Anda di halaman 1dari 4

Fluoride Varnish

Varnish yang berisi fluoride dikembangkan pada tahun 1960. Fluoride varnish secara luas telah banyak digunakan di negara Eropa, Kanada, Scandinivia sejak tahun 1970 dalam hal mencegah karies. Di Denmark, lebih dari 90% dapat mencegah terjadinya karies pada anak sampai umur 18 tahun. Fluoride Varnish berkembang di Amerika karena keefektifannya mencegah karies. Fluoride Varnish telah mempunyai standar professional di Eropa. Alasan yang mendasar kerena prosedur yang gampang, mudah dijangkau dan dapat diterima baik oleh pasien.

1.

Pengertian. Fluoride Varnish merupakan suatu bahan yang melekat ke permukaan gigi,

berwarna kuning, semi liquid, berisi fluoride resin yang mengandung alcohol yang dapat mempercepat proses pengeringan. Bahan ini mengandung 5% sodium fluoride. Cara penggunaanya dioleskan ke enamel yang bertujuan menjaga fluoride supaya tetap kontak dengan gigi dalam jangka waktu yang lama.

2.

Komposisi Fluoride Varnish mengandung 5% sodium fluoride atau 22.600 ppm. Sodium

fluoride merupakan bahan yang mengandung ionic compound dengan formula NaF (Sodium Fluoride).

3.

Indikasi Fluoride Varnish awalnya digunakan sebagau terapi untuk mencegah karies

gigi pada anak dan orang dewasa yang memiliki resiko karies gigi yang sangat tinggi. Kriteria untuk penggunaan dari Fluoride Varnish pada anak: 1) 2) Adanya plak di permukaan gigi Karies gigi

3) 4) 5) 6) 7)

Lesi white spot (bintik putih) Riwayat keluarga yang mengalami karies gigi Anak yang minum susu dengan botol lebih dari setahun Bayi yang makan pada malam hari Mengkonsumsi gula yang tinggi Fluoride Varnish juga digunakan pada populasi pediatrik (anak-anak) paa

kasus yang khusus, seperti anak yang sering menjalakan terapi radiasi dan anak yang sedang dalam perawatan orthodonti.

4.

Aplikasi Ada beberapa aplikasi penggunaan Fluoride Varnish, diantaranya: 1) 2) Sediakan bahan aplikasi untuk Flouride Varnish. Dokter harus membicarakan tindakan apa yang akan dilakukan pada anak. Dokter harus memberikan informasi sebelum meletakan varnish. Setelah diletakan Varnish, gigi akan terlihat menguning kemudia Varnish disikat dengan sikat gigi (lihat gambar 3). Dokter harus memastikan pada sianak kalau perubahan warna yang terjadi bersifat sementara. Orang tua dapat mencoba rasa Fluoride Varnish, apabila diinginkan karena Fluoride Varnish memiliki berbagai macam rasa. 3) Posisi anak. Digunakan teknik knee-to-knee atau dari lutut ke lutut yaitu lutut doketr dan perawat saling berhadapan. Dipastikan anak diam dan menghadap ke perawat. Letakan kepala anak diatas pangkuan dokter. 4) Bersihkan gigi. Gigi dapat dibersihkan dengan sikat gigi sebelum Fluoride Varnish diletakan. Aplikasi dapat dilakuakan setelah anak dapa menerima tindakan perawatan, atau dengan kata lain buat anak merasa nyaman. 5) 6) Siapkan Fluoride Varnish Gunakan kain kasa untuk membersihkan gigi.

7)

Gunakan sikat gigi sekali pakai. Oleskan Varnish keseluruh bagian gigi. Akan terlihat perubahan warna menjadi menguning setelah dilakukan pemolesan Varnish.

8)

Anak diizinkan untuk meminum tetapi dalam jumlah yang sedikit setelah prosedur aplikasi selesai

9)

Dokter memberikan instruksi setelah melakukan perawatan, diantaranya: a. Jangan hilangkan lapisan Fluoride Varnish sampai keesokan harinya. b. Untuk memperoleh hasil yang maksimum, kita dapat melakukan perawatan Fluoride Varnish secara berkala. Pemberian Fluoride Varnish dapat dilakukan 3-6 bulan sekali.

5.

Keamanan Walaupun konsentrasi Fluoride Varnish lebih tinggi dari topical Fluoride

lainnya, resiko dan toksisitasnya terhadap saluran pencernaan sangat rendah. Karena Fluoride Varnish hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit pada waktu melakukan aplikasi, lebih kurang 0,5 ml Varnish yang diberikan pada saat aplikasi pada anak. Penelitian menunjukan kadar Fluoride pada darah rendah daripada perawatan topical lainnya. Ini artinya karena oenggunaan yang sedikit sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar pada aliran darah. Demikian juga penelitian yang dilakukan terhadap urin memiliki kadar Fluoride yang normal.

6.

Efek Pemberian 1) Efek Kariostatik Tahap permulaaan dari pembentukan karies adalah penghancuran lapisan dalam dari enamel yang disebut karies dini atau dikenal dengan white spot. Karies dini adalah suatu keadaan dekalsifikasi dibawah permukaan enamel dimana terlihat secara klinis permukaan enamel yang kelihatannya utuk, agak kasar, buram, warna opak dan putih. 2) Efek Anti Bakteri

Fluoride sebagai bahan anti bakteri memiliki mekanisme pencegahan karies dengan mengurangi tempat berkembangbiaknya bakteri kariogenik. Indikasi pemberian fluoride sebagai efek bakteriosida terhadap Stereptococcuss mutans tergantung pada konsentrasi fluoride yang diberikan dan pH. 3) Efek Bakteriostatik Peran fluoride dalam mencegah karies dengan meningkatkan mineralisasi gigi, mencegah bakteri menghasilkan asam yang dapat memicu terjadinya karies gigi.

7.

Keuntungan dan Kerugian Fluoride Varnish 1) Keuntungan Ada beberapa keuntungan penggunaan Fluoride Varnish diantaranya: a. Teknik aplikasi cepat dan mudah, hanya memerlukan waktu 2 menit pengaplikasiannya. b. Mudah digunakan dan memiliki rasa yang khas sehingga diberikan pada perawatan anak-anak. c. Bila dicoba tidak memiliki rasa pahit. d. Cepat kering. e. Tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggu makan dan minum setelah aplikasi. 2) Kerugian Selain keuntungan juga terdapat beberapa kerugian dari penggunaan Fluoride Varnish, diantaranya: a. Dapat menyebabkan warna gig berubah, namun perubahan ini bersifat temporer. b. Edematous dapat tetrjadi setelah melakukan perawatan. Peristiwa ini terjadi karena reaksi alergi dari tubuh pasien terhadap bahan dasar Fluoride Varnish. c. Mengakibatkan nausea pada penderita yang sensitive lambung.

Anda mungkin juga menyukai