Anda di halaman 1dari 16

water birth

Oleh rhudymarseno pada Uncategorized. Tinggalkan sebuah Komentar


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Water birth merupakan salah satu metode alternatif persalinan pervaginam, dimana ibu hamil tanpa
komplikasi bersalin dengan jalan berendam di dalam air hangat dengan tujuan mengurangi rasa nyeri
kontraksi dan memberi sensasi rasa nyaman (ayuningrat, !""#$.
%emenjak water birth mulai diperkenalkan secara luas pada tahun &''& sebagai bagian dari konsep
melahirkan cara baru yang terdiri dari managemen kelahiran dengan pemantauan yang teliti dan
membatasi penggunaan metode invasif
(http())***.public.iastate.edu)+chart),ournal-bstracts.orirting.html$, banyak orang percaya metode
ini lebih aman dan memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun bayi. Kelahiran yang merupakan
pengalaman yang berat bagi setiap bayi dapat diminimalisasi dengan metode water birth. -ir yang
hangatnya telah disesuaikan dapat membantu memudahkan transisi bayi dari dalam kandungan ke
dunia luar, karena kehangatan dan air, kelembutan cahaya, *arna dan suaranya sesuai dengan
lingkungan di dalam rahim (obby, !""#$. %edangkan manfaat melahirkan di air bagi ibu antara lain
ibu akan merasa lebih relaks, sehingga nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, karena semua
otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis dan juga dapat mengurangi robekan dan
rasa sakit pada perineum. /al ini membuat kebutuhan terhadap obat0obatan lebih sedikit atau sama
sekali tidak dibutuhkan. 1nergi yang dibutuhkan juga lebih sedikit dan kecemasan yang terjadi selama
persalinan berkurang (2ndriani, !""#$.
3amun, masih banyak kritik yang mengatakan bah*a prosedur ini memberikan risiko ke bayi dan ibu.
Tetapi, penelitian tentang kekurangan ataupun kontroversi water birth ini masih sangat minim,
meskipun ada, sebagian besar masih berupa spekulasi, mungkin hal ini disesabkan karena metode ini
masih tergolong sangat baru.
4ontohnya, berdasarkan data dari jurnal --5 (American Academic of Pediatrics$ tahun !""!,
ditemukan beberapa kasus yang terjadi terhadap beberapa orang bayi yang dilahirkan melalui metode
water birth di rumah sakit 3ational 6omen7s /ospital, 3e* 8ealand, di antaranya adalah mengalami
gagal nafas 9jam pasca lahir, mengalami takipnea :jam pasca lahir, mengalami gagal nafas 9menit
pasca lahir, yang didiagnosis karena aspirasi air, dan mengalami gagal nafas &"menit pasca lahir.
%elain itu, dalam Journal of Microbiology yang dirilis tahun !""; mengatakan bah*a ditemukan satu
kasus kematian bayi mendadak (Neonatal Sudden Death$ akibat Legionella pneumonia pada water
birth.
<i dalam 4O4/=-31(5egangan 5eneliti Kedokteran seluruh dunia yang telah direvisi tahun !"">$,
dikatakan bah*a ?Further research is needed to assess the effect of immersion in water of neonatal
and maternity morbidity ( dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menilai efek pembenaman di
dalam air terhadap neonatal dan kesakitan ibu$.
-tas dasar pemikiran inilah penulis mengajukan usulan penelitian mengenai pengaruh water birth
terhadap sistem pernapasan neonatus.
5enelitian ini dilaksanakan di %am @arie /ospital ,akarta dan =umah Sakit Ibu dan Anak Budhi
a!a akarta.
Pemilihan tem"at "enelitian di kedua tem"at didasarkan "ada data statistik dimana sebagian
besar #umlah kelahiran met$de water birth di Ind$nesia terda"at di kedua rumah sakit ini.
1.%. &umusan Masalah
erdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut, yaitu
?agaimana pengaruh water birth terhadap perkembangan sistem pernapasan pada neonatusAB
1.'. (u#uan Penelitian
1.'.1 (u#uan Umum
Untuk mengetahui pengaruh water birth terhadap perkembangan sistem pernapasan pada neonatus.
1.'.% (u#uan )husus
&$ Untuk mengetahui risiko gangguan sistem pernapasan yang timbul pada neonatus yang dilahirkan
melalui water birth
!$ Untuk membandingkan risiko gangguan sistem pernapasan neonatus lahir normal dengan lahir
melalui water birth
1.* Man+aat Penelitian
&$ /asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang efektivitas water birth,
khususnya dampak positif, dampak negatif dan kontra indikasi terhadap kesehatan ibu dan bayi
!$ /asil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam mengevaluasi metode water birth
;$ Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan penulis dalam menulis karya
ilmiah
BAB %
(INAUAN PUS(A)A
%.1.Water !irth
Water birth merupakan salah satu metode persalinan pervaginam, dimana ibu hamil tanpa komplikasi
bersalin dengan jalan berendam dalam air hangat (yang dilakukan pada bathtub atau kolam$ dengan
tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi rasa nyaman (ayuningrat, !""#$.
Dalam "elaksanaann!a, met$de "ersalinan waterbirth ini terbagi %, !aitu
&$ -ater birth murni, !aitu met$de "ersalinan water birth dimana ibu masuk ke kolam
persalinan setelah mengalami pembukaan : sampai proses melahirkan terjadi.
!$ -ater birth emulsi$n, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu hanya berada di dalam
kolam hingga masa kontraksi akhir. 5roses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
%elama proses persalinan dengan melalui metode water birth, diperlukan beberapa instrumentasi
esensial yang harus dipersiapkan, antara lain (http())***.data.memberclicks. com)site)*i
)O/%UC!""&0guidelines.5<.$ (
&$ Termometer air
!$ Termometer ibu
;$ <oppler anti air
D$ %arung tangan
9$ 5akaian kerja (apron$
:$ ,aring untuk mengangkat kotoran
>$ -las lutut kaki bantal, instrumen partus set
#$ %ho*er air hangat
"# Portable$permanent pool
&"$ /anduk, selimut
&&$ 6armer dan peralatan resusitasi bayi
5roses melahirkan melalui metode water birth sedikit berbeda dengan metode melahirkan konvensional
(di atas tempat tidur$, hal ini disebabkan perbedaan *ahana melahirkan. 5roses persalinan melalui
water birth dapat dirangkum sebagai berikut(
%elama berlangsungnya 5ersalinan
&. 2bu mengambil sikap yang dirasakan aman dan nyaman untuknya. Keleluasaan gerakan yang
mengijinkan ibu mengambil posisi yang tepat untuk bersalin. 2bu masuk berendam ke dalam air
direkomendasikan saat pembukaan serviks D09 cm dengan kontraksi uterus baik.
!. Observasi dan monitoring antara lain (
&$ Fetal %eart &ate (./=$ dengan doppler atau fetoskop setiap ;" menit selama persalinan kala 2 aktif,
kemudian setiap &9 menit selama persalinan kala 22. -uskultasi dilakukan sebelum, selama, dan setelah
kontraksi.
!$ 5enipisan dan 5embukaan serviks dan posisi janin. 5emeriksaan vagina (ET$ dapat dilakukan di
dalam air atau pasien di minta sementara keluar dari air untuk diperiksa.
