Anda di halaman 1dari 19

A.

KONSEP DASAR PENYAKIT

Pengertian Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan produksi, sekresi, dan fungsi dari Anti Diuretic Hormone (ADH) serta kelainan ginjal yang tidak berespon terhadap kerja ADH fisiologis, yang ditandai dengan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Ada dua macam diabetes insipidus, yaitu: 1) Diabetes nsipidus !entralis (D !), disebabkan oleh kegagalan pelepasan hormon antidiuretik yang secara fisiologi dapat merupakan kegagalan sintesis atau penyimpanan. ") Diabetes nsipidus #efrogenik (D #), ialah diabetes insipidus yang tidak responsif terhadap ADH eksogen (kadar ADH normal tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini). Etiologi Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut: a. Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan berkurangnya produksi ADH baik total maupun parsial. b. $elenjar hipofisis posterior mengalami penurunan atau gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah. c. $erusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan, trauma kepala, cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak), tumor otak, operasi ablasi, atau penyinaran pada kelenjar hipofisis. d. $etidakmampuan ginjal berespon terhadap kadar ADH dalam darah akibat berkurangnya reseptor atau second messenger (diabetes insipidus nefrogenik). Hal ini disebabkan oleh faktor genetik dan penyakit ginjal. e. nfeksi sistem saraf pusat (ensefalitis atau meningitis). phenitoin, alkohol, lithium carbonat. g. Sarkoidosis atau tuberculosis. f. %engaruh obat yang dapat mempengaruhi sintesis dan sekresi ADH seperti

h. &angguan aliran darah (Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak). i. diopatik : dalam hal ini tidak ditemukan kelainan 'alaupun terdapat gejala. &ejala sering mulai pada masa bayi, tetapi tidak hilang selama hidup, tanpa mengganggu kesehatan dan mempengaruhi umur penderita. Penyebab (erdasarkan klasifikasi, penyebab diabetes insipidus antara lain: 1) Diabetes nsipidus !entral (D !) dapat terjadi akibat beberapa hal, yaitu: (Asman,dkk, 1))*, hal : +1*) a. ,umor-tumor pada hipotalamus. b. ,umor-tumor hipotalamik. c. ,rauma kepala. d. .edera operasi pada hipotalamus. e. /klusi pembuluh darah pada intraserebral (trombosis atau perdarahan serebral, aneurisma serebral, post-partum necrosis). f. %engangkutan ADH0A1% yang tidak bekerja dengan baik akibat rusaknya akson pada traktus supraoptikohipofisealis. g. !intesis ADH terganggu. h. $erusakan pada nucleus supraoptik para2entricular. i. &agalnya pengeluaran ADH. j. nfeksi (3eningitis, ensefalitis, landry-&uillain-(arre4s syndrome) ") Diabetes insipidus #efrogenik (D #), secara fisiologis D # dapat disebabkan oleh: (Asman,dkk, 1))*, hal : +1*) a. $egagalan tubulus renal untuk bereaksi terhadap ADH, akibat: %enyakit ginjal kronik %enyakit ginjal polikistik 3edullary cystic disease %ielonefritis /bstruksi ureteral &agal ginjal lanjut Hipokalemia besar hipofisis dan menghancurkan nucleus-nukleus

b. &angguan elektrolit

Hiperkalsemia 5itium Demoksiklin Asetoheksamid ,ola6amid &likurid %ropoksifen

c. /bat-obatan

d. %enyakit sickle cell e. &angguan diet ntake air yang berlebihan %enurunan intake #a.l %enurunan intake protein 3ultipel mieloma Amiloidosis %enyakit !jogren4s !arkoidosis

f. 5ain-lain

Manifestasi klinis 3anifestasi klinis penderita diabetes insipidus ialah sebagai berikut: (Abdoerachman,dkk, 1)78, hal : ")9) a) &ejala utama: poliuria (banyak kencing) dan polidipsi (banyak minum). :umlah cairan yang diminum maupun produksi urin per "8 jam sangat banyak. %roduksi urin sangat encer dengan jumlah sekitar 8-;9 liter0hari, dengan berat jenis urin biasanya sangat rendah, berkisar antara 1991 < 199= atau =9 < "99 m/smol0kg berat badan. !ebagai kompensasi hilangnya cairan melalui air kemih, penderita bisa minum sejumlah besar cairan (;,+-;+ 50hari). :ika kompensasi ini tidak terpenuhi, maka dengan segera akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan tekanan darah rendah dan syok. b) %enderita terus berkemih dalam jumlah yang sangat banyak, terutama di malam hari. !elain poliuria dan polidipsia, biasanya tidak terdapat gejala-gejala lain kecuali jika ada penyakit lain yang menyebabkan timbulnya gangguan pada mekanisme neurohypophyseal renal refle>.

c) %ada bayi yang diberikan minum seperti biasa akan tampak kegelisahan yang tidak berhenti, sampai timbul dehidrasi, panas tinggi, dan terkadang sampai syok. d) &ejala lain: - %enurunan berat badan - #octuria - $elelahan - Hipotensi - &i6i kurang baik - &angguan emosional - ?nuresis - $ulit kering - Anoreksia - &angguan pertumbuhan Penatalaksanaan medis %engobatan Diabetes nsipidus harus disesuaikan dengan gejala yang ditimbulkan. %ada pasien D ! dengan mekanisme rasa haus yang utuh tidak diperlukan terapi apa-apa selama gejala nocturia dan poliuria tidak mengganggu tidur dan aktifitas sehari-hari. ,etapi pasien dengan gangguan pada pusat rasa haus, diterapi dengan penga'asan yang ketat untuk mencegah terjadinya dehidrasi. #amun jika gejala itu sangat mengganggu kondisi pasien, dapat diberikan obat .lorpropamide, clofibrate untuk merangsang sintesis ADH di hipotalamus. %enatalaksanaan pada Diabetes nsipidus diberikan obat yang cara kerjanya menyerupai ADH. /bat obatan yang paing sering digunakan adalah 2asopresin atau desmopressin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung (secara nasal spray) beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. #amun terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya. !untikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri. %ada D # yang komplit biasanya diperlukan terapi hormone pengganti (hormonal replacement). DDA1% (1-desamino-+-d-arginine 2asopressin) merupakan obat piihan utama untuk D #.@

!elain terapi hormone pengganti dapat juga dipakai terapi adju2ant yang secara fisiologis mengatur keseimbangan air dengan cara : a. b. c. a. b. c. d. 3engurangi jumlah air ke tubuus distal dan collecting duct. 3emacu pelepasan ADH endogen. 3eningkatkan efek ADH endogen yang masih ada pada tubulus ginjal. /bat-obatan adju2ant yang biasa dipakai adalah : Diuretic ,ia6id $lorpopamid $ofibrat $arbama6epin ,ujuan terapi adalah untuk menajmin penggantian cairan yang adekuat, mengganti 2asopressin (yang biasanya merupakan program terapeutik jangka panjang), dan untuk meneliti dan mengoreksi kondisi patologis intracranial yang mendasari. %enyebab nefrogenik memerlukan penatalaksanaan yang berbeda. Penggantian dengan vasopressin. Desmopresin (DDA1%), yaitu suatu preparat sintetik 2asopressin yang tidak memiliki efek 2askuler ADH alami, merupakan preparat yang sangat berguna karena mempunyai durasi kerja yang lebih lama dab efek samping yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan preparat lain yang pernah digunakan untuk mengobati penyakit ini. %reparat ini diberikan intranasal dengan menyemprotkan larutan obat kedalam hidung melalui pipa plastic fleksibel tidak yang kerjanya singkat dan diabsorpsi le'at mukosa nasal ke dalam darah. :ika kita menggunakan jalur intranasal dalam pemberian suatu obat, obser2asi kondisi pasien unutk mengetahui adanya ranofaringitis kronis. (entuk terapi yang lain adalah penyuntikan intramuskuler ADH, yaitu 2asopresin tannat dalam minyak, yang dilakukan bila pemberian intranasal tidak dimungkinkan. %reparat suntikan diberikan tiap "8 jam hingga )* jam. !ebelum digunakan botol obat suntik terlebih dahulu dihangatkan atau digucangkan dengan kuat. %enyuntikan dilakukan pada malam hari agar mencapai hasil yang optimal. $ram abdomen adalahefek samping dari obat ini. Mempertahankan cairan. $lofibrat, yang merupakan preparat hipolipidemik, ternyata memiliki efek antidiuretik pada penderita diabetes insipidus yang masih sedikit mengalami 2asopresin hipotalamik. $lorpropamid dan preparat tia6ida juga digunakan untuk penyakit yang ringan karena kedua prepart ini bekerja

menguatkan kerja 2asopresin. %asien yang menerima klorpropamid harus diingatkan tentang efek hipoglikemik. Penyebab nefrogenik. :ika diabetes insipidus tersebut disebabkan oleh gangguan ginjal, terapi ini tidak akan efektif. %reparat tia6ida, penurunan garam yang ringan dan penyekat prostaglandin digunakan untuk mengobati bentuk nefrogenik diabetes insipidus. Pencega an Diabetes nsipidus diturunkan melalui gen yang mengatur hormon (defisiensi arginin pada hormon A1%). /rang yang memiliki ri'ayat keluarga yang mengidap diabetes harus mulai mengambil tindakan pencegahan pada tahap a'al sehingga ketika penyakit diabetes tipe " (insipidus) mulai berkembang dalam diri mereka tidak akan terlalu berdampak kuat dalam keseluruhan kehidupannya. :adi, bisa dikatakan untuk mencegah0 menurunkan faktor resiko D :
1. /lahraga teratur 2. ,idur yang cukup dan hindari stress 3. $urangi makanan manis 4. %ola makan sehat (utamakan sayur) dan minum air yang cukup. 5. $urangi makanan mengandung garam-garaman 6. Hindari obesitas. 7. Hindari minum-minuman keras seperti alcohol. 8. Hindari terrjadinya cidera kepala berat yang dapat menyebabkan trauma kepala.

Kom!likasi 1. Dehidrasi berat dapat terjadi apabila jumah air yang diminum tidak adekuat. Dehidrasi dapat menyebabkan:

3ulut menjadi kering $elemahan otot ,ekanan darah rendah (hipotensi) natrium darah Ditinggikan (hipernatremia) !unken penampilan untuk mata Anda Demam !akit kepala

,ingkat jantung cepat $ehilangan (erat badan

".

$etidakseimbangan elektrolit, yaitu hipenatremia dan hipokalemia. $eadaan ini dapat menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur dan dapat terjadi gagal jantung kongestif. Diabetes insipidus juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. ?lektrolit mineral dalam menjaga darah Anda seperti natrium, kalium dan tubuh kalsium - yang

keseimbangan cairan dalam

Anda. $etidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan gejala, seperti: !akit kepala $elelahan 5ekas marah /tot sakit cairan yang berlebihan di dipsogenic diabetes insipidus dapat

3.

ntoksikasi air Asupan menyebabkan keracunan air, suatu kondisi yang menurunkan konsentrasi natrium dalam darah,yang dapat merusak otak.

B. KONSEP DASAR AS"#AN KEPERA$ATAN

A. a.

%engkajian $eadaan Amum 3eliputi kondisi seperti tingkat ketegangan0kelelahan, tingkat kesadaran kualitatif atau &.! dan respon 2erbal klien. b. ,anda-tanda 1ital 3eliputi pemeriksaan: ,ekanan darah: sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan nadi, dan kondisi patologis. %ulse rate Bespiratory rate !uhu c. Bi'ayat penyakit sebelumnya Ditanyakan apakah sebelumnya klien pernah ada ri'ayat trauma kepala, pembedahan kepala, pemakaian obat phenotoin, lithium karbamat, infeksi

kranial, ri'ayat keluarga menderita kerusakan tubulus ginjal atau penyakit yang sama. d. %engkajian %ola &ordon
1. persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan mengkaji pengetahuan klien mengenai penyakitnya. $aji upaya klien untuk mengatasi penyakitnya. 2. pola nutrisi metabolic nafsu makan klien menurun. %enurunan berat badan "9C dari berat badan ideal. 3. pola eliminasi

kaji frekuensi eliminasi urine klien kaji karakteristik urine klien klien mengalami poliuria (sering kencing) klien mengeluh sering kencing pada malam hari (nokturia). kaji rasa nyeri0nafas pendek saat akti2itas0latihan kaji keterbatasan akti2itas sehari-hari (keluhan lemah, letih sulit bergerak) kaji penurunan kekuatan otot kaji pola tidur klien. $lien dengan diabetes insipidus mengalami kencing terus menerus saat malam hari sehingga mengganggu pola tidur0istirahat klien.

4. pola akti2itas dan latihan

5. pola tidur dan istirahat

6. pola kognitif0perceptual

kaji

fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, daya ingatan

masa lalu dan ketanggapan dalam menja'ab pertanyaan.


7. pola persepsi diri0konsep diri

kaji0tanyakan perasaan klien tentang dirinya saat sedang mengalami sakit. $aji dampak sakit terhadap klien $aji keinginan klien untuk berubah (mis : melakukan diet sehat dan latihan).

8. pola peran0hubungan

kaji peengaruh sakit yang diderita klien terhadap pekerjaannya kaji keefektifan hubungan klien dengan orang terdekatnya. kaji dampak sakit terhadap seksualitas. $aji perubahan perhatian terhadap akti2itas seksualitas. kaji metode kopping yang digunakan klien untuk menghidari stress system pendukung dalam mengatasi stress klien tetap melaksanakan keagamaan dengan tetap sembahyang tiap ada kesempatan.

9. pola seksualitas0reproduksi

10. pola koping0toleransi stress

11. pola nilai0kepercayaan

e.

re2ie' of system %& Pernafasan '% ('reat ) nspeksi : frekuensi nafas normal ("90menit), (entuk dada simetris, penggunaan otot bantu napas tidak tampak. %erkusi : sonor0redup. %alpasi : gerakan thorak simetris Auskultasi : suara napas resonan, tidak ada bunyi yang menunjukkan gangguan. *& Kardio+ask,ler '* ( 'lood) nspeksi : (-) peningkatan :1%,(-) tanda cyanosis %erkusi : %erkusi untuk menentukan letak jantung (jantung pada batas kanan di intercosta *, atas intercosta ", kiri intercosta +, ba'ah intercosta 80=) untuk mengetahui terjadinya kardiomegali. %alpasi : tidak ada nyeri tekan pada letak anatomi jantung. Auskultasi : rama jantung regular, tidak ada bunyi jantung tambahan, ,D : )90*9 mmHg,#adi : (radikardi -& Persyarafan '- ( 'rain) %asien tidak mengalami %using, orientasi baik, tidak ada perubahan pupil, kesadaran kompos metis dengan skala &.! D 1=, reflek motorik penilaian *,reflek pada mata pada penilaian 8,reflek 1erbal pada penilaian =.

.& Perkemi an '. ('ladder) Adanya penurunan pembentukan hormon ADH jadi intensitas untuk berkemih semakin banyak untuk tiap harinya./utput yang berlebih (frekuensi (A$ E *>0hari) apalagi pada malam hari (nokturia). /& Pencernaan '/ ('o0el) %ada penurunan pembentukan hormon ADH ini juga menyababkan $lien menjadi dehidrasi jadi sistem pencernaan juga terganggu. %ada %> diare terjadinya peningkatan bising usus dan peristaltik usus yang menyebabkan terganggunya absorbsi makanan akibatnya gangguan metabolisme usus, sehingga menimbulkan gejala seperti rasa kram perut, mual, muntah. f. 1) %emeriksaan Fisik nspeksi $lien tampak banyak minum, banyak buang air kecil, kulit kering dan pucat, bayi sering menangis, tampak kurus karena penurunan berat badan yang cepat, muntah, kegagalan pertumbuhan, membran mukosa dan kulit kering. ") %alpasi ,urgor kulit tidak elastis, membrane mukosa dan kulit kering, takikardia, takipnea. ;) Auskultasi ,ekanan darah turun (hipotensi). g. %emeriksaan Diagnostik dan %enunjang !etelah dapat ditentukan bah'a poliuria yang terjadi adalah diuresis air murni, maka langkah selanjutnya adalah untuk menentukan jenis penyakit yang menyebabkannya. Antuk itu tersedia uji-uji coba berikut: 1) Hickey-Hare atau .arter-Bobbins test %emberian infuse larutan garam hipertonis secara cepat pada orang normal akan menurunkan jumlah urine, sedangkan pada Diabetes nsipidus urine akan menetap atau bertambah. %emberian pitresin akan menyebabkan turunnya jumlah urine pada pasien D ! dan menetapnya jumlah urine pada pasien D #. $ekurangan pada pengujuian ini adalah:

a. %ada sebagian orang normal, pembebanan larutan garam akan menyebabkan terjadinya diuresis solute yang akan mengaburkan efek ADH. b. nterpretasi pengujicobaan ini adalah all or none sehingga tidak dapat membedakan defect partial atau komplit. ") Fluid depri2ation a. ,es depri2asi cairan dilakukan dengan cara menghentikan pemberian cairan selama + hingga 1" jam atau sampai terjadi penurunan berat badan sebesar ;C hingga =C. $emudian ditimbang ((nya, diperiksa 2olume dan berat jenis atau osmolalitas urine pertama. %ada saat ini diambil sample plasma untuk mengukur osmolalitasnya. b. %asien diminta (A$ sesering mungkin paling sedikit setiap jam. c. %asien ditimbang tiap jam apabia diuresis lebih dari ;99ml0jam, atau setiap ; jam sekali bia diuresis kurang dari ;99ml0jam. d. !etiap sample urine sebaiknya diperiksa osmoalitasnya dalam keadaan segar atau kalau hal itu tidak mungkin dilakukan semua sample harus disimpan dalam botol yang tertutup rapat serta disimpan dalam lemari es. e. %engujian dihentikan setelah 1* jam atau berat badan menurun ;-8C tergantung mana yang lebih dahulu. ;) Aji nikotin #icotine langsung merangsang sel hipotalamus yang memproduksi 2asopressin. /bat yang dipakai ialah nicotine salicylate secara intra 2ena. ?fek samping yang dapat ditimbulkan ialah mual dan muntah. %enialaian tes ini sama seperti pada Hickey-Hare test. (Abdoerachman,dkk, 1)78, hal : ")"-");) 8) Aji 2asopressin Dilakukan bersama dengan pengukuran osmolalitas plasma serta urinG uji coba dengan menggunakan desmopresin (2asopressin sintetik)G dan pemberian infus larutan salin hipertonis.

(.

Diagnosa $ekurangan 2olume cairan berhubungan keluaran cairan aktif haluaran urine yang berlebihan sekunder akibat diabetes insipidus (ketidakadekuatan hormone diuretic) ditandai dengan haluaran urin berlebih (8-;9 liter0hari), klien sering berkemih, haus, kulit0membrane mukosa kering, penurunan berat badan. &angguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan permeabilitas tubulus ginjal, ditandai dengan poliuri dan nokturia. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi ditandai dengan pengungkapan masalah. &angguan pola tidur berhubungan dengan sering terbangun akibat poliuri, nokturia, dan polidipsi, ditandai dengan klien sering terbangun 'aktu malam akibat ingin berkemih dan ingin minum.

.. #o 1

Bencana $epera'atan Diagnosa kepera'atan $ekurangan 2olume keluaran aktif urine berlebihan sekunder berhubungan ,ujuan nter2ensi come !etelah diberikan Fluid management > "8 jam, ,,1 adanya cairan - (erikan dan jika catat ada 0 /ut Basional - Adanya perubahan ,,1 menggambarkan dehidrasi Hipo2olemia dimanifestasikan cairan %erkiraan ringannya dapat dan berat status (suhu dibuat status klien. dapat oleh berat hipo2olemia ketika

cairan askep selama H - $aji dan %antau cairan diharapkan haluaran kekurangan yang 2olume teratasi, dengan akibat kriteria hasil: dalam

perubahan sesuai kebutuhan. - .atat intake dan output cairan. ,imbang =). - 3onitor bayi )9hidrasi

hipotensi dan takikardia.

diabetes insipidus - ,,1 (ketidakadekuatan hormone diuretic) ditandai haluaran berlebih liter0hari), haus, dengan urin (8-;9 klien not

batas normal0 - 3onitor compromised (skala (#adi: toddler 189>0mnt,

tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 19 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk0berdiri. kebutuhan hasil cairan dalam tubuh. - 3emberikan

badan setiap hari.

1"9-1*9>0mnt,

tubuh, kelembaban - 3emenuhi membran mukosa, 'arna kulit).

sering berkemih,

kulit0membrane mukosa penurunan badan. kering, berat

prasekolah +9119 sekolah 199>0mnt, remaja bayi *9;=-89 )9>0mntG BB: >0mnt, toddler "=-;">0mnt, anak-anak "9;9 >0mntG bayi mmHg, toddler )=0*= mmHg, sekolah 1*= 19=mmHg, >0mnt, ,D: +=0=8 remaja 1*-1) >0mnt, 7=-

pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya memberikan pengganti - 3engetahui tubuh - 3engetahui dehidrasi. tingkat berapa cairan yang hilang dalam dalam cairan

remaja 1190*= mmHgG suhu : !uhu ntake "8 tubuh dan jam ;*-;7,=I.) output dalam seimbang 0 not compromised (skala =). - $ulit0membra n not mukosa klien lembab 0

compromised (skala =). - (( tetap0tidak terjadi penurunan berat badan (mencapai " &angguan eliminasi berhubungan dengan penurunan permeabilitas tubulus ditandai poliuri nokturia. skala =). !etelah diberikan Urinary elimination - 3engetahui sejauh mana urine askep selama H management > "8 jam, - monitor dan kaji karakteristik urine meliputi frekuensi, urin konsistensi, - (atasi cairan kebutuhan. - .atat terakhir eliminasi urin. - nstruksikan klien0keluarga untuk not mencatat output urine klien. 'aktu klien 2olume dan 'arna. pemberian sesuai diharapkan gangguan eliminasi ginjal, teratasi, dengan dengan kriteria hasil: dan - $arakteristik urine meliputi 'arna, bau not compromised (skala =). - ,idak terjadi nocturia0 (skala =). - %ola eliminasi normal0 not compromised ; Defisiensi (skala =). !etelah diberikan Teaching-disease 3engetahui sejauh berat normal0 jenis, jumlah, perkembangan ginjal dan fungsi untuk klien

mengetahui normal atau tidaknya urine klien. cairan terutama hari. - 3engidentifikasikan fungsi kandung kemih, fungsi ginjal, dan keseimbangan cairan. berupa saat urine malam

bau, - 3engurangi pengeluaran

compromised

pengetahuan berhubungan dengan kurangnya ditandai masalah.

askep selama H process > "8 jam, - kaji a'al mengenai penyakitnya. patofisologi dan penyakitnya berpengaruh terhadap bentuk dan fungsi tubuh. - Deskripsikan tanda dan dan gejala penyakit yang diderita klien. - Diskusikan pengobatan diberikan klien. - Diskusikan dan perubahan hidup dilakukan mencegah terjadinya komplikasi atau dan proses tersebut. dan mengontrol penyakit dan a'al gaya yang untuk terapi yang kepada dan bagaimana itu bisa pengetahuan klien diharapkan pengetahuan

mana klien

pengetahuan tentang mengetahui perubahan pada keluarga

penyakitnya. $lien penyebab fisiologis tubuhnya. $lien dan dapat mengetahui tanda dan gejala penyakitnya sehingga mengetahui salah satu $lien dijalani tersebut. 3encegah komplikasi penyakit tersebut. terjadinya dari satu gejala dan dapat jikalau keluarga dari kelurga untuk

paparan informasi klien bertambah dengan dengan hasil: - $lien keluarga mengetahui definisi diabetes insipidus. - $lien keluarga mengetahui factor penyebab diabetes insipidus. - $lien keluarga mengetahui tanda gejala diabetes insipidus. - $lien keluarga mengetahui terapi pengobatan yang diberikan pada pengungkapan

kriteria - :elaskan

klien mengalami salah penyakit tersebut. mengetahui terapi yang penyembuhan penyakit

klien

dengan

penyakit diabetes 8 &angguan tidur berhubungan dengan insipidus. pola !etelah diberikan - $aji dan %antau - ,erganggunya pola tidur askep selama H > "8 jam, klien kriteria klien batas bayi )9sering diharapkan pola ,,1 adanya - :ika malam mengganggu, batasi cairan malam tidur. - Anjurkan keluarga klien memberi rutinitas untuk tidur. untuk klien relaksasi persiapan asupan 'aktu dan dan jika catat ada klien mangakibatkan meningkatnya hipotensi normal. 3eningkatkan kenyamanan terbangun hari berkemih. Dapat membantu klien untuk cepat tertidur dan membuat nyenyak meminimalkan terbangun *9;=-89 hari. di tidur lebih risiko malam sehingga di tidur malam ingin pasien dan mencegah akibat atau risiko ,,1 dapat

perubahan berkemih

terbangun akibat tidur poliuri, nokturia, terkontrol, dan ditandai klien malam ingin polidipsi, dengan dengan hasil: sering - ,,1 dalam normal (#adi: toddler akibat berkemih

dalam batas yang tidak

terbangun 'aktu

berkemih sebelum

dan ingin minum.

1"9-1*9>0mnt, 189>0mnt, prasekolah +9119 sekolah 199>0mnt, remaja bayi )9>0mntG BB: >0mnt, toddler "=-;">0mnt, anak-anak "9;9 >0mntG bayi mmHg, >0mnt, ,D: +=0=8 remaja 1*-1) >0mnt, 7=-

toddler )=0*= mmHg, sekolah 1*= 19=mmHg,

remaja 1190*= mmHgG suhu : !uhu - klien sering terbangun malam akibat di hari ingin tubuh tidak ;*-;7,=I.)

berkemih dan ingin minum. - klien kesulitan untuk tertidur0tetap tidur. D. No& D1 1 ?2aluasi Diagnosa Ke!era0atan E+al,asi tidak mengalami

$ekurangan 2olume cairan berhubungan ! : klien mengatakan tidak begitu sering keluaran cairan aktif haluaran urine yang berkemih dan tidak begitu sering haus. berlebihan insipidus sekunder akibat diabetes / : hormone - $ulit0membran mukosa klien lembab badan 1*9>0mnt, toddler )9-189>0mnt, prasekolah +9-119 >0mnt, sekolah 7=-199>0mnt, remaja (ketidakadekuatan

diuretic) ditandai dengan haluaran urin - (( klien tetap0tidak terjadi penurunan berat berlebih (8-;9 liter0hari), klien sering kering, penurunan berat badan. berkemih, haus, kulit0membrane mukosa - ,,1 dalam batas normal (#adi: bayi 1"9-

*9-)9>0mntG BB: bayi ;=-89 >0mnt, toddler "=-;">0mnt, anak-anak "9-;9 >0mnt, remaja 1*-1) >0mntG ,D: bayi +=0=8 mmHg, toddler )=0*= mmHg, sekolah 19=-1*= mmHg, remaja 1190*= mmHgG suhu : !uhu tubuh ;*-;7,=I.) A : ,ujuan tercapai sebagian % : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan " inter2ensi &angguan eliminasi urine berhubungan ! : klien mengatakan malamhari tidak sering dengan penurunan permeabilitas tubulus berkemih. ginjal, ditandai dengan poliuri dan / : - ,idak terjadi poliuri. - ,idak terjadi nocturia. - ,idak sering berkemih. A : tujuan tercapai sebagian % : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan ; Defisiensi pengetahuan inter2ensi berhubungan ! : klien dan keluarga mengatakan mengerti /: - $lien dan keluarga mampu menjabarkan tanda dan gejala diabetes insipidus. - $lien insipidus. - $lien mampu menjelaskan gaya hidup sehat yang harus dijalani untuk mencegh terjadinya komplikasi. A : ,ujuan tercapai dan masalah teratasi 8 &angguan pola tidur % : 5anjutkan health promotion pada keluarga berhubungan ! : mengatakan klien tidak sering terbangun di malam hari akibat ingin dan keluarga pengertian mampu diabetes mendeskripsikan nokturia.

dengan kurangnya paparan informasi tentang penyakit diabetes insipidus. ditandai dengan pengungkapan masalah.

dengan sering terbangun akibat poliuri, - klien nokturia, dan polidipsi, ditandai dengan

klien sering terbangun 'aktu malam akibat ingin berkemih dan ingin minum.

berkemih dan ingin minum. - klien mengatakan bah'a klien tidak mengalami kesulitan untuk tertidur0tetap tidur. /: - ,,1 klien dalam batas normal (#adi: bayi 1"9-1*9>0mnt, toddler )9189>0mnt, prasekolah +9-119 >0mnt, sekolah 7=-199>0mnt, remaja *9-)9>0mntG BB: bayi ;=-89 >0mnt, toddler "=-;">0mnt, anak-anak "9-;9 >0mnt, remaja 1*-1) >0mntG ,D: bayi +=0=8 mmHg, toddler )=0*= mmHg, sekolah 19=-1*= mmHg, remaja 1190*= mmHgG suhu : !uhu tubuh ;*-;7,=I.). A : tujuan tercapai sebagian. % : %ertahankan kondisi klien dan lanjutkan inter2ensi

Anda mungkin juga menyukai