Anda di halaman 1dari 28

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL

BAGI SISWA SEKOLAH DASAR


MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penulisan Karya Ilmiah
Oleh:
Yossy Lestari
NIM : F37011045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
NOVEMBER 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya pnjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
PENGGUAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL BAGI SISWA
SEKOLAH DASAR dimana makalah ini sebagai alat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Penulisan Karya Ilmiah.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kelemahan dan
kesalahan serta kekurangan, untuk itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan untuk kita semua yang membacanya.
Pontianak, 23 Oktober 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan..................................................................4
BAB II PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL BAGI SISWA
SEKOLAH DASAR........................................................................ 6
A. Pengertian Media Pembelajaran............................................ 13
B. Pengertian Media Pembelajaran Audiovisual........................ 12
C. Dampak Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual
Bagi siswa sekolah dasar..................................................... 18
D. Cara Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual.............21
BAB III PENUTUP....................................................................................... 24
A. Kesimpulan ........................................................................... 24
B. Saran...................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Abdul Majid 2013:5) Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi
kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan,, serta
diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan seumlah kompetensi dan
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.
Media merupakan wahana penyalur pesan. Dalam proses belajar mengajar
kehadiran media sangat penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan
bantuan media-media yang mewakili apa yang kurang, mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau hal tertentu. Keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran
media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah memahami daripada tanpa bantuan
media.
Salah satu tokoh yang menggeluti bidang media pembelajaran adalah Edgar
Dale. Menurut Dale, media pembelajaran disusun hierarki berdasarkan nilai
pengalaman. Tingkatan tertinggi adalah pengalaman yang paling abstrak. Tingkatan-
tingkatan pengalaman Dale ini dikenal dengan kerucut pengalaman atau The Cone of
Experience.
Media sebagai alat bantu mempunyai fungsi memudahkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses
pembelajaran dengan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media
akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik daripada tanpa bantuan media.
Media memiliki bentuk yang bervariasi baik dari segi penggunaan, sifat
bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat
dari segi bentuk dan jenisnya, maka salah satu media yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah media pembelajaran audiovisual karena media ini sangat sering digunakan
dalam KBM di dalam kelas. Media audiovisual sangat berpengaruh dalam proses KBM
dimana peserta didik dapat memperhatikan secara kongret apa yang di jelaskan oleh
guru dengan demikian peserta didik dapat dengan mudah memahami ucapan-ucapan
yang dikemukakan oleh guru dengan adanya media audiovisual tersebut. Hamalik
(1986) mengemukakan bahwa pemakaian media audio-visual dalam proses belajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, meningkatkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain itu, dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Namun dalam penggunaan media audiovisual tidaklah semua sekolah memiliki
fasilitas yang sama untuk penggunaan media audiovisual tersebut. Karena masih banyak
sekolah yang memiliki fasilitas listrik serta proyektor yang tidak memadai untuk
digunakan belum lagi dengan guru-guru sekolah dasar yang berada di desa-desa
terpenci yang masih gaptek(gagap teknologi).
Media yang digunakan sebagai alat pembelajaran kini dapat dikatakan hi tech
atau teknologi tinggi tidaklah selalu berdampak positif terhadap pendidikan. Dampak
perkembangan teknologi yang mempengaruhi dunia pendidikan ini bersifat dikotomi,
ada dampak negatif dan ada pula dampak yang positif. Adapun dampak positif yang
diberikan oleh teknologi pada dunia pendidikan yakni perkembangan teknologi dalam
hal ini perkembangan media pembelajaran yang lebih spesifiknya lagi yakni media
audiovisual dapat membantu peserta didik dalam memahami sebuah materi atau ilmu.
Peserta didik akan lebih berkonsentrasi dan berimplikasi pada pemahaman peserta didik
itu sendiri karena alat pendengaran dan penglihatan digunakansecara bersamaan
sehingga membutuhkan konsentrasi yang besar. Begitu pula pada pendidik, akan lebih
mudah menyampaikan materi atau bahan ajar kepada murid, lebih mudah
mengondisikan kelas dengan cara menarik perhatian murid. Selain hal tersebut, waktu
yang dibutuhkan saat memberikan bahan ajar pun akan lebih efisien dan dapat
menjadikan pendidik yang inovatif dan kreatif karena dapat berkreasi dengan media
tersebut. Lalu, dampak negatif dari media dalam hal ini media audiovisual itu sendiri
adalah menjadikan siswa malas untuk bekerja keras berkonsentrasi karena otak yang
digunakan dipermudah dengan adanya media tersebut untuk berkonsentrasi. Bagi
pendidik yaitu dapat menjadikan pendidik mengandalkan media tersebut sehingga
ketika alat tersebut tidak dapt digunakan proses belajar mengajar akan terabaikan atau
tidak terkondisikan dengan baik.
B. Masalah dan Submalah
Masalah: Bagaimankah penggunaan media pembelajaran audiovisual bagi siswa sekolah
dasar ?
Submasalah :
1. Apakah pengertian media pembelajaran?
2. Apakah pengertian media pembelajaran audiovisual?
3. Apakah dampak penggunan media pembelajaran audiovisual bagi siswa sekolah
dasar?
4. Bagaimana cara penggunaan media pembelajaran audiovisual
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum: umtuk menjelaskan penggunan media pembelajaran audiovisual bagi
siswa sekolah dasar.
Tujuan khusus:
1. Untuk menjelaskan pengertian media pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan pengertian media pembelajaran audiovisual.
3. Untuk menjelaskan dampak penggunan media pembelajaran audiovisual bagi
siswa sekolah dasar.
4. Untuk menjelaskan cara penggunaan media pembelajaran audiovisual.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi Penulis
a. Dapat membedakan media pembelajaran audiovisual dengan media
pembelajaran yang lain.
b. Agar pengetahuan teknologi yang dimiliki semakin meningkat dan dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
c. Menambah wawasan penulis dalam menggunakan media pembelajaran
audiovisual.
d. Meningkatakan kreativitas penulis dalam merancang media pembelajaran
audiovisual.
2. Manfaat bagi Pembaca
a. Menambah wawasan pembaca mengenai penggunaan media audiovisual di
sekolah dasar.
b. Termotivasi untuk menggunakan media audiovisual bagi siswa sekolah dasar.
c. Meningkatkan kreativitas pembaca dalam merancang media pembelajaran
audiovisual.
d. Memberikan informasi kepada pembaca dalam menggunakan media
pembelajaran audiovisual.
BAB II
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL
BAGI SISWA SEKOLAH DASAR
A. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Pupuh Fathurrohman (2010:65) kata media berasal dari bahasa latin,
yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Selain itu
kata media juga berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
meddium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran sendiri secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran/pelatihan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pengertian media
pembelajaran menurut beberapa ahli
(http://fitrianielektronika.blogspot.com/2013/04/pengertian-media-pembelajaran-
menurut.html) :
a. Schramm: media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
b. Gerlach & Ely (dalam hamdani 2011: 243) : media pembelajaran memiliki cakupan
yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun
suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya
bisa berupa perangkat keras (hardware), seperti computer, TV, projector, dan
perangkat lunak (software) yang digunakan pada perangkat keras itu.
c. Oemar Hamalik (1980): Mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan media
pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
d. Arief S. Sadiman, dkk (1984) mengemukakan bahwa kata media berasal dari bahasa
Latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
e. Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat
guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran
memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi
pelajaran.
Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan media pendidikan adalah alat atau
media yang digunakan oleh pendidik dalam membantu proses pembelajaran dan
menyampaikan pesan atau informasi yang akan disampaikan oleh pendidik. Dengan
kata lain media pembelajaran dapat dijadikan alat atau senjata bagi pendidik karena sifat
dari media itu sediri dapat menarik perhatian dan memberikan rangsangan positif
terhadap peserta didik.
Adapun jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut
(http://roniyusron.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-media-pembelajaran-yang-
patut-diketahui-guru):
1. Media asli/tiruan
a. Spesimen Makhluk Hidup maupun tidak hidup
b. Benda Asli bukan Makhluk Hidup
c. Model Tiruan benda asli (yang diperkecil atau diperbesar)
2. Media grafis
Media grafis ialah semua media yang berupa tulisan/gambar, antara lain:
a. Media Chart, yaitu penyajian diagramatik meliputi: Tree Chart, Root
Chart, Flow Chart, Media Bagan Petunjuk/Penuntun, Bagan Waktu,
Bagan Bongkah, Bagan Pandang Tembus.
b. Media Grafik: Grafik Batang, Grafik Gambar atau Pictograph, Grafik
Garis, Grafik Bentuk Peta, dan Grafik Lingkaran (Grafik Pie).
1. Media Poster
2. Karikatur
3. Still Picture/foto
4. Media Papan
5. Media Peta
3. Media proyeksi
Ada dua macam, ialah media proyeksi diam dan bergerak, dan ada pula disertai
suara
4. Media audio
Termasuk Media Audio ialah kaset audio, audio CD, dan radio.
5. Media audiovisual
slide suara slide suara dan film strip, dan yang bergerak misalnya video, TV,
VCD, DVD.
6. Media cetak
Media cetak misalnya hand out, buku, modul, brosur, liflet, majalah, koran,
album. Media cetak juga ada yang ditampilkan dengan komputer yang berisi
bahan ajar dan sumber lain dari internet.
(Zainal Aqib 2013:54) Selain dari jenis-jenis media tersebut ada pula
pengelompokan media oleh para tokoh yaitu sebagai berikut yaitu:
1. Seels and Glasgow (1950)
a. Media tradisional (visual, audio, multimedia, cetak, permainan, realita).
b. Media teknologi muktahir:
1) Media berbasis telekomunikasi (teleconference, Kuliah jarak jauh), dan
2) Media berbasis mikroposesor ( Compuer assisted instruktion,
permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia,
compack(video) disc).
2. Kemp and Dayton (1985)Media cetak (teks terprogram).
a. Media panjang (papan tulis, papan magnet, papan kain, dan lain-lain).
b. Overhead transparies (OHP).
c. Rekaman Audiotape.
d. Multi media (slide, film, dan video, televisi).
e. Komputer .
3. Santoso S. Hamjaya (1985)
a. Media dengn pengguaan cara massal (televisi, film, slide, dan radio).
b. Media dengan penggunan cara individual (kelas, laboratorium, alat
otoinstruktif, kotak unit instruksional.
c. Media dengan penggunaan cara konvensional.
d. Media pembelajaran modern (ruang kelas otomatis, sistem proyeksi
berganda, sistem interkomunikai).
4. Gerlach (1971)
a. Benda asli dan manusia.
b. Gambar dan gambar yang disorotkan.
c. Benda-benda yang didengar.
d. Benda-benda cetakan.
e. Benda-benda ayng dipanaskan.
5. Edgar Dale (1975): berdasarkan pengalaman belajar siswa, dari yang bersifat
konkret hingga abstrak.
6. R. Murry Thomas (1984)
a. Pengalaman dari bendaq asli (relief axperience).
b. Pengalaman dari benda tiruan (gambar, film, model, sandiwara).
c. Pengalaman dari kata-kata (bulan, majalah, kaset, program radio, piringan
hitam).
7. Jerold E. Kemp (1975): media cetak, media display, OHP, Audio Tape, slide
dan film-strips, Montipicture, komputer.
8. Lashin, pPollock dan Regeluth (1992)
a. Media berbasis manusia (guru, tutor).
b. Media berbasis cetak (buku, dll).
c. Media berbasis visual (grafik, peta dll).
d. Media beerrbasis audiovisual (video, film, televisi dan ain-lain).
Menurut Gerlach dan Erly 1971 (dalam Azhar Arsyad 2013: 15) Selain
pengelompokannya, media pendidikan juga memiliki tiga ciri-ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan
oleh mdia yang mungkin guru tidak mampu melakukannya, adapun ciri-cirinya ialah
sebagai berikut :
1. Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
2. Ciri Manipulatif
Tranformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang menakutkan waktu berhari-
hari dpat disjikan kepada siswa dlam waktu dua atau tiga menit dengan
teknik penmbilan gmbar timi-lapse recording. Manipulasi kejadian atau
objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
3. Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditranformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral
dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi
sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan
sewaktu-waktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan
dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-
mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media
pengajaran yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media
pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan
sembarang mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka
guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar-mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin
Usman dalam H. Asnawir (2002: 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasqn pengalaman yang dimiliki siswa.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas.
3. Media memungkinkan adnya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis.
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
8. Media dapat memberikan pengalaman yang integrasi dari sesuatu yang kongkrit
sampai kepada sesuatu yang abstrak.
B. Pengertian Media Pembelajaran Audiovisual
Hamdani (2010:243) sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka
terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari
etimologi kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai
perantara atau alat menyampaikan sesuatu
Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa media pembelajaran
sering kali digunakan guru sebagai alat untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
karena dengan adanya media pembelajaran siswa dapat dengan mudah memahami
materi yang telah diberikan oleh guru. Adapun media yang dipergunakan guru pada era
globalisasi ini sangat beragam dan ternyata media yang beragam itu hampir semuanya
bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari
yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara
natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis
media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media
audio-visual lah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan visual.
Pengertian media audiovisual itu sendiri secara umum ialah media perantara
atau penggunaan audiovisual yang berarti bahan atau alat yang
dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan da
lam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide materi yang penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh
pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan
daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, adapun bentuk-
bentuk media audiovisual akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual
yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu
(http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html):
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik
dengan suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya
6. Media seni gerak
7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar,
memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai
dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu
auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan,
tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan
instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media
pengajaran antara lain tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya
(Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa
pertimbanganpemilihan media pengajaran sebagai berikut (http://www.sarjanaku.com/2
011/05/media-audio-visual.html):
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu
atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini
dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan
oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik
dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan
pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan
tugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang
generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus
selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan
kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media
sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak
pada hasil pengajaran siswa.
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan
seorang guru.
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu
sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media
yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan
perorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan
yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang
berupa latar belakang.
Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual
memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai
media, kriteria tersebut antara lain (http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-
visual.html):
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak
terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki
waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002
:1984).
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa
pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik,
pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran,
media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih
berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar.
C. Dampak Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual bagi Siswa Sekolah
Dasar.
Siswa sekolah dasar pada umumnya yang kita ketahui masih mementingkan
bermain dari pada belajar, apa lagi pada era globalisasi teknologi yang semakin
canggihmembuat segala permainan beraneka ragamnya terutapa ame online yang telah
menjamur di pikiran anak-anak masa kini dengan melalai bentuan warnet yang menetas
di tiap daerah dari kota hingga perkampungan membuat anak-anak dengan mudah
mengakses segala game online yang merasuki pikiran anak-ank oada masa kini.
Sehingga dalam pembelajaran hendaklah kita sedikit menyisipka sedikit pemainan atau
pengguanan media audiovisual yang menyenang kan sehingga mereka tidak merasa
bosan dan merasa senang selama mengikuti kegiatan belajar mengajar yanng
mengguanakan media audiovisual tersebut. Namun media mamiliki beberapa dampak
antara lainnya adalah dampak positif dan dampak negatif, adapun dampak-dampak
tersebut dijabarkan sebagai berikut (http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-
audio-visual.html):
a. Dampak Positif Menggunakan Media Audiovisual
Segala sesuatu didunia ini memiliki dampak positif yang cukup besar bagi
yang memerlukan, begitu juga dengan media pembelajarn audovisual yang memiliki
dampak positif tau dalam kata lain memiliki manfaat yang berguna bagi para guru
dalam kegiatan belajar mengajar yang tejadi di dalam ruang kelas.
Adapun manfaat media pembelajaran audiovisual adalah sebagai berikut :
1. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
2. Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
3. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk
ekspresi murni.
4. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
5. Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
6. Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
7. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya.
8. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh
informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
9. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga
dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
10. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
11. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang
akan didengar.
12. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.\ Ruangan tidak perlu digelapkan waktu
menyajikannya.
13. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
14. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
15. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
16. Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
17. Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
18. Menarik minat anak.
19. Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
20. Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka
terhadap sekolah.
21. Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak.
22. Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu.
23. Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas.
24. Film bingkai berada di bawah kontrol guru.
25. Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu.
26. Penyimpanannya mudah (praktis).
27. Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera.
28. Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya.
29. Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film.
30. Program dibuat dalam waktu singkat.
b. Dampak Negatif Pengganaan Media Audiovisual
Selain memilliki dampak positif atau manfaat dalam menggunakan media
pembelajaran audiovisual, dampak negatif atau kekurangan juga terdapat pada media
pembelajaran audiovisual yaitu sebagai berikut:
1. Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan
untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
2. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum
disiarkan.
3. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit
bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
4. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan
guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.
5. Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau
tertukar apabila penyimpanannya kurang baik.
6. Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still).
7. Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila
tidak gelap makagambar yang diproyeksikan kurang jelas.
8. Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film
bingkai jauh lebih mahal biayanya.
D. Cara Menggunakan Media Pembelajaran Audiovisual bagi Siswa Sekolah
Dasar
Segala pembelajaran memang lebih efektif apabila guru dapat menyediakan
media yang baik untuk proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, dalam
penggunaan media pembelajaran audiovisual masih banyak guru-guru tidak tahu
bagaiaman cara menggunakannya dengan baik agar tidak salah penggunaa. Media
audiovisual pada asaat ini lebih banayk berkembang di daerah perkotaan saja, karena di
daerah perdesaan masih sangat kurang dari segi kemampuan dan fasititas yang sangat
tidak memadai. Maka dari itu seharusnya guru-guru atau calaon guru sekalipun harus
tahu bagaimana cara pembuatan dan penggunannya. Dalam pengaplikasian media audio
visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara pengoprasian
media tersebut, guru harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan,
dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut
akan dijelaskan saran-saran untuk menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran agar dapat berfungsi secara optimal (http://robiatulfazriah.blogspot.com/2
011/05/media-audio-visual.html):
1. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang dibicarakan
oleh kelompok, dalam artian harus terarah.
2. Bahan seyogianya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak
menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
3. Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
4. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan
sesuatu.
5. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio
visual digunakan.
6. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan alat
bantu lebih efektif.
7. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
8. Alat bantu audio visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan
dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai materi yang telah dikemukakan tersebut dapat diambil
kesimpulan sebgai berikut :
1. media pembelajaran merupakan media pendidikan adalah alat atau media yang
digunakan oleh pendidik dalam membantu proses pembelajaran dan
menyampaikan pesan atau informasi yang akan disampaikan oleh pendidik.
2. Media udiovisual ialah media perantara atau penggunaan
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belaj
ar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengeta
huan, sikap, dan ide materi yang penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
3. Dampak penggunan media pembelajaran audiovisual bagi siswa Sekolah Dasar
terdiri dari dampak positif atau manfaat dari media audiovisual itu sendiri
misalnya Penggambarannya bersifat 3 dimensional dan dapat menggambarkan
teori sain dan animasi. Sedangkan dampak negatif atau kekurangan media
audiovisual misalnya pada televisi saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak
ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan
individual siswa dan guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan
TV sebelum disiarkan.
4. Adapun cara penggunaan media audiovisual ialah sebagi berikut :
a. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang
dibicarakan oleh kelompok, dalam artian harus terarah.
b. Bahan seyogianya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak
menyebabkan terputusnya kelangsungan berpikir.
c. Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.
d. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan
sesuatu.
e. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audio
visual digunakan.
f. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan
alat bantu lebih efektif.
g. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.
h. Alat bantu audio visual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan disimpan
dengan baik.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah tertera tersebut, maka penulis menyarankan agar
seorang guru mengetahui bagaimana cara pembuatan media pembelajaran audiovisual
agar mengikuti pergkembangan jaman. Namun dalam pembuatannya guru hendaklah
memperhatikan situasi dan kondisi serta kesusaian dengan materi yang akan
disampaikan kepada sisia sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya. (hal: 5)
Azhar Arsyad, (2013). Media Pembelajaran. Jakarta. Raja Grafindo Persada. (hal:
1517)
Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. (hal:243)
Jamil Suprihatiningrum, (2013). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
(hal: 321)
Pupuh Fathurrohman, (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Refika Aditama.
(hal: 65)
Zainal Aqib, (2013). Modelmodel, Media, dan Strategi Pembelajaran
Konstektual (Inovatif). Bandung. Yrama Widya. (hal: 54)
(http://fitrianielektronika.blogspot.com/2013/04/pengertian-media-pembelajaran-
menurut.htmldiakses pada tanggal 11 Oktober 2013)
(http://roniyusron.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-media-pembelajaran-yang-
patut-diketahui-guru/ diakses pada tanggal 09 Oktober 2013)
(http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audio-visual.html diakses pada
tanggal 11 Oktober 2013)
(http://www.sarjanaku.com/2011/05/media-audio-visual.html diakses pada tanggal 11
Oktober 2013)

Anda mungkin juga menyukai