Anda di halaman 1dari 23

AGENDA SIDANG KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR PLENO I PLENO II PLENO III PLENO IV : : : : Pembahasan Agenda Sidang KONGRES

II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pembahasan Tata Tertib Sidang KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pembahasan dan Penetapan AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR - Pembahasan mekanisme pemilihan Presidium Sidang KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR. - Pemilihan Presidium Sidang KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR. - Pengalihan Pimpinan sidang dari STERING COMMIITTE kepada Presidium Sidang Pembahasan Tata Tertib Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2013/2014 Penetapan Tata Tertib Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2013/2014 - Pembahasan mekanisme pemilihan Calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2013/2014. - Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2013/2014. - Penetapan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2013/2014. Pembahasan Tata Tertib Pemilihan Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR Penetapan Tata Tertib Pemilihan Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR - Pembahasan mekanisme Pemilihan Calon Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2012/2014. - Pemilihan Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2012/2014. - Penetapan Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR Periode 2012/2014. - Penetapan Waktu Pembukaan KONGRES III IMPI BOMBANA MAKASSAR. - Penutupan KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR.

PLENO V

PLENO VI :

PLENO VII : PLENO VIII :

PLENO VIII :

TATA TERTIB SIDANG KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal I NAMA Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR merupakan Kongres Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia yang disingkat Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 2 STATUS Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR merupakan Forum Pengambilan Keputusan dan Ketetapan Tertinggi dalam IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 3 PESERTA Peserta Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR terdiri dari : 1. Peserta Penuh adalah Pelajar dan Mahasiswa Bombana yang berdomisili di Makassar atau terdaftar pada salah satu Sekolah/Perguruan Tinggi dan berdomisili di Makassar. 2. Peserta Peninjau adalah Pemerintah, Undangan, Alumnus yang berasal dari Bombana dan berdomisili di Makassar. Pasal 4 HAK PESERTA Pesera Penuh mempunyai hak suara dan hak bicara. Peserta Peninjau hanya mempunyai hak bicara.

1. 2.

Pasal 5 KEWAJIBAN PESERTA 1. 2. 3. 4. Menaati tata tertib sidang. Tidak meninggalkan sidang tanpa seizin pimpinan sidang. Berbicara setelah mendapat izin pimpinan sidang. Peserta Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR harus berpakaian rapi dan sopan.

Pasal 6 SIDANG (1) Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri oleh Peserta Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR . (2) Sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR bersifat terbuka.

Pasal 7 PRESIDIUM SIDANG Presidium sidang dipilih dari peserta Anggota Penuh Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR dengan tata cara tersendiri. Pasal 8 TUGAS PRESIDIUM SIDANG Presidium sidang Kongres I IMPI BOMBANA MAKASSAR bertugas memimpin sidang pleno. Pasal 9 PENGGANTIAN PRESIDIUM SIDANG Presidium sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR dapat diganti atas persetujuan lebih dari setengah atau 50% tambah satu Anggota Penuh sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal I0 QUORUM 1. Sidang Pleno Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR dapat dinyatakan quorum apabila dihadiri oleh lebih dari 50% jumlah Anggota Penuh. 2. Apabila pada point satu (1) tidak terpenuhi, maka sidang diskorsing selama 1 x 15 menit dan setelah itu baru dianggap sah. Pasal II KEPUTUSAN Keputusan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat. Bila ayat (1) tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak atau voting. Apabila terjadi suara yang seimbang, maka pengambilan keputusan ditentukan oleh presidium sidang. Pasal I2 SANKSI-SANKSI Peserta yang tidak hadir baik dalam sidang pleno maupun sidang komisi dianggap menerima hasil keputusan. Peserta yang tidak mematuhi aturan tata tertib Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR akan diperingatkan oleh pimpinan sidang dan apabila tidak diindahkan maka pimpinan sidang dapat mengeluarkan peserta tersebut atas persetujuan peserta sidang.

1. 2. 3.

1. 2.

1. 2.

Pasal I3 RISALAH Setiap persidangan harus mempunyai risalah persidangan yang dibuat oleh panitia pelaksana dan disepakati oleh peserta Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Sistematika risalah sebagai berikut : Tempat dan acara sidang. Hari/Tanggal sidang beserta waktu persidangan. Pimpinan sidang. Daftar hadir peserta sidang. Materi sidang. Keputusan sidang/kesimpulan dari acara persidangan. Keterangan lain yang dianggap perlu.

