Fistum - Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan
Fistum - Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan
)
Dengan :
M = konsentrasi larutan yang tidak menyebabkan pertambahan panjang (0,56 M)
T = suhu ruangan (301 K)
Dari perhitungan diatas, potensial air jaringan umbi ubi jalar sebesar -13,83 atm.
4.3 Pembahasan
Osmosis ialah proses pergerakan molekul pelarut (air) dari satu larutan yang
cair (larutan hipotonik) ke satu larutan yang lebih pekat (larutan hipertonik) melalui
membran semipermiabel. Potensial osmosis selalu bernilai negative.Karena titik nol
dari potensial osmosis di ambil dari air murni yang bebas ion.
Hubungan antar potensial air adalah dengan melibatkan peristiwa osmosis
karena osmosis merupakan peristiwa difusi dimana antara dua tempat tersedianya
difusi dipisahkan oleh membran atau selaput. Difusi merupakan perpindahan molekul
atau ion yang berbeda konsentrasinya, yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sedangkan osmosis merupakan proses difusi air (perpindahan air) pada
organisme dimana molekul yang berdifusi harus menerobos pori-pori membran
plasma yang bersifat semi permeabel (Kustiyah: 2007)
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, dapat diketahui bahwa
terjadi perubahan panjang umbi ubi jalar yang di rendam pada larutan sukrosa.
Peningkatan panjang umbi ubi jalar terjadi pada rendaman larutan sukrosa dengan
molaritas 0 sampai 0,4 sedangkan penurunan panjang umbi ubi jalar terjadi pada
rendaman larutan sukrosa dengan molaritas 0,6 sampai 1. Untuk potensial air sel
umbi ubi jalar sendiri, dengan semakin meningkatnya molaritas larutan sukrosa maka
semakin negatif pula nilai potensial air sel umbi jalar tersebut.
Peningkatan panjang umbi ubi jalar terjadi disebabkan oleh masuknya air di
dalam larutan sukrosa ke dalam sel umbi ubi jalar dengan cara osmosis. Namun,
perendaman umbi ubi jalar dengan larutan sukrosa tidak selalu meningkatkan
panjangnya.Panjang umbi ubi jalar yang telah mengalami perendaman dapat menjadi
lebih kecil daripada panjang umbi ubi jalar semula.Hal ini juga disebabkan oleh
keluarnya air dari sel ubi jalar secara osmosis pula. Keluarnya air ini disebabkan oleh
larutan sukrosa tersebut memiliki potensial air yang lebih negatif daripada potensial
air sel, sehingga air akan berpindah dari dalam sel ke larutan sukrosa. Air
meninggalkan sel, dan volume sel mengecil. Potensial air sel akan terus menurun
sehingga mencapai kesetimbangan dengan potensial air larutan sukrosa.
Umbi ubi jalar bersifat hipotonik dan gula bersifat hipertonik maka air yang
berada pada ubi jalar bergerak keluar sehingga kadar air pada ubi jalar berkurang dan
semakin besar zat terlarut yang diserap oleh umbi ubi jalar, makin besar air yang
keluar dari umbi ubi jalar tersebut. Dan jika hal tersebut terjadi pada tanaman yang
masih aktif bertumbuh, maka tanaman bisa mengalami cekaman akibat terganggunya
proses absorbsi air. Ini terjadi karena banyaknya zat terlarut di dalam sel atau jaringan
tumbuhan akan meningkatkan nilai potensial osmotik dari tumbuhan itu sendiri,dan
menurunkan nilai potensial airnya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan panjang umbi ubi jalar
setelah perendaman menjadi berkurang, selain perbedaan potensial air yang telah
dijelaskan di atas.Faktor-faktor tersebut diantarannya yaitu sewaktu pengukuran
panjang umbi ubi jalar setelah direndam, banyak praktikan yang mengeringkan
sample dengan ditekan-tekan sehingga ada kemungkinan bahwa air yang terserap
oleh sel keluar kembali (terserap oleh kertas tissue). Kemungkinan yang kedua
adalah waktu perendaman yang tidak seragam antar sample kentang yang akan di
uji.
Nilai potensial air (PA) pada potongan umbi ubi jalar adalah -13,83 atm
yang berarti pada kondisi tersebut tidak terjadi pertambahan panjang pada konsentrasi
0,56 M.
4.4 Diskusi
1. Mengapa perlu dicari nilai konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan
pertambahan panjang potongan umbi ubi jalar dalam menentukan potensial air
(PA)?
Jawab : karena dalam menentukan PA perlu diketahui potensial tekanan (PT)
dan potensial osmosis (PO). Dalam hal ini diketahui bahwa PT = 0 karena tidak
terjadi pertambahan panjang potongan silinder wortel sehingga PA dapat
diketahui sama dengan PO (PA = PO + PT PA = PO + 0 PA = PO) yang
berarti pada larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang
mempunyai nilai PO yang sama dengan PA yang dimiliki oleh potongan silinder
wortel. Sehingga wortel panjangnya tetap, yaitu tidak terjadi keluar atau masuk
air ke dalam sel.
2. Mengapa nilai potensial air sel umbi ubi jalar yang tidak berubah panjangnya
sama dengan nilai potensial osmosis larutan sukrosa yang tidak menyebabkan
pertabahan panjang potongan umbi ubi jalar tersebut ?
Jawab : karena PA = PO maka PT = 0, hal ini terjadi karena tekanan turgor pada
dinding sel terjadi dan disebabkan karena PA pada ubi jalar bernilai sama dengan
PO yang dimiliki larutan sukrosa, sehingga tidak terjadi keluar atau masuk air ke
dalam sel atau keluar sel.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa:
1) Semakin tinggi konsentrasi larutan sukrosa, maka pertambahan panjang
potongan jaringan umbi ubi jalar akan semakin berkurang.
2) Konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebakan perubahan irisan jaringan
umbi ubi jalar adalah sebesar 0,56 M.
3) Nilai potensial aiar jariangn tumbuhan umbi ubi jalar adalah -13,83 atm.
5.2 Saran
Pada praktikum Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan perlu
ditingkatkan kehatia-hatian para praktikan dalam melakukan semua langkah kerja,
seperti pemotongan silinder umbi ubi jalar agar benar-benar tepat ukurannya.Waktu
lama perendaman juga harus benar-benar diperhatikan, karena selisih waktu beberapa
menit dapat mengurangi keakuratan data yang dihasilkan. Serta pada saat pengiringan
hendaknya jangan terlalu lama,karena air yang telah terserap masuk dalam jaringan
umbi ubi jalar bisa keluar karena diserap oleh kertas tisu, sehingga perubahan
panjangnya tidak sesuai dengan yang diharapkan..
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Yuni Sri. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Surabaya: Jurusan
Biologi FMIPA UNESA
Rukmana R., 1997. Ubi Kayu Budi daya dan Paska Panen.Kanisius.Yogyakarta.
Kustiyah.2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis pada Siswa MAN Model
Palangkaraya. Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Volume 01,
Nomor 01.
Salisbury, F.b dan Ross, C.W.1995.FISIOLOGI TUMBUHAN jilid 1 edisi IV.Alih
bahasa Luqman, RR dan Sumaryono. Penerbit ITB. Bandung
Wilkins, M.B., 1992. Fisiologi Tanaman. Penerjemah Sutedjo M.M dan
Kartasapoetra A.G. penerbit Bumi Aksara: Jakarta.
Loveles, A.R., 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik.
Penerjemah Kuswata Kartawinata Ph.D, Sarkat Danimiharja M.Sc dan Usep
Soetisna Ph.D. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Lampiran 1
- Menghitung rata-rata pertambahan panjang potongan silinder wortel
Konsentrasi 0 M = 0,125 cm
Konsentrasi 0,2 M = 0,1 cm
Konsentrasi 0,4 M = 0,075 cm
Konsentrasi 0,6 M = -0,025
Konsentrasi 0,8 M = -0,075
Konsentrasi 1 M = -0,175
- Menghitung nilai PA
Diketahui : M = 0,56 M
T = 273 + 28 = 301 K
Ditanya : PA ?
Jawab :
PA = PO + PT PT = 0
PA = PO PO = -TO
PA = -
273
4 , 22 xMxT
= -
= -13,83 atm
Jadi, PA = -13,83atm