;$ %tatus Ketuban, jika terjadi ruptur ketuban, periksa ./=, dan periksa adanya prolaps tali pusat. ,ika
cairan ketuban mekonium, pasien harus meninggalkan kolam.
D$ Tanda vital ibu diperiksa setiap jam, dengan suhu setiap ! jam (atau jika diperlukan$. ,ika ibu
mengalami pusing, periksa 'ital sign, ajarkan ibu mengatur napas selama kontraksi.
9$ /idrasi 2bu. <ehidrasi dibuktikan dengan adanya takikardi ibu dan janin dan peningkatan suhu
badan ibu. ,ika tanda dan gejala dehidrasi terjadi, ibu diberi cairan. ,ika tidak berhasil pasang infus
ringer laktat (=F$.
&. @engedan seharusnya secara fisiologis. 2bu diperkenankan mengedan spontan, risiko
ketidakseimbangan oksigen dan karbondioksida dalam sirkulasi maternal0fetal berkurang, dan
juga akan dapat melelahkan ibu dan bayi.
!. 5ersalinan, bila mungkin metode Bhand offB. 2ni akan meminimalkan stimulasi.
;. Fahirnya kepala bayi difasilitasi oleh adanya dorongan lembut kontraksi uterus. %arung tangan
digunakan penolong untuk melahirkan bayi. %okong perineum, massage, dan tekan dengan
lembut jika diperlukan. 2bu dapat mengontrol dorongan kepala dengan tangannya.
D. @anipulasi kepala biasanya tidak diperlukan untuk melahirkan bayi karena air memiliki
kemampuan untuk mengapungkan. 6alaupun demikian, pasien perlu berdiri membantu
mengurangi atau memotong dan mengklem lilitan tali pusat. @eminimalkan rangsangan
mengurangi risiko gangguan pernapasan.
9. ayi seharusnya lahir lengkap di dalam air. Kemudian sesegera mungkin diba*a ke permukaan
secara ?gentleB. 5ada saat bayi telah lahir kepala bayi berada diatas permukaan air dan
badannya masih di dalam air untuk menghindari hipotermia, mencegah transfusi ibu ke bayi.
%e*aktu kepala bayi telah berada di atas air, jangan merendamnya kembali.
:. %e*aktu bayi lahir, kepala bayi dikendalikan dengan gerakan yang lembut, muka ke ba*ah, dan
muncul dari dalam air tidak lebih dari !" detik. ,anin dapat diistirahatkan di dada ibu sambil
membersihkan hidung dan mulutnya, jika diperlukan. 5enanganan ini sebaiknya melihat juga
panjang tali pusat agar tidak sampai putus. Kemudian bayi diberi selimut, dan di monitor.
>. 2dealnya, ibu dan bayi dibantu keluar dari air untuk melahirkan plasenta. Tali pusat di klem dan
dipotong, dan bayi dikeringkan dengan handuk dan diselimuti dan kemudian diberikan kepada
penolong lain, keluarga, atau pera*at. 2bu dibantu keluar dari kolam. 5lasenta dapat dilahirkan
di dalam air atau di luar tergantung penolong (Kitzinger, !"""$. 2bu dianjurkan menyusui
sesegera mungkin setelah bayi lahir untuk membantu kontraksi uterus dan pengeluaran plasenta.
=isiko secara teori yang dihubungkan dengan efek relaksasi air hangat terhadap otot0otot uterus
termasuk solusio plasenta, emboli air dan peningkatan perdarahan.
&". Tindakan berikutnya adalah
&$ @anajemen aktif dan psikologi tetap diberikan sampai ibu keluar kolam.
!$ %aat manajemen aktif kala 222, syntometrine dapat diberikan.
;$ 1stimasikan perdarahan G atau H 9"" ml.
D$ 5enjahitan perineum dapat di tunda sekurang0kurangnya & jam untuk menghilangkan retensi air
dalam jaringan (jika perdarahan tidak berlebihan$.
5ara ginekolog sepakat, studi mengenai keamanan water birth, baik terhadap keselamatan ibu maupun
bayi perlu dilakukan. 2ni merupakan jaminan bagi ibu yang memilih metode ini merasa aman atas
pilihannya. %ejauh ini, berdasarkan riset belum ada kasus buruk yang menimpa ibu yang melahirkan di
dalam air. %eringkali, cerita yang beredar hanya anekdot berdasarkan pengalaman ibu atau petugas
medis yang pernah mengalaminya. ,ustru, sejumlah penelitian menginformasikan persalinan di dalam
air layak dilakukan (<anuatmaja, !""#$, diantaranya adalah(
&. %ebuah penelitian di Fiverpool, 2nggris, membandingkan &"" ibu yang melahirkan di air dengan
&"" ibu yang melahirkan di darat. /asilnya menyebutkan, bayi yang dilahirkan di air sama sehat
dan baik kondisinya dengan bayi yang lahir di darat. Tidak satupun dari &"" bayi tersebut
memerlukan penanganan khusus.
!. <ua tahun kemudian, sebuah artikel di !ritish Medical Journal menyebutkan, peluang bayi
lahir bermasalah dan harus dira*at di 24U sama besarnya antara bayi yang lahir di air maupun
di darat. ,adi, penyebab bayi bermasalah bukan persoalan tempatnya dilahirkan. 5ada artikel
yang sama disebutkan, kasus lima bayi yang meninggal dalam persalinan di dalam air
disebabkan karena hal0hal sebagai berikut. %atu bayi meninggal karena ibu bersalin di rumah
tanpa bantuan siapapun, satu bayi meninggal sebelum ibu masuk ke kolam persalinan. <ua bayi
meninggal akibat memiliki masalah pada organ tubuh, dan bayi satunya meninggal akibat
terkena infeksi di rahim ibu pada masa kehamilan.
;. %ejumlah penelitian di %outhend, 2nggris, dalam kurun *aktu &'#'0&''D menghasilkan temuan
bah*a water birth aman dilakukan sepanjang ibu dibantu tenaga medis yang profesional dan
menguasai teknik pertolongan water birth. @eskipun ada kasus dua bayi yang meninggal akibat
tenggelam dan kemasukan air, hal ini dikarenakan bayi tersebut terlambat diangkat dari air
setelah persalinan tersebut usai. Keterlambatan dilaporkan mencapai satu jam.
D. 5enelitian menunjukkan, water birth cenderung mempercepat keseluruhan proses persalinan.
%ebuah penelitian menyebutkan, air membuat persalinan tahap kedua atau tahap mengejan dan
melahirkan lebih cepat hingga '" menit. 6aktu persalinan menjadi lebih singkat lagi pada
persalinan kedua.
9. <ua studi penting lainnya menyimpulkan, penggunaan kolam air secara signifikan mengurangi
penggunaan obat pereda sakit dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan, seperti forsep.
=iset juga menyebutkan, water birth mengurangi robekan perineum. 3amun ini hanya berlaku
bagi ibu yang melahirkan pertama kali.
eberapa penelitian di atas telah menyiratkan bah*a water birth itu layak dilakukan karena beberapa
keuntungan atau kelebihan yang dimilikinya, baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Keuntungan yang
diperoleh ibu di antaranya(
&$ @engurangi 3yeri 5ersalinan <an @emberi =asa 3yaman
3yeri persalinan berkurang disebabkan ibu berendam dalam air hangat yang membuat rileks dan
nyaman sehingga rasa sakit dan stres akan berkurang. @engurangi rasa sakit adalah tujuan utamanya,
sedangkan secara teknis water birth pada dasarnya sama seperti melahirkan normal, proses dan
prosedurnya sama, hanya tempatnya yang berbeda.
5enelitian menunjukkan water birth sesungguhnya dapat memperpendek persalinan kala 2 dan tekanan
darah menjadi lebih rendah dibanding persalinan konvensional. /arper melaporkan bah*a water birth
efektif untuk menangani nyeri persalinan. %uatu &andomi(ed )ontrolled *rial (=4T$, ibu hamil yang
berendam di dalam air hangat pada persalinan dengan penyulit (distosia$ dibandingkan dengan
augmentasi standar menunjukkan bah*a angka penggunaan epidural analgesia dan intervensi obstetri
lebih rendah. %ecara retrospektif dilaporkan berkurangnya nyeri dan meningkatnya kepuasan.
Water !irth merupakan suatu bentuk hydrotherapy, metode ini efektif dan bermanfaat dalam
penanganan nyeri pada kondisi seperti lower bac+ pain (yang umumnya menjadi keluhan ibu saat
persalinan$. 1valuasi terhadap &> &andomi(ed )ontrolled *rial (=4T$, ! )ontrolled Studies, &! )ohort
Studies, dan ! laporan kasus, menyimpulkan bah*a terdapat keuntungan hydrotherapy dalam
penanganan nyeri, bermanfaat, manjur dan memiliki efek mobilitas, kekuatan, dan keseimbangan,
terutama sekali pada orang dengan rematik dan nyeri pinggang ba*ah kronik. %ydrotherapy juga
merupakan suatu alternatif yang relatif aman jika dibandingkan dengan penanganan nyeri persalinan
konvensional (menggunakan anastesi dan narkotik$. erendam dalam air akan dapat mengurangi >9I
nyeri persalinan (usser, !""9$.
!$ @engurangi Tindakan 1pisiotomi
<alam hal trauma perineum, dukungan air pada *aktu kepala bayi yang cro*ning lambat akan
menurunkan risiko robekan, dan dapat mengurangi keperluan akan tindakan episiotomi. <alam literatur
water birth bahkan tidak ditemukan angka kejadian episiotomi (/erper, !"""$. %elain hal tersebut,
trauma perineum yang terjadi dilaporkan tidak berat, dengan dijumpai lebih banyak kejadian intak
perineum, tetapi beberapa literatur mendapatkan frekuensi robekan sama pada persalinan primipara di
dalam maupun di luar air (/erper, !"""$. @asih terdapat mitos bah*a ibu yang melahirkan dalam air
lebih mungkin untuk mengalami robekan karena yang membantu persalinan kesulitan untuk melakukan
episiotomi jika diperlukan. 3amun sesungguhnya ibu yang melahirkan dalam air hangat kurang
mengalami robekan, karena air hangat dapat meningkatkan aliran darah dan mampu melunakkan
jaringan di sekitar perineum ibu. Ketika memerlukan episiotomi, penolong justru lebih mudah
menjangkau bagian perineum ibu untuk melakukan massage atau tindakan lain. Kebanyakan episiotomi
tidak diperlukan, dan jika penolong mengganggap selama proses persalinan terdapat keadaan
emergensi, penolong akan membatalkan pelaksanaan metode ini (@c.arland, !""D J 6attis, !""9$.
*he !irth )entre Networ+ UK, 3icoll -. et al, mendapatkan ;"" kelahiran pertahun, &9" diantaranya
menggunakan water birth dengan episiotomy rate !I.!# A )omparati'e Study tentang water birth
yang membandingkan antara metode Maia-birthing stool. bedbirths (kecuali vakum ekstraksi$, dimana
didapatkan data bah*a kejadian episiotomi pada water birth &!,#I, Maia-birthing stool !>,>I,
bedbirths ;9,DI, perbedaan ini secara statistik sangat bermakna (KeissbLhler, !""9$.
;$ 5emendekan 5ersalinan Kala 2
5ersalinan dan kelahiran di dalam air juga dapat mempercepat proses persalinan yang dihubungkan
secara signifikan dengan persalinan kala 2 yang akan menjadi lebih pendek (Thoni et al,, !""9$. <alam
hal ini ibu dapat lebih mengontrol perasaannya, menurunkan tekanan darah, lebih rileks, nyaman,
menghemat tenaga ibu, mengurangi keperluan obat0obatan dan intervensi lainnya, memberi
perlindungan secara pribadi, mengurangi trauma perineum, meminimalkan penggunaan episiotomi,
mengurangi kejadian seksio sesarea, memudahkan persalinan (%chroeter, !""DJ Karland et al,,!"">J
5almer, !"">$.
A comparati'e study after /// birth in water. 5enelitian ini menunjukkan keuntungan medis yang
relevan untuk water birth, dan pengurangan yang signifikan terhadap durasi persalinan kala 2,
bermaknanya pengurangan episiotomi dan laserasi perineum serta keperluan analgesik. Keamanan
neonatus terjamin dengan tetap memperhatikan kontraindikasi yang ada (Thoni, !""&$.
D$ @enurunkan Tekanan <arah
<alam hal menurunkan tekanan darah. @enurut Pre 0 Perinatal Psycology Association of North
America )onference, *anita dengan hipertensi akan mengalami penurunan tekanan darah setelah
berendam dalam air hangat selama &"0&9 menit. Kecemasan yang mengakibatkan peningkatan tekanan
darah akan dapat dikurangi dengan berendam dalam air hangat.
(http())***.*aterbirth.org)mc)page.do$
%ementara itu, beberapa penelitian dan pengalaman dari beberapa orang yang pernah menerapkan
metode ini, menginformasikan beberapa keuntungan water birth untuk bayi. Keuntungan yang
diperoleh bayi dirangkum dalam paragraph berikut.
Water birth memberikan keuntungan terutama saat kepala bayi masuk ke jalan lahir, dimana persalinan
akan menjadi lebih mudah. -ir hangat dengan suhu yang tepat suasananya menyerupai lingkungan
intrauterin sehingga memudahkan transisi dari jalan lahir ke dunia luar.
(-vailable at( http())***.en.*ikipedia.org)*iki)*aterCbirth$.
-ir hangat juga dapat mengurangi ketegangan perineum dan memberi rasa nyaman bagi ibu dan bayi,
sehingga bayi lahir kurang mendapatkan trauma (oleh karena adanya efek dapat melenturkan dan
meregangkan jaringan perineum dan vulva$ dibandingkan pada persalinan air dingin dan tempat
bersalin umumnya (5almer, !""&J ,ohnson, !"">$.
ayi yang lahir di dalam air tidak segera menangis, bayi tampak menjadi tenang. ayi tidak tenggelam
jika dilahirkan di air, karena selama kehamilan bayi hidup dalam lingkungan air (amnion$ sampai
terjadi transisi persalinan dari uterus ke permukaan air (@c.arland, !"";$. <emikian pula masalah
lilitan tali pusat di leher, tidak menjadi masalah, sepanjang tidak ada deselerasi denyut jantung bayi
(yang menunjukkan fetal distress$ sebagai akibat ketatnya belitan tali pusat di leher (@c.arland, !"";$.
5emendekan persalinan kala 2 selain memudahkan persalinan bagi ibu, juga baik untuk bayi yaitu
mencegah trauma atau risiko cedera kepala bayi, kulit bayi lebih bersih, menurunkan risiko bayi
keracunan air ketuban (Karland et al,, !"""J 5almer, !""&J %chroeter, !""D$. Oleh karena itu metode ini
dikenal sebagai persalinan ?1asier for Mom 2 !etter for !abiesB.
(http())***.*aterbirth.org)mc)page.do.$
@enurut para pendukung water birth, metode ini tidak menyebabkan risiko serius maupun komplikasi.
/al ini hanya akan terjadi, jika prosedur yang dilakukan tidak tepat atau penanganannya buruk.
5rotokol persalinan merupakan suatu hal penting yang harus dimiliki untuk mencegah risiko dan
komplikasi (%ingh et al,, !"":$. A comparati'e study, A prospecti'e study on more than 3444
waterbirthsJ water birth dan berbagai alternatif persalinan seperti Maia-birthing stool memiliki risiko
yang lebih rendah pada ibu dan bayi daripada bedbirths jika dalam penanganan kelahiran menggunakan
monitoring yang baik (KeissbLhler, !"""$.
-dapun risiko0risiko yang dapat timbul antara lain (***. *ater birth risk often involve various
problems *ith breathing.htm$ (
&. =isiko @aternal
&$ 2nfeksi.
@enurut 1uropean Journal of 5bstetrics and &eproducti'e !iology 3446, water birth merupakan 7a
'aluable alternati'e8 persalinan normal. 5enelitian yang dipimpin oleh =osanna 8anetti0<aellenbach
menemukan tidak ada perbedaan angka kejadian infeksi maternal maupun neonatal atau parameter
laboratorium termasuk luaran fetus dalam hal -5K-= %core, p/ darah, dan keperluan pera*atan
intensif.
-da pendapat yang menyatakan bah*a water birth menyebabkan risiko infeksi oleh karena berendam
dalam air yang tidak steril dan ibu dapat mengeluarkan kotoran saat mengedan dalam kolam air.
3amun penelitian menunjukkan bah*a traktus intestinal bayi mendapatkan keuntungan dari paparan
ini. Kelahiran tersebut dan diri kita sendiri tidak steril. %ekresi vagina, blood slim, cairan amnion, dan
feces ibu ketika bayi masuk ke dalam rongga panggul, keseluruhannya tidak steril. ,ika ibu dalam
keadaan persalinan kala aktif, air tidak akan masuk ke jalan lahir se*aktu ibu ada dalam kolam. -ir
dapat masuk ke vagina, namun tidak dapat masuk ke vagina bagian dalam, ke serviks maupun uterus.
5enyakit infeksi tertentu, akan mati segera ketika kontak dengan air (@c.arland, !""DJ 6attis, !""9$.
%alah satu cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi adalah menggunakan pompa
pengatur agar air tetap bersirkulasi dengan filter)penyaring air sehingga jika air terminum tidak berisiko
infeksi. Kolam yang sudah disterilkan kemudian akan diisi air yang suhunya sekitar ;!0;>"4
disesuaikan dengan suhu tubuh.
!$. 5erdarahan 5ostpartum
=isiko perdarahan pada ibu dan bayi juga harus dipertimbangkan. 6alaupun comparati'e study di
%*iss menunjukkan suatu hal yang positif, namun penelitian lain di 2nggris tidak menemukan adanya
perbedaan yang bermakna antara metode water birth dengan metode persalinan lainnya (%asi, !"">$.
5enyedia layanan water birth yang tidak berpengalaman akan sukar menilai jumlah perdarahan post
partum, sementara metode penanganannya telah berkembang dengan baik. /al ini menyebabkan
sejumlah penyedia layanan lebih memilih melahirkan plasenta di luar kolam seperti di The University
of @ichigan /ospital.
(http())***.en.*ikipedia.org)*iki)*aterCbirth$.
;$. Trauma 5erineum
5enggunaan episiotomi pada water birth #,;I tidak menunjukkan laserasi perineum derajat tingkat 222
dan 2E dan !9,>I, pada land birth menunjukkan kejadian laserasi perineum derajat tingkat 222 dan 2E
dengan angka penggunaan episiotomi lebih tinggi (4ook, !"":$. - 4ochrane revie* oleh 4luett et al,,
membuktikan bah*a ada risiko terjadi trauma perineum pada persalinan dengan water birth, namun
tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada luaran klinik dalam hal trauma perineum (-lfirevic et
al,, !"":$
5ada penelitian tahun &''&0&''> 5bstetrics and 9ynecology of )antonal %ospital of Frauenfeld,
%*itzerland membandingkan ; grup persalinan pervaginam ( water birth. Maia-birthing stool, dan
bedbirth mendapatkan angka kejadian episiotomi &!,#I pada water birth !>,>I pada Maia-birthing
stool, dan ;9,DI pada bedbirth. 2ni secara statistik sangat bermakna. <isamping angka episiotomi
bedbirth terjadi paling tinggi juga menunjukkan derajat laserasi perineum 222 dan 2E(D,&I$
(KeissbLhler, !"""$.
!. =isiko 3eonatal
Terdapat risiko penting secara klinik pada bayi, termasuk masalah pernapasan, ruptur tali pusat disertai
perdarahan, dan penularan infeksi melalui air (4hapman, !""DJ %chroeter, !""DJ -lfirevic et al,, !"":$.
Faporan dari sejumlah kasus menghubungkan water birth dengan respiratory distress, hiponatremia,
infeksi, hypo:ic ischemic encephalopathy, ruptur tali pusat, kejang, takikardia, demam (dihubungkan
dengan temperatur air$, serta near drowning pada bayi atau fetus (Kilbert, !""!J American Journal of
5bstetrics and 9ynecology, !""DJ atton et al,, !""9J Kassim et al,, !""9$, di antaranya dirangkum
sebagai berikut(
&$. Terputusnya Tali 5usat
@ekanisme terputusnya tali pusat ini terjadi ketika bayi lahir sesegera mungkin diba*a ke permukaan
air tidak secara ?gentleB, jika tali pusat pendek akan dapat mengakibatkan tegangan yang berlebihan
pada tali pusat (;n &oyal )ollege of 5bstetricians and 9ynaecologists (draft guidelines on waterbirth,
!"""$.
%uatu revie* yang mengidentifikasi &: artikel, melaporkan adanya :; komplikasi neonatal diakibatkan
oleh water birth, salah satu diantaranya adalah masalah putusnya tali pusat (-lfirevic et al,, !"":$.
%uatu penelitian yang tidak terduga menunjukkan hasil bah*a 9 dari ;> bayi (&DI$ yang lahir di air
dan memerlukan pera*atan khusus karena terputusnya tali pusat, & bayi memerlukan tranfusi. Kasus
terputusnya tali pusat kemungkinan disebabkan oleh terlalu cepat mengangkat bayi ke permukaan
sehingga menyebabkan tarikan cepat dari tali pusat yang melampaui panjang tali dibandingkan
biasanya (%chroeter, !""DJ atton et al,, !""9$. Tidak ada data risiko terputusnya tali pusat pada
persalinan normal di luar air (<uley, !""&$.