Pasal I4 PENUTUP Hal-hal lain yang belum diatur dalam Tata Tertib ini diserahkan kepada Pimpinan sidang atas persetujuan dari Peserta Sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR.

MEKANISME PEMILIHAN PRESIDIUM SIDANG KONGRES II IMPI BOMBANA MAKASSAR 1. 2. 3. 4. Presidium sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR terdiri atas 3 (tiga) orang. Sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR menerima usulan nama calon presidium sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Masing-masing peserta anggota Penuh sidang mengusulkan minimal 3 (tiga) nama calon presidium sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR. Calon-calon yang telah diusulkan dipanggil oleh Stering commiitte ke depan sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR dan Setiap calon ditanya kesediannya oleh Stering Commiitte. Jika jumlah calon kurang dari 3 orang maka mekanisme kembali ke point 3 dengan tetap memperhitungkan calon yang telah ada. Jika Jumlah calon yang bersedia lebih dari 3 orang maka pemilihan presidium sidang Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR dilakukan melalui mekanisme voting. Jika terjadi suara seimbang pada calon presidium sidang yang memiliki suara terbanyak ketiga, maka sidang mengadakan pemilihan ulang untuk calon tersebut. Presidium sidang terpilih Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR disahkan dengan suatu surat ketetapan Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR.

5. 6. 7. 8.

TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA IMPI BOMBANA MAKASSAR PERIODE 2013/2014 Pasal 1 Pemilihan bertujuan memilih Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. Pasal 2 Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014 dilakukan melalui pemungutan suara. Pasal 3 Rangkaian pelaksanaan pemilihan terdiri atas : 1. Pemilihan Calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. 2. Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. Pasal 4 Pemilihan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014 bertujuan untuk terpilihnya Anggota dari Calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. Pasal 5 Pemungutan suara berasaskan: Langsung, Umum, Bebas, Serta Jujur dan Adil. Pasal 9 Setiap Anggota Penuh IMPI BOMBANA MAKASSAR mempunyai hak memilih dan dipilih.

MEKANISME PEMILIHAN ANGGOTA DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR PERIODE 2013/2014 a. Pimpinan Sidang membacakan syarat-syarat Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR. b. Peserta Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR mengusulkan nama-nama calon Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. c. Calon yang diusulkan adalah Anggota Penuh IMPI BOMBANA MAKASSAR minimal 3 orang setiap peserta sidang. d. Calon Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014 yang telah diusulkan dibahas dalam Kongres. e. Jika nama-nama calon yang ada pada poin b dan c, tidak ada yang memenuhi syarat maka kembali pada mekanisme pada point a, b dan c. Syarat-syarat Anggota DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah sebagai rikut : 1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memenuhi syarat keanggotaan IMPI BOMBANA MAKASSAR . 3) Berkelakuan baik, loyalitas, solidaritas dan Bertanggung Jawab. 4) Telah menjadi anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR periode sebelumnya.

MEKANISME PEMILIHAN KETUA IMPI BOMBANA MAKASSAR PERIODE 2013/2014. a. Pimpinan Sidang membacakan syarat-syarat Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR. b. Bakal calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014 adalah nama-nama yang diusulkan dan dipilih oleh Anggota Penuh Kongres II IMPI BOMBANA MAKASSAR . c. Setiap Peserta mengusulkan maksimal 3 Bakal Calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014. Bakal Calon yang diusulkan, ditanya kesediaannya setelah memenuhi syarat-syarat yang dimaksud pada point (a). d. Nama-nama Bakal Calon Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR periode 2013/2014 yang telah menyatakan kesediaannya masing-masing minimal 2 orang. e. Jika point (d) tidak terpenuhi, maka kembali pada mekanisme pada point (b), (c), dan (d) dengan tetap memperhitungkan bakal calon yang telah ada hingga terpenuhinya syarat pada point (c). f. Selanjutnya semua calon dapat mengikuti pemungutan suara. Syarat-syarat Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah sebagai berikut : 1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memenuhi syarat keanggotaan IMPI BOMBANA MAKASSAR. 3) Berkelakuan baik, loyalitas, solidaritas dan Bertanggung Jawab. 4) Telah menjadi anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR pada periode sebelumnya. 5) Masih berstatus sebagai mahasiswa

ANGGARAN DASAR (AD) IKATAN MAHASISWA PELAJAR INDONESIA BOMBANA MAKASSAR Mukaddimah Bahwa sesungguhnya sumber daya manusia Indonesia merupakan salah satu modal dasar dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan melalui pembangunan nasional Indonesia menuju terwujudnya bangsa Indonesia yang merdeka, adil dan makmur. Esensi kemerdekaan adalah penegakkan Hak Asasi Manusia yang paling asasi, sehingga segala bentuk penindasan dan penghianatan ditiadakan. Oleh karena itu, Indonesia sebagai Nation-state berkewajiban melindungi rakyatnya dari berbagai macam ancaman kemanusiaan. Sadar akan makna kemerdekaan itu Pelajar, Mahasiswa tanah Bombana bertekad dan berkewajiban untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan manusia seutuhnya, dengan jalan mengamalkan nilai-nilai ideologis dan teologis. Dari itu secara sadar, atas izin Allah Yang Maha Kuasa, kami yang berkiprah dirantauan menghimpun diri dalam sebuah wadah yakni Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana Makassar (IPMI BOMBANA MAKASSAR). Ini dimaksudkan agar segala potensi dapat terorganisir, dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Nama Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana Makassar yang kemudian disingkat IMPI BOMBANA MAKASSAR yang terdiri atas : (1) Kongres Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana Makassar, yang kemudian disingkat Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR . (2) Dewan Pertimbangan Organisasi Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana Makassar, yang kemudian disingkat DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR . (3) Ketua Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Bombana Makassar, yang kemudian disingkat Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 2 Waktu IMPI BOMBANA MAKASSAR didirikan di Makassar pada tahun 2011, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 3 Tempat dan Kedudukan IMPI BOMBANA MAKASSAR bertempat dan berkedudukan di Jl. Perintis Kemerdekaan KM VII, Makassar. BAB II AZAS, DASAR, DAN SIFAT ORGANISASI Pasal 4 Azas IMPI BOMBANA MAKASSAR berazaskan Pancasila. Pasal 5 Dasar IMPI BOMBANA MAKASSAR berdasar pada nilai-nilai kekeluargaan dan nilai-nilai demokratis yang lahir dari budaya Tanah Bombana. Pasal 6 Sifat IMPI BOMBANA MAKASSAR bersifat Independen. BAB III STATUS Pasal 7 IMPI BOMBANA MAKASSAR merupakan OrganisasI Pelajar dan Mahasiswa yang dibentuk dirantauan dengan latar belakang ikatan kultur dan rasa kedaerahan.

BAB IV TUJUAN DAN USAHA Pasal 8 Tujuan Terbinanya sumber daya manusia yang professional, bermoral dan bertanggung jawab terhadap segala usaha perwujudan manusia seutahnya dan terbinanya Ikatan Mahasiswa dan Pelajar untuk merekatkan serta melestarikan budaya daerah Pasal 9 Usaha 1. Membina dan mengembangkan kualitas handal 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengkajian, penelitian dan pengalaman. 3. Mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dalam mewujudkan tatanan sosial yang berkeadilan. BAB V FUNGSI DAN WEWENANG Pasal 10 Fungsi IMPI BOMBANA MAKASSAR berfungsi : (1) Menampung dan menyalurkan aspirasi Pelajar dan Mahasiswa yang berasal dari bombana. (2) Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan, yang menunjang pengembangan Ilmu pengetahuan. Pasal 11 Wewenang IMPI BOMBANA MAKASSAR mempunyai wewenang : (1) Memberi saran dan pandangan dalam rangka peningkatan SDM dan pengotrolan kepada pihak terkait. (2) IMPI BOMBANA MAKASSAR mengeluarkan segala kebijakan yang berhubungan dengan tujuan, usaha, dan fungsi IPMI BOMBANA MAKASSAR. BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 12 (1) Anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah Pelajar dan Mahasiswa yang berasal dari daerah Bombana dan terdaftar pada salah satu sekolah/Perguruan Tinggi di Makassar dan Berdomisili di Makassar. (2) Syarat - syarat keanggotaan diatur tersendiri. (3) Status keanggotaan berakhir karena : Dicabut status keanggotaanya oleh IPMA BOMBANA MAKASSAR.

