Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas benih yang terbaik tercapai pada saat benih masak fisiologis
karena pada saat benih masuk fisiologis maka berat kering benih, viabilitas
dan vigornya tertinggi. Perlu dicatat bahwa viabilitas dan vigor tertinggi yang
dimaksud tidak harus 100%.
Setelah masak fisiologis kondisi benih cenderung menurun sampai
pada akhirnya benih tersebut kehilangan daya viabilitas dan vigornya sehingga
benih tersebut mati. Proses penurunan kondisi benih setelah masak fisiologis
itulah yang disebut sebagai peristiwa deteriorasi atau benih mengalami proses
menua. Proses penurunan kondisi benih tidak dapat dihentikan tetapi dapat
dihambat.
Kemunduran benih dapat didefinisikan atuhnya mutu benih yang
menimbulkan perubahan secara menyeluruh di dalam benih dan berakibat
pada berkurangnya viabilitas benih. !aktor"faktor yang mempengaruhi benih
itu sendiri antara lain adalah faktor internal benih mencakup kondisi fisik dan
keadaan fisiologinya, kelembaban nisbi dan temperature, kadar air benih,
suhu, genetic, mikroflora, kerusakan mekanik #akibat panen dan pengolahan$,
dan tingkat kemasakan benih.
Kemunduran benih yang menyebabkan menurunnya vigor dan
viabilitas benih merupakan awal kegagalan dalam kegiatan pertanian sehingga
harus dicegah agar tidak mempengaruhi produktivitas tanaman. Sadad #1%%&$
menguraikan vigor benih adalah kemampuan benih menumbuhkan tanaman
normal pada kondisi suboptimum di lapang, atau sesudah disimpan dalam
kondisi simpan yang suboptimum dan ditanam dalam kondisi lapang yang
optimum. 'iabilitas benih merupakan daya hidup benih yang dapat
ditunukkan dalam fenomena pertumbubannya, geala metabolisme, kinera
kromosom atau garis viabilitas sedangkan viabilitas potensial adalah
parameter viabilitas dari suatu lot benih yang menunukkan kemampuan benih
menumbuhkan tanaman normal yang berproduksi normal pada kondisi lapang
yang optitum.
B. Tujuan
(uuan dari pembuatan makalah ini adalah)
1. *ntuk mengetahui pengertian dari kemunduran benih #deteriorasi$ itu
sendiri.
+. *ntuk mengetahui faktor"faktor yang mempengaruhi kehidupan benih.
,. *ntuk mengetahui ciri prose deteriorasi atau kemunduran benih.
&. *ntuk mengetahui tanda"tanda kemunduran benih
-. *ntuk mengetahui kemungkinan penyebab kemunduran benih
.. *ntuk mengetahui pengendalian kemunduran benih.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemunduran Benih (Deterira!i"
Kemunduran benih merupakan proses penurunan mutu secara
berangsur"anngsur dan kumulatif serta tidak dapat balik #irreversible$ akibat
perubahan fisisologis yang disebabkan oleh faktor dalam. Kemunduran benih
beragam, baik antarenis, antarvarietas, antarlot, bahkan antarindividu dalam
suatu lot benih. Kemunduran benih dapat menimbulkan perubahan secara
menyeluruh di dalam benih dan berakibat pada berkurangnya viabilitas benih
#kemampuan benih berkecambah pada keadaan yang optimum$ atau
penurunan daya kecambah. Proses penuaan atau mundurnya vigor secara
fisiologis ditandai dengan penurunan daya berkecambah, peningkatan umlah
kecambah abnormal, penurunan pemunculan kecambah di lapangan #field
emergence), terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
meningkatnya kepekaan terhadap lingkungan yang ekstrim yang akhirnya
dapat menurunkan produksi tanaman #/opeland dan 0onald, 1%1-$.
Kemunduran benih adalah mundurnya mutu fisiologis benih yang
dapat menimbulkan perubahan menyeluruh di dalam benih, baik fisik,
fisiologi maupun kimiawi yang mengakibatkan menurunnya viabilitas benih
#Sadad, 1%%&$.
Kemunduran benih dapat diterangkan sebagai berikut)
1. 2ang dimaksud lau deteriorasi adalah berapa besarnya
penyimpanagna terhadap keadaan optimum untuk mencapai
maksimum. 3al ini dipengaruhi oleh dua peristiwa, yaitu)
a. 4erupakan sifat genetis benih
Kemunduran benih karena sifat genetis biasa disebut proses
deteriorasi yang kronologis artinya, meskipun benih ditangani
dengan baik dan faktor lingkungannya pun mendukung namun
proses ini akan tetap berlangsung.
b. Karena deraan lingkungan
Proses in biasa disebut proses deteriorasi fisiologis. Proses ini
teradi karena adanya faktor lingkungan yang tidak sesuai
dengan persyaratan penyimpanan benih, atau teradi
penyimpangan selama proses pembentukan dan prosesing
benih.
B. #aktr$%aktr &ang Mem'engaruhi Hidu' Benih
!aktor"faktor yang mempengaruhi viabilitas benih selama
penyimpanan dibagi menadi factor internal dan eksternal. !aktor internal
mencakup sifat genetik, daya tumbuh dan vigor , kondisi kulit dan kadar air
benih awal. !aktor eksternal antara lain kemasan benih, komposisi gas, suhu
dan kelembaban ruang simpan #/opeland dan 0onald, l%1-$.
1. !aktor internal benih
!aktor internal benih mencakup kondisi fisik dan keadaan
fisiologinya. /ontoh) benih yang retak, luka, dan tergores akan lebih cepat
mengalami kemunduran. !aktor induced selama perkembangan benih di
lapangan mempengaruhi keadaan fisiologinya, sebagai contoh teradi
kekurangan mineral #seperti 5, K, /a$, air, dan suhu yang ektrim di
lapangan.
+. Kelembaban nisbi #relative humidity673$ dan temperatur.
a. 73 mempengaruhi kadar air benih, dan kadar air benih mempengaruhi
mempengaruhi respirasi benih
b. 73 lingkungan dipengaruhi oleh suhu #($ lingkungan
c. 73 dan ( saling berkaitan dan mempengaruhi kemunduran benih)
1$ setiap penurunan kadar air 1% menggandakan masa hidup dua kali,
dan
+$ setiap penurunan suhu ruang simpan -/
o
akan menggandakan masa
hidup benih dua kali.
d. *ntuk penyimpanan)
1) % 73 8 o ! 9 100 #3arrington, 1%:,$ #K; benih -1&%$
+$ % 73 8 o ! 9 1+0 #<ass, 1%:,$ s=d , tahun dengan proporsi o ! 9 .0
,. Kadar air benih #K;$
4enurut 3arrington #1%:+$, masalah yang dihadapi dalam
penyimpanan benih makin kompleks sealan dengan meningkatnya kadar
air benih. Penyimpanan benih yang berkadar air tinggi dapat menimbulkan
resiko terserang cendawan. <enih adalah bersifat higroskopis, sehingga
benih akan mengalami kemundurannya tergantung dari tingginya faktor"
faktor kelembaban relatif udara dan suhu lingkungan dimana benih
disimpan.
a. K; > 1&% respirasi tinggi suhu meningkat, investasi cendawan
b. K; ? -%@ teradi kerusakan membrana selular
Kadar keseimbangan #K;K$ benih adalah kadar benih air yang
terbentuk oleh keseimbangan antara K; benih dengan 73 lingkungannya.
a. K;K fase 1 ) K;K dengan 73 0.0%. ;ir terikat kuat dengan struktur
kimia benih.
b. K;K fase + ) K;K dengan 73 .0:-%. Sebagian K; benih terikat
lebih lemah daripada K; fase 1,
c. K;K fase , ) K;K dengan 73 :-100%. Sebagian air benih adalah air
bebas yang berada pada rongga antarsel benih yang mudah dihilangkan
dengan pengeringan alamiah. Padi, agung, gandum, sorgum #benih
berpati=karbohidrat$, kedelai #benih berprotein tinggi$, kacang tanah
#benih berlemak tinggi$.
4enurut /hai et al., #+00+$, perkecambahan benih kedelai akan
menurun dari perkecambahan awal yaitu diatas %0% menadi 0%
tergantung spesies dan kadar air selama penyimpanan. 0ilain pihak 2aya
et al., #+00,$ menyatakan bahwa benih kedelai yang disimpan dengan
kadar air .% dan 1% selama & bulan pada suhu 1-
A
/ memiliki persentase
perkecambahan diatas :0%.
&. Suhu #($
Suhu ruang simpan berperan dalam mempertahankan viabilitas
benih selama penyimpanan, yang diperungaruhi oleh kadar air benih, suhu
dan kelembaban nisbi ruangan. Pada suhu rendah, respirasi beralan
lambat dibanding suhu tinggi. 0alam kondisi tersebut, viabilitas benih
dapat dipertahankan lebih lama. Pada periode simpan 0 minggu, benih
belum mengalami masa penyimpanan, dan kadar air ditetapkan sebagai
kadar air awal penyimpanan. Kadar air benih diukur dengan metode
langsung yakni melalui proses pengovenan dengan suhu 10,B/ selama 11
am. Perhitungan perkiraan kadar air benih dilakukan berdasarkan basis
basah, yaitu bobot akhir benih setelah dioven dibagi bobot awal #basah$
benih sebelum dioven dikali 100 persen #4ugnisah et al. 1%%&$.
a. pada ( 6 0
0
/ dan K; > 1&% dapat terbentuk kristal es pada ruang
antarsel dalam benih
b. pada ( ? 0
0
/ dan K; ? 1&% tidak membentuk kristal es, tetapi benih
akan meningkat K;"nya
Pada umumnya pada ruang dengan ( rendah dan 73 tinggi sehingga K;
akan tinggi.
-. Cenetik
a. <enih berentang hidup panang #<enih !osil$)
1$ Dupin ) 10.000 th masih hidup #tertimbun di tanah gambut kanada$
#Porsild dan 3arrington, 1%.:$
+$ Endian lotus ) 1+0"&00 th masih hidup #terbenam di dasar danau di
4ansuria$#Ahga, 1%+.$
,$ <enih+ ortodoks lain) ;lbiFia, /assia, (rifolium,
b. <enih berentang hidup pendek)
1$ Accer saccharinum : beberapa hari saa setelah lepasdari induknya
sudah mati
+$ GiFFania aHuatica
,$ Iillow, poplar, kapas, dll benih rekalsitran #shorea, cacao, mangga,
dll$
.. 4ikroflora
a. (erbawa dari lapangan ) optimum hidup pada 73 %0"%-% atau K;
benih ,0",-%
b. /endawan gudang ) optimum hidup pada 73 .0"%0%
1$ Aspergillus sp. atau K;K pada 73 itu
+$ Penicillium sp.
:. Kerusakan mekanik #akibat panen dan pengolahan$
a. terutama pada bagian embrio
b. pada bagian non embrio dapat meningkatkan serangan mikroflora
1. (ingkat kemasakan benih
Potensi mutu terbaik dicapai pada saat benih telah mencapai masak
fisiologi #4!$.
a. <enih kurang masak, potensi mutunya masih kurang tinggi
b. <enih lewat masak di lapangan, potensi sudah mulai turun oleh deraan
cuaca di lapangan
(. (iri 'r!e! deterira!i
<enih yang mengalami proses deteriorasi akan menyebabkan turunnya
kualitas dan sifat benihika dibandingkan pada saat benih tersebut mencapai
masa fisiologinya.
(urunnya kualitas benih dapat mengakibatkan viabilitas dan vigor
benih menadi rendah yang pada akhirnya akan mengakibatkan tanaman
menadi buruk. 3al ini dapat dilihat pada tanaman di lahan yang memiliki
viabilitas yang tinggi dan hasil panen yang menadi elek.
7/. 4abesa #1%%,$ mencirikan proses deteriorasi sebagai berikut )
Proses ini merupakan proses yang tidak dapat ditawar, pasti teradi
pada semnua benih. 2ang berbeda hanyalah lau deteriorasinya
saa.
Proses ini merupakan proses yang searah. <enih yang telah
mengalami deteriorasi tidak akan kembali ke keberadaan semula,
meskipun dengan memberikan perlakuan tertentu padanya.
Proses ini pada saat benih telah mencapai masak fisiologis sangat
rendah launya. Dau deteriorasi benih ini di waktu kemudian
berhubungan erat dengan kondisi linkungan dan penanganannya.
Dau deteriorasi spesies yang satu dengan yang lain berbeda dan
berbeda pula lau deteriorasi varietas"varietas dalan satu spesies.
Dau deteriorasi berbeda antara seed lot dalam satu spesies= varietas
dan uga antar individu dalam satu seed lot.
0elouche dan <askin #1%:,$ menggambarkan proses #seHuence$
teradinya deteriorasi dalam benih sebagai berikut )
<erkurangnya lau respirasi
<enih yang telah mengalami deteriorasi setelah teradinya imbibisi
mempunyai lau respirasu yang lebih rendah disbanding benih yang
belum mengalami deteriorasi. 3al ini disebabkan oleh aktivitas
enFim respirasi yang mulai menurun.
Peningkatan kandungan asam lemak dalam benih #increase in fatty
acid$.
Pada benih yang telah mengalami deteriorasi akan meningkat
kandungan asam lemaknya
Dau perkecambahan rendah #slower germination rate$
<enih yang telah mengalami deteriorasi ika dikecambahkan maka lau
perkecambahannya rendah, yang berarti benih membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk berkecambah.
Dau pertumbuhan kecambah lambat #slower rate of growth
development$. <enih yang telah mengalami deteriorasi setelah
berkecambah maka pertumbuhan kecambahnya akan menadi
lambat.
<erkurangnya daya tahan menghadapi tekanan lingkungan. <enih
atau kecambah dari benih yang telah mengalami deteriorasi
memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyimpangan kondisi
lingkungan.
Kecambah tidak mampu muncul di lahan. Kecambah dari ben ih
yang telah mengalami deteriorasi seringkali tidak dapat muncul ke
permukaan tanah karena kecambah tersebut kekurangan energy
untuk tumbuh terus ke permukaan lahan. 3al inilah yang sering
menyebabkan adanya perbedaan nilai persentase viabilitas benih di
dalam penguian di laboratorium dengan kenyataan benih=
kecambah yang dapat tumbuh terus di lading. <agi petani yang
penting adalah niali persentase benih= kecambah yang dapat
tumbuh di lahan.
<anyak kecambah abnormal. Jika kita mengecambahkan benih
yang telah mengalami deteriorasi maka persentase kecambah
abnormal akan meningkat yang kemudian menyebabkan persentase
viabilitas benih menadi rendah karena yan akan dihitung hanyalah
kecambah normal.
KnFim menadi aktif. 0alam benih yang mengalami deteriorasi
aktivitas enFimnya auh berkurang atau bahkan tidak berfungsi.
3al ini disebabkan teradinya perombakan= penguraian enFim yang
selanutnya akan menghambat atau bahkan menyebabkan benih
kehilangan kemampuannya untuk berkecambah.
(eradinya kebocoran sel. <enih yang telah mengalami deteriorasi
bila mengalami deteriorasi bila mengalami imbibisi akan teradi
kebocoran membrane sel sehingga ada unsure"unsur yang keluara
dari benih. Kebocoran ini menyebabkan benih menadi kekurangan
bahan yang dapat dirombak untuk menghasilkan tenaga yang
dibutuhkan untuk proses sintesa protein guna pembentukan dan
pertumbuhan sel"selnya. ;kibatnya, akan banyak ditemukan
kecambah abnormal atau bahkan benih yang tidak mampu
berkecambah sama sekali.
7entang persyaratan berkecambah menadi lebih sempurna. Setiap
benih memiliki persyaratan agar benih tersebut tetap mampu
berkecambah. Pada benih yang telah mengalami deteriorasi,
rentang ini menadi lebih sempit atau seringkali dikatakan bahwa
benih tersebut sangat peka terhadap kondisi lingkkungan.
Keragaman tinggi. <enih yang telah mengalami deteriorasi ika
dikecambahkan= ditanam di lahan keragamannya akan tinggi #tidak
seragam pertumbuhannya$.
Penurunan hasil panen. 3asil panen akan menurun ika petani
dalam ussaha taninya memakai benih yang telah mengalami
deteriorasi, terutama karena akibat keragaman tanaman di lahan.
Perubahan warna. <enih yang telah mengalami deteriorasi
warnanya akan berubah, halmiini biasanya dipakai sebagai salah
satu tolak ukur pertama, meskipun kendala yang kita hadapi
perubahan ini sangat subyektif.
Proses yang teradi pada benih yang mengalamiproses deteriorasi
menurut J/. 0elouche sebagai berikut)
Kerusakan membrane pada benih yang menua akan mengakibatkan
kerusakan dinding sel sehingga mengakibatkan teradinya
kebocoran ika benih berimbibisi.
Proses biosintesis yang tak berimbang
Ketidakseimbangan proses biosintesis yang disebabkan proses
katabolisme dan anabolisme yang tidak sinkron akan mengganggu
proses perkecambahan benih.
Dau perkecambahan dan perkembangan kecambah lambat dan
tidak seragam. Pada benih yang telah menua uka masih dapat
berkecambah maka pertumbuhan= perkembangan kecambahnya
lambat dan tidak merata.
7entan terhadap stress faktor lingkungan. <enih yang telah menua
akan sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan pada saat
dikecambahkan.
Kondisi kecambah elek. Kecambabh yang dihasilkan kondisinya
elek sekali.
Penyimpang morfologis. Kecambah yang terbentuk tidak normal.
3al ini dapat dilihat dengan tingginya persentase kecambah
abnormal.
(idak berkecambah. <enih yang dikecambahkan tidak
berkecambah meskipun benih tersebut sebenarnya belu mati.
4ati #death$. <enih mati dapat diketahui dengan ui tetraFolium.
D. Tanda$tanda Kemunduran Benih
1. Ceala !isiologis
4enurut (oole, (oole dan Corman #dalam ;bdul <aki dan
;nderson. 1%:+$, kemunduran benih dapat ditunukkan oleh geala
fisiologis sebagai betikut) #a$ teradinya perubahan warna benih #b$
tertundanya perkecambahan@ #c$ menurunnya, toleransi terhadap kondisi
lingkungan sub optimum selama perkecambahan #d$ rendahnya toleransi
terhadap kondisi simpan yang kurang sesuai #e$ peka terhadap radiasi@ #f$
menurunnya pertumbuhan kecambah@ #g$ menurunnya daya berkecambah,
dan #h$ meningkatnya umlah kecambah abnormal. ;bdul <aki dan
;nderson #1%:+$ mengemukakan indikasi biokimia dalam benih yang
mengalami kemunduran viabilitas adalah sebagai berikut) #a$ perubahan
aktivitas enFim #b$ perubahan lau respirasi@ #c$ perubahan di dalam
cadangan makanan@ #d$ perubahan di dalam membran, dan #e$ kerusakan
kromosom.
Ceala fisiologis dipengaruhi pula oleh)
a. ;ktivitas enFim menurun) dehidrogenase, glutamat dekarboksilase,
katalase, peroksidase, fenolase, amilase, sitokrom oksidase.
b. 7espirasi menurun ) konsumsi A+ rendah, produksi /A+ rendah,
produksi ;(P rendah
c. <ocoran metabolit meningkat) menadikan nilai daya hantar listrik
meningkat dan gula terlarut menigkat
d. Kandungan ;sam Demak <ebas meningkat)
1$ Dipid) asam lemak 8 gliserol
+$ <enih kapas dengan kandungan ;sam Demak <ebas L1% sudah
tidak mampu berkecambah.
+. Ceala Kinera <enih
a. kinera perkecambahan rendah) K( rendah, dan tidak seragam
b. 0aya suai terhadap lingkungan rendah
c. 0aya tumbuh di lapang rendah
d. (idak tahan terhadap cekaman lingkungan
,. Pemudaran Iarna kibat penuaan
Kemunduran warna akibat penuaan yaitu warna benih mencoklat #terutama
bila terdedah pada cahaya$ pada embrio atau pada kulit benih.
E. Kemungkinan Pen&e)a) Kemunduran Benih
1. ;utoMidasi Dipid) dapat teradi pada benih)
a. K; ? .%
b. Konsentrasi A
+
tinggi
c. Suhu tinggi
Proses)
Demak tak enuh 8 ion+ logam radikal bebas #3
,
8
$ 8
cahaya=irradiasi
7adikal bebas 8 A
+
3idroperoksida #3
+
A
+
$
3idroperoksida Karbonil
Karbonil 8 protein " inaktivasi enFim
" kerusakan membran
" denaturasi protein
Karbonil 8 asam nukleat mutasi kromosom
+. 0egradasi Struktur !ungsional
a. 3ilangnya permeabilitas membran sel #terhidrolisis oleh fosfolipase dan
oksidase$
b. 7usaknya membran mitokondria #;(P"ase tinggi, fosforilasi oksidatif
rendah, produksi ;(P tinggi$.
,. 7ibosom tidak mampu berdisosiasi) sintesis protein terhambat
&. 0egradasi dan Enaktivasi KnFim) perubahan struktur makromolekul enFim
menurunkan aktivitasnya.
a. Perubahan komposisi ) " grup fungsional #hilang=mengikat$
" oksidasi gugus sulfhidril
" perubahan asam amino dalam protein
b. Perubahan konfigurasi) " penglipatan atau pelurusan
" penggumpalan atau polimerisasi
" pemutusan menadi sub+ unit
-. Pengaktifan=Pembentukan KnFim"enFim 3idrolitik)
<ila K; benih > +0%, cukup untuk mengaktifkan enFim+ hidrolotik
#lipase, fosfolipase, fosfatase, amilase$
.. 0egradasi Cenetik sebagai penyebab utama ketuaan
:. perubahan sifat kromosom #selaras dengan penuaan$
a. mutasi genetik@ berkorelasi dengan ketuaan dan hilangnya viabilitas
1. 3abisnya cadangan makanan #sudah tidak diterima$
%. Kelaparan sel meristematik) auhnya arak antara cadangan makanan
dengan sel"sel meritematik
10. ;kumulasi senyawa beracun #toMic$
a. embrio baik pada endosperm tua
b. embrio tua pada endosperm baik
Keduanya ) menunukkan vigor dan perkecambahannya buruk
#. Pengendalian Kemunduran Benih
0alam kegiatan pertanian, teradinya kemunduran benih merupakan
salah satu faktor penyebab menurunnya produktivitas tanaman sehingga hal
ini hanrus dihindari. 3asil"hasil penelitian menunukkan dengan memberikan
perlakuan pada benih yang memperlihatkan geala kemunduran, dapat
memperbaiki kondisi benih.
4urray dan Iilson #1%1:$ melaporkan kemunduran benih dapat
dikendalikan dengan cara NinvigorasiN melalui proses hidrasi"dehidrasi. Sadad
#1%%&$ mendefinisikan invigorasi sebagai proses bertambahnya vigor benih.
0engan demikian perlakuan invigorasi adalah peningkatan vigor benih dengan
memberikan perlakuan pada benih. 4enurut Khan #1%%+$ perlakuan pada
benih adalah untuk memobilisasi sumber"sumber energi yang ada dalam benih
untuk bekera sama dengan sumber"sumber energi yang ada di luar atau di
lingkungan tumbuh untuk menghasilkan pertanaman dan hasil yang maksimal.
Perlakuan benih yang telah dikenal antara lain presoaking dan
conditioning. 4enurut Khan #1%%+$ presoaking adalah perendaman benih
dalam seumlah air pada suhu rendah sampai sedang, sedangkan conditioning
adalah peningkatan mutu fisiologi dan biokimia #berhubungan dengan
kecepatan dan perkecambahan, perbaikan serta peningkatan potensial
perkecambahan$ dalam benih oleh media imbibisi potensial air yang rendah
#larutan atau media padatan lembab$ dengan mengatur hidrasi dan penghentian
perkecambahan. <enih menyerap air sampai potensial air dalam benih dan
media pengimbibisi sama #dicapai keseimbangan potensial air$. Presoaking
dalam periode singkat menghasilkan efek yang cukup baik terhadap
peningkatan perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Pengeringan tidak
mengurangi pengaruh positif dari presoaking #Kidd and Iest dalam Khan,
1%%+$. Perlakuan presoaking berpengaruh baik pada benih yang bervigor
sedang.
3adiana #1%%.$ melaporkan perlakuan presoaking atau conditioning
secara nyata efektif meningkatkan viabilitas dan vigor benih sebelum
penyimpanan, dapat meningkatkan daya berkecambah potensi tumbuh,
keserempakan tumbuh, dan bobot kering kecambah normal.
<enih bermutu merupakan salah satu faktor yang memegang peranan
penting dalam budidaya tanaman cabai. Suplai benih untuk musim tanam
berikutnya, mengharuskan teradinya proses penyimpanan benih. ;pabila
penyimpanan tidak ditangani dengan baik, maka benih akan mudah
mengalami kemunduran sehingga mutunya menadi rendah. 0isamping itu,
perkecambahan cabai lambat dan tidak seragam. Elyas #1%%&$ menyatakan
bahwa benih cabai memerlukan imbibisi yang lama sebelum berkecambah dan
suhu yang agak tinggi untuk mencapai perkecambahan maksimum.
4enurut Khan et al. #1%%+$, imbibisi pada benih yang dilakukan
secara tiba"tiba apalagi terhadap benih dengan kadar air sangat rendah dan
benih yang mengalami penyimpanan yang lama dapat menyebabkan
kerusakan pada struktur membran sehingga perlu suatu kondisi dimana
imbibisi dilaksanakan secara terkontrol. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan invigorasi benih
yaitu dengan cara mengkondisikan benih sedemikian rupa sehingga karakter
fisiologi dan biokimiawi yang terdapat di dalam benih dapat dimanfaatkan
secara optimal.
Perlakuan benih secara fisiologis untuk memperbaiki perkecambahan
benih melalui imbibisi air secara terkontrol telah menadi dasar dalam
invigorasi benih. Saat ini perlakuan invigorasi merupakan salah satu alternatif
yang dapat digunakan untuk mengatasi mutu benih yang rendah yaitu dengan
cara memperlakukan benih sebelum tanam untuk mengaktifkan kegiatan
metabolisme benih sehingga benih siap memasuki fase perkecambahan.
Selama proses invigorasi, teradi peningkatan kecepatan dan keserempakan
perkecambahan serta mengurangi tekanan lingkungan yang kurang
menguntungkan. Envigorasi dimulai saat benih berhidrasi pada medium
imbibisi yang berpotensial air rendah. <iasanya dilakukan pada suhu 1-"+0
o
/.
Setelah keseimbangan air tercapai selanutnya kandungan air dalam benih
dipertahankan #Khan, 1%%+$
<erbagai cara dapat dilakukan sehubungan dengan perlakuan
invigorasi benih sebelum tanam yaitu osmoconditioning, priming,
moisturizing, hardening, humidification, solid matrix priming,
matriconditioning dan hydropriming. 5amun demikian cara yang umum
digunakan adalah osmoconditioning #conditiong dengan menggunakan larutan
osmotik seperti PKC, K5A
,
, K3
+
PA
&
, 5a/l dan manitol$ dan
matriconditioning #conditioning dengan menggunakan media padat lembap,
seperti 4icro"/el K, 'ermikulit, uga telah dipelaari beberapa media
alternatif antara lain abu gosok dan serbuk gergai$.
<enih yang dipanen lewat masak fisiologis biasanya sudah
mengalami penurunan mutu. *ntuk mengatasi permasalahan teradinya
kemunduran mutu benih baik yang diakibatkan oleh faktor penyimpanan
maupun diakibatkan oleh faktor kesalahan dalam penanganan benih, salah
satunya dapat dilakukan dengan melakukan teknik invigorasi #perlakuan fisik
atau kimia untuk meningkatkan atau memperbaiki vigor benih$. Perlakuan ini
sudah banyak dilakukan pada beberapa tanaman seperti tanaman padi dan
kedelai. Pada tanaman ambu mete perlakuan invigorasi dapat meningkatkan
daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan berat kering benih ambu mete.
*ntuk mengatasi permasalahan teradinya kemunduran mutu benih
baik yang diakibatkan oleh faktor penyimpanan maupun diakibatkan oleh
faktor kesalahan dalam penanganan be"nih, dapat dilakukan dengan
melakukan teknik OinvigorasiP. Envigorasi adalah suatu perlakuan fisik atau
kimia untuk meningkatkan atau memperbaiki vigor benih yang telah
mengalami kemun"duran mutu #<asu dan 7udrapal, 1%1+$.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan makalah kemunduran
benih ini adalah bahwa benih yang telah mengalami deteriorasi akan
menampakkan geala sebagai berikut)
1. Ceala !isiologis)
a. Perubahan warna benih
b. 4undurnnya perkecambahan
c. 4undurnya toleransi terhadap SA!
d. 4undurnya toleransi terhadap penyimpanan
e. Sangat peka terhadap radiasi
f. 4undurnya pertumbuhan kecambah
g. 4undurnya daya kevigoran #kekuatan tumbuh$
h. 4eningkatnya umlah kecambah abnormal
+. Ceala <iokhemis
a. Perubahan dalam respirasi
b. Perubahan enFim
c. Perubahan pada membrane sel= dinding sel
d. Perubahan lau sintesis
e. Perubahan persediaan makanan
f. Kerusakan kromosom.
Kemungkinan penyebab kemunduran benih antara lain yaitu)
1. ;utoMidasi lipid
+. 0egradasi struktur fungsi
,. 7ibosom tidak mampu berdisosiasi
&. 0egradasi dan inaktivasi enFim
-. Pengaktifan= pembentukan KnFim"enFim 3idrolitik
.. 0egradasi Cenetik sebagai penyebab utama ketuaan
:. perubahan sifat kromosom #selaras dengan penuaan$
1. 3abisnya cadangan makanan #sudah tidak diterima$
%. Kelaparan sel meristematik
10. ;kumulasi senyawa beracun #toMic$
*ntuk mengatasi permasalahan teradinya kemunduran mutu benih baik
yang diakibatkan oleh faktor penyimpanan maupun diakibatkan oleh faktor
kesalahan dalam penanganan be"nih, dapat dilakukan dengan melakukan teknik
OinvigorasiP. Envigorasi adalah suatu perlakuan fisik atau kimia untuk
meningkatkan atau memperbaiki vigor benih yang telah mengalami kemun"duran
mutu #<asu dan 7udrapal, 1%1+$.
DA#TA* PUSTAKA
;nonim
a
. +010. Pengaruh Penyimpanan (erhadap Kemunduran <enih.
http://pusiiiingeuy.blogspot.com/2!/"/pengaruh#penyimpanan#
terhadap.html. 0iakses pada tanggal 1- 4ei +010 pukul 1..,0 IE<.
;nonim
b
. +010. Korelasi Penyimpanan 0engan 0aya (umbuh <enih.
http://$$$.tanindo.com/abdi"/hal%".htm. 0iakses pada tanggal 1-
4ei +010 pukul 1..&0 IE<.
Purwanti, Setyastuti. +00&. Kaian Suhu 7uang (erhadap Kualitas <enih Kedelai
3itam dan Kedelai Kuning. &urnal 'lmu Pertanian. 'ol. 11 5o. 1,
+00&) ++",1.
7r. Sri hartati, sudindro, dan febria cahya indriani. 1%%%. Pengaruh Envigorasi
(erhadap 'iabilitas <enih 0an Pertumbuhan (anaman Kenaf
#(ibiscus cannabinus ).$. &urnal littri. 'ol. E' 5o. ., maret 1%%%.
/opeland. D.A. dan 4.<. 4c. 0onald. 1%1-. Principles of *eed *cience and
+echnology. <urgess Publishing /ompany. 5ew 2ork. ,.% p.
Sadad, s.1%%&. ,uantifi-asi metabolisme benih. P( Iidia Sarana Endonesia,
Jakarta. 1&-pp.
MAKALAH TEKN+L+,I BENIH
KEMUNDU*AN BENIH
DISUSUN +LEH-
.. Aninda Putri Driar!i/i H0101002
3. *iana De/i Ku!umaning!ih H010104.
5. 6ah&u Tri Ku!uma!ari H0101078
4. Aulia *ahma Kaut!ari H0101029
7. :u!u% Enril H0101
A,*IBISNIS A
#AKULTAS PE*TANIAN
UNI;E*SITAS SEBELAS MA*ET
SU*AKA*TA
30.0

Anda mungkin juga menyukai