Anda di halaman 1dari 3

http://andre4088.blogspot.com/2012/02/metode-hitungan-cawan.

html
http://ekspedisiaim.wordpress.com/2012/04/13/tujuan-dari-tul-2/
http://www.e-bookspdf.org/download/pembersih-tangan.html
http://www.e-bookspdf.org/download/angka-kuman-tangan.html
!"#$! &'"()*+) ,+-+)
.rinsip dari metode hitungan cawan adalah bila sel microbe /ang masih hidup ditumbuhkan pada medium0 maka microbe
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni /ang dapat dilihat langsung0 dan kemudian dihitung tanpa menggunakan
mikroskop. etode ini merupakan cara /ang paling sensiti1e untuk menentukan jumlah jasad renik0 dengan alasan:
213. &an/a sel /ang masih hidup /ang dihitung
223. 4eberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus
233. $apat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni /ang terbentuk mungkin berasal dari satu sal mikroba /ang
mempun/ai penampakan spesifik.
5elain keuntungan-keuntungan tersebut0 metode hitungan cawan juga mempun/ai kelemahan-kelemahan sebagai
berikut:
- &asil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba /ang sebenarn/a0 karena beberapa sel /ang berdekatan mungkin
membentuk satu koloni.
- edium dan kondisi /ang berbeda mungkin menghasilkan nilai /ang berbeda.
- emerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
6angkah7langkah /ang harus diperhatikan pada metode hitungan cawan adalah:
1. .engenceran
4ahan pangan /ang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml0 per g atau per cm permukaan0
memerlukan perlakuan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri0 sehingga setelah inkubasi
akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah /ang dapat dihitung0 dimana jumlah /ang terbaik adalah di antara 30
dan 300. .engenceran biasan/a dilakukan secara desimal /aitu 1:100 1:1000 1:1000 dan seterusn/a.
.engambilan contoh dilakukan secara aseptic dan pada setiap pengenceran dilakukan pengocokan kira-kira seban/ak 28
kali untuk memisahkan sel-sel mikroba /ang bergabung menjadi satu.
6arutan /ang digunakan untuk pengenceran dapat berupa larutan fosfat buffer0 larutan garam fisiologis atau
larutan 9inger.
2. ,ara .emupukan
.rinsip metode hitungan cawan adalah sebagai berikut: jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada
medium agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.
4eberapa metode hitungan cawan /aitu metode tuang 2pour plate30 metode permukaan 2surface/spread plate30 metode
tetes 2drop plate3.
2:3. etode "uang 2pour plate3
$ari pengenceran /ang dikehendaki0 seban/ak 1 ml atau 001 ml larutan tersebut dipipet ke dalam cawan petri. 5ebaikn/a
waktu antara dimulain/a pengenceran sampai menuangkan ke dalam cawan petri tidak boleh lebih lama 30 menit. ;emudian ke
cawan tersebut dimasukkan agar cair steril /ang telah didinginkan sampai 80
0
, seban/ak kira-kira 18 ml. 5elama penuangan
medium0 tutup cawan tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk menghindari kontaminasi dari luar. 5egera setelah penuangan0 cawan
petri digerakkan di atas meja secara hati-hati untuk men/ebarkan sel-sel mikroba secara merata0 /aitu dengan gerakan melingkar
atau gerakan seperti angka delapan. 5etelah agar memadat0 cawan-cawan tersebut dapat diinkubasikan di dalam incubator dengan
posisi terbalik.
'nkubasi dilakukan pada suhu dan waktu tertentu sesuai dengan jenis mikroba /ang akan dihitung. edium agar /ang
digunakan juga disesuaikan dengan jenis mikroba /ang akan ditumbuhkan. 5elama inkubasi0 sel-sel /ang masih hidup akan
tumbuh dan membentuk koloni /ang dapat terlihat langsung oleh mata.
5etelah akhir masa inkubasi0 koloni /ang terbentuk dihitung. 5etiap koloni dapat dianggap berasal dari satu sel /ang
membelah menjadi ban/ak sel. .erhitungan jumlah koloni dapat menggunakan <=uebec ,olon/ ,ounter>. ;etelitian akan lebih
tinggi jika dilakukan pemupukan secara duplo0 /aitu menggunakan dua cawan petri untuk setiap pengenceran.
223. etode permukaan 25urface/.our .late3.
.ada pemupukan dengan metode permukaan0 agar steril terlebih dahulu dituangkan ke dalam cawan petri steril dan
dibiarkan membeku. 5etelah membeku dengan sempurna0 kemudian seban/ak 001 ml contoh /ang telah diencerkan dipipet pada
permukaan agar tersebut. 5ebuah batang gelas melengkung 2hocke/ stick3 dicelupkan ke dalam alcohol ?8@ dan dipijarkan
sehingga alcohol habis terbakar. 5etelah dingin0 batang gelas tersebut digunakan untuk meratakan contoh di atas medium agar
dengan cara memutarkan cawan petri di atas meja. 5elanjutn/a inkubasi dilakukan seperti pada metode tuang.
Cara menghitung koloni
,ara menghitung koloni pada cawan adalah sebagai berikut:
1. ,awan /ang dipilih dan dihitung adalah /ang mengandung jumlah koloni antara 30 dan 300
2. 4eberapa koloni /ang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan koloni /ang besar dimana jumlah kolonin/a
diragukan0 dapat dihitung sebagai satu koloni.
3. 5uatu deretan 2rantai3 koloni /ang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu koloni.
,ontoh: penetapan jumlah mikroba pada susu. .engenceran awal 1:10 210
-1
3 dibuat dengan cara mengencerkan 1 ml susu ke
dalam ? ml larutan pengencer0 dilanjutkan ke pengenceran /ang lebih tinggi. Aika setelah inkubasi diperoleh B0 dan B4 koloni
masing-masing pada cawan duplo pada pengenceran 10
-4
0 maka jumlah koloni dapat dihitung sebagai berikut 21 ml larutan
dianggap mempu n/ai berat 1 g3.
Cactor pengenceran D .engenceran E jumlah /ang ditumbuhkan.
D 10
-4
E 1
D 10
-4
Aumlah koloni D jumlah koloni E 1/factor pengeceran
D 2B0FB43/2 E 1/10
-4
D B2 E 10
4
D B02 E 10
8
$alam 5., ditentukan cara pelaporan dan perhitungan koloni0 sebagai berikut:
- &asil /ang dilaporkan han/a terdiri dari dua angka /akni angka pertama 2satuan3 dan angka kedua 2desimal30 jika angka ketiga
samadengan atau lebih besar dari 80 harus dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua.
- Aika pada semua pengenceran dihasilkan kurang dari 30 koloni percawan petri0 berarti pengenceran /ang dilakukan terlalu tinggi.
;arena itu jumlah koloni pada pengenceran /ang terendah /ang dihitung. &asiln/a dilaporkan sebagai kurang dari 30 dikalikan
dengan besarn/a pengenceran0 tetapi jumlah /ang sebenarn/a harus dicantumkan dalam tanda kurung.
- Aika pada semua pengenceran dihasilkan lebih dari 300 koloni pada cawan petri0 berarti pengenceran /ang dilakukan terlalu
rendah. ;arena itu jumlah koloni pada pengenceran /ang tertinggi /ang dihitung. &asiln/a dilaporkan sebagai lebih dari 300
dikalikan dengan factor pengenceran0 tetapi jumlah /ang sebenarn/a harus dicantumkan di dalam tanda kurung.
- Aika jumlah cawan dari dua tingkat pengenceran dihasilkan koloni dengan jumlah antara 30 dan 3000 dan perbandingan antara
hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan 20 dilaporkan rata-rata dari kedua nilai
tersebut dengan memperhitungkan factor pengencerann/a. Aika perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah lebih besar dari
20 /ang dilaporkan han/a hasil /ang terkecil.
- Aika digunakan dua cawan petri 2duplo3 per pengenceran0 data /ang diambil harus dari kedua cawan petri itu0 tidak boleh dari
satu. #leh karena itu harus dipilih tingkat pengenceran /ang menghasilkan kedua cawan duplo dengan koloni antara 30 dan 300.
233. etode tetes 2$rop .late3
4ahan pemeriksaan /ang telah dibuat homogen seban/ak 0001 7 001 ml diletakkan pada medium lempeng agar /ang telah
dikeringkan lebih dahulu dengan menggunakan pipet 001 ml atau 002 ml posisi 1ertical0 sehingga ujung pipet tidak men/entuh
permukaan medium tetapi tetesann/a men/entuh permukaan medium. "etesan tadi dibiarkan men/ebar sendiri pada permukaan
medium. 4iarkan pada suhu kamar sampai bagian cair terserap semua ke dalam medium agar.
edium lempeng agar dieramkan dengan posisi terbalik. 5esudah waktu pengeraman jumlah koloni /ang tumbuh
dihitung. Aumlah koloni /ang diperoleh dikalikan dengan pengencerann/a. isaln/a0 apabila bahan /ang diperiksa seban/ak 0008
ml maka jumlah koloni adalah jumlah koloni /ang diperoleh E 20 E 1/factor pengenceran.

Anda mungkin juga menyukai