Anda di halaman 1dari 10

STANDAR OPERASIONAL PEKERJAAN PROSESING SEMEN

( Disadur dari Diklat Pelatihan Handling Semen Beku - BIB Lembang )

Disusun oleh : N I L N A, S.Pt

Peng ! s Mutu "i#it Te$n % & '

DINAS PETERNAKAN PROPINSI S(MATERA "ARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSES PEM"(ATAN SEMEN "EK(


Salah satu tujuan IB adalah agar lebih banyak jumlah betina yang dapat dikawinkan dari seekor penjantan selain itu juga untuk mengatasi masalah transportasi apabila pejantan tersebut akan dikawinkan pada betina yang berada di daerah lain. Proses pembuatan semen beku meliputi : pemeriksaan semen segar, pengenceran, printing straw, filling & sealing serta free ing. ). Pe*e$i%s n se*en seg $

Setelah semen ditampung secepatnya di bawa ke laboratorium untuk diperiksa kualitas maupun kuantitasnya. Setiap semen yang diperiksa harus dicatat pada buku pemeriksaan dan ditentukan apakah semen tersebut dapat memenuhi syarat atau tidak untuk diproses menjadi semen beku. Pemeriksaan yang dilakukan adalah secara makroskopis dan mikroskopis. Standar gerakan massa yang dapat diproses adalah !" ke atas #skala $%&"'. (onsentrasi +. sperma dihitung dengan menggunakan alat spektrofotometer. Pen,i & n " h n Pengen-e$ Bahan pengencer disiapkan sehari sebelum digunakan diantaranya pengencer sitrat, air kelapa, tris, dll. Setiap bahan pengencer harus mampu melindungi sperma pada saat pendinginan dan selama glyserolisasi serta mampu mempertahankan daya hidup sperma.

Syarat bahan pengencer : ). !. *urah, sederhana dan praktis dibuat +arus mengandung unsur%unsur yang hampir sama sifat fisik dan kimiawinya dengan semen dan tidak boleh mengandung at toksik atau at racun baik terhadap sperma maupun alat reproduksi betina. Sedangkan fungsinya adalah : ). !. &. -. .. / *enyediakan permato oa, *elindungi sperma terhadap cold shock, *enyediakan suatu penyanggah untuk mencegah perubahan p+, *empertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit yang sesuai, *encegah pertumbuhan kuman, *emperbanyak 0olume semen. at makanan sebagai sumber energi bagi

1i BIB 2uah Sakato sampai dengan saat ini masih menggunakan egg yolk tris #kuning telur'. 3ara membuat bahan pengencer : 4akukan desinfeksi pada tempat5meja dan jari%jari tangan dengan menggunakan alcohol 6$7. 8unakan peralatan yang telah disterilisasi. Persiapan pada bahan baku : a. 3ek bahan%bahan yang akan digunakan dan letakkan diatas meja. 9angan letakkan bahan%bahan yang tidak akan diapakai diatas meja. b. 2imbang bahan%bahan dengan tepat. c. 9angan lakukan penimbangan bahan%bahan sekaligus.

d. 4akukan pencampuran dengan cepat, pencampuran yang lambat dapat dapat menimbulkan reaksi kimia yang tidak diinginkan. Persiapan telur a. 2elur tidak dapat disterilisasi. b. 8unakan telur yang masih segar c. 3uci telur lalu lakukan desinfeksi dengan menggunakan alcohol 6$7 d. 2elur disimpan sebentar dalam lemari es dapat mepermudah pemisahan kuning telur dan putih telur. e. *asukkan Penyimpanan a. ;olume larutan yang besar memerlukan antibiotic yang lebih banyak. b. Pindahkan larutan ke dalam tabung ukur. c. Simpan larutan didalam lemari es tabung dengan alumunium foil. d. 4arutan yang sudah disimpan didalam lemari es selama sehari akan memebentuk endapan #sendimen'. e. Supernatan pengencer <. f. =ndapan yang dihasilkan dari larutan yang disimpan semala & hari akan menjadi lebih padat sehingga supernatant akan lebih mudah diambil. g. Supernatan yang sudah diambil #larutan pengencer <' dapat disimpan selama ! minggu di dalam lemari es. yang dihasilkan, digunakan sebagai larutan pada suhu -%. :3, tutup kuning telur ke dalam larutan yang sudah dipanaskan pada saat larutan bersuhu kurang dari -$:3.

Pembuatan pengencer B a. Pengencer B adalah pengencer < yang sudah ditambah dengan )&7 gliserin. b. Buat pengencer B sehari sebelum digunakan #agar gliserin benar%benar terlarut dalam larutan <'. c. Beri tanda masing%masing tabung berisi pengencer < dan B. P$ose'u$ Pengen-e$ Se*en Pen *# h n l $ut n &engen-e$ Perhitungan jumlah spermato oa motil setelah thawing a. b. c. +itung data menggunakan computer +itung persentase spermato oa motil setelah thawing minima>l -$7 9umlah spermato oa motil minimal )!.$$$.$$$ #) straw berisi &$.$$$.$$$'. Perhitungan 0olume total ;.total #ml' ? 0ol.semen #ml' @ konsentrasi spermato oa #jt5ml' (onsentrasi spermato oa pada ) ml #cc'

Perhitungan jumlah pengencer 9umlah pengenceran ? 0. total #ml' 0. total semen yang diperoleh #ml'

Perhitungan 0olume larutan pengencer <! yang ditambahkan ;. 4arutan pengencer ?;.total #ml'% A ;.semen#ml'";.lar <) #ml'' <! yang ditambahkan !

Perhtiungan 0olume larutan pengencer B yang ditambahkan ;.larutan pengencer B yang ditambahkan #ml' ? ;.total #ml' ! Perhitungan dosis atau jumlah straw yang digunakan 1osis ? ;.total #ml' $,!.

3ontoh Perhitungan: ). .olu*e tot l


Penampungan ke % ;olume Semen #ml' (onsentrasi Spermato oa ml' 2otal konsentrasi spermato oa

). !. 2otal ;olume total ?

/.$ -.$

).!$$.$$$.$$$ ).$$$.$$$.$$$ B&.&& ml

6.!$$.$$$.$$$ -.$$$.$$$.$$$ )).!$$.$$$.$$$

)$.$ )).!$$.$$$.$$$ ? &$.$$$.$$$ @)5$.!. B& ml )$ ml

+. Ju*l h &engen-e$ n 9umlah Pengencaran ?

? B.& kali

/. .olu*e l $ut n &engen-e$ A+ , ng 'it *# h% n 4art. Pengencer <! yang ditambahkan' ? B& ml % C#/ ml semen " / ml lar. <)' " #- ml " - ml lar <)'D ? !/.. ! 0. .olu*e &engen-e$ " , ng 'it *# h% n ? B& ml ? -/.. ml ! 1. " n, %n, 'osis , ng % n 'igun % n 1osis ? B& ml ? &6! dosis $.!. Penambahan Pengencer <! pada Semen a. Penambahan Pengencer <! Penambahan pengencer <! sesuai dengan perhitungan yang sudah dilakukan Persiapan alat dan bahan : a. b. c. Eang bias digunakan berulang%ulang : tabung ukur, gelas ukur, handuk. <lat yang sekali pakai : labu elemeyer, glass filterF Bahan : larutan pengencer <

Saat penambahan pengencer <! suhu larutan semen <) harus -%. :3 #suhu larutan yang tinggi dapat menebabkan temperature shock pada spermato oa'

b. Penyaringan semen .$ menit kemudian dilakukan pencampuran dengan Part < =@tra yang telah disiapkan dalam cool top, Setelah itu pencampuran dengan Part B dilakukan - kali #proses gliserolisasi' dengan inter0al ). menit, (urang lebih ! G jam setelah pencampuran dengan Part B terakhir #. jam setelah pencampuran dengan Part < primer', baru dilakukan rposes pengisian semen ke dalam straw yang telah disiapkan sebelumnya. /. P$inting St$ ! Printing straw dilaksanakan bersamaan dengan waktu

pengenceran setelah diketahui berapa jumlah straw yang akan dicetak. Straw yang akan diprinting atau dicetak diberi keterangan tentang jenis penjantan, nama penjantan, kode penjantan, batch number dan produsen semen beku tersebut #BIB 2uah Sakato'. 9umlahnya tergantung dari banyaknya spermato oa dalam ejakulasi. Pengecekan bangsa pejantan dengan warna straw : +olstein 4imosin Simental Brahman Hngole <ngus Brangus : : : : : : : <bu%abu Pink Putih tansparan Biru tua Biru muda Hrange hijau tua

Bali *adura

: :

merah hijau muda

*elaksanakan printing straw : ). *emasukan tinta ke dalam bak tinta pada mesin printing dan mengatur tebal tipisnya warna tinta yang disesuaikan dengan warna straw sehingga kontras #hitam atau putih', !. *emasang kabel fiting ke stop kontak, &. *enempelkan bull stamp #jenis, nama, kode pejantan, batch number dan BIB 2auh Sakato' pada roll besar dan mengatur jarak, -. *emasukkan straw yang akan diprinting pada tempat straw, .. *enjalankan mesin, mencoba dua atau tiga kali5straw untuk diprinting kemudian setelah straw tercetak bagus, mesin dimatikan dengan menekan saklar ke off, /. *engatur counter straw sesuai dengan jumlah straw yang dibutuhkan, 6. *enjalankan mesin dengan menghidupkan saklar ke on, mesin akan mati sendiri jika jumlah straw telah memenuhi sesuai dengan angka dalam counter, I. Straw yang telah diprintingdi masukkan ke dalam kotak plastic dan disimpan di dalam coll top supaya dingin dan disiapkan untuk proses pengisian5filling. 0. 2illing 3 Se ling Jilling & Sealing adalah proses pengisian semen yang telah diencerkan ke dalam straw dengan menggunakan alat yang bekerja secara otomatis #mesin filling & sealing'. *esin tersebut secara otomatis memasukkan semen cair sebanyak $,!. cc ke dalam straw

dan menutup ujung straw dengan sumbat lab. Proses ini dilakukan di dalam cool top.

*elaksanakan Jilling & sealing ). *emasang jarum penghisap, jarum pengisi dan corong tempat semen #taper dish for semen' pada tempatnya, !. *emasang straw yang telah diprinting sesuai dengan kode pejantan yang akan diproses, &. *enjalankan mesin dan mengatur straw yang akan diisi, -. *engatur jarum supaya masuk ke dalam straw, .. *emasukkan semen ke dalam corong semen yang tersedia, /. *erubah handle posisi engage sehingga jarum penghisap dan pengisi tepat pada posisi & buah straw #jangan merubah handle sewaktu mesin masih berjalan', 6. 9alankan 0acuum penghisap dengan menekan saklar dari off ke on, sehingga terdengar mesin berbunyi KtitL, I. *esin filling & sealing dijalankan, B. *engawasi straw yang sedang diisi, bila jepitnya kurang baik atau terisi, matikan mesin dengan menekan saklar dari on ke off, )$. Setiap mesin berhenti harus selalu pada posisi sedang menutup5menjepit straw. 1. 2$ee4ing 5 Pe*#e%u n Se*en Setelah dilaksanakan filling sealing, straw yang berisi semen cair disusun di atas rak dan dihitung jumlahnya, kemudian dibekukan. Proses pembekuan dilakukan di atas permukaan M! 3air di dalam storage container dengan suhu %))$ sampai dengan %)!$ $3 selama B menit. Suhu tersebut diperoleh bila straw yang disusun di atas rak

ditempatkan kurang lebih - cm di atas permukaan M! cair. 9umlah maksimum straw yang dapat dibekukan dalam satu kali pembekuan #B menit' adalah ..$ straw. Setelah dibekukan semen beku disimpan di dalam storage container yang berisi M! cair. 9umlah yang didapat dan tempat penyimpanan dicatat di dalam buku pejantan.

Anda mungkin juga menyukai