Anda di halaman 1dari 8

Afektif : Emosi yang bisa diobservasi (bisa dilihat: inappropriate, tumpul datar, labil).

Emosi merupakan perasaan dan tingkah laku yang kompleks,berhubungan dengan afek dan mood. Sindrom depresi (F32) : suatu gangguan mood (keadaan emosional interna yang meresap dalam dirinya, bukan suatu afek??)yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan subjektif adanya penderitaan yang berat. Amitriptilin : termasuk antidepresan golongan trisiklik; merupakan jenis obat yang bekerja pada sel2 saraf di otak (menghambat reuptake neurotransmitter). iasanya digunakan pada fase depresi Perubahan apa saja yang terjadi dalam gangguan mood(biologis dan non-biologis) !. "erubahan emosional ##$peningkatan iritabilitas, perubahan yang signifikan dari mood pasien tsb 2. %angguan motivasi ##$ &enurunnya tingkat partisipasi sosial, menurunnya minat se' (. "erubahan fungsi dan perilaku motorik ##$ perubahan dalam perilaku makan, pendiam, banyak bi)ara *. "erubahan kognitif ##$ kurang konsentrasi, selalu berfikir suram (psimis) %angguan mood akan mengganggu kognisi dan pembi)araan, vegetatif (tidur, makan, se'), interpersonal, sosial dan pekerjaan

#angguan mood : suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai dengan hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat, perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, pembi)araan, dan fungsi vegetative (tidur, nafsu makan, aktivitas seksual) menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, so)ial, dan pekerjaan Afek 0efinisi : ekspresi eksternal dari isi emosional saat itu ekspresi emosi yang terlihat, mungkin tidak konsisten dengan emosi yang dikatakan pasien !a$am-ma$am mood dan afek !a$am-ma$am afek : o +fek yang sesuai (appropriate affe)t) : suatu kondisi dimana irama emosional adalah harmonis dengan gagasan, pikiran, atau pembi)araan yang menyertai o +fek yang tidak sesuai (inappropriate affe)t) : ketidakharmonisan antara irama perasaan emosional dengan gagasan, pikiran, atau pembi)araan yang menyertainya o +fek yang tumpul (blunted affe)t) : gangguan pada afek yang dimanifestasikan oleh penurunan berat pada intensitas irama perasaan yang diungkapkan ke luar o +fek yang terbatas (restri)ted or )onstri)ted affe)t) : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah daripada afek yang tumpul o +fek yang datar (flat affe)t) : tidak adanya atau hamper tidak adanya tanda ekspresi afek; suara yang monoton, 1ajah yang tidak bergerak o +fek yang labil (labile affe)t) : perubahan irama perasaan yang )epat dan tiba#tiba, yang tidak berhubungan dengan stimuli eksternal !a$am-ma$am mood :

+min biogenik : kelompok neurotransmitter (norepinefrin (yang dihasilkan oleh dopa menurun) serotonin(terjadi penurunan khususnya di sistem limbik(pusat emosi),keinginan bunuh diri), %+ +, dopamin(turun,depresi, naik##$ mania)) jalur mesokortikal %enetik -epribadian pramorbid "sikososial

. "sikososial/genetik ##$ mempengaruhi biologis (neurotransmitter) ggg mood . +danya keterkaitan antara faktor biologis/psikososia mempengaruhi ekspresi gen . iologis/genetik##$ mempengaruhi respon seseorang thd stressor

o &ood disforik : mood yang tidak menyenangkan o &ood eutimik : mood dalam rentang normal o &ood yang meluap#luap (e'pansive mood) : ekspresi perasaan seseorang tanpa pembatasan, seringkali dengan penilaian yang berlebihan terhadap kepentingan atau makna seseorang o &ood yang iritabel (irritable mood) : mudah diganggu atau dibuat marah o "ergeseran mood (mood yang labil) : osilasi antara euphoria dan depresi atau ke)emasan

Apa saja yang termasuk gangguan perasaan !ood "efinisi : keadaan emosiaonal internal yang meresap dari seseorang dan dipertahankan, yang dialami se)ara subjektif dan dilaporkan oleh pasien

o &ood yang meninggi (elevated mood) : suasana o Euphoria : elasi yang kuat dengan perasaan kebesaran o -egembiraan yang luar biasa (e)stasy) : perasaan kegairahan yang kuat o 0epresi ; perasaan kesedihan yang psikopatologis o +nhedonia: hilangnya minat terhadap dan menarik diri dari semua aktivitas rutin dan menyenangkan, sering kali disertai dengan depresi o 0uka)ita atau berkabung : kesedihan yang sesuai dengan kehilangan yang nyata o +leksitimia : ketidakmampuan atau kesulitan dalam menggambarkan atau menyadari emosi atau mood seseorang #angguan mood dan afek &enurut 02&#34 : #angguan mood yang utama adalah gangguan depresif berat dan gangguan bipolar 3 gangguan afektif %angguan 0epresif berat (unipolar)pasien hanya menderita episode depresif %angguan bipolar 3pasien dengan episode mani) dan depresif atau pasien dengan episode mani) saja #angguan mood tambahan : 0istimik 2iklotimik -edua gangguan diatas adalah: 0itandai dengan adanya gejala yang kurang parah daripada gejala gangguan depresif berat dan gangguan bipolar 3 +dalah sindrom yang berhubungan dengan depresi (gangguan depresif ringan, gangguan depresif rekuren, gangguan disforik pas)a menstruasi) dan gangguan bipolar %% %angguan mood karena kondisi medis umum %angguan mood akibat 5at

%angguan mood yang tidak ditentukan lain

!enurut PP"#& %%% : o 6(7 : Episode &anik 2aat ini dalam keadaan mania, sebelum dan sesudahnya tidak ada o 6(! : gangguan afektif bipolar 2ebelumnya sudah menglami ggg afektif dulu o 6(2 : episode depresif "asien menglami suasana perasaan yang sangat depresif, kehilangan minat dan kegembiraan o 6(( : gangguan depresif berulang Episode berulang dari depresi, biasanya ada jeda antara 2 serangan o 6(* : gangguan suasana perasaan (mood8afektif) menetap %angguan suasana perasaan yang berfluktuasi dan menetap o 6(9 : gangguan suasana perasaan (mood8afektif) lainnya o 6(: : gangguan suasana perasaan (mood8afektif) ;<< 'tiologi : Fa$tor biologis (elainan di dalam metabolit amin biogeni$, seperti =#hydro'yindolea)eti) a)id, homovanili) a)id (>4+), dan *#moeho'y#*#hydro'yphenylgly)ol (&>"%) di dalam darah, urin, dan )airan serebrospinal ?orepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood +ktivasi reseptor adrenergi) alfa2penurunan jumlah norepinefrin yang dilepaskan, juga mengatur jumlah serotonin yang dilepaskan "enurunan serotonin men)etuskan depresi

0opamine juga berperandepresiaktivitas dopamine menurun maniaaktivitas dopamine meningkat 6a)tor neurokimia1i lain%+ + dan peptide neuroaktif (vasopressin, opiate endogen) @egulasi neuroendokrin >ipotalamus menerima input neuronal yang menggunakan neurotransmitter amin biogeni) ?euron yang mengandung amin biogeni) abnormal disregulasi pada sumbu neuroendokrin (sumbu adrenal, tiroid, hormone pertumbuhan)penurunan sekresi no)turnal melantonin, penurunan pelepasan prolaktin, penurunan 62> dan A>, penurunan testosterone pada laki#laki ?euroanatomis "atologi di system limbi), ganglia basalis (emosi), hipotalamus (perubahan tidur, nafsu makan, perilaku seksual) Fa$tor genetika -omponen genetika lebih kuat untuk transmisi gangguan bipolar 3 daripada untuk transmisi gangguan depresif berat %angguan mood menurun saat derajat hubungan kekeluargaan melebar Fa$tor psikososial "eristi1a kehidupan dan stress lingkungan 6a)tor kepribadian pramorbis dependen, obsesis#kompulsif, histeris #ambaran klinis 'pisode depresif &ood depresi, hilangnya minat atau kesenangan, penurunan energy yang menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sekolah, dan pekerjaan, dan penurunan untuk mengambil proyek baru., sulit tidur, terbangun pada pagi hari, sering terbangun pada malam hari, penurunan nafsu makan, penurunan (tetapi beberapa meningkat nafsu makannya dan nya juga meningkat), menstruasi tidak normal, penuruna aktivitas seksual 'pisode mani$ &ood yang meningkat, meluap#luap atau lekas marah Pemeriksaan status mental

'pisode depresif 0eskripsi umumretardasi psikomotor yang menyeluruh (menggenggam tangang, menarik#narik rambut), postur membungkuk, pandangan mata putus asa dan memalingkan pandangan, tidak ada gerakan spontan &ood, afek, dan perasaandepresi i)arapenurunan ke)epatan dan volume bi)ara, berespons terhadap pertanyaan dengan kata tunggal dan menunjukkan respons yang melambat terhadap pertanyaan

%angguan persepsidengan )irri psikotik1aham dan halusinasi sesuai mood : 1aham bersalah, memalukan, tidak berguna, kemiskinan, kegagalan, kejar "ikiranpandangan negative tentang dunia dan dirinya sendiri, isi pikirannya seringkali melibatkan perenungan tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri, dan kematian Brientasiorientasi bagus tetapi tidak memiliki )ukup energy dan minat untuk menja1ab pertanyaan tentang hal tsb selama 1a1an)ara 0aya ingatmudah lupa "engendalian impulsmemliki gagasan bunuh diri "ertimbangan dan tilikantilikan berlebihan, terlalu menekannkan gejalanya, gangguannya, dan masalah hidupnya @eliabilitassemua informasi yang didapatkan terlalu menonjolkan hal yang buruk dan menekan yang baik 'pisode mani$ 0eskripsi umumbergairah, banyak bi)ara, kadang#kadang menggelikan, sering hiperaktif &ood, afek, dan perasaaneuforik tetapi juga lekas marah i)aratidak dapat disela saat mereka berbi)ara, seringkali re1el dan mengganggu orang#orang di sekitarnya bi)ara lebih )epat dan sulit dimengerti asosiasi menjadi longgar flight of idea, 1ordsalad, neologisme inkoheren

%angguan persepsi1aham "ikiranisi pikiran termasuk tema keper)ayaan diri dan kebesaran diri, mudah dialihkan perhatiannya

Brientasiintak 0aya ingatintak "engendalian impuls senang menyerang dan mengan)am, berusaha melakukan bunuh diri atau pembunuhan "ertimbangan dan tilikangangguan pertimbangan (melanggar peraturan), sedikit tilikan @eliabilitastidak dapat diper)aya dalam informasinya Mania: terjadi peningkatan jumlah dan jenis aktivitas, kurang tidur, hiperoptimis, mulai timbul 1aham kebesaran, bi)ara berlebihan. Trias mania: flight of idea, euforia, reaksi emosional labil, sikap berubah2, tingkah laku perspektif. %ejala lain: bangga pada diri sendiri, 1aham kebesaran, sombong Hipomania : afek meninggi tetapi tidak setinggi mania "'P)'S% #ejala umum

<ujuan terapi : keamanan pasien, pemeriksaan diagnosis, ren)ana pengobatan, kesehatan pasien "emberian antidepressan : misalnya amitriptilin (lebih responsif kepada), tetapi tidak boleh diberikan pada pasien dengan ski5ofrenia, aritmia jantung, peka terhadap trisiklik.

<risiklik <etrasiklik

: amitriptilin (utama), imipramin, )lomipramin, teaneptine, apipramol : amo'apine, mianserin, maprotilin,

&aoi (monoamine o'yde inhibitor): maklobemit 2ele)tive serotonin @euptake inhibitor : sertalin, parak)etin, fufloksamine, +tipikal antidepresan : tra5odone, mekta5apine

!engapa pasien merasa sedih* kehilangan minat* kurang semangat* serta tidurnya terganggu* selama + bulan (umur 23th) 2tressor ##$respon terhadap stressor##$menekan kortikal ##$amin biogenik ##$ terjadi penurunan norepinefrin, serotonin ##$ merasa sedih, kehilangan minatdan kebaahagiaan, kurang semangat 2erotonin ##$merangsang faktor pembentukan tidur ##$menurun ##$ gangguan tidur ,agaimana hubungan semua keadaan pasien dengan penurunan #AF +da per)obaan bunuh diri, kemungkinan %+6 27#!!. !engapa diberikan Amitriptilin dan bagaimana $ara pemberian yang baik -arena pasien berada pada episode depresi (serotonin menurun)sehingga diberikan amitriptilin untuk menghambat reuptake serotonin dan menghambat penghan)uran neurotransmitter aminergik. !engapa dia merasa sedih*kehilangan minat dan kegembiraan ,adan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di lo$us $eruleus(-.) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri* sistem limbik* basal ganglia* hipotalamus dan talamus/ %a berperan dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks)/ "royeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi lo)us )eruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari/ -o$us $eruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer . Stresor akut dapat meningkatkan akti0itas -./ Selama terjadi akti0asi fungsi -.* fungsi 0egetatif seperti makan dan tidur menurun/ Persepsi terhadap stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke -.* selanjutnya ke komponen simpatoadrenal sebagai respon terhadap stressor akut tsb. "orses kognitif dapat memperbesar atau memperke)il respon simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut. @angsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat pada perilaku yang men)ari rasa senang dan perilaku yang bertujuan/ Stressor yang menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial/

>ilangnya minat dan kegembiraan 0itemukan afek depresi Energi menurun dan mudah lelah

#ejala tambahan

>ilang komunikasi >ilangnya harga diri &erasa bersalah dan berdosa &emiliki pandangan masa depan suram %angguan tidur ?afsu makan turun -einginan bunuh diri

Penatalaksanaan

Penurunan ini dapat menyebabkan anergia* anhedonia* dan penurunan libido pada depresi/ '1%2-2#% : FA(12) ,%2-2#% Amin ,iogenik Amin biogenik. neurouansmiter amin biogenik adalah: norepinefrin, serotonin, dopamin, %+ + dan neuroendokren. 32)'P%3'F)%3/ reseptor adrenergik#alfa2, karena aktivasi reseptor tersebut C$ D jumlah norepinefrin yang di lepaskan. reseptor adrenergik#alfa2 juga berlokasi pada neuron serotonergik dan mengatur jumlan serotonin yang dilepaskan. S')2123%3 penurunan serotonin C$ depresi, dan beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi metabolit serotonin di dalam )airan serebrospinalis yang rendah dan konsentrasi tempat ambilan serotonin yang rendah di trombosit, seperti yang diukur oleh imipramin (<ofranil) yang berikatan dengan trombosit. "2PA!%3 +ktivitas dopamin menurun pada depresi dan meningkat pada mania. penelitian tentang hubungan antara dopamin dan gangguan mood. bah1a jalur dopamin mesolimbik mengalami disfungsi pada depresi dan bah1a reseptor dopamin tipe ! (03) hipoaktif pada depresi. FA(12) 3'4)2(%!%A -A%3 (#A,A) ?eurotransmiter asam amino, khususnya gamma#aminobutyri) a)id (%+ +) dan peptida neuroaktif (khususnya vasopresin dan opiat endogen) C$ patofisiologi gangguan mood. eberapa peneliti telah menyatakan bah1a sistem pemba1a kedua (second-messenger), seperti: adenylate )y)lase, phosphotidylinositol, dan regulasi kalsium juga memiliki relevansi penyebab. 3'4)2'3"2()%3 o >ipotalamus sebagai pusat regulasi sumbu neurohormonal dan hipotalamus menerima banyak masukan (input) neuronal yang menggunakan neurotransmiter amin biogenik. o 2umbu neuroendokrin utama ggn mood adalah: sumbu adrenal, tiroid, dan hormon pertumbuhan. o -elainan neuroendakrin lainnya adalah: D sekresi nokturnal melantonin, D pelepasan prolaktin terhadap pemberian tryptophan, D kadar folli)le#stimulating hormone (62>) dan lutein5ing hormone (A>), dan D testosteron pada laki#laki. FA(12) PS%(2S2S%APeristi5a kehidupan dan stres lingkungan/ peristi1a kehidupan (clefts) melepaskan )orti)otropin#releasing hormone (E@>), menstimulasi pelepasan hormon adrenokortikotropik (+E<>) dari hipofisis anterior. +E<> C$ pelepasan kortisol dari korteks adrenal. -ortisol memberikan umpan batik ( feed back) pada jaringan kerja melalui sekurangnya dua mekanisme: mekanisme umpan balik )epat, peka terhadap ke)epatan peningkatan konsentrasi kortisol, beroperasi melalui reseptor kortisol di hipokampus dan menyebabkan D pelepasan +E<>; mekanisme umpan balik lambat, sensitif terhadap konsentrasi kortisol, bekerja melalui reseptor hipofisis dan adrenal. FA(12) #'3'1%( Penelitian keluarga/ saudara derajat pertama penderita ggn bipolar 3 C$ 9 # !9 kali $ saudara derajat pertatma subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar 3 F 2#!7 kali lebih menderita ggn depresif berat.

