BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2014
Oleh:
Oleh: Winda Nur Octasya, S. Ked Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 10 Februari 17 Maret 2014.
Palembang,
Februari 2014
Pembimbing
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI Nama Usia Jenis Kelamin Status Agama Pekerjaan Suku Alamat No Reg MRS : Tn.I : 21 tahun : Laki - laki : Belum Menikah : Islam : Buruh : Palembang : Banyuasin : 0000725969 : 04 Februari 2014
II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, tanggal 12 Februari 2014) Keluhan Utama: Benjolan merah di wajah, kedua lengan dan tungkai sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit Keluhan Tambahan: Demam dan nyeri pada sendi
Riwayat Perjalanan Penyakit : Kisaran 11 bulan SMRS pasien dirujuk ke Rumah Sakit
Dr.Mohammad Hoesin (RSMH) dari puskesmas Sumbawa dan dilakukan pengecekan BTA didapatkan hasil BTA 95% dan dinyatakan kusta. Tapi pasien tidak datang untuk kontrol kembali. Kisaran 9 bulan SMRS pasien kontrol kebali ke poli IKKK RSMH lalu diberi obat Multi Drug Terapy (MDT) bulan 1. Pasien rutin kontrol tiap minggu. Pasien mengeluh sejak mendapat MDT sering mengalami demam dan timbul benjolan di kedua tangan dan tungkai.
Kisaran 10 hari SMRS pasien mengeluh timbul beberapa benjolan sebesar biji jagung diwajah disertai nyeri. Benjolan tersebut menjadi borok serta meninggalkan bekas putih dan kehitaman sebagian terdapat sisik kasar, pasien tetap melanjutkan terapi Kusta (MDT bulan ke-8) yang di dapatkan dari poli IKKK RSMH. Kisaran 7 hari SMRS benjolan merah semakin bertambah banyak timbul dikedua tugkai dan lengan yang terasa nyeri. Benjolan di lengan kiri pecah dan menjadi borok dan ditutupi koreng dan pasien mengeluh nyeri diseluruh tubuh. Kisaran 2 hari SMRS pasien mengeluh timbul beberapa benjolan merah di wajah, kedua lengan dan tungkai. Pasien juga mengeluh demam dan nyeri sendi lalu pasien berobat ke poli IKKK RSMH, lalu di minta untuk di rawat.
Riwayat Penyakit Dahulu : - Timbul bercak merah meninggi, mati rasa di wajah pada bulan Maret 2012, pasien berobat ke Puskesmas Sumbawa dan dinyatakan kusta, lalu mendapatkan MDT namun minum obat tidak teratur. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : - Ibu kandung pasien menderita kusta dan dinyatakan sembuh 15 tahun yang lalu. - Kakak kandung pasien menderita kusta dan sedang dalam pengobatan bulan ke-9 .
Riwayat sosial ekonomi: Pasien anak ke 4 dari 7 bersaudara Pasien bekerja sebagai buruh petani kelapa sawit. Ayah dan ibu penderita tidak bekerja Kesan status sosial ekonomi menengah ke bawah.
III. PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan Tinggi Badan Berat Badan IMT Status Gizi : Kompos mentis : 110/70 mmHg : 84 x/menit : 39 C : 20 x/menit : 158 cm : 49 kg : 19,67 : Normoweight
Keadaan Spesifik - Kepala Mata : konjungtiva palpebra pucat tidak ada, sklera ikterik tidak ada, lagoftalmus tidak ada, madarosis tidak ada. Hidung Telinga Mulut Tenggorokan - Leher - Thoraks - Jantung : deviasi septum tidak ada, secret tidak ada, saddle nose tidak ada. : Orificium Auditori Externa lapang, secret tidak ada : stomatitis tidak ada : tonsil T1-T1, uvula di tengah, faring hiperemis. : JVP (5-2 cmH2O) : Statis dan dinamis simetris : Bunyi jantung I dan II reguler, Hr: 84 x/menit murmur tidak ada, gallop tidak ada. - Paru-paru : Vesikuler pada kedua lapang paru, ronkhi pada kedua lapang paru tidak ada, wheezing pada kedua
lapang paru tidak ada. - Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tak teraba,timfani Bising usus dalam batas normal, nyeri tekan tidak ada - Genitalia - Ekstremitas atas - Ekstremitas bawah : Tidak diperiksa : lihat status dermatologikus. : lihat status dermatologikus. : Pada inspeksi dan palpasi tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada nyeri pada penekanan.
Status Dermatologikus Regio facialis : Patch hiperpigmentai, difus, macula hiperpigmentasi, multiple, milerlentikule, bulat, distret. Regio extremitas superior et inferior dextra et sinistra : Patch hipopigmentasi - hiperpigmentasi, multiple, lentikuler, planar, distret permukaan ditutupi squama sedang selapis. Regio anterbrachii sinistra 1/3 medial: Ulkus soliter ukuran 2 x 2 cm tertutup eschar kehitaman, indurasi tidak ada, nyeri tekan (+).
Palpasi Nervus Arikularis Magnus Dextra Sinistra : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-) : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-)
Nervus Ulnaris Dextra Sinistra : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-) : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-)
Nervus Paroneus Communis Dextra Sinistra : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-) : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-)
Nervus Tibialis Posterior Dextra Sinistra : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-) : Pembesaran (-) Nyeri tekan (-)
Pemeriksan Saraf 1. Sensibilitas Rasa Nyeri Rasa Suhu Rasa Raba : Tangan dan kaki tidak ada kelainan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Darah Rutin dan Kimia Darah Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit (WBC) Hematokrit Trombosit 8,0 g/dl 42.300/ mm3 26 % 298.000/ mm3 Hasil Nilai Normal 13,2-17,3 g/dl 4.500-11.000/mm3 38-44% 150.000-450.000/ mm3
Hitung jenis leukosit - Basofil - Eosinofil - Netrofil batang - Netrofil segmen - Limfosit - Monosit Faal Hemostasis Waktu Protrombin Kontrol Pasien INR APTT Kontrol Pasien Kimia Klinik Bilirubin Total Bilirubin Direct Bilirubin Indirect SGOT SGPT Protein Total Albumin Globulin Glukosa Sewaktu Kolesterol Total Kolesterol HDL Kolesterol LDL 0,72 mg/dL 0,50 mg/dL 0,22 mg/dL 21 U/L 31 U/L 6,3 g/dL 2,0 g/dL 4,3 g/dL 68 mg/dL 77 mg/dL 27 mg/dL 38 mg/dL 0,1 1,0 mg/dL 0 0,2 mg/dL < 0,8 mg/dL 0 -38 U/L 0 41 U/L 6,4-8,3 g/dL 3,2-4,5 g/dL < 2,6-3,6 g/dL <200 mg/dL < 200 mg/dL >55 mg/dL >100 mg/dL 25,5 detik 30,8 detik 31-47 detik 12,20 detik 13,0 detik 1,14 9,8-12,6 detik 0 1 0 91 6 2 0-1 1-6 2-6 50-70 25-40 2-8
45 mg/dL 15 mg/dL 0,74 mg/dL 7,5 mg/dL 137 mEq/L 3,3 mEq/L
< 150 mg/dL 16,6 48,5 mg/dL 0.7 1,2 mg/dL 8,8 - 10,2 mg/dL 135 155 mEq/L 3,3 5,5 mEq/L
10
- Bakteri - Mukus - Jamur Tinja Warna Konsistensi Mikroskopik - Amoeba - Leukosit - Eritrosit - Bakteri - Jamur - Telur Cacing - Sisa Makanan - Protein - Lemak - Karbohidrat - Darah samar
Coklat Lunak
Coklat Lunak
Negatif 0-2 0-1 Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
V. RESUME Tn.I 21 tahun, Kisaran 11 bulan SMRS pasien dirujuk ke Rumah Sakit Dr.Mohammad Hoesin (RSMH) dari puskesmas Sumbawa dan dilakukan pengecekan BTA didapatkan hasil BTA 95% dan dinyatakan Morbus Hansen. Tapi pasien tidak datang untuk kontrol kembali. Kisaran 9 bulan SMRS pasien kontrol kembali ke poli IKKK RSMH lalu diberi obat Multi Drug Terapy (MDT) bulan 1. Pasien rutin kontrol tiap minggu. Pasien mengeluh sejak mendapat MDT sering mengalami demam dan timbul nodul di kedua tangan dan tungkai. Kisaran 10 hari SMRS pasien mengeluh timbul beberapa nodul sebesar biji jagung diwajah disertai nyeri. Kemudian nodul tersebut menjadi ulkus
11
serta meninggalkan bekas putih dan kehitaman sebagian terdapat sisik kasar, pasien tetap melanjutkan terapi Morbus Hansen (MDT bulan ke-8) yang di dapatkan dari poli IKKK RSMH. Kisaran 7 hari SMRS nodul semakin bertambah banyak timbul di kedua lengan dan tungkai terasa nyeri. Nodul di lengan kiri pecah dan menjadi ulkus dan ditutupi eschar dan pasien mengeluh nyeri diseluruh tubuh. Kisaran 2 hari SMRS pasien mengeluh timbul beberapa nodul di wajah kedua lengan dan tungkai. Pasien juga mengeluh demam dan nyeri sendi lalu pasien berobat ke poli IKKK RSMH, lalu di minta untuk di rawat. Pasien memiliki riwayat timbul papul, anesthesia di regio facialis pada bulan Maret 2012, pasien berobat ke Puskesmas Sumbawa dan dinyatakan Morbus Hansen, lalu mendapatkan MDT namun minum obat tidak teratur. Dari pemeriksaan dematologikus didapatkan pada : Regio facialis : Patch hiperpigmentai, difus, macula hiperpigmentasi, multiple, milerlentikule, bulat, distret. Regio extremitas superior et inferior dextra et sinistra : Patch hipopigmentasi - hiperpigmentasi, multiple, lentikuler, planar, distret permukaan ditutupi squama sedang selapis. Regio anterbrachii sinistra 1/3 medial: Ulkus soliter ukuran 2 x 2 cm tertutup eschar kehitaman, indurasi tidak ada, nyeri tekan (+). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 42.300/ mm3, netrofil batang 0, netrofil segmen 91, limfosit 6, bilirubin direct 0,50 mg/dL, albumin 2,0 mg/dL, globilin 4,3 mg/dL, kolesterol HDL 27 mg/dL. Dari pemeriksaan urin didapatkan epitel postif +, dan dari pemeriksaan tinja didapatkan leukosit 0 2 /lpd. VII. DIAGNOSIS BANDING Morbus Hansen tipe BL + Reaksi ENL Morbus Hansen tipe LL + Reaksi ENL
12
VIII. DIAGNOSIS KERJA Morbus Hansen tipe BL + Reaksi ENL IX. PEMERIKSAAN ANJURAN Biopsi Histopatologi
bekepanjangan o Teratur meminum obat dan kontrol setiap bulan o Menjaga hygiene seperti mengganti baju dan mandi setiap kali berkeringat o Menjaga kontak dengan orang lingkungan sekitar untuk mencegah penularan o Menjaga kebersihan lesi dari luka atau kotoran, dengan melakukan pengecekan setiap hari o Tanggap akan efek samping obat dan reaksi obat dan segera berobat ke dokter. Khusus o IVFD RL gtt XX/m o Cetriaxone 2 x 1gr (IV) o MDT-MB bulan ke - 8 o Paracetamol 3 x 500mg/hr o Prednisilon 40 60mg/hr o Ranitidine tab 2x 150mg/hr o Vitamin B comp 3 x 1tab/hr
13
X.
PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanactionam : bonam : bonam : dubia ad bonam
14