Anda di halaman 1dari 9

Contoh Business Model: Toko Buku Komunitas

Dalam contoh business model ini saya menghayalkan suatu toko buku jenis baru yang
penawaran utamanya adalah suatu komunitas peminat/pemerhati suatu topik tertentu
dimana buku merupakan medium utama agar para anggotanya bisa mempelajari dan lebih
mendalami minat tersebut. Saya memberi nama toko buku jenis baru ini Toko Buku
Komunitas karena para pelanggannya tidak hanya datang ke toko buku tersebut untuk
membeli buku tetapi juga untuk mendapatkan kebersamaan dalam suatu komunitas yang
meminati topik yang sama. Tambahan lagi toko buku ini juga toko buku yang ada bangunan
fisiknya dan berlokasi di suatu tempat bukan toko buku yang bersifat virtual dan berlokasi di
Internet.

Karena toko buku ini beroperasi dari suatu lokasi tertentu maka komunitas sasarannya
harus ada diseputaran tempat toko buku tersebut beroperasi. Oleh karenanya, agar contoh
dalam tulisan ini tidak abstrak maka saya akan ulas untuk komunitas yang paling saya
ketahui yaitu komunitas pengoprek komputer dan dengan tambahan asumsi toko buku ini
berlokasi dekat suatu kampus dengan populasi mahasiwa TI (Teknologi Informasi) yang
tinggi.

Mari kita mulai menjabarkan business model-nya.
CS: Customer Segment (=Kelompok Pelanggan)
Konsumen utama toko buku ini adalah anggota komunitas sasarannya dimana dalam
contoh ini berupa:
Komunitas pengoprek dari kalangan mahasiswa TI yang berkeinginan untuk terus
mendalami ilmu dan minat mereka akan teknologi informasi.
Perhatikan disini saya memakai format:
[Siapa] yang berkeinginan [Motivasi]
Dimana [Siapa] merupakan nama untuk CS tersebut dan [Motivasi] merupakan penjelasan
motivasi atau alasan mereka mau memakai penawaran dari organisasi ini.
VP: Value Proposition (=Nilai Tambah)
Sekarang nilai tambah apa yang akan diberikan toko buku ini sehingga para anggota
komunitas ini mau mendatangi tempat ini?
1. Toko buku ini akan menyediakan tempat untuk komunitas bisa berkumpul
dan membuat pertemuan baik formal maupun informal karena komunitas secara
umum cenderung bersifat informal maka kemungkinan besar tidak akan memiliki
tempat formal untuk berkumpul; atau dengan kata lain toku buku ini akan dijadikan
kampung tempat komuntas ini akan berdomisili;
2. Toko buku ini secara sederhana akan mendukung kegiatan komunitas
melalui pendataan anggotanya dan mengkomunikasikan hal-hal penting yang
diperlukan oleh komunitas ini (misalnya: ada pertemuan mendadak, ada pembicara
yang bakal datang, ada ulasan tentang teknik programming terbaru, dll) karena
komunitas ini bersifat informal maka tidak akan ada seseorang yang akan
mengkoordinasi/menjalankan kegiatan-kegiatan dasar tingkat komunitas ini tetapi
kegiatan-kegiatan dasar ini perlu adanya untuk mendukung kelangsungan
komunitas;
3. Toko buku ini (atau atas inisiatif komunitas sendiri) akan mengundang
pembicara lokal, melakukan diskusi kecil, atau melakukan demonstrasi yang
dipandu oleh seseorang yang dianggap ahli dalam topik TI tertentu karena para
anggota komunitas ini sangat berkeinginan untuk mengetahui hal-hal terbaru dalam
topik yang mereka minati apalagi dari narasumber yang yang dipandang ahli dan
terpercaya;
4. Toko buku ini akan mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan praktis
oleh komunitas di toko buku (misalnya lomba hacking, lomba buat program, sesi
coding, group coding, dll) karena kegiatan ini akan mendukung meningkatkan
kemampuan teknis para anggotanya disamping menaikkan prestise komunitas ini;
5. Toko buku ini akan menyediakan buku-buku teknis yang berkaitan dengan
minat komunitas ini karena para anggota komunitas ini akan membutuhkan referensi
untuk mereka pelajari dan dalami.
Perhatikan disini saya memakai format:
[Nilai tambah] karena [Masalah]
Dimana [Nilai tambah] adalah nilai tambah yang akan diberikan oleh organisasi tersebut
dan[Masalah] adalah penjelasan mengapa ini menjadi nilai tambah bagi CS tersebut.

CH: Channel (=Medium)
Sekarang medium apa yang akan dipergunakan oleh toko buku ini untuk mencari dan
menemukan komunitas ini dan para anggotanya serta mempromosikan VP yang mereka
tawarkan?
1. Menyebarkan selebaran, spanduk, dll. di kampus, kos-kosan, warung kopi, dll
tentang berbagai kegiatan formal yang akan menarik keikutsertaan para anggota
komunitas ini dan diselenggarankan pada toko buku ini karena komunitas ini bersifat
tidak formal maka anggotanya belum tentu bisa terlacak disamping juga untuk
menarik calon anggota baru untuk komunitas ini;
2. Melakukan pengumunan ke daftar anggota komunitas yang dikelola oleh toko
buku ini tentang berbagai kegiatan formal yang akan menarik keikutsertaan para
anggota komunitas ini karena belum tentu semua anggota komunitas akan aktif di
setiap pertemuan formal maupun informal dan mengetahui kegiatan yang akan
diselenggarakan;
3. Memanfaatkan situs jejaring sosial untuk mepromosikan berbagai kegiatan
formal yang akan menarik keikutsertaan para anggota komunitas kegitan yang akan
diadakan di toko buku ini karena ini merupakan medium paling efektif untuk
menyebarkan informasi dimana belum tentu semua anggota komunitas akan aktif di
setiap pertemuan formal maupun informal dan mengetahui kegiatan yang akan
diselenggarakan;
4. Mengajak dosen dan staf teknis laboran untuk mepromosikan berbagai
kegiatan formal yang akan diadakan di toko buku ini dan bahkan mengundang
mereka untuk mengadakan tutorial, kuliah tamu, diskusi, atau demonstrasi di toko
buku ini dengan mengundang mahasiswa mereka karena para mahasiswa ini akan
mengetahui adanya komunitas ini di toko buku tersebut.
Perhatikan disini saya memakai format:
[Jalur] karena [Alasan]
Dimana [Jalur] adalah saluran yang dipakai dan [Alasan] penjelasan mengapa jalur ini
tepat untuk tujuan ini.

CR: Customer Relationship (=Jenis Layanan)
Setelah ada komunitas yang meramaikan da mengunjungi toku buku ini, bagaimana para
pengunjung ini akan dilayani oleh toko buku ini?
1. Toko buku ini hanya akan mendukung dari belakang untuk pengelolaan
komunitas ini (misalnya melalui pengelolaan data anggota atau penyebaran
informasi) dimana selebihnya komunitas inilah yang akan melayani dirinya sendiri
karena motivasi internal akan lebih kuat dalam mempertahankan keberlangsungan
komunitas ini daripada motivasi eksternal;
2. Pada awalnya mungkin dibutuhkan peran lebih besar dari toko buku untuk
mendukung komunitas karena para anggotanya belum merasa nyaman dengan
lingkungan toko buku ini atau dengan kata lain belum merasa toko buku ini telah
menjadi kampung mereka. Tetapi lambat laun peran toko buku ini harus dikurangi
dan diserahkan perlahan-lahan ke para anggota komunitas ini tetapi aktivitas
mendasar tetap diselenggarakan oleh toko buku ini;
3. Toko buku ini akan mendorong dan mendukung diadakan berbagai kegiatan
untuk meningkatkan kemampuan teknis para anggotanya karena akan menunjukkan
bahwa komunitas ini hidup dan memberi manfaat positif kepada para anggotanya.
Perhatikan disini saya memakai format
[Layanan] untuk [Tujuan] karena [Alasan]
Dimana [Layanan] adalah jenis layanan yang akan dipakai, [Tujuan] adalah penjelasan
layanannya, dan [Alasan] adalah penjelasan mengapa jenis layanan ini perlu.

KA: Key Activities (=Kegiatan Utama)
Aktivitas apa saja yang perlu dilakukan oleh toko buku ini agar bisa mewujudkan VP untuk
CS mereka? Aktivitas-aktivitas ini bisa dengan mudah kita tarik atau turunkan dari CH, CR,
dan VP.
1. Promosi tentang berbagai kegiatan formal yang diadakan di toko buku ini;
2. Promosi dan penawaran khusus yang dilakukan oleh toko buku dan relevan
dengan minat komunitas ini;
3. Penyelenggaraan secara rutin pembicaraan, melakukan diskusi, atau
demonstrasi;
4. Merangkul dan menjalin hubungan dengan individu-individu kunci dari
komunitas ini agar sering mendatangi toko buku untuk pertemuan informal;
5. Penerbitan materi-materi khusus yang bakal diminati para anggota
komunitas;

KR: Key Resources (=Sumber Daya Utama)
Sumber daya apa saja yang harus dimiliki toko buku ini sehingga kegiatan-kegiatan di atas
bisa berjalan dengan baik? Sumber daya-sumber daya ini juga bisa dengan mudah kita
tarik atau turunkan dari CH, CR, VP, dan KA.
1. Daftar dan informasi kontak dari para anggota komunitas;
2. Ruangan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan formal;
3. Peralatan dasar untuk pelaksaan kegiatan formal;
4. Tempat pertemuan informal yang nyaman dan menyediakan makanan/minum
ringan serta wifi/warnet;
5. Staf untuk mendukung kegiatan dasar komunitas dan untuk memfasilitasi
berbagai acara formal;
6. Staf untuk mendukung proses penerbitan materi-materi khusus yang bakal
diminati para anggota komunitas;

KP: Key Partners (=Mitra Utama)
Sekarang kerjasama yang bagaimana saja dan dengan siapa saja yang diperlukan agar
toko buku ini bisa berjalan dengan lancar? Sama dengan komponen-komponen lain yang
berada disisi kiri Business model Canvas, ini juga bisa dengan mudah kita tarik atau
turunkan dari CH, CR, VP, KA, dan KR.
1. Hubungan erat dengan komunitas TI yang bersangkutan;
2. Hubungan erat dengan universitas, dosen-dosen, dan individu-individu lokal
yang dipandang mempunya keahlian dalam minat para anggota komunitas;
3. Hubungan dengan penyedia makanan diseputar toko sehingga bisa melayani
permintaan akan konsumsi baik saat pertemuan formal maupun informal.

C$ (Cost = Struktur Biaya) dan R$ (Revenues = Pendapatan)
Untuk struktur biaya, komponen-komponen utamanya bisa diturunkan langsung dari KA,
KR, dan KP.

Sedangkan untuk pendapatan, saya mengusulkan:
1. Menjual buku atau bahan-bahan yang relevan;
2. Penerbitan dan penjualan materi-materi khusus yang dihasilkan oleh anggota
komunitas;
3. Penyewaan buku-buku teknis tertentu;
4. Bagi hasil dengan tempat penjual makanan/minuman.
Tetapi jangan mengutip biaya untuk:
1. Sewa ruangan untuk kegiatan formal apalagi kegiatan informal;
2. Penyebaran informasi ke para anggota;
3. Promosi kegiatan formal tetapi yang sifatnya alakadar dan murah.

Catatan Terakhir
Kemungkinan besar toko buku ini akan merangkul lebih dari satu komunitas agar lalu lintas
di dalam toko tetap ramai. Untuk mengetahui dengan pasti komunitas mana saja yang
harus dirangkul maka si pemiliki/pengelola toko buku harus benar-benar
mengetahui/memahami lingkungan dimana toko buku tersebut berada. Bagaimana ini
dilakukan nah itu ada caranya yang akan saya ulas dalam tulisan Customer Discovery
nanti. :)
http://teknoprenur.rahmad.my.id/2012/03/contoh-business-model-toko-buku.html

Usaha toko buku dan alat tulis kantor/ATK juga potensial anda kembangkan apabila lokasi rumah
anda berdekatan dengan sekolah,kampus atau perkantoran.Anak - anak sekolah atau mahasiswa
dan pegawai kantor pasti membutuhkan perangkat atau alat tulis untuk menunjang kegiatan
mereka.Akan tetapi,tidak menutup kemungkinan membuka usaha toko buku dan alat tulis
kantor/ATK di tempat strategis lainnya seperti pasar,perumahan dan lain-lain.Membuka usaha toko
buku dan ATK di tempat-tempat strategis tersebut juga berpeluang bagus karena ketika penduduk
sekitar sedang membutuhkan pulpen,buku,gunting,buku agenda,tinta dan sebagainya tidak perlu
jauh-jauh untuk membelinya.

Untuk persiapan usaha toko buku dan alat tulis kantor/ATK ini,terdapat bebrapa hal yang perlu
dilakukan untuk memulainya, diantaranya :

1. Melakukan survei untuk mencari tempat-tempat strategis misalnya tempat sekolahan
atau depan kampus.
2. Melakukan analisa barang-barang yang paling banyak dibutuhkan oleh konsumen.
3. Mempersiapakan sarana promosi pada konsumen.
Dalam hal pelaksanaan usaha toko buku dan alat tulis kantor ini, perlu memperhatikan beberapa hal
berikut ini :

1. Keramahan dan sopan santun penjaga toko harus diperhatikan demi menjaga
kenyamanan konsumen saat membeli di toko anda.Harus ada standar pelayanan yang
memuaskan untuk para pelanggan.
2. Buatlah cara agar penyimpanan barang anda di toko tersebut menjadi tertata dan
rapi untuk menghindari jumlah hilangnya alat tulis kantor anda terutama untuk produk yang
berukuran kecil seperti pulpen dan sebagainya.
Untuk promosi dan pemasaran usaha toko buku dan alat tulis kantor ini, sebagai contoh anda dapat
melakukan hal sederhana seperti berikut ini :

1. Memanfaatkan momen khusus seperti pada saat penerimaan siswa dan mahasiswa
baru untuk mempromosikan.Berikan pelayanan yang memuaskan kepada pembeli sehingga
ia akan datang kembali.
2. Menjalin kerjasama dengan panitia penerimaan mahasiswa baru untuk memberikan
informasi pembelian di toko buku dan alat tulis kantor anda.Bila perlu memasang iklan usaha
di majalah kampus dan sekolah untuk mendapatkan yang lebih luas kepada
siswa/mahasiswa baru.
3. Melakukan promosi melalui media brosur dan menempelkannya di tempat-tempat
yang mudah terlihat oleh banyak orang.
Hambatan atau tantangan dalam menjalankan usaha toko buku dan alat tulis kantor ini biasanya
berkisar kepada :

1. Persaingan dari sekitar toko anda.Untuk mengatasi hal ini perlu memilih tempat
strategis yang dalam jarak radius tertentu belum ada toko buku dan alat tulis serupa.
2. Tantangan untuk menemukan tempat untuk anda membeli bahan baku dengan
harga miring.Untuk alat tulis kantor biasanya harga grosirnya kurang lebih sama.

Contoh Perhitungan Usaha

A. Modal Awal

1. Peralatan

- Renovasi Tempat Rp. 3.000.000,00
- Lemari etalase kaca Rp. 1.000.000,00
- Rak kayu dan meja display Rp. 1.000.000,00
- Meja kursi kasir Rp. 300.000,00
- Papan Nama Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 6.400.000,00

Peralatan tersebut mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar
Rp. 1000,- . bila memenggunakan metode penyusutan dengan garis lurus.Biaya Penyusutan = (Rp.
6.400.000,00 - Rp.1.000,00) : 4 = Rp. 1.599.750,00 per tahun atau sama dengan Rp. 133.313,00
per bulan.


2. Perlengkapan

- Kantong Plastik Rp. 100.000,00


B.Perhitungan laba/rugi

1. Pendapatan

Rp.200.000,00 x 30 hari Rp. 6.000.000,00



2. Biaya - biaya

- Listrik Rp. 200.000,00
- Persediaan ATK Rp. 2.000.000,00
- Gaji Karyawan Rp. 1.000.000,00
- Biaya Perlengkapan Rp. 100.000,00
- Biaya Penyusutan Peralatan Rp. 133.313,00
- Lain - lain Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 3.533.313,00


3. Laba/Rugi Bersih = Pendapatan - Biaya

Rp.6.000.000,00 - Rp.3.533.313,00 Rp. 2.466.687,00

Semoga Terinspirasi....

http://www.bisniswanitacerdas.com/2011/05/usaha-toko-buku-alat-tulis-kantor.html
Banyaknya program pemerintah serta beberapa lembaga sosial masyarakat yang belakangan ini
menggalakan budaya gemar membaca, menjadi keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis
buku. Karena dengan adanya budaya gemar membaca, minat masyarakat untuk membaca
menjadi lebih besar. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang usaha yang menguntungkan,
termasuk bagi para pemilik toko buku.
Minat baca masyarakat akan buku, semakin meningkat setiap harinya. Banyaknya program pemerintah serta
beberapa lembaga sosial masyarakat yang belakangan ini menggalakan budaya gemar membaca, menjadi
keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis buku. Karena dengan adanya budaya gemar membaca, minat
masyarakat untukmembaca menjadi lebih besar. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang usaha yang
menguntungkan, termasuk bagi para pemilik toko buku.
Besarnya peluang usaha di bidang bisnis buku, menjadi salah satu alasan mengapa toko buku saat ini banyak
ditemukan. Usaha ini menjadi usaha yang menguntungkan bagi para pemiliknya, karena kebutuhan
masyarakat akan buku tidak akan pernah ada habisnya.
Konsumen
Target konsumen bisnis toko buku adalah semua orang yang gemar membaca dan membutuhkan buku untuk
meunjang aktivitasnya sehari hari. Mulai dari anak anak yang masih sekolah, para mahasiswa, para
pegawai, ibu rumah tangga, serta berbagai kalangan masyarakat lainnya menjadi sasaran pasar bisnis toko
buku. Hampir semua orang membutuhkan buku, baik untuk menambah informasi maupun untuk sekedar
mencari hiburan semata.

Minat baca masyarakat akan buku, semakin meningkat setiap harinya. Banyaknya program pemerintah serta
beberapa lembaga sosial masyarakat yang belakangan ini menggalakan budaya gemar membaca, menjadi
keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis buku. Karena dengan adanya budaya gemar membaca, minat
masyarakat untukmembaca menjadi lebih besar. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang usaha yang
menguntungkan, termasuk bagi para pemilik toko buku.
Besarnya peluang usaha di bidang bisnis buku, menjadi salah satu alasan mengapa toko buku saat ini banyak
ditemukan. Usaha ini menjadi usaha yang menguntungkan bagi para pemiliknya, karena kebutuhan
masyarakat akan buku tidak akan pernah ada habisnya.
Konsumen
Target konsumen bisnis toko buku adalah semua orang yang gemar membaca dan membutuhkan buku untuk
meunjang aktivitasnya sehari hari. Mulai dari anak anak yang masih sekolah, para mahasiswa, para
pegawai, ibu rumah tangga, serta berbagai kalangan masyarakat lainnya menjadi sasaran pasar bisnis toko
buku. Hampir semua orang membutuhkan buku, baik untuk menambah informasi maupun untuk sekedar
mencari hiburan semata.
http://wdynkd.blogspot.com/2014/01/contoh-rencana-bisnis-business-plan.html

Seiring dengan naiknya angka melek aksara dan tingkat pendidikan di tanah air, buku menjadi barang
yang terus menerus diburu oleh banyak orang. Konsumsi buku juga tidak dibatasi oleh faktor-faktor
usia, jenis kelamin, suku, ras, dan sebagainya.

Untuk seseorang yang hendak berbisnis sekaligus menginginkan untuk selalu dapat menambah
pengetahuannya, membuka toko buku merupakan alternatif yang paling tepat. Berikut ini merupakan
langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk membuka sebuah toko buku.
Langkah-langkah persiapan:
1. Bersiaplah dengan modal yang diperlukan, yang secara garis besar berupa dana untuk sewa tempat,
modal kerja sesuai dengan banyaknya buku yang anda sediakan dan biaya pencadangan tenaga kerja
(bila merekrut karyawan, minimal 3 bulan), serta biaya untuk promosi minimal brosur, spanduk dan
sejenisnya.
2. Miliki lokasi usaha yang strategis, misalnya daerah sekitar lingkungan kampus, sekolah, pondok
pesantren, seminari dan sebagainya. Lokasi juga harus disesuaikan dengan besarnya modal. Jika modal
lebih besar, kemungkinan untuk mendapatkan lokasi yang strategis juga akan semakin besar karena
lokasi strategis biasanya berharga sewa/ jual tinggi.
3. Tentukan metode penjualan yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi Anda, misalnya jika Anda
memiliki modal yang cukup, tidak masalah untuk membuka sebuah toko buku dengan bangunan di
lokasi strategis . Alternatif lain bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam hal modal, misalnya bisa
juga meminta kerjasama dengan penjual buku yang sudah lebih mapan.
4. Temukan relasi di penerbit-penerbit yang ada dalam jangkauan Anda.
5. Adakan survei dan pengamatan di lapangan mengenai buku-buku yang laris di pasaran (misalnya
dengan berkeliling di toko-toko buku lainnya yang lebih besar) dan sediakanlah buku-buku tersebut di
toko buku Anda.
Langkah-langkah realisasi:
1. Pertimbangkan buku apa saja yang akan Anda jual dalam toko buku Anda dengan berdasarkan keadaan
keuangan, ukuran toko buku yang Anda miliki, besarnya modal, dalamnya pengetahuan Anda terhadap
dunia perbukuan dan sebagainya. Jika Anda masih merasa kurang dalam hal modal dan pengetahuan
perbukuan, ada baiknya mencoba berfokus pada jenis atau buku tertentu saja. Seiring berjalannya
waktu, pengetahuan dan pengalaman akan bertambah dan Anda bisa memperluas cakupan kategori
buku yang Anda jual.
2. Kedepankan hal-hal yang unik atau khas untuk ditawarkan di toko buku Anda. Pelajari dan amati
bagaimana para pesaing menjalankan usaha toko buku mereka.
3. Dapatkan buku secara langsung dengan cara menghubungi penerbit atau mengambil buku di agen atau
distributor. Jika Anda menghubungi penerbit, Anda bisa mendapatkan potongan harga yang lebih
besar. Namun, konsekuensinya Anda harus repot karena harus menghubungi penerbit satu persatu. Dan
Anda juga biasanya akan diwajibkan membeli dalam partai atau jumlah besar, bukan secara eceran.
Sebaliknya dengan menghubungi satu agen, Anda bisa menemukan banyak judul dan kategori buku.
Tetapi peluang mendapatkan potongan harga yang besar juga tipis, karena distributor atau agen juga
akan memungut sebagian keuntungan untuk mereka sendiri.
4. Tentukan cara yang sesuai bagi Anda dalam memperoleh buku yang akan dijual. Anda bisa memilih
cara konsinyasi (titip jual), kredit dalam jangka waktu tertentu, atau pembayaran langsung alias tunai.
5. Lakukan evaluasi arus kas dalam jangka waktu harian atau mingguan.
Langkah-langkah pemasaran:
1. Bangun hubungan bisnis dengan penerbit.
2. Berikan kartu nama untuk pembeli atau relasi bisnis.
3. Cetak dan pasang spanduk/banner, selebaran, dan semacamnya.
4. Ikut serta dalam event-event pendidikan atau pameran buku.
5. Memberikan potongan harga bagi pelanggan yang bersedia membeli dalam jumlah besar.
6. Berusaha tetap mengikuti informasi terbaru mengenai dunai perbukuan, tren yang berkembang, buku-
buku yang menjadi best-seller, dan sebagainya.
Tantangan:
1. Kompetisi akan terasa ketat terutama jika Anda memilih lokasi ramai di mana banyak toko buku juga
berdiri. Untuk itu, Anda harus menyediakan buku-buku yang berbeda dari pesaing atau memberikan
nilai tambah bagi pembeli.
2. Mulai merebaknya penggunaan perangkat elektronik yang bisa berfungsi sebagai e-book reader atau
penampil file-file buku, seperti iPad, ponsel, Amazon Kindle dan sejenisnya. Meski perangkat-
perangkat ini hanya dimiliki kalangan terbatas, namun tren penggunaannya menunjukkan peningkatan
pesat. dan banyak kalangan terpelajar penyuka buku perlahan-lahan berpindah ke cara membaca
seperti ini.
3. Masalah pembayaran ke penerbit juga menjadi masalah tersendiri terutama jika Anda baru saja
memulai dan belum terbiasa.

http://www.eciputra.com/berita-1887-langkahlangkah-membuka-toko-buku-.html

Anda mungkin juga menyukai