RADIUS DISTAL SINISTRA. Disusun oleh: APRINA RADINKA SUBAGIYO !".11.!!!!3 STAT# FAR$ASI FAKULTAS K#DOKT#RAN UNI%#RSITAS ISLA$ $ALANG !1 1 KATA P#NGANTAR Assalamu'alaikum wr. wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus sebagai salah satu tugas dalam menempuh Stase Farmasi Laporan ini berisi mengenai uraian kasus yang telah didapatkan oleh penulis selama mengikuti Field Study di !S" #N"S$A Penulis berharap laporan kasus ini dapat berguna dan menambah %a%asan bagi penulis dan pemba&a Penulis menyadari bah%a dalam penyusunan laporan kasus ini masih banyak kekurangan ataupun kekeliruan Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pemba&a yang bersi'at membangun guna penyempurnaan laporan ini selanjutnya Akhirnya penulis mengu&apkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Program Kepaniteraan Klinik dan penyusunan laporan ini Semoga berman'at bagi semua pihak Amin Wassalamu'alaikum wr. wb. $alang, $aret ()*( Penyusun 2 BAB I TIN&AUAN PUSTAKA .1 Se'()(h Sejak jaman +ipo&rates sampai a%al abad *,, 'raktur distal radius masih disalah artikan sebagai dislokasi dari npergelangan tangan Abraham -olles .*/(0 1 *2345 pada tahun *2*3 mempublikasikan sebuah artikel yang berjudul 67n the 'ra&ture o' the &arpal e8tremity o' the radius9 Sejak saat itu 'raktur jenis ini diberi nama sebagai 'raktur -olles sesuai dengan nama Abraham -olles .Appley,*,,0: Salter,*,235 Fraktur -olles9 adalah 'raktur yang terjadi pada tulang radius bagian distal yang berjarak *,0 in&hi dari permukaan sendi radio&arpal dengan de'ormitas ke posterior, yang biasanya terjadi pada umur di atas 30-0) tahun dengan tulangnya sudah osteoporosis Kalau ditemukan pada usia muda disebut 'raktur tipe -olles9 .Appley, *,,0: ;upiter, *,,*: Salter, *,235 . An(*o+i ,(n Bio+e-(ni- An*e.)(-hii Dis*(l <agian antebrakhii distal sering disebut pergelangan tangan, batas atasnya kira-kira *,0 1 ( in&hi distal radius Pada tempat ini ditemui bagian tulang distal radius yang relati' lemah karena tempat persambungan antara tulang kortikal dan tulang spongiosa dekat sendi =orsal radius bentuknya &embung dengan permukaan beralur-alur untuk tempat le%atnya tendon ekstensor <ahagian >olarnya &ekung dan ditutupi oleh otot pronator ?uadratus Sisi lateral radius distal memanjang ke ba%ah membentuk prosesus styloideus radius dengan posisi yang lebih rendah dari prosesus styloideus ulna <ahagian ini merupakan tempat insersi otot brakhioradialis .Appley, *,,0: <rum'eeld et al, *,23: Salter, *,235 Pada antebrakhii distal ini ditemui ( sendi yaitu sendi radioulna distal dan sendi radio&arpalia Kapsul sendi radioulna dan radio&arpalia melekat pada batas permukaan sendi Kapsul ini tipis dan lemah tapi diperkuat oleh beberapa ligamen antara lain @ * Ligamentum -arpeum >olare .yang paling kuat5 ( Ligamentum -arpaeum dorsale 3 4 Ligamentum -arpal dorsale dan >olare 3 Ligamentum -ollateral ..1 Ge)(-(n P(,( Pe)/el(n/(n T(n/(n Sendi radioulnar distal adalah sendi antara 6&a>um sigmoid radius9 .yang terletak pada bahagian dalam radius5 dengan ulna Pada permukaan sendi ini terdapat 6'ibro&artilago triangular9 dengan basis melekat pada permukaaan in'erior radius dan pun&aknya pada prosesus styloideus ulna Sendi ini membantu gerakan pronasi dan supinasi lengan ba%ah, di mana dalam keadaan normal gerakan ini membutuhkan kedudukan sumbu sendi radioulnar proksimal dan distal dalam keadaan 6&oa8ial9 Adapun nilai maksimal rata-rata lingkup sendi dari pronasi dan supinasi sebagai berikut @ * pronasi A 2) - ,)) ( supinasi A 2) - ,)) $enurut Ameri&an A&ademy o' 7rthopaedi& Surgeon untuk pengukuran lingkup sendi ini, siku harus dalam posisi 'leksi ,)) sehingga men&egah gerakan rotasi pada humerus .Kaner, *,2): Kapanji, *,245 Sendi !adio -arpalia merupakan suatu persendian yang kompleks, dibentuk oleh radius distal dan tulang &arpalia . os na>ikulare dan lunatum 5 yang terdiri dari 6inner dan outer 'a&et9 =engan adanya sendi ini tangan dapat digerakkan ke arah >olar, dorsal, radial dan ulnar se&ara sirkumdiksi Sedangkan gerakan rotasi tidak mungkin karena bentuk permukaan sendi ellips !ata-rata gerakan maksimal pada pergelangan tangan adalah sebagai berikut @ * 'leksi dorsal A 0) 1 2)) ( 'leksi >olarBpalmarA C) 1 20) 4 de>iasi radial A *0 - (,) 3 de>iasi ulnar A 4) - 3C) $enurut Ameri&an A&adeny o' 7rthopaedi& Surgeon untuk pengukuran lingkup sendi ini dilakukan dengan memakai goniometer, dalam posisi pronasi se&ara normal sendi radio &arpalia ini mempunyai sudut * 1 (4) ke arah palmar polar, 4 jadi 'raktur yang mengarah pada >olar akan mempunyai pragnosa baik .Appley, *,,0: <rum'ield D -hampou8, *,23: Kaner, *,2)5 .1.1 Fun/si T(n/(n Kelainan pada pergelangan tangan sebagai akibat 'raktur distal radius akan mempengaruhi 'ungsi tangan karena pergelangan tangan merupakan kun&i untuk mendapatkan 'ungsi tangan yang baik .Auli''e dkk, *,,0:<rum'ield dkk, *,235 =i ba%ah ini dikemukakan beberapa 'ungsi tangan .Appley, *,,0: Palmer dkk, *,23: Kaner, *,2)5 @ * Eerakan membuka tangan merupakan gerakan ekstensi jari dan abduksi ibu jari ( Eerakan menutup tangan merupakan gerakan 'leksi dan adduksi jari-jari serta gerakan 'leksi, adduksi dan oposisi dari ibu jari 4 Eerakan menggenggam @ a Po%er grip @ saat menggenggam tabung b <all grip @ saat menggenggam bola & Pin&h grip @ saat mengambil barang yang tipis d Three point grip @ saat memegang pensil e Key grip @ saat membuka pintu dengan kun&i .1.1 An(*o+i R(,iolo/i Terdapat tiga pengukuran radiologi yang sering dipakai untuk melakukan e>aluasi radiologis dari distal radius Pengukuran dilakukan dengan menga&u kepada a8is longitudinal dari radius Pada 'oto AP dan lateral, garis ini ditentukan sebagai garis yang menghubungkan dua titik pada jarak 4 &m dan C &m proksimal dari permukaan sendi yang terletak di garis tengah Ketiga pengukuran tersebut terdiri dari . <unger, *,/3: -harnley, *,235 @ * Folar Angle B =orsal Angle =iukur dari 'oto lateral, merupakan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan tepi dorsal dan tepi >olar radius dengan garis yang tegak lurus pada a8is longitudinal .Eartland D Werley, *,0*:Sarmiento,*,2*5 @ Nilai rata-rata @ ** 1 *() !ange @ * 1 (*) 5 Standar de>iasi @ 3,4 ( !adial Angle B !adial "nklinasi =iukur dari 'oto antero posterior .AP5, merupakan sudut yang dibentuk antara garis yang menghubungkan ujung radial styloid dengan sudut ulnar dari distal radius dengan garis yang tegak lurus pada a8is longitudinal .Eartland D Werley, *,0*: Sarmiento, *,2*5 @ Nilai rata-rata @ (4) !ange @ *4 1 4)) Standar de>iasi @ (,( 4 !adial Length =iukur dari 'oto AP, merupakan jarak antara dua garis yang tegak lurus pada a8is longitudinal, garis pertama melalui tepi ujung dari radial styloid, garis kedua merupakan garis yang melalui permukaan sendi ulna .Eartland D Werley, *,0*: Sarmiento, *,2*5 @ Nilai rata-rata @ *( mm !ange @ 2 1 *2 mm Standar de>iasi @ (,4 G(+.() 1 S-e+( %ol() An/le0 R(,i(l An/le ,(n R(,i(l Len/*h 6 Ada satu pengukuran lagi yang penting pada 'raktur -olles9 yaitu 6!adial Width9 =iukur dari 'oto AP, merupakan antara garis a8is longitudinal dan garis yang melalui tepi paling lateral dari radial styloid Pemeriksaan 'oto rontgen diperlukan untuk kon'irmasi diagnosa, menilai tipe 'raktur, kestabilan dan penilaian derajat peranjakan Penilaian terutama pada @ * Apakah prosesus styloid B kolumn ulna ikut patah ( Apakah 'raktur mengenai =!#; .distal radioulnar joint5 4 Apakah 'raktur mengenai radio&arpalia . Insi,en Fraktur distal radius terutama 'raktur -olles9 lebih sering ditemukan pada %anita, dan jarang ditemui sebelum umur 0) tahun .-lan&ey, *,23: -ooney, *,2(5 Se&ara umum insidennya kira-kira 2 1 *0G dari seluruh 'raktur dan diterapi di ruang ga%at darurat =ari suatu sur>ey epidemiologi yang dilakukan di S%edia, didapatkan angka /3,0G dari seluruh 'raktur pada lengan ba%ah merupakan 'raktur distal radius .-ooney,*,2)5 #mur di atas 0) tahun pria dan %anita * berbanding 0 Sebelum umur 0) tahun, insiden pada pria dan %anita lebih kurang sama di mana 'raktur -olles9 lebih kurang C)G dari seluruh 'raktur radius .-ooney,*,2)5 Sisi kanan lebih sering dari sisi kiri Angka kejadian rata-rata pertahun ),,2G #sia terbanyak dikenai adalah antara umur 0) 1 0, tahun .=ias dkk, *,2): Sarmiento dkk, *,2)5 .3 P(*o/enes( #mumnya 'raktur distal radius terutama 'raktur -olles9 dapat timbul setelah penderita terjatuh dengan tangan posisi terkedang dan meyangga badan .Appley, *,,0 : Salter, *,2*5 Pada saat terjatuh sebahagian energi yang timbul diserap oleh jaringan lunak dan persendian tangan, kemudian baru diteruskan ke distal radius, hingga dapat menimbulkan patah tulang pada daerah yang lemah yaitu antara batas tulang kortikal dan tulang spongiosa Khusus pada 'raktur -olles9 biasanya 'ragmen distal bergeser ke dorsal, tertarik ke proksimal dengan angulasi ke arah radial serta supinasi Adanya 'raktur prosesus styloid ulna mungkin akibat adanya tarikan triangular 'ibrokartilago atau ligamen ulnar &ollateral . Salter, *,235 <erdasarkan per&obaan &ada>er didapatkan bah%a 'raktur distal radius dapat terjadi, jika pergelangan tangan berada dalam posisi dorso'leksi 3) 1 ,)) 7 dengan beban gaya tarikan sebesar *,0 kg pada %anita dan (2( kg pada pria . !y&ha&k, *,//5 Pada bagian dorsal radius 'rakturnya sering komunited, dengan periosteum masih utuh, sehingga jarang disertai trauma tendon ekstensor Sebaliknya pada bahagian >olar umumnya 'raktur tidak komunited, disertai oleh robekan periosteum, dan dapat disertai dengan trauma tendon 'leksor dan jaringan lunak lainnya seperti n medianus dan n ulnaris Fraktur pada radius distal ini dapat disertai dengan kerusakan sendi radio &arpalia dan radio ulna distal berupa luksasi atau subluksasi Pada sendi radio ulna distal umumnya disertai dengan robekan dari triangular 'ibrokartilago .1 Kl(si2i-(si Penggunaan eponyms seperti -olles9, Smith atau <arton 'raktur telah lama dikenal untuk menerangkan tentang 'raktur distal radius dan sampai sekarang istilah tersebut masih dipakai .Peltier, *,235 Namun penggunaan istilah ini tidak dapat menggambarkan tentang hubungannya dengan pengobatan dan hasil pengobatan Supaya klasi'ikasi ini berguna untuk menentukan jenis terapi dan menge>aluasi hasilnya maka harus men&akup tipe dan derajat beratnya 'raktur, ada juga se&ara umum dibagi berdasarkan @ * Lokasi ( <entuk garis 'raktur 4 Arah peranjakan 'ragmen distal 3 Nama dari penemu 'raktur tersebut Eartland dan Werley pada tahun *,0* serta Lidstrom pada tahun *,0, mengembangkan sistem klasi'ikasi yang didasarkan kepada adanya peranjakan atau displacement pada tempat 'raktur serta mengenai atau tidaknya permukaan sendi radio&arpal KLASIFIKASI GARTLAND 3 4#RL#Y .Eartland D Werley, *,0*5 Klasi'ikasi ini didasarkan kepada ada tidaknya peranjakan tanpa menilai menilai derajat displa&ement Fraktur dibagi atas 3 kelompok, yaitu @ * Eroup " @ H8tra-arti&ular, displa&ed 8 ( Eroup "" @ "ntra-arti&ular, non displa&ed 4 Eroup """ @ "ntra-rti&ular, displa&ed 3 Eroup "F @ Non displa&ed e8tra arti&ular 'ra&ture KLASIFIKASI $#NURUT LIDSTRO$ .Lidstrom, *,0,5 =asarnya sama seperti klasi'ikasi menurut Eartland D Werley Fraktur dibagi menjadi C kelompok, yaitu @ * Eroup " @ $inimal displa&ement ( Eroup ""A @ H8tra-arti&ular, dorsal angulation 4 Eroup ""< @ "ntra-arti&ular, dorsal angulation, joint sur'a&e non &omminuted 3 Eroup ""- @ H8tra-arti&ular, dorsal angulation and dorsal displa&ement 0 Eroup ""= @ "ntra-arti&ular, dorsal angulation and displa&ement, joint sur'a&e non &omminuted C Eroup ""H @ "ntra-arti&ular, dorsal angulation and displa&ement, joint sur'a&e &omminuted KLASIFIKASI AO .Kreder D +anell, *,,C5 Klasi'ikasi ini lebih rumit dan detil di mana 'raktur dibagi menjadi 4 tipe kemudian masing-masing tipe dibagi lagi menjadi sub tipe, sebagai berikut @ * Tipe A @ H8tra arti&ular, dibagi menjadi A*, A(, A4 ( Tipe < @ Partial arti&ular, dibagi menjadi <*, <(, <4 4 Tipe - @ -omplete arti&ular, dibagi menjadi -*, -(, -4 KLASIFIKASI SAR$I#NTO .Sarmiento, *,2*5 $embagi 'raktur berdasarkan peranjakan 'ragmen distal dan adanya 'raktur pada sendi radio&arpalia * Tipe * @ Fraktur tidak beranjak tanpa disertai 'raktur radio&arpalia ( Tipe ( @ Fraktur yang beranjak, tanpa disertai 'raktur radio&arpalia 4 Tipe 4 @ Fraktur yang tidak beranjak disertai 'raktur radio&arpalia 3 Tipe 3 @ Fraktur yang beranjak dan disertai 'raktur radio&arpalia KLASIFIKASI $#NURUT OLD#R 9 Klasi'ikasi ini berdasarkan kepada derajat displa&ement, dorsal angulasi, pemendekan distal 'ragmen radius dan derajat kominuti' 'ragmen Fraktur dibagi menjadi 3 tipe @ * Tipe " @ =orsal angulasi sampai 0 derajat, radial length minimal / milimeter ( Tipe "" @ Terdapat dorsal angulasi, radial length antara *-/ mm, tidak kominuti' 4 Tipe """ @ =orsal radius kominuti', radial length kurang dari 3 mm, distal 'ragmen sedikit kominuti' 3 Tipe "F @ ;elas kominuti', radial length biasanya negati' Klasi'ikasi ini lebih baik dalam hal memberikan gambaran kemungkinan reduksi anatomis dan posisi anatomis pada tempat 'raktur KLASIFIKASI $#NURUT FRYK$AN .Frykmann, *,C/5 Klasi'ikasi ini berdasarkan biomekanik serta uji klinik, juga memisahkan antara intra dan ekstra artikular serta ada tidaknya 'raktur pada ulna distal Pada klasi'ikasi ini nomor yang lebih besar menunjukkan 'ase penyembuhan yang lebih rumit dan prognosa yang lebih jelek * Tipe * @ Fraktur distal radius dengan garis 'raktur e8tra arti&ular ( Tipe ( @ Tipe * I Fraktur prosesus styloid radius 4 Tipe 4 @ Tipe * I Fraktur permukaan sendi radio&arpalia 3 Tipe 3 @ Tipe 4 I Fraktur prosesus styloid radius 0 Tipe 0 @ Fraktur distal radius dengan garis mele%ati sendi radio ulnar distal C Tipe C @ Tipe 0 I Fraktur prosesus styloid radius / Tipe / @ Tipe 0 I Fraktur permukaan sendi radio&arpalia 2 Tipe 2 @ Tipe / I Fraktur prosesus styloid radius 10 G(+.() Kl(si2i-(si F)5-+(n $asih banyak klasi'ikasi lainnya tergantung dasar pembagian klasi'ikasi tersebut -ooney dan Weber membagi 'raktur berdasarkan derajat ketidakstabilan 'raktur FernandeJ membagi 'raktur berdasarkan mekanisme trauma $& $urty dan ;upiter serta $alone membagi 'raktur intra arti&ular berdasarkan jumlah 'ragmen .6 Di(/nos( <iasanya penderita mengeluh de'ormitas pada pergelangan tangan dengan adanya ri%ayat trauma sebelumnya Pada penemuan klinis untuk 'raktur distal radius terutama 'raktur -olles9 akan memberikan gambaran klinis yang klasik berupa 6dinner 'ork de'ormity9, dimana bagian distal 'ragmen 'raktur beranjak ke arah dorsal dan radial, bagian distal ulna menonjol ke arah >olar, sementara tangan biasanya dalam posisi pronasi, dan gerakan akti' pada pergelangan tangan tidak dapat dilakukan .Appley, *,,0: -harnley, *,/): -ollert D "ssa&son, *,/2: Kauer, *,2): Sarmiento *,2*5 Pada 'raktur dengan peranjakan yang berat akan dapat menimbulkan e8tra >asasi darah hingga pergelangan tangan dan tangan bahkan bagian distal lengan ba%ah akan &epat membengkak . -ooney, *,2): +o%ard dkk, *,2,5 .7 Pen(n/(n(n 11 <erbagai ma&am metode stabilisasi dan immobilisasi telah dikemukakan +al inilah yang sering menimbulkan kontro>ersi dalam penanganan 'raktur distal radius "ni menunjukkan belum adanya metode immobilisasi yang benarbenar memuaskan Tujuan utama dari pengobatan 'raktur ini adalah menghasilkan reduksi seanatomis mungkin dan mempertahankan posisi ini sampai timbul konsolidasi tulang dan pen&egahan komplikasi .;enkins dkk, *,2/: ;upiter, *,,45 =ari kepustakaan ternyata bah%a 'ungsi optimal dapat ter&apai dengan reposisi seanatomis mungkin . -lan&ey, *,23: -ollert dkk, *,/2: Peltier, *,23: Salter, *,23 5 #ntuk mendapatkan reposisi yang anatomis dan 'ungsi yang baik maka haruslah diperhatikan metode anestesi, &ara reposisi dan immobilisasi yang digunakan serta tindakan rehabilitasi selanjutnya .-ollert dkk, *,/2: Lidstrom, *,0,: Peltier, *,23: Salter, *,235 Penanganan 'raktur distal radius ini umumnya dapat dilakukan se&ara @ * Non 7perati' B Konser>ati' ( 7perati' .".1 Pen/o.(*(n Konse)8(*i2 Pengobatan konser>ati' meliputi reposisi tertutup dan kemudian dilanjutkan dengan immobilisasi .".1.1 Te-ni- Re9osisi !eposisi dapat dilakukan dengan memakai anestesi lokal, regional blok .ple8us bra&hialis dan a8ilaris5 atau anestesi umum Sering dipakai penggunaan in'iltrasi lokal lidokain *G atau (G sebanyak *)-() ml TsukaJaki dan "%asah, *,,4 menyatakan bah%a lokal anestesi sangat bagus dan tidak ada resiko in'eksi dari pengalamannya terhadap (2) pasien .TsukaJaki dkk, *,,45 Anestesi umum mempunyai keunggulan dalam hal mendapatkan relaksasi otot yang baik, namun &ara ini tidak dapat digunakan untuk kasus ra%at jalan -ara lain yang &ukup aman adalah anestesi regional intra>ena .<iers anaesthesia5 dan blok ple8us a8ilaris !eposisi harus dilakukan segera sebelum adanya edema yang dapat mengganggu Ada beberapa ahli .<ohler, !obert ;ones dan -harnley5, tetapi se&ara umum prinsipnya adalah dengan melakukan 6=isimpaksi, Traksi, !eposisi dan "mmobilisasi9 Traksi dilakukan selama (-0 menit, tipe <ohler melakukan traksi pasi' dengan 12 bantuan gra>itasi dan 6'inger &hinese trap9 selama 0-*) menit dan &ounter traksi pada humerus dengan beban 4-*) kg dalam posisi siku 'leksi ,)) Se&ara umum reposisi bukanlah hal yang sulit dibandingkan dengan mempertahankan hasil reposisi $etode -harnley, impaksi dibebaskan dengan &ara melakukan hiperekstensi yang diikuti segera dengan 'leksi palmar dan pronasi untuk mengun&i 'ragmen 'raktur <iasanya periosteum yang intak serta jaringan ikat dari tendon sheath membentuk sema&am engsel pintu yang mempertahankan stabilitas 'ragmen 'raktur Tetapi harus diingat bah%a tindakan melakukan hiperekstensi mungkin akan menambah kerusakan jaringan lunak disekitarnya Fungsi yang baik ter&apai jika paska reposisi angulasi dorsal K *0) dan pemendekan radius K 4 mm .=e Palma5 karena itu -ollert melakukan reposisi ulang jika angulasi dorsal L *0) dan de>iasi ulnar K *)) $enurut Eartland, kalau angulasi L *)) akan menyebabkan gangguan palmar 'leksi .".1. $e*o,e I++o.ilis(si <erbagai teknik pemasangan &ast telah dikenal Pada prinsipnya &ast tidak boleh melebihi atau mele%ati sendi meta&arpo'alangeal, dimana jari-jari harus dalam posisi bebas bergerak "mmobolisasi dapat dipakai gips ataupun'un&tional bra&e, yang dapat dipasang di atas atau di ba%ah siku Mang paling sering dipakai dan hasilnya &ukup stabil ialah pemasangan belo% elbo% &ast .".1..1 Posisi 9e)/el(n/(n *(n/(n =ilakukan dengan posisi palmar 'leksi *0) dan ulnar de>iasi ()), karena dengan posisi tersebut tendon ekstensor dan otot brakhioradialis sedikit teregang sehingga dapat menambah stabilitas hasil reposisi Tetapi posisi palmar 'leksi dan ulnar de>iasi yang ekstrim akan menimbulkan komplikasi berupa edema dan kompresi sara' medianus, sehingga jari sukar digerakkan yang akhirnya dapat menimbulkan kekakuan <ohler menganjurkan posisi pergelangan tangan netral anatar >olar dan dorsal 'leksi yang dikombinasi dengan de>iasi ke ulnar -harnley menganjurkan untuk memakai posisi sedikit >olar 'leksi Wiker menempatkan pergelangan tangan pada posisi netral dengan membuat penekanan pada bagian dorsal dan radial dari &ast untuk men&egah displa&ement B pergeseran .Wiker, *,2/5 Ste%art 13 menyimpulkan bah%a posisi dari immobilisasi tidak mempengaruhi hasil akhir dari anatomi .".1.. Posisi len/(n .(:(h <elo% elbo% &ast menghasilkan posisi netral dari lengan ba%ah, sehingga pronasi dan supinasi tidak dikurangi se&ara penuh <eberapa penulis menganjurkan posisi supinasi dalam pemakaian abo>e elbo% &ast Posisi ini dikemukakan oleh Sarmiento dan ka%an-ka%an dengan dasar hasil pemeriksaan H$E menunjukkan penurunan akti>itas otot brakhioradialis yang berinsersi pada distal radius berperanan penting terhadap penyebab redislokasi pada 'raktur -olles9 Seperti diketahui bah%a otot brakhioradialis merupakan otot 'leksi sendi siku yang &ukup kuat, dengan insersi pada prosesus styloideus radius akan teregang dan &enderung berkontraksi untuk menarik 'ragmen distal ke arah dorsal Karena itu Sarmiento menganjurkan posisi supinasi untuk immobilisasi Wahlstorm juga membuktikan bah%a otot pronator ?uadrates yang melekat pada distal radius bila berkontraksi menyebabkan redislokasi dari 'raktur distal radius 7tot pronator ?uadratus berkontraksi terutama ketika posisi lengan ba%ah dalam supinasi sehingga posisi pronasi lebih stabil .-ollert dkk,*,/35 !osetJky menemukan dalam penelitian prospekti'nya bah%a abo>e elbo% &ast tidak mempunyai kelebihan dibandingkan dengan belo% elbo% &ast .!osetJky, *,2(5 Keuntungan Posisi Supinasi @ * $engurangi aksi otot brakhioradialis ( $engurangi ke&enderungan redislokasi 4 Terbaik dalam penyembuhan ligamentum &ollateral radius 3 $udah menilai pemeriksaan radiologis 0 $udah untuk latihan jari-jari C $obilisasi mudah karena posisi pronasi dibantu gra>itasi / ;ika ada gangguan pronasi dapat dikompensasi oleh adduksi bahu .".1..3 L(+( I++o.ilis(si Lama pemasangan gips ber>ariasi antara 4 1 C minggu Wahlstorm dengan bone s&anning membuktikan bah%a setelah (2 hari 'raktur sudah &ukup stabil dan boleh mobilisasi Sarmiento menganjurkan pemakaian ini setelah 14 *minggu dengan gips Selama pemasangan gips akan terjadi perubahan ratarata FA )-*0), !A )-2) dan !L )-2 mm Pada kasus yang minimal displa&ement immobilisasi &ukup 4 1 3 minggu, sedang pada tindakan operati' berkisar C 1 *( minggu .". Pen/o.(*(n O9e)(*i2 =ilakukan pada kasus-kasus yang tidak stabil seprti 'raktur yang kominuti', angulasi hebat L ()), serta adanya kerusakan pada permukaan sendi terutama pada penderita usia muda atau adanya redislokasi dini dengan &ara pengobatan konser>ati' Teknik alternati' antara lain 'iksasi interna dan 'iksasi eksterna Fiksasi "nterna .!i&kli dkk, *,,C5 @ * Fiksasi interna .!oger Anderson te&hni&al5 ( Fiksasi interna dengan K-%ire .#lnar pinning5 atau Hllis buttress plate 4 Per&utaneus Pinning Post !eposition .sering untuk umur tua5 3 -an&elous bone gra'ting 0 Ligamentota8is I bone gra'ting Fiksasi Hksterna @ -onney .*,245 menganjurkan eksternal 'iksasi pada, * Frykman tipe 0-2 ( =orsal angulasi L (0) 4 Pemendekan radius L *) mm 3 Fraktur intra artikuler kominuti' 0 !edislokasi setelah reposisi C Fraktur bilateral .".3 Fisio*e)(9i (*(u Reh(.ili*(si <ertujuan agar 'ungsi tangan kembali normal dan penderita dapat bekerja seperti biasa setelah 4-3 bulan Periode ini saat dari pengangkatan &ast, bra&e atau 'iksasi 15 skeletal sampai pulihnya 'ungsi Latihan 'ungsional harus dilakukan oleh penderita sendiri dengan penga%asan dokter Fisioterapi hanya dilakukan terhadap penderita yang kurang moti>asi dan penyembuhan yang kurang progresi' Waktu 3 bulan dapat dikatakan normal untuk bisa bekerja lagi Tetapi hasil akhir penyembuhan baru bisa ditentukan sekitar * tahun setelah trauma Kekuatan menggemgam bias dipakai sebagai parameter yang baik untuk perbaikan 'ungsi rehabilitasi Sarmiento meyatakan mobilisasi a%al dengan 'ungsional bra&e memungkinkan untuk perbaikan 'ungsi gerak dan rehabilitasi .Sarmiento, *,2)5 Ko+9li-(si Penting karena komplikasi ini akan mempengaruhi hasil akhir 'ungsi yang tidak memuaskan #mumnya akan selalu ada komplikasi $enurut -ooney, hanya ada (,,G kasus yang tidak mengalami disabiliti dan gangguan 'ungsi .-ooney, *,2)5 Adapun komplikasi yang mungkin terjadi @ A ="N" - Kompresi B trauma sara' ulnaris dan medianus - Kerusakan tendon - Hdema paska reposisi - !edislokasi < LAN;#T - Arthrosis dan nyeri kronis - Shoulder +and Syndrome - =e'ek kosmetik . penonjolan styloideus radius 5 - !uptur tendon - $alunion B Non union - Sti'' hand . perlengketan antar tendon 5 - Folksman "s&hemi& -ontra&ture - Sudde&k Athrophy .;.1 Ko+9)essi2 Neu)o9(*h5 #mumnya terjadi akibat anestesi lokal, teknik reposisi yang salah dan posisi ekstrem dari palmar 'leksi dan ulnar de>iasi sehingga terjadi neuropati terutama median neuropati, ),(-0G dari kasus yang terjadi, kebanyakan mengenai 16 nmedianus pada &arpal tunnel Ste%art, menemukan tidak ada hubungan antara kompresi sara' dengan displa&ement a%al Nampaknya delayed &arpal tunnel berhubungan dengan akhir >olar angle shi't "ndikasi operasi bila ada rasa sakit dan hilangnya sensasi yang berat Kompresi nulnaris jarang, parastesia dari n radialis tidak sering dan biasanya hilang spontan dalam beberapa minggu .;. Ru9*u) Ten,on Sering terjadi karena trauma dari 'ragmen 'raktur dan jarang disebabkan abrasi kalus yang terjadi sesudah ( bulan pertama Tendon yang sering dikenai adalah @ HPL, FPL dan F=P, sekitar ),3-*G dari kasus !uptur terjadi pada bony groo>e dari radius distalTerapi berupa tendon trans'er dari ekstensor indi&is propius Stenosing tenosyno>itis terjadi pada ),C-*,3G dari kasus .;.3 Re,islo-(si Adalah bergesernya kembali 'ragmen distal ke posisi semula pada ( minggu <iasanya berkisar antara **-3(G Eartland D Werley mendapatkan perubahan FA 4-C ), !A (-3), dan !L *,0 1 (,0 mm pada minggu pertama Ste%art += dan ka%an-ka%an *,23, mendapatkan perubahan FA rata-rata ,,,), !A (-3) dan !L *,/ mm selama immobilisasi C minggu Se&ara umum dari kepustakaan akan didapatkan perubahan FA )-*0), !A )-2) dan !L )-2 mm -ollert dan "sa&son melakukan reposisi ulang kalau angulasi L *0) dan ulnar de>iasi L *)) Sedang =e Palma menyatakan bah%a untuk mendapatkan 'ungsi yang baik, angulasi dorsal K 0) dan pemendekan radius K 4 mm Eartland D Werley mendapatkan bah%a angulasi dorsal L *)), maka palmar 'leksi akan terganggu .hanya sampai 4))5, sedangkan perubahan !A dan pemendekan radius .!L5 tidak begitu berpengaruh pada 'ungsi pergelangan tangan !hy&ak dan ka%an-ka%an, menyatakan bah%a adanya residual dorsal tilt L *)) tidak akan menimbulkan gangguan yang nyata pada gerakan dorsi dan palmar 'leksi, dan pemendekan radius (-C mm tidak menimbulkan gangguan pada pronasi dan supinasi Sedangkan menurut Kapanji, kalau terjadi perubahan sumbu radio ulnar distal, apakah itu akibat perubahan radial angle atau >olar angle akan menimbulkan subluksasi B dislokasi yang mengakibatkan gerakan pronasi dan rotasi akan terbatas dan nyeri .;.1 A)*h)osis 17 Lebih sering terjadi pada sendi radio ulnar dari pada radio &arpalia terutama pada Frykman Arthrosis ini terjadi karena mal-alignment dari sigmoid dengan kapitulum ulna, imobilisasi dalam posisi pronasi yang lama serta adanya pemendekan radius .;.6 Shoul,e) <(n, S5n,)o+e =ikenal dengan upper limb dystrophy B pain dys'un&tion dengan gejala sympatheti& dominan seperti perubahan suhu, nyeri, kekakuan pada tangan +al ini terjadi akibat adanya &arpal tunnel syndrome, arthrosis dan malunion .;.7 S*i22 <(n,s Akibat arthro-'ibrosis atau perlengketan tendon 'leksor dengan mani'estasi berupa oedema jari-jari tangan disertai gangguan pergelangan tangan .;." Su,e=- D5s*)o9h5 Adalah suatu istilah yang luas dengan nyeri dan kaku pada jari-jari berhubungan dengan post trauma re'leks dystrophy, post trauma sympatheti& dystrophy, shoulder hand syndrome, osteoneurodystrophy dan &ausalgi& syndroma "nsidens pada -olles9 'raktur ),*-*CG dan kita duga bila rasa sakit, pembengkakan, kekakuan sendi melebihi dari derajat trauma Terdapat 4 tahap dari Sude&k dystrophy @ Tahap " @ Pu''y oedem, kemerahan, rasa sakit yang berlebihan,hiperestesia, hiperhidrosis, gerakan sendi berkurang, 8-ray spotty demineraliJation setelah 4 minggu Tahap "" @ Pembengkakan yang 'usi'orm, kulit yang mengkilat, rasa sakit yang meningkat dan di'us, banyak keringat, kemerahan, gerakan makin menurun, sendi menjadi kaku,benjolan akut akibat palmar 'as&iitis, atro'i jaringan subkutaneus, kuku rapuh Tahap """ @ Tangan pu&at, dingin dan kering, kulit tipis, kaku dan mengkilap, neuralgia yang menyebar, tangan yang kaku, demineralisasi yang di'us dari tulang Htiologi tidak jelas Faktor yang harus dipertimbangkan @ 18 - Symphateti& o>er a&ti>ity - !e'le8 >asomotor - "nsu'isiensi peredaran darah - Trauma %aktu reposisi 'raktur - <engkak - !e-reposisi - Penggantian &ast yang sering - $alunion - Faktor psikologis - Faktor endogen .;.; $(lunion Tidak ada kriteria yang jelas Kebanyakan terjadi akibat redislokasi dan kemungkinan menyebabkan limitasi gerak, de'ormity kosmetik dan rasa sakit Terapi @ %edge osteotomy .;.> <il(n/n5( in*e/)i*(s )(,iouln() Eejalanya meliputi gerakan supinasi dan pronasi yang terhambat dan sakit kadang disertai bunyi 6klik9, kelemahan menggenggam, rasa sakit yang menetap pada penekanan di daerah distal ulna dan sendi radioulna, penonjolan distal ulna, dan kelemahan dari sendi radioulna distal Frykman menemukan insidens sebanyak *,G dan menyatakan ini merupakan penyebab penting dari ketidak- puasan akan hasil akhir 'ungsional .;.1! A)*h)i*is 9os* *)(u+( Tidak ada kesepakatan mengenai de'inisi arthritis di sini Klinis @ rasa sakit pada gerakan dan gangguan gerakan N-ray @ penyempitan rongga sendi, s&lerosis, sub&hondral &learing, osteo'it "nsidens ber>ariasi mulai 0-3)G, terutama terjadi setelah 'raktur intraartikuler Terapi dapat berupa @ - 'usi pergelangan tangan - pro8imal ro% &arpe&tomy - total prosteti& arthroplasty .;.11 G(n//u(n /e)(-(n ,(n 2un/si 19 =e'ek permanen yang sering adalah menurunnya kemampuan >olar 'leksi ,0G kasus menurut -ooney Frykman menemukan hilangnya kekuatan menggenggam pada (3-(0G, kekakuan sendi pada *-*2G <unger menemukan 2)G dengan penurunan kekuatan pronasi dan supinasi, tidak berhubungan dengan derajat malunion .;.1 Kon*)(-*u) Du9u5*)ens "nsidens ),(-4G Klinis berupa palmar nodulus dan band 20 BAB II STATUS P#ND#RITA Pen,(hulu(n Laporan ini dibuat berdasarkan kasus yang didapatkan dari ruang ra%at inap kelas 4, pasien TnA post-ke&elakaan dengan diagnose 'raktur *B4 distal ulna sinistraIdislokasi radius distal sinistra $engingat kasus ke&elakaan berkendara banyak ditemukan di masyarakat, maka penting kiranya bagi kita untuk memperhatikan dan men&ermatinya, untuk selanjutnya dapat dijadikan sebagai pengalaman di lapangan I,en*i*(s Pen,e)i*( Nama @ Tn A #mur @ 44 Tahun ;enis Kelamin @ Laki-laki Alamat @ <limbing-$alang Status @ $enikah Tanggal $!S @ (( ;anuari ()*( Pekerjaan @ Wiras%asta Suku @ ;a%a Agama @ "slam An(+nes( 1. Keluhan #tama @ post ke&elakaan motor 2. !i%ayat Penyakit Sekarang .se&ret se>en5@ Lokasi @ pergelangan tangan kiri 7nset dan kronologi @terjadi luka babras di lengan kanan ba%ah bagian distal post ke&elakaan motor setengah jam yang lalu .(*))5 di daerah <eji <atu, pasien dibon&eng oleh temannya, sepeda motor pasien oleng kemudian terpeleset jatuh karena kondisi jalan yang agak li&in dan basah sehabis hujan 21 Kualitas keluhan @pasien sadar penuh, berjalan sendiri hingga masuk "E= Kuantitas keluhan @ Pasien merasa sakit minimal Faktor yang memperberat @ ketika digerakkan, posisi jatuh pasien saat ke&elakaan dengan posisi tangan menahan tubuh, kondisi jalan yang li&in Faktor yang memperingan @ ketika tidak digerakkanBdiistirahatkan Eejala penyerta @ luka babras dipergelangan tangan, bengkak dan linu pada tangan yang luka, dan ketika disentuh terasa seperti ada patahan tulang Tidak ada panas, pusing, mual dan muntah Pasien datang ke "E= !S" pada hari sabtu, (* januari ()*( pada jam (*4) W"< bersama seorang teman dan atasan dikantor dengan keluhan post ke&elakaan motor setengah jam yang lalu .(*))5 di daerah <eji <atu, pasien dibon&eng oleh temannya, sepeda motor pasien oleng kemudian terpeleset jatuh karena kondisi jalan yang agak li&in dan basah sehabis hujan Terdapat luka babras dipergelangan tangan kiri, bengkak pada tangan yang luka, terasa linu terutama bila digerakkan dan berkurang ketika di istirahatkan, nyeri minimal Pasien tidak pingsan, sadar penuh sampai diba%a ke !S", berjalan sendiri masuk ke "E= Tidak ada panas, tidak merasa mual, muntah dan tidak pusing 4 !i%ayat Penyakit =ahulu @ !i%ayat $!S @ disangkal !i%ayat =$ @ disangkal !i%ayat Penyakit Paru @ disangkal !i%ayat Asma @ I !i%ayat Penyakit ;antung @ disangkal !i%ayat Eout @ disangkal !i%ayat Sakit Kejang @ disangkal !i%ayat Alergi 7bat dan $akanan @ disangkal !i%ayat penyakit pembekuan darah @ disangkal !i%ayat 7A @ disangkal 4. !i%ayat Keluarga @ !i%ayat +ipertensi @ disangkal !i%ayat =$ @ disangkal !i%ayat ;antung @ disangkal !i%ayat Einjal @ disangkal 22 !i%ayat Eout @ disangkal !i%ayat penyakit pembekuan darah @ disangkal !i%ayat 7A @ disangkal 0 !i%ayat EiJi Pasien makan sehari-hari biasanya (-4 kali sehari dengan nasi, sayur dan lauk EiJi kesan lebih C !i%ayat Kebiasaan @ Pasien bekerja dari jam ),)) W"< sampai *2)) setiap harinya, %aktu luang dihabiskan dengan bermain bersama anak dan istirahat Pasien jarang berolah raga !i%ayat merokok disangkal, ri%ayat konsumsi al&ohol disangkal / !i%ayat Sosial Hkonomi @ TnA tinggal bersama istri .NyN5, anak .AnA5, nenek TnA .Ny+5 dan adik TnA .NnS5 TnA bekerja sebagai %iras%asta, dan istri .NyN5 sebagai ibu rumah tangga, anak tunggak TnA berumur ( tahun dan belum sekolah Adik TnA .NnS5 usia (0 tahun, belum menikah dan sudah bekerja sebagai %iras%asta <iaya hidup sehari-hari ditanggung oleh TnA dan penghasilan &ukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari <iaya rumah sakit ditanggung oleh perusahaan .;A$S7STHK5 +ubungan Tn< dengan istri, anak, nenek dan adiknya nampak harmonis dan perhatian Kesan status ekonomi &ukup An(+nesis Sis*e+ * Kulit @ kulit gatal.-5, keriput .-5 ( Kepala @ sakit kepala.-5, pusing.-5, rambut rontok.-5, luka.-5, benjolan.-5, demam.-5 4 $ata @ pandangan mata berkunang-kunang.-5, penglihatan kabur.-5, ketajaman penglihatan berkurang.-5, penglihatan ganda.-5, konjungti>a hiperemi .-5 3 +idung @ tersumbat.-5, mimisan.-5 0 Telinga @ pendengaran berkurang.-5, berdengung.-5, &airan.-5, nyeri.-5 C $ulut @ pu&at.-5, saria%an.-5, mulut kering.-5, / Tenggorokan @ nyeri menelan.-5, suara serak.-5 2 Perna'asan @ sesak na'as.-5, batuk.-5, mengi.-5 , Kardio>askuler @ nyeri dada.-5, berdebar-debar.-5, ampeg.-5 23 *) Eastrointestinal @ mual.-5, muntah.-5, diare.-5, na'su makan menurun.I5, nyeri perut.-5, sembelit .-5, kembung .-5 ** Eenitourinaria @ <AK normal *( Neurologik @ lumpuh.-5, kaki kesemutan.-5, kejang .-5 *4 Psikiatrik @ emosi stabil.I5, mudah marah.-5 *3 $uskolokeletal @ kaku sendi.-5, nyeri sendi pinggul.-5, nyeri tangan dan kaki.-5, nyeri otot.-5 *0 Hkstremitas atas .sinistra5 @.en/-(-?+@0 s(-i*?+@0 *el(9(- *(n/(n 9u=(*?+@0 -e.i)u(n?+@0 lu-(?+@0 lu-( *e).u-( ?A@0 *e)(.( h(n/(* ?+@0 '()in/(n 9()u* ?A@ *C Hkstremitas ba%ah @ bengkak .-5, sakit.-5, telapak kaki pu&at.-5, kebiruan.-5, luka.-5, (-)(l h(n/(* ?+@ Pe+e)i-s((n Fisi- * Keadaan umum @ sadar penuh ( Kesadaran @ E-S 30C &ompos mentis 4 Tanda >ital @ << @ /0 Kg T< @ *C2 &m <$" @ (C,0 o>er %eight Tensi @ *0)B*))mm+g Suhu @ 4C,( o - N @ ,)8Bmenit !! @ (C8Bmenit 3 Kulit @ sa%o matang, turgor baik, ikterik .-5, sianosis .-5, pu&at .-5, spider ne>i .-5, pete&hie .-5, eritem .-5, >enektasi .-5 0 Kepala @ bentuk meso&ephal, luka .-5, rambut mudah di&abut .-5, keriput .-5, atro'i mtemporalis .-5, kelainan mimik %ajahBbells palsy .-5, papul .-5, nodul .-5, makula .-5 24 C $ata @ &onjungti>a anemis .-B-5, s&lera ikterik .-B-5, pupil isokor .IBI5, re'lek kornea .IBI5, %arna kelopak &oklat, radang .-B-5, ekso'talmus .-5, strabismus .-5 / +idung @ na'as &uping hidung .-B-5, rhinorrhea .-B-5, epistaksis .-B-5, de'ormitas hidung .-B-5, hiperpigmentasi .-B-5, saddle nose.-B-5 2 $ulut @ mukosa bibir pu&at .-B-5, sianosis bibir .-B-5, bibir kering .-B-5, gusi berdarah .-5 lidah kotor .-5, tepi lidah hiperemis .-5, papil lidah atro'i .-5 , Telinga @ otorrhea .-B-5, pendengaran berkurang .-B-5, nyeri tekan mastoid .-B-5, &uping teling dbn, serumen .-B-5 *) Tenggorokan @ tonsil membesar .-B-5, pharing hiperemis .-5 ** Leher @ lesi kulit .-5, pembesaran kelenjar tiroid .-5, pembesaran KE< .-5, de>iasi trakea .-5, tortikolis .-5 *( Thora8 @ normo&hest, simetris, perna'asan thora&oabdominal, retraksi .-5, massa .-5, krepitasi .-5, kelainan kulit .-5, nyeri .-5 -or@ "nspeksi @ i&tus &ordis tidak tampak Palpasi @ i&tus &ordis tidak kuat angkat Perkusi @ <atas kiri atas @ "-S "" Linea para sternalis sinistra <atas kanan atas @ "-S "" Linea para sternalis dekstra <atas kiri ba%ah @ "-S F medial linea medio &la>i&ularis sinistra <atas kanan ba%ah @ "-S "F linea para sternalis dekstra Auskultasi @ bunyi jantung "-"" intensitas normal, regular, bising .-5, bunyi jantung tambahan .-5, +! @ ,C8Bmenit Pulmo @ Statis .depan dan belakang5 "nspeksi @ bentuk normal, pengembangan dada kanan sama dengan dada kiri 25 Palpasi @ 'remitus raba kiri sama dengan kanan Perkusi @ sonorBsonor Auskultasi @ I I A A A A suara dasar >esikuler I %heeJing A ronkhi A I I A A A A =inamis .depan dan belakang5 "nspeksi @ pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri, irama regular, otot bantu na'as .-5, pola na'as abnormal .-5 Palpasi @ 'remitus raba kiri sama dengan kanan Perkusi @ sonorBsonor Auskultasi @ I I A A A A suara dasar >esikuler I %heeJing A ronkhi A I I A A A A *4 Abdomen @ "nspeksi @ datarBsejajar dinding dada, >enektasi .-5, massa .-5, bekas jahitan .-5 Palpasi @ supel, nyeri epigastrium .-5, hepar dan lien tidak teraba, turgor baik, massa .-5, asites .-5 Perkusi @ timpani seluruh lapangan perut Auskultasi @ bising usus normal *3 Sistem -ollumna Fertebralis @ "nspeksi @ de'ormitas .-5, skoliosis .-5, ki'osis .-5, lordosis .-5 Palpasi @ nyeri tekan .-5 *0 Hkstremitas .lengan atas kiri5
A-)(l h(n/(* 7edem 26 + + A A A + A A L : ,e2o)+i*(s ?+@0 lu-( ?+@ B 1 =+ ,i ,is*(l len/(n -i)i0 .(*(s *i,(- *e)(*u)0 e)i*e+ ?+@0 *e)(.( h(n/(* ?+@ F : n5e)i *e-(n ?+@0 -)e9i*(si ?+@ $: *e).(*(s *C Sistem genitalia @ normal */ Pemeriksaan neurologik @ Kesadaran @ E-S 30C &omposmentis Fungsi luhur @ dalam batas normal Fungsi >egetati' @ dalam batas normal Fungsi sensorik Fungsi motorik Kekuatan Tonus !e'Fisiologis !e'Patologis *2 Pemeriksaan psikiatri @ Penampilan @ baik Kesadaran @ kualitati' tidak berubah, kuantitati' &omposmentis A'ek @ appropriate Psikomotor @ normoakti' Proses pikir @ <entuk @ realistik "si @ %aham .-5, halusinasi .-5, ilusi .-5 Arus @ koheren "nsight @ baik 27 N N N N - - - - N N N ( 4 0 0 * 0 0 0 Pe+e)i-s((n Penun'(n/ <(sil L(.: Foto rontgen@ Fraktur *B4 distal ulna sinistra I dislokasi radius distal sinistra <lood Time @(,0 menit .N@ *-4 menit5 -looting time @ 3 menit . N@ (-C menit5 E=S @*0( mgBdl .N@ K*)0 mgBdl5 =arah Lengkap-A<N Pentra C)@ Pemeriksaan +asil Nilai Normal +b *0,/ *(-(C gBd Leu-osi* 17.!! 1A1!)i.u /++ 3 LH= - (-() mmBjam Trombosit 42)))) *0)-3))ribuBmm 4 P-F 3C,/ 4/-32G Hritrosit 0(4 3)-00jutaBmm +it ;enis@ Hosino'il 4 *-4 B(so2il !A1 S*(. A A7 Seg C) 0)-/) Lym'osit (3 ()-3) $onosi* 1! A; Resu+e Pasien datang ke "E= !S" pada hari sabtu, (* januari ()*( pada jam (*4) W"< bersama seorang teman dan atasan dikantor dengan keluhan post ke&elakaan motor setengah jam yang lalu Terdapat luka babras dipergelangan tangan kiri, bengkak pada tangan yang luka, terasa linu terutama bila digerakkan dan berkurang ketika di istirahatkan, nyeri minimal Pasien tidak pingsan, sadar penuh sampai diba%a ke !S", berjalan sendiri masuk ke "E= Tidak ada panas, tidak merasa mual, muntah dan tidak pusing Pada pemeriksaan 'isik didapatkan keadaan umum pasien sadar penuh E-S 30C &ompos mentis, <$" o>er%eight, tensi *0)B*))mm+g Pada pemeriksan status lokalis ekstremitas atas didapatkan akral hangat kedua lengan, oedem, de'ormitas, luka, krepitasi, nyeri tekan dan gerak terbatas pada tangan kiri Kekuatan, tonus, dan re'lek 'isiologis menurun pada lenagn kiri =ari pemeriksaan 'oto rontgen antebra&hi AP LAT didapatkan kesan @ Fraktur *B4 distal ulna sinistra I dislokasi radius distal sinistra <T D -T dalam 28 batas normal E=S meningkat dan hasil lab =arah Lengkap didapatkan peningkatan leukosi *C())Bmm 4 , hitung jenis didapatkan peningkatan jumlah baso'il dan monosit serta penurunan netro'il stab Di(/nosis Fraktur *B4 distal ulna sinistra I dislokasi radius distal sinistra Pen(*(l(-s(n((n Non $edikamentosa@ a Hdukasi dan K"H kepada keluarga pasien tentang kondisi TnA dan biaya pengobatan dan operasi yang harus dikeluarkan b $engurangi akti>itas & "mobilisasi luka $edikamentosa@ - =ilakukan operasi antebra&hi AP LAT R#S#P 29 =r= S"P @ ()/ *(* )))4 Praktek @ +ari Praktek @ !S" #N"S$A Senin- ;um9at $alang Pagi )/))-),)) W"< )43*,*)*** Sore *C))-())) W"< $alang, C $aret ()*( CITO !B "n'us !L 'l No""" -um "n'us set No" Abo&at E() No" Simm
Pro @ TnA << @ /0 Kg #mur @ 44 tahun Alamat @ <limbing-$alang BAB II P#$BA<ASAN Pi=5n sebagai pro'ilaksis operasi terhadap in'eksi bakteri Ko+9osisi : sultami&illin .ampi&illin D sulba&tam5 Per >ial /0) mg ?sulba&tam (0) mg, ampi&illin 0)) mg5 Per >ial *0)) mg .sulba&tam 0)) mg, ampi&illin *))) mg5 30 In,i-(si : in'eksi saluran na'as atas D ba%ah, pneumonia ba&terial, "SK D pielone'ritis, in'eksi intra abdomen, kolesistitis, endometritis D selulitis pel>i&, septi&emia ba&terial, in'eksi kulit / jar Lunak, in'eksi tulang dan sendi, in'eksi gonokokus Dosis @ d%s *,0-*( gBhr dalam dosis terbagi, diberikan C-2 jam Anak *0) mgBkg<<Bhr dalam dosis terbagi, diberikan tiap C-2 jam Neonates *0) mgBkg<<Bhr dlm dosis terbagi, diberikan tiap *( jam P)o2il(-sis o9 106A3 / 9(,( in,u-si (n(s*esi =osis dapat diulang tiap C-2 jam Kon*)(in,i-(si : hipersensiti' terhadap penisilin H'ek Samping @ gangguan E", 'lebitis, ruam kulit, gatal, kelainan hematologi, ana'ilaksis, superin'eksi Ke+(s(n : >ial /0) mg Fial *0)) mg Ke*o)ol(= Analgetik untuk terapi simptomatis pada pasien In,i-(si : pengobatan jangka pendek nyeri akut sedang sBd berat pas&a op Dosis : d%s a%al *) mg, dilanjutkan dg dosis *)-4) mg tiap 3-C jam =osis maks @ ,) mgBhr lanjut usia, pasien dengan gangguan ginjal D pasien dg <<K0) KE C) mgBhr lama terapi ( hari Kon*)(in,i-(si : ri%ayat alergi terhadap asetosal atau A"NS tukak pepti akut atau perdarahan saluran &erna Eangguan ginjal berat, kondiis hipo>olemia atau dehidrasi #2e- s(+9in/ @ dyspepsia, sakit kepala, mengantuk, nyeri pada tempatsuntikan R(ni*i,ine menanggulangi e'ek samping obat-obat anastesi yang diberikan pre op dan e'ek samping obat NSA"= In,i-(si : tukak lambung, sindroma Oollinger-Hllison Dosis : tabBkapl tukak lambung *0) mg (8Bhr Amp im 0) mgB( ml tiap C-2 jam Ke+(s(n : tab *0) mg, kapl 4))mg, amp 0) mg8( ml In2us RL ?Rin/e) L(-*(*@ Sebagai Terapi !umatan keseimbangan &airan D elektrolit pada pasien 31 Ko+9osisi : per *)) ml Na&l C)) mg, Na la&tate anhydrous 4*) mg, K-l 4) mg, -a-l( dihydrate () mg In,i-(si: Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium &ukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas !umatan untuk kasus pas&a operasi .L (3-32 jam5 Dosis : dosis bersi'at indi>idual, ke&uali in'use (,0 mlBkg<<Bjam Kon*)(in,i-(si : hiperhidrasi, hipernatremi, hiperkalemi, gangguan 'ungsi hati atau ginjal, asidosis laktat #2e- s(+9in/ : demam, iritasi atau in'eksi pada tempat injeksi, thrombosis atau 'lebitis yang meluas dari tempat injeksi, ekstra>asasi DAFTAR PUSTAKA Euide <ook <edah Fakultas Kedokteran, #ni>ersitas Sri%ijaya ())C EH> @ Palembang, "ndonesia Lea&h, !H @ Fracture of Tibia & Fibula =alam !o&k%ood -A, D green, =P @ Fra&ture in Adult, ;< Lipin&ott -o, Philadelphia 32 $"$S ()** Petunuk dan konsultasi Hdisi *) <"P @ ;akarta Samsuhidajat, ! dan ;ong, Wim =e*,,2 <uku Ajar "lmu <edah HE-@ ;akarta 33