Anda di halaman 1dari 4

penjelasan KD Epilepsi Meningitis Ensefalitis

Definisi Bangkitan kejang


yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal >38c)
disebabkan oleh
proses ekstrakranium
Ggn kronis yg
ditandai dgn
berulangnya
bangkitan
epilepsi
(lepasnya muatan
listrik yg berlebih
dan hipersinkron
dari sel neuron
diotak)
Infeksi meningens
yg paling sering
disebabkan oleh
Bakteri
Manifestasi
kelainan
neurologi yg
disebabkan oleh
infeksi virus
herpes simpleks
(VHS)
Etiologi Peningkatan suhu
rektal >38c
-Faktor genetik
(idiopatik)
-Kelainan
simptomatis
E coli, streptokokus
grup b, h.
Influenzae, N.
Meningitidis
virus herpes
simpleks (VHS)
Gejala KDK
-berlangsung
>15menit
-kejang parsial, atau
umum yg didahului k.
Parsial
-kejang berulang
2x/24jam
-pada usia 6bl-3th
-Kejang parsial
(sederhana dan
kompleks)
-kejang umum
(tonik klonik,
atonik, tonik,
mioklonik,
absens)
-Neonatus : malas
minum, letargim
ikterus, muntah,
diare, hipotermi,
kejang, fontanel
menonjol. <2thn
meningeal sign tak
ada.
- anak lebih besar:
timbul akut
(insidious), brupa
demam, kejang,
mual muntah,
anoreksia, sakit
kepala, nyeri
punggung, fotofobi,
kakukuduk, gelisah,
letargi, ksadaran
mnurun

Lainnya defisit
neurologis fokal,
edema otak,
paralisis saraf
kranial.
-Fase prodromal
terjadi malaise
dan demam slama
1-7hari.
-Sakit kepal,
muntah,
perubahan
kepribadian dan
ggn daya ingat
kmudian pnderita
akan trjadi kejang
(fokal/umum) dan
kesadaran
-Neurologis
mnunjukan
hemiparesis,
afasia, ataksia,
ggn sistem
autonom, paresis
saraf kranialis,
kaku kuduk dan
papiledema
Anamnesis Panas, umur 6bl-3th,
kD kompleks >15mnt,
parsial/umum,
berulang (2/24jam)
sering disertai
diare/ispa.
Panas tak ada,
riwayat epilepsi
atau riwayat KD

Malas minum,
letargi, muntah,
diare, demam,
kejangksadaran
mnurun, sakit
kepalam fotofobia,
nyeri punggung
mual muntah, defisit
neurologis fokal.
Demam 1-7hari,
malaise, sakit
kepala, mual
muntah,
kejangksadaran
mnurun, defisit
neurologis
Px fisik Head to toe, Ditambah
px neurologis,
meningeal sign (-),
Ksadaran CM, suhu
>38c rektal
Head to toe
Ditambah px
neurologis, MS
(-), ksdran CM
Head to toe
Ditambah px
neurologis,
kakukuduk (-) MS
(+), <2th
Head to toe
Ditambah px
neurologis,MS(-),
ksdaran


kakukuduk(-),
fontanel menonjol,
ksadaran
Px
penunjang
-px lab :
Leukositnya?
Glukosa?
Elektrolit?
-Pungsi lumbal
*<12 bl=harus, Pada
bayi meningeal sign
jarang ditemukan.
*12-18bl =dianjurkan
*>18b= tak dilakukan
scra rutin
-EEG
Hanya membedakan
antara epilepsi dgn
dan KD
-Gold standar
Epilepsi, px EEG

-MRI kepala,
untuk
mengetahui
kelainan struktur
di otak.
-Analisis LSS :
(1)Warna keruh,
protein, jumlah
leukosit (trjadi
pleiositosis)
>1000/mm3 dgn
prdominasi PMN.
Pada bentuk atipik,
pleiositosis biasanya
<1000/mm3.(N pda
>3bl =6/mm3).
(2) Absolut netrofil
count (ANC) : bila
leukosit
LCSx%PMN
LCSx10
-2
/mm3
hasilnya >1 brrti
mndukung
meningitis bakteri.
(3) glukosa LCS:
hipoglikorazia
(rendah), kbnyakan
glukosa LCS : gula
darah <2:5(N66%
kadar gula darah)
(4) kdar protein
>200mg/mm3 (100-
500mg/mm3)

-biakan : LCS
dibiakan media
agar, agar darah,
agar coklat.

-pewarnaan gram

-PCR : mmbedakan
penyebab meningitis
bakteri atau virus,
contoh ELISA, CIE.

EEGgambaran
periodic
lateralizing
epileptiform
discharge atau
perlambatan fokal
di daerah
temporal atau
frontotemporal

-CT-scan
(hipodens di lobus
temporal atau
fronntal, kadang
meluas sampai
lobus oksipitalis)
Terapi -Pemberian O2
lembab max BB
- Pemberian Obat saat
demam :
*Parasetamol
10mg/kgBB
*(pengobatan
intermiten) diazepam
pulv 0,3-0,5mg/kgBB
tiap 8jam
- pengobatan saat
Pemberian OAE
bila :
Frek bangkitan
>2x episode
bangkitan
pertahun

*terapi OAE
diberikan dari
dosis yg rendah
dinaikan scra
-oksigen
-infus isotonik
-antibiotik
-diazepam iv bila
kejang,
- Gizi sonde
-AB usia<3bl sefo
(50-
100mg/kgBB/hari
dibagi 3dosis) +
ampisilin
-Pengobatan
simptomatis
(paraset
10mg/kgBB/dosis
4x demam,
muntah
domperidon 0,2-
0,4mg/kgbb/x
3x,)
-Suportif
(oksigen, infus
kejang
*pemberian diazepam
rektal, 5mg bila
BB<10kg dan 10mg
bila BB>10kg
Atau pemasangan
infus kristaloid asnet
untuk memasukan
diazepam iv 0,3-
0,5mg/kgBB.
-pemberian
antikonvulsan
rumatan
*fenobarbital 4-5
mg/kgBB/hari dibagi
2dosis atau as
valproat 20-
30mg/kgBB/hari
dibagi 2-3dosis
Diberikan selama 1
tahun. Tapering off
selama 1-2bl

*indikasi rumatan
-kejang lama>15menit
-ada kelainan
neurologis
sblm/sesudah kejang
-kejang fokal/ fokal
jadi umum
-dipertimbangkan bila
:
1. berulang 2x dlm
24jam
2. pada bayi <12bl
3. >4x/tahun
brtahap sampai
bangkitan hilang
atau muncul efek
samping.
-Bila gagal, OAE
kdua
ditambahkan
sampai bangkitan
tratasi, kmudian
OAE prtama
diturunkan dan di
stop dgn tujuan
monoterapi.
-Bila gagal,
epilepsi refrakter.

*bangkitan fokal,
Pemberian
karbamazepin
10-
25mg/kgBB/hr
dibagi 3dosis

*bangkitan
umum,
pemberian as.
Valproat 20-
60mg/kgBB/hr
dibagi 2-3dosis

-OAE diberikan
dalam 2-4th,
tapering off perlu
6bl
(50mg/kgBB/dosis
4x)

-AB usia>3bl ceftri
(dibagi 2dosis)
*bila dicurigai
bakteri ditambah
dexam0,15mg/kgBB
4x/hari
isotonik,
diazepam iv bila
kejang, Gizi
sonde

Asiklovir dgn
dosis
30mg/kgBB/hari
dibagi dalam
3dosis diberikan
selama 10hari.
prognosis Baik.
Banyak sekuel
KDsklerosis
hipokampus stlh KD
lamajd epilepsi
Baik, 70%
mengalami
remisi.
Faktor
predisposisi :
-kelainan
neurologi berat
-respon trhdp
OAE
-ada bbrapa jenis
bangkitan
-EEG normal pd
awal terapi atau
EEG memburuk
buruk


Lumbal pungsi,, analisis LCS pada infeksi SSP
Parameter Virus Bakteri Mikobakterium Jamur
Jumlah sel N- - - N-
Tipe sel Limfosit PMN Limfosit Campuran
Protein N- - N- N-
Glukosa N- - N- N-

Anda mungkin juga menyukai