Perencanaan Pembangunan Dan Wilayah Pembangunan Pertanian
Perencanaan Pembangunan Dan Wilayah Pembangunan Pertanian
Perencanaan
Dalam pengertian yang paling sederhana, perencanaan adalah suatu cara rasional untuk mempersiapkan masa depan (Kelly dan Becker, 2000). Menurut Kay dan Alder (1999), perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapantahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Terdapat dua unsur penting dalam perencanaan, yaitu : 1. hal yang ingin dicapai 2. cara untuk mencapainya
Istilah-istilah di dalam proses perencanaan berdasarkan unsur perencanaan yang dikandungnya Unsur Perencanaan Hal yang ingin Cara untuk mencapai dicapai
Istilah (nomenklatur) Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program Proyek Aktivitas
Keterangan Normatif Normatif Terukur Terukur Normatif/Terukur Terukur Terukur Terukur Terukur
Keterangan
Visi : Suatu kondisi ideal (cita-cita) normatif yang ingin dicapai di masa datang. Misi : Cara normatif untuk mencapai visi. Tujuan-tujuan : Hal-hal yang ingin dicapai secara umum. Sasaran : Bentuk operasional dari tujuan, biasanya lebih terukur, disertai target pencapaiannya. Strategi : Sekumpulan sasaran-sasaran dengan metode-metode untuk mencapainya. Kebijakan : Sekumpulan aktivitas, untuk pelaksanaan-pelaksanaan pencapaian jangka pendek. Aktivitas : Kegiatan pelaksanaan, khususnya menyangkut fisik dan biaya. Program : Sekumpulan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan oleh suatu institusi tertentu. Proyek : Sekumpulan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan/target/sasaran tertentu yang dilakukan oleh suatu institusi tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya (biaya) tertentu.
Dimensi Ruang (spasial) Kemampuan manusia dalam memahami fenomena kehidupan akan semakin terbatas seiring dengan bertambahnya luas, jarak, dan lingkup spasial fenomena yang diamati. Implikasi langsung dari hubungan tersebut pada sistem perencanaan adalah : 1. Pendeskripsian dan perencanaan untuk suatu wilayah/ruang yang lebih sempit dapat dilakukan dengan secara lebih rinci (detil). Sedangkan perencanaan untuk wilayah yang lebih luas akan cenderung dilakukan secara tidak rinci (tidak detil). 2. Karena intensitas pemahaman menurun seiring dengan bertambahnya jarak dari lokasi ego (tempat manusia berada atau tempat dia tinggal), maka pemahaman masyarakat lokal tentang lingkungannya jauh lebih baik dibandingkan dengan masyarakat yang berada jauh dari lokasi tertentu.
PENDEKATAN PERENCANAAN
Pendekatan perencanaan yang umum dilakukan menurut Kelly dan Becker (2000) berdasarkan basis (pijakan) utamanya : 1. Berbasis kecenderungan 2. Berbasis kesempatan/peluang 3. Berbasis isu 4. Berbasis tujuan 5. Berbasis visi
Berdasarkan prosesnya, perencanaan diklasifikasikan menjadi : 1. Perencanaan inkremental 2. Perencanaan adaptif 3. Perencanaan rasional 4. Perencanaan partisipatif/konsensus 5. Perencanaan rasional-partisipatif
Terdapat berbagai cara atau pendekatan dalam melakukan perencanaan, namun beberapa elemen yang hampir selalu ada di setiap bentuk perencanaan adalah : 1. Pengumpulan data 2. Analisis data 3. Menetapkan kebijakan 4. Implementasi, dan 5. Monitoring
Survei, kajian studi awal data-data sekunder tentang kondisi sosial masyarakat dan penelusuran awal tim studi
Aspirasi stakeholder
Workshop I
Survei/analisis tim tentang pengelompokan peserta berdasarkan isu aktual (masalah SDA, lingkungan, soaial ekonomi, kelembagaan, SDM, infrastruktur) Alternatif Pengembangan (II) Workshop II Alternatif-alternatif terbaik Master plan
Tahapan penyusunan master plan pengelolaan pesisir dan laut Provinsi Gorontalo (Rustiadi et al., 2002)
TOR Penyusunan Rencana Social Assesment (DIALOG I) Persetujuan/kesepakatan dengan masyarakat tentang arah dan lokasi pengembangan Survei topografi/geodesi Peta lapangan DIALOG II : Konfirmasi lokasi Survei lapangan Tanah Agronomi/perikanan/ peternakan Teknik sipil Agribisnis dan pasar Hidrologi
DIALOG III : Diskusi hasil survei sementara ANALISIS lab/studio Draft perencanaan awal/alternatif-alternatif pengembangan desa potensial DIALOG IV : Kesepakatan alternatif terbaik Pemerintah, masyarakat, swasta RENCANA TATA RUANG DESA POTENSIAL PELAKSANAAN Perencanaan pendekatan rasional-partisipatif
a. Penilaian sosial Dalam penentuan lokasi pengembangan pemukiman baru, tim pelaksana perlu mengetahui, memahami, dan menginventarisasi kondisi sosial budaya dari masyarakat setempat. b. Survei lapangan Dilakukan untuk pengumpulan data primer dan cross check data sekunder hasil analisis di lapangan.
c. Pekerjaan studio/analisis data 1. Kompilasi data lapangan i. Plot data hasil pengamatan tanah ii. Plot data hasil pengamatan topografi iii. Plot data hasil pengamatan sipil 2. Analisis data dan analisis laoratorium i. Analisis data sosial-budaya dan ekonomi ii. Analisis tanah (fisik dan kimia) iii. Analisis air (fisik dan kimia) iv. Analisis tanah untuk pengembangan infrastruktur
d. Penyusunan draft perencanaan awal/ alternatif pengembangan e. Dialog antara pemerintah, masyarakat dan swasta f. Penyusunan laporan