Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Berbicara Hukum dalam paradigm Hukum Islam teringat Syeh Ahmad Bin Abdul Latif dalam tasnif kitab ushul fiqihnya al hukmu huwa khithobullahi alladzi yataallaku bi afalil mukallifin artinya: Hukum adalah kithob Allah yang berhubungan dengan perbuatan seorang mukallaf. Mukalaf adalah seorang Muslim, akil,baliq. ketika seseorang sudah masuk mukallaf maka dia akan di kenai Hukum Allah yang berkenaan denganya. Dan esensi dari hukum islam adalah untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia,dalam mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat kelak.Agar segala ketentuan (hukum)yang terkadung dalam syariat islam tersebut bisa diamalkan oleh manusia, Maka manusia harus bisa memahami segala ketentuan yang di kehendaki oleh Allah SWT yang terdapat dalam syariat Islam. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture. Dalam Islam, istilah ini disebut dengan adab. Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntunannya turun langsung dari Allah melalui

wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab ini.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan hukum? 2. Bagaimana hukum dalam perspektif islam? 3. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan? 4. Bagaimana kebudayaan dalam perspektif islam?

C. Tujuan 1. Memahami pengertian hukum yang sebenarnya. 2. Memahami hukum dalam perspektif islam. 3. Memahami arti kebudayaan. 4. Memahami kebudayaan dalam perspektif islam.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hukum Hukum atau ilmu hukum merupakan suatu system aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau intitusi hukum. Beberapa pengertian hukum menurut para ahli, sebagai berikut: 1. Aristoteles, hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang adalah sesuatu yang berbeda dari bentuk dan isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-undang mengawasi hakim dalam melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang bersalah.
1

2. M.H. tirtaamidjata, S.H., hukum adalah semua aturan atau norma yang harus ditiruti dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti rugi jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebainya. 2 3. Van Kant, hukum adalah serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat3 4. S.M. Amir, S.H.: hukum adalah peraturan, kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma-norma dan sanksi-sanksi.4 Oleh karena itu, hukum sangat diperlukan dalam kehidupan kita karena hukum bertujuan untuk mengatur tungkah laku seseorang agar terciptanya kesejahteraan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernagara.
1 2 3 4

http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/pengertian-hukum-menurut-para-ahli.html Ibid.html http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menurut-Pakar Ibid.html

B. Hukum dalam Perspektif Islam Berbicara Hukum dalam Perspektif Islam teringat Syeh Ahmad Bin Latif dalam tasnif kitab ushul fiqihnya al hukmu huwa khithobullahi alladziyataallaku bi afalil mukallifin artinya Hukum adalah kithob Allah yang berhubungan dengan perbuatan seorang mukallaf. Mukalaf adalah seorang muslim akil, baliq. Ketika seseorang sudah masuk mukallaf maka dia akan di kenai Hukum Allah yang berkenaan dengannya. Dan esensi dari hukum islam adalah untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia dalam mencapai kehidupan yang baik di duinia dan di akhirat kelak. Agar sekala ketentuan (hukum) yang terkandung dalam syariat islam tersebut bias diamalkan oleh manusia, maka manusia harus bisa memahami segala ketentuan yang ddikehendaki oleh Allah SWT yang terdapat dalam syariaat islam. Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian agama islam. Sebagai system hukum ia mempunyai beberapa istilah kunci yang perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab kadangkala membingungkan, kalau tidak diketahui persis maknanya.5 Jika kita berbicara hukum secara segera terlintas dalam pikiran kita peraturanperaturan seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan atau norma itu berkenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh penguasa. Disamping itu ada konsepsi hukum lain diantaranya adalah konsepsi hukum islam Dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubunganhubungan lainnya, karena manusia yang hidup dalam masyarakat itu mempunyai berbagai hubungan seperti hubungan manusia denagn tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan benda
5

Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, hal :58

dalam masyarakat serta alam sekitarnya seperangkat tingkah laku yang didalam bahasa arabnya Hukmun Jamanya Ahkam.6

Islam mengajarkan agar dalam hidup bermasyarakat ditegakkan keadilan dan ikhsan. Keadilan yang harus ditegakkan mencakup keadilan terhadap diri pribadi, keadilan hukum, keadilan social dan keadilan dunia7.

Contoh penerapan Hukum dalam Perspektif Islam. Islam sebagai sistem nilai memegang peranan penting untuk memberikan pencerahan nila, penyadaran moral, perbaikan mental atau penyempurnaan akhlak dengan memanfaatkan potensi baik setiap individu, yaitu hati nurani. Lebih jauh islam tidak hanya berkomitmen dengan upaya pensalehan individu, akan tetapi jungan pensalehan social. Dalam pensalehan social ini islam mengembangkan semangat untuk mengubah kemungkaran, semangat saling mengingatkan, dan saling menasehati. Pada dasarnya islam mengembangkan semongat control social. Dalam bentuk lain, islam juga mengembangkan bentuk peraturan perundangan yang tegas, sistim yang mengembangkan bentuk peraturan perundangan yang tegas, sistem pengawasan administrative dan managerial yang ketat. Oleh sebab itu dalam memberikan dan menetapkan hukuman bagi pelaku korupsi seharusnya tidak pandang bulu, apakah ia adalah seorang pejabat ataukah lainnya. Tujuan hukuman tersebut adalah memberikan rasa jera guna menghentikan kejahatan yang telah ia lakukan, sehingga dapat diciptakan rasa dama, dan rukun dalam masyarakat.8 Korupsi merupakan perbuatan maksiat yang dilarang oleh syara meskipun nash tidak menjelaskan had atau kifarahnya. Akan tetapi pelaku korupsi dikenakan hukuman tazir atas kemaksiatan tersebut. Perbuatan maksiat mempunyai beberapa kemiripan, diantaranya ialah mengkhianati janji, menipu, sumpah palsu, dan lain sebagainya. Maka perbuatan tersebtu termsuk dalam jarimah tazir yang penting. Sebagaimana yang terdapat dalam hadis nabi yang diriwayatkan oelh ahmad dan tirmizy, yang artinya:
6

Ibid, hal:60 7 Suparman Usman, Hukum Islam, hal :66 8 Munawar Fuad Noeh, Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi, (Jakarta, Zikrul Hakim, 1997), h.154-155

Diriwayatkan oleh Jabir RA dari nabi SAW, Nabi bersabda : Tidak ada (hukuman) potong tangan bagi pengkhianat, perampok dan perampas/pencopet. (HR.Ahmad dan Tirmizy).

Sebagai aturan pokok islam membolehkan menjatuhkan hukuan tazir atas perbuatan maksiat apabila dikehendaki oleh kepentingan umum, artinya perbuatanperbuatan dan keadaan yang dapat dijatuhi hukuman tazir tidak mungkin ditentukan hukumannya sebelumnya, sebab hal tersebut tergantung pada sifat-sifat tertentu, dan apabila sifat tersebut tidak ada maka perbuatan tersebut tidak lagi dilarang dan tidak dikenakan hukuman. Sifat tersebut merugikan kepentingan dan ketertiban umum, dan apabila perbuatan tersebtu telah dibuktikan didepan pengadilan maka hakim tidak boleh membebaskannya, melainkan harus menjatuhkan hukuman tazir yang sesuai untuknya. Perjatuhan hukuman tazir untuk kepentingan dan ketertiban umum ini merujuk terhadap perbuatan rasulullah saw, dimana ia pernah menahan seorang laki-laki yang dituduh mencuri unta setelah
9

diketahui

buktinya

ia

tidak

mencurinya,

maka

nabi

membebaskannya . Syariat islam sendiri tidak menentukan macam-macam hukuman untuk tazir, akan tetapi hanya menyebutkan sekumpulan hukuman, dimulai dari hukuman yang seringanringannya, seperti nasehat, ancaman, sampai hukuman yang seberat-beratnya. Penerapan sepenuhnya diserahkan terhadap hakim (penguasa), dengan kewenagan yang dimilikinya, ia dapat menetapkan hukuman yang sesuai dengan kadar kejahatan dan keadaan pelakunya, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan umum islam dalam menjatuhkan hukuman yaitu: 1. Tujuan penjatuhan hukuman, yaitu menjaga dan memelihara kepentingan umum. 2. Efektifita hukuman dalam menghadapi korupsi tanpa harus merendahkan martabat pelakunya.

A.Hanafi, Azas-azas Hukum Pidana Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1993), h.69

3. Sepadan dengan kejahatannya sehingga terasa adil. 4. Tanpa ada pilih kasih, yaitu semua sama kedudukannya didepan hokum.10 Seorang hakim dapat mempertimbangkan dan menganalisa berat dan ringannya perbuatan yang dilakukan oleh pelaku korupsi. Kejahatan yang telah ditetapkan sanksi hukuman oleh nash, seorang hakim tidak punya pilihan lain kecuali menerapkannya. Meskipun sangsi hukuman bagi pelaku korupsi tidak dijelaskan dalam nash secara tegas, akan tetapi perampasan dan penghianatan dapat diqiyaskan sebagai penggelapan dan korupsi.

C. Kebudayaan Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal, budi atau adat istiadat. Secara tata bahasa pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola piker perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.11 Sedangkan kebudayaan adalah seluruh system gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yaqng dijadikan miliknya dengan belajar. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilainilai budaya yang berlaku12

10 11

Wahab Afif, Hukum Pidana Islam, Banten ( Yayasan Ulumul Quran, 1988), h. 214 Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia,semarang (Widya Karya, 2005). 12 Kusumohamidjojo, Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi Manusia ,Yogyakarta (Jalasutra, 2010).

Beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli, sebagaai berikut: 1. Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didpat dari sesorang sebagai anggota masyarakat13 2. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.14 3. Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi kedalam tiga system, pertama system budaya yang lazim disebut adat istiadat, kedua system social dimana merupakan suatu rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, system teknologi sebagai modal peralatan manusia untuk menyambung keterbatasab jasmaniahnya15.

D. Kebudayaan dalam Perspektif Islam

Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntutannya turun langsung dari Allah melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah SWT menjadikan Rasul-Nya SAW sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab. Berikut beberappa contoh kebudayaan yang menurut perspektif islam tidak boleh di lakukan. Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain:
16

1. Tingkepan, yaitu upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama,

2. babaran, yaitu upacara menjelang lahirnya bayi. 3. Sepasaran, yaitu upacara setelah bayi berusia lima hari. 4. pitonan, yaitu upacara setelah bayi berusia lima tahun.
13 14 15 16

http://aliefsyahru.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.htm http://dzuriyatunthoyibh.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html http://www.plengdut.com/2012/12/pengertian-kebudayaan.html Ibid. http

5. sunatan, yaitu acara khintan.

Masyarakat di Jawa Timur menganut perkawinan monogamy. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nakoake (menanyakan si gadis sudah memiliki calon suami). Setelah itu dilakukan penigsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului denagnacra tamu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan acara kirim donga (kirim doa) pada hari ke-1, ke-3 (telung dino), kwe-7 (pitung dino), ke-40 (patan puluh dino), ke-100 (satus dino), 1 tahun (pendak pindo) dan 3 tahun atau 100 hari setelah kematiaan (nyewu). Acara-acara seperti ini berbau budaya hindu yang masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat. Kesimpulannya, sebenarnya masih banyak lagi adat dan budaya yang menyebar di tengah-tengah masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai islam yang benar. Oleh arena itu, hendaiklah kaum muslimin secra cermat meneliti asal usulnya, apakah budaya itu mengandung unsure yang dilarang dalam agama atau tidak? Sebab kita harus menjadikan syariat islam sebagai barometernya, bukan sebaliknya. Karena sebaik -baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah SAW dan sebenar-benar pedoman adalah para salaf.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian agama islam. Sebagai system hukum ia mempunyai beberapa istilah kunci yang perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab kadangkala membingungkan, kalau tidak diketahui persis maknanya Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B. Saran Harapan saya semoga melalui makalah ini dapat memenuhi kebutuhan materi bacaan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga saya berharap pembaca berkenan memberikan kritik dan arannya demi kesempurnaan makalah dikemudian hari.

10

DAFTAR PUSTAKA

Daud Ali Mohammad.2009.Hukum Islam.Jakarta:Rajawali. Suparman Usman.2001.Hukum Islam.Jakarta:Gaya media pratama. http://www.scribd.com/doc/21201842/Pengertian-Hukum-Menururt-Paka http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/pengertian-hukum-menurut-para-ahli.htm Noeh Munawar Fuad,1997..Islam dan Gerakan Moral Anti Korupsi.Jakarta. A.Hanafi.1993.Azas-azas Hukum Pidana Islam.Jakarta:Bulan Bintang. Afif Wahab.1988. Hukum Pidana Islam.Banten:Yayasan Ulumul Quran. Suharso dan Ana Retnoningsih.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Semarang: Widya Karya. http://aliefsyahru.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html http://dzuriyatunthoyibh.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html http://www.plengdut.com/2012/12/pengertian-kebudayaan.html

11

12

Anda mungkin juga menyukai