Pasal 13 Hak dan kewajiban (1) Setiap anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR berhak : a. Memilih dan dipilih. b. Memiliki hak suara dan hak bicara. c. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan IPMI BOMBANA MAKASSAR. (2) Setiap anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR berkewajiban : a. Menaati dan Menjalankan AD/ART serta Peraturan-peraturan pokok Lainnya dalam Organisasi. b. Menjunjung tinggi dan memelihara nama baik IPMI BOMBANA MAKASSAR. BAB VII KEKUASAAN Pasal 14 Kekuasaan tertinggi berada ditangan anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR dan dilaksanakan sepenuhya oleh Kongres IPMI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 15 Setiap Anggota IPMI BOMBANA MAKASSAR yang melanggar hasil-hasil Kongres IPMI BOMBANA MAKASSAR akan diberi sanksi atas dirinya. BAB VIII KEUANGAN Pasal 15 Keuangan IMPI BOMBANA MAKASSAR diperoleh dari: (1) Dana bantuan Organisasi dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Bombana. (2) Sumber sumber lain yang etis, halal, sah, serta tidak mengikat. BAB IX ATRIBUT ORGANISASI Pasal 16 Atribut IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah lambang dan bendera dan baju PDH. BAB X KONGRES IPPMI BOMBANA MAKASSAR Pasal 17 Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi pada IMPI BOMBANA MAKASSAR.

Pasal 18 (1) Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dilaksanakan sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun. (2) Dalam keadaan tertentu dapat diadakan Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR yang bersifat luar biasa. (3) Syarat-syarat dan mekanisme sidang yang dimaksud pada ayat (2) diatur tersendiri. Pasal 19 (1) Persiapan Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dilaksanakan oleh Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR dan Panitia Pelaksana. (2) Tugas Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR dan Panitia Pelaksana diatur tersendiri. Pasal 20 Kekuasaan dan wewenang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR: (1) Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMPI BOMBANA MAKASSAR (AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR). (2) Meminta laporan pertanggungjawaban Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR tentang pelaksanaan hasil-hasil sidang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (3) Memilih dan menetapkan Dewan Pertimbangan Oranisasi (DPO) IMPI BOMBANA MAKASSAR dan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR terpilih. Pasal 21 (1) Peserta Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR terdiri dari peserta dsn peserta peninjau. (2) Syarat-syarat peserta diatur tersendiri. Pasal 22 (1) Presidium Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dipilih dan ditetapkan pada Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (2) Mekanisme pemilihan presidium Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR diatur tersendiri yang disetujui pada sidang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (3) Hal-hal yang belum diatur mengenai presidium Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR akan diatur tersendiri. Pasal 23 Pembukaan Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 anggota. Pasal 24 Pimpinan sidang-sidang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR terdiri dari Stering Committee dan Presidium Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR

Pasal 25 (1) Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk mufakat. (2) Apabila ayat (I) tersebut tidak terpenuhi, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak.

BAB XI DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI (DPO) IMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal 26 Status Dewan pertimbangan orginasasi merupakan badan konsultasi dan pengawas terhadap kinerja pengurus Organisasi. Pasal 27 Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang Pertimbangan IMPI BOMBANA MAKASSAR : (1) Menampung dan menyalurkan aspirasi anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR kepada pihak terkait. (2) Memberi saran, pendapat dan teguran kepada pengurus IMPI BOMBANA MAKASSAR secara tertulis atau lisan, baik diminta ataupun tidak diminta demi kepentingan Organasasi. (3) Memberikan bimbingan dan arahan kepada pengurus Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR.. Pasal 29 Keanggotaan Anggota Dewan Pertimbangan Organisasi IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah Alumni dan Pernah menjadi pengurus IMPI BOMBANA sebelumnya. Pasal 30 (1) Masa kepengurusan Dewan Pertimbangan Organisasi IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah 1 (satu) periode. (2) Kepengurusan berakhir karena : a. Masa kepengurusan/keanggotaan selesai. b. Atas permintaan sendiri dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan. c. Diberhentikan oleh Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. d. Meninggal dunia. Pasal 31 Dewan Pertimbangan Organisasi IMPI BOMBANA MAKASSAR ditetapkan oleh Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR.

BAB XII Ketua IMPIB BOMBANA MAKASSAR Pasal 32 Status Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR merupakan Mandataris Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal 33 Tugas dan Wewenang Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan hasil-hasil Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 34 (1) Struktur kepengurusan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR akan diatur dalam aturan tersendiri. (2) Kepengurusan IMPI BOMBANA MAKASSAR dipimpin oleh seorang Ketua. Pasal 35 Syarat-syarat pengurus diatur tersendiri. Pasal 36 (1) Masa kepengurusan IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah 1 (satu) periode kepengurusan. (2) Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR tidak dapat dipilih kembali. (3) Kepengurusan /keanggotaan IMPI BOMBANA MAKASSAR berakhir karena : Masa kepengurusan IMPI BOMBANA MAKASSAR selesai. Atas permintaan sendiri dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Diberhentikan oleh Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR Luar Biasa. Meninggal dunia. Pemberhentian pengurus dilaksanakan oleh Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 37 Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR disahkan oleh Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR . Pasal 38 Tugas dan wewenang Mandataris Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR : (1) Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (2) Mewakili IMPI BOMBANA MAKASSAR baik ke dalam maupun ke luar. (3) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban tertulis pada Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (4) Segera menyampaikan kepada anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR segala ketetapan dan atau hal-hal penting yang berhubungan dengan kepentingan IMPI BOMBANA MAKASSAR secara keseluruhan. (5) Mengangkat dan memberhentikan pengurus Kongres IMPPI BOMBANA MAKASSAR.

(6) Dalam keadaan tertentu atau terdesak, Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR sebagai mandataris Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dapat mengambil kebijakan demi kepentingan organisasi. (7) Melaksanakan Rapat Kerja (RAKER). (8) Menyampaikan laporan administrasi tiap triwulan kepada DPO.

Pasal 39 (1) Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR bertanggung jawab kepada Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. (2) Pengurus IMPI BOMBANA MAKASSAR bertanggung jawab kepada Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR selaku mandataris Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR.

Pasal 40 Rapat-rapat IMPI BOMBANA MAKASSAR diatur sendiri oleh IMPI BOMBANA MAKASSAR. BAB XIII AMANDEMEN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI Pasal 41 Amandemen AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR hanya dapat dilakukan pada Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR BAB XIV ATURAN PERALIHAN Pasal 42 Dengan berlakunya AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR ini, maka AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR dan atau semacamnya yang pernah ada sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB XV ATURAN TAMBAHAN Pasal 43 Semua aturan-aturan dan kebijkan-kebijakan IMPPI BOMBANA MAKASSAR disusun dan tidak bertentangan dengan AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 44 Pembubaran IMPI BOMBANA MAKASSAR dilakukan melalui Referendum dan melalui Kongres Luar Biasa.

BAB XVI ATURAN PENUTUP Pasal 48 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMPI BOMBANA MAKASSAR, akan diatur kemudian dalam aturan tersendiri.

PENJELASAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IMPI BOMBANA MAKASSAR MUKADDIMAH Cukup jelas BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I BAGAN ORGANISASI IMPI BOMBANA MAKASSAR KONGRES IMPI BOMBANA MAKASSAR

KETUA IMPI BOMBANA MAKASSAR ELEKTROTEKNIK

DPO IMPI BOMBANA MAKASSAR ELEKTROTEKNIK

ANGGOTA Keterangan : : Garis komando : Garis inspeksi Pasal 2 IMPI BOMBANA MAKASSAR terbentuk pada tahun 2011 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 3 Cukup jelas. BAB II AZAS, DASAR DAN SIFAT ORGANISASI Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

BAB III STATUS Pasal 7 Cukup jelas BAB IV TUJUAN DAN USAHA Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Ayat(1)Cukup jelas Ayat(2)Cukup jelas Ayat(3)Cukup jelas BAB V FUNGSI DAN WEWENANG Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 cukup jelas BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 12 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) Syarat keanggotaan IMPI BOMBANA MAKASSAR adalah : a) Berasal dari kabupaten Bombana dan berdomisili dimakassar b) Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari Bombana dan terdaftar pada perguruan tinggi di Makassar. Ayat (3) cukup jelas Pasal 13 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) cukup jelas

BAB VII KEKUASAAN Pasal 14 Kekuasaan tersebut dilaksanakan oleh kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dan diwujudkan melalui sidang kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. Pasal 15 Ayat (I) A) Kriteria pelanggaran: 1. Mencemarkan nama baik IMPI BOMBANA MAKASSAR. 2. Lalai dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota dan atau pengurus IMPI BOMBANA MAKASSAR. B) Mekanisme Pemberian Sanksi : 1. Pertimbangan IMPI BOMBANA MAKASSAR memberikan merekomendasikan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR . 2. Rekomendasi yang di maksudkan adalah keterangan tertulis tentang pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR. 3. Rekomendasi tersebut di serahkan oleh Dewan Pertimbangan Organisasi IMPI BOMBANA MAKASSAR. C) Pembelaan Diri: Anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR yang dikenakan sanksi dan merasa keberatan berhak mengajukan banding/pembelaan diri sidang yang diselenggarakan khusus untuk itu. BAB VIII KEUANGAN Pasal 16 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) cukup jelas BAB IX ATRIBUT ORGANISASI Pasal 17 Cukup jelas BAB X KONGRES lMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Ayat (I) Cukup jelas Ayat (2) Keadaan tertentu : Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR melanggar aturan organisasi dan atau berhalangan tetap. IMPI BOMBANA MAKASSAR melanggar aturan organisasi dan atau berhalangan tetap. AD/ART IMPI BOMBANA MAKASSAR dianggap perlu untuk diamandemen.

Kondisi organisasi IMPI BOMBANA MAKASSAR dalam keadaan genting dan darurat. Ayat (3) Syarat-syarat dan mekanisme KONGRES IMPI BOMBANA MAKASSAR Luar Biasa. Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR dapat diadakan dengan usulan dan inisiatif Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR. Sidang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR Luar Biasa dipimpin oleh presidium sidang Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR Kongres Luar Biasa mengacu pada tatib Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR sebelumnya. Pasal 20 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) Tugas BP IMPI BOMBANA MAKASSAR : Mempersiapkan draft amandemen AD/ART dan materi persidangan untuk Kongres IMPI BOMBANA MAKASSAR. Meminta anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR untuk menghadiri sidang IMPI BOMBANA MAKASSAR. Memimpin sidang IMPI BOMBANA MAKASSAR hingga terpilihnya presidium sidang IMPI BOMBANA MAKASSAR yang baru. Menetapkan presidium sidang IMPI BOMBANA MAKASSAR yang baru. Tugas Panitia Pelaksana adalah memfasilitasi jalannya IMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal 21 Ayat (I) Cukup jelas Ayat (2) Laporan laporan pertanggungjawaban IMPI BOMBANA MAKASSAR dapat ditanggapi dan ditindaklanjuti apabila terdapat penyimpangan di dalamnya. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 22 Ayat (I) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 23 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) cukup jelas Ayat (3) cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas

BAB XI DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI (DPO) Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Ayat (I) cukup jelas Ayat (2) cukup jelas Ayat (3) cukup jelas Pasal 29 Cukup jelas Pasal 30 Ayat (I) Masa kepengurusan terhitung sejak dikeluarkan surat penetapan hingga dikeluarkannya surat penetapan DPO berikutnya Ayat (2) cukup jelas Pasal 31 Cukup jelas BAB XII KETUA IMPI BOMBANA MAKASSAR Pasal 32 Cukup jelas Pasal 33 Cukup jelas Pasal 34 Cukup jelas Pasal 35 Syarat-syarat pengurus adalah sebagai berikut : 1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Memenuhi syarat keanggotaan IMPI BOMBANA MAKASSAR. 3) Berkelakuan baik, loyalitas, solidaritas dan Bertanggung Jawab. 4) Telah menjadi anggota IMPI BOMBANA MAKASSAR minimal 1 tahun. 5) Tidak menyelesaikan masa studi dalam kepengurusan. Pasal 36 Ayat (I) Satu periode kepengurusan terhitung sejak dikeluarkannya surat penetapan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR hingga dikeluarkannya surat penetapan Ketua IMPI BOMBANA MAKASSAR berikutnya. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 37 Cukup jelas Pasal 38 Ayat Ayat Ayat Ayat Ayat Ayat Ayat Ayat (I) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Pasal 39 Ayat (I) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 40 Cukup jelas BAB XIII AMANDEMEN ANGGRAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI Pasal 41 Cukup jelas BAB XIV ATURAN PERALIHAN Pasal 42 Cukup jelas BAB XV ATURAN TAMBAHAN Pasal 43 Cukup jelas Pasal 44 Referendum melalui pembubaran

Anda mungkin juga menyukai