Anda di halaman 1dari 3

7/16/2014 Pengertian Analisis Ayak, Sieve Analysis | ardra.

biz
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/ 1/3
ardra.biz
moralitas, mentalitas, intelektualitas
Pengertian Analisis Ayak, Sieve Analysis
Pengertian Definisi Ukuran Dan Distribusi Ukuran Partikel
Ukuran partikel mineral atan bahan lainnya akan mudah ditentukan jika ukurannya relative besar dan
bentuknya teratur seperti kubik atau bola. Namun dalam kenyataan bijih memiliki bentuk yang tidak
beraturan, sehingga sangat sulit untuk menentukan ukuran dengan tepat. Dimensi panjang, lebar, tebal
atau diameter menjadi tidak mempunyai arti, karena terlalu banyak nilai ukuran yang dapat ditentukan.
Tergantung pada bagaimana cara mengukurnya.
Agar diperoleh nilai ukuran bijih atau bahan lain yang representative dan dapat diterima oleh banyak
kalangan, maka dibuat standar nilai yang dapat memperkirakan ukuran yang disebut diameter nominal.
Nilai diameter nominal tergantung pada metoda menentukannya. Terdapat dua metoda untuk
mendapatkan diameter nominal pada pengolahan mineral.
1. Metoda ayakan, atau sieve. Diameter nominal ditentukan dengan menggunakan ayakan. Diameter
nominal adalah ukuran lubang ayakan, dinotasikan dengan d Metoda ini biasanya dilakukan
untuk partikel yang memiliki ukuran lebih besar daripada 44 mikron.
2. Metoda Sedimentasi atau elutriasi. Diameter nominal ditentukan berdasakan hukum Stoke,
dinotasikan dengan d oleh karena itu, diameternya disebut diameter Stoke. Metoda ini dilakukan
untuk partikel yang memiliki ukuran lebih kecil daripada 44 mikron.
Analisis Ayak, Sieve Analysis
Analisis ayak dilakukan dengan menggunakan ayakan seri yang ukuran lubangnya tertentu, biasanya
berbanding 2. Sebagai ukuran standar adalah lubang ayakan yang dibuat dari kawat berdiameter 0,0021
inci, dianyam sehingga menghasilkan lubang sebanyak 200 buah untuk tiap inci linear. Lubang ayakan ini
dinyatakan berukuran 0,0029 inci atau 74 mikron dan disebut 200 mesh.
Analisis ayak dilakukan dalam suatu alat yang terdiri dari susunan ayakan dan mesin penggetar atau
vibrator. Ayakan disusun dengan lubang ayakan besar di atas dan ayakan berlubang kecil di bawah
secara berurutan. Sampel dimasukkan di ayakan teratas.
a
s
7/16/2014 Pengertian Analisis Ayak, Sieve Analysis | ardra.biz
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/ 2/3
Peralatan Untuk Analisis Ayak, Sieve Analysis
Representasi Ukuran Dan Distribusi Partikel
Cara yang paling umum merepresentasikan ukuran dan distribusi partikel adalah menggunakan grafik
atau kurva dengan memplot data berat kumulatif lolos dan ukuran lubang ayakan. Jika persen berat
kumulatif lolos dan ukuran lubang ayakan dinyatakan dalam bilangan logaritmik, maka grafiknya disebut
grafik Gaudin-Schuhman.
Distribusi ukuran hasil operasi peremukan atau crushing yang direpresentasikan dengan grafik Gaudin-
Schuhman dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Y = 100 (x/k)
Y = persen kumulatif berat lolos
x = ukuran partikel/lubang ayakan, micron
k = modulus ukuran, menunjukkan ukuran terbesar teoritis, perpotongan grafik dengan ukuran pada 100
persen lolos.
m = modulus distribusi, menunjukkan rentang, atau selang ukuran, merupakan kemiringan dari kurva.
Rentang ukuran (size range) menunjukkan ukuran dari sekelompok partikel yang dinyatakan dengan
ukuran terbesar dan ukuran terkecil. Fraksi
Fraksi ukuran menyatakan bagian dari kelompok partikel yang mempunyai dua batas ukuran. Analisis
m
7/16/2014 Pengertian Analisis Ayak, Sieve Analysis | ardra.biz
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/ 3/3
ayak membagi kelompok partikel dalam fraksi-fraksi.
Distribusi ukuran menyataka distribusi fraksi ukuran dari suatu kelompok partikel.
Bentuk Dan Dimensi Partikel
Bentuk partikel dapat dinyatakan dengan dimensi yang dinotasikan A, B, dan C yang ditentukan
berdasarkan ketentuan berikut:
A merupakan dimensi terpanjang dari pertikel
B merupakan dimensi terpanjang yang tegak lurus A
C merupakan dimensi terpanjang yang tegak lurus A dan B
Jika A > B partikel berbentuk acicular atau bentuk jarum.
Jika C < B partikel berbentuk flat, tabular, atau pipih.
Jika A dan C mendekati B, partikel berbentuk kubus dan bila bersudut tumbul membentuk spheriodal.

Pustaka:
1. Kelly, G., W., 1982,Introduction to Mineral Processing, John Wiley & Son, New York
2. Gupta, A., Yan, S.D., 2006,Mineral Processeing Design And Operation,Perth, Australia.
3. Wills, B. A., 1989, Mineral Processing Techonology, Maxwell MacMillan International Edition,
Pergamon Press, Oxford.
Gambar:
1. http://www.cleanair.com/Services/AnalyticalServices

Anda mungkin juga menyukai