saudara derajat pertama penderita ggn depresif berat C$ !,=#2,= kali $ saudara derajat pertama subjek kontrol untuk menderita gangguan bipolar 3 dan 2#( kali lebih mungkin menderita gangguan depresif berat. Penelitian adopsi. +nak biologis dari orang tua yg menderita, berada dlm risiko menderita ggn mood, bahkan jika dibesarkan oleh keluarga angkat yg tidak menderita gangguan. Penelitian kembar/ +nak kembar menunjukkan bah1a angka kesesuaian untuk gangguan bipolar 3 pada kembar mono5igotik adalah ((#:7 G, untuk ggn depresif berat angka adalah =7 G. 2ebaliknya, angka kesesuaian pada kembar di5igotik adalah =#2= G untuk ggn bipolar 3 dan !7#2= G untuk ggn depresif berat. FA(12) ('P)%,A)"%A3 P)A!2),%" <ipe kepribadian: dependen, obsesif#kompulsif, histeriakal risiko $ ggn depresi daripada tipe kepribadian antiso)ial, paranoid, dan lainnya yang menggunakan proyeksi dan mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan lainnya. 3eurotransmiter dan sinapsis Haringan otak terdiri atas berjuta#juta sel otak yang disebut neuron. 2el ini terdiri atas badan sel, ujung a'on dan dendrit. +ntara ujung sel neuron satu dengan yang lain terdapat )elah yang disebut )elah sinaptik atau sinapsis. 2atu neuron menerima berbagai ma)am informasi yang datang, mengolah atau mengintegrasikan informasi tersebut, lalu mengeluarkan responsnya yang diba1a suatu senya1a neurokimia1i yang disebut neurotransmiter. <erjadi potensial aksi dalam membran sel neuron yang memungkinkan dilepaskannya molekul neurotransmiter dari a'on terminalnya (prasinaptik) ke )elah sinaptik lalu ditangkap reseptor di membran sel dendrit dari neuron berikutnya. <erjadilah lon)atan listrik dan komunikasi neurokimia1i antar dua neuron. "ada reseptor bisa terjadi IsupersensitivitasJ dan IsubsensitivitasJ. 2upersensitivitas berarti respon reseptor lebih tinggi dari biasanya, yang menyebabkan neurotransmiter yang ditarik ke )elah sinaptik lebih banyak jumlahnya yang berakibat naiknya kadar neurotransmiter di )elah sinaptik tersebut. 2ubsensitivitas reseptor adalah bila terjadi sebaliknya. ila reseptor di blok oleh obat tertentu maka kemampuannya menerima neurotransmiter akan hilang dan neurotransmiter yang ditarik ke )elah sinaptik akan berkurang yang menyebabkan menurunnya kadar (jumlah) neurotransmiter tertentu di )elah sinaptik. 2uatu kelompok neurotransmiter adalah amin biogenik, yang terdiri atas enam neurotransmiter yaitu dopamin, norepinefrin, epinefrin, serotonin, asetilkholin dan histamin. 0opamin, norepinefrin, dan epinefrin disintesis dari asam amino yang sama, tirosin, dan diklasifikasikan dalam satu kelompok sebagai katekolamin/ 2erotonin disintesis dari asam amino triptofan dan merupakan satu#satunya indolamin dalam kelompok itu. 2erotonin juga dikenal sebagai =#hidroksitriptamin (=#><). 2elain kelompok amin biogenik, ada neurotransmiter lain dari asam amino. +sam amino dikenal sebagai pembangun blok protein. 0ua neurotransmiter utama dari asam amino ini adalah gamma# aminobutyri) a)id (%+ +) dan glutamate. %+ + adalah asam amino inhibitor (penghambat), sedang glutamate adalah asam amino eksitator. -adang )ara sederhana untuk melihat kerja otak adalah dengan melihat keseimbangan dari kedua neurotransmiter tersebut. ila oleh karena suatu hal, misalnya subsensitivitas reseptor#reseptor pada membran sel paskasinaptik, neurotransmiter epinefrin, norepinefrin, serotonin, dopamin menurun kadarnya pada )elah sinaptik, terjadilah sindrom depresi. 0emikian pula bila terjadi disregulasi asetilkholin yang menyebabkan menurunnya kadar neurotransmiter asetilkolin di )elah sinaptik, terjadilah gejala depresi. !onoamin dan "epresi "enelitian#penelitian sebelumnya menunjukkan bah1a 5at#5at yang menyebabkan berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.+kibatnya timbul teori yang menyatakan

