Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
41
HOMOMORFISMA NATURAL

A. Pendahuluan
Pembahasan dalam pertemuan ini sangat tergantung dengan
pemahaman materi-materi sebelumnya, terutama tentang ring factor dan
homomorfisma. Selain itu, harus dingat kembali homomorfisma natural
pada group.
Pembahasan dalam modul ini dimulai dari mengingatkan kembali
bahwa setiap homomorfisma pasti dapat ditentukan kernelnya, dan kernel
pastilah ideal, sehingga selalu dapat dibentuk ring faktor. Selanjutnya
akan dibentuk pengaitan baru dari domain homomorfisma ke ring factor
yang dibentuknya, sehingga terbentuklah homomorfisma baru yang
disebut homomorfisma natural Diharapkan para mahasiswa mampu :
- Menentukan homomorfisma natural
- Menjelaskan homomorfisma natural
- Membuktikan bahwa homomorfisma natural merupakan epimorfisma
B. Homomorfisma Natural
Teorema 1:
Misalkan R suatu Ring dan I ideal dari R. jika didefinisikan suatu
pengaitan v : R R/I oleh v(x) = x + I untuk setiap x dalam R, maka v
merupakan epimorfisma. Biasanya v disebut homomorfisma natural.
Bukti :
Akan ditunjukkan v merupakan fungsi, surjektif dan homomorfisma,
sebagai berikut :

Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
42
i) v fungsi
Ambil sebarang a, b e R dengan a = b maka a + I = b + I atau v(a) =
v(b), jadi v adalah fungsi
ii) v surjektif
Ambil sebarang y e R/I maka y = x + I = v(x) untuk suatu x e R. jadi v
surjektif
iii) v homomorfisma
Ambil sebarang a, b e G
v(a+b) = (a+b) + I
= (a+ I) + (b + I)
= v(a) + v(b)

v(a.b) = (a.b) + I
= (a+ I) . (b + I)
= v(a) . v(b)


Teorema 2 :
Jika f adalah homomorfisma dari R ke R maka ker(f) = {x e R | f(x) = e
0
,
e
o
elemen netral dalam R} adalah ideal dari R, sehingga dapat dibuat
homomorfisma natural dari R ke R/ker(f)


Tugas Kelompok :
Mahasiswa membuat contoh homomorfisma dengan berbagai
karakteristik :
Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
43
1. homomorfisma yang tidak 1-1 dan tidak pada
2. homorofisma yang 1-1 tetapi tidak pada
3. homomorfisma tidak 1-1 dan pada
4. homomorfisma 1-1 dan pada
selanjutnya dari contoh yang dibuat, dicari kernelnya dan dibentuk
homomorfisma natural.


TEOREMA FUNDAMENTAL
HOMOMORFISMA RING
C. Pendahuluan
Pembahasan dalam pertemuan ini sangat tergantung dengan
pemahaman materi-materi sebelumnya, terutama tentang Ring factor,
homomorfisma baik epimorfisma maupun monomorfisma dan juga
homomorfisma natural yang dibentuknya. Kalian juga harus mengingat
kembali teorema Fundamental Homomorfisma Grup, karena memiliki
kemiripan dalam pembentukan maupun pembuktiannya.
Pembahasan dalam modul ini dimulai dari mengingatkan kembali
bahwa setiap homomorfisma pasti dapat ditentukan kernelnya, dan kernel
pastilah ideal, sehingga selalu dapat dibentuk Ring faktor. Selanjutnya
akan dibentuk pengaitan baru dari Ring factor yang dibentuknya ke
kodomain homomorfismanya, sehingga terbentuklah homomorfisma baru
yang memenuhi diagram komutatif, yaitu homomorfisma awal akan sama
dengan komposisi fungsi dari homomorfisma baru yang dibentuknya
dengan homomorfisma natural. Diharapkan para mahasiswa setelah
mempelajari pada pertemuan ini, mampu :
Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
44
- Menentukan homomorfisma baru yang memenuhi diagram komutatif
- Menjelaskan teorema fundamental homomorfisma Ring
- Membuktikan teorema fundamental homomorfisma Ring dengan
berbagai kasus (hom0morfisma awal : tidak 1-1 dan tidak pada; 1-1 dan
tidak pada; tidak 1-1 tetapi pada; maupun 1-1 dan pada)
Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
45
D. Teorema Fundamental Homomorfisma Ring
Teorema 3 :
Diketahui | : R R adalah homomorfisma dengan kernel(| )= K, maka
|(R)= im(| ) adalah suatu ring (karena im(|) subring di R)
dan dibentuk fungsi :
K
R
im(|) diberikan oleh :
(x +K) = |(x), untuk setiap (x+K) R/K , maka isomorfisma.
diagram alur berfikir :
| (diket) homo
R |(R)=im(|) ( pada R, diambil im(|) saja )

v(diket)
homonatural (dibuktikan)

K
R


Catatan :
1. merupakan isomorfisma dari
K
R
ke |(R)=im(|) BUKAN ke R
karena belum tentu |(R) = R.
2. (x+K) = |(x) adalah monomorfisma dari
K
R
ke R
3. jika | adalah epimorfisma yang berarti |(R)=im(|) = R maka
(x+K) = |(x) adalah isomorfisma dari
K
R
ke R
4. | =

v dikatakan bahwa diagram di atas adalah komutatif


Bukti :
Akan ditunjukkan merupakan fungsi, 1-1, surjektif dan homomorfisma
dari
K
R
ke |(R) sebagai berikut :
iv) fungsi
Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
46
Ambil sebarang a+K, b+K e
K
R
dengan a+K = b+K
a+K = b+K maka a

b e K (karena K = kernel | subring sehingga
merupakan subgroup dari (R,+))
sehingga |( a b) = 0 0 elemen netral dalam R
|( a) |(b) = 0 | homomorfisma
|( a) = |(b) ditambahkan |(b)
(a+K) = (b+K) definisi ,
jadi adalah fungsi
v) satu-satu (1-1) atau injektif
Ambil sebarang a+K, b+K e
K
R
dengan (a+K) = (b+K), akan
ditunjukkan a+K = b+K, sebagai berikut :
(a+K) = (b+K)
|( a) = |(b) definisi
|( a) |(b) = 0 dikalikan |( a)
-1

|( a b) = 0 | homomorfisma
a b e K definisi kernel |
a+K = b+K sifat subgrup (karena K subgroup)
Catatan :
Dalam pembuktian injektif bukan karena | juga injektif sebab |
belum tentu injektif)
vi) surjektif
Ambil sebarang y e |(R) maka y = |(x) = (x+K) untuk suatu x e R,
sehingga x+K e
K
R
.
jadi y e |(R), -x+K e
K
R
sehingga y = (xK),
Pengantar Struktur Aljabar 2

Pertemuan 11
47
dengan kata lain surjektif
vii) homomorfisma
Ambil sebarang a+K, b+K e
K
R

[(a+K)+(b+K)] = [(a+b)+K] (a+K)+(b+K) = (a+b)+K
= | (a+b) definisi
= |(a)+ |(b) | homomorfisma
= (a+K)+ (bK) definisi

Teorema 4 :
jika | : R R adalah Epimorfisma dengan kernel(|)= K maka pengaitan
:
K
R
R diberikan oleh :
|
R R

v (x+K) = |(x) merupakan isomorfisma.


K
R

Selanjutnya dikatakan
K
R
isomorfik dengan R dinotasikan
K
R
~ R
Bukti : sebagai latihan mahasiswa
Tugas Kelompok :
Dengan teorema fundamental homomorfisma ring maka bentuklah
homomorfisma natural dan isomorfisma yang dibentuk dari
homomorfisma dengan ketentuan
1. homomorfisma yang tidak 1-1 dan tidak pada
2. homorofisma yang 1-1 tetapi tidak pada
3. homomorfisma tidak 1-1 dan pada
4. homomorfisma 1-1 dan pada

Anda mungkin juga menyukai