Anda di halaman 1dari 10

KEWIRAUSAHAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS EVENT ORGANIZER LANSIA MSG (MANDIRI SADAR GIZI)

Disusun Oleh: Kelompok 5 (Lima) Kelas A-2 Fasilitator: Eka Misbahatul, M. Has

1. Rifky Octavia P. 2. Tifanny Gita Sesaria 3. Lintang Buanasari 4. Ria Fitriani 5. Suryo Hermawan 6. Erlia Widyaningrum 7. Nisrina Putri I. K. S. 8. Sevina Ramahwati 9. Itsnaini Indah Farisa 10. Susi Prayogi

131211132019 131211132021 131211132023 131211132026 131211132048 131211132050 131211132052 131211132054 131211133030 131011101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X. Judul Kewirausahaan ...................................................................................................1 Pendahuluan .................................................................................................................1 Data Perusahaan ...........................................................................................................3 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................................................3 Status Finansial ............................................................................................................3 Analisis SWOT dan Hasil Survey Pasar ......................................................................4 Tujuan ..........................................................................................................................5 Strategi .........................................................................................................................5 Segmen Pasar ...............................................................................................................6 Analisis Biaya Produksi dan Penjualan .......................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................8

KEWIRAUSAHAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

I. Judul Kewirausahaan Event Organizer Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi)

II. Pendahuluan Status gizi merupakan keseimbangan antara asuapan zat gizi dan kebutuhan akan zat gizi tersebut. Status gizi juga didefenisikan sebagai keadaan kesehatan seseorang sebagai refleksi konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh (Supariasa, Bakri dan Fajar, 2002). Pada lansia perlu diperhatikan status gizinya. Masalah gizi yang terjadi pada lansia dapat berupa gizi kurang atau gizi lebih. Darmojo (2009) menjelaskan bahwa lansia di Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan dalam keadaan kurang gizi adalah 3,4%, berat badan kurang 28,3%, berat badan lebih 6,7%, obesitas 3,4% dan berat badan ideal 42,4%. Sementara itu, menurut Depkes RI (2003) beberapa data menunjukkan bahwa lebih daripada 28% lanjut usia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) di Jakarta mempunyai IMT di bawah normal. Berdasarkan data tersebut masalah gizi yang sering terjadi pada lansia adalah kurang gizi dan berat badan kurang. Hal ini terlihat dari presentase masalah kurang gizi dan berat badan kurang lebih besar daripada masalah obesitas dan berat badan lebih pada lansia. Masalah kurang gizi pada lansia dapat dilihat dengan mudah melalui penampilan umum, yakni rendahnya berat badan lansia dibandingkan standar atau berat badan ideal seseorang. Darmojo (2009) menjelaskan bahwa factor risiko terjadinya kurang gizi pada lansia diakibatkan oleh beberapa factor, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan asupan makanan yang baik. Masalah gizi lain yang terjadi pada lansia yaitu berat badab lebih dan obesitas. Walaupun berdasarkan presentase di atas jumlah lansia yang mengalami masalah ini lebih sedikit. Menurut monica (1992) dalam Depkes RI (2003) kegemukan atau obesitas akan meningkatkan risiko menderita penyakit jantung coroner 1-3 kali, penyakit hipertensi 1,5 kali, diabetes mellitus 2,9 kali dan penyakit empedu 1-6 kali. Ini

menunjukkan bahwa berat badan lebih dan obesitas juga harus tetap menjadi perhatian karena dapat memicu timbulnya penyakit degenerative. Masalah gizi yang terjadi pada lansia harus ditindak lanjuti agar tidak semakin banyak lansia yang mempunyai masalah gizi, baik itu kekurangan gizi maupun kelebihan gizi. Anak khususnya dan keluarga umumnya mempunyai andil yang besar dalam mengurangi risiko kekurangan gizi pada lansia karena anak merupakan orang yang selalu berinteraksi dan mempunyai tanggungjawab untuk merawat orang tuanya yang sudah berusia lanjut. Pada sebagian besar masyarakat di Indonesia setiap anak mempunyai keinginan untuk memiliki keluarga kecil yang mandiri. Hal ini mengakibatkan seorang anak berupaya bekerja keras untuk menghasilkan uang sehingga mereka mengabaikan tanggungjawabnya dalam merawat orang tuanya di rumah. Kurangnya rasa tanggung jawab anak dalam merawat orang tuanya ini didasari oleh kesibukan masing-masing dari setiap anggota keluarga. Melihat keadaan tersebut sulit rasanya seorang anak dalam sebuah keluarga dapat dengan baik merawat orang tua lanjut usia mereka di rumah. Kesibukan setiap anggota keluarga tersebut membuat banyak aspek kebutuhan orang tua lansia mereka tidak terpenuhi dengan baik, salah satunya masalah kebutuhan makan. Kebutuhan makan yang tidak diperhatikan akan berdampak pada masalah pemenuhan kebutuhan gizi pada lansia. Pengetahuan juga merupakan salah satu factor yang penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada lansia. Kurangnya pengetahuan anak dan lansia tentang pemenuhan kebutuhan gizi membuat mereka mengebaikan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi yang benar bagi lansia. Berdasarkan uraian di atas, ada satu ketertarikan untuk membuat suatu bisnis yang dapat membantu menurangi permasalahan tersebut. Kami membuat bisnis yang bernama Event Organizer Lansia MSG (Mandiri Sadar gizi) dalam bidang jasa penyedia pelayanan pelatihan. Bisnis ini diadakan untuk mengupayakan agar lansia dapat mengetahui kebutuhan gizi untuk dirinya sehingga mereka sadar akan gizi yang harus mereka penuhi. Di sisi lain, bisnis ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan gizinya secara mandiri. Bisnis ini menyediakan

tenaga pelatihan untuk komunitas dalam kegiatan-kegiatan yang dikhususkan dalam upaya menehatkan lansia di Indonesia.

III. Data Perusahaan Nama Alamat No. Telp Jenis usaha e-mail Website : EO Lansia MSG : Jl. Kupang Panjaan III/21-A Surabaya, Jawa Timur : 031-8064877 : Jasa Keperawatan (Penyedia Pelayanan Pelatihan) : Lansia_MSG@gmail.com : https://longlifewithMSG.com

Mulai berdiri : Maret 2014

IV. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Menjadi penyelenggara event dan pelatihan sadar gizi bagi lansia guna meningkatkan kualitas gizi lansia. 2. Misi 2.1 Menyediakan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dalam bidang event organizer. 2.2 Berupaya menciptakan inovasi dan ide kreatif dalam setiap kegiatan. 2.3 Memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kemandirian serta kualitas gizi lansia.

V. Status Finansial EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) merupakan badan usaha mandiri yang didirikan dengan modal awal iuran anggota sebanyak 10 orang dengan masing-masing nominal Rp 1.050.000,- sehingga terkumpul uang sebesar Rp 10.500.000,EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) mempunyai kantor yang merupakan rumah milik perusahaan yang berlokasi di Jl. Kupang Panjaan III/21-A Surabaya, Jawa Timur.

VI. Analisis SWOT dan Hasil Survey Pasar 1. Strength 1.1 EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) merupakan badan usaha yang lebih difokuskan pada penyediaan jasa pelayanan pelatihan pada lansia. 1.2 Penyediaan tenaga untuk pelayanan pelatihan merupakan tenaga yang ahli di bidang gerontik (lansia) sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya. 1.3 EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) merupakan penyedia jasa yang fleksibel karena menyediakan tempat untuk pelatihan serta dapat memberi pelatihan dalam komunitas. 1.4 EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) memberikan pelatihan kepada lansia yang masih produktif untuk memenuhi gizinya sendiri.

2. Weakness 2.1 Jumlah tenaga professiona yang masih terbatas di awal usaha sehingga berdampak dalam pengaturan jadwal pelatihan yang ketat. 2.2 Kebutuhan modal untuk keberlanjutan bisnis EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) karena belum kelihatan prospeknya. 2.3 EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) hanya menyediakan jasa komunitas dan tidak menyediakan jasa pengobatan.

3. Opportunity 3.1 Belum banyaknya jasa penyedia pelayanan pelatihan yang berokus pada peningkatan kesadaran gizi pada lansia. 3.2 Jumlah lansia yang bertambah banyak setiap tahunnya membuat bisnis EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) ini mempunyai prospek yang bagus. 3.3 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pemenuhan gizi pada lansia membuat bisnis EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) ini banyak diminati. 3.4 Adanya dasar hukum yang mengatur praktik mandiri perawat. 3.5 Belum ada jasa penyedia pelayanan pelatihan lain yang menawarkan edukasi gizi yang dikelola oleh perawat/petugas kesehatan.

4. Threatening 4.1 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan informasi tentang pemenuhan gizi pada lansia. 4.2 Adanya profesi lain yang praktik mandiri, yaitu dokter.

Hasil survey pasar yang dilakukan belum ditemukan bisnis sejenis yang menyediakan jasa penyedia pelayanan pelatihan, khususnya di bidang gizi pada lansia sehingga bisnis ini memiliki prospek yang baik kedepannya. Antusias masyarakat dalam hal mencari informasi mengenai pemenuhan kebutuhan gizi pada lansia juga cukup banyak mengingat jumlah lansia yang semakin bertambah setiap tahunnya membuat bisnis ini diminati masyarakat dalam komunitas.

VII. Tujuan 1. Tujuan Jangka Pendek Menyediakan pelatihan pemenuhan gizi pada lansia untuk meningkatkan kesadaran akan pemenuhan gizi, yang dikelola oleh perawat komunitas. 2. Tujuan Jangka Panjang Menjadi pusat penyedia pelayanan pelatihan bagi pihak-pihak yang mengadakan event/kagiatan yang dikhususkan untuk lansia guna meningkatkan kesadaran akan pemenuhan gizi yang dikelola secara mandiri oleh perawat komunitas.

VIII. Strategi 1. Mengadakan event/kegiatan tentang pemenuhan gizi pada lansia di puskesmaspuskesmas di Surabaya dengan mengundang lansia-lansia setempat guna memperkenalkan bisnis kepada masyarakat luar. 2. Membuat iklan melalui website dan blog. 3. Membuat iklan melalui situs jejaring sosila (facebook, twitter, instagram, dll). 4. Membuat iklan melalui leaflet yang disebarkan ke kader yang memang punya andil dalam menjaga kesehatan lansia, seperti pengelola panti werda ataupun kepada ibuibu yang mempunyai orangtua berusia lanjut. 5. Menetapkan tarif yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

6. Menetapkan lokasi sebagai kantor pemasaran. 7. Bekerja sama dengan panti werda, maupun dinas kesehatan.

IX. Segmen Pasar EO Lansia MSG (Mandiri Sadar Gizi) membidik lansia (terutama yang masih produktif dalam memenuhi kebutuhan gizinya), ibu (dan keluarga secara umum) yang memiliki orang tua berusia lanjut, serta kader atau pun organisasi yang mempunyai andil dalam peningkatan kualitas gizi lansia yang memerlukan pelayanan pelatihan yang professional dan ahli dalam bidang gerontik khususnya dalam hal meningkatkan kemandirian dan kesadaran gizi lansia.

X. Analisis Biaya Produksi dan Penjualan Biaya Investasi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jenis Pengeluaran Microphone Sound system Pointer Laptop LCD Printer Meja Kursi Biaya sewa rumah Total Rp Biaya 75.000

Rp 1.500.000 Rp 100.000

Rp 3.000.000 Rp Rp Rp Rp 750.000 600.000 250.000 200.000

Rp 3.000.000 Rp 9.575.000

Biaya Operasional No 1. Biaya leafleat) 2. Biaya Listrik Jenis Pengeluaran promosi (internet, Biaya Rp 525.000 Rp 200.000

3.

Biaya Transportasi Total

Rp 200.000 Rp 925.000

Harga jasa

: Rp 750.000

BEP yang dapat dicapai berdasarkan unit (jasa): Pelayanan: 4 event per bulan Pelayanan: 4 jasa x Rp 750.000 = Rp 3.000.000 Keuntungan per bulan: Rp 3.000.000 Rp 925.000 = Rp 2.075.000

Pengembalian modal total = (Biaya investasi/keuntungan per bulan) x bulan = (Rp 9.575.000/Rp 2.075.000) x 1 bulan = 4 bulan 2 minggu

Artinya bila setiap bulan mampu melayani 4 event, maka dalam waktu 4 bulan 2 minggu biaya investasi sudah kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Ningsi, Hestika Yulistia. 2013. Pergeseran Perilaku Anak Kandung dalam Memelihara Orang Tua Lanjut Usia. Palembang: Program Sarjana, Universitas Sriwijaya. Wijoyono, Lany Dewi. Juni 2013. Antisipasi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi pada Lansia. Mitra Keluarga. Edisi 9, 6 7. Tersedia: majalah_rsmk9. Oktariyani. 2012. Gambaran Status Gizi pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulya 01 dan 03 Jakarta Timur. Jakarta: Program Sarjana, Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai