Anda di halaman 1dari 8

DIAGNOSIS PERITONITIS

Anamnesis
Anamnesis yang terarah sangat membantu dalam
menegakkan diagnosis.
Pada anamnesis pasien didapatkan:
- Nyeri seluruh perut yang bersifat akut. Awalnya pasien
mengaku sempat merasa nyeri di daerah epigastrium lalu
kemudian menjadi seluruh perut (difus)
- Perut terasa kembung
- Mual-muntah
- Riwayat makan jamu-jamuan yang mengandung NSAID
- Riwayat gastritis diakui


Pemeriksaan Fisik Abdomen
INSPEKSI:
Keadaan umum tidak baik.
Demam dengan temperatur >380C biasanya
terjadi
Distensi abdomen


AUSKULTASI:
dilakukan untuk menilai apakah terjadi penurunan
suara bising usus.

Pasien dengan peritonitis umum, bising usus akan
melemah atau menghilang sama sekali, hal ini
disebabkan karena peritoneal yang lumpuh sehingga
menyebabkan usus ikut lumpuh/tidak bergerak (ileus
paralitik). Sedangkan pada peritonitis lokal bising usus
dapat terdengar normal.


PALPASI
Kaidah dasar: Palpasi harus selalu dilakukan di bagian
lain dari abdomen yang tidak dikeluhkan/kurang
terdapat nyeri.

Pada peritonitis ditemukan:
Nyeri tekan lepas
Defens muskular



PERKUSI
Ditemukan:
Nyeri ketok
Pekak hepar menghilang
Perkusi abdomen hipertimpani
Pemeriksaan penunjang
LABORATORIUM
Evaluasi laboratotium hanya dilakukan jika
adanya hubungan antara riwayat penyakit dengan
pemeriksaan fisik.
Pada kasus peritonitis hitung sel darah putih
biasanya lebih dari 20.000/mm.
Pada perhitungan diferensial menunjukkan
pergeseran ke kiri dan didominasi oleh
polimorfonuklear yang memberikan bukti adanya
peradangan
RADIOLOGI
Foto polos abdomen
- Foto polos abdomen (tegak/supine, setengah
duduk dan lateral dekubitus) adalah pemeriksaan
radiologis utama yang paling sering dilakukan
pada penderita dengan kecurigaan peritonitis.
- Ditemukannya gambaran udara bebas sering
ditemukan pada perforasi gaster dan duodenum.

Anda mungkin juga menyukai