bah1a berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama ?E dan serotonin, dapat menyebabkan depresi. <eori ini diperkuat dengan ditemukannya obat antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja meningkatkan monoamin di sinap. "eningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi. &+B3 menghambat monoamin oksidase i dalam otak dan di seluruh tubuh. 0engan menghambat &+B di dalam otak, makin sedikit norefionefrin yang dimetabolisme sehngga meningkatkan ketersediaannya dalam sinaps. Serotonin ?euron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. "royeksi ke tempat#tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan#gangguan psikiatrik. +da sekitar !* reseptor serotonin, =# ><!+ dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat. 2erotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. 2istem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur# bangun, temperatur tubuh, dan fungsi a'is >"+). 2erotonin bersama#sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. 2erotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia. ?eurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. 0ari penelitian dengan alat pen)itraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos#sinap =#><!+ dan =#><2+ pada pasien dengan depresi berat. +danya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi. 0ari penelitian lain dilaporkan bah1a respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. -adar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri. <riptofan merupakan prekursor serotonin. <riptofan juga menurun pada pasien depresi. "enurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai ri1ayat keluarga menderita depresi. &emori, atensi, dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. ?eurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. 3a dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan. >asil metabolisme serotonin adalah =#>3++ (hidro'yindola)eti)a)id). <erdapat penurunan =#>3++ di )airan serebrospinal pada penderita depresi. "enurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha#usaha bunuh diri. "enurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EE% tidur dan >"+ aksis. >ipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. "ada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. 3ni menunjukkan bah1 adanya gangguan serotonin pada depresi . "'P)'S% "'F%3%S% 2tres (2riati, 2779) menjelaskan bah1a stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distress dan men)iptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. 2edangkan untuk ke)emasan, menurut Aa5arus (<rismiati, 277*) konsep ke)emasan memegang peranan yang sangat mendasar dalam teori#teori tentang stres dan penyesuaian diri. -e)emasan (<rismiati, 2779) adalah kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh perasaan# perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan, kekha1atiran, dan juga ditandai dengan aktifnya system saraf pusat. 0epresi merupakan salah satu gangguan mood (mood disorder). 0epresi sendiri adalah gangguan unipolar, yaitu gangguan yang menga)u pada satu kutub (arah) atau tunggal, yang terdapat perubahan pada kondisi emosional, perubahan dalam motivasi, perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik, dan perubahan kognitif (?evid dkk, 277=)

0epresi adalah gangguan penyesuaian diri (gangguan dalam perkembangan emosi jangka pendek atau masalah#masalah perilaku, dimana dalam kasus ini, perasaan sedih yang mendalam dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia#sia, sebagai reaksi terhadap stressor) dengan kondisi mood yang menurun (Kenar F -erig, 2777). 0epresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari#harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi (111.id.1ikipedia.org). 0epresi &ayor adalah suatu gangguan mood yang parah yang ditandai oleh episode#episode depresi mayor, individu mengalami salah satu diantara mood depresi (merasa sedih, putus asa, terpuruk) atau kehilangan minat atau rasa senang dalam semua atau berbagai aktivitas untuk periode 1aktu paling sedikit 2 minggu (?evid dkk, 277=). 0epresi &ayor merupakan gangguan yang lebih berat, membutuhkan lima atau lebih symptom# simptom selama dua minggu, salah satunya harus ada gangguan mood, atau ketidaksenangan pada anak#anak (Kenar F -erig, 2777). 2edangkan episode depresi berat menurut kriteria 02&#34#<@, dalam 0urand dan arlo1 (277L), adalah suasana perasaan ekstrem yang berlangsung apling tidak dua minggu dan meliputi gejala#gejala kognitif (seperti perasaan tidak berharga dan tidak pasti) dan fungsi fisik yang terganggu (seperti perubahan pola tidur, perubahan nafsu makan dan berat badan yang signifikan, atau kehilangan banyak energi) sampai titik dimana aktivitas atau gerakan yang paling ringan sekalipun membutuhkan usaha yang luar biasa besar. 0ari beragam definisi tentang depresi, penulis )enderung menyepakati definisi yang dibuat oleh ?evid (277=) yang mengemukakan bah1a depresi merupakan gangguan unipolar, yaitu gangguan yang menga)u pada satu kutub (arah) atau tunggal, yang terdapat perubahan pada kondisi emosional, perubahan dalam motivasi, perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik, dan perubahan kognitif. S',A,-S',A, ,iologis 2uatu bidang pengetahuan yang semakin berkembang mengimplikasikan faktor#faktor genetis pada gangguan mood. -ita mengetahui bah1a gangguan mood, termasuk depresi mayor dan gangguan bipolar )enderung menurun pada keluarga. ?amun, bukti yang menga)u pada suatu dasar genetis untuk gangguan mood berasal dari penelitian#penelitian yang menunjukkan bah1a semakin dekat hubungan genetis yang dibagi seseorang dengan orang lain yang menderita suatu gangguan mood mayor (depresi mayor atau ganguan bipolar), semakin besar ke)enderungan bah1a orang tersebut juga akan menderita suatu gangguan mood mayor (?evid dkk, 277=) "enelitian a1al mengenai dasar penyebab biologis dari depresi berfokus pada berkurangnya tingkat neurotransmiter dalam otak, pada tahun !:=7#an. "enemuan yang dilaporkan pada masa itu adalah pasien hipertensi (tekanan darah tinggi) yang meminum obat reserpine sering menjadi depresi. Reserpine menurunkan suplai dari berbagai neurotransmiter di dalam otak, termasuk norepinephrine dan serotonin. -emudian mun)ul penemuan bah1a obat#obatan yang menaikkan tingkat neurotransmiter seperti norepinephrine dan serotonin di otak dapat mengurangi depresi (?evid dkk, 277=). &etode lain dari penelitian berfokus pada kemungkinan abnormalitas dalam korteks prafrontal (preforontal cortex), area dari lobus frontal yang terletak di depan area motorik. "eneliti menemukan bukti dari aktivitas metabolism yang lebih rendah dan ukuran korteks prefrontal yang lebih ke)il pada diri orang yang se)ara klinis mengidap depresi bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sehat. Korteks prefrontal terlibat dalam pengaturan neurotransmiter yang diper)aya terlibat dalam gangguan mood, termasuk serotonin dan norepinephrine, sehingga tidak mengagetkan bila bukti menunjukkan ketidakteraturan pada bagian otak ini (?evid dkk, 277=). Psikologis

a. 6aktor kepribadian premorbid. <idak ada satu kepribadian atau bentuk kepribadian yang khusus sebagai predisposisi terhadap depresi. 2emua orang dengan )iri kepribadian manapun dapat mengalami depresi, 1alaupun tipe#tipe kepribadian seperti oral dependen, obsesi kompulsif, histerik mempunyai risiko yang besar mengalami depresi dibandingkan dengan lainnya b. -ehilangan harga diri. 0epresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan kedalam dirinya. +pabila pasien depresi menyadari bah1a mereka tidak hidup sesuai dengan yang di)ita#)itakannya, akan mengakibatkan mereka putus asa ). <eori kognitif menurut +.<. e)k menunjukkan perhatian gangguan kognitif pada depresi. e)k mengidentifikasikan ( pola kognitif utama pada depresi yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu pandangan negatif terhadap masa depan, pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu menganggap dirinya tak mampu, bodoh, pemalas, tidak berharga, pandangan negatif terhadap pengalaman hidup (0urand dan arlo1, 277L). d. Aearned >elplessness. <eori 2eligman mengatakan bah1a orang menjadi )emas dan depresi ketika membuat atribusi bah1a mereka tidak memiliki kontrol atas stres dalam kehidupannya baik sesuai kenyataan maupun tidak (0urand dan arlo1, 277L). Sosial "eristi1a hidup yang penuh tekanan, seperti kehilangan seseorang yang di)intai atau lama menganggur. -urangnya reinforcement. 3nteraksi yang negatif dengan orang lain menghasilkan penolakan. 2elain hal tersebut ada beberapa hal yang dapat memi)u terjadinya depresi yaitu hubungan perka1inan yang tidak memuaskan, kurangnya dukungan sosial dari orang#orang terdekat (0urand dan arlo1, 277L). Spiritual 0epresi dapat terjadi karena rendahnya kadar kagamaan dalam diri seseorang. Brang yang kadar imannya atau ketak1aannya rendah, )enderung lebih mungkin menderita depresi karena kurangnya pegangan hidup. <anpa pegangan hidup yang berupa kaidah#kaidah keagamaan, kehidupan seseorang akan terombang ambing tak menentu, dan dapat mengakibatkan kekurang#mampuan dalam menghadapi tantangan, sehingga dapat menimbulkan depresi. 2ebab#sebab yang di kemukakan di atas saling berkaitan satu dengan lainnya, dan semuanya bermuara pada diri individu masing#masing (2ivalintar, sivalintar.tripod.com/sebab depresi.html). P')SP'(1%F A-%)A3-A-%)A3 Psikodinamika <eori psikodinamika klasik mengenai depresi dari 6reud dan para pengikutnya meyakini bah1a depresi me1akili kemarahan yang diarahkan ke dalam diri sendiri dan bukan terhadap orang#orang yang dikasihi. @asa marah dapat diarahkan kepada self setelah mengalami kehilangan yang sebenarnya atau an)aman kehilangan dari orang#orang yang dianggap penting ini (?evid dkk, 277=). &enurut pandangan ini, gangguan bipolar me1akili dominansi yang berubah#ubah dari kepribadian individu antara ego dan superego. 0alam fase depresi, superego adalah dominan, memproduksi kesadaran yang berlebihan atas kesalahan#kesalahan dan membanjiri individu dengan perasaan bersalah dan ketidakberhargaan (?evid dkk, 277=). &odel psikodinamika terbaru lebih terfokus pada isu#isu yang berhubungan dengan perasaan individual akan self-!orth atau self-esteem. 2uatu model, yang disebut model self-focusing, mempertimbangkan bagaimana mengalokasikan proses atensi mereka setelah suatu kehilangan (kematian orang yang di)intai, kegagalan personal, dll). &enurut model ini, orang yang mudah terkena depresi mengalami suatu periode self-examination (self-focusing) yang intens setelah terjadinya suatu kehilangan atau keke)e1aan yang besar. &ereka menjadi terpaku pada pikiran#pikiran mengenai objek atau tujuan penting yang hilang dan tetaap tidak dapat merelakan harapan akan entah bagaimana )ara mendapatkannya kembali (?evid dkk, 277=). 6umanistik

&enurut kerangka kerja humanistik, orang menjadi depresi saat mereka tidak dapat mengisi keberadaan mereka dengan makna dan tidak dapat membuat pilihan#pilihan autentik yang menghasilkan self-fulfillment. -emudian dunia dianggap menjadi tempat yang menjemukkan. "en)arian orang akan makna memberikan 1arna dan arti bagi kehidupan mereka. "erasaan bersalah dapat timbul saat orang per)aya bah1a mereka tidak membangkitakn potensi#potensi mereka. &ereka dapat meningkatkan suatu perasaan suram yang terekspresikan dalam perilaku depresi M kelelahan, mood yang murung, dan menarik diri (?evid dkk, 277=). >umanistik juga berfokus pada hilangnya self#esteem yang dapat mun)ul saat orangg kehilangan teman atau anggota keluarga, ataupun mengalami kemunduran atau kehilangan dalam pekerjaan. 0epresi adalah konsekuensi yang sering terjadi dari kehilangan seperti itu, terutama jika kita mendasarkan self#esteem kita pada peran pekerjaan atau kesuksesan (?evid dkk, 277=). ,eha0ioristik 0alam perspektif teori belajar lebih kepada faktor#faktor situasional, seperti kehilangan reinforcement positif. -ita memiliki kinerja terbaik saat tingkat reinforcement sepadan dengan usaha kita. "erubahan pada frekuensi atau efektivitas reinforcement dapat mengubah keseimbangan sehingga kehidupan menjadi tidak berharga. 2aat reinforcement berkurang, orang akan merasa tidak termotivasi dan depresi, yang dapat menyebabkan ketidakaktifan dan nantinya semakin mengurangi kesempatan untuk mendapatkan reinforcement (?evid dkk, 277=) (ognitif &odel kognitif e)k berfokus pada peran berpikir yang negatif atau terdistorsi dalam depresi. Brang yang rentan mengalami depresi memegang keyakinan yang negatif terhadap dirinya sendiri, lingkungan, dan masa depan. 2egi tiga kognitif dari depresi ini menghasilkan kesalahann tertentu dalam berpikir, atau distorsi kognitif, dalam berespons pada peristi1a negatif, yang pada gilirannya akan menyebabkan depresi (?evid dkk, 277=). Learned Helplessness (teori ketidakberdayaan) &odel ketidakberdayaan yang dipelajari didasarkan pada keyakinan bah1a orang dapat menjadi depresi saat mereka mulai memandang dirinya sendiri sebagai tidak berdaya untuk mengontrol reinforcement yang terdapat dalam lingkungan mereka atau untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. 2uatu versi yang diformulasikan kembali dari teri tersebut menganggap bah1a )ara di mana seseorang menjelaskan suatu peristi1a Matribusi mereka# menentukan kerentanannya terhadap depresi dalam menghadapi peristi1a yang negatif (?evid dkk, 277=). #'&A-A erdasarkan 02& 34#<@ gejala depresi adalah sebagai berikut : Aima (atau lebih) gejala berikut diteruskan selama periode 2 minggu yang sama dan menunjukkan suatu perubahan dari fungsi sebelumnya; paling kurang satu gejala dari salah satu mood depresi atau dua kehilangan minat atau kesenangan. Eatatan : jangan masukkan gejala yang jelas disebabkan oleh suatu kondisi medis umum atau 1aham atau halusinasi yang sesuai mood. a. "ood depresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari seperti yang ditunjukkan baik oleh laporan subjektif (misalnya, perasaan sedih atau kosong) maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain (misalnya, tampak sedih). Eatatan : pada anak#anak dan remaja dapat berupa mood yang iritabel (mudah kesal). b. -ehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua, aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yang ditunjukkan baik oleh laporan subjektif maupun pengamatan yang dilakukan oleh orang lain). ). "enurunan berat badan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau penambahan berat badan (misalnya, perubahan berat badan lebih dari =G sebulan), atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.

Eatatan : "ada anak#anak, pertimbangkan kegagalan untuk men)apai peningkatan berat badan yang diharapkan. d. 3nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari. e. +gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif tentang adanya kegelisahan atau menjadi lamban). f. -elelahan atau kehilangan tenaga hampir setiap hari. g. "erasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan yang tidak sesuai (yang dapat berupa 1aham) hampir setiap hari (bukan hanya menyalahkan diri sendiri atau bersalah karena sakit). h. "enurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau keragu#raguan, hampir setiap hari (baik oleh laporan subjektif maupun yang diamati oleh orang lain). i. "ikiran tentang kematian yang berulang (tidak hanya ketakutan akan kematian), ide bunuh diri berulang tanpa suatu ren)ana yang spesifik, atau per)obaan bunuh diri atau ren)ana khusus untuk melakukan bunuh diri. %ejala tidak memenuhi kriteria Episode Eampuran. %ejala menyebabkan penderitaan se)ara klinis yang bermakna atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi bidang penting lainnya. %ejala bukan karena efek fisiologis langsung dari 5at (misalnya, penyalahgunaan 5at pengobatan) atau suatu kondisi medis umum (misalnya, hipotirodisme). %ejala tidak lebih baik dijelaskan oleh berduka yaitu setelah kehilangan orang yang di)intai, gejala menetap lebih lama dari 2 bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional yang nyata, preokupasi morbid dengan perasaan tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor. 23S'1 Bnset seseorang untuk menderita depresi pada populasi umum berkisar antara umur 27 dan *7 tahun (de1asa muda), sedangkan 02&#34 menyatakan bah1a usia rerata onset depresi pada populasi umum adalah pertengahan 27#an (-andou1, dkk, 277N). 0alam 0urand dan arlo1 (277L), umur rata#rata onset gangguan depresi berat adalah 2= tahun di dalam komunitas sampel subjek yang tidak menerima penanganan dan 2: tahun untuk pasien#pasien yang menerima penanganan. <etapi, menurut -essler dan ka1an#ka1an (277() dalam 0uran dan arlo1 (277L) umur rata#rata onset ini tampak )enderung menurun. 1')AP% <erapi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat depresi adalah terapi kognitif perilaku. 0engan terapi kognitif perilaku terjadi perubahan pikiran negatif menjadi pikiran positif, mampu men)iptakan aktivitas menyenangkan, mampu mengidentifikasi pikiran positif dan negatif serta mampu bersikap asertif dan meningkatkan kualitas hidup (>aeba dan &oordiningsih, 277:). 2elain itu, dengan #oping $ith %epression (EK0#+) yang termasuk dalam pemberian intervensi #ognitive & 'ehavioral (herap) (E <). <erdapat beberapa aspek#aspek yang diukur mealui kuisioner terkait, yaitu %emographic *ariables (sex, age, and race/ethnicit)), %epression +pesific ,s)chopatholog) -actors (age of first "%% ("a.or %epressive %isorder) onset, number of prior "%% episodes, depression severit), suicidal ideation), 'roader ,s)chopatholog) -actors (current /%0%, current substance disorder, durrent anxiet) disorder, functional impairment, and parent report of problem behaviors), #'(-+pecific ,s)chosocial -actors (negative thoughts, d)sfunctional attitudes, hopelessness during the past !eek and fre1uenc) of pleasant events), dan Resilienc) ,s)chosocial -actors (social ad.ustment, famil) cohesion, and coping skills) (@ohde, 2eeley, -aufman, Elarke, dan 2ti)e, 277L). >al tersebut sama dengan yang telah disebutkan dalam ?evid dkk (277=), yaitu terapi behavioral berfokus pada membantu orang dengan meningkatkan frekuensi reinforcement dalam kehidupan

mereka melalui )ara#)ara seperti meningkatkan jumlah aktivitas yang menyenangkan dimana mereka berpartisipasi dan membimbing mereka dalam mengembangkan keterampilan so)ial yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memperoleh reinforcement sosial dari orang lain. &isalnya, program terapi kelompok dengan !2 sesi selama 9 minggu yang diorganisasikan sebagai suatu kursus, #oping $ith %epression (EK0) #ourse. <erapi dapat juga dengan pemberian obat#obatan antidepresan dan mengkombinasikannya dengan pemberian treatment lainnya. &onroe dkk (277L), pasien yang mengalami gangguan diberikan treatment bulanan yaitu, "aintenance 2nterpersonal ,s)chotherap) (3"<#&), 3"<#& dengan impiramine (obat andtidepresan), 3"<#& dengan placebo, impiramine dan check up se)ara rutin ke klinik, dan placebo dengan check up se)ara rutin ke klinik. &elakukan pengobatan se)ara aktif, dapat mengurangi kemungkinan gangguan depresi berulang.?evid dkk (277=) menyatakan bah1a obat# obatan anti depresan dapat meningkatkan tingkat (berfungsinya) otak dan mungkin fungsi dari neurotransmitter, 1alaupun memiliki efek tunda, biasaya membutuhkan beberapa minggu (rata#rata 2# 9 minggu) penanganan sebelum suatu manfaat terapeutik di)apai. 0urand# arlo1 (277L) menjelaskan, adanya efek samping ketika mengkonsumsi obat#obatan anti depresan seperti penglihatan kabur, mulut kering, konstipasi, kesulitan buang air ke)il, mengantuk, berat badan bertambah dan mungkin disfungsi seksual. erdasarkan analisis rangkuman dari lebih dari !77 studi (+meri)an "sy)hiatri) +sso)iation, 2777; 0epression %uideline "anel, !::(), tri)y)li) (imipramine, amitript)line, desipramine, dan doxepin) mengurangi depresi pada kira#kira =7G pasien dibanding dengan dengan kira#kira 2=G#(7G yang minum pil placebo. "sikoterapi interpersonal yaitu psikoterapi yang fokus pada hubungan interpersonal untuk meningkatkan hubungan dan kemampuan komunikasi serta konsep diri individu. "enekanannya adalah disini dan sekarang dan pada masalah spesifik bah1a pengalaman orang#orang depresi pada masa sekarang. 3ndividu diajarkan )ara mengatasi masalah#masalah hidup dan keadaan depresi dengan belajar perilaku adaptif baru untuk meningkatkan ketrampilan interpersonal dan komunikasi, terapis interpersonal )enderung fokus pada empat masalah potensial dalam pengalaman hidup orang depresi yaitu kesedihan, perselisihan peran interpersonal, peran transisi, dan defi)it interpersonal. "endekatan herbal yaitu dengan 2t HohnOs Kort bunga ber1arna kuning, umumnya tumbuh di alam liar. Bbat herbal ini diyakini oleh banyak orang menjadi pengobatan yang efektif untuk beberapa bentuk depresi. <erapi terta1a, sebagaimana penelitian yang telah dilakukan ?ugraheni (2ulistyo1ati, 277:) tentang pengaruh terta1a terhadap depresi pada usia lanjut di Kirosaban. <ingkat depresi sesudah dilakukan terapi terta1a sebagian besar tidak terjadi depresi. <erapi dari pandangan psikoanalisis, terapi ini menyelediki ji1a pasien serta memba1a impuls#impuls dan perilaku ba1ah sadar pasien ke permukaan. <erapi musik klasik, penelitian ini dilakukan oleh Humiatun (2ulistiyo1ati, 277:) yang menunjukkan adanya perbedaan perilaku antara sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai