SUPERVISI PENDIDIKAN

OLEH: ROHIAT

MAGISTER MANAGEMEN PROGRAM
UNIVERSITY OF BENGKULU
2013
SUPERVISI PENDIDIKAN


KUALITAS PBM KUALITAS GURU
UPAYA SENDIRI
KUALITAS GURU
PENANGGUNG
JAWAB
CARA PENINGKATAN KUALITAS
SUPERVISI PENDIDIKAN/PENGAJARAN



ISTILAH-ISTILAH YANG KEGIATANNYA
MENYERUPAI SUPERVISI
INSPEKSI
PENILIKAN DAN PENGAWASAN
MONITORING
EVALUASI

SUPERVISI
MANAGERIAL
PENGAJARAN
DEFINISI SUPERVISI
BANTUAN DAN PENGEMBANGAN
SITUASI BELAJAR MENGAJAR (WILIS,
1955)
MEMPERBAIKI SITUASI PENGAJARAN
(SERGIOVANNI, 1979)
SEMUA USAHA YANG DILAKUKAN
SUPERVISOR UNTUK MEMBERIKAN
BANTUAN KEPADA GURU DALAM
MEMPERBAIKI PENGAJARAN
KEGIATAN SEKOLAH YANG LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG DENGAN PENGAJARAN
HUBU
NGAN
DENG
AN
PENGA
JARAN
LANGSUNG
TIDAK
LANGSUNG
FUNGSI
SUPERVI
SI
FUNGSI
MANAJ
EMEN
FUNGSI
MENGAJAR
FUNGSI
PELAYANAN
KHUSUS
FUNGSI
ADMINISTR
ASI UMUM
TIDAK LANGSUNG
LANGSUNG
PERAN DAN FUNGSI SUPERVISI
PEKERJAAN PROFESIONAL

SUPERVISOR BUKAN MENGADILI, TETAPI
MEMBANTU, MENDORONG DAN MEMBERIKAN
KEYAKINAN KEPADA GURU, BAHWA PBM DAPAT
DAN HARUS DIPERBAIKI

PENGEMBANGAN BERBAGAI PENGALAMAN,
PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN GURU
HARUS DIBANTU SECARA PROFESIONAL SEHINGGA
DAPAT TUMBUG DALAM PEKERJAANNYA

INTINYA PERUBAHAN
DUA JENIS SUPERVISI DALAM PERUBAHAN
1. SUPERVISI TRAKTIS, SUPERVISI YANG HANYA
BERUSAHA MELAKUKAN PERUBAHAN KECIL
KARENA MENJAGA KONTINUITAS, (PERTEMUAN
RUTIN, MEMBERIKAN INFORMASI, ARAHAN PSO.

2. SUPERVISI DINAMIS, SUPERVISI YANG DIARAHKAN
UNTUK MENGUBAH SECARA LEBIH INTENSIF
PRAKTEK-PRAKTEK PENGAJARAN TERTENTU.
TEKANAN PERUBAHAN DILETAKAN KEPADA
DISKONTINUITAS, GANGGUAN PRAKTEK, DIGANTI
DENGAN YANG BARU YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU GURU, MURID, DAN PERSONIL LAIN
JENIS ORIENTASI SUPERVISI DALAM KONTINUM
TRAKTIF DAN DINAMIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TRAKTIF DINAMIS
BERTAHAN MENANTANG
PERUBAHAN
MENJAGA MENCARI
KESERAGAMAN
MENGKODIFIKASI- MENSTANDARISASI
MEREKONSTRUSI MENGUBAH
BEBERAPA PERUBAHAN
MERANCANG MENGUBAH SELURUH
PRAKTEK
LANDASAN PELAKSANAAN SUPERVISI
1. PENDEKATAN ILMIAH DAN KREATIF

2. KEBERHASILAN SUPERVISI DINILAI DARI
PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PBM

3. MENJAMIN KONTINUITAS PERBAIKAN
DAN PROGRAM PENGAJARAN

4. MENGEMBANGKAN KEADAAN
FAVORABEL
TUGAS PENDAHULUAN
-MENGEMBANGKAN KURIKULUM
-MENYEDIAKAN FASILITAS
TUGAS OPERASIONAL
-MENGORGANISASIKAN PENGAJARAN
- MEMBERIKAN ORIENTASI KEPADA GURU
- MENGUSAHAKAN BAHAN
-MENGHUBUNGKAN LAYANAN KHUSUS MURID DAN LAIN
- MENGEMBANGKAN HUBUNGAN MASYARAKAT
TUGAS PERKEMBANGAN
-MENGATUR PENDIDIKAN DALAM JABATAN
- MELAKUKAN EVALUASI PENGAJARAN
BALIKAN
BALIKAN
TUGAS-TUGAS SUPERVISI, (HARIS, 1975)
TEKNIK SUPERVISI
1. PENDEKATAN HUMANISTIK

2. PENDEKATAN KOMPETENSI

3. PENDEKATAN KLINIS

4. PENDEKATAN PROFESIONAL
PENDEKATAN HUMANISTIK
GURU MANUSIA YANG TUMBUH DINAMIS
SUPERVISOR MEMBIMBING (MANDIRI)
GURU MENCARI SENDIRI
BELAJAR MENJADI KEWAJIBAN DIRI
KEPERCAYAAN SUPERVISOR KEPADA GURU
PERUBAHAN MENJADI KEBUTUHAN
SUPERVISOR FASILITATOR/SEDIKIT
MENGGUNAKAN STRUKTUR FORMAL

TEKNIK SEPERVISI HUMANISTIK
1. PEMBICARAAN AWAL
2. OBSERVASI
3. ANALISIS DAN INTERPRESTASI
4. PEMBICARAAN AKHIR
5. LAPORAN

PENDEKATAN KOMPETENSI
ASUMSI TEORI INI BAHWA TUJUAN SUPERVISI
ADALAH MEMBENTUK KOMPETENSI MINIMAL
YANG HARUS DIKUASI GURU. GURU YANG
TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI DIANGGAP
TIDAK AKAN PRODUKTIF. TUGAS SUPERVISOR
ADALAH MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG
TERSTRUKTUR SEHINGGA SECARA BERTAHAP
GURU DAPAT MENGUASAI KOMPETENSI YANG
DITUNTUT DALAM MENGAJAR.
SITUASI TERSTRUKTUR
1. DIFINISI TENTANG TUJUAN KEGIATAN
SUPERVISI YANG DILAKSANAKAN UNTUK
TIAP KEGIATAN.
2. PENILAIAN KEMAMPUAN GURU DENGAN
SEGALA PIRANTINYA
3. PROGRAM SUPERVISI YANG DILAKUKAN
DENGAN SEGALA RENCANA TERINCI
TENTANG PELAKSANAANNYA
4. MONITORING KEMAJUAN GURU DAN
PENILAIAN UNTUK MENGETAHUI APAKAH
PROGRAM ITU BERHASIL ATAU TIDAK
PELAKSANAAN PENDEKATAN
SUPERVISI KOMPETENSI
1. MENETAPKAN KRITERI UNJUK KERJA
YANG DOKEHENDAKI
2. MENETAPKAN TERGET UNJUK KERJA
3. MENETAPKAN AKTIVITAS UNJUK
KERJA
4. MENETAPKAN MONITORING UNTUK
MENGETAHUI UNJUK KERJA
5. MELAKUKAN PENILAIAN TERHADAP
HASIL MONITORING
6. PEMBICARAAN AKHIR
INSTRUMEN SUPERVISI PENDEKATAN
KOMPETENSI
1. TUJUAN SUPERVISI
2. TARGET YANG AKAN DICAPAI
3. TUGAS SUPERVISOR DAN GURU
UNTUK MEMPERBAIKI UNJUK KERJA
GURU
4. KRITERIA PENCAPAIAN TARGET
5. PENGUMPULAN DATA MONITORING
6. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
PENDEKATAN KLINIS
ASUMSI DASAR PENDEKATAN KLINIS ADALAH BAHWA
BAHWA PROSES BELAJAR GURU UNTUK TUMBUH
DALAN JABATANNYA TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI
PROSES BELAJAR YANG DILAKUKAN GURU ITU.

BELAJAR BERSIFAT INDIVIDUAL. OLEH KARENA ITU
PROSES SOSIALISASI HARUS DILAKUKAN DENGAN
MEMBANTU GURU SECARA TATAP MUKA DAN
INDIVIDUAL.

PENDEKATAN INI MENGKOMBINASIKAN TARGET YANG
TERSTRUKTUR DAN PERTUMBUHAN PRIBADI
PENGERTIAN SUPERVISI KLINIS
SUPERVISI KLINIS ADALAH SUATU PROSES
TATAP MUKA ANTARA SUPERVISOR DENGAN
GURU YANG MEMBICARAKAN HAL
MENGAJAR DAN YANG ADA HUBUNGANNYA
DENGAN ITU.

PEMBICARAAN INI BERTUJUAN UNTUK
MEMBANTU PENGEMBANGAN PROFESIONAL
GURU DAN SEKALIGUS UNTUK MEMPERBAIKI
PROSES PENGAJARAN ITU SENDIRI.
KARAKTERISTIK SUPERVISI KLINIS
(GOLDHAMMER DKK, 1980)
1. MERUPAKAN TEKNOLOGI MEMPERBAIKI PENGAJARAN
2. MERUPAKAN INVESTASI SECARA SENGAJA KE DALAM
PROSES PENGAJARAN
3. BERORIENTASI KEPADA TUJUAN, MENGKOMBINASIKAN
TUJUAN SEKOLAH DAN KEBUTUHAN PRIBADI UNTUK
BERTUMBUH
4. MENGANDUNG PENGERTIAN HUBUNGAN KERJA
ANTARA GURU DAN SUPERVISOR
5. MEMERLUKAN SALING KEPERCAYAAN YANG
DICERMINKAN DALAM PENGERTIAN DUKUNGAN DAN
KOMITMEN UNTUK BERTUMBUH
KARAKTERISTIK SUPERVISI KLINIS
(GOLDHAMMER DKK, 1980)
6. SUATU USAHA YANG SISTEMATIK, NAMUN
MEMERLUKAN KELUWESAN DAN PERUBAHAN
METODOLOGI YANG TERUS MENERUS
7. MENCIPTAKAN KETEGANGAN YANG KREATIF
UNTUK MENJEMBATANI KESENJANGAN
ANTARA KEADAAN REAL DAN IDEAL
8. MENGASUMSIKAN BAHWA SUPERVISOR
MENGETAHUI LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN
DENGAN GURU
9. MEMERLUKAN LATIHAN UNTUK SUPERVISOR

SASARAN SUPERVISI KLINIS
SASARANNYA ADALAH PERBAIKAN PENGAJARAN
BUKAN PERBAIKAN KEPRIBADIAN. UNTUK ITU
SUPERVISOR DIHARAPKAN MENGAJAR BERBAGAI
KETERAMPILAN YANG MELIPUTI:
1. KETERAMPILAN MENGAMATI DAN MEMAHAMI
(MEMPERSEPSI) PROSES PENGAJARAN SECARA
ANALISIS;
2. KETERAMPILAN MENGANALISIS PROSES PENGAJARAN
SECARA RASIONAL BERDASARKAN BUKTI-BUKTI
PENGAMATAN YANG JELAS DAN TEPAT
3. KETERAMPILAN DALAM PEMBAHARUAN KURIKULUM,
PELAKSANAAN, SERTA PERCOBAANNYA
4. KETERAMPILAN DALAM MENGAJAR


PUSAT SASARAN KESEJAWATAN
1. KESADARAN DAN KEPERCAYAAN
DIRI DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS MENGAJAR

2. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR (GENERIK SKILL)

LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI
KLINIS
1. PEMBICARAAN PRA OBSERVASI

2. MELAKSANAKAN OBSERVASI

3. MELAKUKAN ANALISIS DAN
MENENTUKAN STRATEGI

4. MEMBICARAKAN HASIL SUPERVISI

5. ANALISIS PEMBICARAAN
PEMBICARAAN PRA OBSERVASI




MEMBICARAKAN KETERAMPILAN YANG AKAN
DIOBSERVASI

KETERAMPILAN MANA YANG MEMERLUKAN
PERBAIKAN

MERUMUSKAN TINGKAH LAKU KETERAMPILAN YANG
DIAMATI

JENIS DATA YANG DICATAT

CIPTAKAN IKATAN KOLIGIAL YANG HARMONIS

PEMBICARAAN PRA OBSERVASI
LIMA LANGKAH DALAM PEMBICARAAN PRA OBSERVASI

1. MENCIPTAKAN SUASANA AKRAB ANTARA SUPERVISI DAN
GURU

2. MELAKUKAN TILIK ULANG RENCANA PELAJARAN DAN
TUJUANNYA

3. MELAKUKAN TILIK ULANG KOMPONEN KETERAMPILAN YANG
AKAN DILATIHKAN DAN DIAMATI

4. MEMILIH ATAU MENGEMBANGKAN INSTRUMEN OBSERVASI

5. MEMBICARAKAN BERSAMA UNTUK MENDAPATKAN
KESEMPATANTENTANG INSTRUMEN OBSERVASI YANG DIPILIH
ATAU YANG DIKEMBANGKAN

TAHAP OBSERVASI

GURU MELAKUKAN LATIHAN DALAM
TINGKAH LAKU MENGAJAR YANG DIPILIH
DAN DISEPAKATI.

SUPERVISOR MENGAMATI DAN MENCATAT
ATAU MEREKAM.

SUPERVISOR DAPAT JUGA MENGADAKAN
OBSERVASI DAN MENCATAT TINGKAH LAKU
SISWA DI KELAS SERTA INTERAKSI ANTARA
GURU DAN SISWA

TAHAP ANALISIS DAN PENETAPAN
STRATEGI
SUPORVISOR MENGADAKAN
ANALISIS TENTANG HASIL REKAMAN
OBSERVASI UNTUK MENGARTIKAN
DATA DAN MERENCANAKAN
PERTEMUAN DENGAN GURU.
KATAGORI PERILAKU MENGAJAR
MENJADI ACUAN.
PEMBICARAAN TENTANG HASIL
LANGKAH-LANGKAH PEMBICARAAN:

1. MENANYAKAN PERASAAN GURU SECARA UMUM ATAU KESAN
UMUM GURU KETIKA IA MENGAJAR SERTA MEMBERIKAN
PENGUATAN

2. MELAKUKAN TILIK ULANG TUJUAN PELAJARAN

3. MELAKUKAN TILIK ULANG TARGET KETERAMPILAN SERTA
PERHATIAN UTAMA GURU

4. MENANYAKAN PERASAAN GURU TENTANG JALANNYA
PENGAJARAN BERDASARKAN TARGET DAN PERHATIAN
UTAMANYA

PEMBICARAAN TENTANG HASIL (LANJUTAN)
5. MENUNJUKAN DATA HASIL REKAMAN DAN MEMBERI
KESEMPATAN KEPADA GURU MENAFSIR DATA
TERSEBUT

6. MENGINTERPRETASIKAN DATA REKAMAN BERSAMA

7. MENANYAKAN PERASAAN GURU SETELAH MELIHAT
REKAMAN

8. MENYIMPULKAN HASIL DENGAN MELIHAT APA YANG
SEBENARNYA DIINGINKAN GURU DAN APA YANG
TERCAPAI

9. MENENTUKAN BERSAMA DAN MENDORONG LANGKAH
KE DEPAN

ANALISIS SESUDAH
PEMBICARAAN
(POST-CONFERENCE)
SUPERVISI PEKERJAAN PROFESIONAL
MEMANFAATKAN PENGALAMAN
MENILIK ULANG KEGIATAN
SELF EVALUASI
MENGGUNAKAN DATA SECARA
SISTEM
PENDEKATAN PROFESIONAL
ASUMSI DASARNYA TUGAS GURU ADALAH
MENGAJAR BUKAN SIFATNYA ADMINISTRATIF
ASUMSI INI DIKEMBANGKAN DI BEBERAPA
SEKOLAH DI CIANJUR 1979 1984 (PROYEK
CIANJUR)
KELEMAHAN-KELEMAHAN PENGAJARAN
1. KESULITAN GURU, MENYUSUN SP, MELAKSANAKAN
PENGAJARAN DI KELAS, DAN MENGELOLA PESERTA
DIDIK.
2. TERDAPAT KECENDERUNGAN BAHWA PENGAJARAN
MENEKANKAN PADA PENGEMBANGAN ASPEK
KOGNITIF RENDAH (RECALL) SEHINGGA TIDAK
ATAU KURANG MENGEMBANGKAN PROSES
BERPIKIR DIVERGEN.
3. KERANG MEMPERHATIKAN PERBEDAAN INDIVIDU
SISWA SEHINGGA MEREKA LAMBAT BELAJAR DAN
TIDAK MENCAPAI HASIL YANG OPTIMAL
(ILUMINATIVE INDEPTH STUDY, DEP. P DAN K, 1979)
SASARAN UJI COBA PROYEK
CIANJUR
1. UJI COBA PELAYANAN PROFESIONAL
(SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL)
2. UJI COBA PENINGKATAN KUALITAS
KBM MENGGUNAKAN PRINSIP CBSA
DAN PENDEKATAN KETERAMPILAN
PROSES (PKP). PENEKANANNYA
PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI
SUMBER BELAJAR (MODEL SUPERVISI
PENDIDIKAN)
PENGEMBANGAN ASUMSI DASAR
1. KUALITAS SUPERVISI HARUS DITINGKATKAN
(TRADISIONAL KE PROFESIONAL)
2. SUPERVISI PROFESIONAL DAPAT BERJALAN BAIK
BILA ADA HUBUNGAN BAIK KS, GURU DAN
PENGAWAS
3. KS DAN PENGAWAS HARUS MEMAHAMI DENGAN
SEKSAMA APA YANG MENJADI TUGAS GURU
DAN FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNGNYA.
4. PEMBINAAN JUGA HARUS DILAKUKAN DARI
SESAMA SEJAWAT
5. APABILA TERJADI HUBUNAG YANG ERAH
DIANTARA PERSONAL MAKA PEMBERIAN
SUPERVISI AKAN MUDAH DIPAHAMI.


TEKNIK SUPERVISI PROFESIONAL
1. PENATARAN DIBERIKAN KEPADA GURU, KS,
DAN PENGAWAS (INKBLOT SYSTEM, SEKOLAH
DITATAR LANGSUNG SEBAGAI SEKOLAH INTI
DAN MENETAR SEKOLAH LAIN, IMBAS)
2. PENGGUGUSAN BAGI SEKOLAH YANG
BERDEKATAN (1 SEKOLAH INTI DAN 5-8
SEKOLAH IMBAS)
3. KKG, KKKS, KKPS, DAN PKG, DIPERGUNAKAN
SEBAGAI WADAH PENGORGANISASIAN DAN
PEMBINAAN GURU, KS, DAN PENGAWAS
LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN
1. TAHAP PERTEMUAN
2. PENGAJUAN MASALAH
3. PEMBAHASAN
4. IMPLEMENTASIPENGUMPUL
AN BALIKAN
TEKNIK SUPERVISI PROFESIONAL (LANJUTAN)
3a. KKG, GURU UNTUK KEGIATAN
BEJAR MENGAJAR.
3b. KKKS, KOORDINASI PEMBINAAN
MATA PELAJARAN, PBM, DAN
PENGELOLAAN SEKOLAH
3c. KKPS, WADAH DISKUSI, INFORMASI,
PEMECAHAN MASALAH
DEMIKIAN TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT
DAN DAPAT
MEMPERBAIKI
PERFORMA KITA
MAAFKAN
KEKURANGANNYA
ROHIAT