Anda di halaman 1dari 82

TERBATAS

1
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA
RSPAU Dr. ESNAWAN ANTARIKSA
BAB I
TEHNIK RADIOGRAFI
Adalah ilmu yang mempelajari tata cara pemotretan dengan menggunakan
sinar - x ( sinar Roentgen ) untuk membuat gambar Radiografi ( gambar Roentgen
) yang baik, yang dapat di pakai untuk menegakkan Diagnosa.
stilah memotret kecuali di kenal dalam !otografi, juga dikenal dalam
Radiografi. "etapi untuk membedakan dua hal tersebut maka perlu dilihat dari tiga
hal sebagai berikut #
1. Dalam penggunaan sinarnya, !otografi menggunakan cahaya biasa sedang
dalam Radiografi yang di gunakan adalah sinar - x ( sinar Roentgen ).
2. Dalam prinsip pemotretannya, !otografi menggunakan lensa untuk
menangkap cahaya yang di pantulkan oleh obyek, untuk kemudian diteruskan
ke film. $edangkan dalam Radiografi, sinar - x menembus obyek dan
ditangkap oleh film.
%. Dalam peralatannya, radiografi membutuhkan jenis peralatan yamg lebih
besar dan lebih rumit lagi.
SINAR - X :
Ditemukan oleh seorang ahli fisika berkebangsaan jerman yang bernama
WILHELM ONRAD RONTGEN pada tahun &'(). *lehkarena itu maka $inar - x
kemudian di sebut juga sebagai sinar Rontgen. $inar - x dihasilkan oleh tabung
hampa, yang terjadi akibat adanya interaksi antara electron kecepatan tinggi dan
bahan target didalam tabung itu. $inar - x tidak dapat dilihat oleh mata, dapat
menembus bahan dan termasuk gelombang elektromagnetik. $inar - x dapat pula
menimbulkan bayangan latent pada lapisan emulsi film. $ifat yang disebut terakhir
inilah yang sangat erat hubunagnnya dengan panggambaran didalam Radiografi.
$inar - x menjadi alat utama dalam radiogrefi. $elanjutnya untuk
melaksanakan pekerjaan radiografi, maka diperlukan +tatacara pemotretan, dengan
urutan sebagai berikut #
. -engaturan penderita ( obyek )
. -engatauran sinar
. -engaturan film ( asesoris )
.. -engaturan factor ekpos ( factor penyinaran )
I. Pe!"#t$r#! Pe!%er&t# :
Dalam melakukan pemotretan, maka penderita perlu diatur sedemulian rupa
baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian, sehingga memudahkan
pelaksanaan pemotretan pada bagian yang di perlukan. /ntuk itu pengaturan
penderita digolongkan dalam dua hal, yaitu #
TERBATAS
TERBATAS
2
'. Po(&(& )e!%er&t#
0ang dimaksud dengan posisi penderita adalah letak atau
kedudukan penderita secara keseluruhan dalam suatu pemotretan. -osisi
penderita secara keseluruhan dalam suatu pemotretan. -osisi penderita
dapat disebut dengan berbagai istilah, antara lain #
TERBATAS
Supine = Tidur telentang
Prone = Tidur telungkup
Lateral = miring menyamping ke kiri / kanan ( membentuk sudut 90
TERBATAS
!
*bli1ue 2 3iring ( membentuk sudut lebih kecil dari (45 )
stilah obli1ue pada umumnya merupakan letak atau kedudukan
penderita terhadap film dalam suatu pemotretan. Ada 6 macam kedudukan
obli1ue,yaitu #
" R&"*t A!ter&or O+,&-$e . RAO /. Artinya letak penderita
miring dengan tepi kanan depan dekat terhadap film.
" R&"*t Po(ter&or O+&-$e . RPO /. Artinya letak penderita
miring dengan tepi kanan belakang dekat dengan film.
" Le0t A!ter&or O+,&-$e . LAO /. Artinya letak penderita miring
dengan tepi kiri depan dekat terhadap film.
" Le0t Po(ter&or O+,&-$e . LPO /. Artinya penderita miring
dengan tepi kiri belakang dekat terhadap film.
TERBATAS
TERBATAS
#
1/. Po(&(& o+2e3.
0ang dimaksud dengan posisi obyek adalah letak atau kedudukan dari
sebagian dari tubuh penderita yang perlu diatur dalam suatu pemotretan.
3isalnya seorang penderita akan di foto tangannya, maka yang disebut
obyek adalah posisi dari tangan penderita yang akan di foto. -ada
umumnya untuk mengatur posisi obyek perlu dilakukan suatu pergerakan
agar obyek tersebut berada pada posisi yang dikehendaki. 7eberapa istilah
pergerakan yang penting antara lain #
" 8ndorotasi 2 gerakan memutar ke dalam.
" nspirasi 2 gerakan menarik napas.
" 8kspirasi 2 gerakan mengeluarkan nafas.
Didalam pemeriksaan Radiografi medis, yang di periksa adalah
manusia, sehingga pengaturan penderita harus benar-benar dilandasi
dengan sendi-sendi kesopanan. 9ika mungkin penderita diajak memahami
hal-hal yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan, sehingga dengan demikian
dapat diharapkan kerja sama dari penderita dalam rangka memperlancar
jalannya pemeriksaan. Disamping itu perlu pula di usahakan pengaturan
posisi yang paling mengenakan bagi penderita dalam batas-batas yang
dimungkinkan, sehingga penderita dapat merasa tetap nyaman meskipun
dalam pemeriksaan.
TERBATAS
$ddukasi = gerakan
merapat ke tubu%.
&leksio = gerakan melipat sendi.
'kstensio = gerakan membuka
sendi.
'(ersion = gerakan membuka
sendi kaki
)n(ersion = gerakan menutup
sendi kaki
)n(ersion
'(ersion
TERBATAS
*
-ergerakan obyek yang terjadi se:aktu dilakukan penyinaran, akan
mengakibatkan kekaburan pada foto roentgen yang dihasilkan. /ntuk itu
perlu disediakan beberapa alat yang dapat mengurangi pegerakan obyek
selama penyinaran. Disamping itu alat tersebut berfungsi untuk memberikan
rasa senang atau kenyamanan bagi penderita. Alat yang dimaksud antara
lain adalah # bantal dengan berbagai ukuran, kantong pasir ( sand bag ), karet
busa ( spon ), kain untuk pengikat; penarik, dan perlengkapan- perlengkapan
lain yang di perlukan.
II. Pe!"#t$r#! (&!#r :
$inar - x yang akan digunakan dalam pemotretan perlu di arahkan secara
tepat pada obyek yang akan di foto. Disamping itu kekuatan sinar serta jumlah
sinar perlu diatur agar sesuai dengan besarnya obyek yang akan di foto. *leh
karena itu maka pengaturan sinar dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu #
'. Pe!"#t$r#! Fo4$( F&,m %&(t#!4e . FFD /
9arak antara sumber sinar ( !ocus ) ke !ilm, perlu diatur pada setiap
melaksanakan pemotreta oleh karena hal tersebut akan berpengaruh
terhadap kualitas gambar, factor eksposi dan lain sebagainya. -ada
umumnya !!D untuk pemotretan Radiografi berkisar antara (64 < =44) cm,
tergantung dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan.
#. FFD 5 Fo4$( F&,m D&(t#!4e 4. FOD 5 Fo3$( O+6e4t
D&(t#!4e
TERBATAS
FFD
FOD
TERBATAS
+
+. OFD 5 O+6e4t F&,m D&(t#!4e
1. Pe!"#t$r#! e!tr#, R#2 . R /
0ang dimaksud dengan >entral Ray adalah pusat dari berkas sinar
yang digunakan dalam pemotretan. >entral ray merupakan garis lurus
tengah-tengah berkas sinar yang menunjukan arah; jalannya sinar tersebut.
$elanjutnya istilah-istilah arah sinar selalu disebut sesuai dengan arah
datangnya dan perginya sinar. >ontohnya sebagai berikut #
" Antero--osterior # sinar dari depan ke belakang
" -ostero-Anterior # sinar dari belakang ke depan
TERBATAS
Trans , Lateral - sinar dari tepi yang satu ke tepi yang lain
OFD
TERBATAS
.
" Dorso-.entral # sinar dari punggung ke perut
" .entro-Dorsal # sinar dari perut ke punggung
" Dorso--lantar # sinar dari punggung ke telapak
( tangan;kaki )
" -lanto-Dorsal # sinar dari telapak ke punggung
( tangan;kaki )
" $upero-nferior # sinar dari atas ke ba:ah
" nfero-$uperior # sinar dari ba:ah ke atas
" ?atero-3edial # sinar dari tepi ke ba:ah
" 3edio-?ateral # sinar dari tengah ke tepi
" >audo->ranial # sinar dari kaki ke kepala
" >ranio->audial # sinar dari kepala ke kaki
" Axial # sinar menuju ke poros sendi
" "angensial # sinar membentuk garis singgung terhadap
obyek.
$elanjutnya didalam pemotretan maka >entral Ray akan diarahkan ke suatu
titik pada obyek. "itik tersebut dinamakan e!tr#, Po&!t .P/.
III. Pe!"#t$r#! F#3tor E3()o(& :
!aktor eksposi ( factor penyinaran ) terdiri dari K7 . 3&,o 8o,t /9 mA . m&,&
Am)er / %#! ( . (e4o!% /. @. adalah satuan beda potensial yang diberikan antara
katoda dan anoda didalam tabung Roentgen. @. akan menentukan 3e3$#t#!
. K$#,&t#( / (&!#r - : yang akan dihasilkan. 3A adalah suatu #r$( t#+$!", dan $
adalah satuan ;#3t$ )e!2&!#r#!. mA$ ( milli Amper $econd ) akan
menentukan 6$m,#* (&!#r - : 2#!" %&*#(&,3#!.
7esarnya factor eksposi berbeda-beda untuk tiap jenis pemotretan, oleh
karena adanya beberapa factor yang mempengaruhi, antara lain yaitu #
'. Kete+#,#! o+2e3 : $emakin tebal obyek yang di foto, semakin tinggi factor
eksposi yang di butuhkan dalan pemotretan tersebut.
1. Fo4$( F&,m D&(t#!4e : -ada penggunaan !!D yang lebih besar,
membutuhkan factor eksposi yang lebih tinggi.
<. Te*!&3 )emotret#! 2#!" %&,#3$3#! : 3isalnya soft tissue techni1ue,high
@. techni1ue, membutuhkan factor eksposi yang berbeda dengan tehnik biasa
meskipun pada obyek yang sama.
=. Pe!""$!##! )er#,#t#! terte!t$ : -enggunaan screen film, non screen
film, grid, dan lain-lain, masing-masing akan membutuhkan factor eksposi yang
berbeda satu sama lain.
I7. Pe!"#t$r#! F&,m :
Dalam radiografi ada dua jenis film, $creen !ilm dan Aon $creen !ilm,
dimana peda pemakaian jenis screen film menggunakan kaset radiografi. 7aik
secara screen film maupun non screen film, pengaturan didalam pemotretan di
tempatkan di belakang obyek dengan urutan # sumber sinar obyek film.
$inar diarahkan ke obyek, kemudian menembus obyek mengenai film sehingga
terbentuklah bayangan L#te!t.
TERBATAS
TERBATAS
/
-enempatan film dalam pemotretan dapat diatur horiBontal, Certikal atau
menyudut, sesuai dengan tehnik posisi yang dilakukan. -erlu pula untuk di
perhatikan agar film tidak mengalami kerusakan baik oleh karena pencahayaan
sebelum atau sesudah di pakai dalam pemotretan, oleh karena double expose atau
oleh karena sebab-sebab lainnya.
GAMBARAN RONTGEN >ANG BAIK :
T$6$#! %#r& )emotret#! R#%&o"r#0& adalah untuk mendapatkan gambaran
Roentgen yang baik. Dambaran Roentgen yang baik adalah yang mampu
memberi informasi sebanyak-banyaknya untuk menentukan diagnosa secara tepat.
$edangkan kriteria penilaiannya akan dilihat dari kualitas Radiografinya serta seni
!otografinya.
; ALASAN ?..
ALASAN-ALASAN PEMOTRETAN :
/ntuk melakukan suatu pemotretan, terlebih dahulu harus diketahui alasan-
alasan yang mendorong dilakukanya pemotretan tersebut. Ada 6 alasan
pemotretan yaitu #
1. Fr#3t$r# . r$%# )#3(# /E yaitu patah atau retak tulang akibat benturan;
kekerasan. !oto Roentgen yang di butuhkan harus dapat memperlihatkan
lokasi, bentuk serta kedudukan dari faktura tersebut.
2. D&(,o3#(& . ,$3(#(& /E yaitu terlepasnya atau bergesernya sendi dari mangkok
sendi. !oto Roentgen yang harus dibutuhkan harus dapat memperlihatkan
kearah mana dislokasi tersebut terjadi.
!. or)$( #,&e!$m . 0ore&"! +o%2 /E yaitu adanya benda asing di dalam tubuh.
!oto Roentgen yang dibutuhkan harus dapat mamperlihatkan letak benda
asing tersebut dari berbagai sisi.
#. Ke,#&!#! P#to,o"&(E yaitu kelainan akibat sesuatu penyakit.
/ntuk beberapa or"#! 2#!" +er)#(#!"#! pada umumnya dilakukan 0oto
)er+#!%&!"#! untuk memperoleh perbandingan kelainan di satu sisi terhadap sisi
yang lain.
0ang dimaksud foto perbandingan adalah pemotretan dari kedua bagian tubuh yang
berpasangan (missal tangan kanan dan tangan kiri), dengan posisi pemotretan yang
sama, serta factor kondisi yang sama pula.
BEBERAPA PRINSIP DIDALAM PEMOTRETAN :
&. /ntuk mengurangi magnifikasi hendaklah pada setiap pemotretan
diusahakan agar obyek di tempatkan sedekat-dekatnya terhadap film. @ecuali
pada tehnik 3akro Radiografi, magnifikasi justru diperlukan.
TERBATAS
TERBATAS
9
2. -engaturan sinar ( >entral Ray ) yang tidak tegak lurus terhadap film akan
mengakibatkan %&(tor(& "#m+#r@ )#r$+#*#! +e!t$3.
%. ?uas lapangan penyinaran hendaklah dibuat sekecil mungkin sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan.
6. Didalam melakukan suatu pemeriksaan hendaklah dipilih tehnik-tehnik yang
paling menguntungkan baik untuk kepentingan pemeriksaan ( diagnosa ),
maupun untuk kanyamanan penderita, maupun untuk -roteksi.
). Findari pengulangan penyinaran akibat kesalahan dalam melakukan posisi
( tehnik ), ataupun dalam menentukan factor kondisi.
I. IS .INTENSIF>ING SREEN/
LUMINESENSI :
@esanggupan dari group materi ( -hospor ) untuk memancarkan cahaya
(radiasi gelombang panjang) bila dikenakan radiasi gelombang pendek (sinar
< x).
; L$m&!e(e!(& ?..
L$m&!e(e!(& ter+#"& 1 6e!&( :
'. FLUOROSENSI :
>ahaya dipancarkan setelah terjadinya penyerapan energi dari radiasi
gelombang pendek, cahaya dipancarkan hanya selama adanya radiasi gelombang
pendek (sinar < x).
1. P*o()ore(e!(& .A0ter G,o;/ :
>ahaya yang dipancarkan setelah terjadi penyerapan energi dari radiasi
gelombang pendek, pemancaran cahaya masih diteruskan beberapa saat :alaupun
radiasi gelombang pendek sudah berhenti menyinari.
E0e3 %#r& F,$oro(e!(& %#,#m R#%&o"r#0& %&"$!#3#! )#%# :
&. !luoroskopi
=. ntensifying mage ( )
%. -hoto !luoroskopi
6. $ jenis phosphor >alsium "ungstate
Ke$!t$!"#! IS : Ker$"&#! IS :
&. Dosisi radiasi rendah &. Farganya mahal
=. 7eban kerja pesa:at minimal =. Artefact $ kotor
%. Gaktu eskpose pendek %. @abur dengan $ Dosis rendah
6. @ontras foto lebih baik
Per#;#t#! IS :
&. -ermukaan jangan sering di sentuh.
TERBATAS
TERBATAS
10
=. "idak boleh dilipat.
%. @aset harus selalu tertutup.
6. "idak terkena percikan larutan kimia.
). 7ersihkan secara regular dengan kapas dan air hangat dan sabun lunak.
H. Disimpan pada tempat yang dingin dan kering.
II KASET
Ko!(rt$3(& K#(et :
&. 7agian atas kaset terbuat dari bahan Radiolucent.
=. ntensifying $creen
%. !ilm Rontgen.
6. -ad bantalan yang terbuat dari karet busa.
). @aset bagian belakang terbuat dari bahan steal campur lead (-b) yang
gunanya untuk mencegah radiasi hambur balik.
III GRID
S4#tter Gr&% .GRID/ ter%&r& %#r& :
; &. ?ead I..
&. ?ead $trip (-b)
=. "ransparan interspace material (Al ; -lastik)
@egunaan Drid yaitu untuk mengurangi radiasi hamburan.
Ae!&( Gr&% :
'. St#(&o!er Gr&% .L2(o,m/
a. @euntungan bisa digunakan dimana-mana.
b. @erugian Drid ?ine terlihat.
1. Mo8&!" Gr&% .B$432/ Drid bergerak pada saat di ekspose
a. @euntungan Drid ?ine tidak terlihat.
b. @erugian tidak bias diba:a kemana-mana.
I7 FILM RONTGEN
7ahan yang peka terhadap sinar < x dan cahaya (-erak Falogen) serta
sensitiCe terhadap radiasi elektro magnetic yang mempunyai panjang
gelombang 6H4 nm.
TERBATAS
EMULSI LAYER
GELATIN
SUPER COAT
TERBATAS
11
FILM %&t&!6#$ %#r& Em$,(& ter+#"& :
&. Double 8mulsi !ilm Rontgen
=. $ingel side 8mulsion #
a. 3>$ ; 33R (3ass 3iniatur Radiography)
b. >ine !ilm
c. $ubstraction !ilm
d. Duplicating !ilm.
F&,m %&t&!6#$ %#r& 6e!&(!2# :
&. $creen !ilm #
; a. @ontras I..
a. @ontras lebih baik Detail rendah (Figh .elocity)
b. -emotretan bagian tubuh yang tebal.
=. Aon $creen !ilm #
a. @ontras lebih rendah Detail tinggi ($lo: .elocity)
b. -emotretan bagian tubuh yang tipis.
c. "anpa $
d. 8mulsi lebih tebal.
Ke$!t$!"#! Do$+,e Em$,(& F&,m :
&. @epekaan !ilm #
a. !aktor eksposi minimal maka Dosis minimal.
b. +t, eksposi minimal maka kualitas maksimal karena moCement lebih
kecil.
c. -esa:at akan tera:att.
=. @ontras dari bayangan lebih baik.
%. 3encegah terjadinya gelombang pada film.
Ker$"&#!!2# :
&. >airan -rocessing cepat lemah.
=. !ilm lebih mahal.
ARA PEN>IMPANAN FILM :
'. D& "$%#!" :
TERBATAS
FILM BASE
SUB STRATUM LAYER PEREKAT
TERBATAS
12
a. $uhu J &4 5 >
b. @ering ; Fumidity 6 K
c. .entilasi yang baik
d. -osisi film harus berdiri untuk mencegah -ressure 3arks.
e. Disusun berdasarkan 8xpose Date.
f. Findari kontaminasi terhadap bahan kimia.
g. "erhindar dari radiasi.
1. D& 3#m#r )er&3(# :
a. Di masukan dalam kaset dan terhindar dari radiasi primer dan
hamburan.
b. 7ila perlu disimpan dalam Radiation -roof 7oxes.
<. D& 3#m#r "e,#) :
a. 9auh dari pintu masuk kamar gelap.
b. ?etakkan diatas meja kering.
c. 7ila perlu !ilm 7ox berada dilaci dengan posisi berdiri.
ARA PEN>IMPANAN ARSIP FILM :
&. $uhu ruangan =L 5 >
=. Fumidity =) K - H' K
%. /ntuk mencegah jamur bias dicuci dengan cairan ) K $ulfate.
TEHNIK KAMAR GELAP
I TAHAPAN PENUIAN
'. De8e,o)&!" .Pem+#!"3&t/
a. 3erubah -erak Falogen menjadi -erak logam hitam (bayangan
hitam)
b. 3etoda pembangkitan # ) mt suhu =4 5 >
c. nspeksi # 3etoda ini kurang menguntungkan karena #
- Gaktu kurang efisien
- @emungkinan terjadinya oksidasi
- @emungkinan terjadinya ?ight !ongging
- @emungkinan cairan akan terbuang
d. Agitasi #
- 3enghindari +Air 7ubbles,
- -roses pembangkitan lebih merata
- @ekurangan agitasi akan menimbulkan +edge effect, dan
+7romide flo: lines, (garis hitam didaerah yang densitasnya
tinggi)
e. Fal-hal yang menimbulkan kelemahan DeCeloper #
- Aerial *xidation menigkat
- "emperatur larutan
- -F larutan melemah
TERBATAS
TERBATAS
1!
- @onsentrasi 7romium meningkat

1. R&!(&!"
3enghilangkan sisa-sisa DeCeloper yang masih menempel pada film
dengan air bersih yang mengalir dan dingin supaya tidak masuk ke
larutan !ixer. 7ila sisa-sisa DeCeloper masuk ke !ixer maka yang
terjadi #
a. @easaman !ixer akan menurun sehingga cepat lemah
b. -embangkit bayangan masih berlanjut di !ixer sehingga
menimbulkan Dichroic !og (noda ber:arna pink pada foto dan
ber:arna biru atau hijau bila dilihat melalui cahaya).
c. "imbul noda coklat akibat oksidasi dari sisa-sisa DeCeloper.
<. F&:er9 +er0$!"(& $!t$3 :
a. 3endapatkan gambaran yang permanent dan jelas
b. 3enghentikan pembangkitan
c. 3engeraskan emulsi film untuk mencegah kerusakan
!aktor yang mempengaruhi :aktu fiksasi #
a. 9enis !ixing Agent # Dengan bahan Amonium "hiosulfat :aktu
fiksasi lebih cepat dibanding dengan Aatrium "hiosulfat.
b. @onsentrasi dari !ixing Agent
c. "emperatur # $uhu berkisar (&H < =&) 5 >
d. 9enis 8mulsi
e. Agitasi
f. /mur !ixing
; !aktor I..
!aktor yang mempengaruhi umur larutan !ixer #
a. 9umlah dan jenis serta ukuran film yang diproses
b. $ubstansi -erak Falogen pada emulsi
c. 9umlah +/ndeCeloped, perak Falogen dalam emulsi
d. "irisan air pembilas yang masuk larutan fixer.
8fek menggunakan !ixer yang lemah #
a. >learing time akan lama dan proses fiksasi kurang sempurna
b. !ungsi pengeras emulsi tidak sempurna
c. Akan timbul noda pada film
=. W#(*&!"
3embersihkan sisa-sisa larutan !ixer yang menempel pada
permukaan film dengan menggunakan air yang mengalir, dingin dan
bersih.
II DR>ING
3engeringkan film dengan #
&. Driying cabinet dengan temperature sekitar )4 5 >
TERBATAS
TERBATAS
1#
=. Rapid !ilm Drying
%. Automatic -rocessor
BAB II
PROTEKSI RADIASI
RADIASI :
-emanpancaran energi dalam bentuk gelombang atau partikel
S$m+er R#%&#(& %&+#"& 1 2#&t$ :
'. S$m+er R#%&#(& A,#m :
7erasal dari sina kosmos, sinar Damma dari kulit bumi, hasil peluruhan
Radon dan "horium di udara, serta berbagai Radionuklida yang terdapat
dalam bahan makanan.
1. S$m+er R#%&#(& B$#t#! :

Radiasi yang timbul karena atau berhubungan dengan kegiatan manusia
seperti penyinaran dibidang medik, jatuhan Radioaktif, radiasi yang diperoleh
TERBATAS
TERBATAS
1*
pekerja radiasi di fasilitas Auklir, Radiografi, ?ogging, pabrik kas lampu dan
sebagainya.
Pem+#!"3&t R#%&#(& S&!#r B X
$inar < x ditemukan oleh Gilhelm >. Roentgen pada tahun &'(), secara
sederhana bah:a sinar < x dihasilkan oleh tabung sinar < x yaitu tabung
gelas hampa udara yang dilengkapi dengan = buah elektroda, yaitu Anoda
dan @atoda. $ehingga akibat interaksi antara electron cepat yang
dipancarkan dari @atoda ke target dipancarkan sinar <x dari permukaan
target.
Ber%#(#r3#! )ro(e( ter6#%&!2# (&!#r B : %#)#t %&+#"& 1 :
&. Radiasi yang dihasilkan akibat perlambatan berkas electron cepat yang
mengenai target disebut 7remstrahlung dan menghasilkan spectrum
@ontinyu.
=. Radiasi yang dihasilkan akibat tumbukan berkas electron cepat dengan
electron orbit dari atom target, dikenal dengan sinar < x @arakteristik yang
memiliki spectrum garis.
S&0#t-(&0#t S&!#r - X :
&. Dapat menembus bahan (@. semakin tinggi maka daya tembus semakin
besar)
=. 3angalami Atenuasi (pelemahan)
%. 3enimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur, @arateristik dan electron)
dalam bahan yang dilalui.
6. 3enyebabkan garam logam memancarkan cahaya.
). 3enghitamkan emulsi film ( Ag7r Radiografi )
H. 3enimbulkan efek 7iologis.
@ I. ACAS ?..
I ACAS-ACAS PROTEKSI RADIASI
PERISAI
PROTEKSI RADIASI :
TERBATAS
PD MANUSIA
SOMATIK NON STOKASTIK
SOMATIK STOKASTIK
GENETIK
TERBATAS
1+
$uatu cabang ilmu pengtahuan atau tehnik yang mempelajari masalah
kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan pemberian perlindungan
kepada seseorang atau sekelompok orang terhadap kemungkinan terkena
akibat yang merugikan dari radiasi.
T$6$#! Prote3(& R#%&#(& :
a. 3encegah terjadinya efek non stokastik yang membahayakan.
b. 3engurangi frekuensi terjadinya efek stokastik ke tingkat yang cukup
rendah yang masih dapat diterima oleh setiap anggota masyarakat.
II. < PRINSIP UNTUK MENGENDALIKAN BAHA>A RADIASI EKSTERNA
' WAKTU :
Dosis yang diterima seseorang berbanding lurus dengan :aktu pada laju
dosis tertentu.
1. AARAK :
3enurut hokum @uadrat jarak nilai sinar akan menurun dengan bertambah
jarak dari sumber radiasi.
<. PERISAI @ PELINDUNG
D : E :


Per&(#& Per&(#&
@ It 5 ?..
It 5 ntensitas a:al
It 2 ntensitas setelah mele:ati perisai
F 2 @oefisien jenis bahan perisai
: 2 tebal bahan
H7L . H#,0 7#,#$ L#2er /
@etebalan perisai yang diperlukan untuk mengurangi intensitas radiasi foton
atau dosis serap menjadi M dari nilai sebelum memasuki perisai.
9adi jumlah ntensitas ( t ) radiasi setelah mele:ati perisai tergantung pada #
a. "ebal bahan
b. @oefisien bahan
TERBATAS
)o
)t
-x
It = Io . e
TERBATAS
1.
c. 8nergi radiasi
TEHNIK PROTEKSI RADIASI
I. TEHNIK PROTEKSI PADA FLUOROSKOPI
&. -intu ruangan pemeriksaan harus terkunci.
=. Fanya anggota team yang berada di dalam ruang !luoroskopi.
%. Dunakan Apron dan sarung tangan timbale (-b).
6. 7erdiri dibelakang perisai yang disediakan.
). 3anipulasi pasien dan alat hanya dilakukan pada +$:itch *ff "ime,.
H. ?uas lapangan penyinaran sesuai kebutuhan ; organ yang akan
diperiksa.
.. 3engendalikan +$:ithc *n "ime, sehingga sedapat mungkin jumlah
mAs !luoroskopi tidak jauh berbeda dari mAs Radiografi organ yang
sama.
'. Findari !luoroskopi jika informasi kelainan organ dapat diperoleh
dengan Radiografi.
(. !$D N 64 cm.
&4. 0akinkan !ilter O N % mm Al.
11. "ube dan 8xplorator hendaknya mudah digerakan.
II. TEHNIK PROTEKSI PADA RADIOGRAFI DENTAL
&. Dosis kulit pada umumnya lebih besar karena penggunaan @. yang
kecil, dengan !$D yang lebih pendek.
=. Dunakan Apron O 4,) mm -b saat melakukan pemeriksaan baik
pasien maupun Radiografer.
%. /sahakan berdiri pada jarak = m dari pasien.
6. 9ika film gigi harus dipegang, usahakan agar pasien yang memegang
film.
*. Farus diperhatikan fungi >onus sebagai pembatas berkas sinar.
Diameter luas lapangan yang dihasilkan oleh >onus tersebut pada
permukaan kulit tidak lebih H cm.
H. $ebaiknya >onus dapat menyerap sinar hambur.
L. -ada penempatan pesa:at -anoramic hendaknya diatur sedemikian
rupa sehingga arah putaran radiasi yang keluar selama penyinaran
sedapat mungkin menjauh ruang operator.
/. -erlu adanya Ruang *perator untuk Ruang -anoramic.
(. $atu kali penyinaran menggunakan -anoramic O &4 < &6 x penyinaran
pesa:at Radiografi Dental biasa.

; III. TEHNIK ?..
III. TEHNIK PROTEKSI RADIASI PADA PENGGUNAAN MOBILE UNIT
&. 7iasanya dipakai pada ruang pera:atan, tanpa system -roteksi yang
memadai, sehingga #
a. Fendaknya mengarah sinar secara aman sehingga dapat
melindungi pasien lainnya.
b. Dunakan Apron baik itu personel yang memegang pasien dan
Radiografer.
c. 7agi yang tidak terlibat dalam pemeriksaan untuk meninggalkan
ruangan.
TERBATAS
TERBATAS
1/
d. ?uas lapangan penyinaran sekecil mungkin sesuai kebutuhan
klinis.
= 9auh dari kamar pencucian film, sehingga #
a. -erlu penempatan kaset agar tidak terkena sinar.
b. $ediakan kaset dengan jumlah yang memadai untuk
pemeriksaan.
c. Di jaga tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan
pencucian.
%. "ehnik posisi hendaknya #
a. Dipilih tehnik posisi secara tepat sesuai kebutuhan
pemeriksaan.
b. Dipilh factor exposi secara tepat, dengan :aktu penyinaran
yang singkat.
c. $ediakan kelengkapan Radiografi yang dibutuhkan.
d. "idak terjadi pengulangan foto akibat a, b dan c.
6. -roteksi Radiasi untuk Radiografer #
a. Dunakan Apron ; perisai pelindung radiasi.
b. Fand s:itch P- Ray dapat diatur jarak = < 6 m dari pasien dan
sumber radiasi.
I7 TEHNIK PROTEKSI RADIASI PADA RADIOGRAFI KON7ENSIONAL
&. -intu kamar pemeriksaan harus ditutup dan dikunci.
=. 9angan mengarahkan berkas sinar < x ke jendela kamar, panel control
atau dinding kamar gelap.
%. -etugas harus beridiri dibelakang meja control jika pemotretan sedang
berlangsung atau berlindung di tempat yang terlindung oleh bahan
pelindung radiasi dan menga:asi pasien melalui jendela timbale.
6. ?uas lapangan harus sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan klinis
dan bila perlu pasang pelindung gonad pada pasien.
). Dunakan penompang atau bantuan secara mekanik jika diperlukan
untuk menompang kaset ; pasien.
H. 9ika diperlukan bantuan seseorang untuk memegang kaset atau
pasien, maka perlu menggunakan Apron dan sarung tangan serta
menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping
sinar berkas utama.
L. -engaturan factor exposi secara tepat, dengan :aktu exposi singkat.
'. Dunakan pembatas luas lapangan dengan +?ight 7eam ndicator,.
9. !!D Radiografi N L4 cm, tidak boleh terjadi pengulangan penyinaran,
khususnya untuk +$hort Distance "echni1ue (>ontact Radiografi).
&4. -emilihan @. optimum dapat mengurangi dosis serap.
11. -enggunaan filter Radiografi secara tepat.
BAB III
TEHNIK PEMERIKSAAN RADIOLOGI
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS HUMERUS
Pers!"!# "!se# $ Tidak ada.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P / Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur posisi supine diatas me0a
pemeriksaan. 1epala digan0al dengan bantal2 kedua
tangan lurus disamping tubu% dengan posisi tangan true
$P. 3s 4umerus yang sakit menempel pada pertenga%an
kaset2 beri marker pada kaset sesuai 3s 4umerus yang
akan diperiksa.
" 56 - Tegak lurus 1aset.
" 5P - Pertenga%an 3s 4umerus.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
TERBATAS
19
TERBATAS

:ambar 3s 4umerus pada
posisi $P dan Lateral.
:ambar Prosedur tetap pemeriksaan 3s 4umerus
posisi $P dan Lateral
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur posisi supine diatas me0a
pemeriksaan. 1epala digan0al dengan bantal2 kedua
tangan lurus disamping tubu%. 3s 4umerus yang
sakit menempel pada pertenga%an kaset dengan posisi
true Lateral2 beri marker pada kaset sesuai 3s
4umerus yang akan diperiksa.
" 56 - Tegak lurus 1aset.
" 5P - Pertenga%an 3s
4umerus
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
GH 4m
GH 4m
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN SHOULDER .OINT
Pers!"!# "!se# $ Sebelum dilakukan peme"
riksaan2 pasien dian0urkan
untuk mengganti pakaian
yang tela% disediakan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien berdiri tegak posisi $P2 kaset diletakkan
dibelakang punggung pasien. S%oulder yang akan
diperiksa menempel pada kaset. 1edua tangan lurus
disamping tubu% dengan posisi true $P. ;arker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - 4ori<ontal tegak lurus 1aset.
" 5P - Pada S%oulder.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar S%oulder =oint pada
posisi True $P
:ambar prosedur tetap pemeriksaan S%oulder =oint
posisi True $P
:ambar Sendi >a%u pada
posisi True $P dengan ?oto
perbandingan kanan dan kiri.
TERBATAS
20
TERBATAS
TERBATAS
21
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS CLA/ICULA
Pers!"!# "!se# $ Sebelum dilakukan peme"
riksaan2 pasien dian0urkan
untuk mengganti pakaian
yang tela% disediakan dan
mele"paskan per%iasan
disekitar le%er.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien berdiri tegak posisi $P2 kaset diletakkan
dibelakang punggung pasien. 3s 5la(i8ula yang akan
diperiksa menempel pada kaset. 1edua tangan lurus
disamping tubu% dengan posisi true $P. ;arker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - 4ori<ontal @ (* , 10A 5ranialy
" 5P - 3s 5la(i8ula.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan
3s 5la(i8ula posisi $P
'H I
G
H

4
m
:ambar 3s 5la(i8ula posisi $P
TERBATAS
22
TERBATAS
GH 4m
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN ELBO0 .OINT & ARTICULATIO
CUBITI
Pers!"!# "!se# $ Tidak ada
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2 siku
yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an kaset dalam
posisi true $P2 tangan posisi e7sorotasi. Bsa%akan pasien
dalam posisi senyaman mungkin2 marker ditempelkan pada
u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pada sendi siku.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2 siku
yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an kaset dalam
posisi true Lateral. Bsa%akan pasien dalam posisi senyaman
mungkin2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pada sendi siku.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan
'lboC =oint posisi $P dan Lateral
:ambar 'lboC =oint posisi $P dan Lateral
GH 4m
TERBATAS
2!
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS ANTEBRACHI
Pers!"!# "!se# $ Tidak ada
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2 3s
$ntebra8%i yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an kaset
dalam posisi true $P. Bsa%akan pasien dalam posisi
senyaman mungkin2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s $ntebra8%i.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2 3s
$ntebra8%i yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an kaset
dalam posisi true Lateral. Bsa%akan pasien dalam posisi
senyaman mungkin2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s $ntebra8%i.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
GH 4m
:ambar pposedur tetap pemeriksaan
3s $ntebra8%i posisi $P dan Lateral
:ambar 3s $ntebra8%i posisi $P dan Lateral
TERBATAS
2#
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN 0RIST .OINT
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan untuk
melepas per%iasan /
gelang.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2
pergelangan tangan yang diperiksa diletakkan pada
pertenga%an kaset dalam posisi true $P. Bsa%akan
pasien dalam posisi senyaman mungkin2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pergelanganyang diperiksa.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2
pergelangan tangan yang diperiksa diletakkan pada
pertenga%an kaset dalam posisi true Lateral. Bsa%akan
pasien dalam posisi senyaman mungkin2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pergelangan yang akan
diperiksa
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
GH 4m

:ambar prosedur tetap pemeriksaan Drist
=oint posisi $P dan Lateral
:ambar prosedur tetap pemeriksaan Drist =oint posisi $P
dan Lateral
TERBATAS
2*
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS MANUS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan untuk
melepas per%iasan / gelang.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P 2 Lateral dan 3bliEue
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2
telapak tangan yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an
kaset dalam posisi true $P. Bsa%akan pasien dalam posisi
senyaman mungkin2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;eta8arpal ))).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2
telapak tangan yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an
kaset dalam posisi true Lateral (pemeriksaan ini bias
dilakukan untuk meli%at benda asing / ?oreign body.
Bsa%akan pasien dalam posisi senyaman mungkin2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;eta8arpal )).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
;anus posisi True $P dan Lateral.
:ambar 3s ;anus posisi $P dan Lateral
GH 4m
GH 4m
TERBATAS
2+
TERBATAS
GH 4m
1. Poss O2%3+e $
Pasien duduk se0a0ar dengan me0a pemeriksaan2
telapak tangan yang diperiksa diletakkan pada pertenga%an
kaset dalam posisi 3bliEue (miring !0A. Bsa%akan pasien
dalam posisi senyaman mungkin2 marker ditempelkan pada
u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;eta8arpal ))).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
Bntuk pemeriksaan masing"masing &inger (0ari"0ari tangan
9igiti ) , F2 posisi true $P dan Lateral2 5P pada daera%
yang sakit.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
;anus posisi 3bliEue.
:ambar 3s ;anus
Posisi 3bliEue
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS FEMUR
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan meng"
ganti pakaian dengan
pakaian yang tela% dise"
diakan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi Supine2
kepala digan0al dengan bantal dan kedua tangan lurus
disamping tubu%. 3s &emur yang diperiksa diletakkan
diatas kaset2 tepat ditenga% kaset posisi true $P2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s &emur.
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
&emur posisi True $P.
TERBATAS
2.
TERBATAS
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine2 kepala miring ke kanan atau ke kiri digan0al
dengan bantal dan kedua tangan berimpit didepan
dada2 3s &emur yang diperiksa diletakkan diatas
kaset2 tepat ditenga% kaset posisi true Lateral2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s &emur.
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
&emur posisi True Lateral.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN KNEE .OINT &
ARTICULATIO GENU
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
mengganti pakaian
dengan pakaian yang
tela% disediakan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine2 kepala digan0al dengan bantal dan kedua
tangan lurus disamping tubu%. Lutut yang diperiksa
diletakkan diatas kaset2 tepat ditenga% kaset posisi
true $P2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s Patella.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 1nee
=oint posisi True $P.
GH 4m
GH 4m
TERBATAS
2/
TERBATAS
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine2 kepala miring ke kanan atau ke kiri digan0al
dengan bantal dan kedua tangan berimpit didepan
dada2 lutut yang diperiksa diletakkan diatas kaset
dalam posisi G !0A medio lateral. Lutut yang lain
disilangkan ke depan lutut yang akan diperiksa2
marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pada $rt. :enu.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 1nee
=oint posisi Lateral.
:ambar 1nee =oint posisi True $P dan
Lateral.
GH 4m
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS CRURIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
mengganti pakaian
dengan pakaian yang
tela% disedia"kan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine2 kepala digan0al dengan bantal dan kedua
tangan lurus disamping tubu%. Tungkai kaki yang
diperiksa diletakkan diatas kaset2 tepat ditenga% kaset
posisi true $P2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s 5ruris.
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 90 8m. :ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
5ruris posisi True $P.
GH 4m
TERBATAS
29
TERBATAS
GH 4m
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
5ruris posisi True Lateral.
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine2 kepala miring ke kanan atau ke kiri digan0al
dengan bantal dan kedua tangan berimpit didepan
dada2 tungkai kaki yang diperiksa diletakkan diatas
kaset dalam posisi true Lateral. Tumgkai kaki yang
lain disilangkan ke depan tungkai kaki yang akan
diperiksa2 marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an 3s 5ruris.
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar 3s 5ruris
posisi True $P
dan Lateral.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN ANKLE .OINT & ARTICULATIO
TALOCRURALIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan un"tuk
melepas penutup kaki.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine (duduk diatas me0a pemeriksaan2 kepala digan0al
dengan bantal dan kedua tangan lurus disamping tubu%
diatas dada. $nkle =oint yang diperiksa diletakkan
diatas kaset2 tepat ditenga% kaset posisi true $P2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - $nkle =oint.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan $nkle
=oint posisi True $P.
GH 4m
TERBATAS
!0
TERBATAS
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan posisi
Supine (duduk diatas me0a pemeriksaan kepala
miring ke kanan atau ke kiri digan0al dengan bantal
dan kedua tangan berimpit didepan dada2 $nkle
=oint yang diperiksa diletakkan diatas kaset dalam
posisi true Lateral (;edio Lateral. marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - ;aleolus Lateralis.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
:ambar prosedur tetap pemeriksaan $nkle
=oint posisi True Lateral.
:ambar $nkle =oint posisi True $P dan
Lateral.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN 4S CALCANEUS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas pe"
nutup kaki.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ Lateral dan $7ial
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss L!ter!% $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan.
1edua tangan disamping tubu% meyangga berat
badan. 3s 5al8aneus yang diperiksa diletakkan
diatas kaset2 tepat ditenga% kaset posisi true Lateral2
marker ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s 5al8aneus.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
GH 4m
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
5al8aneus posisi True Lateral.
TERBATAS
!1
TERBATAS
&45
GH 4m
-. Poss Ax!% $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan. 1edua
tangan disamping tubu% meyangga berat badan. 3s
5al8aneus yang diperiksa diletakkan diatas kaset2 tepat
ditenga% kaset posisi true $P2 marker ditempelkan pada
u0ung kaset.
" 56 - Tangensial 10A 5ranialy.
" 5P - 3s 5al8aneus.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
5al8aneus posisi $7ial.
:ambar 3s 5al8aneus >ilateral posisi True Lateral dan
$7ial.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN 4S PEDIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas penutup
kaki.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 Lateral dan
3bliEue.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan.
1edua tangan disamping tubu% menyangga berat
badan. 3s Pedis yang diperiksa diletakkan diatas
kaset2 tepat ditenga% kaset posisi true $P2 marker
ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;etatarsal ))).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
Pedis posisi True $P.
GH 4m
TERBATAS
!2
TERBATAS
-. Poss L!ter!% $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan. 1edua
tangan disamping tubu% meyangga berat badan. 3s
Pedis yang diperiksa diletakkan diatas kaset2 tepat
ditenga% kaset posisi true Lateral / 'ksorotasi
(pemeriksaan ini 0uga dilakukan untuk meli%at benda
asing / ?oreign body dengan diberi tanda marker pada
u0ung lubang yang diperkirakan masuknya benda
asing2 marker 6/L ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;etatarsal F.
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
1. Poss O2%3+e $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan. 1edua
tangan disamping tubu% menyangga berat badan. 3s
Pedis yang diperiksa diletakkan diatas kaset2 tepat
ditenga% kaset posisi 3bliEue (miring G !0A /
'ndorotasi2 marker 6/L ditempelkan pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s ;etatarsal ))).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 90 8m.
Bntuk pemeriksaan masing"masing &inger / 0ari kaki /
P%alan7 9igiti ) , F2 posisi true $P dan Lateral2 5P
pada daera% yang sakit sa0a.
GH 4m
GH 4m
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
Pedis posisi Lateral dan 3bliEue.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
Pedis posisi $P2 Lateral dan 3bliEue.
TERBATAS
!!
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN THORA5
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk mengganti
pakaian dengan pa"
kaian yang tela%
tersedia dan me"lepas
(untuk Canita 0uga
melepas >4 serta
melepas per"%iasan
yang ada di le%er.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 P$2 Lateral2
LL9 / 6L9 dan Top
Lordotik.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Posisi ini dilakukan biasanya untuk pasien
yang tidak dapat berdiri atau dalam keadaan darurat.
Pasien berdiri dengan posisi true $P dengan bagian
punggung menempel kaset (pasien tidur diatas me0a
pemeriksaan atau berada di tempat tidur. 1aset
diletakkan setinggi G ! 0ari dari pundak. Tangan
diletakkan di pinggang dengan posisi 3s ;anus P$
kemudian siku diara%kan ke depan agar 3s S8apula
terlempar keluar. >atas luas lapangan penyinaran
atas pada Fert. 5er(i8alis dan samping pinggir dada
kanan dan kiri. Saat e7posi pasien dalam keadaan
&ull )nspirasi.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s Strenum.
" 1aset - (!0 7 #0 H !* 7 !* 8m
tergantung bentuk tubu%
pasien.
" &&9 - 1*0 8m
-. Poss PA $
Pasien berdiri dengan posisi true P$
dengan dada menempel kaset. 1aset diletakkan
setinggi G ! 0ari dari pundak. Tangan diletakkan di
pinggang dengan posisi 3s ;anus $P kemudian
siku diara%kan ke depan agar 3s S8apula terlempar
keluar. >atas luas lapangan penyinaran atas pada
Fert. 5er(i8alis dan samping pinggir dada kanan
dan kiri. Saat e7posi pasien dalam keadaan &ull
)nspirasi.
bentuk tubu% pasien.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Fertebrae T%ora8alis )F.
" 1aset - (!0 7 #0 H !* 7 !* 8m
tergantung bentuk tubu%
pasien.
" &&9 - 1*0 8m.
1. Poss L!ter!% $
Pasien berdiri dengan posisi true lateral2
bagian sisi dada kiri atau kanan menempel kaset.
1aset diletakkan setinggi G ! 0ari dari pundak.
1edua tangan diangkat keatas kepala kemudian
siku dirapatkan. >atas luas lapangan penyinaran
men8akup Fert. 5er(i8alis sampai luas lapangan
paru. Saat e7posi pasien dalam keadaan &ull
)nspirasi.

" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - $7ilaris Line setinggi
Fertebra T%ora8alis F).
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 1*0 8m.
,64 7(
,64 7(
:ambar prosedur tetap pemeriksaan T%ora7 &oto posisi True P$ dan Lateral
TERBATAS
!#
TERBATAS
,64 7(
8. Poss LLD&RLD $
Pasien tidur miring diatas me0a pemeriksaan
pada sisi yang sakit2 tangan diangkat keatas kepala
kemudian siku dirapatkan2 dada menempel pada
kaset2 luas lapangan penyinaran sama dengan posisi
P$. 9ian0urkan pasien untuk menunggu (* , 10 mt
untuk mendapatkan udara naik keatas. Saat e7posi
pasien dalam keadaan &ull )nspirasi.
" 56 - 4ori<ontal tegak lurus
kaset.
" 5P - Fertebrae T%ora8alis F).
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 1*0 8m.
6. Poss To" Lor*ot) $
Posisi berdiri pada 0arak G !0 8m dari stand
T%ora7 dengan posisi $P. Pundak pasien diletakkan
dengan 8ara membungkukkan ke belakang dengan
0arak setinggi G ! 0ari dari kaset. Posisi kedua
tangan berada pada pinggang dan siku diara%kan
kedepan agar kedua 3s S8apula terlempar keluar.
Bsa%a0an posisi pasien senyaman mungkin untuk
meng%indarkan pergerakan. Saat e7posi pasien dalam
keadaan &ull )nspirasi.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - 3s Strenum.
" 1aset - (!0 7 #0 8m melintang
" &&9 - 1*0 8m
A
B
C
D
E
F
G
H
I
.
K
:ambar 1- T%ora7 &oto posisi P$ H $= Lebel Iama2
>= ;arker2 5= 5ostae2 9= Sinus 5osto
5ardiopreni8us2 '= Sinus 5ostopreni8us2 &= Fert.
5er(i8al F))2 := 3s S8apula2 4= 3s 5la(i8ula2 )=
=antung2 == 4ilus2 1= 9iagp%ragma.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan T%ora7 &oto posisi Top Lordotik dan 6L9 / LL9
:ambar T%ora7 &oto posisi True Lateral dan
Top Lordotik
,64 7(
TERBATAS
!*
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN /ERTEBRA CER/ICALIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas per%iasan yang ada di le%er dan daun
telinga.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 Lateral2 6$3 /
L$3.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien berdiri dengan posisi true $P2 Fert.
5er(i8alis ) , F)) men8akup kaset2 kedua tangan
berada ke baCa%2 agar ba%u trans(ersal le%er sedikit
e7tension. >eri marker pada u0ung kaset. Saat
e7posi pasien dalam keadaan ta%an na?as.
" 56 - @ (1* , 20A 5ranially.
" 5P - Fertebrae 5er(i8alis )F
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 100 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien berdiri dengan posisi true lateral2
bagian sisi tangan kanan atau kiri menempel pada
stand kaset. 1aset men8akup seluru% Fertebra
5er(i8alis ) , F))2 kedua tangan kebaCa% agar ba%u
trans(ersal dan le%er sedikit e7tension. >atas luas
lapangan penyinaran men8akup Fertebra 5er(i8alis )
, F))2 beri marker pada u0ung kaset. Saat e7posi
pasien dalam keadaan ta%an na?as.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Fertebrae 5er(i8alis )F
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 100 8m.
1. Poss R9't A#teror O2%3+e :RAO; $
Pasien berdiri dengan miring #*A
membentuk posisi 6$32 kedua tangan berada
dibaCa% agar ba%u trans(ersal dan sisi tangan kanan
menempel pada stand T%ora7. Letakan kaset
dibelakang le%er sampai men8akup Fertebra
5er(i8alis ) , F))2 le%er sedikit e7tension dan saat
e7posi pasien dalam keadaan ta%an na?as.
" 56 - @ (1* , 20A 5ranially.
" 5P - Fertebrae 5er(i8alis )F
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 100 8m.
Prosedur pemeriksaan Fertebra 5er(i8alis
posisi L$3 adala% kebalikan dari prosedur
pemeriksaan posisi 6$3.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan Fert.
5er(i8alis posisi $P2 Lateral dan L$3 / 6$3
,44 7(
,44 7(
,44 7(
,6 <
86 <
TERBATAS
!+
TERBATAS
,44 7( ,44 7(
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN /ERTEBRA THORACALIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk mengganti pakaian dengan pakaian yang tela%
disediakan dan melepas >4 serta per%iasan yang ada
di le%er.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur supine diatas me0a pemeriksaan
dalam posisi true $P2 kedua tangan lurus kebaCa%2
kedua lutut ditekuk dengan kedua telapak kaki
bertumpu pada me0a pemeriksaan. Luas lapangan
penyinaran men8akup 5er(i8ot%ora8alis sampai
T%ora"8olumbalis. Saat e7posi pasien dalam
keadaan e7pirasi dan ta%an na?as2 marker diletakan
pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - Fertebrae T%ora8alis
F)
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 100 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur miring dengan sisi tubu% kanan
atau kiri menempel me0a pemeriksaan2 kedua tangan
berada diatas kepala dengan siku ditekuk dan kedua
kaki ditekuk kedepan se%ingga dapat mena%an berat
badan2 usa%akan buat posisi senyaman mungkin.
Bntuk mendapatkan posisi Fertebra T%ora8ali true
Lateral2 sisi pinggang pasien yang menempel pada
me0a pemeriksaan dinaikan keatas.
Luas lapangan penyinaran men8akup
5er(i8ot%ora8alis sampai T%ora8olumbalis. Saat
e7posi pasien dalam keadaan e7pirasi dan ta%an
na?as2 marker diletakan pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - Fertebrae T%ora8alis
F)
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 100 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan Fertebra T%ora8alis posisi $P dan Lateral
:ambar Fertebra T%ora8alis posisi $P
dan Lateral
TERBATAS
!.
TERBATAS
,. Poss AP $
Pasien tidur supine diatas me0a pemeriksaan
dalam posisi true $P2 kedua tangan lurus kebaCa%2
kedua lutut ditekuk dengan kedua telapak kaki
bertumpu pada me0a pemeriksaan. Luas lapangan
penyinaran men8akup T%ora8o"umbalis sampai
Lumbosa8ral. Saat e7posi pasien dalam keadaan
e7pirasi dan ta%an na?as2 marker diletakan pada u0ung
kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - Fertebrae Lumbalis ))).
" 1aset - (2# 7 !0 8m.
" &&9 - 100 8m.
-. Poss L!ter!% $
Pasien tidur miring dengan sisi tubu% kanan
atau kiri menempel me0a pemeriksaan2 kedua tangan
berada diatas kepala dengan siku ditekuk dan kedua
kaki ditekuk kedepan se%ingga dapat mena%an berat
badan2 usa%akan buat posisi senyaman mungkin.
Bntuk mendapatkan posisi Fertebra Lumbalis true
Lateral2 sisi pinggang pasien yang menempel pada
me0a pemeriksaan dinaikan keatas. Luas lapangan
penyinaran men8akup T%ora8olumbalis sampai
Lumbosa8ral. Saat e7posi pasien dalam keadaan
e7pirasi dan ta%an na?as2 marker diletakan pada u0ung
kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - Fertebrae Lumbalis ))).
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 100 8m.
1. Poss R9't A#teror O2%3+e :RAO; $
Pasien tidur dimana sisi kanan miring #*A
membentuk posisi 6$32 kedua tangan berada diatas
kepala dengan kedua sisi ditekuk2 kaki kanan sedikit
ditekuk dan menempel me0a pemeriksaan sedangkan
kaki kiri ditekuk dengan telapak kaki menumpu me0a.
Bsa%akan posisi Fertebra Lumbalis berada di tenga%
kaset yang tela% terpasang pada 5aset Try dengan
>u8ky. Saat e7posi pasien dalam keadaan e7pirasi
dan ta%an na?as.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - Fertebrae Lumbalis ))).
" 1aset - (!0 7 #0 8m.
" &&9 - 100 8m.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN /ERTEBRA LUMBALIS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan untuk
mengganti pakaian dengan pakaian yang tela%
disediakan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 Lateral2 6$3 /
L$3.
Prose*+r "e(er)s!!# $
:ambar prosedur tetap pemeriksaan Fertebra
Lumbalis posisi $P2 Lateral dan L$3 / 6$3
,44 7(
,44 7(
,44 7(
TERBATAS
!/
TERBATAS
:ambar Fertebra Lumbalis posisi $P2 Lateral2 6$3 dan L$3
8. Poss Le=t A#teror O2%3+e :RAO; $
Prosedur pemeriksaan Fertebra Lumbalis posisi L$3 adala% kebalikan dari prosedur
pemeriksaan posisi 6$3.
TERBATAS
!9
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN PEL/IS
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
mengganti pakaian dengan pakaian yang tela%
disediakan.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur diatas me0a pemeriksaan dengan
posisi tubu% true $P. Lengan tangan diposisikan
se0a0ar dengan kepala.2 kaki di e7tensikan se0a0ar
dengan tubu%2 se%ingga Pel(is tidak berotasi agar
tulang pa%a2 Bpper &emora dan sendi panggul serta
Tro8%anter terli%at dengan 0elas. ;arker ditempelkan
pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an sagital
dengan tubu%.
" 1aset - (!* 7 !* 8m.
" &&9 - 90 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s
Pel(is posisi $P.
:ambar 3s Pel(is posisi $P.
,44 7(
TERBATAS
#0
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN SCHEDELL
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas per%iasan atau benda"benda yang
megandung logam disekitar kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 P$2 Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur terlentang dalam posisi true $P
(berdiri membelakangi stand T%ora72 kepala diatur
sedemikian se%ingga ;id Sagital Plane tegak lurus
(;SP bidang kaset2 garis 3rbita ;eatal >ase Line
(3;>L membentuk sudut 90A ter%adap garis
;eatus $8usti8 '7ternal (;$'. :aris 3;>L
se0a0ar dengan ;$'2 usa%akan pasien menutup mata.
>eri marker pada u0ung kaset2 saat e7posi pasien
dalam keadaan ta%an na?as.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
1aset.
" 5P - :labella.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan
Lysolm (:rid
" &&9 - 100 8m.
-. Poss PA $
Pasien tidur Prone dalam posisi true P$2
kepala diatur sedemikian se%ingga ;id Sagital Plane
tegak lurus (;SP bidang kaset2 garis 3rbita ;eatal
>ase Line (3;>L membentuk sudut 90A ter%adap
garis ;eatus $8usti8 '7ternal (;$'. :aris 3;>L
se0a0ar dengan ;$'2 usa%akan pasien menutup mata.
>eri marker pada u0ung kaset2 saat e7posi pasien
dalam keadaan ta%an na?as.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset
" 5P - 3s 388ipital.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan S8%edell
posisi $P2 P$ dan Lateral
:ambar S8%edell posisi $P
,44 7(
,44 7(
,44 7(
TERBATAS
#1
TERBATAS
1. Poss L!ter!% $
Pasien tidur tengkurup posisi Prone2 kepala
dimiringkan kekiri atau kekanan. >ila kepala miring ke
kanan 2 maka tangan sebela% kiri lurus ke baCa% dan tangan
kanan berada didepan kepala dengan siku ditekuk. 1aki
sebela% kanan yang mengara% kepala sedikit dibengkokkan
se%ingga membentuk badan dalam posisi sedikit miring.
;SP dan kepala se0a0ar dengan bidang kaset. >eri marker
pada u0ung kaset2 saat e7posi pasien dalam keadaan ta%an
na?as.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Sella Tursi8a.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
:ambar S8%edell posisi P$ dan Lateral$P
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL :SPN;
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan un"tuk
melepas per%iasan atau benda"benda yang mengan"
dung logam di"sekitar kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ Daters2 Lateral dan
5adCell.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss 0!ters $
Pasien tidur tengkurup2 di%arapkan pasien
dapat berdiri atau duduk (%asil gambaran Daters akan
lebi% baik posisi P$2 dalam posisi tidur kedua tangan
diletakkan disamping kepala dengan siku ditekuk
se%ingga dapat sedikit mena%an berat badan2 buat
posisi pasien senyaman mungkin. 1epala diatur
sedemikian rupa se%ingga ;SP tegak lurus kaset2 3;L
membentuk sudut !.A ter%adap bidang kaset pada
tenga%"tenga% kaset setinggi a8antion.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pada 3ut%er
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan Lysolm
(:rid
" &&9 - 100 8m.
,44 7(
,44 7(
86 <
:ambar prosedur tetap pemeriksaan SPI
posisi Daters dan True Lateral.
TERBATAS
#2
TERBATAS
-. Poss L!ter!% $
Pasien berdiri atau tidur tengkurup2 kepala
dimiringkan kekiri atau kekanan dalam posisi true
Lateral2 ;SP dan kepala se0a0ar dengan bidang kaset.
>ila pasien prone2 tangan yang satu berada kebaCa%
yaitu diara% belakang kepala dan tangan yang lain
didepan kepala dengan siku ditekuk. >eri marker
pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pelipis
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
1. Poss C!*>e%% $
Pasien tidur tengkurup posisi Prone2
di%arapkan pasien dapat berdiri (%asil gambaran
5adCell akan lebi% baik posisi P$2 dalam posisi
tidur
" 56 - 1*A 5audally.
" 5P - ;engara% ke :labella
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan SPI
posisi 5adCell.
:ambar SPI posisi Daters2 Lateral dan 5adCell.
,44 7(
TERBATAS
#!
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN ORBITA
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas per"
%iasan atau benda"
benda yang mengan"
ung logam disekitar
kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ 5adCell / P$ (untuk
meli%at 8a(um orbi"
ta2 6e?ers 5adCell /
$P dan Lateral
Prose*+r "e(er)s!!# $
I. U#t+) (e%'!t CA?+( Or2t! $
,. Poss C!*>e%% & PA $
Pasien tidur tengkurup (Prone
diatas me0a pemeriksaan dengan ;SP pada
tenga% me0a2 tangan diatur dengan siku di
&le7io se%ingga pasien nyaman. 1epala
pasien diatur dengan %idung dan da%i
menempel oada me0a pemeriksaan se%ingga
3;>L tegak lurus kaset. >eri marker pada
u0ung kaset.
" 56 - !0A 5audally.
" 5P - Perpotongan
antara ;SP
dengan
)nterpupilaria
Line diletakkan
pada titik tenga%
kaset.
" 1aset - (2# 7 !0 8m
dengan Lysolm
(:rid.
" &&9 - 100 8m.
-. Poss AP & Re=erse C!*>e%% $
Posisi dilakukan apabila dengan
proyeksi P$ tidak memungkinkan misalnya
adanya tumor. Pasien Supine2 ;SP pada
garis tenga% me0a pemeriksaan2 tangan
disamping tubu% se%ingga pasien nyaman.
>eri marker pada u0ung kaset.
" 56 - !0A 5ranially.
" 5P - Perpotongan
antara ;SP
dengan
)nterpupilaria
Line (2 8m
in?erior Iasion.
" 1aset - (2# 7 !0 8m
dengan Lysolm
(:rid.
" &&9 - 100 8m.
1. Poss L!ter!% $
Pasien tidur tengkurup (Prone
diatas me0a pemeriksaan2 tangan diatur
sedemikian rupa se%ingga pasien nyaman2
kepala diatur True Lateral dan daera% 3uter
5ant%us ditempatkan pada titik tenga%
kaset.
se%ingga pasien nyaman. >eri marker pada
u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus
kaset.
" 5P - 9iara%kan pada
3uter 5ant%us.
" 1aset - (2# 7 !0 8m
dengan Lysolm
(:rid.
" &&9 - 100 8m.
II. U#t+) (e%'!t For!(e# O"t)+( $
,. Poss R'ese AP $
Pasien tidur Supine dengan ;SP
pada pertenga%an me0a2 kedua ba%u diatur
dalam bidang Trans?er yang sama.
9ibaCa% 1nee dan $nkle digan0al dengan
sandbag. 1epala diputar keara% sisi yang
diperiksa se%ingga ;SP membentuk sudut
**A dengan bidang %ori<ontal. 'kstensi
kepala diatur se%ingga $8antio ;eatal Line
tegak lurus kaset. Saat eksposi pasien
ta%an na?as.
" 56 - Tegak lurus ka"
set.
" 5P - 3rbita.
" 1aset - (2# 7 !0 8m
dengan Lysolm
(:rid.
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
##
TERBATAS
-. Poss R'ese PA $
Pasien tidur Prone2 tangan diletakkan dalam posisi nyaman2 3rbita yang akan diperiksa
ditempatkan pada titik tenga% kaset. 1aset ditempatkan dengan Jigoma2 %idung dan dagu menempel
pada kaset. &le7io kepala diatur se%ingga $8antio ;eatal Line tegak lurus kaset. 1emudian kepala
diatur keara% sisi yang diperiksa se%ingga ;SP kepala membentuk **A dengan bidang %ori<ontal2
dilakukan perbandingan kanan dan kiri. Saat eksposi pasien ta%an na?as.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P -
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
III. U#t+) (e%'!t Fss+r! Or2t!%s S+"eror $
Poss PA $
Pasien tidur Prone2 mid sagital tubu% pada pertenga%an me0a pemeriksaan2 kepala diletakkan
diatas me0a pemeriksaan dengan da%i dan %idung menempel pada me0a pemeriksaan. &le7io kepala
diatur se%ingga 3;>L tegak lurus kaset2 tenga%"tenga% kaset diletakkan setinggi in?erior margin
orbita.
" 56 - (20 , 2*A 5ranially.
" 5P -
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
I/. U#t+) (e%'!t Fss+r! Or2t!%s I#=eror $
Poss PA $
Pasien tidur posisi Prone2 ;SP tubu% pada pertenga%an me0a pemeriksaan2 tangan diatur
dalam posisi menyenangkan2 kepala diatur sedemikian $>L tegak lurus kaset2 titik tenga% ?ilm diatur
sedemikian dilalui 56.
" 56 - (20 , 2*A 5ranially.
" 5P -
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
#*
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN MASTOID
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan un"tuk
melepas per%iasan atau benda"benda yang mengandung
logam disekitar kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ S8%ullers ( 9ilakukan ?oto
perbandingan .
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur tengkurup atau berdiri disamping
>u8ky Stand2 posisi tangan diatur dimana satu tangan
disamping kepala dan tangan yang lain diletakkan lurus
disamping tubu%. 1epala pasien diatur dalam posisi true
Lateral2 $8antio ;eatal Line tepat diatas Trans?er $7is
dari kaset2 ;astoid yang sakit dipusatkan ditenga% kaset.
Bsa%akan daun telinga dilipat kedepan agar bayangan
;astoid $ir 5ell pada ?ilm tidak tertutup. >eri marker
pada u0ung kaset. Lakukan ?oto perbandingan kanan dan
kiri.
" 56 - !0A 5audally.
" 5P - ! 8m dibelakang ;$'
kemudian ditarik keatas
setinggi ! 8m.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan Lysolm
(:rid.
" &&9 - 100 8m.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN TEMPORO MANDIBULAE
.OINT :TM.;
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan un"tuk
melepas per%iasan atau
benda"benda yang
mengandung logam di"
sekitar kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ S8%ullers (3pen ;out%
dan 5lose ;out% serta
dilakukan ?oto perban"
dingan.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur tengkurup atau berdiri disamping
>u8ky Stand2 posisi tangan diatur dimana satu tangan
disamping kepala dan tangan yang lain diletakkan lurus
disamping tubu%.
14 <
,44 7(
14 <
,44 7(
:ambar prosedur tetap pemeriksaan
;astoid posisi S8%ullers
:ambar prosedur tetap pemeriksaan
T;= posisi S8%ullers
TERBATAS
#+
TERBATAS
:ambar T;= posisi S8%ullers 5lose dan
3pen ;out%.
:ambar prosedur tetap pemeriksaan 3s Iasal
posisi True Lateral
:ambar 3s Iasal posisi True Lateral
,44 7(
1epala pasien diatur dalam posisi true Lateral2
$8antio ;eatal Line tepat diatas Trans?er $7is dari
kaset. T;= yang sakit menempel pada kaset2
setela% e7posi dengan mulut tertutup2 kemudian
pasien dilakukan e7posi sekali lagi dengan posisi
mulut terbuka. >eri marker pada u0ung kaset2 saat
e7posi pasien dalam keadaan ta%an na?as.
Lakukan ?oto perbandingan kanan dan kiri.
" 56 - !0A 5audally.
" 5P - Perpotongan antara ;SP
dangan )nterpupilaria
Line diletakkan pada
titik tenga% kaset.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OS NASAL
Pers!"!# "!se# $ Pasien dian0urkan
untuk melepas per%iasan atau benda"benda yang
mengandung logam disekitar kepala.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ Lateral.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur tengkurup atau berdiri
disamping >u8ky Stand2 posisi tangan diatur
dimana satu tangan disamping kepala dan tangan
yang lain diletakkan lurus disamping tubu%.
1epala pasien diatur dalam posisi true Lateral2
$8antio ;eatal Line tepat diatas Trans?er $7is dari
kaset2 3s Iasal yang sakit dipusatkan ditenga%
kaset. >eri marker pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset
" 5P - 3s Iasl
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
#.
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN ABDOMEN 1 POSISI
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan $bdomen ! posisi dilakukan bagi
pasien yang mengalami trauma (tumpul maupun ta0am
$bdomen.
" Sebelum pelaksanaan pemeriksaan2 pasien
mengganti pakaian dengan pakaian yang tela% tersedia.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 K 9uduk dan Le?t
Lateral 9i8u"bitus
(LL9.
:ambar prosedur tetap
pemeriksaan $bdomen
Polos posisi $P2 K 9uduk
dan LL9
:ambar $bdomen Polos
posisi $P2 K 9uduk dan
LL9
,44 7(
,44 7(
,44 7(
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Pasien tidur posisi Supine diatas me0a
pemeriksaan2 ;SP tegak lurus dengan garis tenga%
me0a pemeriksaan2 kedua lengan pasien disamping
tubu% pasien. >atas luas lapangan penyinaran yaitu
batas atas setinggi Pro8essus Lipodeus dan batas
baCa% men8akup Sympisis Pubis. Saat e7posi
pasien dalam keadaan '7pirasi dan ta%an na?as. >eri
marker pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Bmbili8us atau titik
perpotongan kedua 5rista
)llia8a dengan ;SP.
" 1aset - (!0 7 #0 8m dengan
Lysolm (:rid
" &&9 - 100 8m.
-. Poss @ D+*+) $
Pasien duduk diatas me0a pemeriksaan
dengan posisi K duduk dan ara% sinar $P. Bntuk
pasien yang kondisinya sangat lema% dan tidak
kooperati? maka kaset dipegang sala% satu
pendamping dengan menggunakan $pron. >uat
posisi pasien senyaman mungkin untuk meng%indari
pergerakan yang tidak diinginkan. kedua lengan
pasien disamping tubu% pasien dengan posisi telapak
tangan menumpu pada me0a pemeriksaan untuk
mena%an berat badan. >atas luas lapangan
penyinaran yaitu batas atas setinggi 9iagpragma dan
batas baCa% men8akup Fert. Lumbalis ). '7posi
dilakukan setela% inter(al Caktu * mt agar udara
dalam $bdomen naik keatas. Saat e7posi pasien
dalam keadaan '7pirasi dan ta%an na?as. >eri
marker pada u0ung kaset.
" 56 - Tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an kaset.
" 1aset - (!0 7 #0 8m dengan
Lysolm (:rid
" &&9 - 100 8m.
1. Poss LLD $
Pasien tidur miring dengan sisi kiri
menempel pada me0a pemeriksaan2 tangan diangkat
keatas kepala kemudian siku dirapatkan2 punggug
menempel pada kaset dengan posisi melintang2 luas
lapangan penyinaran batas atas setinggi Pro8essus
Lipodeus dan batas baCa%. perpotongan kedua
5rista )llia8a dengan ;SP.
TERBATAS
#/
TERBATAS
" 56 - 4ori<ontal tegak lurus
kaset.
" 5P - Bmbili8us atau titik
perpotongan kedua 5rista
)llia8a dengan ;SP.
" 1aset - (!0 7 #0 8m dengan
Lysolm (:rid.
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
#9
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN FROG POSITION & ATRESIANI
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan &rog Position / $tresiani
dilakukan untuk bayi yang didiagnosa tidak
mempunyai dubur atau $nus.
" Pemeriksaan ini dian0urkan bayi didampingi
peraCat.
" Sebelum pemeriksaan dilakukan2 beri tanda
berupa marker 2 bua% diletakan pada u0ung dubur dan
dengan 0arak 1 8m kedalam marker yang lainnya.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Sediakan marker.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 &rog Position.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Poss AP $
Bsa%akan bayi didampingi peraCat yang
dilengkapi $pron. Pasien tidur posisi Supine diatas
me0a pemeriksaan2 ;SP tegak lurus dengan garis
tenga% me0a pemeriksaan2 kedua lengan pasien
disamping tubu% pasien. >atas luas lapangan
penyinaran yaitu batas atas setinggi Pro8essus
Lipodeus dan batas baCa% men8akup Sympisis Pubis.
Saat e7posi pasien dalam keadaan '7pirasi. >eri
marker pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
kaset.
" 5P - Pertenga%an 1aset
dengan ara% sinar Trans
, Lateral (sinar dari
tepi yang satu ke tepi
yang lain
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan
Lysolm (:rid
" &&9 - 100 8m.
-. Poss Fro9 :Ko*o); $
Pasien posisi Prone dengan kedua kaki
ditekuk seperti posisi kodok dengan sala% satu sisi
badan pasien menempel >u8ky. Bntuk kenyaman
dan keamanan pasien2 bagian dada dan kedua kaki
yang ditekuk dipegang 2 orang peraCat yang tela%
menggunakan $pron. '7posi dilakukan setela%
inter(al Caktu G 2 mt agar udara naik menu0u
batas dubur yang tersumbat.
" 56 - Ferti8al tegak lurus
kaset.
" 5P - Bmbili8us atau titik
perpotongan kedua
5rista )llia8a dengan
;SP.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan
Lysolm (:rid
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN BNO
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan >I3 dilaksanakan dalam kondisi
pasien puasa.
" Satu %ari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur
ke8ap M telor tanpa serat2 makan terak%ir pukul 19.00.
" Pukul 20.00 minum garam )nggris atau 9u8ola7
dangan dosis yang tela% ditentukan.
" 9ian0urkan banyak minum air puti% sampai pukul
22.002 kemudian ber%enti minum 0ika dalam keadaan %aus
bole% minum sedikit sa0a. Bntuk mendapatkan %asil ?oto
>I3 yang optimal pasien dilarang merokok dan banyak
bi8ara.
" 9atang ke 6adiologi esok %arinya dalam keadaaan
puasa dan selan0utnya dilaksanakan pemeriksaan >I3.
" Sebelum pelaksanaan pemeriksaan2 pasien
mengganti pakaian dengan pakaian yang tela% tersedia.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur posisi Supine diatas me0a pemeriksaan2
;SP tegak lurus dengan garis tenga% me0a pemeriksaan2
kedua lengan pasien disamping tubu% pasien. >atas luas
lapangan penyinaran yaitu batas atas setinggi Pro8essus
Lipodeus dan batas baCa% men8akup Sympisis Pubis. Saat
e7posi pasien dalam keadaan '7pirasi dan ta%an na?as.
>eri marker pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Bmbili8us atau titik perpotongan
kedua 5rista )llia8a dengan ;SP.
" 1aset - (!0 7 #0 8m dengan Lysolm
(:rid
" &&9 - 100 8m.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN ABDOMEN POLOS
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan $bdomen Polos sama dengan
pemeriksaan >I32 %anya sa0a pada pemeriksaan $bdomen
Polos tidak dilakukan persiapan puasa.
" Sebelum pelaksanaan pemeriksaan2 pasien
mengganti pakaian dengan pakaian yang tela% tersedia.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ Tidak ada.
Poss "e(er)s!!# $ $P.
Prose*+r "e(er)s!!# $
TERBATAS
*0

TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN BNO A I/P
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan dari Tra8tus Brinaris se8ara 6adiogra?i
mulai dari gin0al sampai ke Fesi8a Brinaria dengan
menggunakan kontras media yang diin0eksikan melalui Fena.
" Sebelum dilakukan pemeriksaan )FP2 pasien terlebi%
da%ulu tela% memeriksakan Breum dan 5reatinin.
" Sebelum pelaksanaan pemeriksaan2 pasien mengganti
pakaian dengan pakaian yang tela% tersedia.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan 6P:2 pasien atau
sala% satu keluarga kandung mengisi &ormulir persetu0uan
dalam penyuntikan kontras media.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ - 1ontras media (3mnipaEue
!00mg / Bltra(ist
" Spuit 20 882 spuit * 882
kapas al8o%ol2 stuCing2 2
bua% bola kasti2 kompresi
set2 timer dan obat anti
4istamin.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan P$.
Prose*+r "e(er)s!!# $
,. Me#t )e 6B $
Pasien tidur posisi Supine diatas me0a pemeriksaan2
pada menit ke lima pemeriksaan di?okuskan pada kedua
gin0al2 dengan batas luas lapangan penyinaran yaitu batas atas
setinggi Pro8esus Lipodeus dan batas baCa% garis yang
ditarik kedua 5rista )llia8a. 9ilakukan pembendungan
0alannya kontras dengan 8ara mengkompresi pada daera%
distal Breter setinggi 5rista )llia8a dengan menggunakan
kedua bola kasti. Saat e7posi pasien dalam keadaan '7pirasi
dan ta%an na?as. >eri marker pada u0ung kaset.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an luas lapangan yang
akan diperiksa.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dengan Lysolm (:rid
" &&9 - 100 8m.
-. Me#t )e ,4B $
Setela% 10N post in0eksi dilakukan pemotretan dengan
posisi yang masi% disertai dengan stuCing atau kompresi
dengan bola kasti. Setela% e7posi stuCing dapat dibuka.
:ambar >I3 H tampak gambaran
$bdomen yang terbebas dari ?ea8es
dan udara di 5olon.
:ambar $bdomen Polos dalam
posisi Supine dengan ara% sina $P.
TERBATAS
*1
TERBATAS
:ambar >I3 H tampak gambaran
$bdomen yang terbebas dari ?ea8es
dan udara di 5olon. Tampak ada batu
di bagian gina0al sebela% kanan.
:ambar )FP menit ke * H tampak
kontras tela% mengisi kedua gin0al.
:ambar )FP menit ke . H tampak
kontras tela% mengisi kedua ureter.
TERBATAS
*2
TERBATAS
1. Me#t )e -6B $
Setela% 2*N post in0eksi dilakukan pemotretan
dengan batas luas lapangan penyinaran yaitu batas atas
setinggi Pro8essus Lipodeus dan batas baCa% men8akup
Sympisis Pubis. Pemeriksaan sama dengan pemeriksaan
>I32 %anya sa0a pasien tidur tengkurup dalam posisi
Prone diatas me0a pemeriksaan.
8. F+%% B%!ss $
9ilakukan pemeriksaan dengan kondisi pasien
&ull >lass (pasien minum air puti% semaksimal mungkin
se%ingga di%arapkan kondisi >lass / Fesi8a Brinaria
dalam keadaan penu%. Te%nik pemeriksaan sama
dengan pemeriksaan >I3 posisi Supine.
6. Post /o* $
>ila pemeriksaan )FP dalam keadaan lan8er2
maka pemeriksaan terak%ir yaitu dilakukan pemotretan
dalam keadaan >lass kosong (Post Foid. Posisi pasien
sama dengan posisi pada pemeriksaan >I32 %anya sa0a
luas lapangan penyinaran seluas Fesi8a Brinaria dengan
batas atas 5rista )llia8a batas baCa% Sympisis Pubis.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an luas lapangan yang
akan diperiksa.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m dengan Lysolm
(:rid
" &&9 - 100 8m.
C. Pe(er)s!!# t!(2!'!# $
$pabila ter0adi perlambatan 0alannya kontras
media masuk ke gin0al2 maka dilakukan penamba%an
Caktu pemeriksaan dengan ara%an atau petun0uk dari
$%li 6adiologi.
.
:ambar )FP menit ke 2* H tampak
kontras tela% mengisi seluru%
Tra8tus Brinarius. Posisi Prone.
:ambar &ull >lass tampak kontras
tela% turun semuanya mengisi >lass.
Fesi8a Brinaria dalam keadaan penu%
:ambaran Post Foid tampak >lass
dalam keadaan kosong.
TERBATAS
*!
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN OESOPHAGOGRAM
Pers!"!# "!se# $
" Tidak dilakukan persiapan dengan puasa2
sebelum dilaksanakan pemeriksaan2
pasien terlebi% da%ulu mengganti pakaian
dan dian0urkan untuk melepas per%iasan
atau benda"benda yang mengandung
logam disekitar kepala.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan
3esop%agogram2 pasien atau sala% satu keluarga
kandung mengisi &ormulir persetu0uan pemeriksaan
dengan kontras media.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ - >aS3# di8ampur air
dengan perbandingan
1 - 1.
" Sprite ($dem sari
sebagai kontras nega"
ti(e.
" $ir puti%.
Poss "e(er)s!!# $ $P2 Lateral dan
3bliEue.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Posisi pasien berdiri miring dan tegak2 kedua
tangan diatas kepala. 1ontras media diminumkan
sebanyak 2 sendok2 pasien dian0urkan untuk mena%an
kontras yang tela% diminumkan terlebi% da%ulu
didalam mulut. >ila ada aba"aba telan2 kontras
ditelan maksudnya Bntuk meli%at posisi dan kondisi
dari 3esop%agus sampai :aster. Setela% terli%at
3esop%agus sampai :aster yang disertai &luoroskopi2
barula% kontras ditelan. Per0alanan kontras akan
masuk mengisi 3esop%agus sampai selan0utnya ke
usus %alus. Pada daera% ini diambil pemotretan
dengan posisi $P2 kemudian dilan0utkan dengan
posisi Lateral dan 3bliEue. =ika kontras tela% %abis2
maka kontras dapat ditamba% lagi sebanyak 2 sendok
maka. 1aset yang digunakan ukuran (2# 7 !0 8m
dibuat 2 seri.
>ila pemeriksaan memerlukan double
kontras2 maka pemeriksaan dilan0utkan dengan 8ara
minum Sprite / $dem sari (sebagai kontras negati(e.
Per0alanan kontras dari udara di dalam 3esop%agus
sama dengan kontras >aS3# dan pengambilan
6adiogra?i dilakukan sama seperti diatas.
1euntungan dari pemeriksaan dengan double kontras
ini dapat mengeta%ui adanya kelainan pada mu8osa
3esop%agus.
Pada daera% yang di8urigai adanya
kelainan biasanya diambil seri ?oto untuk
memberikan in?ormasi yang lebi% banyak dari
suatu kelainan.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - ;enyesuaikan kelainan
yang ditemukan.
" 1aset - (2# 7 !0 8m dibuat 2 seri.
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
*#
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN APPENDIKOGRAM
Pers!"!# "!se# $
" Se%ari sebelum pemeriksaan pasien bole%
makan seperti biasa.
" Pukul 21.00 pasien minum >aS3# yang tela%
dilarutkan dengan K gelas air puti% (G 100 88.
" Pukul 09.00 (setela% 2# 0am pasien datang ke
1linik 6adiologi untuk dilakukan pemeriksaan.
" 9iusa%akan pasien tidak buang air besar pada
pagi %ari sampai pemeriksaan dilaksanakan.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan2 pasien
terlebi% da%ulu mengganti pakaian dan
dian0urkan untuk melepas per%iasan atau
benda"benda yang mengandung logam
disekitar le%er.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ >aS3# yang tela%
disera%kan kepada pasien
se%ari sebelum peme"
riksaan.
Poss "e(er)s!!# $ $P
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur posisi Supine diatas me0a
pemeriksaan2 ;SP tegak lurus dengan garis tenga% me0a
pemeriksaan2 kedua lengan pasien disamping tubu%
pasien. >atas luas lapangan penyinaran yaitu batas atas
setinggi Pro8essus Lipodeus dan batas baCa% men8akup
Sympisis Pubis. Saat e7posi pasien dalam keadaan
'7pirasi dan ta%an na?as. >eri marker pada u0ung
kaset. 1ontras yang tela% diminum selama 12 0am akan
terli%at 0elas pada $ppedi72 bila kontras terli%at 0elas
pada $penddi7 maka tidak ter0adi peradangan2 bila
kontras tidak terli%at 0elas maka kemungkinan akan
ter0adi peradangan.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Bmbili8us atau titik
perpotongan kedua 5rista
)llia8a dengan ;SP.
" 1aset - (!0 7 #0 8m dengan Lysolm
(:rid
" &&9 - 100 8m.
TERBATAS
**
TERBATAS
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN COLON IN LOOP & BARIUM
ENEMA
Pers!"!# "!se# $
" Persiapan pasien sama dengan persiapan pada
pemeriksaan >I3.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan2 pasien
terlebi% da%ulu mengganti pakaian dan dian0urkan
untuk melepas per%iasan atau benda"benda yang
mengandung logam disekitar le%er.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan
3esop%agogram2 pasien atau sala% satu keluarga
kandung mengisi &ormulir persetu0uan pemeriksaan
dengan kontras media.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ - >aS3# di8ampur air
dengan perbandingan
1 - 10.
" )rigator2 4and >lo"
Cer dan (aselin.
Poss "e(er)s!!# $ $P M menyesuaikan
kelainan yang ada.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pertama dibuatkan plain ?oto / >I3 untuk
menge8ek persiapan pasien dan penyesuaian ?a8tor
eksposi yang dilakukan berikutnya. 1emudian
dilakukan pemeriksaan dengan kontras >aS3#2 pasien
tidur terlentang. )rigator digantungkan setinggi (1 ,
12* m diatas me0e pemeriksaan. Sebelum 8anule
dimasukkan kedalam anus2 diadakan penge8ekan dulu
apaka% kontras suda% bias keluar atau belum. B0ung
8anule diolesi dengan (aselin kemudian pasien tidur
miring dengan lutut ditekuk se%ingga lubang anus
terli%at 0elas. 5anule dimasukkan dengan pelan"
pelan yang sebelumnya pasien diberita%u2 setela%
8anule masuk kedalam anus2 pasien supine dengan
kaki lurus diusa%akan slang irrigator 0angan ter0epit.
1lem 8anule dilepas ole% dokter 6adiologi se%ingga
kontras dapat masuk kedalam 5olon dengan diikuti
&luoroskopi. Pada saat kontras mengisi 6e8tum
dilakukan pemotretan untuk meli%at keseluru%an
6e8tum dengan posisi supine (?a8tor kondisi sama
deperti diatas.
Per0alanan kontras selan0utnya menu0u keatas
mengisi 5olon Sigmoid2 )lia8a 5olon2 5olon
9esendens dan &le7ura Lienalis.
TERBATAS
*+
TERBATAS
Per0alanan kontras selan0utnya menu0u keatas mengisi
5olon Sigmoid2 )lia8a 5olon2 5olon 9esendens dan
&le7ura Lienalis. Pada saat kontras sampai di 5olon
9esendens dan &le7ura Lienalis dilakukan pemotretan
dengan posisi 3bliEue (L$3 dan 6P3 O!0 , #0PA.
1aset yang digunakan ukuran (2# 7 !0 8m. 1emudian
per0alanan kontras dilan0utkan ke 5olonTrans(ersum
dan terus ke 5olon $sendens2 pada daera% ini diambil
lagi pemotretan dengan posisi pasien 6$3 atau LP3
(!0 , #0A . Per0alanan kontras selan0utnya mengisi
penu% daera% 5oe8um dan $ppendi7 Ferni?ornis.
Pada saat kontras mengisi penu% 5oe8um dan
$ppendi7 Fermi?ornis dilakukan pemotretan untuk
meli%at daera% ini tidak o(erlap dengan organ lain yang
meng%alanginya. >ila kontras tela% sampai di 5oe8um
dan mengisi sedikit )lius Terminalis2 maka pemeriksaan
dengan &luoroskopi dianggap selesai serta diadakan
pemotretan se8ara keseluru%annya di daera% 5olon (&ull
&illing. 1aset yang digunakan ukuran (!0 7 #0 8m.
Setela% itu kontras distop dengan menggunakan
klem dan 8anule di8abut. 1emudian pasien diara%kan
ke Toilet untuk buang air besar guna mengeluarkan
kontras yang tela% dimasukkanpada Caktu pemeriksaan.
Setela% selesai buang air besar2 pasien kembali tidur
supine diatas me0a pemeriksaan untuk diperiksa kembali
dengan &luoroskopi2 bila kontras masi% banyak2 pasien
kembali lagi buang air besar ke Toilet2 di%arapkan
kontras %anya tertinggal sedikit. Selan0utnya pasien
kembali tidur supine dan dilakukan pemotretan 5olon
se8ara keseluru%annya (Post '(a8uasi. 1aset yang
digunakan ukuran (!0 7 #08m.
>ila pemeriksaan memerlukan double kontras
maka pemeriksaan dilan0utkan dengan memasukkan
kontras negati(e (udara yang di%asilkan dengan alat
4and >loCer dengan 8ara memasukkan 8anule pada
anus pasien dan 4and >loCer ditekan atau dipompakan
dengan tangan untuk meng%asilkan udara.
Per0alanan kontras dari udara di dalam 5olon
sama dengan kontras >aS3# dan pengambilan
6adiogra?i dilakukan dengan se8ara &ull &illing.
1euntungan dari pemeriksaan dengan double kontras ini
yaitu dapat meli%at adanya kelainan pada mu8osa
5olon2 adanya kanker"kanker ke8il.
9aera%"daera% yang rutin diambil pada pemeriksaan
5olon )n Loopd2 yaitu -
1. 9aera% 6e8tum sampai dengan Sigmoid.
2. 9aera% &le7ura Lienalis dengan daera%
5oe8um2 $ppendi7 dan sebagian daera% 5olon
Trans(ersum.
!. Pada saat pengambilan 6adiogra?i daera%"
daera% tersebut2 dimana keadaan kontras >aS3#
tela%
penu% mengisi daera% tersebut dan
pengambilan 6adiogra?i setela%
pengisian >aS3# di stop. Setela% itu
pengisian >aS3# diteruskan sampai
mengisi daera% yang dilaluinya2 setela%
penu% pengisian kemudian di stop
sebelum dilakukan pemotretan2 begitu
seterusnya sampai pemeriksaan 5olon
)n Loop dianggap selesai.
#. Pada daera%"daera% yang di8urigai
adanya kelianan biasanya diambil seri
?oto untuk memberikan in?ormasi yang
lebi% banyak dari suatu kelainan.
*. Setela% pemeriksaan selesai2 pasien
diara%kan membersi%kan sisa"sisa
>aS3# pada tubu%nya (anus. Setela%
semuanya bersi%2 pasien bole% pulang.
TERBATAS
*.
PROSEDUR TETAP
PEMERIKSAAN HSG
TERBATAS
Pers!"!# "!se# $
" Pemeriksaan 4S: dilakukan pada pasien untuk
meli%at bentuk anatomi dan ?ungsi dari Bterus2 Tuba &alopi
sampai ke &imbrial dengan menggunakan ba%an kontras.
" Terlebi% da%ulu ditanyakan pada pasien2 kapan
;enstruasi terak%ir.
" >uat per0an0ian dengan memberikan keterangan
sebagai berikut -
" 9atang pada %ari ke 10 setela% ;enstruasi
terak%ir.
" ;embaCa alat pembalut Canita.
" Tidak ber%ubungan intim dengan suami mulai
dari bersi% ;enstruasi terak%ir sampai
pemeriksaan dilakukan.
" Sebelum dilaksanakan pemeriksaan 4S:2 pasien atau
sala% satu keluarga kandung mengisi &ormulir persetu0uan
pemeriksaan dengan kontras media.
Pers!"!# A%!t&B!'!# $ - 3mnipaEue atau Bltra(ist
" $Euabiden 20 88.
" &olley 8ateter Io. /
(dengan mandarin
" 1ateter tip *0 88.
" Spuit 10 88.
" Spe8ulum (agina.
" Sonde Bterus.
" $nti septi8 e7 >etadin.
" 4and S8un.
" ;arker.
Poss "e(er)s!!# $ $P dan 3bliEue.
Prose*+r "e(er)s!!# $
Pasien tidur supine diatas me0a pemeriksaan dengan
kaki lurus dan tangan disamping tubu%. :aris tenga% tubu%
se0a0ar mid line table. 1aset diletakkan pada 5aset Try
dengan memakai >u8ky.
" 56 - Ferti8al tegak lurus kaset.
" 5P - Pertenga%an S)$S kanan dan kiri.
" 1aset - (1/ 7 2# 8m.
" &&9 - 100 8m.
Sebelum dipasang kateter2 pasien diposisikan
Litotomi2 kemudian sekeliling kemaluan dibersi%kan dengan
betadin. 9aera% (agina dimasukkan Spe8ulum agar dapat
terbuka2 setela% itu dibersi%kan dengan betadin sampai ke
mulut ra%im.
TERBATAS
*/
TERBATAS
Selan0utnya &olley 5ateter dimasukkan (ia mulut ra%im2
bila posisi kateter suda% tepat benang yang ada pada
kateter di8abut. 1emudian balon kateter dikembungkan
dangan menyuntikan $Euades sebanyak ! 88 melalui
kateter dengan maksud agar kateter tidak lepas dari
mulut ra%im2 selan0utnya pasien dian0urkan tidur
terlentang kembali.
Setela% posisi kateter ?i72 kemudian disuntikan
kontras disertai dengan &luoroskopi sesuai dengan
per0alanan kontras menu0u Bterus2 Tuba &allopi sampai
ke &imbrial. Pada saat kontras mengisi organ"organ
tersebut2 dilakukan pemotretan untuk meli%at
keseluru%an dengan posisi $P dan 3bliEue (LP3 dan
6P3 O!0 , #0PA. 1aset yang digunakan ukuran (1/ 7
2# 8m.
Setela% itu kontras di stop2 pemeriksaan selesai
bila kontras tela% mengisi seluru% organ yang akan
diperiksa. >alon kateter dikempeskan kemudian kateter
di8abut. Pasien dian0urkan untuk tidur se0enak2
kemudian diara%kan ke Toilet untuk membersi%kan sisa"
sisa betadin yang ada disekitar (agina dan memakai
pembalut Canita yang suda% disiapkan. Pasien bole%
pulang apabila keseluru%annya tela% bersi%.
TERBATAS
*9
BAB I7
Radiografi Intra Oral
Radigrafi ntra *ral terdiri dari #
&. Radiografi -eriapikal bidang bagi
=. Radiografi -eriapikal -aralleling
%. Radiografi -roximal atau Radiografi 7ite Ging
6. Radiografi *klusal "opografik 2 *bli1ue *klusal
). Radiografi "rue *cclusal 2 >ross $ection
G. D. 3orten # *rang pertama membuat Radiografi ntra *ral.
DR. F. Aumela (&(%%) # *rang membuat Radiogram 8xtra *ral, namun
radiogram kurang kontras sehingga tidak mungkin
dipakai untuk radio diagnosa dalam pemeriksaan klinik.
Forst Ferger # 3enyempurnakan kemajuan teknik intra oral,
khususnya
teknik periapikal.
$aterlai # 3embuat teknik periapikal bidang bagi.
3c. >ormack # 3embuat teknik periapikal paralleling.
DR. Dordon !itBgeQrald # 3enyempurnakan teknik periapikal paralelling.
Petunjuk Umum dalam Intra Oral Radiografi
&. "erangkan kepada penderita tentang prosedur kerja pembuatan intra oral Ro.
=. @enakan baju pelindung radiasi (apron) pada penderita
%. ?atih penderita buka mulut dengan bernafas melalui hidung untuk menghidari
mual, menyesuaikan jar. mulut dan fixasi film.
6. ?epas barang-barang yang mengganggu penempatan film, misalnya# gigi
tiruan lepas, alat orthodontie, dan perhiasan tertentu.
). Atur pengatur aliran listrik pada pesa:at foto gigi # :aktu, kiloColt, miliampere,
dan perlengkapan penunjang lainnya.
H. Atur sudut arah proyeksi sinar P kepada gigi.
L. "entukan posisi arah proyeksi sinar P pada anatomi muka.
'. Atur sandaran kepala penderita.
(. -eriksa posisi kepala penderita.
&4. 3asukkan film ke dalam mulut pada regio yang diperlukan. @emudian, fiksasi
dengan# jari tangan, digigit, dan film holder.
&&. Atur konus pesa:at Ro gigi dengan teknik Radiografi yang dibutuhkan.
&=. (*perator) kenakan apron.
&%. (*perator) berdiri minimal = m di belakang konus pesa:at Ro atau di sisi luar
dinding penyekat lapisan timah hitam.
&6. (*perator) -osisikan jari pada tombol. @emudian, tekan on agar terjadi
exposure.
&). @eluarkan film dari mulut penderita dan keringkan untuk mencegah terjadinya
kelembaban dan memudahkan pembukaan bungkus.
&H. -roses film di dalam kamar gelap; tanpa kamar gelap.
&L. Dantung dan jepit film pada gantungan film, kemudian beri identitas.
&'. ?epas apron.
Kegunaan Ro Foto pada Kedokteran Gigi
&. 3embantu menegakkan diagnosa
=. 3engarahkan rencana pera:atan
%. 3engeCaluasi hasil pera:atan
6. -rognosa
TERBATAS
TERBATAS
+0
; 3engetahui .....
). 3engetahui keadaan patologis
H. 3engetahui hubungan sinus dan gigi impaksi
L. 3engetahui keadaan gigi dan jaringan penyangga
'. 3engetahui pertumbuhan dan perkembangan gigi
(. 3elakukan forensik
&4. 3elakukan surCei dan penelitian
Pengaruh Radiasi
Radiasi dapat menimbulkan#
8fek ?okal#
&. 8rythema pada kulit tanpa keluhan
2. 8rythema gatal dermatitis bengkak ulcer
8fek $istemik#
&. @elainan darah
2. Denetik steril
!. 3ata katarak
Pembagian Film
!ilm berdasarkan pemakaian terdiri dari ntra *ral film#
&. -eriapikal film# - !ilm no 4 untuk anak-anak dan pasien sensitif (L;' x & %;'
inch)
- !ilm no & untuk orang de:asa (& R x & );' inch)
=. 7ite Ging !ilm#- Ao 4 untuk anak-anak
- Ao & gigi anterior
- Ao = seluruh gigi de:asa
!ilm periapikal (standard) digunakan untuk 7ite Ging dengan melekatkan
sayap dari kertas pada sisi film.
%. *cclusal !ilm
!ilm 8xtra *ral #
--anoramic
; Tujuh .....
Tujuh Faktor yang menentukan
hasil Radiografi
&. 9arak target < film
TERBATAS
TERBATAS
+1
=. .oltage dan miliampere
%. -osisi kepala pasien
6. >ara meletakkan film
). Gaktu pemotretan
H. Angulasi sinar x
L. DeCeloping ; -rocessing
Radiografi Ideal
Radiografi yang ideal harus menghasilkan#
&. 7ayangan yang kontras
=. 7ayangan seperti objeknya
%. 7ayangan yang ukurannya sama
?etak film# -embungkus :arna putih menghadap gigi yang akan difoto karena sisi
lainnya ada tin foil.
Cara eletakkan Film
&. Digi yang akan difoto harus diposisikan di tengah film.
=. !ilm diletakan sedekat mungkin dengan objek.
%. -ada gigi anterior, film diletakan Certikal. $edangkan, pada gigi posterior, film
diletakkan horiBontal.
6. "epi film diletakkan 4,) cm dari garis oklusi; incisal.
3& kanan ba:ah, posisi film horiBontal & @a atas, posisi film Certikal
Cara Fiksasi Film


F&3(#(& (#,#* ter,#,$ t&!""& F&3(#(& %& m#*3ot# "&!"&8# m#r"&! 2#!"
+e!#r
TERBATAS
TERBATAS
+2
F&3(#(& 0&,m (#,#* ter,#,$ re!%#* F&3(#(& %&m#*3ot# "&!"&8# m#r"&! 2#!"
+e!#r
S !iksasi film dengan telunjuk atau jempol pasien
Atau bisa juga menggunakan alat pembantu# P,#(t&3 *o,%er9 3#2$9 %#! met#,.

A. A!ter&or XP &!(tr$me!t A. M#:&,,#r2 #!ter&or teet*
B. Po(ter&or XP &!(tr$me!t B. M#:&,,#r2 )o(ter&or teet*
!aktu Penyinaran" #$posure Time
RA # Digi anterior # & detik
Digi - #& R detik < & M detik
Digi 3 # = detik
R7 # Digi anterior # M detik < & detik
Digi - # &detik
Digi 3 #& R detik -& M detik
3enggunakan# &4 mA ; H)k.-
RA lebih lama dari R7 karena RA melalui beberapa tulang dan gigi RA lebih besar.
Indikasi Pembuatan Radiografi Periapikal
Radiograf -eriapikal sangat memenuhi syarat dalam menunjang diagnosa klinis
dengan diagnosa radiografis khususnya karena mengenai = atau %gigi serta jaringan
sekitarnya.
; Radiograf .....
TERBATAS
TERBATAS
+!
Radiograf memiliki detail gambar yang sangat
jelas#
&. 9aringan tulang
=. 9aringan ikat periodental
%. 9aringan >ement gigi
6. 9aringan pulpa, dentin, email
). @aries gigi, saluran akar gigi
H. Apikal (kelainan)
L. 7enih gigi susu
Indikasi Pembuatan Radiografi Paralleling
Dengan radiografi paralleling bisa diperoleh radiogram dengan gambaran yang lebih
handal dalam#
" -engukuran panjang gigi
" -engukuran panjang saluran akar gigi
" Adanya saluran tambahan dari saluran akar gigi
" Fubungan antara mahkota dengan akar gigi
Indikasi Radiografi Pro$imal %&ite !ing'
&. @ebutuhan pemeriksaan proximal RA dan R7 yang terlihat dalam & film.
=. Dambaran Radio *pague jaringan email, dentin dari permukaan bukal, tebal
(kepadatan), Radiolucen# jaringan pulpa
" >aries proximalis
" Dambaran Radiolusen dari Resorbsi alCeolar crest
" Dambaran radio opaa1ue calculus (karang gigi)
" "itik kontak
" "ambalan *Cerhanging
" Fasil pera:atan
" -roses penulangan dari penyembuhan terapi transplantasi bone graf
Indikasi Radiografik Oklusal Topografik %Obli(ue Oklusal'
&. 3elihat pandangan kasar dari panjang akar gigi.
=. 3elihat daerah patologis yang luas.
%. ?okalisasi dan luas daerah fraktur.
6. Digi impaksi dan gigi supernumeracy.
). -emeriksaan RA dan R7 secara umum.
TERBATAS
TERBATAS
+#
; Indikasi .....
Indikasi Radiografik True Oklusal %Cross )e*tion'
&. 3elokalisasi akar gigi tertinggal, gigi impaksi, supernumeracy
=. 3elokalisasi benda-benda asing
%. 3elokalisasi batu-batu kelenjar dari mandibula
6. ?okalisasi hubungan bucco lingual keadaan patologis
). fraktur RA atau R7
Pembuatan Periapikal Radiografi dengan Teknik &idang &agi"
&ise*tion
-ada teknik bidang bagi, proyeksi sinar P harus tegak lurus dengan bidang bagi
untuk memperoleh gambaran gigi pada film
7idang bagi adalah bidang yang membagi = sama besar anatara bidang film dengan
bidang sumbu panjang gigi
-atokan menentukan atau memperkirakan bidang bagi dengan mengamati secara
extra oral.
U!t$3 "&"& %e)#! RA# ditarik garis lurus dari pupil ke incisal edge.
Digi ki atas # ditarik dari pupil ka ke incisal edge gigi ki atas
Digi ka atas # ditarik dari pupil ki ke incisal edge gigi ka atas
TERBATAS
TERBATAS
+*
U!t$3 "&"& +e,#3#!" RA: ditarik garis dari titik interpupil ke buccal cups gigi yang
bersangkutan
R#*#!" B#;#* #
/ntuk gigi depan dan gigi belakang lebih mudah memperkirakan bidang bagi karena
sumbu panjang gigi dan letak film mudah dilihat kira-kira hampir tegak lurus.
Fubungan sumbu Certikal R7, bentuk anatomi R7, lengkung R7 mudah meletakkan
film.
Periapikal Foto enurut &idang &agi
A. -osisi pasien
- -asien dalam keadaan duduk
- -osisi kepala diatur supaya#
-7idang sagital tetap Certikal
-7idang alanasi < tragus horiBontal untuk RA
-7idang sudut mulut < tragis horiBontal untuk R7
TERBATAS
TERBATAS
++
7. !ilm# 7idang film diusahakan tetap datar atau merupakan & bidang datar
>. @onus# @onus pendek ukuran ' inch (short cone)
D. Arah sinar P# "egak lurus pada bidang bagi
RA# Arah sinar positif dari atas ke ba:ah
R7# Arah sinar negatif dari ba:ah ke atas
8. !iksasi film# !ilm difiksasi dengan jati tangan atau menggunakan alat peganggan
film
(film holder)
Digi#
=& &=
!ilm diletakkan Certikal kontak dengan mahkota gigi dan palatum
4,) cm jarak dari incisal edge ke tepi film
!iksasi dengan ibu jari pasien dengan jari berla:anan dengan gigi difoto
$inar diarahkan ke tengah film
/jung cone diletakkan di ujung hidung
$udut Certikal T6)
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horisontal tegak lurus film
TERBATAS
TERBATAS
+.
Digi#
% %
& ujung cone diletakkan di tepi hidung
TERBATAS
TERBATAS
+/
Digi#
)
6
6
)
$inar diarhkan di tengah fim
/jung cone di ba:ah pupil tegak lurus alanasi-tragus
$udut Certikal T64
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horiBontal sejajar bidang interproksimal gigi
Digi#
'LH HL'
TERBATAS
TERBATAS
+9
7erkas sinar ke tengah film
/jung cone di ba:ah sudut mata tegak lurus dari alanasi < tragus
$udut Certikal T %4
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horiBontal sejajar bidang interproximal dan tegak lurus film
Digi#
%=& &=%
-osisi kepala#
-asien didudukkan posisi bidang oklusal gigi R7 sejajar lantai
3idline ; sagital plane tegak lurus lantai
!ilm#
Diletakkan di lingual secara Certikal
$inar diarahkan ke arah tengah film pada dagu
$udut Certikal -=4
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horiBontal sejajar bidang interproximal gigidan tegak lurus film
TERBATAS
TERBATAS
.0
Digi#
)
6
6
)
!ilm#
Diletakkan horiBontal di sebelah lingual
$inar diarahkan ke arah tengah film
$udut Certikal -&)
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horiBontal sejajar bidang interproksimal dan tegak lurus film
TERBATAS
TERBATAS
.1
Digi#
'LH HL'
!ilm#
Diletakkan horiBontal di lingual
Ditekan dengan telunjuk
$udut Certikal -)
o
terhadap bidang horiBontal
$udut horiBontal sejajar bidang interproksimal dan tegak lurus film
Teknik paralel
-rinsip pendekatan paralel# sudut Certikal sinar x diarahkan tegak lurus sumbu gigi
dan sumbu film.
/ntuk memudahkan kesejajaran sumbu film dengan sumbu gigi digunakan alat
bantu#
>otton roll
TERBATAS
TERBATAS
.2
!ilm holder kayu;plastik
>one indicator
Femostat
G&"& I %#! #t#(
-osisi kepala#
-ermukaan oklusal gigi RA sejajar lantai
$agital ; midline tegak lurus lantai
!ilm#
Diletakkan Certikal
Diletakkan bagian palatal
$ejajar sumbu gigi depan RA
$inar#
"egak lurus film
$udut Certikal ; sinar Certikal tegak lurus film
3enggunakan# film holder
G&"& P J M
!ilm#
Diletakkan horiBontal
Diletakkan di sebelah palatal
3encangkup gigi
3enggunakan film holder
TERBATAS
TERBATAS
.!
$inar# tegak lurus film
$udut Certikal# sudut yang dibentuk sinar x dari target ke arah film terhadap bidang
horiBontal
$udut horiBontalE sudut yang dibentuk berkas sinarx dari target ke arah film terhadap
bidang sagital ; transCersal
Arah penyinaran (besarnya sudut)# untuk orang de:asa
$hort cone ?ong cone
RA &, =, > T64
o
sp T6)
o
T=4
o
sp T=)
o
-&, -=, 3& T%4
o
sp T%)
o
T=4
o
3=, 3% T=4
o
sp T=)
o
T&)
o
R7 &, =, > -&)
o
sp -=4
o
-&)
o
sp -=4
o
-&, -=, 3& -&4
o
-&4
o
3=, 3% T)
o
sp 4
o
4
o
G&"& I J RB
-osisi kepala
; *klusal ......
*klusal plane gigi R7 sejajar lantai
TERBATAS
TERBATAS
.#
$agital ; midline tegak lurus lantai
!ilm#
Diletakkan Certikal
Diletakkan di sebelah lingual
$umbu film sejajar sumbu gigi
3enekan ke apikal
3enggunakan film holder

$inar# tegak lurus sumbu filmdan gigi
G&"& P J M RB
-osisi kepala# sama
!ilm#
Diletakkan horiBontal
$umbu gigi sejajar sumbu film
TERBATAS
TERBATAS
.*
$inar# tegak lurus sumbu film
@euntungan @erugian
$hort cone
3udah meletakkan film
dalam mulut
"idak memerlukan alat
bantu
$ering hasil kurang
akurat
3udah terjadi
superimpose terhadap os
Bygomaticum pada 3
atas
?ong cone
Dambaran radiogram
akurat
"idak terjadi super
impose
$ulit mendapat
kesejajaran dengan
sumbu gigi
3emerlukan alat bantu
&ite !ing
-osisi kepala# garis oklusi (alanasi-tragus) sejajar lantai
-royeksi sinar#
!ilm dimasukkan dalam mulut hingga film tidak bengkok mengikuti lengkung
rahang
-asien disuruh menggigit pada sayap (:ing)
7idang oklusal RA horiBontal sinar diarahkan dengan sudut '-&4 ke arah
ba:ah lurus ke tengah film
Gaktu penyinaran# &,L) detik < H) kCp < &4mA
4,L) detik < (4kCp < &4mA
TERBATAS
TERBATAS
.+
Teknik O**lusal
Pr&!(&) #r#* (&!#r $!t$3 to)o"r#0&3 8&e;# Arah sinar miring; obli1ue dari sumbu
gigi dan film diletakkan dengan salah satu sisinya menghadap bidang oklusi gigi.
Re"&o A!ter&or R#*#!" At#(:
" $andaran kepala RA sejajar lantai, 3idline tegak lurus lantai
" -asien menutup mulut dan menggigit film
" /jung cone pada ujung hidung dengan sudut Certikal H)
o
dan sinar
diarahkan ke midline.
Re"&o A!ter&or R#*#!" B#;#*:
" -osisi kepala digerakkan ke belakang membentuk sudut =)
o
terhadap
bidang Certikal
" -asien menutup mulut dan menggigit film
" /jung cone diletakkan & inch di ba:ah ujung dagu dengan sudut
Certikal -=)
o
, berkas sinar diarahkan ke midline.

; Pr&!(&) .....
TERBATAS
TERBATAS
..
Pr&!(&) #r#* (&!#r ro(( Se4t&o! 7&e; adalah sejajar sumbu gigi dan film
diletakkan dengan salah satu sisinya menghadap bidang oklusi gigi.
Re"&o A!ter&or R#*#!" At#(:
" 7idang oklusal sejajar lantai
" 3idline tegak lurus lantai
" -asien menutup mulut dan menggigit film
" /jung cone diletakkan pada dahi dan sinar P tegak lurus film

Re"&o A!ter&or R#*#!" B#;#*:
" @epala pasien terangkat ke belakang dengan sudut 6)
o
" /jung cone & inch di ba:ah ujung dagu dan berkas sinar P diarahakan
tegak lurus film
Kesalahan %+istorsi' pada Teknik &iseksi Pemotretan Intra Oral
&. 8longation#
7ayangan yang terbentuk pada P ray film terlihat lebih panjang dari gigi aslinya.
"erjadi karena# sudut Certikal lebih kecil dari normal. 3isal# seharusnya 6)
o
digunakan sudut %4
o
.
; =. $hortening#
TERBATAS
TERBATAS
./
=. $hortening#
7ayangan yang terbentuk pada P ray film terlihat lebih pendek dari gigi aslinya.
"erjadi karena# sudut Certikal lebih besar dari normal. 3isal# seharusnya 6)
o
kita
gunakan H4
o
.
%. ForiBontal oCerlapping#
7ayangan yang terbentuk pada P ray film terlihat tumpang tindih.
"erjadi karena berkas sinar P arahnya tidak sejajar dengan interaproximal space

6. >one cutting#
7ayangan yang terbentuk hanya sebagian.
"erjadi karena# sebagian film tidak kena sinar.
). 8xcessiCe bending#
7ayangan yang terbentuk mahkotanya normal tapi bagian akar memanjang.
"erjadi karena#
-alatum dangkal film melengkung :aktu difiksasi
3enfiksasi film dengan posisi film melengkung
$ering pada daerah >aninus
TERBATAS
TERBATAS
.9
etode Pen*u*ian Film
&. Dalam kamar gelap ("eknik .isual ; 3anual)
-rosedurnya#
a. dalam larutan deCeloper# terlihat bayangan dari obyek gigi dan jaringan
sekitarnya
b. pembilasan air# sisa-sisa deCeloper pada film dibersihkan
c. pemrosesan dalam larutan fixir# garam perak halida yang tidak terkena
sinar x larut
d. pembilasan air bersih mengalir# menghilangkan sisa-sisa bahan kimia
=. "ime temperature method
- ketepatan :aktu
- ketepatan temperatur larutan
- UL)
o
melunakkan gelatin film
- VH4
o
menghambat proses pembentukan gambar
%. 3onobath system
!ilm yang terexposure disuntik deCeloper dan fixir yang bersifat alkalis
6. 3emakai alat automatic (kamar gelap di dalam alat automatic)#
- !ull automatic# !ilm keluar dalam keadaan kering
- $emi automatic# !ilm keluar dalam keadaan basah
Kesalahan,Kesalahan yang Terjadi !aktu Pen*u*ian
&. Roentgenogram yang terlalu terang karena#
" /nder exposure
" /nder deCeloping
" ?arutan deCeloper terlalu dingin
=. Roentgenogram yang terlalu gelap karena#
" *Cer exposure
" *Cer deCeloping
" ?arutan deCeloper terlalu panas
%. Roentgenogram dengan gambar kabur karena#
" @erusakan gelatin karena udara panas
" 7ergeraknya pasien; film :aktu penyinaran
6. Roentgenogram dengan bayangan sebagian karena#
" !ilm tertutup penjepit film
" Arah sinar tidak mengenai film
" $ebagai fil tidak mengenai larutan deCeloper
TERBATAS
TERBATAS
/0
; Roentgenogram .....
). Roentgenogram dengan bayangan benda asing pada film karena#
" $idik jari operator
" @aca mata pasien atau anting pasien terproyeksi
H. Roentgenogram memiliki goresan atau cacat pada film karena#
" "erkena larutan fixir
" !ilm sobek karena pembukaan pembungkus dengan tergesa-gesa
" !ilm yang masih basah tergore benda tajam, misalnya# kuku.
Kesimpulan-
Radiografi gigi adalah pertolongan diagnosa yang sangat berharga. $ebuah standar
teknik dari pengambilan ; pengerjaan dan penafsirannya adalah sangat penting.
Galaupun diagnosis P ray yang diberikan untuk pasien gigi dan staf sangat kecil
tetapi mempunyai efek kumulatif. Dokter gigi harus berhati-hati terhadap bahaya-
bahayanya dan harus mengambil tindakan-tindakan yang memadai.
TERBATAS
TERBATAS
/1
Radiologi adalah salah satu bagian terpenting yang diperlukan untuk mendiagnosa
pera:atan dari penyakit ; kelainan dalam mulut.$uatu pengetahuan teknik dan
menginterpretasikan radiografi adalah dasar dalam mendapatkan diagnosa yang
akurat.
@ursus ini bertujuan memberikan kepada operator suatu pengetahuan dasar dari
penyinaran, resiko ; bahaya dari penggunaannya, efek biologis dan prosedur praktis
untuk mengurangi atau memperkecil akibatnya.
$ebaiknya dilengkapi pengetahuan analisa hubungan dari interpretasi radiografi
untuk mendiagnosa dan dasar dari keseharan radiologi dan konsep radiobiologik
yang berhubungan dengan ilmu kedokteran gigi.
+aftar pustaka-
&. -hilp G. 7allinger, 3.$., R.". (R). errill.s /tlas Radiographi* Positions
and Radiologi* Pro*edures0 '
nd
ed. .olume & and =. "he *hio $tate
/niCersity, >olumbus, *hio, &(().
TERBATAS
TERBATAS
/2
=. 3ateri @uliah A-R* Dep @es R. Radiofotografi dan Proteksi Radiasi.
9akarta.
%. $tandrad *perasional -rosedur @linik Radiologi Ruspau Antariksa, Prosedur
Tetap Pemeriksaan Radiologi. 9akarta.
#. ?incoln R, Fing 3. Fundamental of +ental Radiography. =
nd
ed.
-hiladelphia# ?ea W !ebiger, &(').
*. 3c>all, Gald. Clini*al +ental Roentgenology. 6
th
ed. G.7. $aunders
>ompany.
+. * 7rien. +ental Radiography. 6
th
ed. G.7. $aunders >ompany.
.. Guehrmann, Fing 3. +ental Radiology. %
rd
ed. >... 3osby >ompany.
TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai