Anda di halaman 1dari 14

Penggunaan Model Pembelajaran Picture to picture Dalam Pembelajaran

Bahasa Inggris Menulis Teks Prosedur


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting di era
globalisasi ini. Sebagian besar negara-negara didunia menggunakan bahasa Inggris
untuk berkomunikasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Selain itu sebagian
besar informasi dan ilmu pengetahuan juga menggunakan bahasa Inggris. Oleh sebab
itu penting bagi peserta didik untuk mempelajari bahasa Inggris supaya mampu
menghadapi tantangan globalisasi.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris ada empat ketrampilan yang harus
dipelajari oleh peserta didik yaitu berbicara (speaking), menulis (writing),
mendengarkan (listening) dan membaca (reading). Menulis merupakan salah satu
ketrampilan yang penting untuk dipelajari supaya peserta didik mampu
mengungkapkan ide/pikirannya kedalam tulisan berbahasa Inggris .
Menulis teks prosedur merupakan salah satu ketrampilan menulis yang
dipelajari peserta didik di jenjang Pendidikan Menengah Pertama. Menurut pendapat
Djuhari Setiawan (2007: 38) teks prosedur adalah teks yang mempunyai fungsi sosial
untuk memberikan petunjuk tentang cara/prosedur melakukan sesuatu tindakan atau
membuat suatu barang. Teks prosedur harus ditulis sesuai dengan urutan yang logis
sehingga pembaca dapat memahami dengan benar isi dari teks prosedur yang ditulis.
Penulisan teks prosedur yang tidak tepat akan berakibat fatal karena pembaca
mungkin akan melakukan prosedur yang tidak tepat dalam melakukan sesuatu atau
membuat sesuatu.
Kemampuan menulis teks prosedur dalam Bahasa Inggris tidak secara
otomatis dapat dikuasai oleh peserta didik. Banyak peserta didik yang belum mampu
menulis teks prosedur dengan tepat. Apalagi Bahasa Inggris saat ini secara formal
mulai dipelajari pada jenjang Pendidikan Menengah Pertama. Oleh karena itu peserta
didik perlu melakukan banyak latihan dan praktik menulis prosedur dalam Bahasa
Inggris.

1
Salah satu faktor yang menentukan keberhasillan peserta didik dalam belajar menulis
teks prosedur dalam Bahasa Inggris adalah model pembelajaran yang digunakan.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis
teks prosedur adalah model pembelajaran Picture to Picture. Melalui model
pembelajaran Picture to Picture penulis menggunakan media gambar berangkai yang
menggambarkan langkah-langkah melakukan sesuatu atau membuat sesuatu secara
berurutan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih mendalam tentang
penggunaan model pembelajaran picture to picture dalam proses belajar menulis teks
prosedur dalam bahasa Inggris.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu Bagaimana Penggunaan Model
Pembelajaran Picture to Picture dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Menulis Teks
Prosedur.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang
model pembelajaran Picture to Picture dalam pembelajaran Bahasa Inggris.menulis
teks prosedur.
2. Manfaat Penulisan
a. Bagi guru
Penulisan makalah ini dapat memberikan wawasan kepada guru tentang
model pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran menulis teks
prosedur.
b. Bagi Peserta Didik
Adanya model pembelajaran yang dapat memudahkan mereka dalam
mengerjakan tugas-tugas menulis teks prosedur dalam Bahasa Inggris.
c. Bagi Sekolah
1) Hasil penulisan makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan model pembelajarn Bahasa Inggris disamping model
pembelajaran yang sudah ada.
2) Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
dasar untuk melakukan penelitian lanjutan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menulis
Menurut David Nunan (2003:87) menulis merupakan karya mental yaitu
menciptakan ide-ide, berpikir tentang bagaimana mengungkapkan ide –ide tersebut,
dan mengorganisirnya ke dalam paragraf yang mudah dipahami oleh pembaca. Lebih
lanjut Nunan menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses dan produk dimana
penulis membayangkan, mengatur, membuat konsep, mengedit, membaca dan
membaca ulang hasil tulisnya.
Byrne dalam St.Y.Slamet (2008:141) menyatakan bahwa ketrampilan menulis
bukan hanya menuliskan symbol-simbol grafis sehingga membentuk kata dan
menyusun kata-kata menjadi suatu kalimat. Ketrampilan menulis merupakan
kemampuan menuangkan ide/gagasan kedalam bahasa tulis dengan menggunakan
kalimat-kalimat yang utuh dan lengkap sehingga ide/gagasan tersebut dapat dipahami
oleh pembaca.
Dalam konteks proses menulis Slamet Riyanto (2015:34) mengungkapkan
bahwa ada empat tahap dalam proses menulis yaitu perencanaan, penyusunan,
merevisi, dan editing. Tahap perencanaan atau pra-menulis adalah kegiatan yang
mendorong peserta didik untuk menulis. Penyusunan adalah proses mengumpulkan
ide-ide. Merevisi adalah meninjau teks berdasarkan umapn balik. Sedangkan editing
adalah proses merapikan teks dalam hal tata bahasa, ejaan, tanda baca, diksi, struktur
kalimat dan akurasi untuk memppersiapkan draft akhir.
Sejalan dengan itu, Sri Hastuti dalam St.Y.Slamet (2007: 98) menyatakan
bahwa menulis selain sebagai suatu proses juga merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan cara berfikir yang teratur dan berkaitan dengan teknik penulisan yaitu
adanya kesatuan gagasan, penggunaan kalimat yang jelas, paragraf yang disusun
dengan baik, penerapan ejaan yang benar, dan penggunaan kosakata yang memadai.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu proses
menyampaikan ide/gagasan melalui bahasa tulisan dengan menggunakan tahapan –
tahapan dan proses berfikir yang teratur serta teknik penulisan yang tepat sehingga
ide/gagasan penulis dapat dipahami oleh pembaca denngan baik dan benar.

3
B. Teks Prosedur
Berdasarkan Permendikbud no. 24 Tahun 2016 salah satu teks yang dipelajari
peserta didik SMP adalah teks prosedur. Teks prosedur dipelajari oleh peserta didik
kelas IX. Ada beberapa jenis teks prosedur. Namun pada pembelajaran bahasa Inggris
SMP kelas IX jenis teks prosedur yang dipelajari adalah teks prosedur yang
menjelaskan tentang bagaimana melakukan aktivitas tertentu khususnya terkait
dengan tema resep makanan atau minuma
Menurut Djuhari Setiawan (2007: 38) teks prosedur adalah teks yang
bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah-langkah/cara melakukan
sesuatu. Mukarto (2007; 36) juga menyatakan bahwa teks prosedur adalah teks yang
digunakan untuk menyampaikan kepada seseorang tentang bagaimana melakukan
sesuatu atau membuat sesuatu. Teks prosedur dapat berupa resep dan instruksi
manual.
Tujuan sosial dari teks prosedur menurut Kibi (2015) adalah untuk memberi
tahu pembaca bagaimana melakukan atau membuat sesuatu melalui urutan tindakan
atau langkah-langkah.
Menurut Kibi (2015) ada tiga jenis teks prosedur dalam Bahasa Inggris yaitu
1. Teks prosedur yang menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja atau
bagaimana menggunakan instruksi/ operasi manual. Sebagai contoh : How
to use computer, how to use washing machine dan sebagainya.
2. Teks prosedur yang menjelaskan tentang bagaimana melakukan aktivitas
tertentu. Misalnya; How to Make Fried Chicken, How to Play Tennis,
How to Speak English Fluently dan lain-lain.
3. Teks prosedur yang berhubungan dengan perilaku manusia, sebagai
contoh, , How to be happy, How to be a Good Person.
Teks prosedur dalam Bahasa Inggris mempunyai skema umum atau generic
structure tertentu. Menurut Mukarto (2007: 36) struktur teks prosedur terdiri dari:
1. Title/Goal : menyatakan tentang tujuan yang akan dicapai
2. List of materials : berisi tentang bahan-bahan yang diperlukan.
Biasanya bahan- bahan tersebut disampaikan secara mendetail dari hal
warna, ukuran, bentuk, jumlah dan lain-lain.
3. List of equipments : berisi tentang alat-alat yang diperlukan.

4
4. Steps/methods/procedure : langkah-langkah untuk melakukan atau
membuat sesuatu.
Berikut adalah salah satu contoh Teks prosedur dalam Bahasa Inggris:
How to Make Ice Cream
Materials:
2 cups milk or cream
2 tablespoons sugar
1 teaspoon Vanilla extract
Several cups of Ice
1 cup salt
You need these supplies to make ice cream
Tub or large coffee can to hold salt and ice
Glass bowl or small coffee can
Electric mixer or whisk
Ice cream scoop
Storage container for freezer
Steps:
First, setting up the cooling apparatus. Stir ice and salt in the larger container.
Then, combine the ingredients. Mix together the milk, sugar, and vanilla in the glass
bowl. Then, set this bowl in the tub filled with ice and rock salt, making sure that the
salt water does not spill into the bowl.
Next, mix the ice cream. Mix the ingredients in the small container vigorously. The
salty ice mixture will cool the mixture down until it turns into ice cream. It should
take about 10 to 15 minutes to stir the ice cream using either method. Stir until it is
free from ice crystals and is the right consistency.
Last, storage and serving. ice cream is ready.
C. Model Pembelajaran Picture to Picture
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2016: 44) Model pembelajaran
picture to picture merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan
kelompok-kelompok dengan menggunakan gambar-gambar dalam pembelajarannya
dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini
mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-
gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran.

5
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.
Menurut Johnson & Johnson dalam Abdul Gofur (2017) model
pembelajaran picture to picture mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai berikut:
a. Setiap anggota kelompok (peserta didik) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya.
b. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama.
c. Setiap anggota kelompok (peserta didik) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
d. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan dikenai evaluasi.
e. Setiap anggota kelompok (peserta didik) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
f. Setiap anggota kelompok (peserta didik) akan diminta mempertanggungjawabkan
secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Setiap model pembelajaran mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Model
pembelajaran yang satu berbeda dengan model pembelajaran yang lain.
Model pembelajaran picture to picture menurut Dewi (2013) memiliki beberapa ciri-
ciri yaitu :
1. Aktif
Dengan menggunakan model pembelajaran picture to picture peserta didik akan
menjadi lebih aktif, hal ini dikarenakan dalam model pembelajaran ini guru
menggunakan media gambar dalam memberikan pembelajaran. Sehingga peserta
didik menjadi lebih aktif dan meningkatkan rasa ingin taunya menjadi lebih besar.
Selain itu dalam pelaksanaan metode ini peserta didik juga dianjurkan untuk bisa
menyusun gambar menjadi urutan yang logis sebagai media pembelajaran yang
digunakan, dengan demikian peserta didik tidak hanya mendengarkan guru tetapi juga
mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif.
2. Inovatif
Model pembelajaran picture to picture merupakan inovasi dalam suatu proses
pembelajaran. Peserta didik dan guru sebagai pengajar akan menjadi lebih aktif, hal
ini dikarenakan menggunakan suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran, tidak
semata hanya guru menerangkan dan peserta didik yang mencatat.

6
3. Kreatif
Dalam proses pembelajaran dengan model picture to picture peserta didik dan guru
dituntut untuk kreatif. Karena dalam kegiatan ini terjadi interaksi langsung antar
peserta didik, ketika seorang guru memberikan gambar, mengacaknya, dan peserta
didik diharapkan untuk bisa menyusunnya kembali secara kreatif. Guru sebagai
pengajar juga di tuntut untuk bisa lebih kreatif dalam menyajikan sebuah gambar-
gambar atau slide yang bisa membuat peserta didik menjadi lebih tertarik dengan
proses pembelajaran.
4. Menyenangkan
Peserta didik akan lebih tertarik dan merasa senang selama proses belajar
berlangsung. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran picture to picture bisa
juga di sebut sebagai model belajar sambil bermain. Peserta didik menyusun gambar-
gambar yang berwarna-warni sehingga peserta didik tidak merasa bosan ketika proses
belajar mengajar berlangsung.
Dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan guru harus
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran tersebut. Model
pembelajaran picture to picture mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Imas
Kurniasih dan Berlin Sani (2016:45-46) kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran picture to picture adalah
a. Kelebihan Model Pembelajaran Picture to Picture :
1. Guru lebih mudah mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik
2. Dapat melatih peserta didik berfikir logis dan sistematis.
3. Membantu peserta didik untuk berfikir dan berargumen secara bebas terhadap
gambar yang diperlihatkan.
4. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
5. Peserta didik dilibatkan dalam perencanaan dalam perencanaan dan pengelolaan
kelas
b. Kekurangan Model Pembelajaran Picture to Picture :
1. Memakan banyak waktu
2. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Sehingga guru harus
memiliki ketrampilan pengelolaan kelas yang baik
3. Banyak peserta didik tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
4. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai untuk
pengadaan gambar yang akan diperlihatkan.

7
Adapun langkah teknis yang harus dipersiapkan dalam model pembelajaran picture to
picture menurut Imas Kurniasih dan Berlin sani (2016: 45-46) adalah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil peserta didik secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep materi,
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan dan Rangkuman

D. Penggunaan Model Pembelajaran Picture to Picture dalam Pembelajaran


Bahasa Inggris Menulis Teks Prosedur
Salah satu komponen dalam pembelajaran yang mendukung keberhasilan
pembelajaran adalah model pembelajaran. Model pembelajaran picture to picture
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam
pembelajaran teks prosedur. Adapun penggunaan langkah-langkah model
pembelajaran picture to picture menurut Imas Kurniasih dan Belin sani (2016: 46-
47) dalam pembelajaran menulis teks prosedur bahasa Inggris pada peserta didik
SMP adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Langkah pembuka pada kegiatan belajar mengajar salah satunya yaitu guru
menyampaikan apa yang menjadi kompetensi dasar mata pelajaran yang akan
dipelajari. Dengan demikian maka peserta didik dapat mengukur sampai sejauh
mana materi pembelajaran yang harus dikuasainya. Di samping itu guru
juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi dasar,
sehingga kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan dapat tercapai
oleh peserta didik.
Dalam hal ini misalnya kompetensi yang ingin dicapai adalah peserta didik
mampu menulis teks prosedur sederhana dalam bahasa Inggris dan tema yang
diangkat adalah How to Make Sandwich.

8
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini
guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Keberhasilan dalam
proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi
yang menarik perhatian peserta didik yang selama ini belum siap. Dengan motivasi
dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat peserta didik
untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
Guru sebaiknya mengkaitkan materi dengan pengalaman peserta didik. Dalam
hal ini misalnya guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai contoh:
a. Apakah peserta didik pernah membuat atau memakan sandwich?
b. Sandwich jenis apa yang pernah peserta didik buat atau makan?
c. Apakah bahan-bahan dan alat-alat yang biasa digunakan untuk membuat
sandwich?
Guru kemudian menyampaikan kepada peserta didik bahwa pada
pembelajaran hari ini mereka akan belajar tentang menulis teks prosedur tentang
membuat sandwich telur. Setelah itu guru berdiskusi dengan peserta didik tentang
bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk membuat sandwich telur.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan materi.
Setelah peserta didik memahami bahan dan alat untuk membuat sandwich
telur, guru mengajak peserta didik ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran
dengan mengamati setiap gambar tentang langkah-langkah membuat sandwich
telur yang ditunjukan oleh guru atau peserta didik lainnya. Dengan gambar kita
akan menghemat energi kita serta peserta didik akan lebih mudah memahami materi
yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya guru dapat memodifikasikan
gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi kegiatan tertentu.
Dalam pemilihan gambar guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Gambar harus cukup jelas dan apabila memungkinkan gambar sebaiknya
berwarna
b. Gambar harus cukup besar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh peserta
didik
c. Gambar dilengkapi dengan perekat seperti double tip atau lem.supaya dapat
ditempelkan dipapan tulis

9
d. Apabila gambar tidak cukup besar maka model pembelajaran dapat
dimodifikasi seperti pada langkah ke empat.
Berikut adalah contoh gambar picture to picture untuk pembelajaran teks
prosedur How to make sandwich.
Pilihan gambar 1.

Pilihan gambar 2

Pilihan Gambar 3.

10
Pilihan Gambar 4

Pilihan Gambar 5

Pilihan Gambar 6

4. Guru menunjuk / memanggil peserta didik secara bergantian untuk


memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara
langsung kadang kurang efektif dan peserta didik merasa terhukum. Salah satu cara
adalah dengan undian, sehingga peserta didik merasa memang harus
menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada di minta
ke peserta didik untuk diurutkan, di buat, atau di modifikasi.
Apabila gambar tidak cukup besar sehingga peserta tidak cukup jelas untuk melihat
gambar maka pembelajaran dapat dimodifikasi sebagai berikut:
a. Peserta didik dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok.
b. Gambar diperbanyak sesuai dengan jumlah kelompok dan dibagikan kesetiap
kelompok

11
c. Gambar dapat dibuat berbeda tetapi masih dengan tema yang sama yaitu How
to Make Sandwich.
d. Masing-masing kelompok mengurutkan gambar dengan urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
Peserta didik di latih untuk mengemukan alasan pemikiran atau
pendapat tentang urutan gambar tersebut. Dalam langkah ini peran guru sangatlah
penting sebagai fasilitator dan motivator agar peserta didik berani mengemukakan
pendapatnya.
Variasi untuk kegiatan pada tahap ini adalah masing-masing kelompok
mempresentasikan gambar yang telah diurutkan dan menjelaskan alasan pengurutan
gambar. Sementara itu untuk memperdalam materi guru memberi kesempatan pada
kelompok yang lain untuk bertanya, mengoreksi atau memberi masukan.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep materi,
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses ini guru memberikan penekanan-penekanan pada hal-hal yang
ingin dicapai dengan meminta peserta didik lain untuk mengulangi atau menuliskan
dengan tujuan peserta didik mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian
kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Guru kemudian meminta
peserta didik untuk menulis teks prosedur tentang membuat sandwich telur
berdasarkan urutan gambar dalam lembar kerja yang telah disediakan. Peserta didik
diharapkan mampu menulis teks prosedur dengan baik dan benar baik pada bagian
awal, tengah maupun bagian akhir. Pastikan bahwa peserta didik telah menguasai
indikator yang telah ditetapkan.
7. Kesimpulan dan rangkuman
Peserta didik di ajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru saja
diterimanya berdasarkan pembuatan teks prosedur yang telah dibuat dalam lembar
kerja. Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan peserta didik.. Guru
bertindak sebagai fasilitator dan membimbing dalam proses pembuatan kesimpulan
dan rangkuman tersebut. Apabila masih ada peserta didik yang belum mengerti
tentang hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut
guru memberikan penguatan atau sedikit menjelaskan kembali tentang gambar
tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran menulis teks prosedur dalalm bahasa Inggris merupakan suatu
kegiatan yang kompleks yang memerlukan tahapan-tahapan. Kegiatan tersebut
diawali dengan menentukan ide/gagasan. Kemudian menyusun urutan yang logis
tentang prosedur pembuatan sesuatu atau melakukan sesuatu yang akan ditulis.
Setelah itu menuliskannya dengan bahasa yang baik dan benar supaya mudah
dipahami oleh pembaca. Dan yang terakhir adalah tahap revisi dan editing.
Dalam proses pembelajaran menulis prosedur dalam bahasa Inggris
diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu model pembelajaran
yang bisa dimanfaatkan guru dalam pembelajaran menulis teks prosedur dalam
bahasa Inggris adalah model pembelajaran picture to picture. Model pembelajaran
ini memudahkan peserta didik dalam menyusun urutan yang logis dalam menuliskan
prosedur pembuatan sesuatu atau melakukan sesuatu yang akan ditulis. Dengan kata
lain model pembelajaran ini membantu peserta didik untuk mengorganisasikan
pikirannya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Selain itu model pembelajaran ini
memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif sehngga proses pembelajaran
lebih menyenangkan.

B. Saran
Guru sebaiknya mempunyai pengetahuan tentang berbagai macam model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis terutama
pembelajaran menulis teks report. Sehingga guru dapat memilih model pembelajaran
yang tepat untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi yang penulis peroleh. Penulis banyak
berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya yang terkait dengan dunia pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gopur.2017. Model Pembelajaran Kooperatif Picture to Picture


http://abdulgopuroke.blogspot.co.id/2017/03/model-pembelajaran-
kooperatif-picture-and-picture.html
Apandi, Pipih. 2016. Model Pembelajaran Picture to Picture
http://kaizercadllelfirdaus.blogspot.co.id/2016/04/model-pembelajaran-
picture-and-picture.html
Dewi Rima (2014) Model Pembelajaran Picture to Picture
http://dewirima26fkipuns.blogspot.co.id/2014/05/metode-pembelajaran-
picture-and-picture.html
Djuharie, Otong Setiawan.2007. Genre Dilengkapi 700 Soal Uji Pemahaman.
Bandung: Yrama Yuda.
Imas Kurniasih, Berlin Sani.2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran.
Yogyakarta: Kata Pena
Kibi (2015) Procedure text: Definisi, Tujuan, Jenis, Generic Structure, dan Contoh |
Kuliahbahasainggris.com. diunduh tanggal 29 november 2017.
Mukarto (2007) English On Sky 3 for Junior High School Year IX. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Nunan, David.2003.Practical English Language Teaching.New York: Mc Graw-Hill
Contemporary
Riyanto, Slamet.2015.The Practice to Teaching English. Yogyakarta: Penerbit Andi
St. Y. Slamet.2007. Dasar-Dasar Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Press
Yannti Basuki.2015. Sandwich Telur Ceplok Bekal Ngantor
http://www.elrecipy.com/2015/01/sandwich-telur-ceplok-bekal-ngantor.html

14

Anda mungkin juga menyukai