Anda di halaman 1dari 18

I MADE INDRA AGASTYA

ADRIANTO MARTHINUS NDII


WIAN SAPUTRA
SITI AMINATUZ ZUHRIA
1. Cara Pengelolaan Lahan
dan Persiapan Lahan

Tahapan awal sebelum
pendirian sungkup
adalah pembukaan atau
pembersihan lahan.






Setelah pembukaan lahan dan pembersihan lahan,
barulah sungkup didirikan. Sungkup terdiri dari
bagian atapnya adalah plastik UV, dinding-
dindingnya adalah screen net putih dan pondasinya
adalah bambu atau kayu pohon yang awalnya
tumbuh di lahan tersebut.

2. Persemaian

Sebagian besar tanaman yang
dibudidayakan di dalam
sungkup adalah tanaman
sayuran yang hampir semua
jenis sayuran perlu disemaikan
di media persemaian.



Media persemaian menggunakan bahan kompos saja
atau dicampur dengan tanah perbandingan 1 : 1.
Kemudian disemaikan di media semai dan ditunggu
antara 1-2 minggu baru dilakukan pindah tanam ke
lahan.

Pola Tanam dalam Sungkup

Pola tanam yang umum dilakukan adalah
monokultur dalam satu baris bedengan. Sangat
jarang ditumpangsarikan atau dalam satu bedeng
terdiri dari beberapa jenis tanaman. Namun antar
bedengan satu dengan bedengan disebelahnya
biasanya berbeda jenis tanaman
Penyiraman dan Pemupukan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari atau sesuai
kondisi lahan. Disiram memakai gembor atau selang
pengairan. Pemupukan dibagi menjadi dua, pupuk
awal dan susulan.

Pupuk awal yang biasa digunakan adalah pupuk
kompos. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tanaman dibutuhkan pupuk susulan yang biasa
digunakan adalah pupuk cair
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman

Tindakan pengendalian tidak dilakukan oleh para
petani rumah kaca. Petani disini menganut sistem
pertanian organik.

Petani hanya memperhatikan proses produksinya
mulai dari persiapan bedengan sampai pada
penanaman dan panen.

kebutuhan unsure hara tanaman lebih diperhatikan
sehinga tanaman kemungkinan akan lebih tahan
terhadap serangan OPT.
pengamatan dilapangan terlihat bahwa tanaman
dalam rumah kaca lebih sedikit atau bahkan tidak
terlihat kerusakannya bila dibandingkan dengan
taman yang berada diluar rumah kaca.

Pasca Panen

Setelah panen petani kembali membersihkan bedeng
dari sisa-sisa tanaman

Setelah itu petani merapikan kembali bedengan dan
memberik kompos sehingga siap untuk ditanam lagi

Perbandingan agroekosistem rumah kaca dan
ekosistem alam

No Ciri-ciri Agroekosistem
Rumah Kaca
Ekosistem
Alami
1
Rantai tropik Sederhana, linier kompleks
2
Keragaman spesies Rendah Tinggi
3
Keragaman genetis Rendah Tinggi
4
Stabilitas Rendah Tinggi
5
Kendali manusia Tinggi Rendah
6
Heterogenitas habitat Sederhana Kompleks
Rantai Tropik

Pada tingkatan rantai tropik sendiri agroekosistem
rumah kaca memiliki suatu rantai yang lebih
sederhana.

Meningkatnya diversitas pada agrosistem rumah
kaca dapat berarti sebuah keburukan dari sistem
tanam. Contohnya saja timbulnya gulma, jamur
ataupun serangga baik OPT maupun non OPT
pengganggu tanaman pokok yang dibudidayakan.
Kemudian untuk ekosistem, tidak terjadi penekanan
diversitas organisme. Dalam ekosistem, organisme
dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.
Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup

Tidak adanya penekanan diveersitas terhadap
kepentingan produk tertentu juga mengakibatkan
rantai-rantai makanan atau tropik serta siklus yang
terjadi pada ekosistem alami menjaadi semakin
kompleks.

Keragaman spesies agroekosistem rumah kaca rendah
sedangkan ekosistem tinggi

Lingkungan agroekosistem rumah kaca yang tujuannya
sebagai suatu tempat yang memang disengaja
dikhususkan sebagai suatu lingkup wilayah pertanian
yang dikembangkan secara khusus yang meminimalkan
atau terlepas dari pengaruh lingkungan

dalam merubah lingkungan alami (ekosistem alami)
sebagai suatu kegiatan pertanian yang memungkinkan
tereliminasinya organisme-organisme yang tidak
sinergis dengan kegiatan pertanian yang dilakukan
sehingga terjadi pengurangan atau penurunan spesies
organisme yang ada.

Keragaman genetis agroekosistem rendah dan
ekosistem tinggi
Keragaman genetis dari suatu tempat atau ekosistem
sendiri terdapat perbedaan antara tiap-tiap jenis
ekosistem, begitu pula pada agroekosistem rumah
kaca dan ekosistem

melihat kondisi agroekosistem rumah kaca yang ada
sekarang ini lebih ke arah monokultur yang erat
kaitannya dengan minimalnya ragam vegetasi yang
ditanam pada agroekosistem itu sendiri. Hal ini
tentu jelas menandakan bahwa keragaman genetis
pada agroekosistem rumah kaca sangat terbatas atau
rendah
Stabilitas agroekosistem rumah kaca rendah
sedangkan ekosistem tinggi

Apabila ditinjau dari beberapa segi yang menjadi
indikator pembeda antara agroekosistem rumah kaca
dan ekosistem, stabilitas ini sangat erat kaitannya
dengan produksi, siklus mineral dan keragaman dari
pada agroekosistem rumah kaca dan ekosistem itu
sendiri.

Stabilitas sendiri dapat dicapai apabila terdapat
faktor lingkungan sepeerti halnya sumber daya yang
ada pada sekitar lingkungan agroekosistem
Kendali manusia pada agroekosistem rumah kaca
tinggi dan ekosistem rendah

kelanjutan habitat dari organisme-organisme yang
hidup. Agroekosistem rumah kaca merupakan salah
satu bentuk ekosistem binaan manusia yang dikelola
semaksimal mungkin untuk memperoleh produksi
pertanian dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai
kebutuhan manusia

Kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan adanya
pengupayaan oleh manusia atas produksi dari pada
agroekosistem rumah kaca yang merupakan
keintensifitasan kendali manusia yang tinggi di
dalamnya
Heterogenitas habitat agroekosistem rumah kaca
sederhana dan ekosistem kompleks
Keterbatasan jumlah vegetasi yang meliputi segi
keragaman spesies dan genetis yang sangat terbatas
akibat terjadinya penekanan produksi komponen-
komponen agroekosistem rumah kaca dalam hal ini
adalah vegetasi tertentu sebagai sarana produksi
memungkinkan adanya pembatasan heterogenitas
pada agroekosistem itu sendiri.

Diversitas organisme sangat diperkecil untuk
memaksimumkan hasil bahan makanan atau produk
lainnya

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah Agroekosistem
rumah kaca memiliki ciri-ciri rantai tropik yang
sederhana, keragaman spesies, keragaman genetis,
stabilitas yang rendah dibandingkan agroekostem yang
lain, dan dipengaruhi oleh kendali manusia yang
sangat tinggi serta memiliki heterogenitas yang
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai