Anda di halaman 1dari 55

TUMOR

INTRAKRANIAL
dr. Syaiful Saanin,Sp.BS
2
DAFTAR ISI
TUMOR INTRAKRANIAL
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
3
Dr. Syaiful Saanin, Neurosurgeon
saanin@padang.wasanara.ne.id
Ka. SM! "edah Saraf #S$%. Dr. M. D&amil'!K($N)ND %adang
PENDAHULUAN


Insidens

*umor oa+ primer er&adi pada se+iar enam +asus per
,--.--- populasi per ahun. .ebih sedi+i pasien dengan
umor measai+ yang daang +epusa bedah(saraf, walau
insidens sebenarnya harus sebanding, bah+an melebihi
umor primer. Se+iar , dari umor oa+ primer er&adi
pada ana+(ana+ usia dibawah ,/ ahun.


Lokasi

%ada dewasa, 0-(0/ persen er&adi supraenorial. *umor
erbanya+ adalah glioma, measase dan meningioma.
%ada ana+(ana+ 1- persen er&adi infraenorial.
Medulloblasoma dan asrosioma serebeler adalah pre(
dominan.


Patologi

*umor inra+ranial sering diurai+an sebagai 2&ina+2 dan
2ganas2, namun isilah ini ida+ dapa langsung diban(
ding+an dengan umor yang er&adi e+sra+ranial3
*umor inra+ranial jinak mempunyai efe+ membinasa(
+an +arena ia ber+embang didalam rongga eng+ora+ yang
berdinding +a+u. )srosioma &ina+ bisa menginfilrasi
&aringan oa+ se4ara luas hingga men4egah unu+ peng(
ang+aan oal, aau mengisi daerah neurologis yang
+riis yang bah+an men4egah pengang+aan parsial se+a(
lipun.
*umor inra+ranial ganas berari perumbuhan yang
4epa, diferensiasi yang buru+, selularias yang ber(
ambah, miosis, ne+rosis dan proliferasi 5as+uler. Na(
mun measasis +e daerah e+sra+ranial &arang er&adi.


Klasifikasi Patologis

*ahun ,676, WHO menga&u+an dan diseu&ui se4ara iner(
nasional, +lasifi+asi umor inra+ranial berdasar+an
pada &aringan asal umornya. 8ni men4egah pema+aian is(
ilah 2glioma2, yang sebelumnya men4a+up asrosioma,
oligodendroglioma, ependimoma, dan glioblasoma muli(
forme. Karena sel asal glioblasoma yang sanga ganas
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
9
ida+ di+eahui, ia di+lasifi+asi+an +edalam umor yang
berasal embrioni+.



KLASIFIKASI PATOLOGIS

Neuoe!itelial

Astrosit
Astrositoma: )dalah umor oa+ primer yang paling se(
ring er&adi. :ambaran hisologis memung+in+an pemisah(
an +edalam empa ing+a erganung ing+a +eganasan.
%endera&aan ini +eepaannya erbaas dan hanya me(
nun&u++an gambaran 4onoh biopsi dan ida+ selalu mewa(
+ili umor +eseluruhan. ;enis paling ganas, asrosioma
anaplasi+ <dera&a 8=>, er&adi paling sering dan
menginfilrasi &aringan se+iarnya se4ara luas. )sro(
sioma dera&a rendah yang lebih &arang er&adi, ana(
ranya &enis pilosii+ <&u5enil> dan fibriler, proo(
plasmi+ dan gemisosii+.

Oligodendrosit
Oligodendroglioma: "iasanya umbuh lamba, umor berba(
as egas. =ariannya anara lain benu+ anaplasi+ <ga(
nas> dan 24ampuran2 asrosioma oligodendroglioma.

Sel ependimal dan pleksus khoroid
Ependimoma: *er&adi dimana sa&a sepan&ang sisema 5en(
ri+uler dan +anal spinal, namun eruama er&adi pada
5enri+el +eempa dan +auda e+uina. 8a menginfilrasi
&aringan se+iarnya dan mung+in menyebar melalui &alur
CSS. =ariannya anara lain &enis anaplasi+ dan sube(
pendimoma yang berasal dari asrosi subependimal.
Papiloma pleksus khoroid: *umor yang &arang dan er+a(
dang sebagai penyebab hidrosefalus a+iba produ+si CSS
yang berlebihan. "iasanya &ina+ namun er+adang dalam
benu+ ganas.

Sel saraf
Ganglioglioma/Gangliositoma/Neuroblastoma: *umor &arang
berisi sel ganglion dan neuron abnormal. *er&adi dalam
berbagai ing+a +eganasan.

Sel pineal
Pineositoma/Pineoblastoma: *umor yang sanga &arang.
?ang disebu era+hir +urang berdiferensiasi dengan ba(
i+ dan memperliha+an perumbuhan yang lebih ganas.

Sel berdiferensiasi buruk dan sel embrionik
Glioblastoma multiforme: *umor sanga ganas. Dengan i(
da+ adanya diferensiasi sel, men4egah idenifi+asi &a(
ringan asal.
Medulloblastoma: *umor ganas ana+(ana+ berasal dari
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/
5ermis serebeler. Kelompo+ +e4il sel yang er+umpul pa(
da sering membenu+ rose se+eliling a+son yang rusa+.
Mung+in menyebar melalui &alur CSS.


Meningio"a

Meningioma: "erasal dari granulasi ara+hnoid, biasanya
sanga de+a dengan sinus 5enosa namun &uga diemu+an
diaas +on5e+sias hemisferi+. *umor lebih bersifa me(
ne+an dari pada mengin5asi oa+ se+iarnya. 8a &uga
er&adi pada orbi dan ulang bela+ang. Kebanya+an &i(
na+ <walau 4enderung mengin5asi ulang berde+aan> na(
mun beberapa mengalami perubahan sar+omaosa. Se4ara
hisologis memperliha+an horls &aringan fibrosa sera
sel +umparan. *ampa+ badan psammoma dan +alsifi+asi.
Hisologis erdiri &enis sinsiial, ransisional, fib(
roblasi+, dan angioblasi+.
!arkoma meningeal dan Melanoma meningeal primer: *umor
yang sanga &arang.


Sel Selu#ung Saaf

*umor inra+ranial sel selubung saraf yang biasanya me(
ngenai saraf a+usi+, dan er+adang saraf rigeminal.
Neurinoma "sin# shannoma$ neurilemmoma%: *umor umbuh
lamba, non in5asif, erlea+ era pada sisi saraf a(
salnya. Hisologis erdiri dari )noni &enis )@ +elom(
po+ pada sel yang dang+al aau berbenu+ ling+aran
<2whorl2>, ber+elompo+ aau membenu+ pallisade, dan
)noni &enis "@ &aringan +elompo+ sel selaa yang ber(
hubungan se4ara renggang.
Neurofibroma: *umor difusa, meluas +eseluruh saraf, me(
lalui mana serabu saraf lewa. *umor ini berhubungan
dengan sindroma 5on #e4+linghausen dan mempunyai +e4en(
derungan yang besar men&adi ganas dibanding neurinoma.


Pe"#ulu$ Daa$

Hemangioblastoma: *er&adi didalam paren+hima serebeler
aau &ord spinal. ,621, .indau mengurai+an sindroma
yang ber+aian dengan hemangioblasoma serebeler dan a(
au spinal dengan umor yang serupa pada reina <penya(
+i 5on Hippel> sera lesi sisi+ dipan+reas dan gin(
&al.

Sel Ge"inal

Germinoma: tu"o sel sfeoid !i"itif se%enis se"ino"a
testis&
Teratoma: Tu"o "engandung 'a"!uan %aingan #edife(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
1
ensiasi #aik) de"is*otot*tulang&
Keduan+a adala$ tu"o %aang !ada egio !ineal ,+ang
tidak #easal dai sel !ineal-&


Tu"o Kaena Gangguan Peke"#angan

Kraniofaringioma: Asal dai sisa sel e!itel #ukal dan
teletak dala" $u#ungan +ang eat dengan tangkai !itui(
tai& .iasan+a nonnodule dengan daea$ sistik #eisi
'aian ke$i%auan seta "ateial k$olesteato"atosa&
Sista epidermoid/dermoid: Tu"o sistik %aang* #easal
dai sisa sel +ang akan "e"#entuk e!ide"is/de"is&
Sista koloid: Tu"o sistik #easal dai sisa e"#iolo(
gis !ada ata! 0entikel ketiga&


Kelen%a Pituitai Anteio

Adenoma pituitari: Tu"o %inak* #iasan+a "engsekesikan
%u"la$ +ang #ele#i$an dai $o"on !olaktin* !etu"(
#u$an dan adenokotikoto!ik&
Adenokarsinoma: Tu"o ganas +ang tekadang te%adi !ada
!ituitai&


Ekstensi Lokal Dai Tu"o .edekatan

Khordoma: Tu"o %aang* #easal dai sisa sel noto(
k$od& Mungkin te%adi di"ana sa%a dai sfenoid $ingga
koksiks* na"un teseing didaea$ #asi(oksi!ital dan
sakokoksigeal* "engin0asi dan "eng$an'ukan tulang se(
kitan+a&
Tumor glomus jugulare (sin. khemodektoma): Tu"o 0asku(
le #easal dai %aingan glo"us %ugulae +ang teletak
#aik !ada #ul#us 0ena %ugula intenal atau !ada "ukosa
telinga tenga$& Tu"o "engin0asi tulang !etosa dan #i(
sa "eluas kefossa !osteio atau le$e&
Tumor lokal lainna: Antaa lain k$ondo"a* k$ondosa(
ko"a* dan silindo"a&


!imfoma "aligna #rimer (sin. mikrogliomatosis): Te#en(
tuk sekita !e"#ulu$ daa$ !aenk$i"al& .isa solite a(
tau "ultifokal& Se#agian !asien kelainann+a "engenai
ekstakanial) +ang "ana +ang "eu!akan fokus !i"e
,inta atau ekstakanial- teta! #elu" diketa$ui&


Tumor metastatik: .isa #easal dai se"ua fokus !i"e*
na"un !aling seing #easal dai #ok$us atau "a""a&



Compiled by Moh. Habib, S.Ked
7
KLASIFIKASI MENURUT LOKASI

He"isfe See#al
ekstinsik1 "eningio"a
kista ,de"oid* e!ide"oid* aak$noid-
intinsik 1 astosito"a
glio#lasto"a
oligodendoglio"a
ganglioglio"a
li"fo"a
"etastasis

Hi!otala"us
astosito"a

Daea$ Selle/Su!aselle
adeno"a !ituitai
kaniofaingio"a 2
"eningio"a
glio"a saaf o!tik 2
sista e!ide"oid/de"oid

Dasa Tengkoak dan Sinus
kasino"a1 nasofaingeal / #isa #eaki#at
sinus* telinga / "eningitis kasino"atosa
k$odo"a
tu"o glo"us %ugulae
osteo"a ,"ukosel-

Siste"a 0entikule
sista koloid
!a!ilo"a !leksus k$ooid
e!endi"o"a
ge"ino"a
teato"a
"eningio"a
!ineosito"a/!ineo#lasto"a
astosito"a

Daea$ Pineal
e!endi"o"a
ge"ino"a
teato"a
"eningio"a
!ineosito"a/!ineo#lasto"a
astosito"a

Fossa Posteio
ekstinsik1 neuile""o"a ,3III* 3-
"eningio"a
sista e!ide"oid/de"oid
sista aak$noid
intinsik 1 "etastasis
$e"angio#lasto"a
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
0
"edullo#lasto"a 2
astosito"a 2 1 see#elu"
#atang otak
2 !edo"inan !ada anak(anak&


ETIOLOGI

Pen+e#a# dai ke#an+akan tu"o otak teta! tidak dike(
ta$ui* na"un #e#ea!a tu"o* fakto !edis!osisin+a di(
keta$ui1
$radiasi Kranial: Penga"atan %angka !an%ang setela$ a(
diasi ke!ala "en+eluu$ ,antaan+a untuk tinea ka!itis-
"e"!eli$atkan !eninggian insidens tu"o %inak "au!un
ganas) astosito"a* "eningio"a&
Terapi $mmunosupressif: Meninggikan insidens li"fo"a
dan tu"o li"foetikule&
%eurofibromatosis: .ekaitan dengan !eninggian insidens
glio"a saaf o!tik seta "eningio"a&
Sklerosis Tuberosa: #e$u#ungan dengan !e"#entukan as(
tosito"a su#e!endi"al&


INSIDENS

Se#agai 'onto$* ta#el #eikut dia"#il dai Ada"s*
Ga$a" dan Do+le*456* !o!ulasi 6&7 %uta* dala" !esen1

Supratentorial &e'asa Anak
Astosito"a ana!lastik 89 7
,te"asuk glio#lasto"a
"ultifo"e-
Meningio"a :; (
Metastasis :6 (
Astosito"a 5 7
Adeno"a !ituitai 8 (
Kaniofaingio"a : :<
Oligodendoglio"a : :
Sista koloid =: (
Li"fo"a =: (
Lain(lain : >

$nfratentorial &e'asa Anak
Neuile""o"a ? (
Metastasis 8 (
He"angio#lasto"a 6 (
Astosito"a : 67
Meningio"a : (
Medullo#lasto"a : 68
De"oid/e!ide"oid : :
E!endi"o"a : ?
Lain(lain : 8

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
6
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
Total #asien dalam ( tahun )*+ *,


GAM.ARAN KLINIS

Ge%ala 'endeung ti"#ul !ela$an* #eta$a! "e"#uuk da(
la" #e#ea!a "inggu atau #e#ea!a ta$un* tegantung de(
a%at keganasan ,#andingkan dengan onset akut +ang te(
%adi !ada -erebro.as-ular a--ident diikuti !e#aikan
#eta$a! #ila !asien #eta$an $idu!-& Kadang(kadang tu(
"o "ena"!ilkan ge%ala akut aki#at !edaa$an atau te(
#entukn+a $idosefalus&


Tu"o su!atentoial Tu"o infatentoial

/((((((( Efek "assa (((((((/ o#stuksi
@ @ %alu ASS
@(((B Tanda dan ge%ala =(((@
@ !eninggian TIK @
@ @
/(((B Heniasi tentoial @
@ @
C @
Heniasi tonsille =(/

/(((((( Keusakan fokal (((/
@ @
@(((((((B E!ile!si @
@ @
/(((((B Gangguan fungsi =((/
@ @ @ @
@ @ @ @
Keusakan saaf =(/ @ @ /(B Keusakan saaf
kanial I ( 3I C C Kanial III ( DII
See#al See#ele


Efek Klinis ,li$at #a#(#a# se#elu"n+a-

#eninggian T$K: n+ei ke!ala* "unta$* ede"a !a!il&

#ergeseran otak: !e#uukan tingkat kesadaan* dilatasi
!u!il&

/pilepsi: te%adi !ada <9 !esen !asien dengan tu"o o(
tak& .isa u"u"* fokal* atau fokal #eke"#ang "en%adi u(
"u"&
.angkitan !asial "e"#antu lokalisasi lokasi tu(
"o1
( .angkitan "oto Ea'ksonian ti"#ul dai koteks "oto*
tonik atau klonik* di"uka atau anggota kontalateal&
( .angkitan sensoi ti"#ul dai koteks sensoi dan "e(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,-
n+e#a#kan #aal dan tingling "uka dan anggota konta(
lateal&
( .angkitan 0isual atau auditoi se%ati %aang&
( .angkitan !atial ko"!leks ,lo#us te"!oal- ti"#ul
dai lo#us te"!oal "edial* "e"#entuk $alusinasi 0i(
sual atau auditoi* !easaan asa a#no"al* !easaan
'e"as* de%a 0u* tidak fa"ilie atau de!esonalisasi
seta auto"atis"e&

Gangguan 0ungsi:

Supratentorial

Lo#us Fontal1
( Kele"a$an "uka* lengan* tungkai kontalateal
Disfasia eks!esif ,$e"isfe do"inan-
Peu#a$an !esonalitas1
ta#iat antisosial
ke$ilangan in$i#isi
ke$ilangan inisiatif
gangguan intelektual
((F dite"ukan de"ensia teuta"a #ila ko!us kalo(
su" tekena
,tekenan+a %alu fonto(!onto(see#ele "ungkin "e(
n+eu!ai !en+akit see#ele-

Lo#us Te"!oal1
( Disfasia ese!tif ,$e"isfe do"inan-
Defek la!ang !andang* kuadantano!ia $o"oni" atas

Lo#us Oksi!ital1
( Defek la!ang !andang* $e"iano!ia $o"oni"

Ko!us Kalosu"1
( Sindo"a diskoneksi
A!aksia
.uta kata(kata

Lo#us Paietal1
( Gangguan sensasi1
lokalisasi sentu$
diski"inasi dua titik
geak !asif
asteeognosis
inatensi sensoi
Gangguan la!ang !andang* kuadantano!ia $o"oni" #aGa$
He"isfe do"inan1 disfasia ese!tif
konfusi kii/kanan
agnosia %ai
akalkulia
agafia
He"isfe nondo"inan1 a!aksia
agnosia

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,,
Hi!otala"us/Pituitai1
( Disfungsi endokin

Tu"o su!atentoial "ungkin langsung "eusak saaf
kanial I dan II& Penekanan atau in0asi !ada sinus ka(
0enosus "ungkin "engenai saaf kanial III(3I&
$nfratentorial

Otak Tenga$/.atang Otak1
( Lesi saaf kanial III(DII
Tanda taktus !an%ang* "oto dan sensoi
Pe#uukan tingkat kesadaan
Te"o ,nukleus "ea$-
Gangguan geak "ata
A#no"alitas !u!il
Munta$* tesedu ,"edulla-

See#elu"1
( Langka$ ataksik
Te"o intensi
Inkoodinasi
Disati
Nistag"us

Tu"o #atang otak intinsik #elaGanan dengan +ang eks(
tinsik* le#i$ seing "eni"#ulkan tanda taktus !an%ang
,"oto dan sensoi- !ada aGal !e%alanan !en+akit&


PEMERIKSAAN

Foto toaks dan LED1 Tinggin+a insidens tu"o "etasta(
tik "en+e#a#kan !e"eiksaan ini diGa%i#kan !ada !asien
+ang diduga dengan tu"o intakanial&

Foto tengkoak1

Kalsifikasi
oligodendoglio"a
"eningio"a ,'ai %uga $i!eostosis tulang sekitan+a-
kaniofaingio"a

!esi Osteolitik
tu"o tulang !i"e atau sekunde
de"oid/e!ide"oid
k$odo"a
kasino"a nasofaingeal
"ielo"a
etikulosis

Tanda #eninggian T$K
diastasis sutua ,!ada #a+i-
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,2
ga"#aan 4#eaten #ass4* nilain+a te#atas kaena
#isa te%adi se'aa no"al !ada anak(anak dan #e(
#ea!a oang deGasa
eosi klinoid !osteio ,"ungkin %uga te%adi aki#at
tekanan lokal* "isaln+a kaniofaingio"a
!egesean !ineal ,!astikan #ukan kaena otasi fil"-

1T s-anning
!okasi
"isaln+a fontal* oksi!ital dll
( ekstinsik1 dilua %aingan otak* "isal "eningio"a
( intinsik1 didala" %aingan otak* "isal astosito"a

/fek "assa
!egesean gais tenga$
ko"!esi 0entikule
$idosefalus ,sekunde te$ada! lesi 0entikel ketiga
atau fossa !osteio-

/fek Terhadap Tulang 2erdekatan
"isal $i!eostosis aki#at "eningio"a

!esi Singel atau "ultipel
"isal "ulti!el* ke"ungkinan "etastasis

/fek #enguatan Kontras
"isal tak ada1 astosito"a dea%at enda$
iegule1 astosito"a ganas
$o"ogen1 "eningio"a

1T s-an definisi tinggi ,le#a anta sli-e se"!it-
.eguna untuk "endeteksi tu"o o#ital* !ituitai dan
fossa !osteio

3ekonstruksi Koronal dan Sagital4
AT s'an koronal langsung
.eguna untuk "e"!eli$atkan !eluasan 0etikal dan
$u#ungan tu"o* teuta"a #ila inta0entikule atau
ti"#ul dai fossa !ituitai atau dasa tengkoak&

Angiografi:
Halau angiogafi #isa "ena"!ilkan blush tu"o atau
!egesean !e"#ulu$* $an+a kadang(kadang di!elukan
untuk "elengka!i $asil 1T s-an& Pada #e#ea!a kasus
di!elukan untuk info"asi !a#eda$ se!eti "engeta(
$ui !e"#ulu$ !en'atu tu"o* atau tekenan+a atau kon(
stiksi !e"#ulu$ uta"a ole$ tu"o&

".3.$
Mungkin le#i$ #aik dai 1T s-an* teuta"a #asis teng(
koak&

Sidik $sotop
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,3
.eguna #ila tidak "e"iliki 1T s-anner* na"un tidak
#isa "e"#edakan asal tu"o&

#emeriksaan 1SS
Pungsi lu"#a konta indikasi #ila ada dugaan tu"o
intakanial& .ila ASS dida!at dai su"#e lain* "i(
sal dainase 0entikule atau saat o!easi !intas*
!e"eiksaan sitologis "ungkin akan "ena"!ilkan sel
tu"o&
#enanda Tumor
Usa$a untuk "en'ai su#stansi +ang "enun%ukkan !e(
tu"#u$an tu"o s!esifik dai daa$ atau ASS te#atas
!ada $u#ungan antaa !eninggian alfa feto !otein dan
gonadotofin k$oionik "anusia dengan ge"ino"a 0en(
tikel ketiga +ang "e"#antu diagnosis& Peke"#angan
anti#odi "onoklonal* dengan !e#aikan !ada sensiti0i(
tasn+a "ungkin "e"#eikan !endekatan +ang #e"anfaat
untuk lokalisasi tu"o seta identifikasin+a di"asa
+ang akan datang&


PENIE.A. LAIN LESI MASSA INTRAKRANIAL SELAIN TUMOR

3askule
$e"ato"a
aneuis"a aksasa
"alfo"asi ateio0enosa
infak dengan ede"a
to"#osis 0ena

Tau"a
$e"ato"a
kontusi

Infeksi
a#ses
tu#ekulo"a
sakoidosis
ensefalitis

Sista
aak$noid
!aasitik ,$idatid-


PENGELOLAAN
Tea!i Steoid

Steoid se'aa da"atis "enguangi ede"a sekeliling tu(
"o intakanial* na"un tidak #eefek langsung te$ada!
tu"o&
Dosis !e"#e#anan dekasa"etason :6 "g& i0* diikuti
8 "g& J&i&d& seing "enguangi !e#uukan klinis +ang
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,9
!ogesif dala" #e#ea!a %a"& Setela$ #e#ea!a $ai
!engo#atan* dosis dikuangi #eta$a! untuk "enekan i(
siko efek sa"!ing +ang tak di$aa!kan&
Tu"o selle atau !aaselle kadang(kadang ta"!il
dengan insufisiensi steoid& Pada !asien ini !elin(
dungan steoid "eu!akan saat "utlak tindakan aneste(
tik atau o!eatif&

Tindakan O!eatif

Ke#an+akan !asien dengan tu"o intakanial "e"elukan
satu atau le#i$ !endekatan #eda$(saaf& Aonto$n+a anta(
a lain se#agai #eikut1
Kraniotomi: Fla! tulang di!otong dan di#uka dengan
"eli!at&
2urr hole: Untuk #io!si langsung atau steeotaktik&
#endekatan Transsfenoid: Melalui sinus sfenoid kefossa
!ituitai&
#endekatan Transoral: Me"#uang akus atlas* peg odon(
toid dan kli0us "e"#eikan %alan "en'a!ai as!ek ante(
io #atang otak dan -ord se0ikal atas& Eaang digu(
nakan& .iasan+a untuk tu"o letak de!an se!eti ne(
uofi#o"a* k$odo"a&
Kraniektomi: .u $ole diikuti !engangkatan tulang se(
kitan+a untuk "e"!eluas #ukaan* utin digunakan un(
tuk !endekatan !ada fossa !osteio&

Posedu #io!si* !engangkatan tu"o !asial/ deko"!esi
intenal atau !engangkatan total tu"o tegantung asal
dan lokasi tu"o& Tu"o ganas !i"e +ang infiltatif
"en'ega$ !engangkatan total dan seing o!easi dilaku(
kan te#atas untuk #io!si atau deko"!esi tu"o& Pos(
!ek !engangkatan total "e"#aik !ada tu"o %inak se!eti
"eningio"a atau kaniofaingio"a) #ila #an+ak tu"o
+ang tea#aikan* atau #agian tu"o "engenai stuktu
dala"* #isa #eaki#at ekuensi&

Radiotea!i

Saat ini tindakan te$ada! tu"o intakanial "engguna(
kan sala$ satu dai 'aa #eikut1

sina(K "ega0oltase
sina ga"a dai ko#alt
?9
#ekas elekton dai akseleato linea
!atikel +ang di!e'e!at dai sikloton* se!eti neuton*
nuklei dai $eliu"* !oton

Se#agai altenatif* tu"o ditindak dai dala"
,#ak$itea!i- dengan "engi"!lantasikan #uti adioak(
tif se!eti +tiu"
>9
&
Kontas dengan "etoda tua dengan 4tea!i sina(K
dala"4* te$nik "oden "e"#eikan !enetasi %aingan le(
#i$ dala" dan "en'ega$ keusakan adiasi te$ada! !e(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,/
"ukaan kulit&
Efek adiotea!i tegantung dosis total* #iasan+a
$ingga ?&999 ad* dan duasi !engo#atan& Haus teda!at
kesei"#angan te$ada! isiko !ada stuktu no"al se(
kita& U"u"n+a* "akin 'e!at sel "e"#ela$* "akin #esa
sensiti0itasn+a& Radiotea!i teuta"a #enilai !ada !e(
ngelolaan tu"o ganas) astosito"a "aligna* "etastasis*
"edullo#lasto"a dan ge"ino"a* na"un %uga #e!ean !en(
ting !ada #e#ea!a tu"o %inak) adeno"a !ituitai* ka(
niofaingio"a& Kaena #e#ea!a tu"o "en+e#a "elalui
%alu ASS se!eti "edullo#lasto"a* iradiasi seluruh ak5
sis neural "enekan isiko te%adin+a ekuensi dala"
selang Gaktu singkat&

Komplikasi 3adioterapi: Setela$ tindakan* !e#uukan
!asien #isa te%adi kaena #e#ea!a $al1

sela"a tindakan1 !eningkatan ede"a* e0esi#el
setela$ #e#ea!a "inggu/#ulan1 de"ielinasi
ena" #ulan(:9 ta$un1 adionekosis* ie0esi#el
,#iasan+a satu $ingga dua ta$un-

Ko"!likasi seu!a "ungkin "engenai -ord s!inal setela$
iadiasi tu"o s!inal&

Sensitiser sel hipoksik: Saat adiotea!i* #agian dai
!oses destuktif adala$ kon0esi oksigen ke ion $id(
oksil& Adan+a aea $i!oksik didala" %aingan tu"o "e(
na"#a$ adioesistensi& Penggunaan sensitise sel $i(
!oksik se!eti "isonidaLol* #etu%uan "eningkatkan sen(
siti0itas didala" egio ini& Manfaat Lat ini "asi$ da(
la" !enga"atan&


K$e"otea!i

Manfaatn+a #elu" %elas& Iang #iasan+a digunakan adala$
.ANU* AANU* "etil AANU* !oka#aLin* 0inkistin dan "e(
toteksat&
O#at k$e"otea!eutik ideal adala$ "e"#unu$ sel tu(
"o se'aa selektif) na"un es!on sel tu"o #ekaitan
langsung dengan dosis& Tak da!at di$indakan* dosis
tinggi "en+e#a#kan toksisitas 6bone marro'6& Dala"
!aktek* kegagalan "eni"#ulkan tanda de!esi 4"aoG4
,antaa lain leuko!enia- "enun%ukkan dosis +ang tidak
adekuat&
Efek sa"!ing "eintangi !e"akaian k$e"otea!i !ada
tu"o %inak atau 4dea%at enda$4& Pada !asien dengan
tu"o ganas* #e#ea!a !enelitian "enun%ukkan tea!i
tunggal atau ko"#inasi "eng$asilkan #e#ea!a e"isi tu(
"o* na"un !enelitian tekontol a'ak "e"!eli$atkan
$asil +ang tak sesuai& Pada astosito"a "aligna* .ANU
"ungkin #e"anfaat sedang& Pada "edullo#lasto"a* tea!i
ko"#inasi AANU dan 0inkistin "ungkin "e"!ela"#at e(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,1
kuensi&


Anti#odi Monoklonal

Te$nik !oduksi anti#odi "onoklonal "e"#ei $aa!an
+ang le#i$ #aik dala" "engelola tu"o ganas* Galau
!engangkutan dan lokalisasin+a "asi$ "eu!akan "asa(
la$& Anti#odi "onoklonal #e!ea" se#gai kaie* +ang
"e"#aGa o#at sitotoksik* toksin atau adionuklida lang(
sung kedaea$ tu"o&


PROGNOSIS

Tegantung %enis tu"o s!esifik&
TUMOR INTRINSIK HEMISFER SERE.RAL

*umor inrinsi+ berasal dari dalam &aringan oa+.


ASTROSITOMA

)srosioma er&adi pada semua usia, ersering anara
9-(1- ahun. %ria3wania A 23,.
'okasi primer: Diemu+an insidensnya sebanding pa(
da regio fronal, emporal, parieal dan alami+, namun
+urang sering di lobus o+sipial. Klasifi+asi mi+ros+o(
pi+ dibagi empa ing+a <Kernohan 8(8=>, namun +ee(
paannya erbaas. %en&elasan paling pra+is unu+ +li(
nisi adalah membagi umor +edalam 2maligna2 dan 2dera(
&a rendah2.


Astosito"a Maligna/Glio#lasto"a Multifo"e

)srosioma maligna <dera&a 888'8=> dan glioblasma
muliforme <dera&a 8=> merupa+an lebih dari 9- persen
dari semua umor primer inra+ranial. $sia insidens
pun4a+ adalah // ahun. *umor ini menginfilrasi oa+
se+iar se4ara luas@ umbuh 4epa. %ada auopsi, peme(
ri+saan mi+ros+opi+ menun&u++an penyebaran +ebanya+
empa yang &auh. 7/ persen memperliha+an penyebaran
+ehemisfer +onraleeral. "eberapa memperliha+an umor
+orpus +alosal bilaeral aau 2asrosioma +upu(+upu2.
Saa operasi ampa giri mendaar dan pu4a. )rea ne+(
roi+ sering bergabung membenu+ rongga sisi+.

Astosito"a Dea%at Renda$

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,7
)srosioma dera&a rendah <dera&a 8'88> merupa+an ,9
persen dari semua umor primer inra+ranial dan er&adi
pada usia yang lebih muda dibanding yang maligna <se(
+iar 9- ahun>. *umor ini umbuh difus dan lamba ser(
a dibangun oleh sel asrosi berdiferensiasi bai+ dan
dibagi +edalam &enis fibrilari, prooplasmi+, dan ge(
misosii+. Balau 2&ina+2, ia menginfilrasi oa+ se+i(
ar se4ara luas sera ida+ mempunyai epi aau +apsul
yang &elas. ;enis beri+u, asrosioma pilosii+ <aau
&u5enil>, er&adi diregio hipoalami+, saraf opi+ dan
serebelum. Karena rese+si parsial er+adang menyebab+an
penyembuhan, ada yang menganggap asrosioma pilosii+
sebagai 2hamaroma2 dibanding umor se&ai. %ada asro(
sioma fibriler, umor ampa+ +eras, seperi +are, de(
ngan aau anpa daerah sisi+. Menginfilrasi oa+ se(
+iar, namun dengan efe+ massa dan +erusa+an neuronal
minimal.


Ga"#aan Klinis

)srosi mung+in ampil dengan3

epilepsi
anda dan ge&ala +erusa+an oa+ fo+al@ disfasia, he(
miparesis, perubahan personal.
anda dan ge&ala peninggian *8K@ nyeri +epala, mun(
ah,pene+anan ing+a +esadaran

Dengan +e+e4ualian epilepsi, ge&ala biasanya im(
bul berahap, ber&alan beberapa minggu, bulan aau a(
hun, +e4epaan erganung dera&a +eganasan. %erburu+an
mendada+ menun&u++an perdarahan pada daerah ne+roi+.
%ada pasien dengan epilepsi yang sudah berlangsung la(
ma, per+embangan yang 4epa ge&ala selan&unya mung+in
a+iba perubahan +eganasan pada lesi yang semula 2dera(
&a rendah2.


Pe"eiksaan

(oto polos tengkorak: bernilai erbaas@ pergeseran pi(
neal yang ber+alsifi+asi aau erosi dorsum sella menun(
&u++an adanya massa inra+ranial.

)* s&an: menun&u++an 5ariasi@ umumnya lesi maligna dan
dera&a rendah menun&u++an +ara+er berbeda.
%ada asrosioma maligna'glioblasoma muliforme
di&umpai daerah berdensias 4ampuran, penguaan iregu(
ler dengan +onras. *a+ ada daerah pembaas anara u(
mor dan oa+ menun&u++an infilrasi. Daerah senralnya
berdensias rendah menun&u++an area ne+roi+ aau ruang
sisi+@ masing(masing ida+ diper+ua oleh +onras. C(
fe+ massa berupa +ompresi 5enri+uler sera pergeseran
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,0
garis engah yang &elas. Daerah se+iarnya berdensias
rendah menun&u++an edema aau umor infilraif
%ada asrosioma dera&a rendah ampa+ daerah den(
sias rendah, biasanya ida+ diper+ua +onras, menun(
&u++an lesi infilraif dera&a rendah@ dee+si sering
suli pada ahap dini. *er+adang er&adi +alsifi+asi.
"eberapa umor dera&a rendah mense+resi+an 4airan yang
bisa mengelilingi lesi3 2asrosioma sisi+a &ina+2.


Pengelolaan

%engelolaan ber5ariasi unu+ pasien dengan lesi massa
yang menyebab+an peninggian *8K aau anda(anda fo+al,
dan unu+ yang ampil dengan epilepsi a+iba umor in(
filraif yang +e4il.

a. #asien dengan peninggian T$K atau tanda5tanda fokal

*erapi !teroid: Dosis pembebanan ,2 mg. i.5. dii+ui 9
mg. D.i.d. mengurangi edema periumoral dan bera+iba
perbai+an ge&ala se4ara 4epa. Seelah beberapa hari,
dosis diurun+an berahap unu+ men4egah o+sisias.

+onfirmasi ,iagnosis: )* s&an sa&a &arang men4u+upi un(
u+ mendiagnosis umor maligna dengan +epasian sempur(
na. *a+ adanya +onfirmasi asal lesi bisa bera+iba in(
da+an yang ida+ epa dari +elainan &ina+ seperi ab(
ses, uber+uloma, aau sar+oidosis aau penghindaran
radioerapi erhadap lesi sanga radiosensiif seper(
i limfoma. ;adi pengambilan &aringan unu+ pemeri+saan
hisologis adalah esensial. 8denifi+asi &enis umor
dan dera&anya bai+ dengan biopsi burr hole aau erbu(
+a memberi+an pengarah prognosi+ dan membanu inda+an
selan&unya.

-iopsi -urr hole: Kanula oa+ Dandy diinsersi+an +edae(
rah abnormal <er+adang erasa perbedaan +onsisensi>
hingga bisa mela+u+an aspirasi se&umlah +e4il &aringan
unu+ pemeri+saan segera <apus aau se+si dingin> dan
unda <se+si parafin>. %emberian seroid hanya sedi+i
men4egah risi+o, namun er+adang biopsi bera+iba aau
memperbera defisi fo+al aau menyebab+an perdarahan
faal. Disamping iu aspirasi 4airan dari ruang sisi+
memberi+an de+ompresi emporer.
$nu+ lesi dalam yang a+ bisa di4apai <seperi
hipoalamus>, meoda sereoa+i+ yang diunun )*
s&an, memung+in+an pelea+an +anula se4ara a+ura pada
daerah yang diu&u. Balau mengurangi +erusa+an &aring(
an, 4onoh &aringan yang +e4il membua pemeri+saan his(
ologis men&adi suli.
Dera&a +eganasan ber5ariasi dari daerah +edaerah
dalam sau lesi dan ini membaasi +eepaan biopsi. "i(
la emuan ber5ariasi, daerah dengan ing+a +eganasan
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
,6
eringgi menun&u++an dera&a umor.

+raniotomi: !lap ulang dibali+ diaas regio yang ber(
sang+uan hingga dapa menginspe+si langsung permu+aan
+ore+s. Dila+u+an unu+ biopsi erbu+a, de+ompresi u(
mor inernal dan lobe+omi.
Eperaor harus menginsersi+an +anula oa+ +edaerah
abnormal unu+ mendapa+an biopsi 2erbu+a2, membu+a
rongga umor, dan membuang &aringan sebanya+ yang mung(
+in, de+ompresi inernal, aau sesuai +onfirmasi his(
ologi dila+u+an lobe+omi <fronal, o+sipial aau
emporal nondominan> dengan harapan sebagian besar &a(
ringan umor erang+a.

.adioterapi: %aling a+if pada umor maligna yang um(
buh 4epa, dera&a 888 dan 8=. #adioerapi memperpan(
&ang usia, namun ida+ menyembuh+an

+hemoterapi: "erbagai +ombinasi agen +hemoerapeui+
<seperi "CN$, /(fluorourasil, %C=> sudah diguna+an da(
lam perawaan asrosioma maligna dan glioblasoma mul(
iforme. Balau sebagian umor a+ diragu+an lagi ber(
rea+si erhadap +hemoerapi, peneliian gagal memperli(
ha+an perpan&angan hidup yang berma+na.


Pe"ili$an Tindakan dan Pognosis

Seelah memasi+an diagnosis, inda+an selan&unya er(
ganung dera&a +eganasan, lo+asi umor, beranya sei(
ap defisi neurologis dan usia pasien. Kualias hidup
harus dipi+ir+an seperi &uga durasinya.

Astrositoma maligna/glioblastoma multiforme: Balau eh(
ni+ modern, umor primer erbanya+ ini eap mempunyai
prognosis yang sanga e+srem, dengan ida+ mengindah(
+an inda+an yang dipilih.
Balau banya+ +ema&uan dalam inda+an operasi agre(
sif, manfaanya eap a+ meya+in+an. #ese+si luas u(
mor memperpan&ang usia hanya sau hingga dua bulan@ da(
lam sau ahun, persenasi pasien yang hidup sedi+i
ber5ariasi, a+ peduli rese+si aau biopsi yang dila+u(
+an. %engang+aan leng+ap ida+ mung+in@ bah+an hemis(
fere+omi gagal a+iba penyebaran inerhemisferi+.
#adioerapi memperliha+an efe+ yang besar, mem(
perpan&ang usia iga hingga empa bulan.
Kebi&a+sanaan pengelolaan sanga ber5ariasi.
Se4ara umum, reseksi parsial atau lengkap <dengan
radioerapi> dila+u+an unu+3

pasien muda
pasien dengan lesi yang dapa di4apai,
misalnya +uub fronal
pasien dengan ge&ala e+anan,
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
2-
eapi belum ada anda fo+al

Sedang+an biopsi burr hole diagnostik sa&a 4u+up unu+3

pasien ua
pasien dengan +e4a4adan yang nyaa
misalnya disfasia bera

/enis tindakan lama hidup rata0rata "bulan%
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
"iopsi burr hole 3(9
#ese+si umor 1
"iopsi burr hole F radioerapi 1(0
#ese+si umor F radioerapi 6(,-


Astrositoma derajat rendah: "ila biopsi menun&u++an as(
rosioma dera&a rendah < dera&a 8(88>, prognosis re(
laif lebih bai+, namun masa hidup raa(raa hanya dua
ahun unu+ dera&a 88 dan empa ahun unu+ dera&a 8.
%ada beberapa +eadaan, pasien hidup lebih dari 2- a(
hun. "ila )* s&an memperliha+an massa umor berbaas
&elas, dapa lalu dila+u+an operasi de+ompresi yang la(
ya+@ beberapa, infilrasi umor difus a+an membaasi
rese+si umor. "eberapa ahli mengan&ur+an radioerapi
walau sensii5iasnya erbaas.


b. #asien dengan hana bergejala epilepsi

Daerah +e4il berbaas ida+ &elas dengan densias ren(
dah pada )* s&an, anpa penguaan +onras, men4uriga+an
a+an asrosioma dera&a rendah. %ada pasien ini, biop(
si harus diunda hingga )* s&an ulang aau adanya anda
fo+al yang menun&u++an progresi.


OLIGODENDROGLIOMA

;auh lebih &arang dibanding asrosioma. *er&adi pada
usia sedi+i lebih muda <3-(/- ahun>, dan biasanya me(
ngenai lobus fronal. Kadang(+adang mengenai dinding
5enri+uler a+iba penyebaran melalui CSS. Kalsifi+asi
radiologis er&adi pada 9- persen.
"erbeda dengan asrosioma, epi umor sering am(
pil &elas. *ing+a +e4epaan perumbuhan dan +eganasan
oligodendroglioma ber5ariasi. "anya+ umor memperliha(
+an gambaran hisologis 4ampuran dengan daerah perubah(
an asrosii+ ersebar dianara oligodendroglia. %ende(
ra&aan dienu+an oleh +omponen asrosii+nya. %eru(
bahan maligna menyebab+an gambaran hisologis menyeru(
pai glioblasoma muliforme.


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
2,
Pengelolaan

Sesuai dengan asrosioma. *umor dera&a rendah lebih
mengunung+an bila dila+u+an e+sisi leng+ap aau parsi(
al. %ada omor maligna, radioerapi mung+in berefe+ ba(
i+.


ASTROSITOMA HIPOTALAMIK

*umor hipoalami+ biasanya er&adi pada ana+(ana+@ bi(
asanya asrosioma &enis pilosii+ <&u5enil>.
:ambaran +linis berma4am benu+. Mulanya ampa+ a(
na+ gagal unu+ umbuh dan men&adi +urus +ering. Mung(
+in ampa+ peranda panhipopiuiarisme. Dapa er&adi
fase anaboli+ dimana bera+iba obesias bersamaan de(
ngan diabees insipidus dan puberas yang erlamba.
%erumbuhan umor +eaas dapa mengobsr+si fora(
men Monro dan menimbul+an hidrosefalus. %engenaan regio
uberal bera+iba puberas pre+o+s dengan per+embangan
+ara+erisi+ se+sual se+under pada ana+ mung+in er&a(
di pada usia beberapa ahun sa&a. %erluasan +ebawah
mengin5asi +hiasma opi+ dan menyebab+an gangguan peng(
lihaan.


Pengelolaan

.o+asi lesi men4egah inda+an operasi@ biopsi sereo(
a+i+ membanu idenifi+asi umor. "ila er&adi hidro(
sefalus, pinas 5enri+uloperioneal'arial bilaeral
mengurangi ge&ala e+anan. #adioerapi ida+ &elas man(
faanya.


TUMOR METASTATIK

Semua umor ganas mung+in bermeasase +eoa+. Melanoma
ganas memperliha+an fre+uensi eringgi <1- G pasien>@
ini berbeda dengan umor ser5i+s aau uerus dimana +u(
rang dari iga persen bermaasasis +einra+ranial. *u(
mor inra+ranial measasis yang ersering berasal dari
bron+hus dan breast@ dari pasien dengan +arsinoma ini,
2/ persen bermeasase inra+ranial. .o+asi primer u(
mor umumnya bron+hus, susu, gin&al, iroid, lambung,
prosa, esis dan melanoma.
Hingga pada /- persen pasien, umornya mulipel.


Pen+e#aan

"iasanya hemaogen. *er+adang measasis +eleng+ung
eng+ora+ menimbul+an nodula aau pla+ diaas permu+aan
dural.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
22


Lokasi Intakanial

*igaperempanya er&adi dihemisfer serebral, dan seper(
empanya diserebelum. *er+enanya dinding 5enri+uler a(
au erembusnya siserna basal menyebab+an penyebaran
sel umor sepan&ang &alur CSS. Ma+ros+opi+ ampa+ di+e(
lilingi edema yang &elas, epi yang berbaas egas, dan
daerah ne+roi+ membenu+ rongga sisi+ berisi 4airan
seperi pus.


Ga"#aan Klinis

%asien dengan umor measai+ supraenorial bisa am(
pil dengan epilepsi, aau dengan anda dan ge&ala +eru(
sa+an fo+al aau peninggian *8K. Measasis +eserebelum
dibi4ara+an pada pembi4araan umor measasis serebe(
lum. Meningiis +arsinomaosa menyebab+an palsi saraf
+ranial singel aau mulipel dan mung+in mengobsru+si
aliran CSS.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an lesi singel aau mulipel berba(
as egas dengan berbagai u+uran. Sering area berdensi(
as rendah yang luas, menun&u++an edema, mengelilingi
lesi. .esi measai+ biasanya diper+ua oleh +onras.
*ampilan seperi 4in4in mirip dengan abses, namun din(
dingnya ireguler dan ebal.
%ela4a+an lesi primer harus men4a+up pemeri+saan
+linis dan foo ora+. %emeri+saan lain ermasu+ peme(
ri+saan barium, )* s&an abdominal, ulrasonografi dan
spuum sera siologi urin nilainya diperanya+an, +e(
4uali ada indi+asi +linis.


Pengelolaan dan Pognosis

a# 'esi soliter: "ila umor erlea+ didaerah yang er(
&ang+au, e+sisi leng+ap dii+ui radioerapi memberi+an
hasil yang bai+, masa hidup biasanya erganung luasnya
+elainan e+sra+ranial dan +emampuan berrea+si erhadap
pengobaan dibanding dengan re+urensi inra+ranial.
Se4ara umum, pasien dengan anpa bu+i adanya +an(
ser sisemi+ lainnya, periode masa hidup raa(raa men(
4apai dua ahun seelah operasi inra+ranial. %asien
dengan bu+i +elainan sisemi+ lain, hasilnya +urang
bai+ dengan masa hidup raa(raa delapan bulan.

b# 'esi multipel: %ada pasien ini, pengang+aan opera(
if &arang dila+u+an aau memung+in+an. *ida+ ada +era(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
23
guan aas diagnosisnya <sing+ir+an yang mempunyai gam(
baran serupa3 abses mulipel aau uber+uloma>, +emudi(
an dila+u+an iradiasi seluruh oa+.


LIMFOMA ,MIKROGLIOMATOSIS-

*umor singel aau mulifo+al er&adi didaerah hemisfer.
"eberapa merupa+an lesi dis+rea, lainnya mengin5asi
luas oa+ se+iarnya. Cenderung imbul pada pasien de(
ngan immunosuppresi. Hisologis memperliha+an selubung
sel rei+ulum primiif se+iar dan menon&ol +eluar dari
pembuluh darah.
)* s&an memperliha+an bai+ daerah densias rendah
yang ida+'sedi+i diper+ua aau daerah hiperdens ho(
mogen yang sanga diper+ua oleh +onras. Muliplisias
&uga men4uriga+an limfoma.


Pengelolaan

"iopsi memasi+an asal lesi. #adioerapi bisa berhasil
dramais.


GANGLIOGLIOMA

*umor &arang, er&adi pada usia lebih muda <H3- ahun>,
erbenu+ dari perumbuhan neuronal abnormal ber4ampur
dengan +omponen glial. %roporsi seiap +omponen ber5a(
riasi. %erumbuhannya lamba dan perubahan +eganas &a(
rang@ bila er&adi, mung+in yang ber+embang adalah +om(
ponen glial.
%engelolaan seperi pada asrosioma dera&a ren(
dah.


NEURO.LASTOMA

Se4ara &arang er&adi inra+ranial pada ana+ H,- ahun.
Sanga seluler, lesi maligna yang dibangun oleh sel
bundar +e4il, sebagian memperliha+an diferensiasi neu(
ronal.
TUMOR EKSTRINSIK HEMISFER SERE.RAL

*umor e+srinsi+ berasal dari luar subsansi oa+.


MENINGIOMA

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
29
Merupa+an seperlima dari umor inra+ranial primer.
*umbuh lamba dan berasal dari granulasi ara+hnoid.
*erlea+ dalam +onsenrasi erbesar se+iar sinus 5ena,
namun &uga berhubungan dengan 4abang(4abang 5ena permu(
+aan. Karenanya dapa umbuh pada semua daerah meninge(
al. *er+adang mulipel.
*umor didaerah parasagial'falsin +e&adiannya se(
+iar 29 G, +on5e+sias ,0 G, alur olfa+ori ,- G, sup(
raseller ,- G, sayap sfenoid ,0 G, enorial 3 G, fossa
poserior 0 G. Sisanya imbul di fossa media, aap or(
bial, dan 5enri+el laeral.
Meningioma ampil eruama pada +elompo+ usia 9-(
1- dan sedi+i lebih banya+ pada wania. Dasarnya umor
&ina+ walau er+adang mun4ul ganas.


Patologi

"erbagai &enis hisologis@ sinsiial, ransisional,
fibroblasi+ dan angioblasi+@ &enis berbeda dapa am(
pil pada umor yang sama. %embedaan ersebu mempunyai
ari +e4il, walau pening unu+ mengenal 5arian hemang(
ioperisi+ dari +elompo+ angioblasi+ seperi &uga &e(
nis maligna, ini sering menun&u++an perumbuhan yang
4epa dan ing+a re+urensi inggi seelah pengang+a(
an.


*ampilan makroskopik

Dural asal umor biasanya bergabung dengan areria pen(
4au uama. %ermu+aan umor walau sering berlobulasi,
ia berbaas egas dari oa+ se+iarnya dan mele+a ha(
nya melalui 5ena bridging +e4il. Cdema yang &elas se(
ring er&adi pada oa+ dise+elilingnya.
Hiperososis rea+if er&adi pada ulang berde+a(
an, membenu+ pembeng+a+an pada abula dalam. Hiperos(
osis yang mengenai abula luar mung+in menimbul+an
ben&olan yang eraba. ;aringan umor &uga bisa mengin(
filrasi ulang se+iar.


Meningioma En0plak: %ada beberapa pasien,umor bu+annya
umbuh sferis, namun menyebar 2en(pla+2 diaas permu+a(
an dural. ;enis ini sering er&adi pada aspe+ erluar
sayap sfenoid.


Ga"#aan Klinis

Se+iar seperempa pasien meningioma menampil+an epi(
lepsi@ sering dengan +omponen fo+al. Sisanya, onsenya
perlahan dengan efe+ e+anan <nyeri +epala, munah, e(
dema papil> sering imbul sebelum anda neurologis fo(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
2/
+al men&adi &elas.
*er&adinya gambaran +has yang imbul, erganung
lo+asi umor3

Parasagital/parafalsin: *umor erlea+ de+a 5ere+s
mengenai area moor dan sensori ung+ai dan +a+i. "ang(
+ian parsial aau +elemahan 2piramidal2 mung+in er&a(
di pada ung+ai <eruama mengenai dorsifle+si +a+i,
lalu fle+si luu dan panggul>. C+sensi lesi melalui
fal+s menimbul+an +elemahan ung+ai bilaeral. *umor
parasagial yang erlea+ lebih +eposerior ampil de(
ngan hemianopia homonim. *umor yang imbul lebih +ede(
pan mung+in membesar sanga luas sebelum menyebab+an
anda fo+al@ er+adang sedi+i gangguan memori, ine(
le+, personalias, ber+embang men&adi demensia bera.

!a1ap sfenoid dalam: *umor mung+in mene+an saraf opi+
dan menga+iba+an gangguan 5isual. %emeri+saan bisa
mendapa+an s+ooma senral aau defe+ lapang pandang
dan arofi opi+. <%ada sindroma !oser Kennedy, umor
menyebab+an arofi opi+ pada sau fundus a+iba pene(
+anan langsung dan edema papil pada lainnya a+iba pe(
ninggian *8K>.
*er+enanya sinus +a5ernosus aau fisura orbial
superior bisa menyebab+an posis dan gangguan gera+ ma(
a <palsi saraf 888,8= dan =8> aau nyeri dan anesesi
fasial <+erusa+an saraf =
,
>. %roposis er+adang er(
&adi a+iba obsru+si 5ena aau perluasan umor +edalam
orbi.

Alur olfaktori: *umor menghan4ur+an bulbus dan ra+us
olfa+ori menyebab+an anosmia unilaeral yang dii+ui
bilaeral. Sering hal ini a+ disadari pasien@ dengan
perluasan umor, er&adi demensia se4ara berahap.

!upraseller: .iha perihal umor seller'supraseller.


Pe"eiksaan

(oto polos tengkorak: *anda peninggian *8K lama, ana(
ranya erosi prosesus +linoid poserior. Hiperososis
ulang, er+adang ampa+ efe+ sunra1 berupa spi+ula
yang radier. Diemu+an +alsifi+asi pada ,/ persen +a(
sus. )lur meningeal media melebar.


)* s&an: *anpa +onras, meningioma ampa+ berbaas e(
gas, densias biasanya lebih inggi aau sama dengan o(
a+ se+iarnya di+elilingi daerah densias rendah <ede(
ma>. Mung+in ampa+ +alsifi+asi.
Dengan +onras, ampa+ penguaan densias yang ho(
mogen.

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
21

Angiografi: Khas memperliha+an lesi sanga 5as+uler
dengan blush umor yang +has. )ngiografi memberi infor(
masi prabedah pening, seperi lo+asi pembuluh 4au u(
ama seperi pada meningioma sayap sfenoid dalam yang
mung+in mengelilingi dan meng+onsri+si areria +aroid
inernal.
Kaeerisasi sele+if sera embolisasi pembuluh
4au +aroid e+sernal dapa mengurangi 5as+ularias
umor dan mengurangi risi+o operasi aas perdarahan
yang heba.


Pengelolaan

*u&uannya mengang+a umor se4ara leng+ap besera asal(
nya anpa merusa+ oa+ se+iarnya@ namun ini erganung
lo+asi umor sera asalnya. "ah+an pada umor +on5e+si(
as dimana e+sisi leng+ap dural asal dimung+in+an, se(
poong +e4il umor yang erabai+an yang er&epi pada
oa+ berde+aan a+an menimbul+an re+urensi. 8ni erua(
ma er&adi pada meningioma maligna dimana baasnya se(
ring a+ &elas.
%ada meningioma parasagial, umor yang mengenai
bagian seperiga anerior sinus sagial memung+in+an
rese+si oal umor besera asalnya. #ese+si duaperiga
poserior sinus sagial bera+iba risi+o bera infar+si
5enosa bilaeral yang a+ dapa dierima@ pada daerah
ini umor didise+si dari sinus dan asal umor didiaer(
mi.
*umor yang imbul dari dasar eng+ora+ &arang me(
mung+in+an unu+ menge+sisi asalnya. *er+adang usia pa(
sien aau lo+asi umor men4egah operasi aau hanya me(
mung+in+an unu+ pengang+aan yang erbaas@ pada +ea(
daan ini radioerapi sering dila+u+an namun manfaanya
a+ di+eahui. #adioerapi harus dila+u+an pada umor
maligna.

Hasil operasi: Dengan ehni+ modern, moalias operasi
urun hingga /(,- persen erganung posisi dan u+uran
umor.


Rekuensi Tu"o

*erganung eruama pada +eleng+apan pengang+aan. ;e(
nis umor ampa+nya +urang pening walau ing+a yang
inggi dari re+urensi dilapor+an pada 5arian hemangio(
perisii+ dari +elompo+ angioblasi+ seperi halnya u(
mor yang memperliha+an gambaran maligna.
Meningioma re+uren pada hingga seperiga pasien
yang diamai lebih dari ,- ahun.


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
27
SISTA ARAKHNOID

Sisa ini meng+ole+si 4airan seperi CSS di fisura Syl(
5ian, siserna +hiasmai+a, siserna magna aau diaas
+on5e+sias hemisfer. "eberapa berhubungan dengan meni(
ngiis infe+if sebelumnya yang dii+ui adesi. Namun
+ebanya+an penyebabnya a+ di+eahui. ?ang er&adi pada
fisura Syl5ian mung+in ber+aian dengan agenesis lobus
emporal.
*er+adang sisa ara+hnoid ampil sebagai massa in(
ra+ranial, namun lebih sering di&umpai se4ara +ebeul(
an pada )* s&an.

)* s&an: Memperliha+an lesi berbaas egas berdensias
rendah <densias CSS>,er+adang bere+spansi +eulang
se+iar.

*indakan: Hanya diperlu+an bila efe+ massa men&adi ber(
ge&ala3 marsupialisasi aau pinas sisoperioneal.


SISTA EPIDERMOID/DERMOID


.ebih sering di&umpai difossa poserior, er+adang di(
fisura Syl5ian aau inerhemisferi+. Mung+in ampil de(
ngan epilepsi, gambaran peninggian *8K aau dengan an(
da neurologis fo+al. #upur +e ruang subara+hnoid me(
nyebab+an meningiis +imia.
%ada )* s&an, penguaan yang sanga rendah isi
sisa adalah +has. :e&ala mung+in mengharus+an e5a+ua(
si isi sisa. %engang+aan dinding sisa sering ida+
mung+in dan rea+umulasi a+an er&adi.
TUMOR INTRINSIK FOSSA POSTERIOR


METASTASIS SERE.ELER

%ada dewasa, measasis adalah umor ersering dihemis(
fer serebeler. .o+asi primer sesuai dengan lesi supra(
enorial.


Ga"#aan Klinis

Mung+in imbul se4ara a+u aau ber&alan dalam beberapa
bulan. Hidrosefalus a+iba obsru+si CSS menimbul+an
anda dan ge&ala peninggian *8K. *anda serebeler bisa
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
20
berupa aa+sia, nisagmus, disarria dan in+oordinasi.
%erluasan +esudu serebeloponin merusa+ saraf +ranial
=(I88, eruama bila erbenu+ pla+ +arsinomaosa.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an lesi solid aau sisi+ berbaas
egas erlea+ didalam hemisfer serebeler dan diper+ua
ireguler oleh +onras. Hidrosefalus obsru+i5a sering
ampa+ pada poongan )* s&an yang lebih inggi. *ampa+
5enri+el +eempa ergeser.


Pengelolaan

%engang+aaan se4ara bedah measasis unggal melalui
+ranie+omi subo+sipial memberi manfaa pada pasien
yang umor primernya memberi+an prognosis yang laya+.
#isi+o operasi +e4il@ rese+si hemisfer serebeler e+s(
ensif <pada sau sisi> &arang bera+iba defisi perma(
nen yang bera. Eperasi harus dii+ui radioerapi. Hi(
drosefalus obsru+if persisen memerlu+an operasi pin(
as 5enri+uloperioneal'arial.


HEMANGIO.LASTOMA

*umor berasal 5as+uler er&adi eruama pada usia mene(
ngah@ sedi+i lebih banyal pada pria. %ada beberapa pa(
sien, hemangioblasoma er&adi pada empa lain, yaiu
&ord spinal dan reina dan mung+in ber+aian dengan pa(
ologi lain seperi polisiemia dan sisa pan+reas ser(
a gin&al, penya+i 5on Hippel .indau.
Nodul umor berwarna 4o+la +emerahan, biasa de(
ngan ruang sisi+ berisi 4airan Jano+hrom. %embuluh
abnormal sering ampa+ pada permu+aan serebeler.


Ga"#aan Klinis

*anda dan ge&ala serebeler aau efe+ obsru+si CSS im(
bul perlahan. *er+adang er&adi perdarahan subara+hno(
id. %ada pasien wania, ge&ala sering imbul saa ha(
mil.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an daerah sisi+ berbaas egas
berdensias rendah pada serebelum dengan nodul yang
dindingnya sanga diper+ua +onras. Kadang(+adang am(
pa+ lesi yang mulipel.

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
26

Pengelolaan

%ada +ebanya+an pasien, dila+u+an pengang+aan se4ara
bedah erhadap nodul, namun re+urensi <aau umor lain
diempa lain seperi ulang bela+ang> er&adi pada 2-
persen.


MEDULLO.LASTOMA

*er&adi eruama pada usia +ana+(+ana+, dengan usia
pun4a+ insidens se+iar lima ahun. 8a imbul dari 5er(
mis serebeler dan biasanya meluas +e5enri+el +eempa.
Semuanya sanga maligna dan mudah menyebar melalui &a(
lur CSS, sering menyebar +e5enri+el laeral aau e+a
spinal.


Ga"#aan Klinis

Desru+si 5ermis serebeler menyebab+an aa+sia run+al
dan lang+ah yang sering imbul dalam beberapa minggu.
.ainnya, pasien ampil dengan anda dan ge&ala pe(
ninggian *8K a+iba pembendungan pengaliran CSS. %ada
ana+ sanga muda, +egagalan menemu+an gambaran ersebu
bera+iba bua permanen a+iba edema papil bera.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an lesi garis engah isodens pada
5ermis serebeler, mene+an dan menggeser 5enri+el +e(
empa dan sanga diper+ua oleh +onras. %oongan yang
lebih inggi dapa memperliha+an hidrosefalus. %enye(
baran umor melalui CSS harus di4ari.


Pengelolaan

Operasi: *u&uannya mengang+a sebanya+ mung+in umor,
dengan hanya menga+iba+an +erusa+an se+e4il mung+in
pada &aringan se+iar, eruama lanai 5enri+el +eem(
pa. "eberapa pasien memerlu+an pinas CSS, walau ini
memberi+an &alur yang poensial unu+ penyebaran umor.

.adioterapi: Medulloblasoma radiosensiif. Seluruh
a+sis neural diiradiasi unu+ men4a+up semua penyebaran
yang a+ erdee+si.

+hemoterapi: Merupa+an inda+an ambahan yang efe+if,
namun rea+si inisialnya memerlu+an penilaian se+sama.


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
3-
Pognosis
%ada de+ade era+hir, masa hidup lima ahunnya se+iar
9-(/- persen. Dengan meoda saa ini, diharap a+an me(
ning+a hingga 1-(7- persen.


ASTROSITOMA SERE.ELER

"erbeda dengan asrosioma hemisfer serebral, asrosi(
oma serebeler bisanya umor dera&a rendah &enis fib(
rilari aau pilosii+. *eruama sering pada ana+ dan
memberi+an prognosis yang bai+. *er+adang &enis yang
lebih difus aau anaplasi+ er&adi dengan out&ome yang
+urang bai+. "iasanya erlea+ pada hemisfer serebeler
aau 5ermis, namun er+adang meluas melalui pedun+el
+ebaang oa+. "eberapa mempunyai +omponen sisi+.


Ga"#aan klinis

*anda dan ge&ala serebeler 4enderung ber+embang bera(
hap dalam beberapa bulan@ bila er&adi obsru+si CSS,
pasien mung+in se4ara a+u mendapa+an nyeri +epala, e(
dema papil dan perburu+an dera&a +esadaran.


Pe"eiksaan

)* s&an menun&u++an perubahan densias dan dera&a pe(
nguaan +onras ber5ariasi. Sering daerah sisi+ ber(
densias rendah mengelilingi massa umor. *ampa+ 5en(
ri+el +eempa ergeser.
Pengelolaan

8dealnya, pengang+aan operaif leng+ap adalah usaha
unu+ men4egah agar baang oa+ ida+ di+enai. *umor
pilosii+ 2&u5enil2 sering dengan masa hidup pan&ang.
"ah+an seelah pengang+aan parsial, 2penyembuhan2 per(
nah dilapor+an@ walau hisologisnya serupa dengan yang
er&adi supraenorial, +ara+erisi+ perumbuhannya
nyaa berbeda. Hidrosefalus persisen mung+in memerlu(
+an pinas 5enri+uloperioneal'arial.


ASTROSITOMA .ATANG OTAK

)srosioma &arang imbul dibaang oa+. Kebanya+an &e(
nis fibriler aau pilosii+ dan meluas difus pada regio
ponin. *eruama er&adi pada ana+(ana+ aau dewasa mu(
da.


Ga"#aan klinis
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
3,

%alsi saraf +ranial dan anda ra+us pan&ang ber+em(
bang berahap sesuai per+embangan umornya. *ing+a +e(
sadaran bisa erganggu.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an hilangnya siserna dise+eliling
baang oa+. *ampa+ pergeseran +eposerior 5enri+el
+eempa. %oongan yang lebih aas memperliha+an dila(
asi 5enri+uler. Sering ampa+ daerah dengan densias
rendah dipons.


Pengelolaan

C+splorasi operaif &arang diindi+asi+an. "iasanya ra(
dioerapi dila+u+an anpa pemasian diagnosis se4ara
hisologis.


Pognosis

Kebanya+an pasien mai dalam beberapa ahun, walau be(
berapa berahan hidup hingga 2- ahun dengan 4a4ad mi(
nimum.

TUMOR EKSTRINSIK FOSSA POSTERIOR


NEURINOMA AKUSTIKA / NEUROFI.ROMA

*umor selubung saraf adalah umor infraenorial erse(
ring, merupa+an enam persen dari semua umor inra+ra(
nial primer. "iasanya ampa+ pada usia menengah <9-(/-
ahun> dan er&adi lebih sering pada wania.
)dalah umor yang &ina+, umbuh lamba yang eru(
ama er&adi pada bagian 5esibuler saraf +ranial =888
dan erlea+ disudu serebeloponin@ daerah benu+ ba&i
di+elilingi ulang perosa, pons, dan serebelum. ;arang
imbul dari saraf +ranial =.


Patologi

*erdapa dua &enis umor selubung saraf3

Neurinoma "sin# neurilemmoma$ s&hannoma%: umbuh dari
sel S4hwann, namun umbuh pada permu+aan baang saraf.

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
32
Neurofibroma: &uga umbuh dari sel S4hwann, namun melu(
as difus pada baang saraf, memisah+an serabu dan fa(
si+ulus saraf.
Neurofibroma merupa+an bagian penya+i 5on #e4+(
linghausen dan mung+in berhubungan dengan lesi lain se(
peri meningioma, senosis a+uadu+us, ber4a+ &afe au
lait. Neurinoma biasanya lesi solier, namun pada 5on
#e4+linghausen dapa di&umpai umor mulipel. %erubahan
maligna er+adang er&adi, lebih sering pada neurofib(
roma.


Ga"#aan klinis

%asien dengan umor a+usi+a sering mengeluh nyeri o+(
sipial pada sisi umor. Sebagai ambahan dapa di&um(
pai +erusa+an saraf =888 menyebab+an uli sensorineural
progresif berahap, yang diemu+an dalam beberapa bulan
aau ahun. =erigo &arang di+eluh+an +arena perumbuh(
an umor yang perlahan memung+in+an +ompensasi. Hal se(
rupa, innius biasanya minimal.
Kelemahan fasial se4ara menge&u+an &arang er&adi
walau &elas er&adi pene+anan saraf =88. Kerusa+an sa(
raf 8I, I dan I88 &arang er&adi namun er+adang umor
yang besar menyebab+an +esulian menelan, perubahan su(
ara dan +elemahan palaal. Kerusa+an saraf = menyebab(
+an nyeri fasial, baal dan paresesia. Depresi refle+s
+orneal adalah anda dini yang pening.
%ene+anan a+uadu+us dan 5enri+el +eempa bisa
menyebab+an hidrosefalus dengan anda dan ge&ala pe(
ninggian *8K. *umor yang besar dapa mene+an serebelum
dan menyebab+an aa+sia, in+oordinasi ipsilaeral dan
nisagmus. Kerusa+an ponin bera+iba hemiparesis +on(
ralaeral.

Pe"eiksaan

*es neuro0otologis: audiomeri, tone de&a1$ lodness re0
&ruitment, dis+riminasi suara, brain stem auditor1 e2o0
ked potential, membanu membeda+an uli +arena defisi
+ondu+if aau +arena defisi sensorineural, bai+ defi(
si +o+hlear maupun rero+o+hlear seperi umor a+us(
i+. *es +alori+@ se4ara ida+ eap menun&u++an iada
aau erganggunya respons pada sisi yang er+ena.


*omografi meatus auditori internal "MA3%: mung+in
memperliha+an erosi dan dilaasi pada sisi yang er+e(
na.

)* s&an: Sering ampa+ dilaasi M)8. Konras i.5. ada(
lah pening +arena umor a+usi+a sering isodens. See(
lah pemberian +onras, umor sanga diper+ua dan er(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
33
lea+ de+a M)8. Daerah sisi+ berdensias rendah er(
+adang ampa+. %asien dengan +ompresi 5enri+el +eempa
mung+in memperliha+an dilaasi 5enri+el +eiga dan
5enri+el laeral.
)* s&an meriKamida3 pemasu+an +onras +esiserna
basal <melalui pungsi lumbar aau sisernal> membanu
memasi+an umor a+usi+a +e4il yang mun4ul dari M)8.
%ilihan lain, insuflasi udara dapa diguna+an. *ehni+
)* s&an ini menggani+an ensefalografi miodil@ +egagal(
an miodil memasu+i M)8, se4ara a+ langsung menun&u++an
adanya umor a+usi+a.

Pemeriksaan )!!: Sering memperliha+an +adar proein
inggi, yaiu hingga ,-g'l. %ungsi +onraindi+asi unu+
umor yang besar.


Pengelolaan

*inda+an erhadap umor a+usi+a adalah pengang+aan o(
peraif. %ende+aan +onser5aif ida+ memberi+an apa(
apa@ risi+o operasi erganung u+uran umor, ma+in be(
sar umor, ma+in besar moralias operasi dan ma+in +e(
4il +esempaan unu+ memperahan+an fungsi saraf =88.


*ehnik

Pendekatan fossa media: #era+si lobus emporal menam(
pil+an umor a+usi+ dan saraf fasial dari bawah. *en(
orium serebeli dan sinus perosus superior dipisah+an
bila perlu.

Pendekatan translabirintin: %ende+aan melalui sel uda(
ra masoid dan labirin memung+in+an idenifi+asi segera
saraf fasial@ dii+ui de+ompresi umor dan pengang+aan
umor.

Pendekatan suboksipital: Sudu serebeloponin di4apai
dari bawah dengan membu+a ulang o+sipial dan rera+(
si serebelum.
Debul+ing umor membanu dise+si +apsul umor dari
&aringan se+iarnya, ermasu+ saraf fasial. Menggerus
men&auhi aap meaus inernal menampil+an umor dan sa(
raf fasial yang erlea+ didalam +anal.

Semua 4ara mempunyai alasan masing(masing. *erba(
asnya lapang pandang aas sru+ur baang oa+ pada
pende+aan ranslabirinin ida+ laya+ unu+ umor yang
besar. *a+ dapa diela++an bahwa pende+aan ini merusa+
pendengaran. %ada umor yang sanga +e4il <yang biasa(
nya imbul dari bagian 5esibuler saraf>, pengang+aan
hai(hai melalui &alan subo+sipial mung+in menyela(
ma+an fungsi saraf +o+hlear seperi &uga fasial.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
39


Hasil

*ing+a moralias berhubungan dengan u+uran umor dan
men4apai 2- persen pada umor sanga besar. Kemaian
biasanya a+iba +erusa+an sru+ur 5as+uler pening
<seperi areria serebeler anerior inferior> aau a+i(
ba pembeng+a+an serebelum pas4a bedah. 8nsidens penga(
manan saraf fasial &uga erganung u+uran umor. %ada
+ebanya+an pasien dengan umor +e4il <misal dibawah 2
sm> inegrias saraf fasial dapa diperahan+an, diban(
ding+an dengan 2- persen pada umor besar <misalnya le(
bih dari 9 sm>, walau pemulihan mung+in perlu wa+u
berbulan(bulan. %enuupan +elopa+ maa a+ leng+ap
mung+in memerlu+an arsorafi unu+ men4egah ulserasi
+ornea. "ila palsi saraf fasial meneap, anasomosis
hipoglosal(fasial mung+in memberi+an perbai+an hasil
a+hir +osmei+.
Kesulian menelan a+iba +erusa+an saraf +ranial I
&arang meneap@ pemberian 4airan i.5. aau oral dengan
hai(hai selama periode ini a+an men4egah aspirasi.
%ada ,-(3- persen pasien, pengang+aan umor a+
leng+ap bera+iba re+urensi unda dan memerlu+an opera(
si selan&unya. %ada orang ua, pengang+aan suboal
inra+apsuler inensional mung+in merupa+an pende+aan
yang paling aman.


NEURINOMA TRIGEMINAL

Neuronoma &arang berasal dari ganglion rigeminal aau
a+ar saraf. 8a erlea+ difossa media aau meluas +esu(
du serebeloponin, mene+an sru+ur se+iarnya3 sinus
+a5ernosa, oa+ engah dan pons, sera mengerosi ape+s
ulang perosa.
:ambaran +linis biasanya ber&alan lama3 nyeri fa(
sial, paresesi, dan baal. Kompresi sru+ur fossa pos(
erior bera+iba nisagmus, aa+sia dan hemiparesis.
!oo polos eng+ora+ memperliha+an erosi ape+s
perosa dan )* s&an memperliha+an lesi yang diper+ua
meluas +e fossa media dan poserior.

Pengelolaan

%engang+aan operaif, bah+an suboal, memberi+an +e(
unungan dalam &ang+a lama. *umor di4apai bai+ melalui
fossa media aau melalui +ranie+omi subo+sipial, er(
ganung daerah predominan.


MENINGIOMA

Se+iar delapan persen dari semua meningioma inra+ra(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
3/
nial er&adi difossa poserior.


Ga"#aan Klinis

Sanga erganung lo+asi umor. ?ang imbul diaas +on(
5e+sias serebeler mung+in ida+ menampil+an ge&ala
hingga massa mengobsru+si aliran CSS. Meningioma yang
er&adi disudu serebeloponin mung+in mengenai semua
saraf +ranial dari = hingga =888. Meningioma +li5us
mung+in ampil dengan palsi saraf =8 bilaeral sebelum
pene+anan ponin menyebab+an anda ra+us pan&ang.
*umor yang umbuh pada foramen magnum, mene+an
sambungan ser5i+omedullari, menimbul+an efe+ +has3 +e(
lemahan piramidal dimulai dengan mengenai lengan ipsi(
laeral, dii+ui ung+ai ipsilaeral, menyebar +eanggo(
a +onralaeral dengan perumbuhan umor selan&unya.


Pe"eiksaan

)* s&an mengidenifi+asi lo+asi epa umor. Kebanya+an
meningioma mengua homogen dengan +onras. %ada )* s&an
sudu serebeloponin, iadanya dilaasi M)8 mendu+ung
diagnosis meningioma dibanding neurinoma a+usi+.


Pengelolaan

Seperi meningioma supraenorial, sasaran inda+an a(
dalah pengang+aan umor leng+ap. Difossa poserior,
er+enanya saraf +ranial membuanya men&adi suli dan
mengesal+an.


SISTA EPIDERMOID/DERMOID

Sisa yang berasal embriologis, er&adi dari sel yang
seharusnya men&adi epidermis aau dermis. %aling se(
ring er&adi disudu serebeloponin, namun bisa &uga
dise+iar siserna supraseller, 5enri+el laeral dan
fisura Syl5ian, sering meluas dalam +e&aringan oa+.


Patologi

*erganung sel asal.

Epidermoid "epidermis%%: dinding sisa ipis ransparan
sering mele+a era +e&aringan se+iar. 8sinya3 debris
yang ber+erainisasi sera +risal +oleserol membenu+
ampilan puih 2pearly2.

,ermoid "dermis%: serupa diaas, namun lebih ebal, dan
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
31
sebagai ambahan, berisi foli+el rambu dan &aringan
+elen&ar. Sisa dermoid garis engah erlea+ difossa
poserior sering berhubungan dengan +uli permu+aan me(
lalui defe+ ulang. 8ni merupa+an &alur poensial unu+
infe+si.


Ga"#aan KLinis

"ila erlea+ disudu serebeloponin, sisa dermoid'e(
pidermoid sering menyebab+an neuralgia rigeminal. *e(
muan neurologis ber+isar dari depresi refle+s +orneal
hingga palsi saraf +ranial mulipel. #upur dan erle(
pasnya +oleserol +eruang subara+hnoid bera+iba meni(
ngiis +imia yang bera dan er+adang faal. )danya
2dimple2 subo+sipial bersamaan dengan serangan mening(
iis infe+if, harus mening+a+an +e4urigaan sisa der(
moid fossa poserior dengan fisula +uanosa.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an lesi densias rendah yang +has
<sering densias 2lema+2>, a+ berubah seelah pembe(
rian +onras, aau memperliha+an hanya sedi+i pengu(
aan perifer. Mung+in erdapa +alsifi+asi.


Tindakan

%erleng+ean dinding sisa +esru+ur pening &elas
men4egah pengang+aan leng+ap, namun e5a+uasi isi mem(
beri+an perbai+an ge&ala. #e+ole+si debris yang ber+e(
rainisasi memerlu+an beberapa ahun.
TUMOR SELLER/SUPRASELLER

ADENOMA PITUITARI

*umor +elen&ar piuiari merupa+an se+iar lima persen
umor inra+ranial. "erasal dari bagian anerior +elen(
&ar dan biasanya &ina+.


Klasifikasi

Dengan ehni+ immuno assay <immunosio+imia, dengan
ehni+ ulrasru+ur>, +lasifi+asi pra+is berdasar pa(
da &enis hormon yang dise+resi+an. Se+iar seengah a(
denoma +hromofob 2non(fun4ioning2 mense+resi+an pro(
la+in.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
37

Hiperse+reori3
adenoma pense+resi prola+in <prola+inoma>
adenoma pense+resi GH
adenoma pense+resi A)*H
adenoma pense+resi *!H
adenoma pense+resi (!H/'H
adenoma stem &ell
adenoma dengan sere 4ampuran
Nonfungsional


Dahulu pernah dila+u+an +lasifi+asi berdasar &enis sel
umor yang ampa+ pada mi+ros+op 4ahaya3

adenoma eosinofili+3 prola+in
hormon perumbuhan
adenoma basofili+3 A)*H
*!H
hormon gonadoropi+3 (!H
'H
adenoma +hromofob3 non(fun4ional


Ga"#aan Klinis


/fek massa lokal

N1eri kepala: er&adi pada +ebanya+an pasien dengan
pembesaran fossa piuiari. *ida+ spesifi+ a+an lo+asi
aaupun asalnya.

,efek lapang pandang: *e+anan pada aspe+ inferior +hi(
asma opi+ menyebab+an +uadrananopia emporal superior
mulanya, +emudian men&adi hemianopia biemporal.

+ompresi sinus ka2ernosus: %ada beberapa umor piuia(
ri, perluasan +elaeral mung+in mene+an saraf yang er(
lea+ didinding sinus +a5ernosus. Saraf 888 adalah yang
paling eran4am.


umor besar ((L efe+ massa lo+al (((L +ompresi sru+ur
M neural se+iar
M
'((L +ompresi +elen&ar
piuiari se+iar
umor +e4il ((L efe+ endo+rin ((((((L menghalangi ou(
<mi+ro( M pu hormonal
adenoma> M M
M N
M panhipo
M piuiarisme
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
30
M
'((L se+resi berlebih
hormon spesifi+,
a.l. prola+in,
GH$ A)*H <biasa
lebih dari , hor(
mon dise+resi+an>


/fek endokrin

4# H3PE.!E+.E!3
:e&ala +linis yang er&adi erganung hormon yang
dise+resi+an.

Hormon pertumbuhan <:H>
GH merangsang perumbuhan dan berperan dalam mengonrol
proein, lema+, dan +arbohidra. Merupa+an ,/(2/ G dari
adenoma piuiari.
Kelebihan GH pada dewasa menyebab+an a+romegali.
*er&adi perluasan &aringan luna+, +arilago dan ulang
pada mu+a, angan dan +a+i. Kuli men&adi +asar. *angan
men&adi lembu sera seperi adonan. *er&adi pembesaran
&aringan luna+ &ari sera banalan umi. *ampa+ prog(
nahisme dan ma+roglosia. %ada 5isera er&adi pembesar(
an &anung, hai dan iroid. Diabees er&adi pada ,-
persen +asus. Nyeri +epala di&umpai pada /-(7/ G +a(
sus. ;uga d&umpai arralgia dan leargi.
%ada ana+ sebelum er&adinya fusi suura ulang,
+elebihan GH menyebab+an giganisme.
Kadar GH biasanya mening+a hingga L ,-ng'ml <nor(
malnya 2(/ ng'ml>.
Hipergli+emi biasanya mene+an se+resi GH. Conoh
GH diambil bersamaan dengan glu+osa darah saa es o(
leransi glu+osa. :agalnya supresi GH seelah pemberian
glu+osa memberi+an +epasian adanya umor.


Prolaktin
Hormon ini membanu mema4u la+asi. *ehni+ immuno(assay
menun&u++an prola+inemia merupa+an &enis umor piui(
ari ersering <3-(7- G adenoma piuiari> dan membanu
diagnosi+ dini mi+roadenoma prola+in.
*umor ini ampil dengan inferilias, amenore dan
gala+ore. )menore primer lebih &arang dibanding peng(
henian mensruasi pada menar+he normal. %ada pria
mung+in dengan impoensi, nyeri +epala, perubahan 5isu(
al, aau eap a+ erdee+si hingga er&adi efe+ e(
+anan.
$mumnya prola+in serum 31-$'l dianggap a+ normal
namun sebelum memuus+an adanya umor pense+resi pro(
la+in, penyebab lain harus dising+ir+an. Hiperprola+(
inemia bisa disebab+an sres, hamil, oba <eruama
anagonis dopamin>, hipoiroidisme, +elainan gin&al, a(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
36
denoma piuiari dan lesi hipoalami+ aau se+si ang(
+ai piuiari. "anya+ oba ermasu+ +lorpromaKina, me(
il dopa, dan esrogen meninggi+an prola+in serum. Ka(
rena hormon iroropi+ <*.H> merangsang pelepasan pro(
la+in, +adar prola+in inggi pada hipoiroidisme.
%rola+in berbeda dari hormon piuiari anerior
lainnya +arena di+onrol oleh hipoalamus. .esi hipoa(
lami+ aau ang+ai piuiari menyebab+an defisiensi da(
ri fa+or inhibiori prola+in <P3(> dengan a+iba pe(
ninggian prola+in serum.
*es beri+u mengarah+an adanya umor pense+resi
prola+in, namun +emampuannya erbaas3

a+ adanya flu+uasi diurnal normal +adar prola+in
a+ ada aau ber+urangnya respons erhadap in&e+si
*.H <normalnya meninggi /-- I>
a+ adanya respons erhadap meo+lopramida <normalnya
meninggi 2--- I>

*erpening adalah es +adar prola+in serum basal, yang
ber+isar dari /(2-ng'ml pada orang normal. Kadar /-ng'
ml di&umpai pada 2/ G penderia prola+inoma. ,--ng'ml
pada se+iar /- G, dan +adar 2--(3-- ng'ml pada ,-- G.
%eninggian ringan <H2--ng'ml> mung+in &uga pada er(
ganggunya ang+ai piuiari, seelah pengurangan inhi(
bisi dopamin normal aas se+resi prola+in


Hormon adrenokortikotrofik <)C*H>

A)*H merangsang se+resi +orisol dan androgen. Hiper(
se+resi menyebab+an hiperplasia adrenal yang ampil de(
ngan gambaran +has sindroma Cushing. Merupa+an / G dari
adenoma piuiari.
Sindroma ersebu &uga disebab+an oleh umor adre(
nal aau se+resi e+opi+ dari +arsinoma bron+hial, na(
mun pemberian seroid adalah penyebab ersering.
*ampilan +lini+ biasanya moon fa&e, obesias
<run+al> &enis buffalo, sria ungu pada peru dan
pinggang, memar dan fragilias +apiler, penyembuhan lu(
+a ida+ bai+, inoleransi glu+osa, +elemahan dan pe(
nge4ilan oo@ sering dengan miopai pro+simal, oseo(
porosis, DM laen, hiperensi, a+ne, hirsuisme dan +e(
boa+an, peninggian a+an an4aman infe+si. Eligomenore,
amenore aau impoensi er&adi pada 7-(0- G +asus. :am(
baran +linis umor ini eruama +arena se+resi berle(
bihan glu+o+ori+oid.
Diagnosis dipasi+an dengan emuan peninggian +a(
dar +orisol urin dan plasma yang a+ ersupresi oleh
pemberian de+sameason.
%ada penya+i Cushing +adar +orisol plasma umum(
nya meninggi walau +adar yang ber5ariasi luas membaasi
nilai +adar plasma yang didapa. Kehilangan 5ariasi di(
urnal normal pada +adar +orisol plasma lebih membanu
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
9-
dalam diagnosis sebagai &umlah dari urin 29 &am +ori(
sol bebas dan ,7(EH +ori+oseroid. pengu+uran langsung
A)*H plasma umumnya a+ membanu. %aling +riis, pada
penya+i Cushing +adar +orisol a+ disupresi oleh do(
sis rendah de+sameason <9 I -./mg'hari> selama dua ha(
ri namun ersupresi oleh dosis inggi <9 I 2mg> selama
dua hari, hingga +urang dari /- G nilai dasar. Nonsup(
resi oleh dosis inggi de+sameason, peninggian +ori(
sol, dan +adar A)*H rendah abnormal pada darah menun(
&u++an umor adrenal aau hiperplasia adrenal dibanding
adenoma piuiari pense+resi A)*H.
)drenale+omi bilaeral unu+ penya+i Cushing
er+adang dii+ui imbulnya sindroma Nelson3 +adar A)*H
inggi, pembesaran piuiari dan pigmenasi +uli men(
4olo+.

'ain0lain
*umor pense+resi *!H$(!H$ 'H &arang di&umpai.
)denoma yang besar mene+an +elen&ar dan menga+i(
ba+an endo+rinopai mulipel. *es fungsi iroid basal,
+adar (!H$ 'H, +orisol, dan prola+in harus dila+u+an.


5# NON(6NG!3ONA'

2-(2/ G adenoma piuiari adalah nonfungsional se4ara
endo+rimologis. )denoma 2null 4ell2 ini di+lasifi+asi(
+an +edalam on+osii+ dan nonon+osii+. Karena umor i(
ni a+ mense+resi+an hormon, sering a+ erdee+si
hingga u+urannya besar, sering meluas +eluar sella, de(
ngan ge&ala disebab+an massanya sendiri. 72 G +asus
mengalami +ehilangan penglihaan, 1, G dengan hipopiu(
iarisme, dan 31 G dengan nyeri +epala.
"anya+ umor piuiari didiagnosis sebelum imbul
panhipopiuiarisme, namun umor besar mung+in menye(
bab+an gangguan berahap dari se+resi hormon piuiari.
GH dan gonadorofin adalah yang perama er+ena, dii+u(
i *!H, dan A)*H. %anhipopiuiarisme hanya er&adi bi(
la lebih dari 0- G piuiari anerior rusa+.
:angguan se+resi GH pada ana+(ana+ menyebab+an
dwarfisme piuiari, erhambanya perumbuhan s+eleal,
per+embangan se+sual erhamba, episoda hipogli+emi+,
inelegensia normal. :angguan se+resi gonadorofin pada
dewasa menimbul+an amenore, serilias dan hilangnya
libido. Sedang gangguan se+resi A)*H pada orang dewasa
menyebab+an defisiensi glu+o+ori+oid dan androgen, +e(
lemahan oo dan lesu. Se+resi *!H yang erganggu pada
orang dewasa bera+iba hipoiroidisme se+under, -M. ba(
sal rendah, sensiif erhadap dingin, fisi+ dan menal
yang 2malas2, rambu +asar. :angguan se+resi prola+in
bera+iba +egagalan la+asi.
Se+resi prola+in paling ahan erhadap +erusa+an
piuiari. Defisiensi &arang nyaa, biasanya hanya am(
pil seelah perdarahan pos(parum <sindroma Seehan>
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
9,
sebagai +egagalan la+asi dan gambaran lain panhipopi(
uiarisme.
Hormon(assay piuiari a+ dapa membeda+an +adar
2normal2 rendah dengan gangguan se+resi, namun +adar
yang rendah hormon piuiari diserai adanya hormon or(
gan arge yang rendah memasi+an hipose+resi, misalnya
+adar *!H rendah walau iro+sin serum rendah.
Hilangnya respons erhadap es yang diran4ang
unu+ mening+a+an hormon piuiari spesifi+ memberi+an
+onfirmasi ambahan aas hipofungsi3

,. GH$A)*H3 *es oleransi insulin@ )+si hipogli+emia
melalui a+sis hipoalami+(piuiari a+an meninggi+an
+adar GH dan A)*H, yang era+hir menyebab+an pening(
+aan +orisol plasma se4ara berma+na.
2. :onadorofin3 8n&e+si hormon pelepas gonadorofin
<Gn.H> menyebab+an peninggian 4epa 'H dan peninggian
yang lebih lamba dari (!H.
3. 8n&e+si hormon pelepas irorofin <*.H> meninggi+an
+adar plasma bai+ *!H maupun prola+in.

*es diaas dapa dila+u+an bersama sebagai 2*es
Simulasi %iuiari Kombinasi2. 8nsulin, Gn.H dan *.H
diin&e+si+an i.5. dan semua hormon piuiari diu+ur da(
ri 4onoh darah berulang yang diambil dengan selang dua
&am. Kadar glu+osa &uga diperi+sa unu+ memasi+an ade(
+uasi hipogli+emia.


Apopleksi Pituitari

%erama di&elas+an Cushing sebagai perdarahan +edalam
adenoma. 8nfar+si dengan pembeng+a+an dapa menimbul+an
gambaran +linis serupa seperi nyeri +epala dengan
onse mendada+, perburu+an 5isus mendada+ dan'aau pal(
si o+ulomoor, sera hipopiuarisme a+ua. Merupa+an
+ompli+asi &arang umor piuiari. Kemaian menyusul
+e4uali inda+an segera dila+u+an.
)denoma piuiari adalah +elainan yang sanga luar
biasa banya+, 2-(3/ G dari +elen&ar piuiari yang di(
peri+sa pada seri auopsi yang besar. %ada suau seri
+linis di&umpai se+iar 3/ G adenoma adalah in5asif,
namun ida+ ganas.
Balau adenoma adalah lesi seller dan supraseller
ersering, lainnya yang bisa menyerupai adenoma yang
harus dipi+ir+an adalah aneurisma areria +aroid@
+raniofaringioma@ sisa ara+hnoid. epidermoid dan 4elah
#ah+e@ hamaroma@ umor demoid, epidermoid, glioma,
meningioma, dan measai+.


Pe"eiksaan Neuoadiologis

(oto polos tengkorak
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
92
*eap berguna sebagai penilai adenoma piuiari. *umor
besar menyebab+an pelebaran aau ballooning fossa piu(
iari, penipisan dorsum sella, dan mung+in mengerosi
lanai aau hilangnya lamina dura yang membenu+ lan(
ai, ele5asi aau erosi prosesus +linoid anerior. C+s(
pansi fossa yang asimeris memberi+an gambaran 2dou(
ble floor se&ai2 pada aspe+ laeral. *omografi berguna
unu+ menenu+an erosi lanai fossa. Mi+ro adenoma
mung+in menimbul+an mang+u+ erosif +e4il pada lanai,
erbai+ diliha pada ampilan aneroposerior.

Angiografi dan sinogram ka2ernosa
)neurisma areria +aroid bisa ampil sebagai massa in(
raseller dan mung+in di+ira sebagai adenoma piuiari.
Eperasi ransfenoid dengan rupur aneurisma dan +emai(
an pernah er&adi. Karenanya areriografi harus dila+u(
+an. Sinogram dapa memperliha+an er+enanya sinus +a(
5ernosus.

)* s&an
Mempunyai +emampuan diagnosi+ sanga besar. Serial pra
dan pas4a +onras harus didapa+an ermasu+ ampilan
a+sial dan +oronal dari sella. Mi+roadenoma yang hanya
3(9 mm diameernya dapa diliha sebagai massa hipodens
didalam +elen&ar piuiari. %eninggian inggi +elen&ar
melebihi 6 mm &uga menun&u++an adanya umor. .esi yang
lebih besar ampa+ bera+iba erosi sella. %erluasan in(
ra dan supraseller dari ma+roadenoma dapa dienu+an
dengan epa seperi &uga hubungannya dengan ang+ai
piuiari dan +hiasma opi+.
)* s&an definisi inggi memberi+an lebih banya+
informasi. *umor besar dapa diliha dalam ampilan a+(
sial aau +oroner bai+ dengan pela4a+an langsung maupun
re+onsru+si. Mi+roadenoma diperliha+an pada 2sli4es2
yang hanya sau hingga dua milimeer sebagai daerah
berdensias rendah didalam &aringan glandula aau mem(
perliha+an de5iasi ang+ai piuiari dari garis e(
ngah. 8nsidens negaif palsu walau bagaimanapun 4u+up
inggi.

M.3
;uga berguna dan memberi+an +eunungan ampilan sagial
yang isimewa pada daerah ini. )denoma biasanya ber(
inensias rendah pada 4ira pembebanan *(, dan ber(
inensias inggi pada 4ira pembebanan *(2.
!isternogram basal
"ila s&anner berdefinisi inggi ida+ dimili+i, siser(
nogram basal dapa dila+u+an dan &elas memperliha+an
perluasan lesi supraseller. Konras radiopa+ disuni+(
+an +esiserna magna dan menyebar sepan&ang dasar eng(
+ora+. )danya defe+ pengisian supraseller berari ada(
nya e+sensi 5eri+al dari umor.

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
93

Pengelolaan

%engelolaan umor piuiari erganung &enis penampil(
an. "ila ampil sebagai lesi massa, diperlu+an de+om(
presi sera +ore+si +elainan endo+rin. %ada mi+roadeno(
ma, pengobaan gangguan hormonal diuama+an. *inda+an
dini a+an men4egah per+embangan lesi massa +emudian ha(
ri. Meodanya adalah de+ompresi operaif, radioerapi
dan oba(obaan.
)denoma piuiari nonfungsional umumnya ampil se(
bagai massa yang besar. 8ndi+asi operasinya &elas3
gangguan 5isual progresif bai+ +ea&aman maupun lapang
pandang, disfungsi saraf +ranial 888,8=, aau =8, pe(
ninggian *8K a+iba efe+ massa lo+al, obsru+si CSS dan
hidrosefalus, apople+si piuiari, sera +ebo4oran CSS.
*erapi medi+al a+ ada manfaanya. *erapi radiasi di(
la+u+an pada pasien yang rese+si umornya a+ bisa se(
4ara leng+ap.
%erluasan umor +eluar fossa piuiari berrisi+o
+erusa+an 5isual permanen. Eperasi memberi+an de+ompre(
si 4epa dan dengan 4ara ransfenoidal aau ransehmo(
idal, risi+onya minimal. *umor besar a+ pernah eram(
bil sempurna, +arenanya dilan&u+an dengan radioerapi
sebagai peleng+ap. "ila radioerapi sebagai inda+an
primer, a+an er&adi pembeng+a+an umor, sedang penge(
ruan dan pengembalian +adar hormon biasanya lamba
er&adinya.
%ada adenoma yang fungsional, operasi eap in(
da+an erpilih pada pasien dengan +elainan Cushing, a+(
romegali aau sindroma Nelson. Kepuusan lebih rumi
pada prola+inoma. "romo+ripin ernyaa dapa menor(
mal+an +adar prola+in serum pada pasien dengan mi+ro
dan ma+roadenoma. <"romo+ripin adalah agonis dopamin,
yang menurun+an +adar abnormal hormon yang bersir+ula(
si, eruama prola+in. %ada dosis inggi &uga mengu(
rangi se+resi GH>. Selan&unya pengeruan u+uran umor
di&umpai bah+an pada umor besar. "eberapa memi+ir+an
bromo+ripin sebagai erapi inisial unu+ umor pense+(
resi prola+in, eruama +arena erbaasnya efe+ buru+(
nya. )dene+omi sele+if ransfenoidal memperliha+an
ing+a re+urensi rendah, dan dian&ur+an sebagai erapi
garis perama, eruama pada wania usia berana+. "ebe(
rapa pasien ida+ menolerasi bromi+ripin, bah+an pada
dosis rendah dan operasi adalah pilihan yang bai+. %a(
sien yang menghenda+i +ehamilan sering diinda+ se4ara
bedah namun beberapa +asus &uga diinda+ dengan oba,
dengan pengawasan sanga +ea selama hamil. %ada +ea(
daan ini, pilihan bedah aau medi+al harus diperim(
bang+an unu+ masing(masing pasien. %rola+inoma yang
memperliha+an perumbuhan progresif walau dengan in(
da+an medi+al ade+ua aau pada adanya +ehilangan peng(
lihaan progresif, apople+si, disfungsi o+ulomoor, hi(
drosefalus, aau peninggian *8K, operasi &elas diindi(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
99
+asi+an.
"romo+ripin memang suau alernaif unu+ mi+roa(
denoma pense+resi prola+in. %enurunan +adar prola+in
a+an memung+in+an +ehamilan dilan&u+an, namun er+a(
dang hal ini a+an mengindu+si perluasan umor se4ara
4epa. *eoriis, namun belum erbu+i, ia berrisi+o e(
raogeni+. Eba ini +urang bermanfaa dalam mengonrol
umor pense+resi GH dan A)*H. "romo+ripin hanya a+an
bera+iba pengeruan umor pada 1- G +asus, lainnya e(
ap berumbuh.
Mi+roadenoma di4apai melalui &alur ransfenoidal
yang dipopuler+an lagi oleh Hardy. "ah+an +ebanya+an
ma+roadenoma bisa di4apai se4ara ransfenoidal sebanya+
umor yang &auh +e sella selama proses operasi. %erlu(
asan besar +eanerior de+a lobus fronal aau +elae(
ral +efossa media mung+in memerlu+an operasi rans+ra(
nial. Eperasi ini morbidias dan moraliasnya lebih
besar dari &alur ransfenoidal, ermasu+ risi+o besar
perburu+an 5isual.
%ada mi+roadenoma, seluruh umor berada dalam fos(
sa piuiari hingga sedi+i risi+o segera +erusa+an 5i(
sual dan inda+an diarah+an pada pengurangan +adar hor(
mon. %ende+aan ransfenoidal aau ransehmoidal me(
ngembali+an se4ara 4epa +adar hormon +eing+a normal
pada 0-(6- G +asus.
#adiasi super5olase memperliha+an perbai+an
ing+a bebas re+urensi. 8ndi+asinya sisa umor yang
ampa+ &elas pada )* s&an seelah operasi, +egagalan o(
perasi <re+urensi umor aau +eadaan hiperse+reori>,
dan umor besar yang a+ dapa direse+si oal dengan
aman. )denoma piuiari adalah radiosensiif dan biasa(
nya dila+u+an se4ara e+sernal. *er+adang buir yrium
aau emas diimplanasi+an +efossa piuiari bai+ mela(
lui pende+aan ransfenoidal maupun sereoa+i+ mela(
lui burr hole fronal.


Pendekatan operasi

Dari bawah3
,. *ransfenoidal3 melalui insisi gusi aas ,mu+osa hi(
dung disisih+an dari sepum dan fossa piuiari di4apai
melalui sinus sfenoid.
2. *ransehmoidal3 8nsisi dibua pada dinding orbial
medial dan fossa piuiari di4apai melalui sinus eh(
moid dan sfenoid.

Dengan +edua 4ara diaas, +elen&ar piuiari langsung
diliha dan die+splorasi mi+ro adenomanya. "ah+an umor
besar dengan e+sensi supraseller dapa dibuang dari
bawah, men4egah perlunya +ranioomi.

Dari aas3
3. *ransfronal3 Melalui +ranioomi, lobus fronal di(
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
9/
rera+si unu+ mendapa+an &alur langsung +eumor piu(
iari. %ende+aan ini biasanya di4adang+an unu+ umor
dengan perluasan yang besar +efronal dan laeral.

Semua pasien memerlu+an perlindungan seroid
sebelum seiap inda+an anesei+ aau bedah.


KRANIOFARINGIOMA

*umor sisi+ yang merupa+an iga persen dari umor pri(
mer inra+ranial. *eruama pada ana+(ana+ dan dewasa
muda namun ge&ala bisa er&adi pada semua usia. Balau
&ina+, ia erlea+ se+iar sru+ur pening hingga me(
nimbul+an masalah yang rumi pada penanganannya. Keba(
nya+an +raniofaringioma memili+i +omponen solid epiel
s+uamosa dengan debris yang ber+alsifi+asi sera sau
aau lebih daerah sisi+ berisi 4airan +holeseaoma(
osa +ehi&auan. "eberapa, umor seluruhnya solid. Balau
+apsul ampa+ berbaas egas, pemeri+saan hisologis
menun&u++an pro&e+si seperi &ari +e&aringan se+iarnya
dengan gliosis &elas se+elilingnya.


Lokasi

*umbuh biasanya de+a ang+ai piuiari, namun bisa me(
nyebar +esegala arah.


Ga"#aan Klinis

erganung lea+ dan u+uran umor. *umbuhnya lamba dan
+ebanya+an anda dan ge&ala er&adi perlahan. Massa in(
ra+ranial dan'aau obsru+si CSS pada foramen Monro
meninggi+an *8K dengan ge&alanya <nyeri +epala, munah,
edema papil, gangguan penglihaan>. %erluasan +efronal
dan 5enri+el +eiga menyebab+an demensia ringan hingga
bera. Kompresi pada +hiasma opi+ bera+iba arofi op(
i+ dan hemianopia biemporal. Kerusa+an hipoalami+'
piuiari menimbul+an panhipopiuiarisme, dwarfisme
piuiari dan diabees insipidus. Karena e+anan pada
+hiasma 4enderung dari aas, biasanya yang er&adi per(
ama adalah +uadrananopia emporal inferior.


Pe"eiksaan

(oto polos tengkorak: Memperliha+an +alsifi+asi diaas
aau didalam fossa piuiari pada 0- G +asus.

)* s&an: Memperliha+an lesi dengan densias 4ampuran
berisi +omponen solid dan sisi+, erlea+ didaerah
supraseller. %ada ana+, ampa+ +alsifi+asi. Kapsula
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
91
sisa sering diper+ua oleh +onras. #e+onsru+si +oro(
nal aau sagial membanu memperliha+an hubungan pas(
i umor dengan 5enri+el +eiga.

*es fungsi pituitari: Sering memperliha+an perlunya
pengganian hormon.


Pengelolaan

.ebih agresif inda+an, lebih besar risi+o, namun lebih
rendah ing+a re+urensi.
Semua pasien memerlu+an perlindungan seroid se(
belum inda+an anesesi aau operasi.
%engang+aan operaif biasanya +ranioomi subfron(
al aau subemporal, walau &alur ransfenoidal memung(
+in+an unu+ umor yang benar(benar inraseller.

,. C+sisi umor oal < F radioerapi bila er&adi re(
+urensi>
2. C+sisi umor suboal F radioerapi
3. Drainase sisa F ((((((( radioerapi
<dengan +aeer M aau
eap dan '((( implanasi yrium
6-
reser5oar>

C+sisi oal berrisi+o +erusa+an hipoalamus yang
membawa +emaian, namun bila berhasil a+an men4egah ra(
dioerapi segera dengan risi+onya erhadap oa+ yang
sedang umbuh. Moralias operasi anara ,-(3- G dan
erganung lo+asi umor dan perluasan pengang+aan yang
dila+u+an. *ing+a re+urensi /- G dalam ,- ahun pada
yang dila+u+an pengang+aan oal. Hal ini mung+in a+i(
ba sisa umor yang perluasannya erlea+ diluar +ap(
sul.
%engang+aan suboal ing+a re+urensinya men4a(
pai 6- G, namun dengan radioerapi urun hingga 3-(/-
G.
%eren4anaan unu+ pengang+aan oal aau suboal
memerlu+an perimbangan +ea. %emeri+saan preoperaif
membanu, namun +epuusan a+hir sering menunggu e+s(
plorasi langsung.


ASTROSITOMA ,GLIOMA- SARAF OPTIK

*umor yang &arang, biasanya er&adi pada ana+ dibawah
,- ahun. Hingga seperiga ber+aian dengan penya+i
5on #e4+linghausen. *umor umbuh meluas pada saraf de(
ngan benu+ fusiform. "eberapa perluasan +eanerior +e(
orbi, lainnya +eposerior mengenai +hiasma opi+. Se(
mua ber&enis pilosii+ dan umbuh lamba.


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
97
Ga"#aan Klinis

S+ooma lapang pandang berangsur membera men&adi bua
leng+ap. %erluasan orbial menyebab+an proposis. %ada
beberapa pasien perluasan +eposerior +eluar +hiasma
menyebab+an +erusa+an hipoalami+ dan'aau hidrosefa(
lus.
!oo polos foramen orbial memperliha+an dilaasi
dan )* s&an memperliha+an massa dengan penguaan +on(
ras 4ampuran didalam orbi aau erlea+ diregio supra
seller.


Pengelolaan Pognosis

.esi unilaeral ( e+sisi leng+ap ( "ai+
dengan enu+leasi
bila perlu
.esi mengenai ( pende+aan ( =isus bisa diper(
+hiasma opi+ +onser5aif ahan+an beberapa
<nilai radio e( ahun@ masa hidup
rapi a+ di+e( sering pan&ang.
ahui> "ila dengan +eru(
sa+an hipoalami+
prognosis buru+.


MENINGIOMA SUPRASELLER

*umbuh dari8 uber+ulum sella, sering ampil dini seba(
gai a+iba +ompresi +hiasmal dan defe+ lapang pandang,
biasanya dengan hemianopia biemporal.
!oo polos erarah memperliha+an hiperososis u(
ber+ulum sella aau planum sfenoidal. )* s&an memperli(
ha+an massa supraseller bula, sering sebagian dengan
+alsifi+asi, diper+ua homogen oleh +onras.
Sayangnya defe+ 5isual sering persisen seelah o(
perasi, namun pengang+aan umor adalah esensial unu+
men4egah perburu+an lebih lan&u.


MENINGIOMA SELU.UNG SARAF OPTIK

;arang. "erasal dari selubung saraf opi+, biasanya me(
luas benu+ dumbell melalui foramen opi+. "eberapa
mempenerasi dura orbial dan mengin5asi isi orbial.
C+sisi oal pening anpa mengorban+an saraf opi+ di(
de+anya.


LAIN(LAIN

Cpidermoid'dermoid supraseller3 .iha hal umor fossa
poserior.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
90
Seperi elah di&elas+an, aneurisma besar menyeru(
pai umor seller'supraseller pada )* s&an. Demi+ian &u(
ga granuloma besar <*", sar+oid>. "ila ragu, la+u+an a(
ngiografi sebelum operasi e+splorasi.
TUMOR REGIO PINEAL

*umor didaerah pineal relaif &arang. *erdiri dari ber(
bagai &enis paologis yang berbeda dan sebagai a+iba
hubungan anaomis langsung dengan 5enri+el +eiga,
ermasu+ &uga umor yang umbuh didaerah ini. Kurang
dari 2- G nyaanya berasal dari sel 2pineal2.


Eenis Patologis

*eratoma: *umor berdiferensiasi bai+, eruama er&adi
pada pria, dibenu+ oleh berbagai &enis sel@ oo, u(
lang, +arilago, dermis.
Konsisensi erganung &enis sel predominan. %ada
+ebanya+an pasien baas sel berbaas egas. *er+adang
er&adi umor yang berdiferensiasi buru+ dan maligna.

Germinoma: *umor maligna, se&enis germinoma esis. *u(
mor mele+a era +e&aringan se+iar dan sel mudah me(
nyebar +elanai aau dinding anerior 5enri+el +eiga.
Sel mung+in menyebar melalui &alur CSS +e &ord spinal
aau +auda e+uina.

Pineositoma: *umor umbuh lamba, berdiferensiasi bai+.

Pineoblastoma: *umor sanga maligna, berdiferensiasi
buru+. %ineosioma dan pineoblasoma
merupa+an umor yang benar(benar bera(
sal dari pineal. Keduanya &arang.

*umor sel glia: Astrositoma: *er&adi dari sel didalam
+elen&ar pineal.
Ependimoma: *er&adi dari sel yang mem(
baasi 5enri+el +eiga.

Meningioma$ dermoid$ epidermoid: ;arang er&adi diregio
pineal.


Ga"#aan Klinis

Efek massa lokal: *e+anan pada pela e+al menyebab+an
sindroma %arinaud <gangguan ga7e +eaas, abnormalias
pupil>. Kompresi a+uadu+us Syl5ius menyebab+an hidro(
sefalus obsru+if dengan anda dan ge&ala peninggian
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
96
*8K.

Efek akibat pen1ebaran ke2entrikel ketiga: :erminoma
menyebab+an +erusa+an hipoalamus, diabees insipidus,
hipo'hiperfagia, puberas pre+o+s, hipopiuiarisme@
er+enanya +hiasma opi+, defe+ lapang pandang.


Pe"eiksaan

)* s&an memperliha+an massa yang menon&ol +easpe+ pos(
erior 5enri+el +eiga dengan diserai dilaasi 5en(
ri+el +eiga dan laeral. %ineosioma bisa menun&u++an
+alsifi+asi. *eraoma mung+in mengandung densias 4am(
puran dari lema+ +e +alsifi+asi.

!itologi )!!: er+adang menun&u++an sel maligna dan
mung+in menun&u++an &enis sel.

Gonadotrofin khorionik manusia dan fetoprotein alfa se0
rum: "isa meninggi pada pasien germinoma.


Pengelolaan

Hidrosefalus sering memerlu+an inda+an segera dengan
pinas 5enri+uloperioneal'arial. *umor besar yang
menyumba foramen Monro, memerlu+an drainase 5enri+u(
ler bilaeral.
.o+asi umor daerah pineal men&adi+an inda+an o(
peraif suli. Balau ehni+ modern mene+an risi+o ope(
rasi langsung, +ebanya+an ahli bedah saraf mengan&ur+an
inda+an inisial dengan radioerapi <anpa diagnosis
&aringan>. Se+iar 7- G umor adalah radiosensiif dan
memperliha+an pengurangan u+uran yang dramais. Kega(
galan respons menun&u++an perlunya diagnosis &aringan@
umumnya dila+u+an biopsi sereoa+i+ aau e+splorasi
operasi langsung.

.ute pendekatan langsung:
8nfraenorial
Supraenorial
*rans5enri+uler

%asien yang mendapa+an pinas CSS dii+ui radioerapi,
masa hidup raa(raanya empa ahun.

TUMOR SISTEMA 3ENTRIKULER


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/-
EPENDIMOMA

Cpendimoma inra+ranial berasal dari sel yang membaasi
sisema 5enri+uler. Kebanya+an umbuh dari 5enri+el
+eempa dan lo+asi ini eruama er&adi pada ana+(ana+.
"ai+ benu+ &ina+ maupun ganas dapa diemu+an dan sel
umor dapa menyebar melalui &alur CSS.
%ada 5enri+el +eempa, ependimoma ampil dengan
anda(anda serebeler aau, lebih sering dengan anda
dan ge&ala peninggian *8K a+iba obsru+si CSS. Munah
sering er&adi dan merupa+an peranda dini.
)* s&an memperliha+an massa isodens, dengan aau
anpa +alsifi+asi, erlea+ didalam 5enri+el +eempa
dan biasanya diper+ua +onras.


Pengelolaan

*u&uannya adalah pengang+aan operaif leng+ap, walau
infilrasi lanai 5enri+el +eempa mung+in menghalang(
inya. $mumnya dian&ur+an radioerapi seelah operasi,
namun nilainya erbaas pada umor dera&a rendah.


Pognosis

Balau relaif umbuh lamba, masa hidup lima ahun ber(
+isar anara 2-(/-G.


PAPILLOMA PLEKSUS KHOROID

;arang. Suau umor &ina+ dengan permu+aan granuler dan
e+sur yang seperi berpasir. *umbuh dari ple+sus +ho(
roid, di5enri+el +eempa pada dewasa, dan pada 5enri(
+el laeral pada ana+(ana+. "enu+ ganas er+adang er(
&adi pada ana+(ana+.
Kebanya+an pasien ampil dengan hidrosefalus, bai+
a+iba obsru+si maupun se+resi CSS yang berlebihan da(
ri umor.
)* s&an memperliha+an massa hiperdens didalam
sisema 5enri+uler. %engang+aan operaif memberi ha(
sil yang bai+.


SISTA KOLOID 3ENTRIKEL KETIGA

Sisa &ina+, berisi 4airan mu+oid yang mung+in berasal
dari sisa embrional pada aap 5enri+el +eiga. "ila
u+urannya 4u+up <se+iar 2sm>, a+an mengo+lusi aliran
CSS dari masing(masing 5enri+el laeral lewa foramen
Monro.


Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/,
Ga"#aan Klinis

:e&alanya inermien, mung+in +arena efe+ +aup(bola,
dengan episoda +ehilangan +esadaran aau +elemahan
ung+ai mendada+.
)* s&an menun&u++an massa bula +e4il dengan den(
sias meninggi, erlea+ seinggi foramen Monro, menye(
bab+an dilaasi 5enri+el laeral. %engang+aan opera(
if melalui 5enri+el laeral +anan hanya menimbul+an
sedi+i risi+o.


MENINGIOMA

Kadang(+adang er&adi di5enri+el laeral. Sering
dengan ge&ala ringan dan berlangsung lama. %engang+aan
operaif hanya perlu bila anda dan ge&ala mun4ul.


GERMINOMA* TERATOMA

.iha umor daerah pineal.

TUMOR OR.ITA

#ongga orbial dibaasi sebelah medial oleh ulang yang
membenu+ dinding luar sinus ehmoid dan sfenoid. Sebe(
lah superior oleh lanai fossa anerior, dan sebelah
laeral oleh Kigoma, ulang fronal dan sayap sfenoid
besar. Sebelah inferior oleh aap sinus ma+silari.


Patologi

*umor bisa umbuh dari sru+ur yang erlea+ didalam
aau se+iar orbi3

Kelenjar lakrimal:
Adenoma fleomorfik: biasanya &ina+, api re+urensi er(
&adi bila ida+ dila+u+an e+sisi +eng+ap.
+arsinoma

7aringan limfoid:
'imfoma: *umbuh primer didalam orbi, aau se+under a(
as +elainan menyeluruh pada ubuh.

3etina:
.etinoblastoma: *umor ana+(ana+ yang sanga ganas.
Melanoma

Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/2
Tulang:
Osteoma: biasanya mengenai sinus fronal aau ehmoid,
bisa menyebab+an mu+osel fronal.
!ista dermoid
!ista epidermoid

Sinus paranasal4 nasofaring:
+arsinoma: Sering mengin5asi dinding medial orbi pada
ahap dini penya+i.

Selubung saraf optik:
Meningioma: sering meluas +einra+ranial melalui fora(
men opi+.

Saraf optik:
Glioma "astrositoma pilositik%: *umbuh sanga lamba.
Neurofibroma/neurinoma

7aringan ikat:
.abdomiosarkoma: *umor ana+(ana+ ganas dengan perum(
buhan dan penyebaran lo+al 4epa.

"etastasis melalui darah:
Dewasa3 +arsinoma 8breast8
+arsinoma bronkhial
)na+(ana+3 Neuroblastoma
!arkoma Eing
'eukemia
*umor testikuler

!esi orbital non5neoplastik:
Hemangioma/limfangioma ka2ernosa: .esi &ina+ yang se(
ring er&adi pada dewasa.
Pseudotumor
Eksoftalmos endokrin
Granulomatosis Wagener
Histiositosis 9
!arkoidosis

!isula +aroid(+a5ernosa ampil dengan e+sofalmos
pulsaif.


Tanda dan Ge%ala Klinis

N1eri orbital: &elas pada umor ganas yang umbuh 4e(
pa, namun &uga merupa+an gambaran +has 2pseudoumor2
&ina+ dan fisula +aroid(+a5ernosa.
Proptosis: pergeseran bola maa +edepan adalah gambaran
yang sering di&umpai, ber&alan berahap dan a+ nyeri
dalam beberapa bulan aau ahun <umor &ina+> aau 4e(
pa <lesi ganas>.
Pembengkakan kelopak: mung+in &elas pada pseudoumor,
e+sofalmos endo+rin aau fisula +aroid(+a5ernosa.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/3
Palpasi: bisa menun&u++an massa yang menyebab+an dis(
orsi +elopa+ aau bola maa, eruama dengan umor +e(
len&ar la+rimal aau dengan mu+osel.
Pulsasi: menun&u++an lesi 5as+uler@ fisula +aroid(
+a5ernosa aau malformasi arerio5enosa, dengar+an ada(
nya bruit#
Gerak mata: sering erbaas oleh sebab me+anis, namun
bila nyaa, mung+in a+iba ofalmoplegia endo+rin aau
dari lesi saraf 888, 8=, dan =8 pada fisura orbial
<misalnya sindroma *olosa Hun> aau sinus +a5ernosus.
+etajaman penglihatan: mung+in erganggu langsung a+i(
ba er+enanya saraf opi+ aau reina, aau a+ lang(
sung a+iba +erusa+an 5as+uler.


Pe"eiksaan

(oto polos orbit: mung+in menun&u++an erosi lo+al <+e(
ganasan>, dilaasi foramen opi+ <meningioma, glioma
saraf opi+> dan er+adang +alsifi+asi <reinoblasoma,
umor +elen&ar la+rimal>. Meningioma sering menyebab+an
s+lerosis lo+al.
)* s&an orbit: menun&u++an lo+asi epa paologi inra(
orbial dan memperliha+an adanya seiap perluasan +e(
inra+ranial.
:enografi orbital: mung+in membanu.


Pengelolaan

*umor jinak: memerlu+an e+sisi, namun bila +ehilangan
penglihaan merupa+an hasil yang a+ dapa dihindar+an,
dipi+ir+an pende+aan +onser5ai5.
*umor ganas: memerlu+an biopsi dan radioerapi. .imfoma
&uga berrea+si bai+ dengan +hemoerapi. *er+adang lesi
erbaas <misal +arsinoma +elen&ar la+rimal> memerlu+an
rese+si radi+al.

#endekatan operatif:
Orbital medial: unu+ umor anerior, erlea+ dimedial
saraf opi+.
*ranskranial0frontal: unu+ umor dengan perluasan in(
ra+ranial aau erlea+ poserior dan medial dari sa(
raf opi+.
'ateral: unu+ umor yang erlea+ superior, laeral,
aau inferior dari saraf opi+.


PSEUDOTUMOR ,GRANULOMA OR.ITAL-

Nyeri orbial iba(iba dengan pembeng+a+an +elopa+,
proposis dan +hemosis a+iba infilrasi limfosi dan
sel plasma pada berbagai sru+ur didalam orbi.
Keadaan ini biasanya er&adi pada usia menengah
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
/9
dan &arang er&adi bilaeral. )* s&an memperliha+an
lesi orbial difus, walau mung+in lebih dominan pada
sau sru+ur, misalnya saraf opi+, oo e+sra(o+u(
ler aau +elen&ar la+rimal. "ila diagnosi+ eap mera(
gu+an, diperlu+an biopsi. Kebanya+an pasien memperli(
ha+an respons yang dramais erhadap seroid. "ila ge(
&ala meneap, lesinya a+an berrea+si bai+ erhadap ra(
dioerapi.


EKSOFTALMOS ENDOKRIN

%asien iroo+si+ dengan e+sofalmos bilaeral ida+
suli unu+ didiagnosis, namun e+sofalmos endo+rin,
dengan edema +elopa+ yang &elas, rera+si +elopa+, dan
ofalmoplegia mung+in er&adi unilaeral dan dengan i(
ro+sin dan riiodoironin serum normal. "ila 4uriga,
es simulasi *.H mung+in membanu menega++an diagno(
sis.
%ada beberapa pasien penya+inya berlangsung erus
dan menyebab+an ulserasi +orneal, edema papil dan bah(
+an +ebuaan. %ada +eadaan ini de+ompresi orbial sa(
nga bermanfaa.


T8"O3 &ASA3 T/%GKO3AK
Ganas
+arsinoma:
Karsinoma nasofaring, sinus para nasal aau elinga bi(
sa meluas +einra+ranial bai+ melalui erosi langsung
aau melalui foramina eng+ora+. Sering menembus dura
<berbeda dengan +arsinoma measai+ &ord spinal> dan
mung+in mengenai hampir semua saraf +ranial. %enyebaran
melalui &alur CSS menyebab+an meningiis +arsinomaosa
dan bisa menyebab+an palsi saraf +ranial mulipel.
!oo polos dan )* s&an memperliha+an lesi oseo(
lii+ dasar eng+ora+. *inda+an biasanya erbaas pada
biopsi rerofaringeal dan radioerapi.

+hordoma:
*umor &arang yang berasal dari sisa sel noo+hord er(
&adi eruama pada daerah sfenoido(o+sipial dan sa+ro(
+o+sigeal. Balau perumbuhan mulai pada garis engah,
sering meluas a+ simeris +eruang inra+ranial. Khor(
doma ampil pada semua usia, namun pun4a+ insidensnya
pada de+ade +eempa. Measasis &arang er&adi.
Klinis, +ebanya+an pasien menun&u++an obsru+si
nasal. %alsi saraf +ranial biasanya mengi+ui dan er(
ganung pada lo+asi umor.
!oo polos memperliha+an massa &aringan luna+ de(
ngan lesi oseolii+ pada sfenoid, basi(o+sipu aau a(
pe+s perosa. )* s&an menampil+an adanya massa ber+al(
sifi+asi sebagian yang menyebab+an desru+si ulang
yang &elas dan meluas +eruang nasofaringeal.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked
//
.o+asi umor men4egah pengang+aan oal. "iasanya
dila+u+an debul+ing e+sensif <er+adang melalui rue
ransoral> di+ombinasi+an dengan radioerapi. Kebanya+(
an pasien mai dalam ,- ahun se&a+ ampilan perama.


Einak

*umor glomus jugulare:
*umor &arang yang berasal dari sel +emoresepor pada
bulbus &ugulare aau dari sel serupa dimu+osa elinga
engah. %erluasannya mengerosi foramen &uguler dan u(
lang perosa@ beberapa pasien ampil dengan palsi saraf
+ranial, eruama 8I(I88.
!oo polos dan )* s&an memperliha+an lesi oseo(
lii+ mengenai foramen &uguler. )ngiografi menampil+an
umor 5as+uler, biasanya hanya diisi dari areria +aro(
id e+serna, namun er+adang dari 4abang 5erebral.
Ke4uali benar(benar erbaas pada elinga, usaha
e+sisi mung+in berrisi+o. Karena +ebanya+an umor
di4au areria +aroid e+serna, ehni+ mua+hir dengan
embolisasi sele+if ampa+nya memberi+an pende+aan
yang lebih aman.

Osteoma:
*umor &arang, biasanya er&adi pada sinus fronal dan
mengerosi +edalam orbi, ruang nasal, aau fossa ane(
rior. "ila drainase sinus ersumba, er&adi mu+osel,
sering dengan isi erinfe+si. .esi ini memerlu+an e+si(
si, bai+ melalui pende+aan ehmoidal aau melalui +ra(
nioomi fronal.
Compiled by Moh. Habib, S.Ked

Anda mungkin juga menyukai