Anda di halaman 1dari 2

Anestesi lokal atau prosedur bedah mungkin memicu krisis tirotoksik, karena stres yang

ditimbulkan. Oleh karena itu, administrasi dari obat penenang (sedative) dipandang perlu untuk
mengurangi stres dan rasa takut yang mungkin dimiliki pasien.
Konsultasi dengan dokter merupakan hal penting dalam kasus hipertiroidisme, karena pasien
biasanya menderita penyakit jantung, yang harus dipertimbangkan oleh dokter gigi sehingga
rencana perawatannya disesuaikan. Manajemen bedah gigi harus ditunda sampai fungsi tiroid
telah normal.
Pasien hipertiroidisme berinteraksi tidak baikdengan katekolamin, sehingga ada peningkatan
risiko untuk memiliki reaksi berat terhadap vasokonstriktor, terutama adrenalin dan noradrenalin.
Dengan demikian, jika pasien, yang sistem kardiovaskular sudah dipicu oleh hipertiroidisme,
diberikan vasokonstriktor, misalnya, adrenalin (yang merupakan obat yang merangsang jantung),
maka aritmia ventrikel, akut fibrilasi atau bahkan krisis tirotoksik mungkin terjadi.
Vasokonstriktor harus diberikan dalam konsentrasi terendah dan secara pasti setelah awal
aspirasi. Felypressin dianggap vasokonstriktor paling aman.
Fragiskos DF., 2007, Oral Surgery, Springer-Verlag Berlin Heidelberg
Penatalaksanaan pasien dengan hipertiroid
Sebelum perawatan gigi direncanakan, kita harus mengetahui sejarah klinis umum secara rinci,
dan konsultasi dengan spesialis dianjurkan, untuk membahas tentang keseluruhan kondisi pasien.
Pada saat perawatan kita harus mempertimbangkan beberapa aspek:
1. Pada pasien terkontrol, kita akan melaksanakan manajemen dental yang sama dengan pasien
yang sehat. Kita harus menghindari situasi stres yang berat dan penyebaran fokal infeksi.
2. Dalam kasus yang tidak terkendali, kita harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang
sama seperti pada pasien terkontrol. kita harus membatasi penggunaan epinefrin atau pressor
amina lainnya dalam anestesi lokal karena miokardium dari pasien sensitif terhadap adrenalin
dan mungkin menyebabkan aritmia, palpitasi dan nyeri dada. Kita harus menghindari prosedur
pembedahan karena operasi, adanya infeksi oral akut dan stres berat dapat menimbulkan krisis
tiroid yang besar. Jika perawatan gigi darurat diperlukan, konsultasi dengan endokrinologis
pasien dianjurkan karena pengobatan konservatif lebih baik. Pengobatan harus dihentikan jika
tanda-tanda atau gejala krisis tirotoksik berkembang, dan akses layanan darurat medis harus
tersedia. Gejala ini meliputi takikardi, nadi tidak teratur, berkeringat, hipertensi, tremor, mual,
muntah, perut nyeri dan koma.
3. Orang yang memiliki hipertiroidisme dan diperlakukan perawatan dengan propylthiouracil
biasanya direkomendasikan untuk memantau kemungkinan adanya agranulositosis,
hypoproteinemia atau perdarahan, dan hitung darah lengkap termasuk waktu prothrombin
sebelum melakukan prosedur invasif.
4. Pasien-pasien hipertiroidisme rentan terhadap obat-obatan depresan sistem saraf pusat seperti
barbiturate
5. Pada pasien hipertiroid, analgesik yang tepat dibolehkan dan
obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs) serta aspirin harus digunakan dengan hati-hati.

Fabue LC., Soriano YJ., Prez GS., 2010, Dental Management Of Patients With Endocrine
Disorders, J Clin Exp Dent. 2(4):e196-203.

Seorang pasien dengan krisis tiroid tingkat neutrofil yang ada akan berkurang. Bedah mulut
tidak dianjurkan dalam kasus ini karena dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi setelah
perawatan. Sebuah pemeriksaan jumlah sel darah lengkap dengan Count Leukocyte Differential
(DLC) diindikasikan jika ada obat-obatan yang mempengarui leukopenia. Beberapa obat-obatan
seperti Aspirin, kontrasepsi oral, estrogen dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
dapat mengurangi pengikatan T4 untuk TBG di plasma, sehingga akan ada peningkatan sirkulasi
tingkat T4, yang dapat menyebabkan thyrotoxicosis.
Nagendra J. dan Srinivasa J., 2011, Dental Treatment Alteration In Thyroid Disease, Pakistan
Oral & Dental Journal Vol 31, No. 1

Dalam klasifikasi Status Risiko American Society of Anesthesiologist (ASA) : Petunjuk untuk
Endokrin menyebutkan hipertiroid masuk dalam ASA III dan yang tidak terkontrol menjadi ASA
IV.
Langlais R., 2008, Les Journees Dentaires Internationales DU Quebec,
http://www.odq.qc.ca/Portals/5/fichiers_jdiq/archives2008/22.pdf

Anda mungkin juga menyukai