DALAM RANGKA
Outline:
-
Kesimpulan
Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
MISI
1. 2. 3. 4.
Konservasi SDA secara berkelanjutan. Pendayagunaan SDA yg adil bagi berbagai kebutuhan masyrkt Pengendalian dan penanggulangan daya rusk air Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam pengelolaan SDA 5. Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data & informasi SDA
AZAS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelestarian Keseimbangan Kemanfaatan umum Keterpaduan dan keserasian Keadilan Kemandirian Transparansi dan akuntabilitas
Upaya
Merencanakan Melaksanakan Memantau Mengevaluasi
Penyelenggaraan Pendayagunaan Konservasi SDA: Pengendalian SDA: Daya Rusak Air: 1. Perlindungan dan
2. 3. pelestarian SA Pengawetan air Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi SDA 1. 2. 3. 4. 5. Penatagunaan Penyediaan Penggunaan Pengembangan Pengusahaan 1. 2. 3. Pencegahan Penanggulangan Pemulihan
Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan dg mengutamakan pem. kebututuhan pokok kehidupan masy secara adil
Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan akibat daya rusak air
TUJUAN:
1.
2.
3.
4.
5. 6. 7.
KEBIJAKAN PROPINSI
KEBIJAKAN KABUPATEN/ KOTA Berbasis Wilayah Administrasi
POLA RENCANA
PROGRAM KEGIATAN
PETA WS BARITO-KAPUAS
LETAK GEOGRAFIS :
0 95' LU s/d 3 35' LS o o 113 15' BT s/d 115 45' BT LUAS DAS : DAS BARITO, KALTENG 46,997 KM2
o o
18,634 KM2
16,044 KM2 81,675 KM2 LEBAR (m) PANJ (Km) DILAYARI (Km) 650 500 900 600 780 420
H (m) 8 6
KALSEL Kab. Tabalong Kab. HSU Kab. HST Kab. HSS Kab. Tapin Kab. Banjar Kota Banjarbaru Kota Banjarmasin Kota Barito Kuala
(1)
Karakteristik aspek sumber daya air : banyaknya sungai dengan kuantitas besar yang secara umum mampu mengakomodir kebutuhan wilayah.
Sementara itu pertumbuhan kepadatan di wilayah lokasi kajian ini relatif kecil, yaitu rata-rata untuk kedua propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah adalah 1,25%/tahun. Tingkat kepadatan untuk di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 300 jiwa / km2 sementara di Kalimantan Tengah hanya sebesar 20 jiwa / km2. Potensi wilayah adalah pada aspek pertambangan, ketersediaan prasarana transportasi air sungai, dan ketersediaan lahan rawa yang memerlukan prasarana dan pemeliharaan (saluran dan pintu air) serta pengelolaan untuk mendukung produktivitas pangan,
(1) (2)
permasalahan yang terkait dengan aspek kualitas air akibat aktivitas pertambangan rakyat di hulu.
Juga masalah sedimentasi, penanganan hutan dan konservasi
yang mempengaruhi transportasi air di hulu sungai, serta pengelolaan kawasan pertanian rawa.
Selain
itu, sistem penyediaan listrik yang terbaharukan (dengan pendekatan clean energy) juga masih memerlukan pengembangan.
70.0 65.0
26.7 26.8
60.0
26.5
26.6
26.6
Temperatur
27.0
No 1 2 3 4 5
UNSUR Suhu udara Kelembaban Nisbi Kecepatan Angin Penyinaran matahari Evapotranspirasi
35.0
1 1 2
Month
400
350
324 31 9 293 3.8 4.7
5.0 31 6
5.0
4.0
235
250
200
2.7
3.0
2.1
150
1 .7 1 .5 1 .4
1 .9
1 25 1 1 4 92 94
1 32
2.0
100
1.0 50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2
0.0
Monthy RF Evapotranspirasi
Month
Iklim tropika basah, dengan curah hujan rata-rata tahunan 2.700 mm. Musim hujan : Oktober Maret Musim kemarau : Juni - Agustus
300
S. Kintap S. Asam-asam S. Sawarangan S. Tabanio S. Martapura S. Riam Kanan S. Riam Kiwa S. Mangkauk S. Tapin S. Amandit S. Barabai S. Batang Alai S. Negara S. Balangan S. Pitap S. Ninian S. Hanyar S. Tabalong S. Tabalong Kiri S. Tabalong Kanan S. Ayu S. Uya
30.0 8.0 7.5 10.1 100.0 22.0 38.0 7.2 15.0 27.5 15.0 17.2
Debit Debit Rata-rata Sungai Rata-rata DAS Barito di Sungai Barito diKalsel Kalsel
200.0 55.3 8.0 7.0 54.0 150.0 29.0 48.0 14.0 3.0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
(1)
4)
5)
6)
7)
Permasalahan eksploitasi hutan yang tidak terkontrol Penambangan bahan galian Pencemaran air sungai akibat proses pemisahan emas dengan air raksa (amalgram). Perubahan profil sungai akibat sedimentasi menyebabkan hambatan transportasi yg menghambat distribusi pangan Banjir berfluktuasi tinggi di Kota Muara Teweh, Buntok, Pendang, Murung Raya Adanya desa-desa yang rawan pangan saat kemarau Kualitas dan distribusi air minum
(2)
4) 5) 6) 7) 8)
9)
Permasalahan Ambang Barito (pendangkalan alur sungai) Intrusi air asin di kota Banjarmasin Banjir di Kab. Batola (Kec. Mandastana, Kec. Sakalagun & Kec Tabukan) Banjir di Kab. Banjar (daerah Gambut, S. Aluh-aluh) Banjir di Kota Barabai, Kota Amuntai & Banjarmasin Banjir di Kab. Tabalong, Kota Tanjung Kerusakan hutan di daerah hulu Sungai Barito Kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan di daerah hulu S. Barito Masalah kualitas air baku untuk Kota Banjarmasin dan sekitarnya
Neraca Air
SKENARIO : Penambahan Luas Irigasi Upland Baru Di Kalteng Dan Kalsel, Penambahan Kapasitas PDAM, Investasi PLTA Muara Juloi
85.0 6,000
80.0
75.0
70.0
4,000
SKENARIO 2:
65.0 Neraca Irigasi , RKI, dan Industri 2010-2015 : Irigasi :Berfungsinya DI Karau 7000 Ha, DI Amandit 6000Ha, DI Temparah 5400Ha, DI Batang Alai 6800Ha RKI: penambahan kapasitas PDAM 500l/det PLTA: Operasi Waduk Muara Juloi 2015-2020: Irigasi : DI Muara Singan 10279 RKI: Penambahan Kapasitas PDAM 300 liter/det, PLTA: Operasi Waduk Muara Juloi 2020-2025: Irigasi : Operasi DI Barabai 3000Ha RKI: Penambahan Kapasitas PDAM 300 liter/det KET: Terjadi tahun kritis pada 2014-2015 3,000
60.0
55.0
2,000
50.0
1,000
45.0
40.0 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028
0 2030
Periode Tahun
STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDA WS BARITO - KAPUAS ASPEK KONSERVASI SDA
No 1 SUB ASPEK Perlindungan dan pelestarian sumber air SASARAN i) Terciptanya lahan hijau dalam rangka keberlanjutan sumber air, pengendalian erosi lahan dan pengurangan debit puncak (rehabilitasi lahan kritis) ii) Mempertahankan fungsi hutan sebagai kawasan konservasi STRATEGI
Pendek (2010-2014) Menegah (2010-2019) Panjang (2010-2029)
KEBIJAKAN OPERASIONAL i) Melakukan konservasi secara vegetatif dan struktural ii) Membuat bangunan resapan air
Melakukan konservasi rawa, sehingga membawa dampak positif terhadap rawa yang produktif
i) Konservasi pada lahan bekas pertambangan sekitar 20%. Pembangunan Bangunan Pengendali Sedimen (BPS) di pegunungan bererosi ii) Konservasi lahan gambut, zoning, perencanaan dan pelaksanaan 20% Zoning kawasan konservasi dan pelaksanaan konservasi rawa 20%
i) Konservasi pada lahan bekas pertambangan sekitar 50%. Pembangunan BPS di pegunungan berosi tinggi ii) Konservasi lahan gambut, zoning, perencanaan dan pelaksanaan 50%
i) Konservasi pada lahan bekas pertam-bangan sekitar 100%. Pembangunan BPS di pegunungan berosi tinggi ii) Konservasi lahan gambut, zoning, perencanaan dan pelaksanaan 100%
Penetapan lahan rawa konservasi, dan kebijakan pelaksanaan teknis konservasi rawa
STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDA WS BARITO - KAPUAS ASPEK KONSERVASI SDA
No SUB ASPEK Pengawetan air SASARAN Mengurangi kegiatan illegal logging dan terciptanya kawasan untuk pengawetan air STRATEGI
Pendek (2010-2014) Menegah (2010-2019) Panjang (2010-2029)
(LANJUTAN)
KEBIJAKAN OPERASIONAL i) law enforcement terhadap ilegal logging ii) melakukan Konservasi vegetatif pada kawasan hulu sungai i) Pemeliharaan & Penambahan alat pemantau kualitas air ii) Pembangunan IPAL terpadu di kawasan Industri di hilir Barito
i) Pengawasan ilegal logging 25% ii) perencanaan dan pelaksanaan revegetasi di hulu sungai anak sungai 20% i) Pemantauan kualitas air pada lokasi potensi tercemar dan lokasi pengambilan air baku ii) Pengelolaan limbah, 50%
i) Pengawasan ilegal logging 50% ii) perencanaan dan pelaksanaan revegetasi di hulu sungai anak sungai 50% i) Pemantauan kualitas air pada lokasi potensi tercemar dan lokasi pengambilan air baku ii) Pengelolaan limbah, 80%
i) Pengawasan ilegal logging 100% ii) perencanaan dan pelaksana-an revegetasi di hulu sungai anak sungai 70% i) Pemantauan kualitas air pada lokasi potensi tercemar dan lokasi pengambilan air baku ii) Pengelolaan limbah, 100%
i) Penguatan hukum terhadap ilegal logging ii) melakukan konservasi vegetatif pada kawasan hulu sungai
Pelaihari Martapura : 30.000 Ha Perluasan :125.000 Ha Hutan Gmbut Liang anggang : 6000 Ha Pelai Hari tanah laut : 35,000 Ha
i) Pemeliharaan & Penambahan alat pemantau kualitas air ii) Pembangunan IPAL terpadu di kawasan Industri di hilir Barito
STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDA WS BARITO - KAPUAS ASPEK PENDAYAGUNAAN SDA
No 2 SUB ASPEK Penatagunaan sumber daya air SASARAN STRATEGI
Pendek (2010-2014) Menegah (2010-2019) Panjang (2010-2029)
KEBIJAKAN OPERASIONAL i) Pembuatan Perda ii) Penataan kawasan sempadan iii) Relokasi
Mengurangi kepadatan i) sosialisasi permukiman di aturan hukum sepanjang sungai sempadan sungai dan tata ruang wilayah ii) penerapan sanksi iii) pengembangan kawasan permukiman Pemenuhan air bersih i) Review dan kepada masyarakat optimalisasi jar distribusi 50% ii) Penambahan kapasitas IPA 20% iii) Penambah-an pelanggan 20%
i) sosialisasi aturan hukum sempadan sungai dan tata ruang wilayah ii) penerapan sanksi iii) pengembangan kawasan permukiman i) Review dan optimalisasi jar distribusi 50% ii) Penambahan kapasitas IPA 30% iii) Penambah-an pelanggan 30%
i) sosialisasi aturan hukum sempadan sungai dan tata ruang wilayah ii) penerapan sanksi iii) pengembangan kawasan permukiman i) Review dan optimalisasi jar distribusi 50% ii) Penambahan kapasitas IPA 40% iii) Penambah-an pelanggan 40%
i) Mengoptimal kan jaringan distribusi Air Minum ii) Penambahan IPA bersih iii) Menambah kapasitas IPA & memperluas daerah layanan
STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDA WS BARITO KAPUAS ASPEK PENDAYAGUNAAN SDA
No SUB ASPEK SASARAN Pendek (2010-2014) i) Meningkatkan i) Rehabilitasi produksi pangan dan saluran dan menambah bangunan 30% penyediaan pangan ii) Pembangunii) Optimalisasi sektor an jar irrigis peternakan untuk baru 30% pemenuhan kebutuhan di wilayah Kalteng dan Kalbar Terpenuhi kebutuhan listrik masyarakat Perencanaan dan investasi pemba-ngunan PLTA Penetapan dan pemberlakuan zona pemanfaatan air STRATEGI Menegah (2010-2019) i) Rehabilitasi saluran dan bangunan 70% ii) Pembangunan jar irrigis baru 70% Panjang (2010-2029) i) Rehabilitasi saluran dan bangunan 100% ii) Pembangun-an jar irrigis baru 100%
(LANJUTAN)
KEBIJAKAN OPERASIONAL
Pembangunan dan Operasi PLTA Penetapan dan pemberlakuan zona pemanfaatan air
i) Melakukan pemeliharaan, rehabilitasi ii) Peningkatan effisiensi saluran dan pintu air di jasira iii) Pembangunan daerah irigasi baru Membangun waduk dengan manfaat PLTA
PENDAYAGUNAAN SDA
DI Desa Rarawa DI Tandrahean DI Trinsing
DI Majangkau DI Montalat
DI Majondre DI Takwam DI Natampin DI Tampa DI Karau DI Talohen DI Baruh Rintis
i) Mengoptimal kan jaringan distribusi air minum ii) Penambahan IPA bersih iii) Menambah kapasitas IPA & memperluas daerah layanan
i) Melakukan pemeliharaan, rehabilitasi ii) Peningkatan effisiensi saluran dan pintu air di jasira iii) Pembangunan daerah irigasi baru
STRATEGI & KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDA WS BARITO - KAPUAS ASPEK PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR SDA
No 3 SUB ASPEK Pencegahan SASARAN Mengurangi sedimen yang masuk ke sungai STRATEGI
Pendek (2010-2014) Menegah (2010-2019) Panjang (2010-2029)
KEBIJAKAN OPERASIONAL i) Konservasi di bagian hulu ii) Pembangunan bangunan Pengendali sedimen i) Bangunan tanggul dan perkuatan tebing, ii) Membangun waduk pengendali banjir iii) Peraturan elevasi minimal bangunan i) Pembuatan Perda ii) Pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak
Penanggulangan
Pemulihan
S. Pamelu
S. Bu
nuh S. Tapa
S. J u la i
S. Djulai
S.
S. Muru
ng
alu
S. L
an da
S.
Be la
S. Bus ang
un
tun
rak
sei S. U
S. Mar
uwei
S. Bumban
S.
Tu hu p
40
S. an nd To
S. L
S. Mangkutup
Muara Muara MuaraLaung Laung Laung Laung Muara Muara Muara Laung Laung
S. L
Tumbang Tumbang TumbangKunyi Kunyi Kunyi Kunyi Tumbang Tumbang Tumbang Kunyi Kunyi
ah ai
S. g un La
S. L i am
Tumbang Tumbang TumbangLahung Lahung Lahung Lahung Tumbang Tumbang Tumbang Lahung Lahung
PURUK PURUK PURUK CAHU CAHU CAHU CAHU PURUK PURUK PURUK CAHU
a ri S. P
S.
ui mb nu Da
S. L p uy am at
Ku an tan
S. H ia n g
s S.
m S.
Tu tu i
is si
S. M
S. Tuy au
Kec. Kec. Kec.Dusun Dusun Dusun DusunTengah Tengah Tengah Tengah Kec. Kec. Kec. Dusun Dusun Tengah Tengah
n a na gK lo n ab a S. T Muara Muara Muara Uya Uya Muara Muara MuaraUya Uya Uya Uya
yu S. A
alo ng
S . Tab
S.
Kiw a
Mu ru
S.
Pe ta
n ah u g
S. Berio i
Muara Muara MuaraLahei Lahei Lahei Lahei Muara Muara Muara Lahei Lahei
S. L
emu
S. Ala r
S . Beb
em
Ketapang Ketapang Ketapang Tumpung Tumpung TumpungLaung Laung Laung Laung Ketapang Tumpung Tumpung Tumpung Laung Laung
S. Temparak
Kec. Kec. Kec.Bintang Bintang Bintang Bintang Awai Awai Awai Awai Kec. Kec. Kec. Bintang Bintang Awai
Pendang Pendang Pendang Pendang Pendang Pendang
S. K
i) Bangunan tangul dan perkuatan tebing, ii) Membangun waduk pengendali banjir iii) Peraturan elevasi minimal bangunan i) Pembuatan Perda ii) Pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak
NO
S. Samu
S. in ng n ta Ma
S. Teweh Besar
ap um
Tabak Tabak TabakKanilan Kanilan Kanilan h Tabak Kanilan Tabak Tabak Kanilan S . Ayu
a ng a su S. P
S .S n egia
S. K
ap u a
S. Pu rin
s
r Ba S.
ito
TAMIANG TAMIANG LAYANG LAYANG LAYANG S . TAMIANG LAYANG TAMIANG TAMIANG LAYANG Kec. Kec. Kec.Dusun Dusun Dusun DusunHilir Hilir Hilir Hilir Kec. Kec. Kec. Dusun Dusun Hilir Hilir Murungpudak Murungpudak Murungpudak Murungpudak Murungpudak
Pasar Pasar PasarPanas Panas Panas Panas Pasar Pasar Pasar Panas Taniran Taniran Taniran Taniran Taniran Taniran
lo ba Ta
ng
S.Tabalong Tabalong Tabalong S. S. Tabalong S. Tabalong Harui Harui Harui Harui Harui Harui ing Ja S.
S.
S.
PALANGKARAYA
ta en
Ha lon g
Na pu
S.
aik ng
Tanta Tanta Tanta Tanta Tanta Muara Muara Muara Harus Harus Muara Muara MuaraHarus Harus Harus Harus
S.
KOTA /LOKASI Banjarmasin Martapura Amuntai Rantau Kandangan Barabai Baruh Batung Balangan Tabalong Kuala Kapuas Palangkaraya Buntok Muara Teweh Ampah
SUNGAI Main Stream S. Barito & S. Martapura S. Martapura S. Negara S. Tapin S. Amandit S. Barabai S. Batang Alai S. Balangan S. Tabalong S. Kapuas Murung dan S. Kapuas S. Kahayan Main stream Barito, S. Buntok Main stream Barito, S. Lahei, S. Benangin S. Karau
Kec. Kec. Kec.Jenamas Jenamas Jenamas Jenamas Kec. Kec. Kec. Jenamas Jenamas
S
p ka ti eng
S.
ega ra
1 2 3 4 5 6 7
b al . Ta
S. N
S. S. S.Batang Batang Batang Batang Alai Alai Alai Alai S. S. S. Batang Batang Alai
S. M
D. Bangkau
Ke lam pa r
un in g
KANDANGAN KANDANGAN KANDANGAN KANDANGAN KANDANGAN S. S.Kandangan Kandangan Kandangan it S. Kandangan S. S. Kandangan
Palingkau Palingkau Palingkau Palingkau Palingkau Palingkau Seitatas Seitatas Seitatas Seitatas Seitatas
eta k
a nd . Am
au P
S.
Pu l
S. M
8 9
an gk o ok
S. Terusan
n ba am A.T
S. M
j An ir t pa ra Se
S. Alalak
a Kiw II
Sungai Sungai SungaiPinang Pinang Pinang Pinang Sungai Sungai Sungai Pinang Pinang
10 11 12 13 14
urung
Sungai Sungai SungaiTabuk Tabuk Tabuk Kertak Kertak KertakHanyar Hanyar Hanyar Hanyar Kertak Kertak Kertak Hanyar Gambul Gambul Gambul
ua s M
S. K ap
BANJARMASIN
MARTAPURA MARTAPURA MARTAPURA MARTAPURA MARTAPURA BANJARBARU BANJARBARU BANJARBARU BANJARBARU BANJARBARU
S. m Ria n na Ka
ia m S. R
S. k pa Lu
D. Riamkanan
S. Maluka
n la a Ka
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Air sebagai sumber kehidupan, ketersediaannya dibatasi ruang dan waktu dan kualitasnya sangat rentan sehingga perlu di jaga kelestariannya. Pengelolaan SDA yg optimal, efektif dan berkelanjutan perlu didukung program sosialisasi yang konsisten dan menerus. Berdasarkan evaluasi skenario yang disusun dengan mempertimbangankan kondisi ekonomi & politik dengan skala waktu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, maka dapat disimpulkan bahwa WS Barito-Kapuas memiliki cara pengelolaan WS yang spesifik sesuai karakterisktik daerah tersebut sehingga diperlukan suatu kebijakan dan strategi pengelolaan sumber daya air yg mengacu pada kondisi daerah ini.