Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN 6 PENENTUAN LAKTOSA DALAM SUSU

Nama NIM Kelompok Tanggal Percobaan Tanggal Penyerahan Asisten

: Paramita Ardana Neswari : 10508018 :3 : 2 November 2010 : 3 November 2010 : Solihin

LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

PENENTUAN LAKTOSA DALAM SUSU

I.

Tujuan Menentukan kadar laktosa dalam susu bebas lemak dan bebas protein. Dasar Teori
Laktosa yang merupakan karbohidrat utama di dalam susu direduksi oleh katalis. Laktosa merupakan disakarida yang apabila dihidrolisi akan menghasilkan glukosa dan galaktosa. Gugus karbonil dari laktosa bereaksi dengan kupri menghasilkan kupri oksida (CuO) yang berwarna merah. Senyawa ini dengan pemanasan akan bereaksi dengan asam fosfomolibdat yang berwarna biru. Serapannya diukur dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nanometer.

II.

III.

Data Pengamatan Larutan Standar laktosa Sampel 1 Sampel 2 Absorbansi 0,130 0,161 0,149

IV.

Perhitungan A sampel =
  

= 

Konsentrasi laktosa dalam 0,01 mL susu C sampel =


 

= 7,154 x 10 -4 g/0,01 mL

Konsentrasi laktosa dalam 1 mL susu = 0,07154 g/mL Menurut literatur, kadar laktosa dalam susu Indomilk kemasan = 20 g dalam 200 mL susu. Maka kadar laktosa dalam susu menurut data = 0,1 g/mL % kesalahan =

 

V.

Pembahasan Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu. Hidrolisis dari laktosa akan menghasilkan D-glukosa dan D-galaktosa. Glukosa dan galaktosa disatukan oleh jembatan oksigen asetal pada orientasi .

Stuktur laktosa adalah sebagai berikut:

Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa, maka laktosa disebut disakarida pereduksi. Untuk mengetahui kadar laktosa dalam susu, bisa dilakukan semua cara yang sesuai untuk gula pereduksi. Pada percobaan kali ini, digunakan metode Folin-Wu untuk memisahkan protein dari susu sehingga susu menjadi bebas protein. Selain itu digunakan pula metode Nelson sebagai penentuan kadar laktosa berdasarkan absorbansinya. Berikut akan dijelaskan dari masing-masing metode. Metode Somogyi-Nelson Metode Nelson/Somogyi merupakan metode yang terbaik bila digunakan untuk uji aktivitas enzim karena memberikan respon pewarnaan stoikiometri dengan oligosakarida homolog dengan berbagai derajat polimerisasi sehingga memberikan pengukuran yang benar dari ikatan-ikatan glikosida yang terpotong yang menunjukkan aktivitas enzimnya. Metode Follin Wu Metode ini digunakan dalam analisis kuantitatif gula dalam susu. Prinsip pengukuran kadar glukosa darah dengan metode Folin Wu adalah ion kupri akan direduksi oleh gula dalam susu menjadi kupro dan mengendap menjadi Cu2O. Penambahan pereaksi fosfomolibdat akan melarutkan Cu2O dan warna larutan menjadi biru tua, karena ada oksida Mo. Dengan demikian, banyaknya Cu2O yang terbentuk berhubungan linier dengan banyaknya glukosa di dalam susu. Filtrat yang berwarna biru tua yang terbentuk akibat melarutnya Cu2O karena oksida Mo dapat diukur kadar glukosanya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm. Prosedur yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah, 1 ml susu dipipet ke dalam erlenmeyer kecil, serta ditambahkan 2 ml Na-tungstat, dan 1ml H2SO4 (tetes demi tetes). Kemudian larutan diencerkan hingga 100 mL dengan aquades. Fungsi penambahan aquades adalah mengencerkan susu sehingga albumin dalam susu akan larut oleh aquades. Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Penambahan Na-tungstat bertujuan mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. H2SO4 berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pengendapan albumin oleh Na-tungstat.

Larutan yang telah dibuat didiamkan selama 10 menit agar terjadi endapan albumin secara sempurna, sehingga ketika endapan tersebut dipisahkan dengan kertas saring akan memisah dengan sempurna. Tiga tabung Folin-Wu dipersiapkan, ketiga tabung diisi dengan 1 ml filtrat, 2 ml standar laktosa, dan 2 ml aquades. Masing-masing tabung ditambahkan 2 ml larutan Cu-alkalis. Larutan Cu-alkalis ditambahkan untuk membentukan warna biru ketika ditambahkan pereaksi fosfomolibdat, karena larutan ini mengandung asam laktat dan ion Cu+. Kemudian ketiga tabung tersebut dipanaskan dengan air mendidih selama 8 menit tepat. Pemanasan berfungsi menambah laju reaksi oleh Cu-alkalis. Ketiga tabung tersebut didinginkan, lalu ditambahkan 4 mL reagen fosfomolibdat dan diencerkan dengan campuran fosfomolibdat-aquades 1:4. Perubahan warna yang terjadi diamati dan intensitas warnanya diamati pada panjang gelombang 630 nm. Pada penambahan Cu-alkalis, ion kupri akan direduksi oleh gula menjadi kupro dan mengendap sebagai Cu2O. Dengan menambahan pereaksi fosfomolibdat kuprooksida melarut lagi dan warna larutan akan berubah menjadi biru tua disebabkan oleh adanya oksidasi Mo. Intensitaas warna larutan adalah ukuran banyaknya gula yang ada di dalam filtrat. Dari hasil perhitungan dihasilkan konsentrasi laktosa dalam susu adalah 0,07154 g/mL dengan galat sebesar 28,46 %. Galat yang cukup besar ini diduga karena saat pengukuran absorbansi masih ada gelembung udara di dalam larutan. Gelembung udara tersebut menunjukkan bahwa reaksi belum berhenti sehingga belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, kadar laktosa dalam susu yang digunakan sebagai perbandingan pada perhitungan ini, diduga berbeda dengan susu instan yang digunakan sebagai sampel. Sehingga tidak memberikan kadar laktosa dalam susu yang tepat. VI. Kesimpulan Konsentrasi laktosa dalam susu bebas lemak dan bebas protein adalah0,07154 g/mL, dengan galat sebesar 28,46 %. Daftar Pustaka http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:LJMEjY7BzlkJ:www.esainc.com/download/%3Fid %3D1903+penentuan+kadar+laktosa+dalam+susu&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjhqOHkL SOoBFAyOkMhnSgZD39dTo46J3hLAahYUpOcrCRod2Z2x2npHpjRUo9Uu_1nr5p4_w16Ajzckppss LJm_OAsRDQauw-qDw2o, tanggal akses 2 November 2010 pukul 18:04 Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Maggy Thenawijaya, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry (hlm 313-323) http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/546lactose.html, tanggal akses 2 November 2010 pukul 21:01

VII.

Anda mungkin juga menyukai