Anda di halaman 1dari 17

PESTISIDA DAN PENGGUNAANNYA

Oleh: Rudy C Tarumingkeng, PhD


Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Anggota Komisi Pestisida RI, Anggota Panel Teknologi Lingkungan RUT-LIPI

Pestisida
Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Pest berarti hama, sedangkan cide berarti membunuh. Dalam praktek, pestisida digunakan bersama-sama dengan bahan lain misalnya dicampur minyak untuk melarutkannya, air pengencer, tepung untuk mempermudah dalam pengenceran atau penyebaran dan penyemprotannya, bubuk yang dicampur sebagai pengencer (dalam formulasi dust), atraktan (misalnya bahan feromon) untuk pengumpan, bahan yang bersifat sinergis untuk penambah daya racun, dsb. arena pestisida merupakan bahan racun maka penggunaanya perlu kehati-hatian, dengan memperhatikan keamanan operator, bahan yang diberi pestisida dan lingkungan sekitar. Perhatikan petunjuk pemakaian yang tercantum dalam label dan peraturan-pearturan yang berkaitan dengan penggunaan bahan racun, khususnya pestisida.

Penggolongan pestisida menurut jasad sasaran


!nsektisida, racun serangga (insekta) "ungisida, racun cenda#an $ jamur %erbisida, racun gulma $ tumbuhan pengganggu &karisida, racun tungau dan caplak (&carina) 'odentisida, racun binatang pengerat (tikus dsb.) (ematisida, racun nematoda, dst.

Penggolongan menurut asal dan si at kimia ). *intetik ).). &norganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri. ).+. Organik : ).+.). Organo khlorin : DD,, -%., .hlordane, /ndrin dll. ).+.+. %eterosiklik : epone, mire0 dll. ).+.1. Organofosfat : malathion, biothion dll. ).+.2. arbamat : "uradan, *e3in dll. ).+.4. Dinitrofenol : Dine0 dll. ).+.5. ,hiosianat : lethane dll. ).+.6. *ulfonat, sulfida, sulfon. ).+.7. 8ain-lain : methylbromida dll.

+. %asil alam : (ikotinoida, Piretroida, 'otenoida dll.

Penamaan !estisida "Nomenklatur# .ontoh : !. !!. !!!. (p-chlorophenylthio) methyl 9 0 , 0 -diethyl phosphorodithioate !:. .arbophenothion ,rithion (')

eterangan:

!. (ama umum (generik) !!. (ama dagang !!!. (ama kimia !:. 'umus (struktur) kimia

.ara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga :


;elalui dinding badan, kulit (kutikel) ;elalui mulut dan saluran makanan (racun perut)

;elalui jalan napas (spirakel) misalnya dengan fumigan.

$enis ra%un !estisida Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas: 1. 'acun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama. 2. 'acun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa #aktu setelah penyemprotan.

&ormulasi !estisida Pestisida dalam bentuk teknis (technical grade) sebelum digunakan perlu diformulasikan dahulu. "ormulasi pestisida merupakan pengolahan (processing) yang ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan keamanan, penyimpanan, penanganan (handling), penggunaan, dan keefektifan pestisida. Pestisida yang dijual telah diformulasikan sehingga untuk penggunaannya pemakai tinggal mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam manual. "ormulasi insektisida yang digunakan dalam penga#etan kayu dan pengendalian hama hasil hutan pada umumnya adalah dalam bentuk: ). <ntuk Penyemprotan (sprays) dan pencelupan (dipping)

).). Emulsifiable / emulsible concentrates (/.) ).+. Water miscible liquids (*) ).+a. Water soluble concentrates (=*.) ).+b. Soluble concentrates (*.) ).1. Wettable powder (=P) ).2. lowable suspension (")

).4. Water soluble powders (*P) ).5. !ltra "ow #olume $oncentrates (<8:) +. Dalam bentuk %usts (D) +.). 'acun dust yang tidak diencerkan, misalnya langsung dioleskan pada bagian tiang yang akan ditanam (direct dust admi&ture) +.+. 'acun dengan pengencer aktif, misalnya belerang +.1. 'acun dengan pengencer inert, misalnya pyrophyllite 1. "umigan misalnya kloropikrin untuk $ryptotermes 2. <mpan (baits) /. (emulsible atau emulsifiable concentrates ) adalah larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air. *uspensi minyak dalam air ini merupakan emulsi. -ahan pengemulsi adalah sejenis detergen (sabun) yang menyebabkan penyebaran butir-butir kecil minyak secara menyeluruh dalam air pengencer. *ecara tradisional insektisida digunakan dengan cara penyemprotan bahan racun yang diencerkan dalam air, minyak, suspensi air, dusting, dan butiran. Penyemprotan merupakan cara yang paling

umum, mencakup 64 > dari seluruh pemakaian insektisida, yang sebagian besar berasal dari formulasi Emulsible $oncentrates. -ila partikel air diencerkan dalam minyak (kebalikan dari emulsi) maka hal ini disebut emulsi in'ert. /. yang telah diencerkan dan diaduk hendaknya tidak mengandung gumpalan atau endapan setelah +2 jam. * (solution, larutan dalam air) merupakan larutan garam dalam air atau campuran yang jernih #alaupun semula mengandung cairan lain misalnya alkohol yang dapat bercampur dengan air. Dusts (D) : %usts, debu, tepung atau bubuk ? merupakan formulasi pestisida yang paling sederhana dan yang paling mudah untuk digunakan. .ontoh paling sederhana dari dust yang tidak di @encerkanA adalah tepung belerang yang digunakan untuk menekan hampi semua populasi serangga. 'ayap $ryptotermes dapat dikendalikan populasinya dengan dusting. !nsektisida teknis, adalah insektisida yang tidak diformulasikan (technical grade)B dianjurkan agar jangan sekali-sekali menggunakan secara langsung insektisida teknis yang belum diformulasikan karena :

sangat berbahaya bagi pemakai (operator) berbahaya bagi pihak lain (manusia dan jasad-jasad lain mencemari sumber air lebih mahal sukar pengaplikasiannya residu bertahan lama (bahaya terhadap lingkungan) tidak dapat disimpan lama dan penyimpanannya

di sekitar)

menimbulkan masalah

kurang efektifC

Cara ker'a ra%un "lihat (agian akhir, Toksikologi# ). 'acun sel umum $ protoplasma, misalnya logam-logam berat,

arsenat dll. +. 'acun syaraf :

;empengaruhi keseimbangan ion-ion

dan (a dalam neuron

(sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DD, dan O lainnya

;enghambat bekerjanya .h/ (ensim pengurai acethylcholine yaitu $holine Esterase) : semua O" dan -

1. 'acun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah dll. D eterangan : O O" organik) - - karbamat (carbamates) - orgonokhlorin (chlorinated hydrocarbons) - organofofat (organophosphates atau fosfat

Syarat syarat !estisida yang ekonomis) 1. /fektif ? memiliki daya mematikan hama yang tinggi

2. &man terhadap manusia terutama operator, juga he#an ternak dan komponen lingkungan lainnya, cukup selektif (tidak membunuh jasad yang bukan sasaran), kurang persisten, tidak menyebabkan biomagnifikasi. 3. /konomis, efektif, efisien : broad spectrum (dapat digunakan untuk berbagai hama), cukup spesifik, dan relatif tidak mahal.

Cara !emakaian "application methods#) 1. Penyemprotan (spraying) : merupakan metode yang paling banyak digunakan. -iasanya digunakan )EE-+EE liter enceran insektisida per ha. Paling banyak adalah )EEE liter$ha sedang paling kecil ) liter$ha seperti dalam <8:. 2. %usting (lihat penjelasan terdahulu) : untuk hama rayap kayu kering $ryptotermes, dusting sangat efisien bila dapat mencapai koloni karena racun dapat menyebar sendiri melalui efek perilaku trofalaksis. 3. Penuangan atau penyiraman ( pour on) misalnya untuk membunuh sarang (koloni) semut, rayap, serangga tanah di persemaian dsb. 4. !njeksi batang : dengan insektisida sistemik bagi hama batang, daun, penggerek dll. 5. %ipping : perendaman $ pencelupan seperti untuk biji $ benih, kayu. 6. "umigasi : penguapan, misalnya pada hama gudang atau hama kayu. 7. !mpregnasi : metode dengan tekanan ( pressure) misalnya dalam penga#etan kayu.

Pestisida dan (ahan !enyam!ur Pestisida sebagai bahan racun akfif ( acti'e ingredient) dalam formulasi biasanya dinyatakan dalam berat $ 3olume (di &merika *erikat dan !nggris) atau berat-berat (di /ropah). -ahan-bahan lain yang tidak akfif yang dicampurkan dalam pestisida yang telah diformulasi dapat berupa :

pelarut (sol'ent) adalah bahan cair pelarut misalnya alkohol, minyak tanah, 0ylene dan air. -iasanya bahan pelarut ini telah diberi deodorant (bahan penghilang bau tidak enak baik yang berasal dari pelarut maupun dari bahan aktif).

sinergis, sejenis bahan yang dapat meningkatkan daya racun, #alaupun bahan itu sendiri mungkin tidak beracun, seperti sesamin (berasal dari biji #ijen), dan piperonil butoksida.

emulisifier, merupakan bahan detergen yang akan memudahkan terjadinya emulsi bila bahan minyak diencerkan dalam air.

di samping bahan-bahan tersebut di atas, menurut keperluan, dalam formulasi ditambahkan bahan-bahan lain seperti pencegah kebakaran, penghilang bau yang tidak enak ( deodori(er) dan peniada tegangan permukaan.

Dosis, dose konsentrasi dan a!likasi %osis (dosage), adalah banyaknya ('olume) racun (bahan aktif, #alaupun dalam praktek yang dimaksud adalah product formulation) yang diaplikasikan pada suatu satuan luas atau 'olume, misalnya : ) liter $ ha luasan, )EE cc $ m1 kayu dst. Dosis pestisida untuk suatu keperluan biasanya tetap, #alaupun kensentrasi dapat berubah-ubah. %ose adalah banyaknya racun (biasanya dinyatakan dalam berat, mg) yang diperlukan untuk masuk dalam tubuh organisme dan dapat mematikannya, misalnya lethal dose (8D) dinyatakan dalam mg$kg (mg bahan aktif per kg berat tubuh organisme sasaran). )onsentrasi, adalah perbandingan (persentase, precentage) antara bahan aktif dengan bahan pengencer, pelarut dan$atau pemba#a.

*E*ERAPA C+NT+, INSE-TISIDA Di antara golongan-golongan insektisida yang paling banyak digunakan dalam pertanian dan kehutanan pada saat ini adalah dari golongan O (organokhlorin), O" (organofosfat) dan - (karbamat).

./ +rganoklorin "+-#

0/ +rgano os at "+&#

2. -ar(amat "-*#

1/ Thiosianat

2/ &luoroasetat

3/ Dinitro enol

4/ Insektisida (otanis ) Piretroida

5/ Inhi(itor sintesis kutikel

.6/ Sinergis

../ &umigan

T+-SI-+7+GI *enya#a-senya#a O (organokhlorin, chlorinated hydrocarbons)

sebagian besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf (*ch#ann cells) sehingga fungsi syaraf terganggu. Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. bukan disebabkan karena senya#a O karena disimpan dalam lemak tubuh. *emua insektisida O epulihan telah keluar dari tubuh tetapi sukar terurai

oleh faktor-faktor lingkungan dan bersifat persisten, ;ereka cenderung menempel pada lemak dan partikel tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian pula di dalam tanah. &kibat peracunan biasanya terasa setelah #aktu yang lama, terutama bila dose kematian (lethal dose) telah tercapai. %al inilah yang menyebabkan sehingga penggunaan O pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi. /fek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu

peningkatan daya racun suatu Fat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena reaksi hayati tertentu. *emua senya#a O" (organofosfat, organophospates) dan -

(karbamat, carbamates) bersifat perintang .h/ (ensim choline esterase), ensim yang berperan dalam penerusan rangsangan syaraf. Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan kematian atau dapat pulih kembali. <mur residu dari O" dan - ini tidak berlangsung lama sehingga peracunan kronis terhadap - menjadi komponen yang lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan mudah menguraikan senya#a-senya#a O" dan tidak beracun. =alaupun demikian senya#a ini merupakan racun akut sehingga dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat perlu diperhatikan. arena bahaya yang ditimbulkannya dalam lingkungan hidup tidak berlangsung lama, sebagian besar insektisida dan sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari golongan O" dan -. Parameter yang digunakan untuk menilai efek peracunan pestisida terhadap mamalia dan manusia adalah nilai 8D 4E (lethal dose 4E >) yang menunjukkan banyaknya pestisida dalam miligram (mg) untuk tiap kilogram (kg) berat seekor binatang-uji, yang dapat membunuh 4E ekor binatang sejenis dari antara )EE ekor yang diberi dose tersebut. Gang perlu diketahui dalam praktek adalah 8D 4E akut oral (termakan) dan 8D 4E akut dermal (terserap kulit). (ilai-nilai 8D 4E diperoleh dari percobaanpercobaan dengan tikus putih. (ilai 8D 4E yang tinggi (di atas )EEE) menunjukkan bah#a pestisida yang bersangkutan tidak begitu berbahaya bagi manusia. 8D4E yang rendah (di ba#ah )EE) menunjukkan hal sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai