Anda di halaman 1dari 15

Arif Fajar Maulana

Pendahuluan
mikosis superfisial dermatofitosis T. kapitis T. barbe T. kruris Non dermatofitosis T. versicolor Pitilosporum Piedra profunda

T. Pedis
T. ungulum T. Corporis

T. Nigra palmaris
Otomikosis

Epidemiologi
Angka kejadian sama pada semua ras laki-laki : perempuan adalah 3 : 2

Di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo,Makassar peride tahun

1995 1998, pitiriasis versicolor merupakan penyakit jamur superfisial yang terbanyak setelah tinea kruris yaitu sebanyak 30,35%.

Definisi
Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering

terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur dan pityrosporum orbiculare. Pityriasis versikolor ini mengenai muka, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha, dan lipatan paha.

Etiologi
Kingdom Phylum Class Order Family Genus

: Fungi : Basidiomycota : Hymenomycetes : Tremellales : Filobasidiaceae : Malassezia

Predisposisi
1. Pengangkatan glandula adrenal 2. Penyakit Cushing 3. Kehamilan 4. Malnutrisi 5. Luka bakar 6. Terapi steroid 7. Supresi sistem imun 8. Kontrasepsi oral 9. Suhu Panas 10. Kelembapan

Patogenesis
Pityrosporum orbiculare/ovale predisposisi

Malassezia furfur
Respon inflamasi Makula eritematous hiperpig mentasi biosintase

lipoperoksidase
Asam dikarboksilat (azelaic acid) melanotoxic hipopigmentasi

Manifestasi klinis
Daerah kulit yang sering terlibat adalah bagian tubuh,

punggung, perut, dan ekstremitas proksimal. Wajah, kulit kepala, dan alat kelamin umumnya kurang terlibat. makula dalam berbagai ukuran dan warna. Warna setiap lesi bervariasi dari hampir putih sampai coklat kemerahan atau berwarna coklat kekuningan Lesi berbentuk tidak teratur sampai teratur, berbatas jelas sampai difus, ditutupi sisik halus dengan rasa gatal (ringan), atau asimtomatik (tanpa gejala atau tanpa keluhan), dan hanya gangguan kosmetik saja

Pemeriksaan penunjang
Lampu Wood

Pemeriksaan KOH 10%

meatball and spaghetti appearance

Pemeriksaan Elisa

Pemeriksaan histopatologis

Diagnosa banding
Erythrasma
Pityriasis Alba Dermatitis Seboroik Tinea Corporis Vitiligo

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa Medikamentosa Sistemik Ketoconazole 200mg/hari selama 5-10 hari. Dosis tunggal 400mg /bulan selama 4-15 minggu. I traconazole : 200mg/hari selama 5-7 hari. Fluconazole : diberi dosis tunggal 400mg. Topikal Lotion atau sampo Selenium sulfide (2.5%) dioleskan pada bercak selama 10-15 menit, kemudian dicuci, digunakan selama satu minggu. Sampo ketokonazol digunakan sama seperti selenium sulfide. Krim Azole (ketoconazole, econazole, micronazole, clotrimazole) dioleskan selama 2 minggu. Solusio Terbinafine 1% solution dioleskan selama 7 hari.

Prognosis
Prognosis baik bila pengobatan dilakukan

menyeluruh, tekun, dan konsisten.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai