Kegawatan pernafasan ( Respiratory Distress syndrome ) pada anak merupakan
penyebab utama kematian pada bayi baru lahir, diperkirakan 30% dari semua kematian neonatus disebabkan oleh penyakit ini atau komplikasinya. Penyakit ini terjadi pada bayi prematur, insidennya berbanding terbalik dengan umur kehamilan dan berat badannya. 0!"0% terjadi pada bayi yang umur kehamilannya kurang dari #" minggu, $%!30% pada bayi antara 3#!3 minggu, sekitar 3% pada bayi yang lebih dari 3& minggu. 'ingginya angka kejadian tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi para tenaga kesehatan, mahasiswa ($ keperawatan yang merupakan )alon tenaga kesehatan profesional, yang nantinya akan selalu berhubungan dengan penderita atau anak dengan resiko menderita *+(, harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam men)egah dan membantu mengatasi tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan pada pasien dan tim kesehatan lain. PENGERTIAN Respiratory Distress Syndrome ( *+( ) adalah perkembangan yang immatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru. *+( dikatakan sebagai hyaline membran disease ( ,-+ ). ((uriadi, #00$). 1 ETIOLOGI +ihubungkan dengan usia kehamilan, semakin muda seorang bayi, semakin tinggi *esiko *+( sehingga menjadikan perkembangan yang immatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru. *+( terdapat dua kali lebih banyak pada laki!laki daripada perempuan, insidens meningkat pada bayi dengan faktor .faktor tertentu, misalnya/ ibu diabetes yang melahirkan bayi kurang dari 3" minggu, hipoksia perinatal, lahir melalui seksio sesaria. PATHOFISIOLOGI Pada bayi dengan *+(, dimana tidak adanya kemampuan paru untuk mengembang dan al0eoli terbuka. *+( pada bayi yang belum matur menyebabkan gagal pernafasan karena immaturnya dinding dada, paren)him paru, dan immaturnya endotellium kapiler yang menyebabkan kolaps paru pada akhir ekspirasi. Pada kasus yang terjadi akibat tidak adanya atau kurangnya, atau berubahnya komponen surfaktan pulmoner. (urfaktan suatu kompleks lipoprotein, adalah bagian dari permukaan mirip film yang ada di al0eoli, untuk men)egahnya kolapsnya al0eolus tersebut. surfaktan dihasilkan oleh sel!sel pernafasan tipe 11 di al0eoli. 2ila surfakatan tersebut tidak adekuat, akan terjadi kolaps al0eolus dan mengakibatkan hipoksia dan retensi 34# mengakibatkan asidosis Kemudian terjadi konstriksi 0askuler pulmoner dan penurunan perfusi pilmoner, yang berakhir sebagai gagal nafas progresif, terjadi hipoksemia progresif yang dapat menyebabkan kematian. ( 5elson,#000). MANIFESTASI KLINIK 'akipneu 2 *etraksi interkostal dan sternal Pernafasan )uping hidung (ianosis sejalan dengan hipoksemia -enurunya daya )omplian)e paru (nafas ungkang! ungkit paradoksal ) ,ipotensi sistemik (pu)at perifer, edema, pengisian kapiler tertunda lebih dari 3 sampai 6 detik ) Penurunan keluaran urine Penurunan suara nafas dengan ronkhi 'akhikardi pada saat terjadinya asidosis dan hipoksemia. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 7oto thoraks Pola retikulogranular difus bersama bronkhogram udara yang saling tumpah tindih. 'anda paru sentral batas jantung sukar dilihat, inflasi paru buruk. Kemungkinan terdapat kardiomegali bila sistem lain juga terkena (bayi dari ibu diabetes, hipoksia, gagal jantung kongestif ) 2ayangan timus yang besar. 2ergranul merata pada bronkhogram udara, yang menandakan penyakit berat jika terdapat pada beberapa jam pertama. 8as +arah 9rteri menunjukan asidosis respiratory dan metabolik yaitu adanya penurunan p,, penurunan Pa4#, dan peningkatan pa34#, penurunan ,343. ,itung darah lengkap, Perubahan :lektrolit, )enderung terjadi penurunan kadar/ kalsium, natrium, kalium dan glukosa serum 3 KOMPLIKASI Pneumothorak Pneumomediastinum ,ipotensi -enurunya pengeluaran urine 9sidosis ,iponatremi ,ipernatremi ,ipokalemi Disseminated intravaskuler coagulation ( +13 ) Kejang 1ntra0entri)ular hemorhagi 1nfeksi sekunder. murmur ASIDOSIS merupakan suatu kondisi terjadinya pelepasan ion ,idrogen ( , ; ) yang berlebihan dalam darah sehingga terjadi penurunan p, darah dalam tubuh. p, darah dalam tubuh mempunyai nilai normal / &,3"!&,6# dengan pemeriksaan 98+ ( analisa gas darah ). bila kurang dari nilai normal disebut dinamakan asidosis, sedangkan bila lebih dari normal disebut alkalosis. 2erat ringannya tergantung tinggi rendahnya rentang perubahanya. Kolaps paru pada kasus *+( dapat menyebabkan asidosis karena terganggunya 0entilasi sehingga terjadi hipoksia dan *etensi 34#. oksigenasi jaringan menurun sehingga terjadi metabolisme anaerobik yang menimbulkan asam laktat dan asam organik lain yang menyebabkan terjadinya asidosis metabolik. 4 PENATALAKSANAAN -emberikan lingkungan yang optimal.(uhu tubuh harus selalu diusahakan agar tetap dalam batas normal ( 3,% 0 !3& 0 3 ) dengan )ara meletakkan bayi dalam inkubator. Kelembapan ruangan juga harus adekuat ( &0!"0%) Pemberian oksigen . Pemberian oksigen harus hati!hati karena berpengaruh kompleks terhadap bayi prematur. <ntuk men)egah timbulnya komplikasi tersebut pemberian 4# sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan analisa gas darah. *umatan Pa4# antara %0!"0mm,g dan Pa34# antara 60 dan %0 mm,g, dengan rumatan 4# #=. Pemberian )airan dan elektrolit. Pada permulaan diberikan glukose %!$0% 0!$#% ml>kg22>hari. 9sidosis yang selalu dijumpai ,arus segera dikoreksi dengan 5a,343 se)ara intra0ena, dengan rumus pemberian / 5a,343( m:? ) @+efisit basa A 0.3 A 22 bayi. Pemberian antibiotik, untuk mne)egah infeksi sekunder. +apat diberikan penissilin dengan dosis %0000!$00000 <>kg22>hari dengan atau tanpa gentami)in3!%>kg22>hari. Kemajuan terakhir dalam pengobatan pasien P-, adalah pemberian surfaktan eksogen melalui endotrakheal tube. 4bat ini sangat efektif. 5 DAFTAR PUSTAKA 3e)ily. = 2etB. #00#. Keperawatan Pediatrik. :disi 3. Cakarta. :83 5elson. : Daldo. #000. Ilmu Kesehatan Anak. :disi $%. Cilid 1.Cakarta. :83 5gastiyah. $EE&. Perawatan Anak Sakit. Cakarta. :83 (uriadi. #00$. 9suhan Keperawatan Pada 9nak. :disi 1.Cakarta. 3F 9gung (eto. 6