Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 005/KPUM-FH UNPAD/IV/2014 TENTANG PERATURAN KAMPANYE

PEMILIHAN UMUM MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PEMILIHAN UMUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN Menimbang : a. bahwa untuk melakukan proses pelaksanaan Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran yang berkenaan dengan pedoman pelaksanaan kampanye, bentuk, hak dan kewajiban, serta teknis, dan tata cara pengenaan sanksi pelanggaran ketentuan kampanye diperlukan sebuah peraturan mengenai kampanye; Peraturan KM FH UNPAD Nomor: 002/KM-FH UNPAD/IV/2014 Tentang Peraturan Pemilihan Umum Mahasiswa FH UNPAD. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Nomor: 001/KPUM-FH UNPAD/IV/2014 Tentang Peraturan Pelaksana Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Hasil Rapat Komisi Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tanggal 16 April 2014. Hasil Rapat Komisi Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tanggal 17 April 2014. Hasil Rapat Komisi Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tanggal 18 April 2014. Hasil Rapat Komisi Pemilihan Umum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tanggal 22 April 2014. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN

Mengingat

a. b.

Memperhatikan

a. b. c. d.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud : 1. Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran adalah salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa FH Unpad dalam Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (KM FH Unpad) untuk memilih anggota Badan Perwakilan Mahasiswa dan Pasangan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM FH Unpad yang selanjutnya disebut Pemilu M FH Unpad. 2. Komisi Pemilihan Umum KM FH Unpad adalah komisi Ad Hoc mandiri untuk menyelenggarakan Pemilu yang keanggotaannya dipilih oleh BPM FH Unpad dengan uji kelayakan dan kepatutan kemudian ditetapkan oleh BPM FH Unpad yang selanjutnya disebut KPUM FH Unpad. 3. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran adalah lembaga representasi mahasiswa setiap angkatan yang melaksanakan fungsi advokasi, fungsi pengawasan dan fungsi legislasi terhadap badan kelengkapan KM FH Unpad, dengan komposisi disusun berdasarkan asas perimbangan yang disahkan dalam Kongres KM FH Unpad yang selanjutnya disebut BPM FH Unpad. 4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran adalah lembaga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di FH Unpad yang menjalankan fungsi eksekutif yang disahkan dalam Kongres KM FH Unpad yang selanjutnya disebut BEM FH Unpad. 5. Panitia Pengawas Pemilu M FH Unpad adalah panitia Ad Hoc yang diusulkan oleh KPUM FH Unpad untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggara Pemilu M FH Unpad kemudian ditetapkan oleh BPM FH Unpad yang selanjutnya disebut Panwaslu. 6. Pemilih ialah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan terregistrasi aktif secara akademik. 7. Calon ialah bakal calon yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, yang kemudian akan ditetapkan oleh KPUM FH Unpad. 8. Tim sukses ialah pendukung Peserta Pemilu yang terdaftar di dalam data KPUM FH Unpad yang membantu menyukseskan pencalonan para calon yang bersangkutan. 9. Mahasiswa adalah mahasiswa aktif Program S-1 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

10.Alat peraga.. .

10. Alat peraga adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program yang dipasang untuk keperluan kampanye pemilu yang bertujuan mengajak orang memilih peserta pemilu. 11. Dana kampanye adalah sumbangan maupun pengeluaran, termasuk segala bentuk hutang/pinjaman atau hibah dari pihak manapun untuk keperluan kampanye, baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa. 12. Yang dimaksud visi, misi, dan program peserta Pemilu M FH Unpad adalah : a. Visi adalah uraian berkenaan dengan substansi kualitas kehidupan kemahasiswaan yang hendak diwujudkan; b. Misi adalah uraian berkenaan dengan kebijakan yang diajukan dalam rangka mencapai dan atau mewujudkan visi; c. Program adalah uraian berkenaan dengan langkah-langkah dan atau strategi/taktis dan operasional untuk melaksanakan kebijakan. 13. Sidang Majelis adalah suatu forum untuk menindaklanjuti pelaporan pelanggaran yang dihadiri sekurang-kurangnya oleh n +1 dari anggota inti KPUM, 3 orang dari perwakilan Panwaslu beserta pihak pelapor, kedua belah pihak yang bersangkutan dan saksi-saksi. Pasal 2 (1) Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 dilakukan secara bersama-sama atau secara terpisah oleh calon dan atau oleh tim sukses calon. (2) Calon menyampaikan materi kampanye pada waktu yang telah ditentukan KPUM FH Unpad secara lisan dan/atau tertulis kepada pemilih. (3) Penyampaian materi kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah dengan cara yang sopan, tertib, dan edukatif, yaitu dengan cara-cara yang bersifat mendidik dan tidak bersifat provokasi. Pasal 3 Setiap calon mempunyai hak, kesempatan, dan perlakuan yang adil dan setara dalam kampanye. Pasal 4 (1) KPUM FH Unpad dan Panwaslu mengawasi jalannya kampanye. (2) KPUM FH Unpad menentukan dan menetapkan pengaturan jadwal kampanye.

Bab II . . .

BAB II BENTUK-BENTUK KAMPANYE Pasal 5 Kampanye yang diikuti oleh para calon berupa : (1) Kampanye langsung adalah bentuk kampanye yang didalamnya terdapat unsur mobilisasi mahasiswa secara massal dan tatap muka antar calon ketua dan wakil ketua BEM FH Unpad, calon anggota BPM FH Unpad atau tim suksesnya dengan mahasiswa FH Unpad. (2) Kampanye langsung penyelenggaraannya berupa : a. Khusus untuk BEM FH Unpad, KPUM FH Unpad menyelenggarakan kampanye langsung berupa kampanye kelas, stand, orasi, dan debat terbuka; b. Yang diselenggarakan oleh calon ketua dan wakil ketua BEM FH Unpad dan/atau tim suksesnya atas persertujuan dari KPUM FH Unpad yang disebut kampanye sendiri. Waktu pelaksanakan kampanye mandiri dikonfirmasikan kepada KPUM FH Unpad selambat-lambatnya dua hari sebelum kampanye dilaksanakan. (3) Kampanye tidak langsung adalah bentuk kampanye yang menggunakan media massa sebagai media kampanye. Pasal 6 (1) Kampanye dalam bentuk kampanye kelas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf a, dilaksanakan dalam ruang perkuliahan yang telah ditentukan KPUM FH Unpad. (2) Kampanye dalam bentuk stand dapat berisi makanan, minuman, dan hiburan. (3) Kampanye dalam bentuk orasi dilaksankan dengan ketentuan materi visi. Misi, dan program kerja dari masing-masing calon yang ditujukan kepada mahasiswa. (4) Yang dimaksud dengan Kampanye dalam bentuk debat terbuka sebagai berikut: a. Kampanye dalam bentuk debat terbuka antar calon ketua dan wakil ketua BEM FH Unpad diselenggarakan KPUM FH Unpad yang dipandu oleh seorang moderator yang tidak memihak salah satu calon, dan dihadiri oleh tim sukses serta mahasiswa; b. Dalam kampanye debat terbuka antar pasangan calon dihadiri oleh panelis yang ditentukan oleh KPUM FH Unpad dan berhak memberikan pertanyaan yang tidak memihak; c. Mahasiswa selain tim sukses berhak memberikan pertanyaan kepada pasangan masing-masing calon; d. Dalam kampanye debat terbuka, antar pasangan calon dilarang menyerang hal-hal yang bersifat melecehkan dan/atau menghina peserta pemilu serta pihak lain. Pasal 7 (1) Kampanye tidak langsung yang berbentuk buletin, pamphlet, leaflet, spanduk, baligo, poster, banner, stiker, pin, kartu nama dan media elektronik yang telah mendapat persetujuan KPUM FH Unpad yang ditandai dengan cap KPUM FH Unpad, khusus untuk media elektronik tidak ditandai cap KPUM FH Unpad.

(2)Khusus . . .

(2) Khusus untuk spanduk dan baligo sebagaimana yang disebut dalam ayat (1) harus disertai cap dan tanda tangan salah satu anggota KPUM FH Unpad. (3) Khusus untuk media elektronik sebagaimana yang disebut dalam ayat (1) harus didaftarkan dan disetujui oleh KPUM FH Unpad. (4) Pemasangan spanduk dan baligo ditempatkan pada lokasi yang sudah mendapat persetujuan KPUM FH Unpad serta harus mempertimbangkan etika, kebersihan dan keindahan kampus. BAB III WILAYAH PENYELENGGARA KAMPANYE Pasal 8 (1) Penyelenggara kampanye diselenggarakan didalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. (2) Peserta tidak boleh kampanye dan memasang atribut kampanye di wilayah netral meliputi : a. Wilayah yang berada diluar dan melewati pagar FH Unpad; b. Tempat peribadatan; c. Perpustakaan; d. Ruangan BPM, BEM dan Unit Kegiatan Mahasiswa; e. Pohon dan tiang listrik; dan f. Ruangan kelas kecuali sesuai dengan agenda kampanye KPUM FH Unpad. BAB IV DANA KAMPANYE Pasal 9 Dana kampanye menjadi tanggung jawab peserta. Dana kampanye dapat diperoleh dari: a. Dana pribadi; dan b. Sumbangan yang halal dan tidak mengikat. Dana kampanye dapat berupa uang dan barang. Batas maksimal dana kampanye yang dikeluarkan oleh peserta pemilu adalah sebesar Rp 2.500.000,Melaporkan rencana perincian dana kampanye yang digunakan dalam kegiatan kampanye kepada KPUM FH Unpad maksimal tanggal 24 April 2014 pukul 21.00 WIB. Melaporkan perincian dana kampanye yang digunakan dalam kegiatan kampanye kepada KPUM FH Unpad 1 (hari) sesudah masa kampanye. Dana kampanye yang digunakan oleh peserta pemilu tidak boleh berasal dari: a. Partai politik; b. Perusahaan rokok, kontrasepsi, dan minuman keras; c. Dekanat FH Unpad; dan d. Rektorat Universitas Padjadjaran.

(1) (2)

(3) (4) (5)

(6)

(7)

Bab V . . .

BAB V PELANGGARAN, SANKSI DAN MEKANISME PENGENAAN SANKSI Pasal 10 (1) Pelanggaran-pelanggaran dalam kampanye dikategorikan kedalam: a. Pelanggaran berat, berupa antara lain: Menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih (Money Politic); Menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan atau dengan simbol-simbol yang mempunyai maksud yang sama baik sengaja maupun tidak sengaja; Menghasut, melakukan intervensi yang bersifat destruktif atau mengganggu keberlangsungan dalam tahap-tahap penyelanggaraan Pemilu serta mengadu domba baik disertai ancaman maupun tidak ada ancaman, antar perorangan maupun antar kelompok mahasiswa; Melakukan kampanye di luar masa kampanye; Tidak melaksanakan sanksi yang telah dijatuhkan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh KPUM FH Unpad dan/atau DKPSP; dan Melakukan kecurangan verifikasi atau administrasi persyaratan. b. Pelanggaran sedang, berupa antara lain: Menyebar dan/atau menempel media kampanye tanpa melaporkan serta mendaftarkan kepada KPUM FH Unpad; Memasang alat peraga kampanye di luar lingkungan kampus; Menyebabkan lingkungan kampus menjadi kotor akibat kampanye yang tidak mengindahkan kebersihan; Merusak dan menghilangkan alat peraga kampanye peserta Pemilu M FH Unpad lain dalam masa kampanye; Tidak melaporkan rencana perincian dana kampanye yang digunakan dalam kegiatan kampanye kepada KPUM FH Unpad maksimal tanggal 24 April 2014 pukul 21.00 WIB; Tidak melaporkan perincian dana kampanye yang digunakan dalam kegiatan kampanye kepada KPUM FH Unpad maksimal 1 (satu) hari sesudah masa kampanye. c. Pelanggaran ringan, berupa antara lain: Hadir tidak tepat waktu pada kampanye yang difasilitasi KPUM FH Unpad, kecuali dengan izin selambatnya sehari sebelum kampanye dilaksanakan. d. Apabila terdapat pelanggaran yang belum diatur dalam Pasal ini akan diputuskan melalui rapat KPUM FH Unpad yang dihadiri sekurang-kurangnya n+1anggota KPUM FH Unpad. (2) Pada masa tenang dan masa pemungutan suara tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan kampanye atau yang bersifat kampanye.

(3)Pada . . .

(3) Pada masa tenang setiap calon ataupun tim sukses calon harus membersihkan alat-alat peraga dan/atau bahan kampanye yang berada di wilayah penyelenggaraan kampanye. Pasal 11 (1) Jenis pelanggaran berat akan dikenakan sanksi berupa pengurangan 50% (lima puluh persen) dari jumlah perolehan suara dan sanksi social berupa pengumuman pelanggaran yang dibuat oleh KPUM FH Unpad.. (2) Jenis pelanggaran sedang akan dikenakan sanksi berupa pengurangan 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah perolehan suara. (3) Jenis pelanggaran ringan akan dikenakan sanksi berupa pengurangan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah perolehan suara. Pasal 12 Pelaporan pelanggaran dapat berasal dari: (1) Pelaporan pelanggaran yang berasal dari KPUM FH Unpad sendiri; (2) Pelaporan pelanggaran yang berasal dari Panwaslu; (3) Pelaporan pelanggaran yang berasal dari peserta pemilu dan mahasiswa FH UNPAD, baik yang dilaporkan kepada KPUM FH Unpad maupun Panwaslu dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000.-(dua puluh lima ribu rupiah) tiap laporan. Biaya administrasi di atas akan digunakan untuk mengadakan sidang majelis. Biaya administrasi tersebut akan dikembalikan jika sidang majelis memutuskan benar suatu pelanggaran dan terbukti ada pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut; (4) Pelapor yang berasal dari kelompok, diwakilkan oleh 3 orang. (5) Pelaporan pelanggaran menggunakan alat bukti dan/atau keterangan saksi minimal 3 (tiga) orang dengan membuat surat pernyataan bermaterai dan menunjukan barang bukti; Pasal 13 (1) KPUM akan menyelenggarakan Pemeriksaan terhadap setiap laporan dengan dihadiri oleh Panwaslu, Pihak Calon, saksi-saksi dan pihak-pihak yang diperlukan. (2) Hasil Pemeriksaan akan dibahas pada sidang majelis untuk diputuskan dengan Putusan KPUM FH Unpad. Pasal 14 (1) Putusan Sanksi harus didahului oleh Peringatan Lisan dan Peringatan Tertulis dari KPUM FH Unpad.

(2)Dalam . . .

(2) Dalam hal peringatan lisan dan tertulis di sampaikan oleh ketua KPUM FH Unpad dan 2 orang anggota KPUM FH Unpad kepada calon yang melanggar peraturan kampanye. (3) Terhadap Peringatan lisan dan tertulis dari KPUM FH Unpad, calon dan atau tim sukses calon dapat melakukan keberatan kepada KPUM FH Unpad selambat-lambatnya 1x24 jam setelah menerima peringatan tertulis atau lisan. Pasal 15 (1) Pelaporan pelanggaran kampanye akan ditutup bersamaan dengan waktu berakhirnya pencoblosan pada hari terakhir. (2) Pelaporan pelanggaran pemilu akan ditutup 1 (satu) hari setelah masa pemilihan. (3) Pelaksanaan sidang majlis selambat-lambatnya dilaksanakan 2 (dua) hari setelah akhir masa pencoblosan.

(1) (2)

(3) (4) (5) (6)

Bab VI TIM SUKSES Pasal 16 Jumlah tim sukses peserta Pemilu M FH Unpad sebanyak 7-10 orang. Tim sukses menggunakan tanda pengenal berupa ID Card yang telah dibuat oleh peserta pemilu yang telah diberi cap oleh KPUM FH Unpad. ID Card wajib dipakai setiap agenda kampanye dan Pemilu M FH Unpad. ID Card hanya diperuntukan bagi orang yang bersangkutan dan tidak boleh dipergunakan oleh orang lain. Apabila ID Card hilang, wajib langsung melaporkan kepada KPUM FH Unpad dan dikenakan sanksi. Apabila terjadi pelanggaran pasal 16 ayat (3) dan/atau (4) dikenakan sanksi keterangan: a. 1 kali pelanggaran berupa teguran; dan b. 2 kali pelanggaran berupa pengurangan 5 suara, dan bersifat akumulatif.

BAB VII PIHAK KETIGA Pasal 17 (1) Pihak ketiga yang menguntungkan ialah seseorang atau sekelompok mahasiswa yang turut serta mensukseskan kampanye dan/atau Pemilu M FH Unpad. (2) Pihak ketiga yang merugikan ialah seseorang atau sekelompok mahasiswa yang sengaja maupun tidak sengaja mengacaukan jalannya kampanye dan/atau Pemilu M FH Unpad. (3) Sanksi untuk pihak ketiga yang merugikan berupa: a. 1 kali berupa teguran b. 2 kali berupa denda sebesar Rp 25.000,- dan bersifak akumulatif

Bab VIII . . .

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Dengan berlakunya Surat Keputusan ini, maka ketentuan-ketentuan dalam Keputusan KPUM FH Unpad sebelumnya yang berhubungan dengan Jadwal, Bentuk-bentuk, Larangan-larangan, pelaporan, Sanksi dan Pengenaan Sanksi Kampanye dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 20 (1) Hal-hal yang belum diatur pada Surat Keputusan ini, termasuk jika terjadi kekeliruan dan sebagainya, akan ditentukan kemudian melalui Rapat KPU FH Unpad. (2) Jika tidak diperlukan terjadi perbaikan yang mendesak, maka Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Bandung pada tanggal 22 April 2014 Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Hukum Unversitas Padjadjaran,

ttd

ADI HIDAYATULLOH NPM: 110110120238

Anda mungkin juga menyukai