Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester V Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2012/2013
Disusun oleh : Genta Ramadhan F (10070110072)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1433 H / 2012 M
TUGAS RESUME BAHASA INDONESIA BAB I
TUGAS RESUME BAHASA INDONESIA BAB I
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester V Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2012/2013
Disusun oleh : Melvin Fujiawati (10070110081)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 1433 H / 2012 M RESUME BAB I SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH
1.1. Pentingnya Tata Tulis Karya Ilmiah Kemajuan terhadap manusia tidak akan terjadi tanpa adanya kemajuan ilmu pengetahuan. Temuan demi temuan telah menuntun perjalanan peradaban manusia dari serba alami sampai peradaban serba ilmiah. Kemajuan dari kemampuan mengendalikan atau memanfaatkan alam itu bisa terjadi jika disebabkan setiapntemuan tersebut digunakan pijakan untuk dapat menemukan penemuan berikutnya. Tata tulis karya ilmiah adalah cara menyusun tulisan tentang sebuah perencanaan, pelaksanaan dan hasil dari suatu kajian ilmiah. Cara menyusunnya meliputi penggunaan bahasa, pengurutan materi tulisan dan bagaimana cara naskah itu ditampilkan. Pembahasan mengenai kegiatan ilmiah terdiri dari tiga aspek, yaitu: materi kajian, cara pengkajian, dan tujuan pengkajian. Materi kajian adalah segala fenomenamasalah yang ada dalam kehidupan, tujuan pengkajian: memprediksi berbagai fenomena dalam kehidupasn itu. Dengan demikian suatu kegiatan dikatakan ilmiah apabila kegiatn itu mengkaji berbagai fenomena dalam kehidupan dengan menggunakan metode tertentu.
1.2. Syarat dan Subjek Tata Tulis Karya Ilmiah Syarat dan subjek tata tulis karya ilmiah adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan bahasa tulis ilmiah 2. Mengangkat fenomena yang terdapat dalam kehidupan 3. Menggunakan cara pengkajian tertentu 4. Menemukan sesuatu yang dapat dijadikan masukan untuk memprediksi atau mengontrol fenomena dalam kehidupan 5. Menyajikan tulisan itu dengan cara tertentu Pengkajian atau pendekatan ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengkajian secara rasional dan secara empiris. Pengkajian rasional artinya data yang diperlukan untuk meneliti masalah itu diambil dari berbagai literatur, sedangkan pengkajian empiris artinya data yang diperlukan untuk meneliti masalah itu diambil dari kenyataan melalui teknik survei dan eksperimen.
1.3. Ciri Bahasa Ilteks dalam Karya Ilmiah Bahasa yang digunakan dalam menulis suatu karya ilmiah adalah bahasa ragam ilmiah. Bahasa ragam ilmiah dapat dikelompokan berdasarkan jenis pemakaian dalam bidang kegiatan. Bahasa indonesia ragam ilmiah sesuai dengan sifat keilmuan harus memenuhi syarat sesuai dengan kaidah bahasa baku, logis, kuantitatif, denotatif, dan tepat. a. Bahasa Baku Bahasa baku berada pada situasi yang formal, baik itu dalam lisan maupun tulis. Kaidah dalam bahasa baku itu paling lengkap dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain. Ragam bahasa baku adalah ragam yang dikembangkan dan diakui oleh sebagian besar masyarakat sebagai pemakaian bahasa yang resmi. Sifat dari ragam baku yaitu kemampuan dinamis, cendekia, dan seragam. b. Logis Logis adalah ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia sebagai ragam ilmiah, sesuai dengan fakta atau dapat diterima oleh akal sehat. c. Kuantitatif Kuantitatif adalah keterangan yang dikemukakan dalam sebuah tulisan atau dapat diukur secara pasti. Contoh kalimat : untuk menanam pohon itu diperlukan lubang yang cukup dalam. Frasa dalam kalimat yang cukup dalam tidak dapat menunjukan ukuran yang pasti. d. Tepat atau Jelas Tepat atau jelas adalah ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur yang mengandung satu makna. Hal ini bergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan suatu struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif. e. Denotatif Denotatif adalah kata yang digunakan sesuai dengan arti sesungguhnya dengan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif.
f. Lugas Lugas adalah ide atau gagasan yang dapat diungkapkan dengan kalimat pendek, tetapi berisi padat langsung menuju sasaran, pemakain kata harus sesuai kebutuhan. g. Runtun Runtun adalah ide yang diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatan baik dalam sebuah kalimat maupun paragraf. Dalam pemakaian bahasa indonesia dalam ragam ilmiah banyak dijumpai penyimpangan dan ciri- ciri yang mempengaruhi kejelasan pesan ilmiah yang disampaikan. Penyimpangan itu dijumpai dalam unsur bahasa, baik ejaan, kata atau istilah, maupun kalimat. Penyimpangan terjadi karena berbagai hal, seperti : 1. Pengaruh struktur bahasa daerah dan dialek 2. Pengaruh struktur bahasa asing 3. Mengandung makna ganda 4. Nirlogis 5. Mengandung gejala mubazir 6. Kalimat terlalu panjang 7. Kerancuan 8. Ketidaklengkapan unsur kalimat inti atau nirlengkap
1.4. Bahasa Indonesia yang Benar dengan Baik Bahasa yang baik dan benar kaidahnya belum tentu bahasa itu baik, karena akan terdengar ganjal bila di kantin menggunakan bahasa baku seperti bahasa seorang ilmuwan yang sedang berbicara dalam seminar, sebaliknya akan janggal bila seorang ilmuwan menggunakan bahasa baku dalam seminar menggunakan bahasa yang sedang mengobrol di kantin. Bahasa yang digunakan dapat dikatakan baik jika maksud yang di ungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut, karena penyampaiannya sesuai dengan situasi. Dengan kata lain bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikan suatu maksud dan tidak selalu harus ragam baku. Penggunaan bahasa indonesia dalam karangan ilmiah seperti makalah, skripsi, atau tesis dan disertai juga pada buku, artikel masih dijumpai kesalahan baik ejaan, morfologi, sintaksis, ataupun paragraf. Kesalahan itu disebabkan karena terjadinya gejala interferensi karena penulis karangan ilmiah tersebut termasuk kelompok dwibahasawan atau multibahasawan. Berbagai kesalahan dalam pemakain bahasa indonesia pada karangan ilmiah ini harus diatasi. Hal itu bisa diatasi bila ada keseimbangan antara pesan ilmiah yang disampaikan dengan kaidah bahasa indonesia yang digunakan.
1.5. Jenis Karya Tulis Ilmiah Pembagian jenis karya tulis ilmiah dapat dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti : 1. Capaian akademis a. Disertasi adalah karya tulis ilmiah untuk mencapai gelar doktor (S3) b. Tesis adalah karya tulis ilmiah untuk mencapai gelar magister (S2) c. Skripsi atau tugas akhir adalah karya tulis ilmiah untuk mencapai gelar sarjana (S1) d. Makalah adalah karya tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah tertentu. Isi dari semua karya tulis berupa hasil penelitian beserta prosesnya. Perbedaannya terletak pada kekompleksan masalah, kecanggihan metode, dan kualitas penyelesaian masalah. 2. Forum yang digunakan a. Artikel ilmiah adalah sejenis esai yang membahas suatu masalah berdasarkan logika, pustaka, atau fakta untuk dimuat pada jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. b. Makalah atau paper atau kertas kerja adalah karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan logika, pustaka, atau fakta untuk disajikan pada seminar, simposium, lokakarya, dan diskusi. c. Buku dasar atau buku teks atau buku ajar adalah kumpulan tulisan mengenai teori dalil, hukum, atau kaidah mengenai suatu disiplin ilmu untuk dijadikan acuan mata kuliah atau mata pelajaran dalam proses belajar mengajar. 3. Laporan penelitian Laporan penelitian adalah suatu tulisan tentang proses dan hasil penelitian untuk disebarluaskan kepada masyarakat atau ilmuwan. Ciri khas laporan penelitian antara lain menggunakan studi literatur.