Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 6 (OSMOSIS)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makhluk hidup mengalami poses metabolisme, salah satunya adalah
transportasi. Seperti halnya manusia tumbuhanpun memerlukan zat-zat
dari luar untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu dalam mewujudkan
keserasian dalam tubuh, setiap makhluk hidup perlu adanya sirkulasi zat.
Dimana sirkulasi zat ini terjadi dalam gerakan sitoplasma atau dalam
bentuk difusi dan osmosis. Proses pengangkutan zat-zat dari dalam dan
keluar sel disebut transportasi (Yahya, 2015).
Pada sel tumbuhan terdapat membran sel yang berfungsi untuk
mengatur keluar masuknya zat. Dengan pengaturan itu sel akan
memperoleh pH yang sesuai. Konsentasi zat-zat akan terkendali, sel dapat
memperoleh masukan zat-zat dari ion-ion yang diperlukan. Serta
membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Perpindahan
molekul atau ion melewati membran disebut tranport lewat membran
(Syamsuri, 1999 : 22, dalam Yahya, 2015).
Zat-zat yang diperlukan melewati membran melalui transpor aktif
dan pasif. Tanspor aktif terjadi transpor zat dengan menggunakan energi
dari sel. Sedangkan tranportasi pasif trerjadi secara spontan dan tidak
menggunakan energi. Antara keduanya dalam tubuhh tumbuhan terjadi
secara bergantian. Tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungannya,
sebagian dalam bentuk larutan dan sebagian dalam bentuk gas CO2 dan
O2 serta dalam bentuk ion garam-garam mineral yang terlarut di dalam air
(Wiley, 1992).
Pada tumbuhan, air dan mineral diserap oleh akar dari dalam tanah.
Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2 diambil oleh stomata daun dari
udara disekelilingnya. Air dan garam mineral masuk ke akar melalui
epidermis akar secara difusi dan osmosa. Hal ini dapat terjadi karena
adanya perbedaan konsetrasi sel-sel akar dan tanah di lingkungannya
(Yahya, 2015).

B. Tujuan osmosis :
Mengamati gejala osmosis

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan teori
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang
konsentrasinya lebih rendah ke larutan yang konsentrasinya lebih tinggi
melalui selaput/membrane semipermeabel (selaput/membran tipis yang
hanya dapat ditembus oleh molekul-molekul pelarut saja). Pada proses
osmosis, perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan pekat melalui
selaput semipermeabel hingga dicapai keadaan dengan konsentrasi sama.
(Hernawan, Edi, 2015:135)
Contoh selaput semipermiabel antara lain dinding sel makhluk
hidup, kertas perkemen, dan lain-lain. (Hernawan, Edi, 2015:135)
Campbell (2008: 143) menyatakan bahwa, air berdifusi melintasi
membran dari wilayah yang berkonsentrasi zat terlarut lebih rendah ke
wilayah yang berkonsentrasi zat terlarut lebih tinggi sampai konsentrasi
zat terlarut pada kedua sisi membran setara. Difusi air melintasi membran
permeabel selektif disebut osmosis. Pergerakan air melintasi membran sel
dan keseimbangan air antara sel dan lingkungannya bersifat krusial bagi
organisme.
Perpindahan pelarut dari larutan encer melalui selaput semipermiabel
ke arah larutan pekat dapat dicegah dengan memberikan tekanan. Tekanan
yang diperlukan untuk menghentikan osmosis dari pelarut murni ke dalam
larutan disebut tekanan osmotik (π). (Hernawan, Edi, 2015:135)
Jika dua larutan yang mempunyai tekanan osmotic sama dipidahkan
oleh selaput semipermiabel, maka kedua larutan tidak akan mengalami
osmosis, sebab tidak ada selisih tekanan osmotik yang mendorong
perembesan pelarut. Dua larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama
disebut isotonik. (Hernawan, Edi, 2015:137)
Jika suatu larutan mempunyai tekanan osmotik lebih rendah, maka
larutan tersebut dikatakan hipotonik terhadap larutan yang lebih pekat.
Larutan yang lebih pekat disebut hipertonik terhadap larutan yang lebih
encer. (Hernawan, Edi, 2015:137)
Bila dua larutan yang tekanan osmotiknya berbeda dihubungkan
dengan selaput semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan

9
mengalir ke dalam larutan yang tekanan osmotiknya lebih tinggi
(hipertonik). (Hernawan, Edi, 2015:137)

B. Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan;
a. Pisou
b. Gelas piala
c. Timbangan
d. Benang

2. Bahan yang digunakan;


a. Aquades
b. Kentang
c. Papaya
d. Tembolok ayam

C. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan


Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Kentang
a. Sediakan 2 buah kentang yang a. Kentang sudah dikupas sekitar 10
telah dikupas (menghilangkan mm;
lapisan epidermis) sekitar 10
mm;
b. Iris kedua pangkal agar rata, b. Kedua pangkal kentang sudah

kerok bagian tengah sehingga diiris dan bagian tengah sudah

berbentuk silindris yang dikerok sehingga berbentuk

berdinding tipis (0,5 mm); silindris dengan dinding 0,5 mm;


c. Isilah kentang pertama dengan c. Kentang pertama sudah diisi
aquades dan kentang kedua aquades dan kentang kedua sudah
dengan larutan gula pekat diisi dengan larutan gula pekat
setinggi 1 cm; setinggi 1 cm;

10
d. Letakan kedua kentang tersebut d. Kentang sudah dimasukan ke

pada baki kecil yang berisi air dalam baki kecil yang berisi air

suling. Posisi kentang lebih suling, posisi kentang sudah lebih

tinggi daripada tinggi volume tinggi dari pada tinggi volume air

air suling, batas permukaan suling dan batas permukaan dalam

cairan dalam kentang sama kentang sudah sama dengan

dengan batas permukaan air permukaan air suling;

suling;
e. Tandai permukaan cairan dan e. Permukaan cairan sudah ditandai

diamkan selama 30 menit; dan sudah didiamkan selama 30


menit;
f. Pada kentang yang berisi aquades
tinggi volume awalnya adalah 1 cm
tetapi setelah didiamkan selama 30
menit tinggi volume aquades
f. Amati permukaan cairan dalam menjadi 0,8 cm sedangkan pada
kedua kentang tersebut. Apa kentang yang berisi larutan gula
yang terjadi? pekat tinggi volume awalnya
adalah 1 cm tetapi setelah
didiamkan selama 30 menit tinggi
volume kentang tetap sama yaitu 1
cm.

2 Pepaya
a. Buat potongan pepaya a. Papaya sudah dipotong berbentuk
berbentuk kubus 2x2x2 cm. kubus 2x2x2 cm
b. timbang potongan pepaya b. Pepaya ditimbang dengan berat
tersebut. 6,7 gram

c. masukan atau rendam ke c. Papaya direndam dalam larutan


dalam larutan gula 10% gula 10% selama 30 menit.
d. Kemudian papaya di timbang
selama 1 jam.

11
d. timbang kembali dan amati kembali, beratnya menjadi 6,92
perubahan berat yang gram. Terjadi penambahan berat
terjadi! sebesar 0,22 gram dari berat
awal.

3 Tembolok Ayam
a. Cuci bersih tembolok a. tembolok ayam sudah dicuci
ayam,; b. berat awal tembolok adalah
b. Timbang berat awal 20,56 gram.
c. gula 30% sudah dimasukan.
tembolok;
beratnya menjadi 29,37 gram
c. Masukkan gula 30% d. ujung tembolok ayam sudah
d. Ikat bagian ujung dari diikat
tembolok ayam supaya gula e. tembolok ayam sudah
didalamnya tidak tumpah dimasukan ke dalam air, dan
e. Dengan menggunakan benang diikatkan di kelm
f. sudah diangkat dari air dan
benang masukkan ke dalam
beratnya menjadi 30,55 gram
gelas yang berisi air,
kemudian ikatankan benang
di klem. Diamkan kurang
lebih 30 menit;
f. Kemudian angkat timbang
kembali

D. Pembahasan

Pada percobaan di gunakan 3 media, yaitu media kentang, pepaya dan


tembolok ayam .

12
Untuk hasil percobaan kentang, ternyata kentang yang diisi gula pekat
tidak terjadi penurunan tinggi volume gula, yaitu awalnya 1cm dan setelah
30 menit tetap 1cm tinggi volumenya. Hal ini dikarenakan larutan gula
tidak bisa keluar dari kentang karena memiliki molekul yang lebih besar
dan laturan gula tidak bisa melewati membran semipermiable. Sedangkan
kentang yang berisi aquades terjadi penurunan tinggi volume, yaitu dari
1cm setelah 30 menit disimpan digenangan air suling berubah tinggi
volumenya menjadi 0,8 cm. Hal ini terjadinya karena air dapat melewati
membran semipermiable, sehingga air yang ada dalam kentang dapat
keluar dan menyebabkan tinggi volume pada kentang menurun.
Untuk hasil setelah didiamkan selama 30 menit dalam larutan gula
pekat, beratnya bertambah dari 6,70 gram menjadi 6,92 gram. Terjadi
peristiwa osmosis dikarenakan konsentrasi pepaya lebih tinggi dari pada
konsentrasi larutan gula. Sehingga larutan gula masuk ke dalam pori-pori
pepaya dan menyebabkan massa pepaya bertambah.
Untuk hasil percobaan tembolok ayam setelah didiamkan dalam air
selama 30 menit, beratnya bertambah dari 29,37 gram menjadi 30,55
gram. Terjadi peristiwa osmosis karena terjadinya perbedaan konsentrasi,
dimana air berpindah ke dalam tembolok ayam yang berisi laruta gula
pekat.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

13
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di dapat kesimpulan sebagai
berikut:
a. Membran semipermiabel hanya dapat dilewati oleh air saja.
b. Terjadi osmosis yaitu perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah.
c. Jika ada dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dan dibatasi
dengan membran semipermeabel maka larutan yang berkonsentrasi
rendah (hipotonik) dapat berpindah ke larutan yang berkonsentrasi
lebih tinggi (hipertonik) untuk mencapai keseimbangan (isotonik).

14

Anda mungkin juga menyukai