PENDAHULUAN
Perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) disebut juga sebagai Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN), dahulu lebih dikenal dengan Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD). perdarahan spontan atau akibat trauma yang disebabkan karena penurunan aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X) aktivitas faktor koagulasi lain, kadar fibrinogen, dan jumlah trombosit, masih dalam batas normal
Vitamin K merupakan salah satu vitamin larut dalam lemak, yang diperlukan dalam sintesis protein tergantung vitamin K (Vitamin K dependent protein ) atau GIa
Faktor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya VKDB antara lain obat-obatan yang mengganggu metabolisme vitamin K, yang diminum ibu selama kehamilan
IDENTITAS
Data
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku bangsa An. K 6 minggu Laki-laki
Ayah
Tn. R 39 tahun Laki-laki
Ibu
Ny. RS 32 tahun Perempuan
Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
Hubungan
SMA
Supir Truk dengan Ayah kandung
SMP
IRT Ibu kandung
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kejang
Keluhan Tambahan
Mata kanan tidak bisa membuka
Badan kaku
Sesak Napas
Muntah menyemprot
Pucat
disertai muntah yang menyemprot sebanyak 2 kali. Pasien juga tampak seperti kesulitan saat bernapas dan tampak pucat
setelah itu leher anaknya dan tubuhnya menjadi kaku, lehernya tidak bisa di gerakkan ke arah kiri dan tubuh kirinya kurang aktif
setelah kejang yang pertama tiba-tiba mata anaknya yang sebelah kanan tidak bisa membuka, dan anaknya mulai tidak menangis
Os kejang selama 15 menit tertuma pada ekstremitas kiri. Mata kanan masih sulit untuk dibuka.
Perawatan hari ke -3
DBD
Thypoid Otitis Parotis
Kejang
Maag Varicela Operasi
Darah
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada yang pernah menderita sakit seperti os.
Perawatan antenatal
KELAHIRAN Tempat kelahiran
Penolong persalinan
Cara persalinan
Bidan
Spontan
Masa gestasi
37 minggu
Berat lahir 2600 g Panjang badan 48 cm
Keadaan bayi
Riwayat Makanan
Umur (bulan) 0-2 2-4 4-6 ASI Kesan : kebutuhan gizi pasien terpenuhi cukup baik ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
6-8
Riwayat Imunisasi
Vaksin BCG DPT POLIO CAMPAK HEPATITIS B Dasar (umur) X X X x Setelah lahir x x X X x x X X X x Ulangan (umur)
Riwayat Keluarga
Data Ayah Ibu
Nama
Perkawinan ke Umur Keadaan kesehatan
Tn. R
Pertama 30 Baik
Ny. RS
Pertama 28 Baik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran
Frekuensi nadi Tekanan darah Frekuensi pernapasan Suhu tubuh
: somnolen
: 132x/menit : Tidak dihitung : 32x/menit : 35,4C
: 4 kg : 49 cm
Normocephali, UUB membonjol, leher tidak bisa menoleh ke kiri Conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil anisokor, RCL +/+, RCTL +/+, ptosis +/Septum deviasi (-), sekret -/-, nafas cuping hidung +/+ Sianosis (+) ,Bibir tampak kering (-), faring hiperemis (-)
Inspeksi : pergerakan napas cepat, pergerakan otot bantu pernapasan (+) Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru Perkusi : sonor pada kedua paru
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis Palpasi : Teraba iktus cordis pada ICS V, 1 cm medial
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Inspeksi Auskultasi
Palpasi : Supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Akral dingin pada keempat ekstremitas, sianosis (+), edema (-), CRT < 2
seizure
UUB membonjol
OD ptosis
Hasil
Nilai Normal
Eritrosit
Hemoglobin Hematokrit Trombosit LED Index Eritrosit MCV MCH MCHC IMUNOSEROLOGI CRP Kualitatif KIMIA KLINIK GDS Protein Total Albumin
1,57 juta/uL
4,6 g/dL 12,3 % 257 ribu/ L 100 mm/jam
4-5
10,8-12,8 35-43 229-553 0-10
Reaktif
Non reaktif
FUNGSI HATI AST (SGOT) ALT (SGPT) FUNGSI GINJAL Ureum Kreatinin ELEKTROLIT Natrium Kalium Klorida 128 mmol/L 4,5 mmol/L 90 mmol/L 135-155 3,6-5,5 98-109 9 mg/dl 0,21 mg/dl 36 U/L 27U/L < 37 <41
20-40
1,5-1,3
Hasil
6,7ribu/l 14,3 g/dl 43,8 % 199 ribu/ l
Nilai Normal
5,5-15,5 10,8-12,8 35-43 229-553
Kesan : Suspek perdarahan pareital dextra dengan infark temporo parietal dan frontal dextra. DD/ odem diertai midline shift ke kiri dan pendesakan ventrikel lateral
RESUME
Bayi K, usia 6 minggu datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan kejang sejak 5 jam SMRS, kejang terjadi kurang lebih selama 15 menit. Demam tersebut tidak disertai dengan demam. Menurut ibu pasien kejang tersebut seperti kelojotan dan matanya melirik kearah atas. Setelah kejang berhenti pasien juga terlihat kejang yang hanya berupa gerakan menghentak pada tubuh sebelah kanan saja. Ibu pasien mengaku setelah kejang yang pertama tiba-tiba mata anaknya yang sebelah kanan tidak bisa membuka, dan anaknya mulai tidak menangis. Ibu pasien juga mengaku setelah itu leher anaknya dan tubuhnya menjadi kaku, lehernya tidak bisa di gerakkan ke arah kiri dan tubuh kirinya kurang aktif. Keluhan juga disertai muntah yang menyemprot sebanyak 2 kali. Pasien juga tampak seperti kesulitan saat bernapas. Keluhan seperti mimisan dan buang air berwarna kehitaman disangkal. Sebelum kerumah sakit pasien sempat diurut oleh tetangganya, pasien juga sempat dibawa ke klinik dokter sebelum ke rumah sakit. Pasien belum diberikan obat apapun untun meringankan kejangnya. Riwayat keluarga menderita kejang disangkal. Gangguan BAB dan BAK disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keaadaran umum pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen, takikardi, mata konjungtiva anemis +/+, ptosis +/-, bibir tampak sianosis, akral atas dan bawah dingin, leher kaku, kelemahan otot tubuh sebelah kiri. Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Desember 2013, eritrosit 1,57 juta/L, hemoglobin 4,6 g/dl, hematokrit 12,3 %, LED 100 mm/jam, MCHC 37,1%, GDS 152 mg/dl, Albumin 2,81 g/dl, ureum 9 mg/dl, kreatinin 0,21 mg/dl, CRP kualitatif reaktif
Diagnosis Kerja
Anemia ICH e.c APCD
Diagnosis Banding DIC Spasme Infantil Trauma Kepala
TATALAKSANA
Non medikamentosa
Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan pasien
Oksigenasi 2-4lpm
Tranfusi : PRC : Hb x BB x 4 = (12-4,6) x 4kg x 4 = 118cc ( dijadikan 3 kali pemberian 20cc, 40cc, 50cc) Lasix 1mg/kgbb = 4mg IV
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia
Ad fungsionam :dubia
Ad sanationam : dubia
Follow up PICU
Tanggal
16/12/2013 Perawatan hari II
Subjective
Anemia Kejang (-)
Objective
N: 130x/menit S: 360C RR: 28x/menit Mata konjungtiva anemis +/+, ptosis +/Paru SN vesicular +/+, rh -/-, wh -/Hemiparase sinistra Intake : 1860 Output :760 Balance : +1100 Diuresis: 66
Assesment
Anemia dengan hemiparase N.VII dextra e.c ICH e.c APCD
Planning
Diit: Puasa Cairan intravena: I Kaen 1B II NaCl Sibital 2x10mg IV Ceftazidin 2x200mg IV Sanmol drip 40mg Benutrion VE 80ml Vit K1 1x1mg (hari ke 2) Manitol 20% 3x15ml Tranfusi PRC Tranfusi FFP 20ml/kgBB= 80cc Piracetam 2x100mg Saran : CT brain non contras.
Tanggal
Subjective
Objective
Assesment
Planning
Kejang (-)
N: 130x/menit S: 360C RR: 28x/menit Mata konjungtiva anemis +/+, ptosis +/Paru SN vesicular +/+, rh -/-, wh -/Hemiparase sinistra Intake : 660 Output :1080 Balance : -420 Diuresis: 10
Diit: LLM 3x10cc Cairan intravena: I Kaen 1B II NaCl Sibital 2x10mg IV Ceftazidin 2x200mg IV Sanmol drip 40mg Benutrion VE 80ml Vit K1 1x1mg (hari ke 3) Manitol 20% 3x15ml
Objective N: 138x/menit S: 36,40C RR: 28x/menit Mata konjungtiva anemis -/-, ptosis +/Paru SN vesicular +/+, rh -/-, wh -/Hemiparase sinistra Intake : 545 Output :470 Balance : +75 Diuresis: 36
Planning Diit: LLM 3x10cc Cairan intravena: I Kaen 1B Sibital 2x10mg IV Drip midazolam dalam dextrose 0,1mg/kgbb/ja m bertahap. Mulai dari 1cc/jam2cc/jam3cc/jam4cc/jam. Ceftazidin 2x200mg IV (hari ke 4) Sanmol drip 40mg Benutrion VE 80ml Manitol 20%
Objective N: 121x/menit S: 35,60C RR: 32x/menit Wajah edema +/+ Mata konjungtiva anemis -/-, ptosis +/-, edema +/+ Paru SN vesicular +/+, rh -/-, wh -/Hemiparase sinistra Ektremitas + + + + Intake : 1100 Output : 790 Balance : +320 Diuresis: 5,7
Planning Diit: LLM 3x10cc Cairan intravena: I Kaen 1B 14tpm/mikrp Sibital 2x10mg IV Drip midazolam dalam dextrose 0,3mg/jam Ceftazidin 2x200mg IV (hari ke 5) Sanmol drip 40mg Benutrion VE 80ml/24jam Manitol 20% 3x15ml Dilantin 2x10mg
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Waktu pembekuan memanjang Adanya perdarahan di saluran cerna, umbilikus, hidung, bekas sirkumsisi dan lain sebagainya
PPT (Plasma Prothrombin Time) memanjang Partial Thromboplastin Time (PTT) memanjang Thrombin Time normal USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi perdarahan
onset perdarahan lokasi perdarahan pola pemberian makanan riwayat pemberian obat-obatan pada ibu selama kehamilan
Anamnesis
Pemeriksaan penunjang
www.themegallery.com
Analisa Kasus
Defisiensi Vit k
Pendarahan
TIK meningkat
Dengan pemberian Vit K hari pertama mulai terlihat perbaikan terutama leher mulai bisa digerakan ke kiri
Darihasil CT Brain Non Contras didapat pendarahan pareital dextra dengan infark temporo parietal dan frontal dextra.
DD/ odem .
Tinjauan Pustaka
Definisi
Acquired protrombin complex deficiency adalah suatu perdarahan serius pada periode infant awal karena kekurangan kompleks protrombin
Perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) disebut juga sebagai Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN), dahulu lebih dikenal dengan Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD) Gangguan proses pembekuan darah, berupa: Genetik PDVK adalah perdarahan spontan atau akibat trauma yang disebabkan karena penurunan aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (faktor II, VII, IX, dan X) sedangkan aktivitas faktor koagulasi lain, kadar fibrinogen, dan jumlah trombosit, masih dalam batas normal Didapat: Kurang vit.K Peny. Hati DIC
Epidemiologi
RS Dr.Sardjito, Yogyakarta 6 Kasus RSU Dr.Soetomo, Surabaya 8 Kasus RSCM, Jakarta 21 Kasus
www.themegallery.com
ETIOLOGI
www.themegallery.com
Keadaan yang berhubungan dengan defisiensi faktor pembekuan yang bergantung pada vitamin K adalah :
Kadar faktor pembekuan yang tergantung pada vitamin K pada waktu lahir berbanding Prematu lurus dengan umur kehamilan dan berat pada waktu lahir. Pada bayi premature fungsi hati masih belum matang dan respon terhadap vitamin K subnormal. ritas
Manifestasi Klinis
Adanya perdarahan
Gejala
Konvulsi (kejang)
Anemia
www.themegallery.com
48-72 jam setelah kelahiran secara fisiologis mengalami penurunan kadar faktor koagulasi
PATHWAY APCD
tidak mampu berikatan dengan Ca2+ tidak berubah menjadi bentuk aktif
Tidak terdapat fFlora normal usus yang bertanggungjawab terhadap sintesis vitamin K
Cadangan Vit K
koagulasi yang tergantung vitamin K (II, VII, IX, X) pada bayi cukup bulan lebih rendah
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
www.themegallery.com
Pencegahan
Pemberian Vit.K:
Vitamin K1 (phylloquinone), terdapat dalam sayuran hijau Vitamin K2 (menaquinone), disintesis oleh flora usus normal Vitamin K3 (menadione), vitamin K sintetis yang sekarang jarang diberikan karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.
vitamin K1 5 mg/hari selama trimester ketiga atau 10 mg i.m pada 24 jam sebelum melahirkan. Selanjutnya bayinya diberi vitamin K1 1 mg i.m dan diulang 24 jam kemudian
pemberian vitamin K1 pada semua bayi baru lahir dengan dosis 1 mg i.m (dosis tunggal) secara per oral 3 kali @ 2 mg pada waktu bayi baru lahir, umur 3 7 hari dan umur 1 2 tahun
Penatalaksanaan APCD
www.themegallery.com
ThankYou