Anda di halaman 1dari 18

BAB I

ILMU JIWA PENDIDIKAN


Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang
terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku,
gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan
perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia.
Disini para filosof membagi jiwa menjadi
1. Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-
tumbuhan ini disebut nafs on nabati
. Daya !ensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana
perilaku hewan disebut nafs al hayawany
". Daya #asional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat,
berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan
disebut nafs al insaniyah
$. Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok
malaikat.
Menurut Kejiwaan Manusia
%enurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari &
1. 'iwa Vegetatif & bagian terbawah
. 'iwa !ensitif & bagian menengah
". 'iwa #asional & bagian tertinggi
KONSEP ILMU JIWA PENDIDIKAN
(leh. Drs )adjab %.*
Diterbitkan, penerbit +*#,* *-D.)*%*, !urabaya.
/etakan Pertama, 100$. +* 0$.1"
)ebal buku 1"1 halaman
Pembagian Ilmu Jiwa
1. Dari segi sasaran 2 obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua &
a. .lmu 'iwa 3mum & yaitu obyek studynya adalah manusia
dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
b. .lmu 'iwa +husus & yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian
tertentu dari gejala-gejala jiwa.
. Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
a. )eoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu
kejiwaan.
b. Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Pengertian Psiklgi Pen!i!ikan"
Psikologi pendidikan adalah & suatu stadi kejiwaan dari bidang
pendidikan2studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PSIKOLO#I PENDIDIKAN SEBA#AI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai study tentang proses
pendidikan dari sudut tinjauan psikologi.
*pakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang
tersendiri4 5al ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi
syarat-syarat berikut&
1. 5arus mempunyai obyek
. 5arus mempunyai metode khusus
". 5arus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
$. 5arus mempunyai nilai guna dan manfaat
Ob$ek Psiklgi Pen!i!ikan
1. (byek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek
kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, 6obyek dari ilmu
induknya7.
. (byek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi
tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek
ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku
manusia.
%uang lingku& Psiklgi Pen!i!ikan
.alah meliputi &
1. %asalah perkembangan dan pertumbuhan indi8idu
. %asalah belajar mengajar
". %asalah pengukuran dan penelitian
$. %asalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psiklgi Pen!i!ikan
!e9ara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat
dalam proses pendidikan dan pengajar.
a. bagi peren9ana pendidikan
b. bagi para guru
9. bagi para orang tua
BAB III
PE%'UMBU(AN DAN PE%KEMBAN#AN
*ntara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti
yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan
kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan
kuantitatif.
)aktr*+aktr $ang mem&engaru,i &ertumbu,an !an &erkembangan"
*da garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan
perkembangan pada seorang anak.
1. :aktor .ntern, faktor yang mun9ul dari dalam diri anak 2 dari
keturunan.
. :aktor ;kstern, faktor yang mun9ul dari luar diri anak 2 dari
pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori &
1. )eori #ati8isme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki
sifat-sifat 2 dasar-dasar tertentu.
. )eori ;mpirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki
sifat-sifat 2 dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
". )eori +on8ergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan
perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsi&*&rinsi& Perkembangan"
1. Prinsip kesatuan organis
. Prinsip tempo dan irama berkembang
". Prinsip pola umum perkembangan yang sama
$. Prinsip +on8ergensi
<. Prinsip +ematangan
=. Prinsip :ungsional
Membina &ertumbu,an !an &erkembangan anak
!yarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1. *danya Pembina yang bertanggung jawab
. )ersedianya alat-alat lengkap
". *danya keteraturan artinya & pembinaan harus diberikan se9ara terus-
menerus
$. Diperlukan adanya perlindungan
<. Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
BAB I-
)AK'O% (E%EDI'AS DAN P%INSIPN.A
,ang disebut faktor hereditas adalah & sifat-sifat 2 9iri-9iri yang diperoleh
oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi
melalui sel benih.
Prinsi&n$a atau (ukum (ere!itas
Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip 2 hokum-hukum tertentu yaitu &
1. Prinsip #eproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa
mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
. Prinsip +onformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan
jenisnya sendiri.
". Prinsip Variasi, selain mewarisi 9iri-9iri yang umum yang sama juga
mewariskan sifat berbeda lainnya.
$. Prinsip #egresi :illial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya
misal & meskipun orang tuanya 9erdas, generasinya akan sedang-
sedang tak se9erdas orang tuanya.


BAB -
PE%LEN#KAPAN DASA% DAN PE%LEN#KAPAN AJA%
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan
dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan 2 keturunan.
!edangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang
berupa berbagai ma9am kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar
dan pengalaman-pengalaman lain.
BAB -I
P%OBLEM PE%BEDAAN INDI-IDUAL DALAM
PENDIDIKAN
Perbedaan indi8idual adalah sebagai apresiasi dari hukum 8ariasi dalam
hereditas.
!esuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian.
1. !e9ara kasar & hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal &
tinggi rendah
. !e9ara distributif & penyebaran perbedaan indi8idual itu menunjukkan
kur8a distributif normal bahwa yang paling banyak adalah sedang-
sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
BAB -II
PEN#E%'IAN BELAJA% DAN )AK'O% .AN#
MEMPEN#A%U(IN.A
-elajar mempunyai banyak arti sangat luas. -isa dikatakan bahwa belajar
adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam
pengetahuan.
-elajar dapat didefinisikan sebagai berubahnya kemampuan seseorang
untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain.
)aktr $ang mem&engaru,i belajar
1. :aktor-faktor non sosial
. :aktor-faktor sosial dalam belajar
". :aktor-faktor fisiologis dalam belajar
$. :aktor-faktor psikologis dalam belajar
BAB -III
'EO%I*'EO%I BELAJA% ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN
PSIKOLO#I PENDIDIKAN SEBA#AI DISIPLIN ILMU
Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1. Psikologi yang bersifat spekulatif
. Psikologi beha8ioristik
". Psikologi +ognitif
$. Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas
pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat
kognitif .
Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak
dasar teori gestatif adalah >ertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan
problem sol8ing.
%enurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight
6pengamatan2pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan7
yaitu&
1. .nsight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda
antar anak
. .nsight itu tergantung kepada pengalaman yang rele8an
". .nsight itu tergantung pengaturan se9ara eksperimental
$. .nsight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
<. .nsight itu dapat diulangi
=. .nsight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi
situasi-situasi yang baru.
BAB I/
BEBE%APA BEN'UK 0 JENIS BELAJA%
-entuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut &
1. -entuk belajar menurut spikis
a. -elajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu se9ara wajar
didalam belajar
b. -elajar efektif, 9irinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek
yang dihadapi melalui alam perasaan
9. -elajar kognitif, 9irinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk
prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
. -entuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a. -elajar teoritis
b. -elajar teknis
9. -elajar bermasyarakat
d. -elajar estetis, 9enderung bertujuan membentuk kemampuan
men9iptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang
kesenian.
". -entuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a. -elajar insidental & ini 9irinya langsung bila orang mempelajari
sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar
hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b. -elajar tersembunyi
9. -elajar men9oba-9oba
BAB /
MASALA( MO'I-ASI BELAJA%
%otif, moti8asi dan moti8asi belajar.
%otif adalah & daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi men9apai suatu tujuan tertentu
%oti8asi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
moti8asi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar
dengan tekun kepada peserta didik.
%otif dan moti8asi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan.
+aitan itu tertampung dalam istilah lingkungan moti8asi.
BAB /I
'%ANS)E% BELAJA%
)ransfer belajar adalah & pemindahan 2 pengalihan hasil belajar yang
diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan
sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
-eberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat
beberapa teori antara lain &
1. )eori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya
tentang psike2kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai
kumpulan dari sejumlah bagian 2 daya-daya yang berdiri sendiri.
!eperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa,
dan lain-lain.
. )eori elemen identik
!uatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara
bidang-bidang study.
". )eori generalisasi
-erkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur
pokok.
)aktr*+aktr $ang ber&eran !alam trans+er belajar"
1. Proses belajar
. 5asil belajar
". -ahan 2 materi bidang-bidang studi
$. :aktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
<. !ikap dan usaha guru

BAB /II
PEME1A(AN MASALA( 2P%OBLEM SOL-IN#3
!etiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. *dapun beberapa 9ara
yang harus ditempuh dalam problem sol8ing mulai dari sederhana sampai yang
paling rumit adalah &
1. +elakuan yang tidak dipelajari 6instink7 dan pembiasaan
. )rial and error yang membudaya
". Dengan insight 6pemahaman7
$. Vi9arious, beha8ior 6dalam hati7, dan
<. /ara ilmiah
+alau pada binatang peme9ahan masalah dapat menggunakan 9ara-9ara
617, 67, dan 6"7 sedangkan pada manusia menggunakan kelima 9ara tadi, akan
tetapi 9ara 617, dan 67 sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.
E-ALUASI
%anfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan
belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan
sehingga target 2 tujuan pendidikan se9ara praktis dapat dijangkau.
+elemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan
gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan
antara lain, buku ini 9uma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di
dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai
teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati,
menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar,
belum pula memahami kemudian penerapan.
Pemilik #esensi & S,ki+ )uri!,
?.% & D45546455
:akultas2'urusan & 'arbi$a, 0 PBD
!emester & II
KLASI)IKASI
A" Pengertian
+lasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan
dari benda menurut spesianya.
Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri
disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan
sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan
ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora.
)ujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda
itu.
3ntuk membuat klasifikasi harus menempuh dua ma9am 9ara dan ini
merupakan syaratnya.
a. pembagian
b. pengelolaan
B" Pembagian
*dalah pembagian suatu genera kepada spesia yang di9akupnya.
!edang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar
maka dalam pembagian perlu 2 bahkan wajib memperhatikan patokan berikut &
a. pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada
genera se9ara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan
tertentu dari sifat persamaan itu. %isalnya, kita hendak membagi
ma9am agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari
sifat genera itu sendiri.
b. !etiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena
pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan
menimbulkan spesia simpang siur.
/ontohnya & pembagian manusia menjadi @ manusia berkulit putih,
berkulit hitam. %anusia *frika, %anusia *sia.
9. Pembagian harus lengkap. ,akni, harus menyebut keseluruhan spesia
yang di9akup oleh suatu genera, .ni memang sulit karena tidak
selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. 5al ini
sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas
kelompok barang-barang.
Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi
pembagian yang berbeda dengan model di atas. %aka kita menggunakan
pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah& pembagian dari
suatu genera kepada spesia yang di9akupnya, dengan mengelompokkan
menjadi golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya.
Dalam bahasa latin 6dikotomi7 mempunyai arti pembagian se9ara dua-
dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal.
1" Pengglngan
Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. 'adi,
antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang.
+arena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan
sebaliknya.
Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan
atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan
tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai