Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Pada Tumbuhan


Nama : Ani Mulyani
NIM : 108095000021
Kelompo : 1 !"a#u$
A"i"#en :Nu%a&i&a' Mauly(ia
2) Ap%il 2010
PROGRAM *TU+I ,IOLOGI
-AKULTA* *AIN +AN TEKNOLOGI
UNI.ER*ITA* I*LAM NEGERI */ARI- 0I+A/ATULLA0
1AKARTA
2010
,A, I
PEN+A0ULUAN
121 La#a% ,elaan3
Di alam organisme tidak hidup sendirian tetapi berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Begitupun yang terjadi terhadap
tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi antara tumbuhan yang sejenis ataupun tidak sejenis.
Interaksi yang terjadi antara organisme-organisme tersebut dapat bersifat positif-positif,
positif-netral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif. Namun dalam
praktikum ini yang diteliti adalah kompetisi yang terjadi antara tanaman jagung dan
kaang hijau. Kompetisi tersebut dapat berbentuk perebutan sumber daya yang terbatas
!resource competition) atau saling menyakiti antar indifidu yang sejenis dengan
kekuatan fisik !interference competition). Kompetisi yang terjadi antara indi"idu
sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik sedangakan interaksi antara indi"idu
yang tidak sejenis disebut interaksi interspesifik.
Keepatan perkeambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan !seedling#
merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk
menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi. $pabila suatu tanaman
berkeambah terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang
tumbuh lebih dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh ahaya
matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain.
Persaingan tumbuhan dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar
tumbuhan. di mana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan
yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di
temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi
pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan.
Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas.
%aktor yang dikompetisikan antara lain hara, ahaya, &'(, ahaya dan ruang tumbuh.
Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor antara
lain jumlah indi"idu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor,
periode tanaman, dan jenis tanaman. 'leh karena itu dalam praktikum ini kita akan
mengetahui faktor penentu apa saja yang berpengaruh terhadap tanaman jagung dan
kaang hijau yang di amati serta interaksi yang terjadi diantara keduanya.
).( Tujuan
*ntuk mengamati pengaruh kompetisi intraspesifik dan interspesifik terhadap
tertumbuhan tanaman jagung dan kedelai.
,A, II
TIN1AUAN PU*TAKA
(.) %aktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi
%aktor yang berpengaruh dalam interaksi populasi adalah faktor biotik
lingkungan yang pada dasarnya bersifat aak tidak langsung terkait dengan perubahan
komunitas, terutama faktor iklim dan urah hujan. Banyak data mengarahkan
perubahan aak iklim itulah yang pertama-tama menentukan kerapatan populasi.
Perubahan yang ook dapat meningkatkan kerapatan populasi, sebaliknya poipulasi
dapat mati kalau tidak ook.
Pada dasarnya pengaruh yang baru diuraikan berlaku bagi kebanyakan organisme
tetapi pengaruh yang sebenarnya malah dapat memiu perubahan mendasar sampai
kepada "ariasai.
+ika pembahasan berbagai fator abiotik lingkungan terkait dengan berbagai
parameter toleransi, sebaran dan optimasi, fator bioti didak langsung terkait dengan
fator itu. Tetapi di sisi lain fator bioti lebih realisti, ber"ariasi dan mampu
meniptakan stabilitas populasi.
(.( Persaingan dalam komunitas
Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua
organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara
indifidu yang sejenis ataupun antara indifidu yang berbeda jenis. Persaingan yang
terjadi antara indi"idu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik sedangkan
persaingan yang terjadi antara indi"idu yang berbeda jenisnya disebut sebagai
persaingan interspesifik.
Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan !'dum, ),-)#. .etiap
organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas
jumlahnya. /ang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau 0at
hara, sinar matahari, dan lain 1 lain !.etiyadi, ),2,#. %aktor-fator intraspesifik
merupakan mekanisme interaksi dari dalam indi"idu organisme yang turut
mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang di
maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari 3aktu ke 3aktu
!4irakusumah, (556#.
7arter !),8)#, mengatakan bah3a persaingan intraspesifik di gunakan untuk
menggambarkan adanya persaingan antar indi"idu-indi"idu tanaman yang sejenis.
Persaingan intraspesifik terdiri atas 9
) Persaingan akti"itas
( Persaingan sumber daya alam
Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila indi"idu-indi"idunya
seara bebas di kendalikan oleh hal 1 hal sebagai berikut9
). Perbedaan unsur hara
(. Perbedaan sebab 1 sebab kematian
6. Kepekaan terhadap berbagai senya3a raun
:. Kepekaan terhadap faktor 1 faktor yang mengendalikan sama dan pada 3aktu yang
berbeda.
Beberapa fator-faktor yang berpengaruh terhadap persaingan intraspesifik dan
interspesifik pada tumbuhan, yaitu 9
). +enis tanaman
%ator ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk
pertumbuhan seara fisiologis. ;isalnya adalah pada tanaman ilalang yang
memiliki system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan
dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas
menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam
memperebutkan air.
(. Kepadatan tumbuhan
+arak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan
persaingan terhadap 0at-0at makanan hal ini karena 0at hara yang tersedia tidak
menukupi bagi pertumbuhan tanaman.
6. Penyebaran tanaman
*ntuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau
melalui rimpang !akar tunas#. Tanaman yang penyebarannya dengan biji
mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang
menyebar dengan rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena fator
penyebaran tanaman sangat dipengaruhi fator-faktor lingkungan lain seperti suhu,
ahaya, oksigen, dan air.
:. 4aktu
Dalam hal ini 3aktu adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama.
Periode (<-65= pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka
terhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan.
Berikut adalah tabel pengaruh interaksi populasi $ "s B terhadap kelangsungan
kehidupan pertumbuhan populasi
Keterangan 9 > Populasi tumbuh
- Populasi menurun
5 Pertumbuhan populasi tidak terpengaruh
12 Ne#%ali"me
Netralisme merupakan tipe interaksi interspesifik yang di kenali sehari-hari dimana
populasi yang bekerja sama seolah-olah tidak saling terpengaruh, 3alau sesungguhnya
semaam kerja sama tersenglenggara sangat halus.
No Tipe interaksi
Tidak
berinteraksi
$pabila
berinteraksi
7asil interaksi
$ B $ B
) Netralisme 5 5 5 5
Tidak ada yang
terpengaruh
( Kompetisi 5 5 - -
/ang paling terpengaruh
punah
6 ;utualisme - - > >
'bligatori bagi kedua
populasi
: Protokooperasi 5 5 > >
;enguntungkan
keduabelah pihak namun
tidak obligatori
< Komensalisme - 5 > 5
'bligatori bagi $, B tidak
terpengaruh
8 $mensalisme 5 5 - 5
$ tuan rumah, B tak
terpengaruh
- Parasitisme - 5 > -
'bligatori bagi $, B tuan
rumah
2 Predasi - 5 > -
'bligatori bagi $, B tuan
rumah
22 Kompe#i"i
Kompetisi merupakan tipe interaksi interspesifik antara dua indi"idu atau spesies
yang berebut sumber daya yang terbatas seperti pakan, air, ruang untuk sarang dan lain-
lain. Pihak yang lebih efisien memanfaatkan sumber dayanya untuk bertahan, dan yang
lainya tersingkir. fenomena ini di sebut prinsip pemikiran kompetitif !ompetiti"e#
Kesimpulanya, kompetisi untuk memperebutkan sumber-sumber daya ekosistem
merupakan faktor utama dalam pengendalian populasi. Tidak ada populasi yang mampu
bertahan dengan kerapatan tinggi, indi"idu yang tidak mampu memanfaatkan sumber-
sumber daya lingkungan akan tersingkir.
42 Mu#uali"me (an P%o#ooope%a"i
;utualisme di sebut juga simbiosa yang merupakan interaksi obligatori !3ajib#
yang di perlukan oleh kedua belah pihak yang berinteraksi karena keduanya saling
memerlukan.
.edangkan protokooperasi memiliki pengaruh yang sama terhadap populasi yaitu
saling memerlukan namun kadar interaksi protokooperasi kurang atau tidak bersifat
obligatori bagi kedua pihak.
)2 Komen"ali"me
Interaksi antara indi"idu yang memberikn keuntungan kepada salah satu indi"idu
jenis populasi, sementara yang lain tidak memperoleh keuntungan apa-apa namun tidak
dirugikan !.etiyadi,)22,#.
52 Anem"ali"me2
$nemsalisme merupakan kebalikan dari komensalisme. Ini menunjukan adanya
hubungan antara indi"idu-indi"idu populasi ke satu merasa di rugikan !tetapi sesat# dan
organisme populasi lain tidak di rugikan !netral#. amensalisme merupakan persaingan
dalam bentuk yang lemah. &ontohnya adalah proses Allelopathy dimana pada jenis
tumbuhan tertentu ada yang dapat mengahsilkan senya3a kimia tertentu dan dapat
berpengaruh? menghalangi pertumbuhan jenis tumbuhannya.
52 Pa%a"i#i"me
Parasitisme merupakan proses interaksi antara dua jenis populasi dimana satu jenis
mendapat ke untungan, dalam hal ini di sebut parasit sedangkan yang kedua menderita
kerugian !sebagai inang#
62 Peman3"aan a#au P%e(a#o%
Pada tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi pakan la3an spesies interaksinya.
Proses ini fundamental terhadap rantai pakan di atas jenjang autotropik.akibat proses
mangsa-memangsa jumlah populasi mangsa berkurang, tetapi mekanisme putaran umpan
balik komunitas dapat mengendalikan jumlah populasi pemangsa.s
(.( +agung
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan di luar daerah tersebut. +agung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang
terlalu ketat, jagung dapat tumbuh pada berbagai maam tanah bahkan pada kondisi tanah
yang agak kering.
Tanaman jagung merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam ordo
Tripsaeae, famili Poaeae, subfamili Panioidae dan genus @ea. Tanaman jagung
memiliki akar serabut dengan tiga tipe akar, yaitu akar seminal yang rumbuh dari radikula
dan embrio, akar ad"entif yang tumbuh dari buku terba3ah, dan akar udara !brae root#
!.udjana et. al., ),,)#. Batang jagung berbentuk silindris dan terdir dari sejumlah ruas dan
buk, dengan panjang yang berbeda-beda tergantung "arietas dan lingkungan tempat
tumbuh !Aolds3orthy dan %isher, ),,(#. .uhu optimum untuk pertumbuhan jagung
berkisar antara (5-(8 & dengan urah hujan <55-)<55 mm per tahun. Pada proses
perkeambahan benih jagung memerlukan suhu yang ook sekitar 65
o
&. +agung dapat
tumbuh di semua jenis tanah, tanah berpasir maupun tanah liat berat. Namun tanaman ini
akan tumbuh lebih baik pada tanah yang gembur dan kaya akan humus dengan p7 tanah
<,<--,5 !.uprapto dan ;ar0uki, (55(#.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman
jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat? merana, dan memberikan hasil
biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. .aat panen jagung yang jatuh
pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap
3aktu pemasakan biji dan pengeringan hasil. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan
aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik.
,A, III
METO+E PENELITIAN
6.) Bokasi dan 4aktu Pengamatan
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium biologi, Pusat Baboratorium Terpadu
!PBT# *IN .yarif 7idayatullah +akarta. Tempat praktikum yang digunakan sebagai tempat
pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan di lobi lantai : gedung PBT dekat jendela.
Tempat pengukuran biomassa tumbuhan dilakukan di dalam laboratorium ekologi.
Pengamatan ini dilakukan selama (2 hari dari tanggal ), maret (5)5 hingga
6.( Bahan dan $lat
$lat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah polybag, sekop, penggaris,
luCmeter, soil tester, termometer, timbangan , gunting dan alat tulis.
.edangkan bahan yang digunakan adalah tanah gembur, biji jagung, biji kaang
hijau, dan air keran untuk menyiram.
6.6 &ara Kerja
6.6.) Tahap persiapan
Ditentukan lokasi untuk tempat pengambilan tanah. Tanah yang diambil
dimasukan ke dalam polybag kurang lebih tiga perempat dari isi polybag. Kemudian
setiap polybag diberi tanda. Polybag yang telah diisi tanah di diletakan di lobi dekat
jendela yang kemudian dilakukan pengukuran faktor fisik diantaranya p7 tanah, suhu
tanah, kelembaban udara, intensitas ahaya, temperatur udara dan kelembaban tanah.
.ebelum biji-biji yang telah disiapkan ditanam sebaiknya dilakukan pemilihan
terlebih dahulu. Dipilih biji yang paling bagus dan baik untuk di tanam.
6.6.( Tahap Penanaman
Biji-biji yang sudah dipilih dengan baik kemudian ditanam di dalam polybag yang
telah disiapkan. Pola penanaman disesuaikan dengan yang ditentukan di dalam modul
praktikum. .etiap polybag yang telah ditanami biji ditandai dengan menggunakan kertas
label. Pada polybag ) ditanami satu biji jagung?kaang hijau, pada polybag ( ditanami (
biji jagung?kaang hijau, pada polybag 6 ditanami : biji jagung?kaang hijau, pada
polybag : ditanami 2 biji jagung?kaang hijau, pada polybag < ditanam ) biji jagung dan )
biji kaang hijau, pada polybag 8 ditanami ( biji jagung dan ( biji kaang hijau, dan pada
polybag - ditanam : biji jagung dan : biji kaang hijau. +arak masing-masing biji diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berdekatan. .emua tanaman disiram setiap hari
sebanyak 65ml.
Berikut adalah pola penanaman biji jagunmg dan kaang hijau
j j j
j
j
j
j
j
j j
j
j j
j
j
j k
j
k
k
j
j
j k
j
k j k
k
6.6.6 Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengukur pertumbuhan tanaman seara berkala
yaitu 6 hari sekali. Data yang didapat diatat dan disusun berdasarkan hari atau tanggal
pengamatannya hingga 3aktu panen tiba yaitu setelah sekitar satu bulan. Pada saat panen
dilakukan pengukuran faktor fisik akhir seperti yang dilakukan di a3al.
Tanaman yang dipanen dipisahkan setiap plot dan setiap jenisnya kemudian
ditimbang berat basahnya dengan menggunakan timbangan, diatat data yang diperoleh.
6.: $nalisis Data
$nalisis data terhadap faktor fisik dilakukan dengan melakukan pengukuran faktor
fisik sebelum tanam dan setelah panen dengan menggunakan alat-alat yang telah
disediakan seperti luCmeter untuk mengukur intensitas ahaya, soil tester untuk mengukur
p7 tanah dan kelembaban tanah, termometer untuk mengukur suhu tanah , dan sling untuk
mengukur kelembaban udara
.edangkan untuk data hasil pengamatan terhadap tumbuhan disajikan dalam bentuk
grafik. Arafik yang disajikan didapat dari hasil pengukuran yang dilakukan seara
bertahap, hasil pengukuran di atat dalam bentuk tabel. Data yang di tulis dalam bentuk
tabel berasal dari hasil pengukuran pertambahan tinggi tanaman selama kurang lebih :
minggu. Pemanenan tanaman hanya dilakukan pada bagian tumbuhan diatas permukaan
tanah!taruk#.
*ntuk pengukuran biomassa hasil panen dilakukan dengan menimbang setiap
tanaman seara terpisah. Dan dihitung pula jumlah tanaman yang ada untuk menetukan
rata-rata biomassa setiap spesies.
;etode yang digunakan dalam menganalisis data yang ada yaitu menggunakan
metode $N'D$ !$nalysis of Dariane# yaitu metode analisis yang bertujuan untuk
mengukur interaksi antar keragaman yang terjadi atau mengukur perbedaan antar
perlakuan melalui uji %. Dalam praktikum ini yang digunakan adalah $N'D$ satu arah
yaitu hanya menganalisis satu "ariabel. Eanangan yang digunakan adalah Eanangan
$ak Bengkap !E$B# dengan tujuan untuk mengukur perbedaan antar perlakuan jika
menggunaka ulangan yang sama. Pada ranangan ini tidak terdapat unit kontrol sehingga
yang sumber keragaman yang diamati adalah perlakuan dan galat. Berikut ini adalah
rumus-rumus untuk menari nilai-nilai yang diperlukan sebagai sumber keragaman yang
akan diamati 9
- +KT !+umlah Kuadrat Total#

=

= =
N
T
yij JKT
k
i
n
j
(
) )
(
- +K$ !+umlah Kuadrat Perlakuan#
- +KA ! +umlah Kuadrat Aalat#
- Derajat kebebasan
a. " perlakuan b " galat . total
- Eataan Kuadrat
.
- f hitung

=
N
T
n
Ti
JKA
k
i
(
)
(
JKA JKT JKG =
) = k v ( ) ) = n k v
) = nk v
)
(
)

=
k
JKA
S
( ) )
(

=
n k
JKG
S
(
(
)
S
S
f =
,A, I.
0A*IL +AN PEM,A0A*AN
%aktor- faktor lingkungan yang mungkin diperebutkan oleh tumbuhan tumbuhan
dalam kompetisi atau persaingan diantaranya adalah ahaya, air, tanah, oksigen, unsur hara
dan karbon dioksida. .elain faktor yang diperebutkan terdapat pula faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari tanaman tersebut. $dapun faktor eksternal
tersebut diantaranya adalah keberadaan he3an penyerbuk, agen dispersal biji, kondisi
tanah, kelembaban tanah dan udara serta angin. $danya gangguan dari spesies-spesies
tertentu di suatu habitat juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan.
Pada perobaan ini diamati pertumbuhan pada biji kaang hijau dan biji jagung
yang di tanam pada polybag dengan jumlah, jarak dan kepadatan yang berbeda pada setiap
polybag. .emua polybag diberi perlakuan yang sama dimulai dari jumlah intensitas
ahaya dan suplai air setip harinya. Perlakuan ini bertujuan untuk melihat perbandingan
pertumbuhan suatu tanaman dengan ruang lingkup yang sama. Pengamatan dilakukan
selama kurang lebih : minggu dengan pengukuran pertumbuhan tinggi tanaman dilakukan
dalam jangka 3aktu 6 hari ) kali sampai tanaman dipanen. Pengukuran ini dilakukan untuk
melihat apakah trjadi persaingan jenis atau tidak karena pada umumnya tumbuhan yang
berasal dari biji untuk a3al kehidupannya mendapat suplai makanan dari kotiledonnya
!adangan makanan#. Dan setelah beberapa hari seara perlahan kotiledon akan gugur dan
dengan sendirinya suatu tumbuhan harus mendapatkan suplai makanannya sendiri dan
harus bersaing dengan yang lainnya untuk mempertahankan hidupnya.
.elain itu, penanaman biji dengan jumlah dan jarak yang berbeda di setiap plotnya
bertujuan untuk menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat
perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot. Pada umumnya keepatan perkeambahan
dan pertumbuhan suatu biji tumbuhan merupakan faktor penentu untuk menghadapi dan
menanggulangi persaingan. Biji yang tumbuh terlebih dahulu akan menyebabkan
tumbuhan tersebut menapai tinggi yang lebih besar, mendapatkan intensitas ahaya
matahari, air dan unsur hara tanah lebih besar tumbuhnya !Indriyanti, (558#
Biji suatu tanaman dapat mengakhiri masa dormansinya apabila terdapat faktor-
faktor yang mengukung hal tersebut terjadi. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap
pemutusan dormansi biji adalah struktur biji itu sendiri, sedangkan faktor lingkungan yang
berpengaruh adalah kadar air, kelembaban tanah, suhu tanah, intensitas ahaya dan faktor
fisik lainnya.
Tabel ) Pengukuran %aktor %isik
No %aktor $3al $khir
) p7 tanah 8.2 <.:
( .uhu tanah (2
5
& (2.<
5
&
6 Kelembaban udara 8(= )<=
: Intensitas ahaya (.2: KlC <.:: KlC
< Temperature udara 65
5
& 6)
5
&
8 Kelembaban tanah : <
Fnam faktor yang tertera dalam tabel diatas merupakan faktor-faktor yang
berpangruh terhadap pertumbuhan biji-biji yang di tanam. Namun dalam praktikum ini
yang lebih dilihat adalah persaingan yang terjadi antara biji yang ditanam dalam ) plot baik
persaingan intaraspesifik ataupun persaing interspesifiknya.
*ntuk menguji hipotesis dan mengukur perbedaan antar perlakuan dengan
menggunakan ulangan yang sama maka digunakan metode analisis "arians satu jalur atau
$N'D$ ) jalur dengan sistem Eanangan $ak Bengkap !E$B#. Berikut adalah hasil dari
perhitungan dengan menggunakan metode tersebut.
Ta7el 2a Anali"i" *i(i Ra3am !RAL$ #anaman 1a3un3
.umber
Dariasi
+umlah
Kuadrat
Derajat
Kebebasan
Eataan
Kuadrat
f hitung f tabel
Perlakuan 5,22 6 5,(, (,:( :.5-
Aalat 5,,6 2 5,)(
Total ),2) ))
Kesimpulan 9 Tidak terdapat perbedaan rata-rata biomassa pada tanaman jagung dari
perlakuan pola penanaman.
Ta7el 27 Anali"i" *i(i Ra3am !RAL$ #anaman Ka8an3 'i9au
.umber
Dariasi
+umlah
Kuadrat
Derajat
Kebebasan
Eataan
Kuadrat
f 7itung f tabel
Perlakuan 5,5, 6 5,56 ( :.5-
Aalat 5,)( 2 5,5)<
Total 5,() ))
Kesimpulan 9 Tidak terdapat perbedaan rata-rata biomassa pada tanaman kaang hijau dari
perlakuan pola penanaman
Berdasarkan kedua tabel analisis di atas maka diketahui bah3a tidak terdapat
perbedaan rata-rata dari biomassa pada tanaman jagung yang di tanam dengan : perlakuan
dan kaang hijau dengan : perlakuan juga. Dalam pengujian ini data yang digunakan
adalah data kelas. 7al ini dapat dilihat dari nilai f hitung yang lebih keil daripada f tabel
sehingga hipotesis 7
5
diterima dimana
k = = = ....... ( )
.