!$.Takikardi.
;$. 2nfeksi
=isiko infeksi jarang terjadi pada water birth (KeissbLhler, !"""$. 2nfeksi saluran pernapasan pada bayi
yang dilahirkan secara water birth jarang terjadi, namun risiko ini tetap harus diperhitungkan (%asi,
!"">$. %ejumlah kasus yang mungkin membahayakan bayi antara lain infeksi herpes, perdarahan luas,
dan berbagai infeksi lainnya. @etode water birth tidak direkomendasikan pada bayi preterm.
erdasarkan laporan kasus yang dipublikasikan, infeksi 5. aeruginosa didapatkan pada s*ab telinga
dan umbilikus bayi yang lahir dengan water birth (=a*al et al,, &''DJ 5arker, &''>J 3agai, !"";$.
5ada suatu &andomi(ed )ontrolled *rial dari akibat water birth di Kanada, tidak menemukan
perbedaan pada ibu risiko rendah dan adanya tanda infeksi pada ibu dengan ruptur membran ketuban.
5enelitian tahun &''' tentang kultur bakteri di Oregon /ealth %ciences University /ospital, tidak
menemukan secara langsung bakteri pada kultur kolam persalinan, sementara bakteri Pseudomonas
yang umumnya ada pada kran air ditemukan, namun janin yang terinfeksi bakteri tersebut tidak
memerlukan terapi antiinfeksi. 2ni mengkonfirmasi terhadap apa yang ditemukan pada penelitian di
2nggris lebih dari ; tahun.
%ebaiknya ada protokol ketat untuk menjaga kebersihan kolam antara persalinan satu dengan yang lain
(terutama di rumah sakit$, karena ada sedikit risiko perpindahan bakteri dari bayi ke bayi atau ibu ke
ibu. %elain itu biasanya pada keran air terdapat bakteri Pseudomonas. 5ediatri menganjurkan untuk
mempertimbangkan adanya gejala infeksi Pseudomonas pada bayi dengan persalinan water birth
(=a*al et al,,&''DJ 3agai et al,, !"";J American Journal of 5bstetrics and 9ynecology, !""DJ
-lfirevic et al,, !"":$.
D$. /ipoksia
Tali pusat secara terus menerus akan menyediakan darah beroksigen, sambil bayi merespon stimulasi
baru yaitu pertama kali mengisi paru0parunya dengan udara. 5enundaan pengkleman dan pemotongan
tali pusat sangat bermanfaat dalam proses transisi bayi untuk hidup di luar uterus. 2ni akan
memaksimalkan fungsi perfusi jaringan paru (6attis, !""9$. Karland (!"""$ tidak merekomendasikan
pemotongan dan pengkleman tali pusat sampai bayi mencapai permukaan air disebabkan oleh
meningkatnya risiko hipoksia. /ipoksia bayi akan mengganggu baby8s di'e refle:, yang mengakibatkan
penekanan respon menelan sehingga akan menimbulkan bayi menghirup air selama proses water birth.
Odent (&''#$ merekomendasikan pengkleman tali pusat D09 menit setelah persalinan. 3amun menurut
-ustin, ridges, @arkie*icz and -brahamson (&''>$ penundaan pengkleman tali pusat dapat
mengakibatkan polisitemia, berdasarkan hipotesa bah*a air hangat mencegah vasokonstriksi tali pusat
sehingga banyak darah ibu tertransfer ke bayi (vasokontriksi terjadi ketika kontak dengan udara$
(4hapman, !""D$.
9$. -spirasi -ir dan Tenggelam
Terdapat berbagai kritikan tentang water birth, dimana adanya risiko tenggelam jika bayi menghirup air
atau bernapas dalam air. %ecara teoritis risiko terjadinya aspirasi air pada water birth sekitar '9I.
=isiko masuknya air ke dalam paru0paru bayi dapat dihindari dengan mengangkat bayi yang lahir
sesegera mungkin ke permukaan air. 5emanjangan fase berendam mengakibatkan kekurangan oksigen,
emboli air, dan perdarahan. -ir hangat mencegah pembekuan darah setelah persalinan, dan juga risiko
infeksi. @enurut !ritish Medical Journal (@,$ bulan juni !""9, bayi0bayi dengan sendirinya tidak
akan bernapas sampai terpapar udara, kecuali mengalami asfiksia yang diakibatkan penekanan tali
pusat. (Kilbert, !""!J 4ook, !"":$.
erdasarkan penelitian diperkirakan sekitar ;#I bayi yang lahir dengan water birth berisiko
tenggelam. 5ada bulan 3opember !""9, dokter0dokter di 3e* 8ealand menemukan D kejadian bayi
baru lahir nyaris tenggelam. /al ini menandakan mengapa mereka percaya bah*a fakta0fakta lebih
baik dan lebih dapat membuktikan pentingya keamanan pada persalinan ini, serta adanya risiko0risiko
lain seperti Se'ere &espiratory Distress dan masalah pernapasan lainnya (,ohnson, !"">$.
@enurut para pemerhati metode water birth, untuk meminimalisasi risiko ataupun komplikasi seperti
yang diuraikan di atas, pelaksanaan metode water birth ini dibutuhkan suatu peraturan atau syarat0
syarat yang mengaturnya, di antaranya (Karland, !"""$(
&$ 2bu hamil risiko rendah.
!$ 2bu hamil tidak mengalami infeksi vagina, saluran kencing, dan kulit
;$ Tanda vital ibu dalam batas normal, dan 4TK bayi normal (baseline, variabilitas, dan ada
akselerasi$
D$ 2dealnya, air hangat digunakan untuk relaksasi dan penanganan nyeri setelah dilatasi serviks
mencapai D09 cm
9$ 5asien setuju mengikuti instruksi penolong, termasuk keluar dari kolam tempat berendam jika
diperlukan
%elain itu, 5regon health and Sciences <ni'ersity Water !irth 9uidelines tahun !""&, membuat
beberapa indikasi dan kontraindikasi pelaksanaan metode water birth ini. eberapa indikasinya adalah
sebagai berikut (
&$ @erupakan pilihan ibu
!$ Kehamilan normal M ;> minggu
;$ .etus tunggal presentasi kepala
D$ Tidak menggunakan obat0obat penenang
9$ Ketuban pecah spontan G !D jam
:$ Kriteria non klinik seperti staf atau peralatan
>$ Tidak ada komplikasi kehamilan (preeklampsia, gula darah tak terkontrol, dll$
#$ Tidak ada perdarahan
'$ <enyut jantung normal
&"$ 4airan amnion jernih
&&$ 5ersalinan spontan atau setelah menggunakan misoprostol atau pitocin
%edangkan beberapa kontraindikasinya adalah sebagai berikut(
&$ 2nfeksi yang dapat ditularkan0 melalui kulit dan darah
!$ 2nfeksi dan demam pada ibu
;$ /erpes0 genitalis
D$ /2E, /epatitis
9$ <enyut jantung abnormal
:$ 5erdarahan0 pervaginam berlebihan
>$ @akrosomia
#$ @ekonium
'$ Kondisi yang0 memerlukan monitoring terus menerus.
%.%. Perkembangan Sistem Perna"asan Ne$natus
%.%.1. Perkembangan Pas.a Lahir
5erkembangan paru pasca lahir dapat dibagi menjadi dua fase, tergantung pada kecepatan
perkembangan relatif barbagai komponen paru. %elama fase pertama, yang meluas sampai umur &#
bulan sesudah lahir, ada kenaikan yang tidak seimbang pada permukaan dan volume ruang yang terlibat
dalam pertukaran gas. Eolume kapiler meningkat lebih cepat daripada volume ruangan udara, dan ini,
selanjutnya, bertambah lebih cepat daripada volume jaringan padat. 5erubahan0perubahan ini
disempurnakan terutama melalui proses penyekatan alveolus. 5roses ini terutama akti selama a*al
masa neonatus dan berbeda dengan sebelumnya, dapat mencapai sempurna pada umur ! tahun pertama
bukan umur # tahun pertama. Konfigurasi ruangan udara secara progresif menjadi lebih kompleks,
tidak hanya karena perkembangan sekat0sekat yang baru tetapi juga karena pemanjangan dan pelipatan
struktur alveolus yang ada. %egera sesudah lahir, sistem kapiler ganda yang terdapat di dalam sekat
alveolar janin berfusi menjadi satu sistem tunggal yang lebih tebal. 5ada saat yang sama, cabang0
cabang arteri dan vena baru berkembang dalam sistem sirkulasi asinus dan otot mulai muncul pada
lapisan media arteri intra0asinar.
%elama fase kedua, semua ruangan tumbuh lebih proporsional satu sama lain. 6alaupun ada sedikit
pertanyaan apakah alveolus masih dapat dibentuk, sebagian besar pertumbuhan terjadi melalui
penambahan volume alveolus yang telah ada. 5ermukaan alveolus dan kapiler meluas sejajar dengan
pertumbuhan badan (3elson, !"""$.
%.%.%. Perna"asan Pertama
%elama persalinan melalui vagina, kompresi intermitten toraks mempermudah pengeluaran cairan dari
paru0paru. %urfaktan dalam cairan memperbesar pengisian udara (aerasi$ pada paru yang bebas0gas
dengan mengurangi tegangan permukaan, sehingga dapat menurunkan tekanan yang diperlukan untuk
membuka alveolus. @eskipun demikian, tekanan yang diperlukan untuk mengembangkan paru yang
tidak mengandung udara lebih tinggi daripada tekanan yang diperlukan pada setiap masa kehidupan
yang lainJ tekanan ini berkisar dari &"09" cm /
!
O selama interval ",9 sampai &," detik dibanding
dengan sekitar D cm untuk pernapasan normal bayi cukup bulan dan orang de*asa. Kebanyakan
neonatus memerlukan kisaran tekanan pembukaan yang lebih rendah. Tekanan yang lebih tinggi
diperlukan untuk memulai pernapasan dalam mengatasi gaya perla*anan tegangan permukaan
(terutama pada jalan napas kecil$ serta viskositas cairan yang tetap berada dalam jalan napas, guna
memasukkan 9" mF udara ke dalam paru, dimana !"0;" mF dari volume tersbut menetap sesudah
pernapasan pertama dan menjadi .=4. %ebagian besar cairan di dalam paru diambil oleh sirkulasi paru,
yang bertambah beberapa kali lipat pada saat lahir karena semua curah ventrikel kanan menyebar ke
bantalan vaskular paru. %isa cairan dikeluarkan melalui saluran limfe paru, dihembuskan oleh neonatus,
ditelan, atau diaspirasi dari orofaringJ pengeluaran cairan paru ini dapat terganggu pada keadaan pasca0
seksio sesaria, cedera sel endotel, atau sedasi neonatus.
-da banyak rangsangan untuk menimbulkan pernapasan pertama, dan kepentingan relatifnya belum
pasti. =angsangan ini meliputi penurunan 5O! dan p/, serta peningkatan 54O! akibat adanya
gangguan pada sirkulasi plasenta, redistribusi curah jantung sesudah talipusat diklem, penurunan suhu
tubuh, dan brbagai rangsangan taktil.
%.%.' P$la Perna"asan "ada Ne$natus
%elama tidur pada usia bulan pertama, normal normal cukup bulan mungkin kadang0kadang mengalami
episode, yaitu pernapasan teratur terganggu dengan jeda0jeda (perhentian0perhentian$pendek. 5ola
"erna"asan "eri$dik ini, bergeser dari irama teratur ke episode apnea intermitten siklik yang singkat,
lebih lazim terjadi pada bayi prematur, yang dapat mengalami jeda selama 90&" detik diikuti dengan
ledakan pernapasan cepat dengan frekuensi 9"0:")menit selama &"0&9 detik. ,arang disertai perubahan
*arna atau perubahan frekuansi jantung, dan sering berakhir tanpa alasan yang jelas. 5ernapasan
periodik intermitten biasanya menetap sampai bayi prematur berumur ;: minggu usia kehamilan. ,ika
bayi hipoksik, penambahan kadar oksigen yang diinspirasi akan sering menambah pernapasan periodik
menjadi pernapasan teratur. Transfusi sel darah merah atau rangsangan fisik eksterna juga dapat
mengurangi jumlah episode apnea. 5ernapasan periodik tidak memberikan arti prognostik, hal ini
merupakan suatu karakteristik normal pada pernapasan neonatus (3elson, !"""$.
%.%.*. &es"$n Ne$natus terhada" )etersediaan /
%
3eonatus berespon terhadap berbagai stimulus dengan cara yang berbeda dari orang de*asa. <alam
responnya terhadap kadar O
!
yang rendah, neonatus tidak terus menerus menaikkan ventilasi, dan
seringkali ventilasi menurun sampai di ba*ah kadar garis dasar. Kadar 4O
!
tidak naik pada saat
ventilasi menurun, memberi kesan bah*a ventilasi menyesuaikan kebutuhan metabolik. =espon
neonatus terhadap O
!
rendah ini dapat dianggap sebagai respon pertengahan antara respon janin
menghentikan semua upaya pernapasan dalam responnya terhadap kekosongan O
!
, dan orang de*asa
berhiperventilasi selama stimulus ada. @ekanisme untuk tidak adanya kenaikan yang bertahan pada
ventilasi selama hipoksia pada neonatus tidak dimengerti dengan baik. <i samping perbedaan dalam
kecepatan metabolik selama hipoksia pada neonatus dan de*asa, perubahan dalam sifat0sifat mekanik
paru dan jalan napas, maturasi kemoreseptor karotis, dan perubahan dalam sifat0sifat seluler dan
membran neuron sentral semuanya telah diusulkan sebagai kemungkinan mekanisme individu atau
kombinasi. /al yang penting secara klinis adalah, bah*a jaringan neonatus tahan terhadap kekosongan
O
!
dan tidak mudah terkena jejas seperti jaringan orang de*asa. /al ini terutama berlaku pada jantung
dan otak serta ginjal, organ yang diketahui sensitif terhadap hipoksia dan iskemia pada binatang atau
manusia matur (3elson, !"""$.
%.*. Hi"$tesis
-da pengaruh water birth terhadap perkembangan sistem pernapasan pada neonatus.
BAB '
ME(/DE PENELI(IAN
'.1. -aktu dan (em"at Penelitian
5elaksanaan penelitian dimulai dari ,anuari !""' sampai <esember !""' di %am @arie /ospital
,akarta dan =umah Sakit Ibu dan Anak Budhi a!a akarta.
'.%. enis Penelitian !ang Digunakan
5enelitian ini dilakukan secara analitik dengan suatu desain kohort prospektif, menggunakan data
primer yang diperoleh dari observasi dengan melakukan pemeriksaan dan pencatatan.
'.'. P$"ulasi, Sam"el, Besar Sam"el dan (eknik Pengambilan Sam"el
;.;.&. 5opulasi
;.;.&.&. 5opulasi Target
5opulasi target penelitian ini adalah neonatus yang lahir dengan metode water birth dan metode
persalinan konvensional di fasilitas kesehatan di 2ndonesia
;.;.&.!. 5opulasi Terjangkau
5opulasi terjangkau adalah neonatus yang lahir dengan metode water birth dan metode persalinan
konvensional di %am @arie /ospital ,akarta dan =umah Sakit Ibu dan Anak Budhi a!a akarta.
;.;.!. %ampel
%ampel adalah semua neonatus yang lahir di %am @arie /ospital ,akarta dan =umah Sakit Ibu dan
Anak Budhi a!a akarta !ang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Sam"el dibagi men#adi % kel$m"$k
10 Ne$natus !ang lahir dengan met$de "ersalinan water birth
!$ Ne$natus !ang lahir dengan met$de "ersalinan k$n1ensi$nal
;.;.;. Kriteria %ampel
;.;.;.&. Kriteria 2nklusi
3eonatus lahir di %am @arie /ospital dan =umah Sakit Ibu dan Anak Budhi a!a, masa kehamilan
;> minggu s)d D! minggu, berat lahir !9"" gram s)d ;""" gram, tanpa gangguan kongenital, yang
diamati sejak proses persalinan sampai pertumbuhan dan perkembangan selama satu bulan pertama.
;.;.;.!. Kriteria eksklusi
3eonatus lahir dengan masa kehamilan kurang dari atau lebih dari ;> minggu s)d D! minggu, berat
lahir kurang dari atau lebih dari !9"" gram s)d ;""" gram, terdapat gangguan kongenital, tidak diamati
sejak proses persalinan sampai pertumbuhan dan perkembangan selama satu bulan pertama, data
pengamatan tidak lengkap, ibu menolak berpartisipasi dalam penelitian, atau ibu mengundurkan diri
selama proses penelitian sedang berlangsung.
;.;.D. esar %ampel
%ampel untuk penelitian ini adalah seluruh neonatus yang lahir dengan metode persalinan water birth
di %am @arie /ospital ,akarta dan =umah Sakit Ibu dan Anak Budhi a!a akarta dan #umlah
ne$natus !ang lahir dengan met$de "ersalinan k$n1ensinal disesuaikan dengan #umlah ne$natus
!ang lahir dengan met$de "ersalinan water birth 2te+ni+ matching0.
;.;.9. Teknik 5engambilan %ampel
5enelitian ini dilakukan dengan menggunakan total sampling untuk sampel persalinan metode water
birth karena populasinya tidak terlalu banyak dan teknik matching untuk sampel persalinan metode
konvensional karena ingin didapatkan jumlah yang sama dan identik untuk kedua kelompok sampel.
'.*. 3ariabel Penelitian dan De+inisi /"erasi$nal
;.D.&. Klasifikasi Eariabel
;.D.&.&. Eariabel bebas ( metode persalinan (metode persalinan water birth dan metode persalinan
kovensional$
;.D.&.!. Eariabel terikat ( -pgar %core, <o*ne %core, irama napas
;.D.!. <efenisi Operasional
&$ @etode 5ersalinan Water !irth adalah salah satu metode alternatif persalinan pervaginam,
dimana ibu hamil tanpa komplikasi bersalin dengan jalan berendam di dalam air hangat setelah
mengalami pembukaan : sampai proses melahirkan terjadi dengan tujuan mengurangi rasa nyeri
kontraksi dan memberi sensasi rasa nyaman (ayuningrat, !""#$.
!$ @etode 5ersalinan Konvensional adalah metode persalinan pervaginam, dimana ibu hamil tanpa
komplikasi bersalin di atas tempat tidur, mulai dari pembukaan a*al sampai proses melahirkan terjadi,
dan tanpa bantuan alat atau pertolongan khusus.
;$ -pgar %core adalah metode praktis yang secara sistematis digunakan untuk menilai bayi baru
lahir segera sesudah lahir, untuk membantu mengidentifikasi bayi yang memerlukan resusitasi akibat
asidosis hipoksik (3elson, !"""$ yang merupakan penjumlahan nilai0nilai yang diperoleh dari penilaian
denyut jantung, usaha bernapas, tonus otot, iritabilitas refleks, dan *arna (<orland, !""!$.
D$ <o*ne %core adalah metode praktis yang secara sistematis digunakan untuk menilai bayi baru
lahir segera sesudah lahir, untuk membantu mengidentifikasi respiratory distress pada bayi yang
merupakan penjumlahan nilai0nilai yang diperoleh dari penilaian frekuensi napas, retraksi, sianosis,
jalan masuk udara, dan grunting.
9$ 2rama 3apas adalah keteraturan proses ventilasi atau bernapas bayi.
'.4. Bahan Penelitian
ahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel -pgar %core dan Tabel <o*n %core.
'.5. Instrumen Penelitian
2nstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat pengukur *aktu, stetoskop,
timbangan berat badan neonatus dan lembar pencatatan.
'.6. Pr$sedur Pengambilan atau Pengum"ulan Data
5roses pengumpulan data dilakukan dengan mtode pencatatan hasil observasi dan pemeriksaan secara
rutin dan teratur.
'.7. 8ara )er#a dan )erangka )$nse" )er#a
;.#.&. 4ara Kerja
&$ %ubyek penelitian terdiri dari neonatus yang lahir dengan metode persalinan water birth dan lahir
dengan metode persalinan konvensional
!$ <ilakukan observasi dan pengamatan pada ri*ayat masa kehamilan ibu dari calon neonatus yang
akan dijadikan subyek penelitian, memastikan bah*a calon neonatus yang akan lahir telah memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, tindakan ini dapat dilakukan dengan membaca ri*ayat masa kehamilan
ibu di rumah sakit atau *a*ancara dengan dokter kebidanan yang terkait.
;$ <ilakukan pengamatan pada tiap0tiap proses kelahiran neonatus, mulai dari pembukaan a*al
sampai proses kelahiran, tindakan ini dapat bekerja sama dengan dokter dan pera*at yang membantu
persalinan.
D$ @elakukan pemeriksaan berat badan neonatus dengan menggunakan timbangan berat badan
neonatus yang sudah dikalibrasikan terlebih dahulu, tahapan ini dapat bekerjasama dengan pera*at
yang membantu persalinan dan mera*at neonatus.
9$ @elakukan observasi terhadap neonatus, apakah terdapat kelainan kongenital atau tidak.
:$ <ilakukan pemeriksaan -pgar %core, <o*ne %core, dan irama pernapasan segera setelah
neonatus lahir (:" detik sesudah persalinan selesai tanpa memperhitungkan talipusat dan plasenta$, 9
menit setelah kelahiran, &0: jam setelah pemeriksaan pertama, dan selanjutnya satu kali tiap !D jam
selama satu bulan kelahiran pertama neonatus, tahapan ini dapat bekerjasama dengan pera*at yang
mera*at neonatus.pemeriksaan frekuensi napas dilakukan selama & menit penuh.
>$ <ilakukan pencatatan pada setiap hasil observasi dan pemeriksaan.
;.#.!. Kerangka Konsep Kerja
'.9. 8ara Peng$lahan dan Analisis Data
<ata yang diperoleh dari pemeriksaan -pgar %core, <o*ne %core, dan irama pernapasan diolah
secara manual karena data sedikit (G&""$, ditampilkan dalam bentuk tabel dan pie diagram dan
dilanjutkan dengan melakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik masing0masing
variabel yang diteliti dan selanjutnya analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara kedua
variabel
DA:(A& PUS(A)A
-lfirevic, 8., et al.!"":. ;mmersion in water during labour and birth =&oyal college of obstetricians
and gynaecologists$&oyal college of midwi'es >oint statement no,?#. -vailable at(
http())***.rcm.org.uk)info)docs)=4OKC=4@CirthCinC6aterC .inalC4opyC&.pdf.
4hapman, . !""D. Waterbirth protocol@ Fi'e North ;sland hospitals in New Aealand. 4ollege of
@id*ives ,ournal.
4ook, 1. !"":. Alternati'e birthing methods. -vailable at( http())***.americanpregnancy.org.
Karland, <., 4hoo, N5, 4oe, @. !""D. ;n the use of water in labour and birth-*he royal college of
midwi'es, -vailable at(http())***.rcm.org.uk)info )docs)=4OKC =4@C irth in *ater C.inalC4opy.
pdf .
KeissbLhler, E., 1berhard, ,. !""". ;n Waterbirths@ A comparati'e study =Abstract#, Fetal Diagnostics
and therapy,
Kilbert, =. !""!. ;n water birth B a near drowning e:perience, 5ediatrics
Kuidelines for *ater birth at O/%U.!""&. 5regon health and sciences uni'ersity water birth
guidelines. -vailable at( http())***.data.memberclicks. com)site)*i )O/%UC!""&0guidelines.5<..
/arper, . !""". ;n Waterbirth !asics from Newborn !reathing to %ospital Protocols, Midwifery,
Today @agazine
/arper, . !""". ;n what pre'ents baby from breathing under waterC ;n waterbirth basics from
newborn breathing to hospital protocols. available( http())***.
this*omans*ork.net)images)*hatCpreventCbayCfromCbreathingCunderC*ater.pdf.
/arper, . !"";.;n ta+ing the plunge@ ree'aluating waterbirth temperature guidelines M;D;&S.
-vailable at( http())data.memberclicks.com)site)*i)@idirsarticle/.pdf.
Kassim 8, %ellars @, Kreenough -.!""9. ;n underwater birth and neonatal respiratory distress
=Departement of child health. guy8s. +ing8s and st thomas8 school of medical. +ing8s college hospital#,
London S1S"&S. Departement of radiology. Ding8s college hospital. Fondon. -vailable at(
http())***.data.memberclicks.com)site)*i)@,0@ay !""90*aterbirth, pdf.
Kitzinger, %.!""". ;n e:plorating birth mo'ement in water =*he complete boo+ of pregnancy and
childbirth#. -vailable at( http())***.*aterbirth.org.
@c.arland ,-.!"">. ;n waterbirthBmyths 's realities. -vailable at( http())***.mybirthdesign.com).
OK44U.!"">. ;n water therapy B pain management in labour =)linical guidelines-obstetrics and
midwifery guidelines#, -vailable at( http())***.kemh. health.*a.
gov.au)development)manuals)sectionb)D)#!:'.pdf.
5almer, ,. ;n water during labour and birth. !""& -vailable at( http())***.
pregnancy.com.au)*aterCduringClabourCandCbirth.htm.
%chroeter K.!""D. ;n water births@ a na+ed emperor =departement of pediatrics. di'ision of perinatal-
neonatal medicine#. ,.5ediatrics
%ingh U, %chereiner -, @acdermott =, ,ohnston <, %eymour ,, Karland <, <avidson ,.!"":.
9uidelines for Water !irth within the midwifery led unit and at home =Dartford and 9ra'esham-N%S
*rust#, -vailable at( http())***.darentvalley hospital. nhs.uk.
Thoni -, @urari %.!""&. ;n birth in water, a comparati'e study after /// births in water =Abstract#.
@inerva Kinecol
Thoni -, 8ech 3, @oroder F. !""9 .;n water birth and neonatal infection e:perience with ?/6/
deli'eries in water =Abstract#, @inerva Kinecol
6ater birth O *ikipedia, the free encyclopedia (*ikipedia foundation, 2nc.$. !""> -vailable at(
http())***.en.*ikipedia.org)*iki)*aterCbirth 8anetti =<, Fapaire O, @aertens -, /olzgreve 6, /osli
2. 2n 6ater birth, more than a trendy alternative( a prospective, observational study (@edline abstract$.
-rch Kynecol Obstet !"":J!>DJ:( ;990:9
6attis F.!""9. ;n waterbirthBMyths and reality. -vailable at( http())***.
birthjourney.com)pdfs)*aterbirthCrealitiees.pdf.
8anetti =<, Fapaire O, @aertens -, /olzgreve 6, /osli 2.!"":. ;n Water birth. more than a trendy
alternati'e@ a prospecti'e. obser'ational study =Medline abstract#. -rch Kynecol Obstet
F-@52=-3
Lam"iran 1
(ABEL AP;A& S8/&E
(ANDA < 1 %
<enyut jantung Tidak ada G &"" M &""
Usaha bernafas Tidak ada Femah @enangis kuat
Tonus otot Fumpuh 1kstremitas bereaksi
sedikit
Kerakan aktif
=efleks Tidak bereaksi Kerakan sedikit =eaksi mela*an
6arna kulit %eluruh tubuh
pucat) biru
Tubuh kemerahan
ekstremitas biru
%eluruh tubuh
kemerahan
Keterangan Tabel
%kor >0&" ( Eigorus !aby
%kor D0: ( -sfiksia ringan0sedang
%kor "0; ( -sfiksia berat
Lam"iran %
D/-NE S8/&E
(ANDA < 1 %
.rekuensi nafas G :")menit :"0#")menit H #")menit
=etraksi Tidak ada retraksi =etraksi ringan =etraksi berat
%ianosis Tidak sianosis %ianosis hilang
dengan O!
%ianosis meski
diberi O!
,alan masuk udara Udara masuk
bilateral baik
5enurunan ringan
udara masuk
Tidak ada udara
masuk
9runting Tidak ada grunting <apat didengar oleh
stetoskop
<apat didengar
tanpa alat bantu
Keterangan Tabel
%kor G D ( Tidak ada respiratory distress
%kor D0> ( &espiratory distress
%kor H> ( -ncaman gagal napas

Anda mungkin juga menyukai