=
= =
N
T
yij JKT
k
i
n
j
(
) )
(
- +K$ !+umlah Kuadrat Perlakuan#
- +KA ! +umlah Kuadrat Aalat#
- Derajat kebebasan
a. " perlakuan b " galat . total
- Eataan Kuadrat
.
- f hitung
=
N
T
n
Ti
JKA
k
i
(
)
(
JKA JKT JKG =
) = k v ( ) ) = n k v
) = nk v
)
(
)
=
k
JKA
S
( ) )
(
=
n k
JKG
S
(
(
)
S
S
f =
,A, I.
0A*IL +AN PEM,A0A*AN
%aktor- faktor lingkungan yang mungkin diperebutkan oleh tumbuhan tumbuhan
dalam kompetisi atau persaingan diantaranya adalah ahaya, air, tanah, oksigen, unsur hara
dan karbon dioksida. .elain faktor yang diperebutkan terdapat pula faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari tanaman tersebut. $dapun faktor eksternal
tersebut diantaranya adalah keberadaan he3an penyerbuk, agen dispersal biji, kondisi
tanah, kelembaban tanah dan udara serta angin. $danya gangguan dari spesies-spesies
tertentu di suatu habitat juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan.
Pada perobaan ini diamati pertumbuhan pada biji kaang hijau dan biji jagung
yang di tanam pada polybag dengan jumlah, jarak dan kepadatan yang berbeda pada setiap
polybag. .emua polybag diberi perlakuan yang sama dimulai dari jumlah intensitas
ahaya dan suplai air setip harinya. Perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbandingan
pertumbuhan suatu tanaman dengan ruang lingkup yang sama. Pengamatan dilakukan
selama kurang lebih : minggu dengan pengukuran pertumbuhan tinggi tanaman dilakukan
dalam jangka 3aktu 6 hari ) kali sampai tanaman dipanen. Pengukuran ini dilakukan untuk
melihat apakah trjadi persaingan jenis atau tidak karena pada umumnya tumbuhan yang
berasal dari biji untuk a3al kehidupannya mendapat suplai makanan dari kotiledonnya
!adangan makanan#. Dan setelah beberapa hari seara perlahan kotiledon akan gugur dan
dengan sendirinya suatu tumbuhan harus mendapatkan suplai makanannya sendiri dan
harus bersaing dengan yang lainnya untuk mempertahankan hidupnya.
.elain itu, penanaman biji dengan jumlah dan jarak yang berbeda di setiap plotnya
bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat
perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot. Pada umumnya keepatan perkeambahan
dan pertumbuhan suatu biji tumbuhan merupakan faktor penentu untuk menghadapi dan
menanggulangi persaingan. Biji yang tumbuh terlebih dahulu akan menyebabkan
tumbuhan tersebut menapai tinggi yang lebih besar, mendapatkan intensitas ahaya
matahari, air dan unsur hara tanah lebih besar tumbuhnya !Indriyanti, (558#
Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat faktor-
faktor yang mengukung hal tersebut terjadi. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap
pemutusan dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang
berpengaruh adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas ahaya dan faktor
fisik lainnya.
Tabel ) Pengukuran %aktor %isik
No %aktor $3al $khir
) p7 tanah 8.2 <.:
( .uhu tanah (2
5
& (2.<
5
&
6 Kelembaban udara 8(= )<=
: Intensitas ahaya (.2: KlC <.:: KlC
< Temperature udara 65
5
& 6)
5
&
8 Kelembaban tanah : <
Fnam faktor yang tertera dalam tabel diatas merupakan faktor-faktor yang
berpangruh terhadap pertumbuhan biji-biji yang di tanam. Namun dalam praktikum ini
yang lebih dilihat adalah persaingan yang terjadi antara biji yang ditanam dalam ) plot baik
persaingan intaraspesifik ataupun persaing interspesifiknya.
*ntuk menguji hipotesis dan mengukur perbedaan antar perlakuan dengan
menggunakan ulangan yang sama maka digunakan metode analisis "arians satu jalur atau
$N'D$ ) jalur dengan sistem Eanangan $ak Bengkap !E$B#. Berikut adalah hasil dari
perhitungan dengan menggunakan metode tersebut.
Ta7el 2a Anali"i" *i(i Ra3am !RAL$ #anaman 1a3un3
.umber
Dariasi
+umlah
Kuadrat
Derajat
Kebebasan
Eataan
Kuadrat
f hitung f tabel
Perlakuan 5,22 6 5,(, (,:( :.5-
Aalat 5,,6 2 5,)(
Total ),2) ))
Kesimpulan 9 Tidak terdapat perbedaan rata-rata biomassa pada tanaman jagung dari
perlakuan pola penanaman.
Ta7el 27 Anali"i" *i(i Ra3am !RAL$ #anaman Ka8an3 'i9au
.umber
Dariasi
+umlah
Kuadrat
Derajat
Kebebasan
Eataan
Kuadrat
f 7itung f tabel
Perlakuan 5,5, 6 5,56 ( :.5-
Aalat 5,)( 2 5,5)<
Total 5,() ))
Kesimpulan 9 Tidak terdapat perbedaan rata-rata biomassa pada tanaman kaang hijau dari
perlakuan pola penanaman
Berdasarkan kedua tabel analisis di atas maka diketahui bah3a tidak terdapat
perbedaan rata-rata dari biomassa pada tanaman jagung yang di tanam dengan : perlakuan
dan kaang hijau dengan : perlakuan juga. Dalam pengujian ini data yang digunakan
adalah data kelas. 7al ini dapat dilihat dari nilai f hitung yang lebih keil daripada f tabel
sehingga hipotesis 7
5
diterima dimana
k = = = ....... ( )
.
Pada grafik di atas dapat dilihat bah3a terdapat berbedaan biomassa pada tanaman
jagung yang ditanam oleh kelompok ). +) pada grafik tersebut bernilai 5 hal ini karena
pada plot +) biji jagung tidak tumbuh, ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan
hal tersebut terjadi yaitu9 terjadi kesalahan pada saat pemilihan benih sehingga benih yang
di tanam bukan benih yang baik, terjadinya pembusukan pada biji sebelum biji tersebut
tumbuh. Pembusukan pada biji ini mungkin karena terlalu banyak air yang diberikan pada
tanaman ) biji jagung ini !setiap plot pada semua perlakuan dilakukan penyiraman
sebanyak 65 ml#. .elain itu juga karena jenis tanahnya yang mampu menyiompan air
ukup banyak dilihat dari tingkat kelembaban tanahnya. .edangkan pada +( dan +: rataan
biomassa yang didapat hanya sedikit perbedaannya. Namun jika dibandingkan dengan +2
terdapat perbedaan yang ukup signifikan. Perbedaan ini dapat terjadi karena jumlah
tanaman pada plot +2 banyak sehingga kompetisi intraspesifik yang terjadi besar. Terjadi
perebutan air, 0at hara dll, sehingga biomassa pada plot +2 lebih keil.
Pada grafik ( diatas dapat terlihat jumlah rata-rata biomassa semakin keil nilainya
dari K) hingga K2. dalam hal ini jelas telah terjadi persaingan intraspesifik atau terjadi
perebutan sumberdaya yang sama. Kerapatan suatu tanaman berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan biomassa tanaman.
Pada grafik 6 dapat terlihat bah3a pada plot +K) biji jagung tidak tumbuh, hal ini
dapat terjadi karena proses perkeambahan biji jagung lebih lama dibandingkan dengan
proses perkeambahan biji kaang hijau sehingga dapat dikatakan jagung kalah
berkompetisi hal ini pula didukung dengan terjadinya kebusukan pada biji jagung tersebut.
Keepatan perkeambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan !seedling#
merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk
menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi. $pabila suatu tanaman
berkeambah terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang
tumbuh lebih dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh ahaya
matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain!setiadi,
),2,#.
Namun pada +K ( dan +K : tanaman jagung justru memiliki biomassa yang lebih
besar. 7al ini dapat terjadi karena terjadinya kompetisi dalam memperebutkan sumberdaya
terutama air. Dalam hal ini tanaman jagung jauh lebih tahan terhadap kekeringan dan tidak
untuk kaang hijau. Terjadi persaingan interspesifik.
Pada grafik pertumbuhan biji jagung dapat dilihat bah3a tanaman +( memiliki rata-
tara pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih besar di banding +: dan +2. 7al ini disebabkan
pada +: dan +2 jumlah tanamannya terlalu banyak dengan ukuran polybag yang sama
dengan plot +( sehingga jarak tanaman terlalu rapat. Terlalu rapatnya jarak tanaman inilah
yang menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat sehingga tanaman sulit untuk tumbuh.
.emakin rapat jarak tumbuh tanamannya maka pertumbuhan menjadi terhambat.
+ika dilihat dari grafik diatas maka pada hasil akhir atau pada saat panen tanaman
pada plot K) lah yang memiliki nilai rata-rata tinggi yang paling besar. 7al ini sama seperti
yang terjadi pada jagung, yaitu adanya pengaruh dari kerapatan tanaman.
Grafk 6
Pertumbuhan
Biji Jagung dan Kacang Hijau
0
5
10
15
20
25
30
35
40
3 6 9 12 1 21 24 2!
Pengukuran hari ke
"inggi
tanaman
#cm$
JK1#jagung$ JK2#jagung$ JK4#jagung$
JK1#kacanghijau$ JK2#kacanghijau$ JK4#kacanghijau$
Pada grafik 8 diatas yaitu grafik yang menujukan interaksi yang terjadi antara
tanaman jagung dan kaang hijau yang ditanam dalam plot yang sama yaitu +K) dimana
dalam ) polybag ditanam ) biji kaang dan ) biji jagung, +K( pada polybag ditanam ( biji
kaang dan dua biji jagung, dan +K: pada polybag ditanam : biji kaang dan : biji jagung.
Dari data yang diperoleh maka dapat diketahui bah3a tanaman kaang hijau memiliki nilai
rata-rata tinggi tanaman yang lebih besar daripada jagung. 7al ini dapat terjadi karena
perkeambahan pada kaang hijau jauh lebih epat daripada perkeambahan pada jagung.
.ehingga kaang hijau mampu tumbuh lebih epat dibanding dengan jagung. .edangkan
untuk perbandingan tinggi antara tanaman yang sejenispun masih dapat terlihat, dan faktor
yang menyebabkan semakin keilnya nilai rata-rata tinggi tanaman adalah tingkat
kerapatan tanaman.
Dari grafik di atas juga dapat terlihat beberapa tanaman yang pada hari ke )2 nilai
rata-ratanya tinggi namun pada pengukuran berikutnya menjadi turun. 7al ini terjadi pada
tanaman kaang hijau, beberapa dari tanaman ini mati. ;atinya tanaman kaang hijau ini
membuktikan bah3a kaang hijau pada hari ke ), sudah tidak dapat bertahan hidup, hal ini
dapat terjadi karena pada hari ke )2 tanaman jagung telah tumbuh dengan baik dan saat
tanaman jagung ini tumbuh dan mulai mengambil sumber daya dari dalam tanah maka
barulah kaang hijau mengalami kekalahan dalam kompetisi.
Kalahnya kaang hijau dalam kompetisi juga dapat dilihat dari nilai biomassa atau
berat basah dari tanaman tersebut. Keilnya biomassa mengindikasikan bah3a
berkurangnya kadar air tersebut karena berkurangnya pasokan air dalam tumbuhan tersebut
akibat adanya kompetisi dalam memperebutkan air.
,A, .
KE*IMPULAN
Berdasarkan perobaan dan pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman jagung
dan kaang hijau selama kurang lebih (: hari maka dapat disimpulkan bah3a 9
Berdasarkan data biomassa jagung dan kaang hijau yang dihitung dengan
menggunakan metode $N'D$ ) arah bah3a tidak terdapat perbedaan rataan
biomassa terhadap keduanya tentunya dengan empat perlakuan dan 6 kaliu
pengulangan.
.emakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin terhambat
karena persaingan mendapatkan sumberdaya pun semakin ketat.
%aktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah
luasnya lahan tanam, jenis tanaman, kepadatan tumbuhan, dan 3aktu lamanya
tanaman sejenis hidup.
&epat atau lambatnya perkeambahan pada tanaman juga berpengaruh terhadap
menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.
Terjadinya persaingan atau kompetisi dapat menyebabkan tanaman mati
+A-TAR PU*TAKA
'dum, F.P. ),-). Dasar-dasar kolo!i !diterjemahkanTjahjono, .. dan
.rigandono, B# /ogyakarta9 Penerbit *ni"ersitas Aajah ;ada.
.etiadi, Dedi, ;uhadiono, $yip /usron.),2,. "enuntun "raktikum kolo!i#"A$
%lmu &ayat IPB9 Bogor.
.alisbury, %.B. ),,<. 'isiolo!i Tum(uhan jilid )# Penerbit ITB9 Bandung
Naughhton.),-6. kolo!i $mum edisi Ke ). *A; Press /ogyakarta
$rnita,indriani.),,5.kolo!i $mum.Aita ;edia Press9 +akarta
.o3asono, 7addy. ),2-. *iolo!i "ertanian. Eaja3ali Press9 +akarta
Naughhton.),-6. kolo!i $mum edisi Ke (. *A; Press 9 /ogyakarta
4irakusumah, .. )556. Dasar-dasar kolo!i (a!i populasi dan Komunitas. *I-
Press9 +akarta
Indriyanto. (558. kolo!i &utan. Bumi $ksara9 +akarta
LAMPIRAN