asasi (Kebebasan Locke, Kesejahteraan Melden) Etika Keutamaan (Keutamaan Klasik Aristoteles, Keutamaan Kontemporer Alasdair Maclntyre) Etika Relativisme (Relativisme descriptive, Relativisme normative)
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 12
Konsep Martir bagi banyak kalangan sering merupakan dilema etika dan implikasi serius terhadap kehidupan masyarakat.
13
III. PROFESIONALISME
Adalah panggilan tugas yang membutuhkan pengetahuan yang lanjut, pemahaman dan kemampuan yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman secara spesifik dan intensif. Profesional :adalah seseorang yang menjalankan profesi dan tunduk pada moral tertentu Seorang yang menjalankan profesi harus menjujung tinggi norma-norma profesional
14
3.1 Profesionalisme
PROFESIONALISME KOMPETENSI
PENGEMBANGAN
INTEGRITAS MORAL
PENDIDIKAN FORMAL
ETIKA
KELEMBAGAAN PROFESIONAL
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 15
DISIPLIN/KODE PERILAKU
PRAKTEK
Kompetensi adalah kemampuan untuk menerapkan secara arif dan bijaksana atas pengetahuan (dasar-dasar ilmu pengetahuan serta konsep yang teruji), keahlian dan pengalamannya.
Standard Moral Menjujung tinggi standar moral tertentu yang telah disepakati bersama untuk dilaksanakan.
16
Tanggungjawab Pribadi Professional bertanggungjawab secara pribadi terhadap pekerjaannya dan opininya Komitmen Terhadap Masyarakat Membantu masyarakat memilih yang terbaik baginya untuk saat ini atau dimasa yang akan datang.
17
Untuk meningkatkan dan memperkuat otonomi moral profesional seorang serta meningkatkan kemampuan dalam menghadapi pertanyaanpertanyaan moral profesional dalam kehidupan sehari-hari maka perlu disusun suatu etika profesional yang diformulasikan dalam KODE ETIK PROFESI. Untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kode etik profesi maka diperlukan metodologi penyelesaian masalah.
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 18
IV. KODE ETIK FUNGSI KODE ETIK Landasan Inspiratif dan Tuntunan Landasan Profesional Berbuat Etis Dasar Inspirasi Kode Perilaku Membantu dalam Pendidikan dan Pemahaman Moral Mendukung Citra Profesi Mempertahankan Praktek-praktek yang baku dan teruji.
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 19
20
21
2. 3.
5.
6.
7.
Kewajiban Terhadap Dirinya Menjamin bahwa kewajibannya terhadap pihak lain harus sepadan dengan hak yang dimilikinya. Seorang insinyur berhak atas pendapatan yang layak, lingkungan kerja yang nyaman, dihargai, mengembangkan diri dan mempertahankan kompetensinya.
24
1.
2.
Menjunjung tinggi dan bertanggung jawab terhadap keselamatan, kesehatan, kesejahteran masyarakat umum serta bertanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan hidup, peningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja ditempat kerja serta senantiasa menjaga kelangsungan tersedianya sumberdaya bagi kegiatan produksi. Bertindak dalam rangka mempertahankan kepercayaan masyarakat umum terhadap profesi ini dan tidak membiarkan persepsi yang salah berkembang terhadap kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya serta selalu mempertahankan kehormatan, integritas dan harga diri dalam usaha mendapatkan pekerjaan dari pemberi kerja atau pemakai jasa.
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 25
4.
5.
6.
26
8.
9.
28
1. 2. 3.
4. 5.
4. 5.
Semua perencanaan, pengawasan atau manajemen harus lengkap sempurna, Kekurangan, kesalahan dan kekeliruan yang terdeteksi dalam masa pelaksanaan proyek dan dapat segera diatasi, Semua langkah penyempurnaan yang secara fisik menambahkan pada apa yang telah digariskan dalam dokumen teknik sepanjang tidak menimbulkan biaya yang secara rasional merugikan bukan tergolong kelalaian. Kekurangan atau keliruan selalu ada. Kalau dalam batas-batas yang wajar tidak dapat digolongkan kelalaian seorang insinyur profesional Kekurangan-kekurangan yang mengakibatkan kegagalan (failure) yang seharusnya dapat dihindari jika insinyur profesional melaksanakan fungsinya secara normal (dalam ukuran standar kewajaran seorang ahli pada umumnya), digolongkan sebagai sesuatu kelalaian.
29
30
31
Perusahaan kerekayasaan
Insinyur Manajer Kolega
Keluarga
Organisasi profesi
32
Pengambilan keputusan etis tidak cukup dengan memakai satu satndard . Kosekuensinya diperlukan beberapa standard untuk melakukan kajian keutusan etis antara lain;
Consequences atau well-offness Right and Duty Affected Fairness involeved Motivation or virtue expected
33
Azas Keadilan
Azas Hak
Tujuan keputusan tidak mengorbankan hak-hak stake holder atau pengambil keputusan
WORKSHOP III, Kode - KCMI (14 15 MEI 2012) 34
Kepentingan Pribadi
35
Fraud/Penipuan
Pengunaan dana atau kepemilikan yang salah Kecurangan Pemalsuan dokumen Mencuri dana, aset atau sumberdaya Pemalsuan hasil atau data-data yang menyebutkan keputusan berbeda.
36
Salah Pengertian
Signal yang membingungkan/insentive Semua Orang melakukan Perbedaan Budaya Apabila hal kecil yang menyebabkan masalah yg besar
37
38
VII. PENUTUP
DILEMA ETIKA MENYEBABKAN BANYAK KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PROFESIONAL SERING TIDAK POPULER UNTUK PIHAK TERTENTU TETAPI SEBAGAI MASYARAKAT PROFESIONAL MAKA KEPUTUSAN ETIS YANG DIAMBIL ADALAH YANG MEMILIKI KEPENTINGAN STAKE HOLDER TERBANYAK.
39