Pada grafik di atas dapat dilihat bah3a terdapat berbedaan biomassa pada tanaman
jagung yang ditanam oleh kelompok ). +) pada grafik tersebut bernilai 5 hal ini karena
pada plot +) biji jagung tidak tumbuh, ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan
hal tersebut terjadi yaitu9 terjadi kesalahan pada saat pemilihan benih sehingga benih yang
di tanam bukan benih yang baik, terjadinya pembusukan pada biji sebelum biji tersebut
tumbuh. Pembusukan pada biji ini mungkin karena terlalu banyak air yang diberikan pada
tanaman ) biji jagung ini !setiap plot pada semua perlakuan dilakukan penyiraman
sebanyak 65 ml#. .elain itu juga karena jenis tanahnya yang mampu menyiompan air
ukup banyak dilihat dari tingkat kelembaban tanahnya. .edangkan pada +( dan +: rataan
biomassa yang didapat hanya sedikit perbedaannya. Namun jika dibandingkan dengan +2
terdapat perbedaan yang ukup signifikan. Perbedaan ini dapat terjadi karena jumlah
tanaman pada plot +2 banyak sehingga kompetisi intraspesifik yang terjadi besar. Terjadi
perebutan air, 0at hara dll, sehingga biomassa pada plot +2 lebih keil.
Pada grafik ( diatas dapat terlihat jumlah rata-rata biomassa semakin keil nilainya
dari K) hingga K2. dalam hal ini jelas telah terjadi persaingan intraspesifik atau terjadi
perebutan sumberdaya yang sama. Kerapatan suatu tanaman berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan biomassa tanaman.
Pada grafik 6 dapat terlihat bah3a pada plot +K) biji jagung tidak tumbuh, hal ini
dapat terjadi karena proses perkeambahan biji jagung lebih lama dibandingkan dengan
proses perkeambahan biji kaang hijau sehingga dapat dikatakan jagung kalah
berkompetisi hal ini pula didukung dengan terjadinya kebusukan pada biji jagung tersebut.
Keepatan perkeambahan biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan !seedling#
merupakan suatu faktor yang menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk
menghadapi dan menaggulangi persaingan yang terjadi. $pabila suatu tanaman
berkeambah terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang
tumbuh lebih dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh ahaya
matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang lain!setiadi,
),2,#.
Namun pada +K ( dan +K : tanaman jagung justru memiliki biomassa yang lebih
besar. 7al ini dapat terjadi karena terjadinya kompetisi dalam memperebutkan sumberdaya
terutama air. Dalam hal ini tanaman jagung jauh lebih tahan terhadap kekeringan dan tidak
untuk kaang hijau. Terjadi persaingan interspesifik.
Pada grafik pertumbuhan biji jagung dapat dilihat bah3a tanaman +( memiliki rata-
tara pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih besar di banding +: dan +2. 7al ini disebabkan
pada +: dan +2 jumlah tanamannya terlalu banyak dengan ukuran polybag yang sama
dengan plot +( sehingga jarak tanaman terlalu rapat. Terlalu rapatnya jarak tanaman inilah
yang menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat sehingga tanaman sulit untuk tumbuh.
.emakin rapat jarak tumbuh tanamannya maka pertumbuhan menjadi terhambat.
+ika dilihat dari grafik diatas maka pada hasil akhir atau pada saat panen tanaman
pada plot K) lah yang memiliki nilai rata-rata tinggi yang paling besar. 7al ini sama seperti
yang terjadi pada jagung, yaitu adanya pengaruh dari kerapatan tanaman.
Grafk 6
Pertumbuhan
Biji Jagung dan Kacang Hijau
0
5
10
15
20
25
30
35
40
3 6 9 12 1 21 24 2!
Pengukuran hari ke
"inggi
tanaman
#cm$
JK1#jagung$ JK2#jagung$ JK4#jagung$
JK1#kacanghijau$ JK2#kacanghijau$ JK4#kacanghijau$
Pada grafik 8 diatas yaitu grafik yang menujukan interaksi yang terjadi antara
tanaman jagung dan kaang hijau yang ditanam dalam plot yang sama yaitu +K) dimana
dalam ) polybag ditanam ) biji kaang dan ) biji jagung, +K( pada polybag ditanam ( biji
kaang dan dua biji jagung, dan +K: pada polybag ditanam : biji kaang dan : biji jagung.
Dari data yang diperoleh maka dapat diketahui bah3a tanaman kaang hijau memiliki nilai
rata-rata tinggi tanaman yang lebih besar daripada jagung. 7al ini dapat terjadi karena
perkeambahan pada kaang hijau jauh lebih epat daripada perkeambahan pada jagung.
.ehingga kaang hijau mampu tumbuh lebih epat dibanding dengan jagung. .edangkan
untuk perbandingan tinggi antara tanaman yang sejenispun masih dapat terlihat, dan faktor
yang menyebabkan semakin keilnya nilai rata-rata tinggi tanaman adalah tingkat
kerapatan tanaman.
Dari grafik di atas juga dapat terlihat beberapa tanaman yang pada hari ke )2 nilai
rata-ratanya tinggi namun pada pengukuran berikutnya menjadi turun. 7al ini terjadi pada
tanaman kaang hijau, beberapa dari tanaman ini mati. ;atinya tanaman kaang hijau ini
membuktikan bah3a kaang hijau pada hari ke ), sudah tidak dapat bertahan hidup, hal ini
dapat terjadi karena pada hari ke )2 tanaman jagung telah tumbuh dengan baik dan saat
tanaman jagung ini tumbuh dan mulai mengambil sumber daya dari dalam tanah maka
barulah kaang hijau mengalami kekalahan dalam kompetisi.
Kalahnya kaang hijau dalam kompetisi juga dapat dilihat dari nilai biomassa atau
berat basah dari tanaman tersebut. Keilnya biomassa mengindikasikan bah3a
berkurangnya kadar air tersebut karena berkurangnya pasokan air dalam tumbuhan tersebut
akibat adanya kompetisi dalam memperebutkan air.

,A, .
KE*IMPULAN
Berdasarkan perobaan dan pengamatan yang dilakukan terhadap tanaman jagung
dan kaang hijau selama kurang lebih (: hari maka dapat disimpulkan bah3a 9
Berdasarkan data biomassa jagung dan kaang hijau yang dihitung dengan
menggunakan metode $N'D$ ) arah bah3a tidak terdapat perbedaan rataan
biomassa terhadap keduanya tentunya dengan empat perlakuan dan 6 kaliu
pengulangan.
.emakin rapat jarak suatu tanaman maka pertumbuhannya akan semakin terhambat
karena persaingan mendapatkan sumberdaya pun semakin ketat.
%aktor-faktor yang mempengaruhi persaingan intraspesifik dan interspesifik adalah
luasnya lahan tanam, jenis tanaman, kepadatan tumbuhan, dan 3aktu lamanya
tanaman sejenis hidup.
&epat atau lambatnya perkeambahan pada tanaman juga berpengaruh terhadap
menangnya suatu tanaman dalam berkompetisi.
Terjadinya persaingan atau kompetisi dapat menyebabkan tanaman mati
+A-TAR PU*TAKA
'dum, F.P. ),-). Dasar-dasar kolo!i !diterjemahkanTjahjono, .. dan
.rigandono, B# /ogyakarta9 Penerbit *ni"ersitas Aajah ;ada.
.etiadi, Dedi, ;uhadiono, $yip /usron.),2,. "enuntun "raktikum kolo!i#"A$
%lmu &ayat IPB9 Bogor.
.alisbury, %.B. ),,<. 'isiolo!i Tum(uhan jilid )# Penerbit ITB9 Bandung
Naughhton.),-6. kolo!i $mum edisi Ke ). *A; Press /ogyakarta
$rnita,indriani.),,5.kolo!i $mum.Aita ;edia Press9 +akarta
.o3asono, 7addy. ),2-. *iolo!i "ertanian. Eaja3ali Press9 +akarta
Naughhton.),-6. kolo!i $mum edisi Ke (. *A; Press 9 /ogyakarta
4irakusumah, .. )556. Dasar-dasar kolo!i (a!i populasi dan Komunitas. *I-
Press9 +akarta
Indriyanto. (558. kolo!i &utan. Bumi $ksara9 +akarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai